Teks -- Kejadian 9:27 (TB)

9:27 Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

BIS: Kej 9:27 - Yafet

Yafet: Nama ini kedengarannya seperti kata Ibrani yang berarti "bertambah".

Jerusalem: Kej 9:18-28

Kedua ayat pertama bagian ini merupakan pendahuluan dari tradisi Yahwista bagi daftar bangsa-bangsa yang disajikan bab 10 dan berasal dari sumber yang sama. Nama dan urutan ketiga anak Nuh, yakni Sem, Ham dan Yafet, adalah tetap begitu dalam tradisi, bdk Kej 5:32; 6:10; 7:13; 10:1. Sisipan: Ham adalah bapa Kanaan, Kej 25-27. Maka haruslah Kanaan yang bersalah. Dalam ceritera aseli yang dipungut tradisi Yahwista kiranya Kanaan saja yang berperan dan tampil sebagai anak bungsu Nuh, Kej 9:24. Maka dalam ceritera aseli urutan anak-anak Nuh begini: Sem, Yafet, Kanaan.

Ende: Kej 9:27

Nama Jafet artinja: "memberi ruang".

Ref. Silang FULL: Kej 9:27 - kediaman Yafet // kemah-kemah Sem

· kediaman Yafet: Kej 10:2-5

· kemah-kemah Sem: Ef 2:13-14; 3:6

Defender (ID): Kej 9:27 - memperluas Japheth

Perluasan Japhet tidak akan bersifat geografis secara utama (bangsa Hamitis dan Semitis telah diperluas secara geografis sebanyak bangsa Japheth) tetapi lebih pada aspek intelektual. Bangsa-bangsa Japheth (Yunani, Romawi, Arya, Eropa) sebagian besar telah menyediakan para filsuf dan ilmuwan umat manusia. Sifat tripartit manusia (tubuh, pikiran, roh) dimiliki oleh setiap orang dan setiap bangsa. Namun, setiap orang (dan setiap bangsa) mencerminkan salah satu dari ini sebagai karakteristik yang dominan. Nuh menyadari bahwa Ham, Japheth, dan Sem didominasi, masing-masing, oleh pertimbangan fisik, intelektual, dan spiritual, dan dengan demikian dapat melihat secara profetik bahwa atribut ini juga akan ditegaskan dalam bangsa-bangsa yang turun dari mereka. Dengan demikian, setiap bangsa akan menyumbangkan bagian mereka sendiri untuk kehidupan kolektif umat manusia secara keseluruhan.

Defender (ID): Kej 9:27 - tenda-tenda Sem

Japheth adalah pengelola Tuhan yang unik dalam analisis intelektual dan pemanfaatan sumber daya bumi, dan Sem adalah pengelola-Nya yang khas terkait dengan penyebaran kehendak dan rencana Tuhan bagi umat manusia, khususnya penyampaian Firman-Nya yang menyelamatkan. Kedua pelayanan tersebut memerlukan dasar fisik yang memadai untuk beroperasi, dan dengan demikian memerlukan perawatan Ham di dunia fisik. Dengan demikian, Ham adalah pengelola bagi Sem dan Japheth dalam pengelolaan mereka - dalam pengertian ini juga, ia akan menjadi hamba dari para hamba."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Kej 9:27 - Tuhan akan memperluas Japheth // dan ia akan tinggal di dalam kemah Shem // dan Kanaan akan menjadi hamba-Nya.

Tuhan akan memperluas Japheth,.... Atau memberinya sebagian besar dari bumi, dan kekuasaan yang besar di dalamnya, seperti yang telah dimiliki oleh keturunannya; karena, seperti yang diamati oleh Bochart ^r, kepada mereka milik seluruh Eropa, dan Asia kecil, Media, Iberia, Albania, sebagian Armenia, dan semua negara luas di utara, yang sebelumnya dihuni oleh Skithia, dan sekarang oleh Tatar; belum lagi menyebutkan dunia baru (Amerika), di mana Skithia bisa melewati selat Anian:

