Teks -- 2 Timotius 3:15 (TB)

3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Ende: 2Tim 3:15 - Mengenal buku-buku kudus

Seperti lazim keluarga-keluarga Jahudi saleh, demikian tentu djuga, sebelum disekolahkan, dirumah sudah mulai menghafalkan tjeritera-tjeritera dan ajat-ajat Kitab Kudus. Dalam pada itu dengan tafsiran sederhana dia didjadikan dasar didikan batin baginja.

Ref. Silang FULL: 2Tim 3:15 - dari kecil // Kitab Suci // memberi hikmat

· dari kecil: 2Tim 1:5

· Kitab Suci: Yoh 5:39

· memberi hikmat: Ul 4:6; Mazm 119:98,99

Defender (ID): 2Tim 3:15 - dari kecil

Timotius telah dilatih dalam Kitab Suci Perjanjian Lama oleh ibunya dan neneknya (2Ti 1:5) sebelum salah satu dari mereka mengetahui tentang Kristus. Ini adalah kesaksian yang kuat tentang nilai mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak kecil.

Defender (ID): 2Tim 3:15 - Kristus Yesus

Kitab Suci dalam dirinya sendiri tidak membawa keselamatan, tetapi melalui Kitab Suci kita belajar tentang Juruselamat kita, Tuhan Yesus Kristus (Jam 1:18; 1Pe 1:23-25). Kitab Suci adalah awal dari keselamatan kita, kemudian ia menjadi medium pertumbuhan rohani kita (2Ti 3:16) dan akhirnya dari kesempurnaan kita yang terakhir (2Ti 3:17) di dalam Kristus."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): 2Tim 3:15 - Dan bahwa sejak anak-anak engkau telah mengenal Kitab Suci yang kudus // Kitab Suci yang kudus // yang mampu membuatmu bijak untuk keselamatan // melalui iman yang ada di dalam Kristus Yesus.

Dan bahwa sejak anak-anak engkau telah mengenal Kitab Suci yang kudus,.... Oleh karena itu, harus diketahui bahwa doktrin yang telah dipelajarinya sesuai dengan itu; dan ini adalah alasan lain mengapa ia harus terus menerus dalam doktrin tersebut. Orang Yahudi sangat awal mengajarkan anak-anak mereka tentang Kitab Suci yang kudus. Philo, seorang Yahudi, berkata ^w, εκ πρωτης ηλικιας "sejak masa bayi mereka"; sebuah frasa yang hampir sama dengan yang digunakan di sini. Merupakan suatu prinsip bagi orang Yahudi ^x, bahwa ketika seorang anak berusia lima tahun, adalah hal yang tepat untuk mengajarkannya Kitab Suci. Ibu Timotius yang merupakan seorang Yahudi, mendidiknya sejak dini dalam pengetahuan tentang tulisan-tulisan ini, di mana ia menjadi akrab sekali, dan di bawah pengaruh serta bantuan ilahi, ia sampai pada pemahaman yang besar mengenai tulisan-tulisan tersebut; dan ini adalah suatu praktik yang sangat baik bagi orang tua Kristen; ini merupakan salah satu bagian dari pendidikan dan nasihat Tuhan yang seharusnya mereka lakukan dalam mendidik anak-anak mereka: saran orang bijak dalam Ams 22:6 sangat bagus. Dari sini, rasul mengambil kesempatan untuk memasuki pujian terhadap tulisan-tulisan suci; dan di sini, dari sifat dan karakternya, ia menyebutnya sebagai

