Teks -- Amsal 30:16 (TB)

30:16 Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Ende: Ams 30:15-33

Pepatah² bilangan. Ialah suatu djelas kesusasteraan jang chusus dan jang lama berlangsung pada bangsa Israil dan pada bangsa² lain disekitarnja. Dalam ajat pertama suatu angka dikemukakan dan dalam ajat kedua angka jang berikut. Selandjutnja hal², orang², keadaan², jang djumlahnja sesuai dengan angka jang terachir, dibitjarakan. Maksud keseluruhannja ialah menarik perhatian pada semua hal itu. Biasanja berdasarkan pengalaman sadja dan pepatah² ini tak berisi adjaran kesusilaan. Pepatah² bilangan terdapat: Sir 23:16; 25:7; 26:5; 26:28; 50:25; Ams 6:16-17; Ayu 5:19; 40:5; Pengk 11:2.

Ref. Silang FULL: Ams 30:16 - orang mati

· orang mati: Yes 5:14; 14:9,11; Hab 2:5

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Ams 30:16 - Kubur // dan rahim yang mandul // bumi yang tidak dipenuhi dengan air // dan api yang tidak berkata, Cukup

Kubur,.... Yang merupakan yang pertama dari empat putri, atau hal-hal yang tak terpuaskan, yang menyerupai lintah kuda: kubur adalah rumah yang ditunjuk untuk semua yang hidup; ia siap untuk mereka, ia terbuka untuk menerima mereka saat mati; dan meskipun banyak yang telah dimasukkan ke dalamnya, sejak kematian berkuasa di dunia, namun ia tidak penuh, ia menunggu lebih banyak; dan mulutnya tidak akan tertutup sampai musuh terakhir, yaitu kematian, dihancurkan; lihat Ams 27:20; Ini adalah lambang dari seorang yang rakus, yang memperluas keinginannya seperti neraka atau kubur; dan tidak pernah puas dengan emas, perak, dan peningkatan harta yang dimilikinya, tetapi selalu menginginkan lebih;

dan rahim yang mandul; putri kedua, yang berteriak, Beri, beri, seperti Rachel, "berikan aku anak, atau aku mati", Kej 30:1, wanita mandul sering kali tidak sabar untuk memiliki anak, seperti dia; dan mendesak, seperti Hana; dan seperti wanita Israel sebelum kedatangan Mesias, masing-masing berharap dia mungkin lahir dari mereka; terutama sebelum diketahui dengan jelas bahwa dia akan lahir dari seorang perawan: meskipun mungkin lebih tepat rahim mandul pelacur yang dimaksudkan di sini, dan yang secara umum mandul, dan hasrat mereka tak terpuaskan; dan ini mungkin menjadi lambang hasrat, yang tidak pernah puas; apakah itu hasrat akan kekayaan, atau kehormatan, atau ketidaksucian, atau kesenangan jasmani;

bumi yang tidak dipenuhi dengan air; yang kering dan gersang, dan membuka serta menganga; dan meskipun hujan dalam jumlah besar dapat turun ke atasnya, yang ia minum dengan rakus; namun tidak terlihat, atau tidak dipenuhi dengan itu, tetapi ia merindukan lebih: ini mungkin menjadi lambang orang baik, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia Tuhan; dan meskipun mereka tidak merindukan dosa, seperti yang mereka lakukan sebelumnya, dan orang lain lakukan; namun mereka merindukan Tuhan, pengetahuan yang lebih tentang-Nya, dan persekutuan dengan-Nya, serta lebih banyak kasih karunia, seperti tanah kering dan haus, dan tidak bisa cukup dengan itu; lihat Yoh 4:13; atau lebih tepatnya tentang orang jahat, yang meminum kejahatan seperti air, dan tetap saja tidak pernah merasa cukup untuk memuaskannya. Ini adalah hal ketiga, dan yang keempat menyusul:

dan api yang tidak berkata, Cukup; tetapi biarkan apa pun bahan bakar yang akan dilemparkan ke dalamnya, ia melahapnya, dan masih menginginkan lebih: oleh orang Mesir, seperti yang diceritakan oleh Herodotus ^r, api dianggap sebagai binatang bernyawa, yang melahap semua yang bisa dipegangnya; dan ketika ia dipenuhi dengan makanan, ia mati dengan apa yang dimakannya. Begitulah api murka ilahi, api neraka, yang mana para pendosa berada, seperti duri dan semak; dan yang tidak dapat dipadamkan, kekal, membakar selamanya; Tophet, yang ditentukan sejak jaman dulu, dalam dan luas, tumpukannya adalah api dan kayu banyak, dinyalakan oleh napas Tuhan, seperti aliran belerang, Yes 30:33. Inilah empat putri lintah kuda yang menyerupai itu dalam ketidakpuasannya. Jarchi menyebutkan beberapa yang menginterpretasikan lintah kuda sebagai "sheol", atau keadaan orang mati; dan kedua putri, sebagai surga dan neraka; yang satu berkata, "Berikan aku orang benar"; dan yang lainnya berkata, "Berikan aku orang jahat." Aben Ezra menerapkan keempat ini pada empat generasi yang telah dibicarakan sebelumnya; kubur, ke dalamnya dilemparkan generasi mereka yang mengutuk ayah mereka, dan mati sebelum waktunya; rahim mandul, generasi mereka yang tidak dicuci dari kotoran perzinahan, dan tidak memiliki anak; bumi tidak dipenuhi dengan air, orang-orang yang sombong dan angkuh, yang direndahkan oleh kelaparan; dan api adalah yang turun dari surga, untuk menghabisi generasi yang menghancurkan orang miskin dan menindas yang membutuhkan, seperti api yang turun kepada mereka di zaman Elia. Jarchi memperhatikan sebuah Midrash, yang menerapkan keempat hal ini pada empat monarki; sebagaimana juga dilakukan pada semua empat hal setelahnya yang disebutkan.