
Teks -- Wahyu 17:3 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Why 17:3
Full Life: Why 17:3 - BINATANG YANG MERAH UNGU.
Nas : Wahy 17:3
Binatang ini adalah pemerintahan dunia dan Babel yang politis, yang
mendukung kuasa rohani yang murtad. Untuk ulasan mengenai "tuju...
Nas : Wahy 17:3
Binatang ini adalah pemerintahan dunia dan Babel yang politis, yang mendukung kuasa rohani yang murtad. Untuk ulasan mengenai "tujuh kepala,"
lihat cat. --> Wahy 17:10;
[atau ref. Wahy 17:10]
tentang "sepuluh tanduk,"
lihat cat. --> Wahy 17:12.
[atau ref. Wahy 17:12]
Bagian ini memang sukar dimengerti secara terperinci, Wah 16:9.

Jerusalem: Why 17:3 - tujuh kepala dan sepuluh tanduk Tujuh kepala itu ialah ketujuh bukit Roma, Wah 17:9; tujuh tanduk itu ialah raja-raja yang bergantung pada Roma, Wah 17:12. Mereka akan membebaskan di...
Tujuh kepala itu ialah ketujuh bukit Roma, Wah 17:9; tujuh tanduk itu ialah raja-raja yang bergantung pada Roma, Wah 17:12. Mereka akan membebaskan diri dari penindasan Roma, Wah 17:16. Binatang itu, Wah 17:3,7-8, melambangkan Kaisar (agaknya Nero), yang menurut kepercayaan rakyat akan hidup kembali dan berkuasa lagi sampai Kedatangan Anak Domba, bdk 2Te 2:8-9. Awal Wah 17:8 (tidak ada, namun ada) dengan sengaja memutar balikkan gelar-gelar Allah, Wah 1:4+, untuk mengejek.
Ende -> Why 17:3-4
ini melambangkan rakjat Roma.
Ref. Silang FULL -> Why 17:3
Ref. Silang FULL: Why 17:3 - Dalam roh // padang gurun // merah ungu // dengan nama-nama // sepuluh tanduk · Dalam roh: Wahy 1:10; Wahy 1:10
· padang gurun: Wahy 12:6,14
· merah ungu: Wahy 18:12,16
· dengan nama-nama: Wahy 13:1
&...
· Dalam roh: Wahy 1:10; [Lihat FULL. Wahy 1:10]
· padang gurun: Wahy 12:6,14
· merah ungu: Wahy 18:12,16
· dengan nama-nama: Wahy 13:1
Defender (ID): Why 17:3 - " dalam roh" Yohanes telah dibawa "dalam roh" ke depan dalam waktu dan ke atas dalam ruang menuju takhta surga seperti yang akan diatur setelah pengangkatan orang-...
Yohanes telah dibawa "dalam roh" ke depan dalam waktu dan ke atas dalam ruang menuju takhta surga seperti yang akan diatur setelah pengangkatan orang-orang percaya di masa depan (Wahyu 1:10; Wahyu 4:2). Sekarang sekali lagi, ia diterjemahkan "dalam roh" jauh ke belakang dalam waktu ke dunia pasca-Banjir yang segera, ketika seluruh dunia masih merupakan "gurun" yang gersang, hancur oleh air banjir. Ia juga diterjemahkan dalam ruang ke suatu daerah di mana kota pertama pasca-Banjir, Babel, sedang didirikan di gurun, di bawah arahan Nimrod (Kejadian 10:8-10). Gurun itu sendiri muncul secara harfiah dari banyak air, tetapi gurun itu segera menjadi bangsa-bangsa, di mana Babel adalah ibunya, karena ia telah mendirikan semua bangsa pertama (Akad, Niniwe, Sumer, dll.), yang akhirnya menjadi kerajaan Asyur-Babel yang kuat.

