Teks -- Imamat 2:1 (TB)

Korban sajian

2:1 "Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Kel 35:1--Im 3:4 - INILAH FIRMAN YANG DIPERINTAHKAN.

Nas : Kel 35:1-40:38

Pasal-pasal ini secara umum mengulang materi pasal Kel 25:1-31:18, kecuali di sini petunjuk-petunjuk yang diberikan kepada Musa mengenai Kemah Suci dilaksanakan. Bagian ini dimaksudkan untuk menekankan bahwa sangat penting umat Allah menanggapi pengarahan-Nya dengan sungguh-sungguh dan menaatinya dengan tekun.

Full Life: Im 2:1 - KORBAN SAJIAN.

Nas : Im 2:1

Korban sajian merupakan sebuah persembahan kepada Allah sebagai suatu tindakan penyembahan, yang melambangkan penyerahan hasil pekerjaan seseorang kepada Allah. Dalam korban ini tersirat bahwa semua karya manusia harus dilakukan bagi Tuhan dan bahwa makanan sehari-hari harus diterima dengan ucapan syukur kepada-Nya (bd. 1Kor 10:31;

lihat cat. --> Kol 3:23).

[atau ref. Kol 3:23]

Jerusalem: Im 1:1--7:38

Bagian ini boleh diberi judul: "Tata Upacara Korban". Oleh kitab Imamat seluruh tata upacara itu dihubungkan dengan masa tinggalnya Israel di padang gurun dan ditempatkan di bawah kewibawaan Musa. Pada kenyataannya bagian ini memang memuat beberapa aturan kuno tetapi juga sejumlah penetapan yang berasal dari zaman jauh kemudian dari masa Musa. Sesudah pembuangan barulah tata upacara ini disusun. Maka Ima 1:1-7 sebenarnya menyajikan tata upacara korban yang menjadi pegangan bagi ibadah yang diselenggarakan dalam bait Allah yang didirikan sesudah masa pembuangan Israel ke Babel. Mengenai ibadah suku-suku Israel yang sebagai Badui mengembara di gurun tidak banyak yang dapat diketahui. Nas-nas yang tua usianya hanya memberi petunjuk mengenai perayaan Paskah, bdk catatan pada Kel 12:1,23,39. Tata upacara terperinci yang disajikan Taurat oleh tradisi Kristen diartikan sebagai persiapan dan pralambang korban tunggal penebus, bdk Ibr 8 dst, dan sakramen-sakramen Gereja.

Jerusalem: Im 2:1-16

Korban sajian bersama dengan persembahan hasil bumi pertama yang dianggap korban sajian juga, Ima 2:14-15, ialah suatu korban yang bahannya terdiri atas hasil bumi. Maka jelaslah korban ini berasal dari suatu bangsa yang menetap dan bertani. Di Israel korban itu mulai dipersembahkan setelah suku-suku Israel menetap di negeri Kanaan - Persembahan ukupan yang menyertai korban sajian adalah lazim pada bangsa-bangsa di sekitar Israel, khususnya pada bangsa Mesir. Dan korban ini barangkali lebih tua dari pada korban sajian. Korban sajian disamakan dengan korban bakaran dengan jalan membakar segenggam tepung yang disirami dengan minyak (zaitun) sebagai "korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi Tuhan", Ima 1:9+. Biasanya korban sajian itu dipersembahkan sebagai pelengkap korban berdarah. Kalau demikian korban sajian dilengkapi dengan korban curahan air anggur, bdk Ima 23:13; Kel 29:40; Bil 15:5,7.

