Statistik	28 pasal, 1.007 yat, 24. 250 kata
Penulis	Lukas; lihat Lukas 1.
Tema	Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui Kuasa Roh Kudus; Pekerjaan dilanjutkan Roh Kudus.
Waktu	Sekitar 63 T.M.
Tempat	Mungkin di Roma (cf. File 24; 2Tim 4:11).
Kata Kunci	Saksi-Saksi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Roh Kudus

Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --

1. (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
2. (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.

Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.

Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.

Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:

1. (1) keempat Injil dan
2. (2) surat-surat Paulus.

Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.

1. Pendahuluan
   (Kis 1:1-11)
   
2. I. Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 1:12-2:41)
   
1. A. Persiapan untuk Perjanjian
   (Kis 1:12-26)
   
2. B. Hari Pentakosta
   (Kis 2:1-41)
   
3. II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
   (Kis 2:42-8:1a)
   
1. A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 2:42-47)
   
2. B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
   (Kis 3:1-4:31)
   
3. C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
   (Kis 4:32-5:11)
   
4. D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
   (Kis 5:12-42)
   
5. E. Pemilihan Tujuh Diaken
   (Kis 6:1-7)
   
6. F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
   (Kis 6:8-8:1)
   
4. III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
   (Kis 8:1-9:31)
   
1. A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
   (Kis 8:1-4)
   
2. B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
   (Kis 8:5-40)
   
3. C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
   (Kis 9:1-31)
   
5. IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
   (Kis 9:32-12:25)
   
1. A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
   (Kis 9:32-43)
   
2. B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
   (Kis 10:1-48)
   
3. C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
   (Kis 11:1-18)
   
4. D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
   (Kis 11:19-30)
   
5. E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
   (Kis 12:1-23)
   
6. F. Ringkasan Perkembangan Gereja
   (Kis 12:24-25)
   
6. V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
   (Kis 13:1-14:28)
   
1. A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
   (Kis 13:1-3)
   
2. B. Wilayah Tertentu Diinjili
   (Kis 13:4-14:28)
   
7. VI. Sidang di Yerusalem
   (Kis 15:1-35)
   
8. VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
   (Kis 15:36-18:22)
   
1. A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
   (Kis 15:36-40)
   
2. B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
   (Kis 15:41-16:5)
   
3. C. Penginjilan Wilayah Baru
   (Kis 16:6-18:21)
   
4. D. Kembali ke Antiokhia di Siria
   (Kis 18:22)
   
9. VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
   (Kis 18:23-21:16)
   
1. A. Dalam Perjalanan ke Efesus
   (Kis 18:23)
   Sisipan: Pelayanan Apolos
   (Kis 18:24-28)
   
2. B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
   (Kis 19:1-41)
   
3. C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
   (Kis 20:1-5)
   
4. D. Kembali ke Yerusalem
   (Kis 20:6-21:16)
   
10. IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
    (Kis 21:17-28:31)
    
1. A. Di Yerusalem
   (Kis 21:17-23:35)
   
2. B. Di Kaisarea
   (Kis 24:1-26:32)
   
3. C. Menuju ke Roma
   (Kis 27:1-28:15)
   
4. D. Di Roma
   (Kis 28:16-31)
   

Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.

1. (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
2. (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.

Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

1. Bersaksi.
Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).

2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.

3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.

Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.

Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya

1. (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
2. (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
3. (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).

Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.

Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).

Sembilan ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
2. (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
3. (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
4. (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
5. (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
6. (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
7. (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
8. (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
9. (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

Prinsip Hermeneutis

Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"\). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"\). [atau ref. Kis 7:44]

Matias dipilih

Pelayanan kebangkitan Kristus. Pengakuan kerasulan. Janji tentang kedatangan Tuhan yang kedua. Menantikan datangnya Roh Kudus.

1:1 Kristus, mempersiapkan para murid-Nya untuk melihat Dia naik ke surga, mengumpulkan mereka di Bukit Zaitun, menyuruh mereka menanti di Yerusalem akan datangnya Roh Kudus, berjanji setelah beberapa hari akan mengutusnya, dan naik ke surga disaksikan oleh m
1:10 Setelah Dia naik ke surga, mereka diperingatkan oleh kedua malaikat untuk pergi, dan menantikan kedatangan-Nya yang kedua.
1:12 Mereka pun kembali, dan berdoa, memilih Matias untuk menggantikan posisi Yudas.

Roh Kudus dijanjikan (1:1-5)
Yesus terangkat ke sorga (1:6-11)
Rasul-rasul menanti-nanti (1:12-14)
Matias dipilih menggantikan Yudas (1:15-26)

Allah, Yesus, Roh Kudus, Lukas, Teofilus, Yohanes Pembaptis, murid-murid, Maria, Petrus, Daud, Yudas, Yusuf, Matias.

