Teks -- Ibrani 4:15 (TB)

4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Ref. Silang FULL: Ibr 4:15 - Imam Besar // dengan kita // berbuat dosa

· Imam Besar: Ibr 2:17; [Lihat FULL. Ibr 2:17]

· dengan kita: Ibr 2:18

· berbuat dosa: 2Kor 5:21; [Lihat FULL. 2Kor 5:21]

Defender (ID): Ibr 4:15 - tergoda seperti kita

Dalam kemanusiaan-Nya, Yesus diuji dalam segala hal seperti kita, kecuali dalam dosa. Ini tidak berarti Ia tergoda untuk melakukan segala macam dosa, melainkan bahwa Ia diuji dan dibuktikan dalam setiap cara. Ia sebenarnya tidak mungkin berdosa karena: (1) Ia adalah Allah, dan "Allah tidak dapat dicobai dengan kejahatan" (Jam 1:13); (2) Ia adalah "sama kemarin, dan hari ini, dan selama-lamanya" (Heb 13:8) sehingga bahkan dalam kemanusiaan-Nya, Ia tidak berhenti menjadi Allah; (3) karena konsepsi-Nya yang ajaib, Ia tidak memiliki dosa bawaan, sehingga "dalam Dia tidak ada dosa" (1Jo 3:5); (4) Ia tidak perlu, seperti orang lain, untuk bertobat, memberitahu Nikodemus: "Kamu harus dilahirkan kembali" (Joh 3:7) - bukan "kami," atau "mereka;" (5) Allah tidak dapat gagal dalam tujuan-Nya yang kreatif karena Ia adalah Maha Tahu dan Maha Kuasa. Jika Yesus telah berdosa, keselamatan akan menjadi tidak mungkin, dan Pencipta akan dikalahkan oleh Setan, yang hanyalah makhluk. Ini tidak mungkin terjadi. Namun, meskipun Ia tahu (seperti juga Bapa-Nya) bahwa Ia tidak mungkin berdosa, manusia dan malaikat tidak mengetahui hal ini sampai hal itu dibuktikan kepada mereka. Itulah sebabnya Ia harus diuji sebagai bukti yang pasti.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Hagelberg: Ibr 4:15

4:15 ...yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita...

Di Israel, Imam Besar Israel hidup di dalam istana yang sangat mewah, jauh dari penderitaan orang biasa. Tetapi Imam Besar kita tidak seperti itu. Dia "dapat turut merasakan kelemahan kita." Dia dulu bekerja sebagai tukang kayu. Dia dulu biasa berkeringat. Dia jalan kaki, sedangkan orang-orang besar naik kuda atau kereta yang mewah. Dan "Dia telah dicobai." Dia sudah mengalami seluruh kuasa penggodaan. Kita hanya tahu sebagian dari kuasa godaan, lalu kita jatuh, tetapi Dia mengalami seluruhnya, "hanya tidak berbuat dosa." Luar biasa, Imam Besar kita. Dia sangat mengerti penderitaan manusia, bukan hanya teorinya, tetapi kenyataan, dan Dia sudah mengerti mengenai godaan kita, tetapi Dia tidak pernah jatuh! Inilah Imam Besar yang diperlukan.

Hagelberg: Ibr 4:12-16

3. Firman yang tajam dan Takhta yang penuh kasih karunia (4:12-16)

Hagelberg: Ibr 4:15

4:15 ...yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita...

Di Israel, Imam Besar Israel hidup di dalam istana yang sangat mewah, jauh dari penderitaan orang biasa. Tetapi Imam Besar kita tidak seperti itu. Dia "dapat turut merasakan kelemahan kita." Dia dulu bekerja sebagai tukang kayu. Dia dulu biasa berkeringat. Dia jalan kaki, sedangkan orang-orang besar naik kuda atau kereta yang mewah. Dan "Dia telah dicobai." Dia sudah mengalami seluruh kuasa penggodaan. Kita hanya tahu sebagian dari kuasa godaan, lalu kita jatuh, tetapi Dia mengalami seluruhnya, "hanya tidak berbuat dosa." Luar biasa, Imam Besar kita. Dia sangat mengerti penderitaan manusia, bukan hanya teorinya, tetapi kenyataan, dan Dia sudah mengerti mengenai godaan kita, tetapi Dia tidak pernah jatuh! Inilah Imam Besar yang diperlukan.

Hagelberg: Ibr 3:1--4:16

D. Peringatan Kedua (pasal 3:1-4:16)

Perkembangan pikiran surat ini ditunda sekali lagi untuk memperingatkan kita akan suatu bahaya yang kita hadapi. Peringatan ini jauh lebih lengkap dan jelas dari yang pertama di dalam 2:1-4. Peringatan ini terdiri dari sebuah kutipan dari Mazmur 95:7-11 yang dikutip di dalam 3:7-11, dan diuraikan dalam 3:12-4:11. Inti dari peringatan ini adalah bahwa kita dihimbau untuk mencari pertolongan dari Imam Besar kita supaya kita tidak gagal seperti Israel gagal di padang gurun.

Hagelberg: Ibr 1:5--4:16

II. Bagian Pertama: Raja/Anak Allah (1:5-4:16)

Di dalam bagian ini Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk dunia yang akan datang. PerananNya sebagai Raja menjadi dasar peringatan kita, karena, sebagai seorang Raja yang menang, Dia akan mengumpulkan orang-orang yang setia kepadaNya untuk diberi kepercayaan melayani di dalam pemerintahanNya. Bukan sembarang orang akan Dia pilih, tetapi hanya mereka yang setia kepadaNya pada zaman ini. Seperti seorang jendral yang memenangkan wilayah yang luas, perwira-perwira yang dia anggap baik dan setia akan diberi wilayah dan kekuasaan dalam pemerintahannya yang baru.

Gill (ID): Ibr 4:15 - Karena kita tidak memiliki seorang imam besar // yang tidak dapat merasakan perasaan kelemahan kita // tetapi dalam segala hal dicobai sama seperti kita // namun tanpa dosa.

Sebab kita tidak memiliki seorang imam besar,.... yang kejam dan tidak bermurah hati; orang-orang kudus memiliki seorang imam besar, tetapi bukan yang seperti ini:

yang tidak dapat merasakan perasaan kelemahan kita; seperti penyakit jasmani dan kebutuhan, penganiayaan dari manusia, dan godaan setan; di bawah semua itu Kristus bersimpati dengan umat-Nya; dan simpati ini muncul dari pengetahuan dan pengalaman-Nya akan hal-hal ini, serta bagian yang telah Dia alami, dan dari persatuan yang ada antara Dia dan umat-Nya: dan ini bukan sekadar simpati, tetapi disertai dengan bantuan, dukungan, dan pembebasan-Nya; dan pertimbangan ini adalah penghiburan yang besar bagi orang-orang kudus:

tetapi dalam segala hal dicobai sama seperti kita: tentang pencobaan Kristus, dan tentang orang-orang kudus; lihat Gill di Ibrani 2:18.

namun tanpa dosa; tidak ada dosa dalam kodrat-Nya; meskipun Dia dikelilingi oleh kelemahan, tetapi bukan dengan kelemahan yang berdosa, hanya yang tanpa dosa; dan tidak ada dosa dalam pencobaan-Nya; meskipun Dia digoda untuk berdosa oleh setan, namun Dia tidak dapat menemukan dosa dalam diri-Nya untuk digunakan; dan Dia juga tidak dapat menarik-Nya ke dalam pelanggaran dosa apapun.