Teks -- Ibrani 7:21 (TB)

7:21 tetapi Ia dengan sumpah, diucapkan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Tuhan telah bersumpah dan Ia tidak akan menyesal: Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya" --

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Ibr 7:21 - untuk selama-lamanya

Sejumlah naskah menambah: menurut peraturan Melkisedek.

Ref. Silang FULL: Ibr 7:21 - akan menyesal // untuk selama-lamanya

· akan menyesal: Bil 23:19; 1Sam 15:29; Mal 3:6; Rom 11:29

· untuk selama-lamanya: Mazm 110:4; Ibr 5:6; [Lihat FULL. Ibr 5:6]

Defender (ID): Ibr 7:21 - Melkisedek

Ini adalah penyebutan kelima tentang Melchisedec dengan nama dalam Ibrani 5-7.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Ref. Silang BIS: Ibr 7:21

Mzm 110:4

Ref. Silang TB: Ibr 7:21

Mzm 110:4

Hagelberg: Ibr 7:1--10:18

C. Imam yang lebih baik dengan Pelayanan yang lebih baik (7:1-10:18)

Inti dari bagian ini ialah: Imam Besar yang kita punya adalah sangat mulia.

Ayat terakhir dari pasal 6 menyebut peraturan Melkisedek, dan kata-kata itu menjadi suatu peralihan untuk bagian ini di mana Yesus dikaitkan dengan Melkisedek. Kejadian 14 merupakan latar belakang dari diskusi ini.

Hagelberg: Ibr 5:1--10:39

III. Bagian Kedua: Anak/Imam Allah (pasal 5:1-10:39)

Bagian yang pertama sudah menguraikan kepada kita dua kebenaran. 1) bahwa Yesus, yang ditahbiskan sebagai Raja oleh Allah, memiliki suatu posisi dan masa depan yang sangat mulia, dan 2) bahwa kita yang mengikuti Dia dengan setia akan menikmati suatu kemenangan/warisan yang mulia. Di dalam bagian itu Yesus direnungkan terutama sebagai Raja kita yang merintis kemenangan. Di dalam bagian yang kedua ini Yesus akan direnungkan terutama sebagai Imam Besar kita. Bukannya unsur ini tidak ada di dalam bagian pertama. Ada juga unsur ini (2:17, 3:1-6, dan 4:14-16), tetapi tidak menonjol sebagai tema utama. Sekarang, di dalam bagian kedua ini, peranan Yesus sebagai Imam Besar kita akan direnungkan, dan, sama dengan apa yang ada dalam bagian pertama, beberapa peringatan akan disisipkan di dalam renungan ini.

Pada hakekatnya bagian ini (pasal 5-10) berkata bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung, yang layak, yang lebih baik, dan yang menjadi dasar yang kuat bagi pahala kita, maka kita harus mendekati Tuhan Allah kita.

Gill (ID): Ibr 7:21 - Karena para imam ini dibuat tanpa sumpah // tetapi ini dengan sumpah // oleh dia yang berkata kepadanya // Tuhan bersumpah dan tidak akan menyesal, engkau adalah imam selamanya menurut urutan Melkisedek.

Sebab para imam ini dibuat tanpa sumpah,.... Para imam dari suku Lewi, dan dari orden Aaron, diangkat ke jabatan mereka, dan dilantik tanpa sumpah; tidak ada penyebutan mengenai sumpah apapun saat Aaron dan putra-putranya diangkat pada zaman Musa; begitu pula tidak ada yang digunakan setelahnya, baik oleh Tuhan, maupun oleh para imam, maupun oleh rakyat; memang benar bahwa setelah sekte Saduki muncul, imam besar pada hari pendamaian, diwajibkan untuk bersumpah bahwa dia tidak akan mengubah adat istiadat hari itu ^t; tetapi ini tidak berhubungan dengan pelantikannya, melainkan dengan pelaksanaan jabatannya; dan merupakan sumpah miliknya dan bukan milik Tuhan, yang dimaksudkan di sini:

tetapi ini dengan sumpah; maksudnya, Kristus diangkat menjadi imam besar dengan sebuah sumpah, bahkan dengan sumpah dari Tuhan; yang memberikan keutamaan pada imamat-Nya dibandingkan imamat Levit yang tanpa sumpah: dan sumpah ini dibuat,

oleh dia yang berkata kepadanya: versi Suriah membacanya, "seperti yang dia katakan kepadanya oleh Daud"; yaitu, dalam Mazmur 110:4. Daud adalah penulis mazmur tersebut, di mana terdapat kata-kata berikut dari Bapa kepada Kristus:

Tuhan bersumpah dan tidak akan menyesal, engkau adalah imam selamanya menurut urutan Melkisedek; yang membuktikan bahwa Jehovah bersumpah bahwa Kristus akan menjadi imam, dan terus demikian: bersumpah, ketika dikaitkan dengan Tuhan, adalah menurut cara manusia, dan selalu oleh-Nya sendiri, dan tidak pernah untuk perkara sepele; tetapi baik untuk menguatkan kasih-Nya kepada umat-Nya, atau perjanjian-Nya dengan mereka, atau pengutusan Anak-Nya untuk menjadi Penebus, atau, seperti di sini, jabatan imamat-Nya: dan sumpah ini dibuat bukan hanya untuk kepentingan Kristus, tetapi juga untuk kepentingan para ahli waris janji, untuk penghiburan mereka; dan menunjukkan martabat, keabsahan, pentingnya, dan keunikan imamat Kristus, serta ketahanannya; dan mengenai sumpah ini Tuhan tidak akan pernah menyesal: pertobatan tidak bisa jatuh dengan tepat pada Tuhan, atas alasan apapun; karena itu bertentangan dengan kekudusan dan keadilan-Nya, serta kebahagiaan-Nya, ketidakberubahannya, pengetahuan-Nya yang meliputi, dan kuasa-Nya yang Mahakuasa; memang terkadang itu secara tidak tepat dikaitkan dengan-Nya, dan menurut cara manusia; dan hanya berkaitan dengan perubahan perilaku luar-Nya sesuai dengan kehendak-Nya yang tak tergoyahkan; dan perubahan yang dibuat adalah pada makhluk, dan bukan pada Tuhan sendiri: tetapi Tuhan tidak akan menyesal dalam arti apapun dari imamat Kristus, maupun dari sumpah-Nya, bahwa itu akan berlanjut selamanya sesuai dengan urutan Melkisedek; karena Dia telah memenuhi syarat sepenuhnya untuk itu, dan telah menjalankannya dengan setia, bukan pelantikannya, tetapi pelaksanaan jabatannya.