Topik : Talenta

9 April 2008

Indahnya Persatuan

Nats : Karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan (Filipi 2:1)
Bacaan : Filipi 2:1-11

Sekelompok kuda liar tengah merumput di padang belantara. Tiba-tiba muncul seekor harimau yang sedang mencari mangsa. Serentak kuda-kuda itu melindungi diri dengan cara berdiri saling berhadapan membentuk lingkaran. Harimau pun tidak berani mendekat, karena takut kena tendang. Namun dengan tipu muslihatnya ia berkata, "Sungguh barisan yang bagus. Boleh aku tahu kuda pintar mana yang mencetuskan ide ini?" Kuda-kuda itu pun termakan hasutan. Mereka berdebat siapa yang pertama mencetuskan ide tadi. Karena tak ada kata sepakat, akhirnya mereka tercerai-berai. Harimau pun dengan mudah memangsa mereka.

Persatuan sangat penting. Tanpa persatuan sebuah komunitas atau kelompok akan rapuh, maka persatuan harus diperjuangkan. Begitu juga dalam gereja. Paulus menasihati jemaat di Filipi supaya bersatu. Dasar persatuan kristiani adalah Kristus. Jadi setiap orang dalam jemaat hendaknya meneladani Kristus (ayat 5):

1. Walaupun dalam rupa Allah, tetapi tidak menganggap kesetaraan-Nya itu sebagai milik yang harus dipertahankan (ayat 6) -- Tidak sombong atau merasa paling hebat.

2. Telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba (ayat 7a) -- Memiliki semangat memberi; bukan ha-nya mau menerima.

3. Menjadi sama dengan manusia (ayat 7b) -- Berempati terhadap sesama; tidak lekas menghakimi atau menuduh, tetapi berusaha menempatkan diri pada posisi orang lain untuk mengerti dan memahami.

Saat jemaat sepakat untuk bersatu, iblis pun gentar! -AYA

5 Mei 2008

Bersahabat Dengan-Nya

Nats : Kamu adalah sahabat-Ku (Yohanes 15:14)
Bacaan : Yohanes 15:11-15

Sahabat adalah orang yang kepadanya kita percaya. Dengan seorang sahabat kita dapat menceritakan semua kesesakan bahkan rahasia kita, sehingga kita beroleh kelegaan, ketenangan, dan kedamaian. Seorang sahabat bersedia memahami keadaan kita meski belum tentu selalu menyetujui pilihan-pilihan kita. Dengan sahabat, kita berani menjadi diri sendiri, tampil apa adanya tanpa perlu memakai polesan dan mengupayakan kesan tertentu.

Yesus berkata kepada kita, "Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku" (ayat 15). Semua yang penting dan perlu telah Dia bagikan kepada sahabat-sahabat-Nya. Wow, betapa terhormatnya kita, karena Yesus bersedia merendahkan diri dan memperlakukan kita sebagai sahabat-Nya. Bukan karena kita layak, melainkan karena Yesus melayakkan kita menjadi sahabat-Nya, sehingga Dia mau membagikan "rahasia"-Nya kepada kita, yakni segala sesuatu yang Dia ketahui dari Bapa-Nya. Bukan itu saja! Pada puncak pernyataan kasih-Nya, Dia bahkan memberikan nyawa-Nya untuk kita, sahabat-sahabat-Nya (ayat 13).

Pertanyaannya, apakah kita juga menjadikan Yesus sahabat kita? Sungguhkah kita rela memercayakan semua rahasia kepada-Nya, dan memberi tahu Dia tentang semua yang kita lakukan dan pergumulkan? Lebih jauh lagi, apakah kita juga rela memberikan nyawa kita demi Dia, Sahabat kita? Bahwa Yesus adalah Sahabat kita, itu pasti. Bahwa kita adalah sahabat Yesus, itu yang harus dibuktikan -DKL

6 Agustus 2008

Pentingnya Rasa Sakit

Nats : Kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (Yohanes 16:8)
Bacaan : Yohanes 16:7-15

Roberto Salazar, bocah 6 tahun, jarang menangis. Ia menderita penyakit langka; Hereditary Sensory and Autonomic Neuropathy, sebuah penyakit yang membuatnya tidak bisa merasakan sakit. Pernah ia gigit lidahnya sendiri sampai hampir putus. Orangtuanya panik, namun ia tenang saja. Kali lain Roberto terjatuh. Kakinya terluka, tetapi ia tidak menjerit minta tolong. Ia bangun dan berjalan lagi dengan luka menganga. Kondisi ini sangat berbahaya. Tubuhnya bisa terbakar atau terpotong tanpa disadari. Rasa sakit memang tidak enak, tetapi perlu untuk menyadarkan kita jika ada yang tidak beres.