dan ia akan tinggal di dalam kemah Shem; mendiami negara-negara yang menjadi milik keturunan Shem: ini dibuktikan oleh bangsa Media, yang merupakan keturunan Japheth, bersama dengan Babilonia yang merebut kerajaan Asyur dan menjatuhkannya, karena Asyur adalah dari Shem; dan di antara orang Yunani dan Romawi, yang berasal dari Japheth, ketika mereka melakukan penaklukan di Asia, di mana terdapat kemah-kemah dari keturunan Shem; dan yang, menurut nubuat dalam Bil 24:24 bahwa kapal dari pantai Chittim, Yunani, atau Italia, atau keduanya, akan menimpa Asyur dan Eber, orang Asyur dan orang Ibrani, atau mereka yang di seberang sungai Efrat, yang semuanya termasuk dalam Shem; dan khususnya ini terwujud ketika orang Romawi, yang berasal dari Japheth, merebut Yudea, yang telah lama menjadi tempat tinggal anak-anak Shem, yaitu orang Yahudi; dan saat ini orang Turki ^s, yang juga merupakan keturunan Japheth, secara harfiah tinggal di dalam kemah Shem, atau mendiami Yudea: Targum memahaminya dalam arti mistis. Onkelos berkata demikian: "Tuhan akan menyebabkan Shechinah-Nya atau Kemuliaan Yang Agung tinggal di dalam kemah Shem;'' yang sangat benar, ketika Kristus, cahaya kemuliaan Bapa-Nya, Firman, menjadi daging, dan menetap di Yudea: Jonathan Ben Uzziel berkata demikian: "dan anak-anak-Nya akan menjadi pengikut, dan tinggal di sekolah Shem;'' dan banyak penulis Kristen menafsirkan mereka tentang pertobatan bangsa-bangsa, dan persatuan serta persekutuan mereka dengan orang Yahudi yang percaya dalam satu gereja Injil, yang sangat jelas terwujud pada masa-masa awal Injil: dan mereka membaca kata-kata ini dalam hubungan dengan klausa sebelumnya demikian, "Tuhan akan membujuk Japheth ^t, dan ia akan tinggal di dalam kemah Shem"; yaitu, Tuhan akan membujuk bangsa-bangsa, keturunan Japheth, dengan suara Injil-Nya yang manis dan menggoda, dan melalui kekuatan kasih karunia-Nya yang menyertainya, untuk menerima dan mengakui Kristus dan Injil-Nya, serta bergabung dengan gereja-gereja-Nya, dan berjalan bersama mereka dalam segala perintah dan ketetapan Kristus; dan saat ini semua keturunan Japheth, kecuali Magog, atau orang Turki, menyandang nama Kristen: para Talmudistis ^u menafsirkan bagian ini tentang bahasa Japheth yang digunakan di dalam kemah Shem; yang terwujud ketika para rasul Kristus berbicara dan menulis dalam bahasa Yunani, salah satu bahasa keturunan Japheth. Beberapa memahami ini tentang Tuhan sendiri, yang akan tinggal di dalam kemah Shem, atau di Israel, seperti yang dikatakan oleh Jarchi, dan hal ini terbukti secara mencolok dalam inkarnasi Anak Allah:

dan Kanaan akan menjadi hamba-Nya; keturunan Kanaan menjadi hamba bagi keturunan Japheth; seperti yang terjadi ketika Tirus, yang dibangun oleh orang Sidon, dan Sidon, yang namanya berasal dari anak tertua Kanaan, jatuh ke tangan Alexander yang berasal dari Yunani, yang merupakan keturunan Japheth; dan ketika Kartago, sebuah koloni dari orang Fenisia yang berasal dari ras Kanaan, diambil dan dihancurkan oleh orang Romawi dari garis keturunan Japheth, yang membuat Hannibal, seorang anak Kanaan, mengatakan, "agnoscere se fortunam Carthaginis" ^w, bahwa dia mengakui nasib Kartago; dan di mana beberapa berpendapat bahwa dia merujuk pada nubuat ini.