1 Tesalonika 4:1-18
Konteks[4:3] 1 Full Life : INILAH KEHENDAK ALLAH.
Nas : 1Tes 4:3
Walaupun jemaat itu hidup di tengah-tengah masyarakat di mana percabulan seksual adalah hal yang wajar dan diterima umum, para rasul tidak berkompromi kekudusan dan kebenaran Allah. Mereka tidak bersedia menurunkan pendirian mereka agar sesuai dengan pandangan atau kecenderungan masyarakat mereka. Apabila mereka menjumpai standar yang rendah di jemaat tertentu (bd. Wahy 2:14-15,20), maka mereka menegur dan berusaha memperbaikinya. Mengingat standar moral yang rendah dewasa ini, para pemimpin yang berperanan rasuli masih diperlukan untuk memanggil gereja untuk kembali kepada patokan kebenaran Allah.
[4:3] 2 Full Life : MENJAUHI PERCABULAN.
Nas : 1Tes 4:3-7
Allah menentukan standar kemurnian dan kekudusan yang tinggi bagi semua orang percaya berhubung dengan soal seksual. Untuk pembahasan tentang standar ini
lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).
[4:6] 3 Full Life : MEMPERLAKUKAN SAUDARANYA DENGAN TIDAK BAIK.
Nas : 1Tes 4:6
Kebejatan seksual merugikan orang lain, baik orang percaya atau tidak. Merugikan (Yun. _pleonokteo_) berarti "melanggar", "melampaui yang benar". Semua bentuk hubungan seksual di luar pernikahan merupakan tindakan yang sangat merugikan orang lain. Perzinaan melanggar hak orang lain yang sudah menikah. Kebebasan seksual sebelum pernikahan mencemarkan dan merampas kekudusan dan kemurnian yang dikehendaki Allah untuk seseorang. Perbuatan itu merusak kemurnian dan keperawanan yang harus dibawa dalam pernikahan.
[4:8] 4 Full Life : BUKANLAH MENOLAK MANUSIA, MELAINKAN MENOLAK ALLAH.
Nas : 1Tes 4:8
Mereka yang menolak pengajaran sang rasul mengenai pengudusan dan kemurnian sebenarnya menolak Allah.
- 1) Mengabaikan nasihat Paulus berarti menentang Roh Kudus, dan kemurnian yang diinginkan oleh Roh. Allah akan menghakimi dan menghukum anggota gereja yang mengabaikan kemurnian moral demi kepuasan nafsu mereka (ayat 1Tes 4:6; bd. Ibr 13:4).
- 2) Semua orang di dunia dan di dalam gereja yang menolak kebenaran dan
bahkan "yang suka kejahatan"
(lihat cat. --> 2Tes 2:12)
[atau ref. 2Tes 2:12]
akan ditinggalkan oleh Kristus apabila orang percaya yang setia diangkat untuk "menyongsong Tuhan di angkasa" (ayat 1Tes 4:17;lihat art. KEANGKATAN GEREJA).
Mereka akan mengalami kebinasaan (1Tes 5:3), murka (1Tes 5:9), pembalasan (2Tes 1:8), dan hukuman (2Tes 1:9; 2:12) pada saat kedatangan Kristus yang terakhir dari sorga dengan api yang bernyala-nyala untuk menghukum semua yang "tidak menaati Injil Yesus, Tuhan kita" (2Tes 1:7-8).
[4:13] 5 Full Life : TENTANG MEREKA YANG MENINGGAL.
Nas : 1Tes 4:13
Frasa ini menunjuk kepada orang percaya yang telah mati dan jiwanya sudah masuk sorga; ini tidak berarti orang mati itu tidak sadar dalam semacam keadaan tertidur jiwanya (bd.
lihat cat. --> Fili 1:21).
[atau ref. Fili 1:21]
Jemaat Tesalonika tidak paham bagaimana kebangkitan orang Kristen yang sudah mati berhubungan dengan pengangkatan orang Kristen yang hidup pada kedatangan Kristus
(lihat cat. --> Yoh 14:3).
[atau ref. Yoh 14:3]
Rupanya mereka berpikir bahwa orang yang sudah mati sebelum Kristus datang kembali untuk gereja (ayat 1Tes 4:16-17) tidak akan dibangkitkan sehingga saat lebih kemudian. Paulus mengatakan bahwa orang yang mati di dalam Kristus akan bangkit pada saat yang bersamaan dengan kedatangan Tuhan kembali untuk mereka yang setia dalam gereja-Nya
(lihat art. KEANGKATAN GEREJA).
[4:14] 6 Full Life : KEDATANGAN TUHAN.
Nas : 1Tes 4:14-18
Peristiwa yang dijelaskan Paulus dalam ayat-ayat ini sering kali disebut sebagai "Keangkatan Gereja". Untuk pembahasan tentang peristiwa yang akan datang ini
(lihat art. KEANGKATAN GEREJA).
[4:18] 7 Full Life : HIBURKANLAH SEORANG AKAN YANG LAIN.
Nas : 1Tes 4:18
Paulus membangkitkan harapan jemaat Tesalonika, bukan dengan memberitahukan mereka untuk siap mati syahid selama periode "hari Tuhan" (1Tes 5:2-10), yaitu kesengsaraan besar (pasal Wahy 6:1-19:21), tetapi dengan menjelaskan tentang keangkatan gereja (ayat 1Tes 4:14-17; 1Kor 15:51-58;
lihat cat. --> Yoh 14:3;
[atau ref. Yoh 14:3]
lihat art. KEANGKATAN GEREJA).
Dengan mengetahui ajaran ini, mereka dapat saling menguatkan.