Alfeus, Allah, Andreas, Barsabas, Bartolomeus, Bukit Zaitun, Daud, Filipus, Galilea, Hakal-Dama, Israel, Kerajaan Allah, Kitab Suci, Maria, Matias, Matius, Petrus, Roh Kudus, Sabat, Samaria, Simon, Teofilus, Tomas, Tuhan, Yakobus, Yerusalem, Yesus, Yohanes, Yudas, Yudea, Yustus, Yusuf, Zelot

Menantikan Allah untuk pengurapan Roh Kudus adalah kondisi besar dari berkat rohani dan kepenuhan kuasa. Mereka yang dipekerjakan Yesus Kristus untuk menjadi saksi-Nya akan diperlengkapi dengan roh yang lebih baik daripada roh mereka sendiri - Roh Kudus, perwakilan-Nya.

ay. 11. Ini adalah salah satu janji yang paling pasti tentang kedatangan kedua di Kitab Suci. "Yesus yang sama"

Pasal 1 dari Kitab Kisah Para Rasul menceritakan tentang peninggian Yesus ke surga setelah memberikan perintah kepada rasul-rasul yang telah dipilih-Nya. Yesus menjanjikan bahwa mereka akan menerima kuasa Roh Kudus dan menjadi saksi-saksi-Nya di seluruh dunia. Setelah Yesus pergi, dua malaikat muncul dan mengatakan bahwa Yesus akan kembali dengan cara yang sama seperti Ia pergi. Rasul-rasul kembali ke Yerusalem dan berdoa bersama dengan para wanita dan saudara-saudara Yesus. Petrus mengajukan untuk menggantikan Yudas Iskariot dengan Matias sebagai rasul ke-12, dan melalui undian, Matias terpilih untuk menjadi rasul yang baru.

Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Penulisnya adalah Lukas, seorang dokter dan sahabat dekat Rasul Paulus. Lukas menulis kitab ini sebagai kelanjutan dari Injilnya, yaitu Injil Lukas.

Kisah Para Rasul menceritakan tentang awal gereja Kristen dan perjalanan para rasul dalam menyebarkan ajaran Yesus Kristus. Kitab ini mencakup periode waktu dari kenaikan Yesus ke surga hingga penahanan dan penginjilan Paulus di Roma.

Konteks historis dari Kitab Kisah Para Rasul adalah pada abad pertama Masehi, di mana Kekaisaran Romawi berkuasa dan agama-agama pagan masih dominan. Gereja Kristen baru mulai berkembang dan menghadapi tantangan dan penganiayaan dari pemerintah dan agama-agama lain.

Dalam konteks budaya, masyarakat pada saat itu sangat dipengaruhi oleh budaya Romawi dan Yunani. Ada juga keberagaman budaya dan bahasa di wilayah-wilayah yang dikunjungi oleh para rasul dalam perjalanan mereka.

Secara literatur, Lukas menggunakan gaya narasi yang terperinci dan akurat dalam menulis Kisah Para Rasul. Ia juga menggunakan gaya bahasa Yunani yang baik dan mengutip beberapa kutipan dari Perjanjian Lama.

Secara teologis, Kitab Kisah Para Rasul menekankan pentingnya Roh Kudus dalam kehidupan gereja dan penginjilan. Kitab ini juga menunjukkan bagaimana Allah bekerja melalui para rasul dan memberikan petunjuk bagi gereja dalam menghadapi tantangan dan penganiayaan.

Dengan latar belakang ini, Kitab Kisah Para Rasul memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan awal gereja Kristen dan memberikan inspirasi bagi orang percaya dalam menghadapi tantangan dan penganiayaan dalam hidup mereka.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 1:

1. Yesus memberikan perintah kepada rasul-rasul (Kisah Para Rasul 1:2-3)
- Yesus memberi perintah kepada rasul-rasul yang telah dipilih-Nya.
- Ia menunjukkan diri-Nya hidup setelah menderita dengan banyak bukti.
- Ia berbicara tentang Kerajaan Allah.

2. Yesus memberikan janji tentang baptisan dengan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:4-5)
- Yesus memerintahkan rasul-rasul untuk menantikan janji Bapa.
- Mereka akan dibaptis dengan Roh Kudus dalam waktu yang tidak lama lagi.

3. Pertanyaan rasul-rasul tentang pemulihan kerajaan bagi Israel (Kisah Para Rasul 1:6)
- Rasul-rasul bertanya kepada Yesus apakah ini adalah waktu untuk memulihkan kerajaan bagi Israel.