Defender (ID): Why 17:3 - binatang berwarna merah kirmizi “Binatang berwarna merah kirmizi,” yang ditunggangi oleh pelacur besar, tampaknya, saat Yohanes mengamati, mulai menyatu dengan binatang dari Wahy...
“Binatang berwarna merah kirmizi,” yang ditunggangi oleh pelacur besar, tampaknya, saat Yohanes mengamati, mulai menyatu dengan binatang dari Wahyu 13:1 yang akan menjadi penguasa dunia besar di akhir zaman, mengakhiri rentetan tujuh kerajaan besar dalam sejarah dan mewujudkan sepuluh kerajaan di akhir zaman (lihat Wahyu 12:3, catatan; Wahyu 13:1-3, catatan).”

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Ref. Silang BIS -> Why 17:3
Ref. Silang TB -> Why 17:3
Hagelberg: Why 17:3 - -- 17:3 Dalam roh556 aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis ...
17:3 Dalam roh556 aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Jauh dari keramaian kota, di padang gurun, Yohanes dapat melihat pelacur itu, dan dia dapat memahami sifatnya yang sebenarnya.557
Dalam pasal 17:1 kita membaca bahwa pelacur itu "duduk di tempat yang banyak airnya", dan di sini dia duduk di atas seekor binatang. Ada dua kebenaran yang disampaikan kepada pembaca melalui gambaran ini: pertama, dia menguasai banyak orang; kedua, dalam ayat ini dia didukung oleh Anti-Kristus, binatang yang mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk (pasal 13:1). Para pembaca yang biasa membaca sastra apokaliptik tidak menganggap, bahwa dia yang duduk di atas banyak air dan juga di atas binatang itu, sebagai kontradiktif, karena pengamatan terhadap sastra apokaliptik tidak mengundang pembaca untuk membayangkan suatu gambaran dalam pikirannya. Sastra apokaliptik mengundang pembaca untuk memahami keadaan rohani dari oknum dan kota yang dikisahkan.
Yohanes melihat bahwa binatang itu berwarna merah ungu. Warna yang sangat indah itu sering dikaitkan dengan dosa, seperti dalam Yesaya 1:18.
Dalam pasal 13:1-6 kita membaca bahwa binatang itu menghujat Allah. Tema yang sama ditekankan dalam ayat ini, dan tertulis bahwa binatang itu penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Perhatikanlah, segala yang dikatakan tentang pelacur itu jauh berbeda dengan apa yang dikatakan mengenai mempelai Kristus dalam pasal 21:2.

