
Teks -- Pengkhotbah 7:22 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Pkh 7:20-22
Full Life: Pkh 7:20-22 - YANG BERBUAT BAIK DAN TAK PERNAH BERBUAT DOSA.
Nas : Pengkh 7:20-22
Ayat ini tidak bertentangan dengan pernyataan Allah mengenai
kesalehan Ayub (lih. Ayub 1:8; 2:3); sebaliknya, ayat ini menyata...
Nas : Pengkh 7:20-22
Ayat ini tidak bertentangan dengan pernyataan Allah mengenai kesalehan Ayub (lih. Ayub 1:8; 2:3); sebaliknya, ayat ini menyatakan kebenaran bahwa "semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah" (Rom 3:23; bd. Rom 3:10-18).
Jerusalem -> Pkh 7:8--8:17
Jerusalem: Pkh 7:8--8:17 - -- Bagian ini berbicara tentang pembalasan. Hukum Taurat sudah merumuskan prinsip pembalasan kolektip: kalau umat Israel setia pada Allah, maka ia menjad...
Bagian ini berbicara tentang pembalasan. Hukum Taurat sudah merumuskan prinsip pembalasan kolektip: kalau umat Israel setia pada Allah, maka ia menjadi bahagia; kalau tidak setia, umat didatangi kemalangan, bdk Ula 7:12 dst; Ula 11:26-28; 28:1-68; Ima 26. Prinsip kolektip itu oleh para berhikmat dialihkan kepada nasib masing-masing orang secara perorangan. Allah membalas setiap orang sesuai dengan perbuatan-perbuatannya, Maz 62:12+. Mereka menyimpulkan bahwa nasib manusia di dunia sini sesuai dengan kelakuannya, baik atau buruk. Kalau dikatakan bahwa kesimpulan itu tidak sesuai dengan pengalaman, maka para berhikmat menjawab: Kebahagiaan dan kesejahteraan orang fasik hanya semu saja, sedangkan kemalangan orang benar hanya sebentar. Penderitaan ini a.l. terungkap dalam Maz 37 dan dianut oleh ketiga sahabat Ayub. Pengkhotbah tidak menyetujui ajaran itu. Jawaban tradisionil atas masalah kesejahteraan orang fasik, Pengk 7:8, ditanggapi dengan keraguan, Pengk 7:9-12. Sebaik-baiknya orang menerima saja nasib seada-adanya tanpa mau menjelaskannya Pengk 7:13-15. Kalau bahkan hidup dan mati terbagi-bagi dengan kurang tepat, Pengk 7:15, maka tidak ada gunanya berdaya-upaya melampaui batas, Pengk 7:16-18. Nama baikpun tidak berdasar, Pengk 7:19-22. Kenyataan tidak dapat dipahami dan merupakan sebuah rahasia tak terselami, Pengk 7:23 dst (Pengk 7:26-28 adalah sebuah sisipan yang mengungkapkan rasa curiga terhadap perempuan). Orang tidak dapat meluputkan diri dari nasibnya (raja juga tidak terluput)Pengk 8:1-9. Dan mini membuat manusia merasa jemu, Pengk 8:10-14. Maka kesimpulannya: nikmatilah hidup sedapat-dapatnya, Pengk 8:15; bdk Pengk 2:24+.
Ende -> Pkh 7:9-22; Pkh 7:22
Ende: Pkh 7:9-22 - -- Adjaran si Pengchotbah tentang kesabaran, hal menikmati hidup sedapat mungkin
dan perihal memilih djalan tengah. Adjaran ini berdasarkan pengalaman,
b...
Adjaran si Pengchotbah tentang kesabaran, hal menikmati hidup sedapat mungkin dan perihal memilih djalan tengah. Adjaran ini berdasarkan pengalaman, bahwasanja semuanja sia2 sadja dan tak dapat dimengerti.

Ende: Pkh 7:22 - -- Terhadap perkataan orang2 lain jang mungkin kurang enak, orang harus sabar djuga
(Pengk 7:21) dengan mengingat diapun sering bersalah (Pengk 7:22).

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Gill (ID) -> Pkh 7:22
Gill (ID): Pkh 7:22 - Karena seringkali juga hatimu sendiri mengetahui // bahwa engkau sendiri juga telah mengutuk orang lain. Sebab seringkali juga hatimu sendiri mengetahui,.... Atau "hati nuranimu", sebagaimana dalam versi Latin Vulgata, yang adalah seperti seribu saksi; ya...
Sebab seringkali juga hatimu sendiri mengetahui,.... Atau "hati nuranimu", sebagaimana dalam versi Latin Vulgata, yang adalah seperti seribu saksi; yang, jika seseorang memperhatikannya, dia akan diyakinkan akan kesalahan, kekurangan, dan kelemahannya sendiri, yang sering dia lakukan. Khususnya,
bahwa engkau sendiri juga telah mengutuk orang lain; baik dalam hati, maupun dengan lidah; berpikir buruk tentang mereka, menginginkan keburukan bagi mereka; berbicara dengan merendahkan tentang mereka, mencela dan menghina mereka; memanggil mereka dengan nama buruk, dan menyakiti mereka; serta mengucapkan beberapa kata yang sangat keras dan berat tentang mereka, dalam keadaan marah, saat terprovokasi; dan kemudian menyesali hal itu, setelah lebih memahami keadaan yang sebenarnya, atau diyakinkan akan keburukan dari emosi dan ucapan sembrono; dan oleh karena itu yang demikian hendaknya mempertimbangkan emosi dan kelemahan yang sama pada orang lain, dan melewatinya, serta memaafkan mereka: demikian juga Alshech,
"jika engkau telah mengutuk orang lain, dan ingin agar orang lain memaafkanmu, maka lakukanlah juga engkau memaafkan;"
lihat Mat 6:14. Kata "seringkali" dalam klausa pertama, harus dihubungkan, bukan dengan kata "mengetahui", seolah-olah seseorang sering mengetahui ini, tetapi dengan kata "mengutuk"; yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin sering bersalah dalam hal ini, dan karena itu harus lebih berhati-hati dalam kritiknya terhadap orang lain; lihat Mat 7:1.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Pkh 7:11-22
Matthew Henry: Pkh 7:11-22 - Keuntungan-keuntungan Hikmat Keuntungan-keuntungan Hikmat (7:11-22)
...
SH: Pkh 7:1-22 - Nilai tambah kehidupan (Minggu, 14 Juni 1998) Nilai tambah kehidupan
Nilai tambah kehidupan Hal-hal yang mengandung nilai tambah perlu dikenali dan ...

SH: Pkh 7:1-22 - Hikmat yang benar (Selasa, 5 Oktober 2004) Hikmat yang benar
Hikmat yang benar.
Abraham Lincoln harus melewati banyak kegagalan dan penderitaan ...

SH: Pkh 7:1-22 - Warisan Nama Baik dan Hikmat (Selasa, 30 Juni 2020) Warisan Nama Baik dan Hikmat
Pepatah "gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang" berarti o...

SH: Pkh 7:1--8:1 - Hiduplah Bersandar kepada Tuhan (Sabtu, 3 Desember 2016) Hiduplah Bersandar kepada Tuhan
Jika kita adalah orang yang serius menjalani panggilan hidup sebagai orang Kriste...
Constable (ID): Pkh 6:10--11:7 - --III. BATASAN KEBIJAKSANAAN 6:10--11:6
Petunjuk dalam teks menunjukkan ...

