Teks -- Matius 13:22 (TB)

13:22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Mat 13:3-51 - banyak hal dalam perumpamaan

Pada dua perumpamaan yang juga terdapat dalam Markus, Matius masih menambah lima perumpamaan lain, sehingga jumlahnya genap tujuh.

Ref. Silang FULL: Mat 13:22 - daya kekayaan

· daya kekayaan: Mat 19:23; 1Tim 6:9,10,17

Defender (ID): Mat 13:22 - tipu daya kekayaan

Mar 4:19 menambahkan "... dan nafsu terhadap hal-hal yang lain." Bukan hanya perawatan duniawi dan kekayaan, tetapi juga minat yang menyita waktu (olahraga, musik, dll.) dalam hal apapun selain kerajaan Allah akan menghalangi orang percaya untuk membawa "buah kepada kesempurnaan" (Luk 8:14).

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mat 13:22 - Dia juga yang menerima benih di antara duri // adalah dia yang mendengar firman // dan kepedulian dunia ini // Dan tipuan kekayaan // menyesakkan firman // Dan ia menjadi tidak berbuah.

Dia juga yang menerima benih di antara duri,.... Pendengar yang mirip dengan tanah berduri, di mana benih itu jatuh,

adalah dia yang mendengar firman; bukan seorang berdosa yang profan, bukan seorang penghujat agama, atau penganiaya orang-orang kudus; tetapi seseorang yang tidak hanya menunjukkan cinta terhadap firman, tetapi juga tampaknya hatinya hancur karenanya, dan oleh firman itu, hatinya lembut, dan hidupnya tampak diperbaiki; seseorang, yang selain menjadi pendengar firman yang tetap, tekun, penuh pengertian, dan penuh kasih, serta penerima dan pengaku yang percaya, tampaknya memiliki pekerjaan kasih karunia yang mendalam dalam dirinya, agar tanah tidur hatinya dibajak, dan benar-benar bertobat; duri-duri itu berada di bawah tanah, dan belum terlihat, tetapi kemudian muncul:

dan kepedulian dunia ini; bukan kepedulian tentang dunia lain, atau kepedulian tentang hal-hal rohani di dunia ini, atau bahkan kepedulian yang baik dan patut tentang hal-hal kehidupan saat ini, tetapi sebuah kepedulian yang cemas dan tidak seimbang; yang, seperti duri, sangat membingungkan dan menyusahkan orang-orang itu sendiri, dan merupakan hal yang sia-sia dan tidak berbuah.

Dan tipuan kekayaan: sebagai lawan dari beberapa kekayaan, kekayaan kasih karunia dan kemuliaan, yang tidak memiliki tipuan di dalamnya; dan bukan kekayaan itu sendiri, kekayaan duniawi yang telanjang tetapi tipuan dari kekayaan itu, diperhatikan di sini; karena kekayaan sering menipu, dan menyesatkan orang keluar dari jalan yang benar, menjauh dari jalan Allah; membuat mereka tersesat dari iman; mereka tidak memberikan kepuasan yang dijanjikan, dan seringkali tidak bertahan, seperti yang diharapkan: dan seperti duri, menyengat pemiliknya, yang menusuk diri mereka sendiri dengan banyak kesedihan dalam memperoleh dan mempertahankannya; dan seringkali merugikan orang lain, sesama makhluknya; dan pada akhirnya menjadi tidak berguna dan tidak menguntungkan, terutama terkait dengan urusan dunia lain. Markus menambahkan, "dan nafsu akan hal-hal lain"; selain kekayaan; dan Lukas menambahkan, dan "kenikmatan kehidupan ini"; yang berarti berbagai nafsu duniawi dan kenikmatan lainnya, seperti nafsu daging, nafsu mata, dan kesombongan hidup: yang juga, seperti duri, mengganggu dan menyiksa, cepat atau lambat; sia-sia, dan tidak menguntungkan, dan membawa kepada kebinasaan: dan ini disebut "kenikmatan kehidupan ini", sebagai lawan, dan perbedaan dari kenikmatan yang akan datang, yang nyata dan abadi: frasa ini bersifat Yahudi ^r;

"kata R. Yuda, sang pangeran, siapa pun yang mengambil beban, הזה תענוגי העולם, "kenikmatan dunia ini", baginya ditolak kenikmatan dari dunia yang akan datang: dan siapa pun yang tidak mengambil beban "kenikmatan dunia ini", baginya diberikan kenikmatan dunia yang akan datang."

Sekarang semua ini, dan masing-masing darinya,

membebani firman: dengan menutupi semua kekuatan dan kemampuan jiwa, seperti duri menutupi ladang; dengan melampaui benih firman, dan dengan menyembunyikannya dari pengaruh matahari kebenaran, dan hujan kasih karunia; dan dengan menarik segala sesuatu dalam hati kepada diri mereka sendiri; dan dengan menekan serta memikirkan segala pikiran, perhatian, dan kepedulian untuk penggunaan, hasil, dan peningkatan firman.

Dan dia menjadi tidak berbuah: seperti dalam keadaan tersebut, ia pasti akan begitu; atau jika ada tanda buah dalam hubungan luar dengan firman, dalam iman historis tentangnya, dalam pengakuan eksternal, dan reformasi luar, "namun tidak membawa buah kepada kesempurnaan", seperti yang dikatakan Lukas; ini seiring waktu akan mengerut, layu, dan menjadi tidak berarti.