Hagelberg: Why 17:1-18 - -- 4. Babel Dikiaskan sebagai Pelacur (17:1-18)
Sebagian dari hukuman cawan yang ketujuh, yaitu hukuman atas Babel, diuraikan lebih lanjut dalam pasal 17...
4. Babel Dikiaskan sebagai Pelacur (17:1-18)
Sebagian dari hukuman cawan yang ketujuh, yaitu hukuman atas Babel, diuraikan lebih lanjut dalam pasal 17-18.
Identitas Babel menjadi pokok penafsiran yang menonjol dalam pasal 17:1-19:10. Apakah Babel adalah seorang perempuan, sebuah kota, sebuah kerajaan, sebuah sistem atau budaya? Apa hubungan antara Babel dalam pasal 17 dan Babel dalam pasal 18? Untuk menjawab dua pertanyaan tersebut, kita harus mengamati unsur-unsur yang dapat dibanding-kan antara Babel dalam pasal 17 dan Babel dalam pasal 18, seperti yang tertera dalam ayat-ayat berikut ini:
· percabulan dengan raja di bumi 17:2 dan 18:3
· sebutan "kota besar" 17:18 dan 18:16
· kekayaan 17:4 dan 18:12-13
· darah orang-orang kudus 17:6 dan 18:24
· pakaian yang mewah 17:4 dan 18:16
· cawan 17:4 dan 18:6
· dimusnahkan dengan api 17:16 dan 18:8
· dimusnahkan atas kehendak Allah 17:17 dan 18:5, 8
Jadi, banyak sekali persamaan antara "kedua" Babel ini. Hubungan antara Babel pasal 17 dan Babel pasal 18 menjadi lebih jelas kalau kita melihat peralihan antara pasal 17 dan pasal 18, yaitu penjelasan seorang malaikat: "Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi" (pasal 17:18). Sesudah malaikat itu menunjukkan perempuan itu sebagai Kota Babel, kemudian ia mengisahkan jatuhnya Kota Babel serta dukacita para pedagang.
Rupanya Babel dalam pasal 17 dan Babel dalam pasal 18 adalah satu. Pasal 17 memakai gaya apokaliptik sehingga Babel dilukiskan sebagai pelacur yang menjijikkan, dan dinyatakan begitu buruk rohaninya. Dalam pasal 18, Babel yang sama dipandang dari sudut pedagang-pedagang di bumi, dinyatakan sebagai kota besar dan kaya, yang jatuh secara tiba-tiba.
Jadi Babel itu satu, baik dipandang sebagai pelacur atau sebagai kota, hanya ada satu Babel dalam Kitab Wahyu. Tetapi masih harus dipertim-bangkan, apakah Babel itu merupakan kota, atau kota itu pun hanya merupakan lambang?
Salah satu prinsip penafsiran yang akurat berkata demikian,"Tafsirkan dengan arti biasa, arti harfiah, kecuali arti itu tidak masuk akal." Babel disebut "kota" dalam pasal 17:18; 18:10, 16, 18, 19, dan 21. Berdasarkan fakta-fakta tersebut maka haruslah ada alasan yang kuat untuk menolak tafsiran harfiah.
Dalam pasal 17:16 dan 18:8 Babel dibakar dengan api, dan dalam pasal 18:9-19 raja-raja dan pedagang-pedagang di bumi melihat "asap api yang membakarnya". Pengamatan ini sesuai dengan tafsiran harfiah.
Mungkin Babel adalah sebuah kota jasmani, tetapi bukan sebuah kota yang biasa. Dalam pasal 17:18 seorang malaikat berkata, "Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi." Kuasa Babel luar biasa, dan pengaruhnya sangatlah luas dan buruk.
Dalam Yesaya 47:7-10, Babel yang sebenarnya digambarkan sebagai wanita yang sombong, maka menggambarkan sebuah kota sebagai seorang wanita tidaklah aneh di dalam Alkitab.
Tetapi ada suatu kesulitan dengan tafsiran harfiah. Kalau Babel hanya merupakan sebuah kota saja, mengapa pedagang-pedagang di bumi merasa bahwa "tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka" (pasal 18:11)? Tanggapan ini cukup kuat untuk menyatakan, bahwa Babel melambangkan sebuah kerajaan yang luas, ataupun suatu sistem perdagangan dunia. Tetapi apakah tanggapan ini masuk akal kalau Babel hanya satu kota saja?
Sebenarnya tanggapan tersebut masuk akal kalau Babel adalah sebuah kota yang memiliki pengaruh dan perdagangan yang luas. Barang dagangan mereka adalah barang-barang yang sangat mewah dan mahal. Kalau sebuah "kota kunci" jatuh, maka pasaran di seluruh bumi dapat ikut jatuh juga. Kalau kota yang besar hancur, tentu kota-kota yang lain akan penuh dengan ketakutan, karena mereka akan ikut hancur. Oleh karena itu kota-kota lain tidak akan membeli barang-barang yang mewah, sehingga pedagang-pedagang di bumi rugi besar. Dengan sendirinya pasaran mereka ikut hancur.
Mungkin nama Babel merupakan nama samaran, dan nama yang sebenarnya bagi kota itu tetap dirahasiakan dalam Kitab Wahyu. Ada penafsir yang berkata bahwa sebutan Babel menunjuk pada Kota Roma, karena Kota Roma terletak di atas tujuh gunung (pasal 17:9). Penafsir yang lain berkata bahwa Kota Babel yang dikisahkan dalam Perjanjian Lama harus dibangun kembali, sesuai dengan nubuatan dalam Yesaya 13:19-22 dan Yeremia 50-51, sehingga Kitab Wahyu pasal 17-18 berkisah tentang Babel yang dipulihkan kembali tersebut.
Ada juga satu kemungkinan lain. Walaupun penulis segan mempertimbangkan berita masa kini untuk mengartikan Firman Tuhan, tetapi dalam era globalisasi ini haruslah diakui bahwa mungkin kota-kota yang sudah mengalami globalisasi, yaitu kota-kota yang semakin mewah dan amoral, disebut "Babel" dalam Kitab Wahyu. Kalau begitu, maka istilah "Babel" menunjuk bukan pada satu kota yang identitasnya masih samar-samar, tetapi pada semua kota modern di bumi, seperti Hollywood, Hong Kong, San Fransisco, Shanghai, dan sebagainya!
Identitas Kota Babel sulit dipastikan, namun demikian garis besar berikut ini sangat menolong kita untuk dapat memahaminya secara jelas:
Pasal 16:19b Babel dihukum.
Pasal 17 Jatuhnya Babel dipandang sebagai rahasia apokaliptik yang dinyatakan.
Pasal 18 Jatuhnya Babel dipandang dari bumi.
Pasal 19:1-6 Tanggapan surga mengenai jatuhnya Babel.

