Roma 6:1
KonteksBIS (1985) © SABDAweb Rm 6:1 |
Kalau begitu, apakah yang dapat kita katakan? Haruskah kita terus saja berbuat dosa supaya Allah semakin mengasihi kita? 1 2 |
TB (1974) © SABDAweb Rm 6:1 |
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? |
AYT (2018) | |
TL (1954) © SABDAweb Rm 6:1 |
Jikalau begitu, apakah hendak kita katakan? Bertekunkah kita di dalam dosa supaya anugerah Allah bertambah-tambah? |
TSI (2014) | |
MILT (2008) | Lalu, kita akan mengatakan apa? Apakah kita akan terus menerus tinggal di dalam dosa supaya anugerah itu bertambah banyak? |
Shellabear 2011 (2011) | |
AVB (2015) | |
[+] Bhs. Inggris
[+] Bhs. Indonesia
[+] Bhs. Suku
[+] Kuno
|
TB ITL © SABDAweb Rm 6:1 |
|
TL ITL © SABDAweb Rm 6:1 |
|
AYT ITL | |
AVB ITL | |
GREEK | |
[+] Bhs. Inggris |
BIS (1985) © SABDAweb Rm 6:1 |
Kalau begitu, apakah yang dapat kita katakan? Haruskah kita terus saja berbuat dosa supaya Allah semakin mengasihi kita? 1 2 |
Catatan Full Life |
Rm 6:1 1 Nas : Rom 6:1 Dalam pasal Rom 6:1-23 Paulus mempersoalkan anggapan salah bahwa orang percaya boleh berbuat dosa terus dan tetap aman dari hukuman karena kasih karunia Allah dalam Kristus. Paulus menanggapi penyimpangan antinomianis dari ajaran kasih karunia dengan menekankan satu kebenaran dasar: orang percaya sejati dikenal sebagai "dalam Kristus" oleh karena dibaptis dalam Kristus dan kematian mereka terhadap dosa. Mereka sudah berpindah dari alam dosa kepada alam hidup -- bersama Kristus (ayat Rom 6:2-12). Karena orang percaya sejati telah memisahkan diri secara pasti dari dosa, mereka tidak akan terus hidup dalam dosa. Sebaliknya, jikalau orang berbuat dosa terus, mereka bukan orang percaya sejati (bd. 1Yoh 3:4-10). Sepanjang pasal ini Paulus menekankan bahwa mustahil seseorang menjadi hamba dosa dan hamba Kristus sekaligus (ayat Rom 6:11-13,16-18). Jikalau mereka menyerahkan diri kepada dosa, hasilnya adalah hukuman dan kematian kekal (ayat Rom 6:16,23). Rm 6:1 2 Nas : Rom 6:1 Teks :
|
[+] Bhs. Inggris |