
Teks -- Wahyu 17:10 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Why 17:10
Full Life: Why 17:10 - TUJUH RAJA.
Nas : Wahy 17:10
Beberapa orang mempercayai bahwa tujuh raja ini melambangkan tujuh
kerajaan dunia (rupanya lima kerajaan yang telah jatuh itu adal...
Nas : Wahy 17:10
Beberapa orang mempercayai bahwa tujuh raja ini melambangkan tujuh kerajaan dunia (rupanya lima kerajaan yang telah jatuh itu adalah Mesir, Asyur, Babel, Media-Persia, dan Yunani). Yohanes memberi tahu para pembacanya bahwa kekaisaran Roma menjadi bagian dari rentetan ini (yaitu, yang "ada"). Sedangkan yang akan datang menunjuk kepada kaki besi bercampur tanah liat dari patung yang digambarkan dalam pasal Dan 2:1-49
(lihat cat. --> Dan 2:41-43).
[atau ref. Dan 2:41-43]
Kerajaan ini melambangkan negara-negara nasionalistis yang muncul sesudah jatuhnya kekaisaran Romawi, sampai kepada dan termasuk waktu sekarang ini. Kerajaan yang berikutnya, kerajaan yang kedelapan (ayat Wahy 17:11), akan menjadi kerajaan antikristus.
Bagian ini memang sukar dimengerti secara terperinci, Wah 16:9.

Jerusalem: Why 17:8-18 - -- Dalam lambang binatang itu dapat dibedakan dua arti yang berlainan, Wah 17:8-9,15-18, dan Wah 17:10,12-14. Perempuan yang menunggangi binatang itu men...
Dalam lambang binatang itu dapat dibedakan dua arti yang berlainan, Wah 17:8-9,15-18, dan Wah 17:10,12-14. Perempuan yang menunggangi binatang itu menyangka diri berkuasa, tetapi menuju ke pembinasaannya.

Jerusalem: Why 17:10 - tujuh raja Yaitu tujuh Kaisar Roma; yang ketujuh sekarang memerintah. Angka tujuh melambangkan keseluruhan, keutuhan. Yohanes tidak menyebut siapa nama tujuh raj...
Yaitu tujuh Kaisar Roma; yang ketujuh sekarang memerintah. Angka tujuh melambangkan keseluruhan, keutuhan. Yohanes tidak menyebut siapa nama tujuh raja itu dan kapan mereka memerintah.
Ende -> Why 17:10
Ende: Why 17:10 - Tudjuh radja Dengan mereka agaknja dimaksudkan sedjumlah kaisar jang
berkuasa berturut-turut.
Dengan mereka agaknja dimaksudkan sedjumlah kaisar jang berkuasa berturut-turut.
Defender (ID) -> Why 17:10
Defender (ID): Why 17:10 - belum datang Karena salah satu raja "ada," lima raja yang jatuh hanya dapat merujuk pada sejarah sebelumnya, sebelum zaman Yohanes. Roma, sebagai kerajaan terbesar...
Karena salah satu raja "ada," lima raja yang jatuh hanya dapat merujuk pada sejarah sebelumnya, sebelum zaman Yohanes. Roma, sebagai kerajaan terbesar di dunia selama periode apostolik, ada selama kehidupan Yohanes dan sepanjang usia gereja Gentile. Meskipun Roma tidak terus bertahan sebagai kekaisaran yang besar, ia terus ada di Italia, dengan pengaruh utama pada bidang budaya, hukum, dan agama dari semua bangsa barat. Dengan demikian, lima "kepala" sebelumnya pada binatang itu haruslah Mesir, Asiria, Babel, Persia, dan Yunani. Sumeria, atau Babel, kepala pertama pada naga (lihat catatan pada Wahyu 13:2), tampaknya telah diambil dari posisinya, mungkin karena roh dan pengaruh Babel yang pertama itu hidup dalam pelacur besar itu sendiri, kini menunggangi binatang dan semua tujuh kepalanya. Yang "belum datang" tentu merupakan federasi sepuluh kerajaan yang diwakili oleh sepuluh tanduk pada binatang itu (lihat catatan pada Wahyu 13:1). Kerajaan ini hanya akan ada "dalam waktu singkat," mungkin periode 3 1/2 tahun pertama dari kesengsaraan, sebelum mereka menyerahkan semua kerajaan mereka kepada binatang (Wahyu 17:12, Wahyu 17:13) untuk 3 1/2 tahun terakhir."

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Why 17:10 - -- 17:10 ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal ...
17:10 ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja.
Sesuai dengan gaya apokaliptik yang sangat lunak, tujuh kepala itu juga mempunyai makna tujuh raja. Menurut Walvoord564, ketujuh gunung565 dan ketujuh raja menunjuk pada tujuh kerajaan besar, yaitu Yunani, Persia, Babel, Asyur, Mesir, Roma, dan satu kerajaan yang akan muncul pada akhir zaman.
Menurut Beasley-Murray,566 tujuh raja yang dimaksudkan adalah kaisar-kaisar Roma dan satu raja yang akan datang pada akhir zaman. Masalahnya dengan pendekatan ini adalah daftar kaisar yang sebenarnya, sulit disesuaikan dengan pernyataan ayat ini. Menurut Beasley-Murray, kejanggalan itu tidak perlu dianggap masalah karena sastra apokalipik tidak menjaga akuratnya angka. Yang penting adalah bahwa angka tujuh mencerminkan lengkapnya daftar raja/kaisar.
Morris567 tidak menyatakan pendapatnya terhadap dua tafsiran tersebut. Menurut dia, mungkin tujuh raja itu menunjuk pada kaisar Roma, atau pada kerajaan besar sepanjang masa. Pasti bila saatnya tiba, saat kita harus mengetahui tafsiran yang benar, kita juga akan mendapat "akal yang mengandung hikmat"!