Hagelberg: Why 17:3 - -- 17:3 Dalam roh556 aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis ...
17:3 Dalam roh556 aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Jauh dari keramaian kota, di padang gurun, Yohanes dapat melihat pelacur itu, dan dia dapat memahami sifatnya yang sebenarnya.557
Dalam pasal 17:1 kita membaca bahwa pelacur itu "duduk di tempat yang banyak airnya", dan di sini dia duduk di atas seekor binatang. Ada dua kebenaran yang disampaikan kepada pembaca melalui gambaran ini: pertama, dia menguasai banyak orang; kedua, dalam ayat ini dia didukung oleh Anti-Kristus, binatang yang mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk (pasal 13:1). Para pembaca yang biasa membaca sastra apokaliptik tidak menganggap, bahwa dia yang duduk di atas banyak air dan juga di atas binatang itu, sebagai kontradiktif, karena pengamatan terhadap sastra apokaliptik tidak mengundang pembaca untuk membayangkan suatu gambaran dalam pikirannya. Sastra apokaliptik mengundang pembaca untuk memahami keadaan rohani dari oknum dan kota yang dikisahkan.
Yohanes melihat bahwa binatang itu berwarna merah ungu. Warna yang sangat indah itu sering dikaitkan dengan dosa, seperti dalam Yesaya 1:18.
Dalam pasal 13:1-6 kita membaca bahwa binatang itu menghujat Allah. Tema yang sama ditekankan dalam ayat ini, dan tertulis bahwa binatang itu penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Perhatikanlah, segala yang dikatakan tentang pelacur itu jauh berbeda dengan apa yang dikatakan mengenai mempelai Kristus dalam pasal 21:2.