Ende: Im 1:1--7:38

Dalam bagian pertama ini disadjikan peraturan mengenai pelbagai djenis kurban dan mengenai ibadah umat Allah (lihat pendahuluan hal IX-XI) Kurban-kurban ini didjaman persiapan itu adalah alat dan djalan jang ditentukan Jahwe sendiri, supaja manusia dapat menghadapiNja dan dengan djalan itu memperoleh berkah ilahi serta mengambil bagian dalam kekudusan tuhan. Manusia sendiri tidak tahu dan tidak mampu pula membuat djalan itu. Maka dari itu Allah berdjandji sendiri menetapkan djalan itu. Meskipun tidak sedikit dari upatjara itu sesungguhnja diambil alih oleh agama Israil dari bangsa-bangsa lain, namun kesemuanja disahkan oleh Allah dan dengan demikian dibuatNja mendjadi bertenaga djuga. Kitab Sutji menghubungkan semua dengan Musa, bukan oleh sebab Musa sendiri (sebagai pengantar Allah)memberikan undang-undang itu, melainkan oleh sebab Musalah pendiri agama Israil jang sedjati. Apa jang dimaksudkan kurban Perdjandjian Lama jang bermatjam ragam itu diketemukan kembali dalam satu Kurban Perdjandjian Baru, jakni kurban Kristus, sebagaimana ditegaskan dalam surat kepada orang-orang Hibrani (pasal 8-9(Ima 8-9), jang menafsirkan kurban-kurban itu sebagai perlambang kurban sedjati itu).

Ende: Im 2:1-16

Tentang kurban santapan lihat pendahuluan hal. X-XI.

Ref. Silang FULL: Im 2:1 - korban sajian // itu tepung // menuangkan minyak // ke atasnya // ke atasnya

· korban sajian: Kel 29:41; [Lihat FULL. Kel 29:41]; Im 6:14-18

· itu tepung: Kel 29:2,40; Im 5:11

· menuangkan minyak: Bil 15:4; 28:5

· ke atasnya: Kel 29:2; [Lihat FULL. Kel 29:2]; Im 7:12

· ke atasnya: Im 2:2,15,16; Im 24:7; Neh 13:9; Yes 43:23

Defender (ID): Im 2:1 - persembahan daging

Penyembahan "daging" sebenarnya adalah sebuah persembahan "makanan," yang terdiri terutama dari "tepung halus." Makanan tersebut tidak boleh mengandung ragi (Imamat 2:11), karena ragi melambangkan kejahatan. Tepung halus jelas dimaksudkan untuk menggambarkan kemurnian absolut Tuhan.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Im 2:1 - Dan ketika seorang pria ingin mempersembahkan persembahan makanan kepada Tuhan // persembahannya harus dari tepung halus // dan dia harus menuangkan minyak di atasnya // dan meletakkan dupa di atasnya.

Dan ketika seorang pria akan mempersembahkan persembahan makanan kepada Tuhan,.... Atau, "ketika satu jiwa", dan yang diterjemahkan Onkelos sebagai "seorang pria", yang demikian karena bagian dirinya yang lebih mulia; dan, seperti yang dikatakan oleh orang Yahudi, kata ini digunakan karena Minchah, atau persembahan makanan yang dibicarakan di sini, adalah persembahan sukarela, dan dipersembahkan dengan sepenuh hati dan jiwa; dan seseorang yang mempersembahkan dengan cara ini, adalah sama saja seperti seolah-seolah ia mempersembahkan jiwanya kepada Tuhan ^s: ada beberapa persembahan makanan yang ditentukan dan ditetapkan pada waktu-waktu tertentu, dan wajib untuk dipersembahkan, seperti pada pengorbanan harian, pengudusan para imam, pengayunan gugusan, dsb. Kel 29:40 tetapi ini adalah persembahan sukarela; sebab itu dikatakan, "ketika seorang pria akan mempersembahkan"; kata Ibrani מנחה, "sebuah persembahan makanan", mungkin berasal dari נחה, "membawa" atau "mempersembahkan", sehingga nama ini umum digunakan untuk berbagai jenis persembahan; atau dari הניח, "menciptakan kembali" dan menyenangkan, karena merupakan harum yang manis bagi Tuhan, seperti persembahan lainnya; yang lain menganggapnya berasal dari מנח, akar yang tidak digunakan, dan dalam bahasa Chaldea berarti hadiah atau present, dalam arti inilah kata ini digunakan, Kej 32:13.

