Teks -- Amsal 28:14 (TB)

28:14 Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Ams 28:14 - Bahagia adalah orang yang senantiasa takut // tetapi dia yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam kebinasaan.

Berbahagialah adalah orang yang senantiasa takut,.... Bukan kepada manusia, tetapi kepada Tuhan; ada rasa takut dan hormat yang layak diberikan kepada manusia, sesuai dengan posisi mereka; tetapi rasa takut yang diperbudak kepada manusia, yang menghalangi ibadah kepada Tuhan dan ketaatan kepada-Nya, adalah kriminal, dan membawa jerat; dan seorang pria yang berada di bawah pengaruhnya, tidak dapat bahagia: demikian pula, rasa takut yang bersifat hamba kepada Tuhan bukanlah yang dimaksud, yaitu rasa takut akan murka dan kebinasaan, atau ketidakpercayaan terhadap kasih karunia-Nya, keraguan terus-menerus akan kasih-Nya, dan perasaan ngeri akan ketidaksenangan dan pembalasan-Nya; karena dalam rasa takut seperti itu ada siksaan, dan dengan itu seorang pria tidak pernah bisa bahagia; tetapi itu adalah rasa hormat dan ketakutan yang saleh, yang bersifat filial, yaitu rasa takut kepada Tuhan dan kebaikan-Nya, yang Dia tanamkan dalam hati umat-Nya; rasa takut, memang, atas kemungkinan menyinggung-Nya, berdosa terhadap-Nya, oleh mana seorang manusia berpaling dari kejahatan, meninggalkannya, serta mengakuinya; tetapi itu adalah apa yang timbul dari rasa kebaikan-Nya: dan adalah baik ketika rasa takut kepada Tuhan seperti itu selalu ada di depan mata dan di hati manusia; di tempat pribadi dan keluarga mereka, dalam perdagangan dan bisnis mereka, dalam semua kumpulan yang mereka hadiri, serta di rumah Tuhan dan pertemuan para santos-Nya, di mana Dia harus ditakuti; juga dalam kemakmuran dan kesengsaraan, bahkan sepanjang hidup mereka, menjalani waktu perantauan mereka di dalam rasa takut: dan orang seperti itu bahagia; mata Tuhan tertuju padanya, hatinya condong kepada-Nya, dan Dia menyukainya; rahasianya ada bersamanya, Dia menjaga dengan para malaikat di sekelilingnya, telah menyiapkan kebaikan untuknya, dan banyak memberi kepadanya;

tetapi dia yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam kebinasaan; yang mengeraskan hatinya dari rasa takut kepada Tuhan; tidak mengakui dosanya, maupun meninggalkannya; seolah menantang langit, memperkuat dan mengeraskan dirinya dalam kejahatannya, dan dengan hati yang keras dan tidak bertobat, menimbun untuk dirinya sendiri murka pada hari kemarahan; dia jatuh "ke dalam kejahatan" ^k, sebagaimana dapat diterjemahkan, ke dalam kejahatan dosa semakin banyak, yang dibawa oleh kerasnya hati, dan dengan demikian ke dalam kejahatan hukuman di sini dan di sana.