Teks -- Ayub 29:3 (TB)

29:3 ketika pelita-Nya bersinar di atas kepalaku, dan di bawah terang-Nya aku berjalan dalam gelap;

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Ref. Silang FULL: Ayb 29:3 - dalam gelap

· dalam gelap: Ayub 11:17; [Lihat FULL. Ayub 11:17]; Ayub 12:25; [Lihat FULL. Ayub 12:25]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Ayb 29:3 - Ketika lilinnya bersinar di atas kepalaku // dan ketika dengan cahayanya aku berjalan melalui kegelapan

Ketika lilinnya bersinar di atas kepalaku,.... Ini dapat dipahami baik sebagai kemakmuran lahiriah, yang kadang-kadang dilambangkan oleh sebuah lilin, Job 18:5; dan dapat disebut sebagai lilin Tuhan, karena berasal darinya, adalah dari cahaya dan penetapannya; dan bersinarnya di atas kepalanya dapat menunjukkan ukuran dan derajat besar yang dimilikinya, dalam alusi kepada obor yang dibawa tinggi untuk memberi cahaya; atau lampu, atau lilin, yang diletakkan di bagian atas rumah untuk memberikan lebih banyak cahaya; atau kepada matahari di langit, dan terutama saat berada di meridian, dan bersinar paling jelas tepat di atas kepala kita, dan tidak melemparkan bayangan: atau bisa juga dipahami sebagai cahaya dalam arti kiasan, bukan dari cahaya alamiah pada manusia, yang, meskipun disebut sebagai lilin Tuhan, Pro 20:27; namun, dalam keadaan manusia yang jatuh, tidak bersinar dengan jelas; dan berkaitan dengan ini tidak ada perbedaan pada Job dibandingkan sebelumnya; tetapi lebih tepatnya adalah cahaya anugerah, cahaya sejati, yang telah bersinar di atasnya dan di dalamnya, tetapi sekarang tidak begitu jelas seperti sebelumnya, dan seperti yang diinginkannya; atau bisa juga firman Tuhan, yang merupakan cahaya untuk kaki, dan lampu untuk jalan; atau mungkin, yang terbaik dari semuanya, adalah rahmat Tuhan, cahaya wajah-Nya yang sebelumnya dinikmatinya, telah memperoleh tampilan yang menghibur dari kasih-Nya, pandangan yang jelas tentang hak dalam hal itu, dan menerima berkat-berkat yang diberikan kepadanya, dan dinikmati olehnya; dan tidak ada yang lebih diinginkannya, seperti yang diinginkan setiap orang baik, daripada kembalinya cahaya wajah Tuhan; dan agar dia diingat dengan rahmat khusus-Nya, seperti umat-Nya, dan seperti yang telah dialaminya di masa lalu:

dan ketika dengan cahayanya aku berjalan melalui kegelapan; yaitu, baik dengan cahaya kemakmuran lahiriah ia telah terhindar dari bencana, kesulitan, dan bahaya, dan berhasil melewati kesulitan yang dihadapi orang lain, meskipun kini dikelilingi oleh mereka; atau dengan cahaya anugerah ilahi, atau firman Tuhan, dan terutama dengan dan dalam cahaya wajah Tuhan, ia berjalan dengan ceria dan nyaman, tanpa takut akan kegelapan penderitaan dan bencana, atau lembah gelap bayangan kematian, atau pangeran kegelapan, atau kegelapan neraka dan kebinasaan; tetapi kini awan kegelapan ada di sekelilingnya, dan ia tanpa cahaya wajah Tuhan, tidak dapat melihat jalan yang dilaluinya dan oleh karena itu menginginkan agar itu kembali diangkat di atasnya.