Hagelberg: Why 6:1--20:3 - -- B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)
Bentuk Bagian Ini
Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan...
B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)
Bentuk Bagian Ini
Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan. (Mungkinkah Mazmur 79:12, yang berkata, "Dan balikkanlah ke atas pangkuan tetangga kami tujuh kali lipat cela yang telah didatangkan kepada-Mu, ya Tuhan!" melatarbelakangi hukuman tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan?) Segel, sangkakala, dan cawan ini merupakan kerangka atau garis besar dari bagian ini. Enam segel itu dibuka Tuhan, disertai hukuman atas bumi. Lalu segel yang ketujuh terdiri dari tujuh sangkakala.299 Keenam sangkakala pertama diceritakan, lalu yang ketujuh terdiri dari tujuh cawan. Struktur ini menekankan dahsyatnya hukuman atas "mereka yang diam di bumi". Segel yang ketujuh merupakan ketujuh sangkakala, dan sangkakala yang ketujuh merupakan ketujuh cawan.300 Jadi, sesudah "yang diam di bumi" mengalami hukuman-hukuman dahsyat yang mulai dari segel yang pertama sampai dengan segel yang keenam, mungkin mereka akan berpikir, "Tinggal hanya satu hukuman lagi, bukankah ada tujuh segel?" Tetapi mereka akan heran, sebab yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang ditandai dengan tujuh sangkakala. Lalu, sesudah hukuman-hukuman dari enam sangkakala, mungkin mereka akan berpikir, "Akhirnya, hanya satu hukuman lagi..." tetapi mereka akan heran, karena yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang disebut tujuh cawan.301
Struktur ini menekankan betapa dahsyatnya hukuman-hukuman itu. Selain itu, ternyata segel, sangkakala, dan cawan menjadi garis besar, kerangka, atau "rantai" kisah ini. Selain "rantai kisah" ini ada beberapa hal lain yang juga disisipkan. Setiap "tambahan" ini juga merupakan dorongan untuk ketujuh jemaat itu.
Bagian ini menceritakan "Masa Kesengsaraan", yang merupakan "minggu" yang ke-70 dalam Kitab Daniel pasal 9, suatu masa yang berkelanjutan tujuh tahun. Di antara nas-nas yang lain, Amos 5:18-20 menceritakan kesengsaraan yang akan dialami umat Israel pada masa itu.
Menurut tafsiran lain, keenam segel dalam Wahyu 6 melambangkan masa ini, "zaman gereja", yang penuh dengan peperangan dan penderitaan seperti dikatakan di dalam Markus 13:5-13 ("Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru").
Tetapi paham tersebut agak sulit diterima, kalau kita membaca 6:8, "Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang ada di bumi." Jadi kalau segel yang keempat dibuka, paling tidak kira-kira satu milyar orang akan dibunuh. Itu bukan zaman sekarang. Alasan lain berkaitan dengan permintaan Tuhan Yesus, yang disebutkan dalam Wahyu 5 dan Mazmur 2:8. Seandainya enam segel itu menceritakan keadaan kita dalam "zaman gereja", artinya gulungan kitab itu sudah diminta Tuhan, dan segel itu sedang dibuka. Dengan demikian, menurut tafsiran tersebut, pembukaan enam segel menghabiskan waktu 2000 tahun, tetapi tujuh sangkakala dan tujuh cawan hanya makan waktu kurang dari tiga tahun. Ini tidak mustahil, tetapi agak aneh.
Lebih baik, sesuai dengan dahsyatnya pembukaan segel dan kepentingan pengambilan gulungan kitab, pengambilan gulungan kitab dianggap permulaan Masa Kesengsaraan, dan pembukaan segel dianggap sebagai sebagian dari hukuman Allah atas "yang diam di bumi" pada Masa Kesengsaraan. Hukuman yang dahsyat harus mendahului pendirian Kerajaan Allah di bumi, sangat jelas dalam Amos 5:18-20 dan Yesaya 2:12-21.
Isi Bagian Ini
Dari segi isi (bukan bentuk), bagian ini ada kesamaannya dengan Markus 13 (juga Matius 24 dan Lukas 21), saat Tuhan Yesus bernubuat mengenai akhir zaman. Beasley-Murray302 mencatat kesamaan-kesamaan tersebut sebagai berikut:
1. Perang-perang |
1. Perang-perang |
2. Perselisihan inter- nasional |
2. Perselisihan inter- nasional |
3. Gempa bumi |
3. Kelaparan |
4. Kelaparan |
4. Wabah/sampar |
5. Penganiayaan |
5. Penganiayaan |
6. Gerhana, bintang berjatuhan, goncangan kuasa-kuasa langit |
6. Gempa bumi, gerhana, bintang berjatuhan, pembesar bersembunyi di gua, langit menyusut |

Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...
III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.
Fungsi bagian ini:
Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.
Struktur bagian ini:
Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14
Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3
Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15
Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5
Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17
Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21
Gill (ID) -> Why 17:3
Gill (ID): Why 17:3 - Jadi dia membawaku pergi dalam roh // ke padang belantara // dan aku melihat seorang wanita duduk di atas binatang berwarna merah tua // penuh dengan nama-nama penghujatan // memiliki tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Jadi dia membawaku pergi dalam roh,.... Tidak secara tubuh, seolah-olah dia dipindahkan dari pulau Patmos ke tempat lain; tetapi dengan cara yang visi...
Jadi dia membawaku pergi dalam roh,.... Tidak secara tubuh, seolah-olah dia dipindahkan dari pulau Patmos ke tempat lain; tetapi dengan cara yang visioner, seperti Yehezkiel yang dibawa antara bumi dan surga, dalam penglihatan Allah, ke Yerusalem, Eze 8:3. Itu diperlihatkan kepada pikiran Yohanes, kepada roh atau jiwanya, seolah-olah dia diangkat oleh malaikat dan dibawa melalui udara:
ke padang belantara; yang dapat dimaksudkan baik padang belantara dari umat, dunia, gereja yang akan dijelaskan kemudian, yang bersifat duniawi, dan terdiri dari orang-orang duniawi; atau Gentilisme, dunia Gentil sering disebut sebagai padang belantara dalam nubuat-nubuat Perjanjian Lama; gereja Romawi memiliki banyak aspek penyembahan kafir, serta adat istiadat dan praktik kafir di dalamnya, sehingga para pengikutnya disebut sebagai orang Gentil, Rev 11:2 atau keadaan ini mungkin disebutkan, dan hal ini diperlihatkan kepada Yohanes, karena padang belantara adalah tempat yang sunyi, dan cocok untuk bersantai dan meditasi; dan di mana dia dapat, tanpa gangguan, melihat secara penuh pemandangan berikutnya, dan membuat pengamatan yang tepat tentangnya; dan patut dicatat bahwa ini adalah tempat di mana gereja yang benar menghilang, di mana gereja yang murtad ini tampak: atau, sebagaimana dipikirkan oleh yang lain, Yohanes dibawa ke padang belantara, di mana gereja yang benar tersembunyi dan dipelihara, dan yang palsu diperlihatkan kepadanya, agar dengan melihat keduanya bersamaan, dia dapat membandingkannya, dan mengamati perbedaannya; untuk semua itu juga dapat ditambahkan bahwa padang belantara adalah tempat yang cocok untuk melihat binatang such yang dijelaskan kemudian:
dan aku melihat seorang wanita duduk di atas binatang berwarna merah tua; binatang ini sama dengan yang ada di Rev 13:1 seperti yang terlihat dalam deskripsi, dan tidak lain adalah kekaisaran Romawi sebagai Papal; warna "merah tua" menggambarkan martabat imperialnya, kekuatan dan otoritas yang diterimanya dari naga; dan juga dari sifat kejam dan tirani binatang ini, serta dari penumpahan darah orang-orang kudus: wanita yang duduk di atasnya adalah kota besar Roma, seperti yang jelas dari Rev 17:18 atau antikristus Romawi, gereja murtad Roma, diwakili oleh seorang wanita, seperti gereja yang benar, Rev 12:1 tetapi dalam bentuk yang sangat berbeda, dan merupakan hal yang sama dengan binatang kedua di Rev 13:11 dan nabi palsu; dan sebagaimana kedua binatang ini merujuk kepada hal yang sama, dengan pertimbangan yang berbeda, yaitu, Kepausan, dalam kapasitas sipil dan gerejawi, maka fenomena aneh ini, seorang wanita duduk di atas binatang seperti ini, berarti satu dan hal yang sama dengan kuda dan penunggangnya dalam meterai, meskipun dalam pandangan yang berbeda; wanita ini melambangkan gereja Romawi, dengan paus di kepalanya, dan binatang tersebut adalah kekaisaran Papal Romawi sebagai sipil, di mana yang pertama dipertahankan dan dijunjung tinggi, serta ditinggikan seperti yang telah terjadi: lebih jauh, karena ungu dan merah tua adalah warna pakaian yang dikenakan oleh paus dan kardinal, sehingga wanita dalam ayat berikutnya dikatakan "dikenakan dengan warna ungu dan merah tua", jadi bahkan binatang itu yang mereka naiki ditutupi dengan merah tua. Platina h mengatakan bahwa Paus Paulus Kedua
"memerintahkan dengan dekrit publik, di bawah ancaman hukuman, bahwa tidak ada orang yang diperbolehkan mengenakan topi merah tua kecuali kardinal; kepada mereka juga, di tahun pertama kepausannya, dia memberikan kain dengan warna yang sama, untuk dikenakan pada kuda dan keledai mereka ketika mereka berkendara; dan bahkan, dia ingin memasukkan dalam dekrit tersebut, bahwa topi kardinal harus terbuat dari sutra merah tua:''
terhadap hal itu, Du Maulin i membuat komentar ini;
"Paus Paulus Kedua adalah yang pertama memberikan warna merah tua kepada kardinal, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk keledai mereka, agar nubuat ini, yang secara umum sesuai dengan takhta Roma, juga dapat berhubungan secara khusus dengan setiap pilar dari takhta tersebut, yang akan ditempatkan di atas "binatang berwarna merah tua".''
Selanjutnya,
penuh dengan nama-nama penghujatan: yaitu, binatang tersebut, atau kekaisaran Papal Romawi, penuh dengan nama-nama tersebut; dalam Rev 13:1 sebuah nama penghujatan disebutkan ada di atas kepalanya, dan dia memiliki mulut yang berbicara penghujatan; tetapi di sini seluruh tubuhnya digambarkan sebagai penuh dengan mereka, dan mungkin merujuk kepada doktrin-doktrin penghujatan tentang penyembahan gambar, pengampunan dan indulgensi, transubstansiasi, dll., serta kepada banyaknya gambar, yang meliputi Maria, dan orang-orang kudus lainnya, dalam kondisi anti-kristiani, di setiap bagiannya; dan kepada orang-orang yang mengkhianati, yaitu kardinal, pendeta, dan Yesuit, yang berlimpah di dalamnya; serta kepada nama-nama dan gelar-gelar penghujatan yang diberikan kepada paus, kepala dari semuanya itu, atau yang diambil olehnya; seperti Tuhan di bumi, wakil Kristus, kepala, dan suami, serta dasar dari gereja, dengan banyak lainnya:
memiliki tujuh kepala, dan sepuluh tanduk: tujuh kepala tersebut adalah tujuh gunung, di mana kota Roma, sebagai ibu kota kekaisaran, berada; dan tujuh raja, atau tujuh bentuk pemerintahan, di bawahnya, seperti yang terlihat dari Rev 17:9; lihat Gill pada Rev 13:1 dan "sepuluh tanduk" menandakan sepuluh raja atas sepuluh kerajaan, ke dalam mana kekaisaran dibagi, ketika dikuasai oleh Goth dan Vandal; dan yang sepuluh raja tersebut memberikan kerajaan mereka kepada binatang, antikristus Romawi; mereka memberikan kekuatan dan kuasa mereka kepadanya, menjadi bagian dari agamanya, dan telah menjadi tanduk-tanduknya, pembela dan pendukungnya, sejak saat itu, seperti yang dapat dikumpulkan dari Rev 17:12.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Why 17:1-6
Matthew Henry: Why 17:1-6 - Penglihatan akan Si Pelacur Besar
Sekarang antikristus digambarkan sebagai seorang pelacur besar.
...
SH: Why 17:1-18 - Gereja Tuhan, tetaplah waspada! (Rabu, 13 November 2002) Gereja Tuhan, tetaplah waspada!
Gereja Tuhan, tetaplah waspada!
...

