Teks -- Mazmur 78:39 (TB)

78:39 Ia ingat bahwa mereka itu daging, angin yang berlalu, yang tidak akan kembali.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Mzm 78:1-72 - Pelajaran dari sejarah

Ini sebuah renungan seseorang yang berhikmat tentang sejarah umat Israel, bdk Yes 63:7 dst; Maz 105:1-45; 106:1-48; 114:1-8; 136:1-26; Wis 16:1-18:25. Pesajak memikirkan keluaran umat dari Mesir, Maz 78:11-14, perjalanannya di padang gurun, Maz 78:15-53, masuknya ke negeri Kanaan dan hidupnya di situ di zaman para Hakim sampai dengan raja Daud, Maz 78:54-72. Renungan itu disajikan oleh karena memang wajib memelihara dan meneruskan tradisi, Maz 78:1-7, sebagai pengajaran bagi keturunan nenek moyang, supaya keturunan itu jangan menempuh jalan kedosaan yang sama. Sebab sama dengan tradisi Ulangan, pemazmur menekankan bahwa sejarah umat Israel itu ialah: Allah berbuat baik bagi umat, tetapi umat terus-menerus mendurhaka, Maz 78:8-10. allah tiap-tiap kali menghukum, tetapi juga tiap-tiap kali mengasihani umatNya. Yang pertama-tama disalahkan pemazmur (dari kalangan Yehuda) ialah suku Efraim, Maz 78:9-10, artinya: kerajaan utara, asal usul bangsa Samaria yang bermusuhan dengan bangsa Yahudi. Sebaliknya, kepilihan suku Yehuda dan keturunan Daud sangat ditonjolkan, Maz 78:68-72. Dalam hal ini Maz 78 sejalan dengan kitab Tawarikh.

Jerusalem: Mzm 78:39 - daging

Bdk Maz 56:5+; Maz 103:14-15; 51:7+.

Ende: Mzm 78:1-72

Mazmur ini adalah tjiptaan seorang guru kebidjaksanaan. Ia memandang sedjarah bangsa Israil, pengungsiannja dari Mesir (Maz 78:11-14), perdjalanannja dipadang gurun (Maz 78:15-53), masuknja kedalam negeri Kena'an dan hidupnja disana pada masa para Hakim dan Sjemuel sampai tampilannja radja Dawud (Maz 78:54-72). Pengarang berbuat demikian oleh karena hadits itu adalah wadjib bagi umat Israil (Maz 78:1-7). Isi seluruh sedjarah itu ialah: Tuhan berbuat baik terhadap umatNja, malahan berbuat mudjidjat, tetapi umat itu terus menerus mendurhaka dan murtad daripada (Maz 78:8-10). Sebenarnja Allah tiap² kali menghukum mereka, tetapi tiap² kali menjajanginja pula.

Chususnja suku² bangsa Efraim dan Jusuf dituduh pengarang (Maz 9:1-20; 67:1-7), sedangkan Juda dipudjinja (Maz 68). Agaknja ia sendiri termasuk suku bangsa ini dan ia ingat bagaimana Israil (keradjaan utara) kemudian murtad sama sekali. Lagu ini menjerupai Maz 105:1-106:48.

Ende: Mzm 78:39

Kelemahan dan rapuhnja manusia adalah alasan belaskasih Allah.

Ref. Silang FULL: Mzm 78:39 - itu daging // angin

· itu daging: Kej 6:3; [Lihat FULL. Kej 6:3]; Yes 29:5; [Lihat FULL. Yes 29:5]

· angin: Ayub 7:7; [Lihat FULL. Ayub 7:7]; Yak 4:14

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 78:39 - Untuk ia ingat bahwa mereka hanyalah daging // sebuah angin yang berlalu, dan tidak datang lagi.

Sebab ia ingat bahwa mereka hanyalah daging,.... Atau "anak-anak daging", seperti yang tertulis dalam Targum; makhluk yang miskin, rapuh, lemah, fana, yang tidak mampu menanggung beratnya ketidakpuasan-Nya, hukuman-Nya, dan sabetan tangan-Nya, dengan kemarahan-Nya; bahwa mereka harus diinjak di hadapan-Nya, dan akan tenggelam, mengalami kegagalan, dan mati; lihat Mazmur 103:14, atau bahwa mereka secara alami berdosa dan korup, cenderung pada kejahatan, mudah terjerat dalam dosa; itulah yang diinginkan oleh sifat mereka yang terjerumus; mereka tidak berdaya terhadap hal yang baik, dan tidak mampu menahan godaan untuk berbuat jahat; semua itu telah diperhatikan dan dipertimbangkan oleh Tuhan dalam kebaikan-Nya yang penuh kasih, dan oleh karena itu Ia bersikap lembut terhadap mereka; lihat Kejadian 6:3,

sebuah angin yang berlalu, dan tidak datang lagi; demikianlah kehidupan manusia; ia dapat dibandingkan dengan angin, yang bergerak cepat, dan, saat berlalu, kehilangan kekuatannya dan mereda; jadi kehidupan manusia dengan cepat pergi, harinya bergerak dengan cepat, ia mati, dan tidak kembali lagi ke keadaan semula, ke kehidupan fana; dan meskipun roh kembali ke tubuh lagi, tetapi tidak sampai kebangkitan; dan kemudian bukan karena dirinya sendiri, tetapi oleh kuasa Tuhan; lihat Ayub 7:7.