Teks -- Imamat 9:24 (TB)

9:24 Dan keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Im 9:1-24

Para imam mulai bertugas dengan mempersembahkan korban-korban di atas mezbah. Inilah tugas inti mereka, bdk Ima 1:5+. Seluruh jemaat turut serta dalam upacara itu. Bahan yang dibicarakan dalam bab ini sebagiannya sama dengan yang diuraikan pada bab 1-7 (Tata Upacara Korban). Tetapi istilah yang dipakai dalam bab 9 berbeda dan nampaknya kurang maju korban-korban juga tidak seluruhnya sama dengan yang dibicarakan dalam bab 4. Maka bagian ini rupanya termasuk lapisan paling tua dari tradisi Para Imam dan barangkali aslinya melanjutkan Kel 40. Sama seperti dalam Kel 40 kemudian TUHAN datang memiliki Kemah Suci, Kel 40:34, begitu pula kemuliaan TUHAN yang nampak menyatakan bahwa TUHAN berkenan pada korban-korban pertama itu, Ima 9:23.

Ende: Im 9:1-24

Untuk pertama kalinja imam-imam menunaikan tugasnja dan mereka itu semua kurban jang disebut dalam fasal 1-5(Ima 1-5) dibilang disini.

Ende: Im 9:24

Api itu menjatakan bahwa Allah berkenan kepada kurban jang dipersembahkan imam-imam baru itu. Dengan demikian disahkan djuga.

Ref. Silang FULL: Im 9:24 - keluarlah api // sujud menyembah

· keluarlah api: Kel 19:18; [Lihat FULL. Kel 19:18]; Hak 6:21; 13:20

· sujud menyembah: 1Raj 18:39

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Im 9:24 - Dan keluarlah api dari hadapan Tuhan dan menghanguskan di atas altar persembahan bakaran, dan lemak; yang ketika semua orang melihat, mereka bersorak, dan jatuh tersungkur.

Dan keluarlah api dari hadapan Tuhan,.... Entah dari surga, atau dari ruang mahakudus, di mana terdapat simbol Hadirat ilahi, dan Yehova kini telah menetap di sana:

dan menghanguskan di atas altar persembahan bakaran, dan lemak; menurut Aben Ezra, persembahan bakaran Aaron, dan persembahan bangsa, serta persembahan harian, karena demikian tertulis, selain persembahan bakaran pagi, Im 9:17 dan lemak dari anak lembu dan domba jantan Aaron, serta dari kambing, lembu, dan domba jantan dari bangsa, yang meskipun sudah diletakkan di atas altar pada saat dipersembahkan, banyak yang berpendapat bahwa mereka tidak dibakar hingga saat ini: ini adalah dugaan dari Uskup Patrick, bahwa persembahan bakaran ini adalah persembahan bakaran dari korban malam, yang dikonsumsi oleh api dari Tuhan; ia mengandaikan bahwa persembahan pengorbanan di atas memakan waktu sepanjang hari, dari waktu korban pagi hingga malam; dan bahwa semua korban lainnya dibakar dengan api biasa, tetapi yang ini dengan api dari Tuhan; tetapi, apa lemak yang dikonsumsi itu? Namun demikian, ini adalah tanda penerimaan; dengan cara yang sama seperti yang diturunkan pada korban Abel, seperti yang diperkirakan, Kej 4:4 dan pada korban yang dipersembahkan saat dedicating kuil, 2Taw 7:1 dan pada persembahan bakaran Elia, 1Raj 18:38 yang mengesaksikan persetujuan dan penerimaan ilahi terhadap mereka: karena meskipun dalam misteri, api mungkin melambangkan amarah Tuhan sebagai api penghangus, yang sangat menyakitkan bagi Kristus, dan membawanya ke debu kematian; namun, sehubungan dengan orang-orang untuk siapa pengorbanan ini dipersembahkan, ini menunjukkan penerimaan pengorbanan itu, bahwa itu adalah persembahan oleh api, dan dengan bau yang menyenangkan bagi Tuhan, hukumnya dan keadilannya terpenuhi, dan kehormatan diberikan kepada mereka: mengenai api ini, dan pembakaran abadi itu; lihat Gill di Im 6:12, Im 6:13. Orang-orang kafir, dalam men模仿 ini, juga mengklaim pernah turun api dari surga di altar mereka, seperti Brahmana, di antara orang-orang India, yang diperhatikan dalam catatan di atas. Dan demikian pula Solinus ^h berbicara tentang bukit Vulcanian di Sisilia, di mana mereka yang melayani dalam hal yang suci meletakkan kayu anggur di altar, tetapi tidak menyalakan api; dan jika Tuhan hadir (dan dengan demikian korban itu disetujui) ranting, meskipun hijau, akan terbakar dengan sendirinya, dan nyala api dinyalakan oleh dewa yang dikorbankan, tanpa seorang pun yang menyalakannya. Dan Servius mengatakan ⁱ, bahwa pada zaman kuno api di altar tidak dinyalakan, tetapi mereka memperoleh api ilahi dengan doa mereka, yang dinyalakan di atas altar; tetapi ini hanyalah pura-pura, dan trik sulap, di mana mereka dibantu oleh Setan untuk menyaingi penampilan Tuhan yang luar biasa dalam penerimaan pengorbanan umat-Nya:

yang ketika semua orang melihat, mereka bersorak, dan jatuh tersungkur; Aaron memberkati mereka, dan penampakan kemuliaan Tuhan kepada mereka, tidak diragukan lagi, memberi mereka sukacita dan kebahagiaan, seperti berkat rohani oleh Kristus, dan hadirnya Tuhan yang penuh kasih kepada umat-Nya, Maz 103:1 tetapi yang memenuhi mereka dengan kegembiraan yang tak terucapkan adalah penerimaan pengorbanan mereka, yang merupakan gambaran dari pengorbanan Kristus, dan penebusan melalui itu, yang membuat mereka bersorak, dan halaman menjadi riuh; dan lagi jatuh tersungkur dengan segala rasa hormat dan kerendahan hati, di bawah kesadaran kemahakuasaan ilahi yang begitu dekat dengan mereka, dalam tanda nyata kehadiran-Nya.