Kitab Suci yang kudus; untuk membedakannya dari tulisan-tulisan profan; dan itu karena penulisnya adalah Roh Kudus dari Allah; dan bahkan para juru tulis-Nya, serta para penulisnya, adalah orang-orang kudus dari Allah; materi dari tulisan ini adalah kudus, baik hukum maupun Injil; dan tujuan penulisannya adalah untuk mempromosikan kekudusan; perintah, janji, dan doktrin yang terkandung di dalamnya ditujukan untuk tujuan itu; dan bahkan catatan yang mereka berikan mengenai dosa-dosa dan kekurangan orang lain, adalah untuk nasihat bagi manusia: dan selanjutnya, tulisan-tulisan ini dipuji dari efektivitasnya:

yang mampu membuatmu bijak untuk keselamatan. Manusia tidak bijak dengan sendirinya; mereka secara alami tidak memiliki pemahaman tentang hal-hal spiritual; dan hal-hal dari Roh Allah tidak dapat dikenal oleh manusia yang alami, karena hal-hal tersebut hanya bisa dipahami secara spiritual; khususnya, mereka tidak bijak dalam hal keselamatan, yang mana mereka sendiri tidak merasa peka, dan acuh tak acuh; atau dengan bodohnya membangun harapan mereka atas kesopanan, moralitas, kebenaran hukum, atau pengakuan agama yang hanya tampak di luar: tetapi Kitab Suci mampu membuat manusia bijak dan mengetahui dalam hal ini; karena Injil adalah salah satu bagian dari Kitab Suci, yaitu Injil keselamatan, yang menunjukkan kepada manusia jalan keselamatan. Kitab Suci secara luas bersaksi tentang Kristus, Sang Juru Selamat; dan memberikan penjelasan yang melimpah tentang Dia, yang merupakan Juru Selamat yang mampu, bersedia, cocok, lengkap, dan satu-satunya, serta tentang keselamatan yang dikerjakan oleh-Nya; dan menggambarkan orang-orang yang menikmati keselamatan itu: bukan bahwa sekadar membaca Kitab Suci, atau mendengarnya dijelaskan, mampu membuat manusia bijak dalam cara ini; tetapi hal-hal ini, ketika disertai dengan roh hikmat dan wahyu dalam pengetahuan akan Kristus, akan mampu; ketika Dia yang menginspirasi Kitab Suci mengangkat tirai dari mata mereka, membuka pemahaman mereka, dan memberi mereka terang dan pengetahuan di dalamnya: dan kemudian orang-orang dapat dikatakan bijak menuju keselamatan, ketika mereka tidak hanya memiliki skema di dalam pikiran mereka, tetapi di dalam hati mereka merasakan kebutuhan akan keselamatan, dan mengetahui bahwa tidak ada keselamatan di tempat lain kecuali di dalam Kristus; dan ketika mereka berharap kepada-Nya untuk itu, kepada kebenaran-Nya untuk pembenaran, kepada darah-Nya untuk perdamaian, pengampunan, dan penyucian, kepada pengorbanan-Nya untuk pendamaian, dan kepada kelimpahan anugerah-Nya untuk penyuplai yang terus menerus, dan kepada-Nya untuk hidup dan kemuliaan kekal; ketika mereka bersukacita di dalam Dia dan keselamatan-Nya, dan memberikan Dia segala kemuliaan atasnya: rasul menambahkan,

melalui iman yang ada di dalam Kristus Yesus: kebijaksanaan untuk keselamatan tidak terletak pada pengetahuan hukum yang dibanggakan oleh orang Yahudi; juga tidak terletak pada perbuatan-perbuatan hukum tersebut, setidaknya tidak dalam percaya dan mengandalkan mereka untuk keselamatan; karena melalui mereka tidak ada pembenaran di hadapan Allah, tidak ada penerimaan dari-Nya, tidak ada keselamatan: tetapi kebijaksanaan sejati untuk keselamatan terletak pada iman, yang merupakan pengetahuan spiritual tentang Kristus, dan keyakinan kudus kepada-Nya; dan keselamatan yang ditunjukkan oleh Kitab Suci kepada manusia adalah diterima dan dinikmati melalui iman tersebut, yang mempunyai Kristus sebagai penulis dan objeknya; yang berasal dari-Nya, dan berpusat kepada-Nya, dan merupakan suatu pandangan kepada-Nya untuk hidup yang kekal.