Teks -- Mazmur 88:1 (TB)

Doa pada waktu sakit payah

88:1 Nyanyian. Mazmur bani Korah. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat Leanot. Nyanyian pengajaran Heman, orang Ezrahi. (#88-#2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 88:1-18 - SIANG HARI AKU BERSERU-SERU, PADA WAKTU MALAM AKU MENGHADAP ENGKAU

Nas : Mazm 88:2-19

(versi Inggris NIV -- Siang dan malam aku berseru-seru). Beberapa kalangan beranggapan bahwa ini merupakan mazmur yang tersedih. Penggubahnya telah banyak menderita (ayat Mazm 88:4), mungkin dia seorang penderita kusta (bd. ayat Mazm 88:9). Ia merasa ajalnya sudah dekat dan bahwa Allah telah menolaknya (ayat Mazm 88:8,15,17-19). Ia telah berseru siang dan malam kepada Allah, tetapi tampaknya tidak dijawab (ayat Mazm 88:2-3,14). Ia patah hati dan hampir tidak ada harapan lagi. Namun dengan iman ia tidak mau melepaskan Allah; ia mengaku bahwa Tuhan tetaplah Allah yang menyelamatkan dirinya (ayat Mazm 88:2).

1. 1) Pengalaman pemazmur sangat mirip dengan pengalaman Ayub, walaupun di dalam kasus ini tidak diberi tahu alasan di balik penderitaannya dan diamnya Allah.
2. 2) Mazmur ini menyatakan bahwa Allah kadang-kadang mengizinkan saat-saat kesusahan dan putus asa di dalam kehidupan orang percaya. Sungguh merupakan pengalaman yang suram bila tidak ada alasan yang jelas untuk persoalan-persoalan kita dan bila Allah terasa jauh sekali. Sepanjang penderitaan semacam itu ada unsur misteri yang baru tersingkap waktu kita bersama Allah di sorga. Sementara itu, baik iman kepada Allah sebagai Dia yang menyelamatkan kita maupun hubungan yang benar dengan Dia adalah penting untuk mengatasi penderitaan itu. Kita tidak boleh lupa bahwa pada akhirnya "baik maut maupun hidup ... baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang ... tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Rom 8:38-39).

Jerusalem: Mzm 88:1-18 - Doa pada waktu sakit payah

Ini ratapan yang suram sekali nadanya. Dengan bahasa kiasan yang lazim (dunia orang mati, liang kubur, kegelapan, ombak dsb) terungkap rasa seseorang yang sangat terdesak, hampir mati, karena sakitnya (kusta?). Pemazmur membentangkan kemalangannya yang menyebabkan ia tertinggalkan semua orang dan bahkan rupanya oleh Tuhan sendiri, Maz 88:4-10. Dalam keadaan itu ia memanjatkan doanya kepada Allah, Maz 88:2-3,10-15. Akhirnya, Maz 88:15-18, ia kembali menggambarkan kemalangannya, sehingga mazmur ini berakhir dengan nada pesimis. Lagu ini mengingatkan ratapan Ayub.

Jerusalem: Mzm 88:1 - Mahalat Leanot

Artinya tidak diketahui dengan pasti, bdk Maz 53:1+ Mungkin: Untuk dinyanyikan waktu sakit, atau: Bagi penyakit; Bagi kemalangan

Jerusalem: Mzm 88:1 - Nyanyian pengajaran

Bdk Maz 32:1

Jerusalem: Mzm 88:1 - Heman

Tidak diketahui siapa orang itu, bdk 1Ra 4:31

Ende: Mzm 88:1-18

Keluhan lagu ini mengharukan hati. Pengarangnja amat sakitnja dan besar deritanja. Kena sakit (kusta?) ia hampir mati (Maz 88:4-8) dan ditinggalkan oleh kaum kerabat (Maz 88:8,18), malahan ditinggalkan oleh Allah djuga, jang rupanja menumpahkan bentjana dan amarahNja atas si sakit (Maz 88:15-18). Namun ia berseru dengan hebatnja kepada Allah, agar ditolongNja (Maz 88:2-3,10). Apa gunanja bagi Jahwe bila ia mati (Maz 88:11-13)? Doa seseorang jang putus asa sama sekali dan tersingung oleh malapetaka.

Ende: Mzm 88:1 - Mahalat Le'anot

tiada diketahui maknanja.

Ende: Mzm 88:1 - Heman Si Azrahi

Siapa orang ini dengan pasti tidak dikenal.

Ref. Silang FULL: Mzm 88:1 - menyelamatkan aku // aku berseru-seru

· menyelamatkan aku: Mazm 51:16; [Lihat FULL. Mazm 51:16]

· aku berseru-seru: Mazm 3:5; 22:3; Luk 18:7

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 88:1 - Ya Tuhan, Allah keselamatanku // Aku telah menangis siang dan malam di hadapan-Mu

Ya Tuhan, Allah keselamatanku,.... Pengarang keselamatan baik secara temporal maupun spiritual; lihat Mazmur 18:46 dari pengalaman yang dialami oleh pemazmur tentang tindakan keselamatan Tuhan untuknya di masa lalu, ia didorong untuk berharap bahwa Dia akan muncul untuknya dan membantunya keluar dari kesulitan saat ini; imannya tidak begitu rendah, sehingga di tengah segala kegelapan dan keputusasaannya, ia masih dapat memandang Tuhan sebagai Tuhannya, dan sebagai Tuhan yang menyelamatkannya; demikian pula Tuhan kita Yesus Kristus, ketika ditinggalkan oleh Bapa-Nya, masih memanggil-Nya sebagai Tuhannya, dan percaya bahwa Dia akan membantunya, Mazmur 22:1.

Aku telah menangis siang dan malam di hadapan-Mu, atau "di siang hari aku telah menangis, dan di malam hari di hadapan-Mu"; yaitu, seperti paraphrase Targum,

"di malam hariku doaku ada di hadapan-Mu."

doa yang diungkapkan dengan tangisan menunjukkan bahwa orang tersebut berada dalam kesulitan, menunjukkan kesungguhan dari doa itu, dan menunjukkan bahwa doa tersebut terdengar; dan karena dilakukan baik siang maupun malam, itu menunjukkan bahwa doa tersebut tiada henti. Hal yang sama diungkapkan oleh Kristus, Mazmur 22:2 dan adalah benar bagi-Nya, yang pada masa hidup-Nya sering berdoa, terutama pada waktu malam, Lukas 6:12 dan secara khusus doanya di taman pada malam Dia dikhianati mungkin dirujuk di sini, Matthew 26:38.