Teks -- 1 Raja-raja 8:22 (TB)

Doa Salomo

8:22 Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit,

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: 1Raj 8:22-29

Doa bagi pribadi Salomo ini mengembangkan lebih jauh beberapa gagasan yang tercantum dalam pidato yang dibawakan Salomo, 1Ra 8:12-21. Pertama-tama dikemukakan prinsip bahwa kesetiaan harus timbal balik, 1Ra 8:23. Kebaikan hati Tuhan berurat berakar dalam perjanjian yang diikat di gunung Sinai. Tetapi syaratnya ialah: kaum beriman harus setia pada Tuhan pula. Ini inti sari sebuah "teologi perjanjian" yang menjadi ajaran pokok seluruh Perjanjian Lama. Selanjutnya prinsip kesetiaan tsb diterapkan: Tuhan telah menggenapi janjiNya sehubungan dengan bait Allah, 1Ra 8:24; hendaklah Ia dikiranya juga menggenapi janjiNya sehubungan dengan keturunan Daud yang akan menjadi raja untuk selama-lamanya, 1Ra 8:25.

Ende: 1Raj 8:22-53

Doa jang pandjang itu merupakan suatu saduran beberapa teks jang terdapat oleh si pengarang, jang djuga ditambahkan lagi. Pikiran jang menguasai keseluruhan ialah: kesetiaan Jahwe pada perdjamuanNja serta tuntutan kesetiaan dari pihak umatNja. Kesetiaan itu menentukan nasib umat dan radja. lagi Bait Allah nampak disini sebagai pusat umat dan agamanja.

Ende: 1Raj 8:22 - menadahkan tangan

adalah isjarat doa permohonan.

Ref. Silang FULL: 1Raj 8:22 - ditadahkannyalah tangannya

· ditadahkannyalah tangannya: Kel 9:29; [Lihat FULL. Kel 9:29]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): 1Raj 8:22 - Dan Salomo berdiri di hadapan altar Tuhan // di hadapan seluruh jemaah Israel // dan mengulurkan tangannya ke arah langit.

Dan Salomo berdiri di hadapan altar Tuhan,.... Altar persembahan bakaran di halaman para imam, di mana ia berdoa dengan doa berikut; dan altar ini adalah gambaran dari Kristus, yang selalu harus nampak dalam doa, dan melalui-Nya semua persembahan doa dan pujian menjadi diterima oleh Tuhan. Dalam 2Taw 6:13 dikatakan bahwa ia berdiri di atas sebuah panggung perunggu, panjang lima hasta, lebar lima, dan tinggi tiga, yang berdiri di tengah halaman; itu adalah semacam mimbar, bulat, seperti sebuah baskom, untuk mana kata itu kadang-kadang digunakan, dan di mana ia berlutut:

di hadapan seluruh jemaah Israel; yang berdiri di halaman besar di depannya, yang disebut halaman Israel:

dan mengulurkan tangannya ke arah langit; dan dari sini tampak, bahwa meskipun Salomo berdiri di depan altar, ia tidak memegangnya dengan tangannya, sebagaimana yang dilakukan oleh bangsa-bangsa kafir saat mereka berdoa; karena mereka berkata ^y, bahwa doa saja tidak menenangkan Dewa, kecuali orang yang berdoa juga memegang altar dengan tangannya; oleh karena itu altar, pada awalnya, seperti yang kita diberitahu ^z, disebut "ansae"; dan mengangkat atau mengulurkan tangan ke arah langit adalah sebuah isyarat yang tepat bagi orang Yunani dan Romawi ^a.