SH: Why 17:1-18 - Awas persekongkolan jahat! (Kamis, 14 Desember 2006) Awas persekongkolan jahat!
Judul: Awas persekongkolan jahat!
Pasal ...

SH: Why 17:1-18 - Babel yang bebal (Sabtu, 6 Desember 2014) Babel yang bebal
Judul: Babel yang bebal
Ada apa dengan kata "Babel"? Banyak nubuatan mengenai akhir z...

SH: Why 17:1-18 - Jangan Menduakan Sang Raja! (Selasa, 11 Oktober 2022) Jangan Menduakan Sang Raja!
Salah satu sistem pemerintahan di dunia adalah kerajaan, yang mana ada satu tokoh yan...
Utley -> Why 17:1-7
TFTWMS: Why 17:1-18 - Keinginannya Tidak Bisa Dibantah KEINGINANNYA TIDAK BISA DIBANTAH (Wahyu 17:1-6, 9, 15, 18)
...

TFTWMS: Why 17:1-6 - Degradasinya Harus Jangan Diragukan DEGRADASINYA HARUS JANGAN DIRAGUKAN (Wahyu 17:1, 4-6)
Supaya...

Constable (ID): Why 4:1--22:6 - --III. REVELASI TENTANG MASA DEPAN 4:1--22:5
Yohanes mencatat sisa buku ...

Constable (ID): Why 17:1--18:24 - --K. Wahyu tambahan tentang penghakiman sistem-sistem yang tidak saleh dalam Kesengsaraan Besar, pasal ...