4. Yesus mengajarkan tentang kuasa Roh Kudus dan menjadi saksi-saksi-Nya (Kisah Para Rasul 1:7-8)
- Yesus menjawab bahwa waktu dan masa ditetapkan oleh Bapa.
- Rasul-rasul akan menerima kuasa ketika Roh Kudus datang kepada mereka.
- Mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya di Yerusalem, Yudea, Samaria, dan sampai ke bagian bumi paling ujung.

5. Yesus terangkat ke surga dan janji kedatangan-Nya kembali (Kisah Para Rasul 1:9-11)
- Yesus terangkat ke surga di depan mata rasul-rasul.
- Dua orang laki-laki berpakaian putih menegur rasul-rasul dan mengatakan bahwa Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama seperti Ia pergi.

6. Rasul-rasul kembali ke Yerusalem dan berdoa bersama (Kisah Para Rasul 1:12-14)
- Rasul-rasul kembali ke Yerusalem dari bukit Zaitun.
- Mereka naik ke ruang atas dan tinggal di sana.
- Mereka bertekun dalam doa bersama dengan para wanita, Maria ibu Yesus, dan saudara-saudara-Nya.

7. Penggantian Yudas Iskariot dengan Matias (Kisah Para Rasul 1:15-26)
- Petrus berdiri di antara saudara-saudara seiman dan mengutip Kitab Suci tentang Yudas.
- Yudas digantikan oleh Matias sebagai salah satu dari kesebelas rasul.

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Yesus
- Teofilus
- Rasul-rasul yang dipilih oleh Yesus
- Yohanes Pembaptis
- Orang-orang Galilea
- Petrus
- Yohanes
- Yakobus
- Andreas
- Filipus
- Tomas
- Bartolomeus
- Matius
- Yakobus anak Alfeus
- Simon orang Zelot
- Yudas anak Yakobus
- Maria, ibu Yesus
- Saudara-saudara Yesus
- Orang-orang yang tinggal di Yerusalem
- Yusuf yang disebut Barsabas atau Yustus
- Matias

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Yerusalem
- Bukit Zaitun
- Hakal-Dama (Tanah Darah)

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 1 adalah:

1. Yesus: Merujuk kepada Yesus Kristus, tokoh utama dalam Kitab Kisah Para Rasul.
2. Teofilus: Nama penerima surat yang ditulis oleh penulis Kitab Kisah Para Rasul.
3. Rasul-rasul: Merujuk kepada para murid Yesus yang dipilih-Nya untuk menyebarkan Injil dan membangun gereja.
4. Roh Kudus: Kuasa yang diberikan oleh Yesus kepada rasul-rasul untuk melaksanakan tugas mereka.
5. Kerajaan Allah: Topik yang sering dibicarakan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya, mengenai pemerintahan Allah di dunia ini.
6. Yerusalem: Tempat di mana Yesus memberikan perintah kepada rasul-rasul-Nya sebelum Ia naik ke surga.
7. Baptisan dengan Roh Kudus: Janji Yesus kepada rasul-rasul bahwa mereka akan dibaptis dengan Roh Kudus.
8. Kebangkitan: Kejadian di mana Yesus bangkit dari kematian-Nya.
9. Saksi-saksi: Tugas yang diberikan oleh Yesus kepada rasul-rasul untuk menjadi saksi tentang-Nya di seluruh dunia.
10. Matias: Salah satu kandidat yang dipilih untuk menggantikan Yudas Iskariot sebagai rasul ke-12 setelah Yudas mengkhianati Yesus.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari perintah Yesus kepada rasul-rasul-Nya untuk menantikan janji Bapa?
2. Mengapa rasul-rasul bertanya kepada Yesus apakah ini waktunya untuk memulihkan kerajaan bagi Israel? Apakah mereka memiliki pemahaman yang benar tentang kerajaan Allah?
3. Bagaimana pengalaman dan bukti yang diberikan Yesus kepada rasul-rasul-Nya setelah kebangkitan-Nya dapat memperkuat iman mereka?
4. Mengapa Yesus memerintahkan rasul-rasul-Nya untuk menjadi saksi-saksi-Nya di Yerusalem, Yudea, Samaria, dan sampai ke bagian bumi paling ujung? Apa arti penting dari misi ini?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita sebagai orang percaya dapat menantikan janji Bapa seperti yang diperintahkan Yesus kepada rasul-rasul-Nya?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan pertanyaan rasul-rasul tentang pemulihan kerajaan bagi Israel? Bagaimana pemahaman kita tentang kerajaan Allah?
3. Bagaimana pengalaman dan bukti kebangkitan Yesus dapat memperkuat iman kita sebagai orang percaya? Bagaimana kita dapat membagikan pengalaman ini kepada orang lain?
4. Bagaimana kita dapat menjadi saksi-saksi Kristus di tempat-tempat yang telah ditentukan oleh-Nya? Apa yang dapat kita lakukan untuk memenuhi misi ini dalam kehidupan sehari-hari?

