Ulangan 6:4
Konteks6:4 Dengarlah, hai orang Israel 1 : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa 2 ! y
Yohanes 17:21-23
Konteks17:21 supaya mereka semua menjadi satu 3 , w sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, x agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. y 17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku 4 , z supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: a 17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku b dan bahwa Engkau mengasihi mereka, c sama seperti Engkau mengasihi Aku.
[6:4] 1 Full Life : DENGARLAH, HAI ORANG ISRAEL.
Nas : Ul 6:4-9
Bagian ini sering kali disebut sebagai "_Shema_" (bah. Ibr. _shama_ -- mendengar). Bagian ini sangat dikenal orang Yahudi pada zaman Yesus karena diucapkan setiap hari oleh orang Yahudi yang saleh dan secara tetap dalam kebaktian di sinagoge. Shema ini merupakan pernyataan terbaik tentang kodrat monoteistis Allah (lih. catatan berikut); pernyataan ini diikuti dengan perintah ganda kepada bangsa Israel:
- (1) untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan (ayat Ul 6:5-6), dan
- (2) untuk mengajarkan iman mereka dengan tekun kepada anak-anak mereka (ayat Ul 6:7-9).
[6:4] 2 Full Life : TUHAN ITU ALLAH KITA, TUHAN ITU ESA.
Nas : Ul 6:4
Ayat ini -- bersama dengan ayat Ul 6:5-9; 11:13-21; Bil 15:37-41 -- mengajarkan monoteisme; doktrin ini menegaskan bahwa Allah adalah Allah yang esa dan benar, bukan sekelompok dewa, yang berbeda-beda, dan mahakuasa di antara semua dewa dan roh di dunia ini (Kel 15:11). Allah ini harus dijadikan satu-satunya sasaran kasih dan ketaatan Israel (ayat Ul 6:4-5). Aspek "keesaan" ini merupakan dasar dari larangan untuk menyembah dewa lainnya (Kel 20:3). Ayat ini tidak bertentangan dengan penyataan Allah tritunggal dalam PB yang sekalipun satu hakikat, dimanifestasikan sebagai Bapa, Putra, dan Roh Kudus
(lihat cat. --> Mat 3:17, dan
lihat cat. --> Mr 1:11
untuk ulasan tentang tabiat tritunggal Allah).
[17:21] 3 Full Life : SUPAYA MEREKA SEMUA MENJADI SATU.
Nas : Yoh 17:21
Kesatuan yang didoakan Yesus bukanlah kesatuan organisasi tetapi kesatuan rohani yang berlandaskan: hidup di dalam Kristus (ayat Yoh 17:23); mengenal dan mengalami kasih Bapa dan persekutuan Kristus (ayat Yoh 17:26); perpisahan dari dunia (ayat Yoh 17:14-16); pengudusan dalam kebenaran (ayat Yoh 17:17,19); menerima dan mempercayai kebenaran Firman Allah (ayat Yoh 17:6,8,17); ketaatan kepada Firman (ayat Yoh 17:6); keinginan untuk membawa keselamatan kepada yang hilang (ayat Yoh 17:21,23). Bilamana salah satu dari faktor ini tidak ada, maka kesatuan yang didoakan Yesus tidak mungkin ada.
- 1) Yesus tidak berdoa supaya para pengikut-Nya "menjadi satu" (terjemahan bah. Indonesia), tetapi agar mereka "satu adanya". Bentuk yang dipakai dalam bahasa Yunani menunjuk pada suatu tindakan yang berkesinambungan: "terus-menerus bersatu", kesatuan yang berlandaskan kesamaan hubungan kepada Bapa dan Anak, dan karena memiliki sikap yang sama terhadap dunia, Firman Allah dan perlunya menjangkau mereka yang hilang (bd. 1Yoh 1:7).
- 2) Usaha untuk menciptakan suatu kesatuan buatan dengan mengadakan
pertemuan, konferensi, atau organisasi yang rumit dapat mengakibatkan
pertentangan terhadap kesatuan yang didoakan oleh Yesus. Yang
dimaksudkan Yesus bukan sekedar pertemuan-pertemuan rohani yang dangkal
dan asal-asalan saja. Yang didoakan adalah kesatuan hati, tujuan,
pikiran, dan kehendak di dalam orang-orang yang mengabdi sungguh-sungguh
kepada Kristus, Firman Allah, dan kesucian
(lihat cat. --> Ef 4:3).
[atau ref. Ef 4:3]
[17:22] 4 Full Life : KEMULIAAN, YANG ENGKAU BERIKAN KEPADA-KU.
Nas : Yoh 17:22
"Kemuliaan" Kristus adalah kehidupan-Nya yang merupakan pelayanan yang mengorbankan diri dan kematian di kayu salib untuk menebus umat manusia. Demikian pula "kemuliaan" para pengikut-Nya adalah mengikuti jalan pelayanan yang rendah hati dan memikul salib (bd.
lihat cat. --> Luk 9:23).
[atau ref. Luk 9:23]
Kerendahan hati, penyangkalan diri, dan kesediaan untuk menderita bagi Kristus akan memastikan persatuan sejati orang percaya dan akan membawa kepada kemuliaan sejati
(lihat art. KEMULIAAN ALLAH).