Teks -- Wahyu 2:4 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Why 2:4
Full Life: Why 2:4 - MENINGGALKAN KASIHMU YANG SEMULA.
Nas : Wahy 2:4
Hal ini menunjuk kepada kasih dan pengabdian mula-mula orang Efesus
yang begitu dalam kepada Kristus dan Firman-Nya (Yoh 14:15,21; 1...
Nas : Wahy 2:4
Hal ini menunjuk kepada kasih dan pengabdian mula-mula orang Efesus yang begitu dalam kepada Kristus dan Firman-Nya (Yoh 14:15,21; 15:10).
- 1) Peringatan ini mengajarkan kita bahwa hal mengetahui doktrin yang benar, menaati beberapa perintah, dan beribadah di dalam gereja saja belum cukup. Terutama sekali, jemaat harus memiliki kasih yang sepenuh hati kepada Yesus Kristus dan segenap Firman-Nya (2Kor 11:3; bd. Ul 10:12).
- 2) Kasih yang tulus bagi Kristus menghasilkan pengabdian yang ikhlas
kepada-Nya, kehidupan yang bersih dan kasih akan kebenaran
(2Kor 11:3;
lihat cat. --> 2Taw 30:6;
lihat cat. --> Mat 22:37;
lihat cat. --> Mat 22:39;
lihat cat. --> Yoh 21:15).
[atau ref. 2Taw 30:6; Mat 22:37,39; Yoh 21:15]
Jerusalem -> Why 2:1--3:22
Jerusalem: Why 2:1--3:22 - -- Bab 2-3 Ketujuh surat yang tercantum di sini tersusun secara sama. Dijelaskan dahulu bagaimana keadaan jemaat (Aku tahu), lalu menyusul janji atau anc...
Bab 2-3 Ketujuh surat yang tercantum di sini tersusun secara sama. Dijelaskan dahulu bagaimana keadaan jemaat (Aku tahu), lalu menyusul janji atau ancaman, yang melayangkan pandangan ke akhir zaman. Ajaran yang termaktub dalam surat-surat ini sangat padat, khususnya ajaran mengenai Yesus Kristus. Surat-surat itu juga memberi informasi tentang hidup Kristen di kawasan Asia-Kecil sekitar th 90.
Ref. Silang FULL -> Why 2:4
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Why 2:4 - -- 2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Kritikan Tuhan Yesus disampaikan secara langsung, singkat...
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Kritikan Tuhan Yesus disampaikan secara langsung, singkat, dan jelas. Dengan sikap waspada terhadap kemurnian ajaran yang begitu ketat, jemaat di Efesus sudah meninggalkan kasih mereka yang semula. Mereka membenci ajaran yang sesat. Kuasa kebencian sudah memadamkan kasih dalam jemaat Efesus. Hati mereka terhadap Tuhan Yesus sudah agak dingin. Dulu mereka selalu ingat bagaimana Tuhan Yesus berada di tengah-tengah mereka, tetapi kemudian mereka jarang sekali mengingat akan kehadiran-Nya. Jadi, ajaran mereka selalu baik, namun kasih mereka sudah berkurang.
Kasih yang dimaksudkan dalam ayat ini terutama adalah kasih kepada Kristus (maka jemaat di Efesus diingatkan bahwa Dia berjalan di tengah-tengah mereka). Tetapi kasih kepada Kristus tidak dapat dipisahkan dari kasih kepada sesama manusia, seperti apa yang ditekankan dalam 1 Yohanes 4:20, yang berkata, "Jika seorang berkata: 'Aku mengasihi Allah,' dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya."
Pokok masalah jemaat ini adalah sama dengan masalah Marta dalam Lukas 10:38-42. Sama seperti Tuhan menegur jemaat Efesus dengan berkata, Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula, demikian juga Dia menegur Marta dengan berkata, "Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Pentingnya kasih sering ditekankan dalam Alkitab, misalnya dalam 1 Korintus 13. Kita yang membaca Kitab Wahyu perlu bertanya kepada diri kita sendiri, "Apakah saya telah menjadi seperti jemaat di Efesus pada saat ini?"
Hagelberg: Why 2:4 - -- 2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Kritikan Tuhan Yesus disampaikan secara langsung, singkat...
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Kritikan Tuhan Yesus disampaikan secara langsung, singkat, dan jelas. Dengan sikap waspada terhadap kemurnian ajaran yang begitu ketat, jemaat di Efesus sudah meninggalkan kasih mereka yang semula. Mereka membenci ajaran yang sesat. Kuasa kebencian sudah memadamkan kasih dalam jemaat Efesus. Hati mereka terhadap Tuhan Yesus sudah agak dingin. Dulu mereka selalu ingat bagaimana Tuhan Yesus berada di tengah-tengah mereka, tetapi kemudian mereka jarang sekali mengingat akan kehadiran-Nya. Jadi, ajaran mereka selalu baik, namun kasih mereka sudah berkurang.
Kasih yang dimaksudkan dalam ayat ini terutama adalah kasih kepada Kristus (maka jemaat di Efesus diingatkan bahwa Dia berjalan di tengah-tengah mereka). Tetapi kasih kepada Kristus tidak dapat dipisahkan dari kasih kepada sesama manusia, seperti apa yang ditekankan dalam 1 Yohanes 4:20, yang berkata, "Jika seorang berkata: 'Aku mengasihi Allah,' dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya."
Pokok masalah jemaat ini adalah sama dengan masalah Marta dalam Lukas 10:38-42. Sama seperti Tuhan menegur jemaat Efesus dengan berkata, Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula, demikian juga Dia menegur Marta dengan berkata, "Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Pentingnya kasih sering ditekankan dalam Alkitab, misalnya dalam 1 Korintus 13. Kita yang membaca Kitab Wahyu perlu bertanya kepada diri kita sendiri, "Apakah saya telah menjadi seperti jemaat di Efesus pada saat ini?"
A. Surat kepada Jemaat di Efesus (2:1-7)
Hagelberg: Why 2:1--3:22 - -- II. Bagian Kedua: \"...apa yang terjadi sekarang...\" (2:1-3:22)
Fungsi pasal dua dan pasal tiga:
Bagian ini menjelaskan dan menerapkan rincian-rincia...
II. Bagian Kedua: \"...apa yang terjadi sekarang...\" (2:1-3:22)
Fungsi pasal dua dan pasal tiga:
Bagian ini menjelaskan dan menerapkan rincian-rincian yang sulit dimengerti dari penglihatan tentang Tuhan Yesus dalam pasal satu. Juga perintah-perintah yang harus kita turuti untuk mengalami kebahagiaan yang disebutkan dalam pasal 1:3, terdapat dalam bagian ini. Kalau kita mau menerima berkat yang diucapkan di dalam pasal 1:3, maka kita perlu membaca bagian ini dan menaati perintah-perintah yang ada di dalamnya.
Isi bagian ini:
Bagian ini terdiri dari tujuh surat kepada tujuh jemaat. Setiap jemaat adalah sebuah gereja setempat yang harfiah. Oleh karena jemaat-jemaat sepanjang zaman ini mempunyai ciri-ciri yang diuraikan dalam pasal dua dan tiga, maka dapat dikatakan bahwa ketujuh jemaat itu juga mewakili setiap jemaat. Jadi, walaupun sesuatu ditulis untuk jemaat di Efesus, tetapi hal itu juga berlaku bagi kita "yang bertelinga". Wahyu 2:7 berbunyi, "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat...." Jadi, semua ini dikatakan kepada jemaat-jemaat Kristus, dan bukan kepada satu jemaat saja. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa surat-surat ini milik kita juga.
Ketujuh Kota di Asia Kecil
Bentuk bagian ini:
Ketujuh surat disusun menurut suatu pola yang mempunyai tujuh bagian, yaitu:
1. Alamat Surat
2. Sifat Kristus
3. Pujian untuk Jemaat
4. Kritikan
5. Tuntutan
6. Ancaman
7. Janji
Ada perkecualian: jemaat di Laodikia tidak dipuji, dan jemaat di Smirna tidak dikritik.
Morris137 mengamati bahwa jemaat pertama dan jemaat ketujuh berada dalam keadaan yang amat parah, jemaat kedua dan keenam berada dalam keadaan yang sangat baik, dan keadaan jemaat yang ketiga, keempat, dan kelima sedang-sedang saja.
Beberapa penafsir berkata bahwa setiap jemaat melambangkan suatu masa dalam sejarah gereja. Misalnya jemaat di Efesus, yang ajarannya mantap, melambangkan gereja yang mula-mula, pada masa rasul-rasul. Menurut pola penafsiran itu, mungkin jemaat di Sardis (yang "dikatakan hidup, padahal engkau mati") melambangkan gereja pada zaman Reformasi. Penulis menolak tafsiran tersebut, berdasarkan atas lima alasan berikut. Pertama, sebenarnya tafsiran tersebut tidak berdasarkan pengamatan yang teliti. Alasannya karena sejarah gereja tidak begitu sesuai dengan jalannya dua pasal ini. Kedua, kita perlu mengerti bahwa ada jemaat seperti setiap ketujuh jemaat ini pada setiap generasi sejak kitab ini ditulis. Ketiga, tafsiran tersebut cenderung menarik perhatian kita dari penerapan nas ini dalam pribadi kita masing-masing dan dalam jemaat kita masing-masing. Keempat, tampaknya urutan kota yang ada dalam nas ini disamakan bukan dengan sejarah gereja tetapi dengan letaknya kota-kota ini di jalan raya di wilayah itu. Kelima, tidak ada satu petunjuk pun dalam nas ini yang dapat dipakai sebagai alasan atau bukti untuk menafsirkan secara alegoris (lambang).
Oleh karena setiap "surat" ini dimulai dengan kata "Inilah Firman dari Dia...",138 kata yang juga dipakai sebagai kata pengantar pada nubuatan dalam Perjanjian Lama (LXX),139 maka beberapa penafsir140 menegaskan bahwa apa yang kita sebut "surat" sebaiknya disebut "nubuatan". Menurut mereka, khas nubuatan ketujuh surat perlu ditegaskan.