Hal menarik terkait Kisah Para Rasul pasal 1:
1. Perintah Yesus kepada rasul-rasul-Nya untuk menantikan janji Bapa menunjukkan bahwa ada rencana dan waktu yang ditetapkan oleh Allah dalam segala hal.
2. Pengalaman dan bukti yang diberikan Yesus kepada rasul-rasul-Nya setelah kebangkitan-Nya menegaskan kebenaran dan kekuatan iman Kristen.
3. Pemilihan Matias sebagai pengganti Yudas Iskariot menunjukkan pentingnya kesetiaan dan kesaksian dalam pelayanan gereja.
4. Kisah Para Rasul memberikan gambaran tentang bagaimana gereja awal berkembang dan bagaimana rasul-rasul mengemban misi mereka untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia.

Dalam pasal 1 dari Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya menantikan janji Tuhan: Yesus memerintahkan rasul-rasul-Nya untuk menantikan janji Bapa, yaitu baptisan dengan Roh Kudus. Hal ini mengajarkan kita untuk memiliki kesabaran dan keyakinan dalam menantikan janji-janji Tuhan dalam hidup kita.

2. Kuasa Roh Kudus: Yesus berjanji bahwa rasul-rasul akan menerima kuasa ketika Roh Kudus datang kepada mereka. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam kuasa Roh Kudus dan mengandalkan-Nya dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari.

3. Tugas menjadi saksi-saksi Kristus: Yesus memerintahkan rasul-rasul untuk menjadi saksi-saksi-Nya di Yerusalem, Yudea, Samaria, dan sampai ke bagian bumi paling ujung. Hal ini mengajarkan kita untuk menjadi saksi-saksi Kristus di tempat-tempat kita berada, baik dalam kata-kata maupun perbuatan kita.

4. Kebangkitan Yesus: Petrus mengajarkan tentang kebangkitan Yesus dan pentingnya memiliki saksi-saksi yang dapat memberikan kesaksian tentang hal ini. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya iman kita pada kebangkitan Yesus dan menjadi saksi-saksi-Nya dalam dunia ini.

Berikut adalah beberapa doa terkait pasal ini:

1. Doa untuk kesabaran dan keyakinan dalam menantikan janji Tuhan.
2. Doa untuk memperoleh kuasa Roh Kudus dalam hidup kita.
3. Doa untuk menjadi saksi-saksi Kristus di tempat-tempat kita berada.
4. Doa untuk memperkuat iman kita pada kebangkitan Yesus dan menjadi saksi-saksi-Nya.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan firman Tuhan.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kisah Para Rasul Pasal 1 :

1. What (Apa):
- Pasal 1 dari Kitab Kisah Para Rasul menceritakan tentang peristiwa setelah kebangkitan Yesus dan sebelum kedatangan Roh Kudus.

2. Who (Siapa):
- Penulis Kitab Kisah Para Rasul adalah Lukas, yang juga menulis Injil Lukas.
- Teofilus adalah penerima surat ini, yang mungkin merupakan seorang pejabat atau orang Kristen yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang Yesus dan ajarannya.

3. Where (Dimana):
- Kisah ini terjadi di Yerusalem, Israel.

4. When (Kapan):
- Kisah ini terjadi setelah kebangkitan Yesus dan sebelum kedatangan Roh Kudus.
- Yesus muncul kepada para rasul selama empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya.

5. Why (Mengapa):
- Tujuan penulisan Kitab Kisah Para Rasul adalah untuk melaporkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah gereja awal dan penyebaran Injil di seluruh dunia.

6. How (Bagaimana):
- Pasal 1 menggambarkan peristiwa-peristiwa seperti:
a. Yesus memberikan perintah-Nya kepada para rasul sebelum Ia diangkat ke surga.
b. Yesus menjanjikan kedatangan Roh Kudus kepada para rasul.
c. Para rasul bertanya kepada Yesus tentang pemulihan kerajaan bagi Israel.
d. Yesus menjawab bahwa waktu dan masa ditetapkan oleh Bapa dan mengarahkan para rasul untuk menjadi saksi-saksi-Nya di seluruh dunia.
e. Yesus terangkat ke surga di depan mata para rasul.
f. Dua malaikat muncul dan memberitahu para rasul bahwa Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama seperti Ia pergi.
g. Para rasul kembali ke Yerusalem dan tinggal di ruang atas, berdoa bersama dengan Maria, ibu Yesus, dan saudara-saudara-Nya.
h. Petrus berbicara kepada para saudara seiman tentang penggenapan Kitab Suci mengenai Yudas dan pemilihan Matias sebagai rasul yang menggantikan Yudas.

Semoga analisis ini membantu Anda untuk memahami isi dari Kisah Para Rasul Pasal 1.