Teks -- Wahyu 4:5 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Why 4:5
Full Life: Why 4:5 - KETUJUH ROH ALLAH.
Nas : Wahy 4:5
Ketujuh Roh Allah melambangkan kehadiran Roh Kudus di takhta Allah.
Bahasa ini barangkali datang dari ketujuh aspek ungkapan Roh dal...
Jerusalem: Why 4:1--16:21 - -- Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang...
Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang nasibnya diserahkan kepada Anak Domba. Ini dilambangkan oleh Kitab yang dimeterai, yang diserahkan kepada Anak Domba, bab 5. Lalu menyusullah berbagai penglihatan besar yang berupa lambang. Penglihatan-penglihatan itu, bab 6-16, menyiapkan "Hari Besar", yakni hari murka Allah menimpa para penganiaya, bab 17-19.
Jerusalem: Why 4:5 - bunyi guruh Bunyi guruh dsb kerap kali menyertai penampakan Allah, Kel 19:16; Yeh 1:4,13
Bunyi guruh dsb kerap kali menyertai penampakan Allah, Kel 19:16; Yeh 1:4,13
Jerusalem: Why 4:5 - ketujuh Roh Allah Roh itu agaknya bukan Roh Kudus (yang dalam tradisi Kristen, terpengaruh juga oleh Yes 11:2, menjadi "Roh berupa tujuh"), tetapi ketujuh "Malaikat Waj...
Roh itu agaknya bukan Roh Kudus (yang dalam tradisi Kristen, terpengaruh juga oleh Yes 11:2, menjadi "Roh berupa tujuh"), tetapi ketujuh "Malaikat Wajah", bdk Wah 3:1; 8:2; Tob 12:15, yang adalah utusan Allah, bdk Zak 4:10; Wah 5:6; Tob 12:14; Luk 1:26, dll.
Ende -> Why 4:5
Ende: Why 4:5 - Tjahaja kilat dan gemuruh melambangkan kekuasaan dan keadilan mutlak Allah
sebagai Hakim dunia.
melambangkan kekuasaan dan keadilan mutlak Allah sebagai Hakim dunia.
Ref. Silang FULL -> Why 4:5
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Why 4:5 - -- 4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu,260 dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Pa...
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu,260 dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Pada waktu Tuhan Allah turun ke puncak Gunung Sinai, ada "guruh dan kilat dan awan padat" (Keluaran 19:16). Kata-kata Yehezkiel 1:13 ini juga dipakai dalam ayat ini. Mazmur 18:14 dan Ibrani 12:18-19 juga memakai kata yang hampir sama mengenai kemuliaan Allah dalam Perjanjian Lama.
Dalam Wahyu pasal 1:4 "ketujuh Roh yang ada di hadapan takhta-Nya" sudah ditafsirkan sebagai Roh Allah. Dalam ayat ini, tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu juga ditafsirkan sebagai Roh Allah.
Hagelberg: Why 4:3-11 - -- 2. Takhta dan sekelilingnya (4:3-11)
Ternyata seluruh pasal 4 dikhususkan untuk mengorientasikan para pembaca pada situasi, oknum, dan kelakuan yang t...
Hagelberg: Why 4:5 - -- 4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu,260 dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Pa...
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu,260 dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Pada waktu Tuhan Allah turun ke puncak Gunung Sinai, ada "guruh dan kilat dan awan padat" (Keluaran 19:16). Kata-kata Yehezkiel 1:13 ini juga dipakai dalam ayat ini. Mazmur 18:14 dan Ibrani 12:18-19 juga memakai kata yang hampir sama mengenai kemuliaan Allah dalam Perjanjian Lama.
Dalam Wahyu pasal 1:4 "ketujuh Roh yang ada di hadapan takhta-Nya" sudah ditafsirkan sebagai Roh Allah. Dalam ayat ini, tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu juga ditafsirkan sebagai Roh Allah.
Hagelberg: Why 4:1--5:14 - -- A. Visi Ruangan Takhta sebagai Pendahuluan (4:1-5:14)
Pendahuluan ini melukiskan ruangan takhta Allah di surga. Para pembaca perlu mengingat bahwa Tuh...
A. Visi Ruangan Takhta sebagai Pendahuluan (4:1-5:14)
Pendahuluan ini melukiskan ruangan takhta Allah di surga. Para pembaca perlu mengingat bahwa Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah kepada semua orang yang menaati Firman-Nya. Dalam bagian ini Dia mulai menyediakan pahala-pahala itu. Oleh karena bumi masih penuh dengan orang jahat, maka bumi perlu "dibersihkan". Musuh Tuhan dan orang-orang yang menindas jemaat Kristus belum dikalahkan.
Sama seperti ketujuh surat diawali dengan satu visi mengenai Tuhan Yesus, demikian juga ada visi Tuhan Yesus di surga yang mengawali bagian ini. Apa yang dialami oleh Yohanes, yang diceritakan dalam pasal 4-5, merupakan "engsel" dalam struktur Kitab Wahyu. Dari satu segi, bagian ini terkait erat dengan pasal 1-3 mengenai pahala-pahala yang dijanjikan, karena dalam pasal 4-5 ada juga takhta, pakaian putih, dan mahkota. Dari segi yang lain, bagian ini terkait dengan apa yang diceritakan dalam pasal 6-22, dengan ketujuh segel dari gulungan kitab, yang dibuka satu per satu.
Dalam pasal 4 Dia yang bertakhta, yang dikelilingi dengan takhta dan empat makhluk, dipuji sebagai Pencipta. Dalam pasal 5 Domba Allah yang mendekati Dia yang bertakhta dipuji sebagai Penebus. Peristiwa pengambilan gulungan kitab yang ada di tangan Dia yang bertakhta menjembatani dua pasal ini. Makna dari gulungan kitab tersebut sangat penting, dan akan dibahas dalam bagian berikut ini.
Menurut pengalaman jemaat-jemaat yang diceritakan dalam pasal 2-3, kuasa kejahatan di bumi ini dengan bebas mengancam dan menyusahkan jemaat-jemaat Kristus. Tetapi menurut perspektif ruangan takhta yang digambarkan dalam pasal 4-5, yang berkuasa mutlak adalah Tuhan Allah, dan bukan kejahatan yang ada di bumi.249
4:5 kilat dan bunyi guruh yang menderu
4:5 kilat dan bunyi guruh yang menderu
Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...
III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.
Fungsi bagian ini:
Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.
Struktur bagian ini:
Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14
Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3
Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15
Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5
Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17
Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21