Roh Kudus sering memberikan "rasa sakit" ketika orang beriman berbuat dosa. Dia menegur dan memberi peringatan, supaya kita insaf. Dia mengingatkan kita kembali akan perkataan-perkataan Kristus (ayat 13,14). Sebagai Roh Kebenaran, Dia bertugas memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran. Jadi, Dia tidak bisa tinggal diam waktu kita berbuat dosa. Dia akan menegur. Teguran-Nya mungkin terasa sakit dan menciptakan rasa bersalah di hati. Namun, ini perlu agar kita mendapatkan kesempatan untuk berbalik ke jalan Tuhan. Tanpa teguran, dengan mudah kita dapat disesatkan oleh pelbagai godaan. Seperti Roberto, kita bisa menjadi mati rasa terhadap dosa. Dan, bisa-bisa kita sudah terseret jauh sebelum sempat menyadarinya.

Bersyukurlah jika Roh Kudus masih menegur dan membuat Anda merasa bersalah ketika berbuat dosa. Itu tandanya Dia masih berkarya dalam diri Anda. Dengarkan dan hargailah teguran-Nya! Jangan sampai hati Anda kebal, hingga merasa nyaman berbuat dosa -JTI

19 Agustus 2008

Bebas Memaki

Nats : Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang (Galatia 5:13)
Bacaan : Galatia 5:1-15

Saya aktif mengikuti sebuah mailing list sastra. Bagi orang awam, sastra mengacu pada cabang kesenian berupa karya tulis, dengan bahasa yang elok dan isi yang mendidik. Namun, nyatanya diskusi di dalamnya kerap meluas, bahkan sampai ke kehidupan pribadi seseorang. Tak jarang diskusi menjadi panas, karena adanya orang mencaci maki dengan kata-kata kasar. Bila ada yang keberatan karenanya, orang itu akan berdalih bahwa itu adalah bagian dari kemerdekaannya berbicara.

Kemerdekaan, oleh sebagian orang, disalahartikan sebagai kebebasan melakukan atau mengatakan apa saja yang mereka kehendaki tanpa memedulikan kepentingan orang lain. Padahal ketika kemerdekaan disalahartikan dan disalahgunakan; bukannya ketenteraman yang timbul, melainkan kekacauan.

Jemaat Galatia rupanya juga telah menyalahgunakan kemerdekaan yang mereka peroleh. Kemerdekaan dianggap sebagai kesempatan untuk tetap berbuat dosa dan bertindak sekehendak hati (ayat 13). Ini salah! Orang yang sungguh-sungguh merdeka dalam Kristus melihat kemerdekaan sebagai kesempatan untuk melakukan kebenaran dan memuliakan Allah dengan mengasihi dan melayani sesama (ayat 14).

Kristus memanggil kita untuk merdeka dan lepas dari belenggu dosa, keegoisan, dan penyesatan Iblis. Bila hidup lama menuruti tabiat dosa, sekarang kita dimampukan untuk menolak perbuatan dosa. Bila dulu kita hidup egois, sekarang kita dimampukan untuk menyenangkan Allah. Kita dimerdekakan dari penyesatan Iblis, sehingga kita bertumbuh dalam kebenaran oleh bimbingan Roh Kudus. Bagaimana Anda menikmati kemerdekaan di dalam Kristus? -ARS

11 September 2008

Doa Syafaat

Nats : Maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu (Kejadian 19:29)
Bacaan : Kejadian 18:23-33

Dalam sebuah pengadilan, peran seorang advokat atau pengacara sangat penting. Pembelaannya di depan hakim akan menentukan nasib sang terdakwa. Bayangkanlah cerita Alkitab hari ini dengan situasi sebuah pengadilan. Kota Sodom dan Gomora duduk di kursi terdakwa; Allah sebagai Hakim; jaksa penuntut diperankan oleh banyak orang yang berkeluh-kesah tentang kedua kota itu; dan Abraham tampil membela pihak tertuduh dengan argumentasinya yang gigih.

Dengan "keberanian" yang mengagumkan, Abraham melakukan "tawar-menawar" dengan Tuhan tentang jadi atau tidaknya Dia menjatuhkan hukuman atas Sodom dan Gomora. "Kesepakatan" antara Tuhan dengan Abraham akhirnya diperoleh. Hukuman terhadap Sodom dan Gomora tetap dilaksanakan. Namun, perhatikanlah bahwa Allah menyatakan kemurahan-Nya kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya. Dan, Allah pun menjalankan misi penyelamatan atas Lot dan keluarganya. Mengapa? Karena Dia "ingat kepada Abraham"! Peristiwa ini sungguh menggetarkan hati. Allah mengingat Lot karena doa yang dinaikkan Abraham.

Sebuah lagu pop rohani berkata: "Bila kau rasa sepi dan hatimu pun sedih, ingatlah seorang mendoakanmu." Doa syafaat adalah seruan permohonan kepada Tuhan atas nama pihak lain. Tuhan memedulikan doa semacam ini. Abraham berseru kepada Tuhan atas nama Lot, dan Lot pun diselamatkan. Tuhan ingat seruan Abraham. Kita pasti pernah, atau bahkan sedang diberkati karena seseorang mendoakan kita. Namun, sebaliknya, biarlah ada seseorang yang juga diberkati karena Allah ingat akan doa-doa kita untuknya -PAD



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA