
Teks -- Amsal 13:24 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Ams 13:24
Full Life: Ams 13:24 - SIAPA TIDAK MENGGUNAKAN TONGKAT, BENCI KEPADA ANAKNYA.
Nas : Ams 13:24
Alkitab mengarahkan orang-tua untuk mendisiplinkan anak-anak mereka
dengan "tongkat" sepanjang masa pertumbuhan mereka. Memukul ana...
Nas : Ams 13:24
Alkitab mengarahkan orang-tua untuk mendisiplinkan anak-anak mereka dengan "tongkat" sepanjang masa pertumbuhan mereka. Memukul anak hanya boleh dilakukan manakala si anak dengan sengaja tidak mau taat atau memberontak; tujuan pukulan hanyalah meniadakan kebebalan, pemberontakan, dan sikap tidak hormat kepada orang-tua (Ams 22:15). Disiplin orang-tua yang memadai, yang dilaksanakan dengan bijaksana, penuh kasih, dan tenggang rasa membantu anak-anak untuk belajar bahwa perilaku yang salah membawa dampak tidak enak dan mungkin meliputi penderitaan (Ams 29:15). Disiplin semacam itu diperlukan agar anak-anak tidak membentuk sikap yang nantinya akan membawa kehancuran dan kematian (Ams 19:18; 23:13-14). Disiplin saleh di dalam keluarga akan membawa kebahagiaan dan sejahtera di dalam rumah tangga (Ams 29:17); disiplin itu harus senantiasa dilaksanakan karena kasih sebagaimana dilakukan oleh Bapa sorgawi kita (Ibr 12:6-7; Wahy 3:19).
Ref. Silang FULL -> Ams 13:24
Ref. Silang FULL: Ams 13:24 - menggunakan tongkat // anaknya, menghajar // dia · menggunakan tongkat: 2Sam 7:14; 2Sam 7:14
· anaknya, menghajar: Ams 3:12; Ams 3:12
· dia: Ams 19:18; 22:15; 23:13-14; 29:15,17;...

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Wycliffe -> Ams 10:1--22:16; Ams 13:24
Wycliffe: Ams 10:1--22:16 - -- II. Beberapa Macam Amsal Salomo (10:1-22:16)
Kami berpendapat bahwa dalam Kitab Amsal, Firman Allah yang diilhamkan itu diberikan dalam bentuk sastra...
II. Beberapa Macam Amsal Salomo (10:1-22:16)
Kami berpendapat bahwa dalam Kitab Amsal, Firman Allah yang diilhamkan itu diberikan dalam bentuk sastra Yang khusus. Kalau Daud memakai sarana puisi, maka Salomo memakai sarana sastra Hikmat, yang cara mengajarnya sebagian besar dengan menggunakan kontras. Pada bagian pokok yang pertama (I), kontrasnya ditegaskan di seluruh nas-nas panjang - misalnya, perempuan jahat ditampilkan berlawanan dengan hikmat. Dalam Bagian II, kontrasnya dinyatakan dalam unit-unit satu ayat pendek. Sebagian besar dari ayat-ayat pada bagian ini memakai kata "tetapi" di tengah-tengahnya.
Paparannya menjadi lebih sulit karena masing-masing amsal berdiri sendiri. Tidak ada konteks langsung yang memandu kita. Beberapa penafsir menyimpulkan bahwa amsal-amsal tersebut tidak mengikuti perencanaan (struktur), sebaliknya merupakan koleksi campuran (Greenstone). Toy menyebut amsal-amsal itu "aforisme lepas." Delitzsch menyatakan adanya pengelompokan berdasarkan gagasan, bukan berdasarkan rencana komprehensif, melainkan berdasarkan "penyingkapan progresif' yang "terus-menerus mengalir." Ada kesatuan dalam bagian ini, bukan kesatuan bahasa atau kesatuan pokok pembicaraan, melainkan kesatuan penyusunan. Sebuah amsal diberitahukan, kemudian diulang di tempat-tempat lain dengan tambahan variasi-variasi pada maknanya. Hal pertama mungkin memberikan kontras antara bagian a dengan b; yang kedua a dengan c. Bahkan mungkin ada yang ketiga, yang membandingkan a dengan d. Dengan menggabungkan tiga hal itu, kita mendapatkan satu definisi lebih lengkap dari gagasan yang dinyatakan pada bagian a. Kita pasti merasa lebih mudah jika gagasan-gagasan ini dikelompok-kelompokkan. Orang-orang pada zaman kuno jelas menganggap lebih menarik jika gagasan-gagasan ini dipisahkan dan agak disembunyikan. Juga, sebagaimana telah kita lihat, ada kesatuan yang jelas berdasarkan kosakata moral yang dipakai. Karena itu, ada banyak amsal mengenai orang benar, orang bijaksana, orang jujur sebagai lawan dari orang kejam, orang bebal, orang murtad. Telaah yang memadai tentang sebuah ayat mungkin memerlukan telaah konkordansi atas seluruh kitab ini - tetapi lebih baik, bukan sekadar telaah konkordansi secara mekanis tetapi benar-benar merenungkan dengan mendalam keseluruhan pandangan sang penulis. Sebab melalui pengulangan, kontras, kosakata khusus, dan pertimbangan yang berbeda-beda terhadap tema itu, Allah melalui. penulis ini mengajar kita bahwa kebenaran memuliakan seseorang, tetapi dosa selalu mendatangkan celaan. Sekali lagi, kita harus menandaskan bahwa kitab ini bukanlah Poor Richard's Almanac, yang berisi peribahasa-peribahasa umum yang singkat dan tajam mengenai masalah hidup; ini adalah kumpulan amsal ilahi yang menunjukkan jalan kekudusan.

Wycliffe: Ams 13:24 - Tidak menggunakan tongkat 24. Tidak menggunakan tongkat. Mengenai pemakaian tongkat untuk didikan, lihat juga 19:18; 22:15; 23:13, 14. "Tak mau menghajar anak berarti memanjaka...
24. Tidak menggunakan tongkat. Mengenai pemakaian tongkat untuk didikan, lihat juga 19:18; 22:15; 23:13, 14. "Tak mau menghajar anak berarti memanjakan anak," sudah menjadi peribahasa yang umum. Tetapi, kita harus ingat bahwa Kitab Amsal tidak menganjurkan pemukulan yang brutal. Hajaran fisik juga bukanlah satu-satunya cara mendidik anak (bdg. 22:6). Sesungguhnya, mengajarkan kebenaran dan takut akan Tuhan merupakan cara yang tanpanya pemberian cemeti tidak akan efektif.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Ams 13:5-25; Ams 13:24
Matthew Henry: Ams 13:5-25 - --Wejangan-wejangan Moral, 13:5-25 (13:5)
Perhatikanlah:
1. Apabila anugerah Allah bertakhta, dosa menjadi sesuatu yang menjijikkan. Adalah watak y...

Matthew Henry: Ams 13:24 - --(13:24)
Perhatikanlah:
1. Demi mendidik anak-anak dalam hal kebaikan, penting untuk mengoreksi apa yang salah pada mereka. Setiap anak yang kita ...
SH -> Ams 13:1-25; Ams 13:12-25
SH: Ams 13:1-25 - Sayangilah anak-anak dengan sepenuh hati. (Sabtu, 29 Juli 2000) Sayangilah anak-anak dengan sepenuh hati.
Orang Yahudi terkenal sebagai orang tua yang terbaik di antara
bangsa-bangsa purba. Karena itu ucapa...