persembahannya harus dari tepung halus; dari tepung gandum, Kel 29:2 karena, seperti yang dikatakan orang Yahudi, tidak ada tepung halus kecuali dari gandum, dan ini diperuntukkan bagi persembahan makanan, 1Taw 21:23 dan harus dari yang terbaik dari gandum; karena semua persembahan, baik pribadi maupun publik, harus dari yang terbaik, dan diambil dari tempat-tempat yang dikenal memiliki yang terbaik; dan tempat-tempat terbaik untuk tepung halus adalah Mechmas dan Mezonicha, dan yang berikutnya adalah Caphariim, di lembah; dan meskipun bisa diambil dari bagian mana pun dari tanah Israel dan digunakan, namun terutama berasal dari sini ^t; dan menurut penulis Yahudi ^u; jumlah paling sedikit dari tepung halus yang digunakan dalam persembahan makanan adalah sepersepuluh ephah, yang kira-kira sekitar tiga setengah pint, dan seperlima dari setengah pint: Kristus diprakarsai oleh persembahan makanan; pengorbanannya menggantikan yang tersebut, dan mengakhiri itu, Maz 40:7 daging-Nya adalah makanan yang sebenarnya, makanan atau roti yang sejati, dalam perbedaan dari persembahan makanan tipikal ini, Yoh 6:55 tepung halus menunjukkan keistimewaan, keunggulan, dan kemurnian Kristus; martabat-Nya, keunggulan-Nya di atas para malaikat dan manusia, menjadi yang terunggul, dan terpilih dari sepuluh ribu; kemurnian sifat manusia-Nya yang bebas dari dedak korupsi asal, dan ketidaksalahannya dalam pengorbanan-Nya: dan tepung halus dari gandum adalah bahan dari mana roti dibuat, yang merupakan bagian utama dari sustansi manusia, dan yang menguatkan hati manusia, dan memberinya nutrisi, serta merupakan sarana untuk mempertahankan dan menyokong kehidupan; itu adalah lambang yang tepat dari Kristus, roti kehidupan, yang dengan itu orang-orang kudus disokong dalam kehidupan spiritual mereka, dan dikuatkan untuk melakukan tindakan vital, serta diteruskan hingga kehidupan yang kekal, dan yang, seperti persembahan makanan, disebut roti Tuhan, Im 21:6 Yoh 6:33.

dan dia harus menuangkan minyak di atasnya; di atas semuanya, seperti yang diamati Jarchi, karena itu dicampurkan dengannya, dan itu adalah minyak terbaik yang digunakan; dan meskipun bisa diambil dari bagian mana pun dari tanah Israel, yang merupakan tanah zaitun, namun tempat utama untuk minyak adalah Tekoah, dan yang berikutnya adalah Ragab di seberang Yordan, dan dari sini biasanya diambil ^w; dan jumlah umum adalah satu log, atau setengah pint, untuk sepersepuluh bagian tepung halus, seperti yang dinyatakan Gersom dari para bijak, dan disetujui oleh Maimonides ^x; dan Gersom mengamati di tempat itu, bahwa adalah tepat agar sebagian minyak diletakkan di bagian bawah wadah, dan setelah itu tepung halus dimasukkan, dan kemudian dia harus menuangkan sebagian darinya di atasnya dan mencampurnya: minyak menunjukkan kasih karunia Roh yang dicurahkan kepada Kristus tanpa ukuran, minyak sukacita, dengan mana dia diurapi di atas rekan-rekannya, dan darinya dia mempunyai nama Mesias atau Kristus, atau yang Diurapi; dan dengan mana dia diurapi untuk menjadi nabi, imam, dan Raja, dan yang membuatnya sangat diinginkan dan menyenangkan bagi umat-Nya, namanya seperti minyak yang dicurahkan, Maz 45:7.

dan meletakkan dupa di atasnya; pada sebagian darinya, seperti catatan Jarchi; dan menurutnya, orang yang membawa persembahan makanan meninggalkan segenggam dupa di atasnya di satu sisi; dan alasan dari ini adalah, karena tidak dicampurkan dengannya seperti minyak; dan tidak diambil dalam segenggam dengan itu ^z; dan jumlah dupa, seperti yang dikatakan Gersom, adalah satu segenggam: ini menunjukkan harum manis dan diterimanya Kristus, persembahan makanan, baik bagi Tuhan maupun bagi umat-Nya: ada satu pengamatan dari para penulis Yahudi, bahwa menuangkan minyak ke atas tepung halus, dan mencampurkannya, serta meletakkan dupa, dapat dilakukan oleh orang asing, oleh siapa pun, oleh orang yang membawa persembahan makanan, tetapi apa yang dilakukan setelah membawanya kepada imam dilakukan olehnya ^a.