Hagelberg: Why 17:1-18 - -- 4. Babel Dikiaskan sebagai Pelacur (17:1-18)
Sebagian dari hukuman cawan yang ketujuh, yaitu hukuman atas Babel, diuraikan lebih lanjut dalam pasal 17...
4. Babel Dikiaskan sebagai Pelacur (17:1-18)
Sebagian dari hukuman cawan yang ketujuh, yaitu hukuman atas Babel, diuraikan lebih lanjut dalam pasal 17-18.
Identitas Babel menjadi pokok penafsiran yang menonjol dalam pasal 17:1-19:10. Apakah Babel adalah seorang perempuan, sebuah kota, sebuah kerajaan, sebuah sistem atau budaya? Apa hubungan antara Babel dalam pasal 17 dan Babel dalam pasal 18? Untuk menjawab dua pertanyaan tersebut, kita harus mengamati unsur-unsur yang dapat dibanding-kan antara Babel dalam pasal 17 dan Babel dalam pasal 18, seperti yang tertera dalam ayat-ayat berikut ini:
· percabulan dengan raja di bumi 17:2 dan 18:3
· sebutan "kota besar" 17:18 dan 18:16
· kekayaan 17:4 dan 18:12-13
· darah orang-orang kudus 17:6 dan 18:24
· pakaian yang mewah 17:4 dan 18:16
· cawan 17:4 dan 18:6
· dimusnahkan dengan api 17:16 dan 18:8
· dimusnahkan atas kehendak Allah 17:17 dan 18:5, 8
Jadi, banyak sekali persamaan antara "kedua" Babel ini. Hubungan antara Babel pasal 17 dan Babel pasal 18 menjadi lebih jelas kalau kita melihat peralihan antara pasal 17 dan pasal 18, yaitu penjelasan seorang malaikat: "Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi" (pasal 17:18). Sesudah malaikat itu menunjukkan perempuan itu sebagai Kota Babel, kemudian ia mengisahkan jatuhnya Kota Babel serta dukacita para pedagang.
Rupanya Babel dalam pasal 17 dan Babel dalam pasal 18 adalah satu. Pasal 17 memakai gaya apokaliptik sehingga Babel dilukiskan sebagai pelacur yang menjijikkan, dan dinyatakan begitu buruk rohaninya. Dalam pasal 18, Babel yang sama dipandang dari sudut pedagang-pedagang di bumi, dinyatakan sebagai kota besar dan kaya, yang jatuh secara tiba-tiba.
Jadi Babel itu satu, baik dipandang sebagai pelacur atau sebagai kota, hanya ada satu Babel dalam Kitab Wahyu. Tetapi masih harus dipertim-bangkan, apakah Babel itu merupakan kota, atau kota itu pun hanya merupakan lambang?
Salah satu prinsip penafsiran yang akurat berkata demikian,"Tafsirkan dengan arti biasa, arti harfiah, kecuali arti itu tidak masuk akal." Babel disebut "kota" dalam pasal 17:18; 18:10, 16, 18, 19, dan 21. Berdasarkan fakta-fakta tersebut maka haruslah ada alasan yang kuat untuk menolak tafsiran harfiah.
Dalam pasal 17:16 dan 18:8 Babel dibakar dengan api, dan dalam pasal 18:9-19 raja-raja dan pedagang-pedagang di bumi melihat "asap api yang membakarnya". Pengamatan ini sesuai dengan tafsiran harfiah.
Mungkin Babel adalah sebuah kota jasmani, tetapi bukan sebuah kota yang biasa. Dalam pasal 17:18 seorang malaikat berkata, "Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi." Kuasa Babel luar biasa, dan pengaruhnya sangatlah luas dan buruk.
Dalam Yesaya 47:7-10, Babel yang sebenarnya digambarkan sebagai wanita yang sombong, maka menggambarkan sebuah kota sebagai seorang wanita tidaklah aneh di dalam Alkitab.
Tetapi ada suatu kesulitan dengan tafsiran harfiah. Kalau Babel hanya merupakan sebuah kota saja, mengapa pedagang-pedagang di bumi merasa bahwa "tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka" (pasal 18:11)? Tanggapan ini cukup kuat untuk menyatakan, bahwa Babel melambangkan sebuah kerajaan yang luas, ataupun suatu sistem perdagangan dunia. Tetapi apakah tanggapan ini masuk akal kalau Babel hanya satu kota saja?
Sebenarnya tanggapan tersebut masuk akal kalau Babel adalah sebuah kota yang memiliki pengaruh dan perdagangan yang luas. Barang dagangan mereka adalah barang-barang yang sangat mewah dan mahal. Kalau sebuah "kota kunci" jatuh, maka pasaran di seluruh bumi dapat ikut jatuh juga. Kalau kota yang besar hancur, tentu kota-kota yang lain akan penuh dengan ketakutan, karena mereka akan ikut hancur. Oleh karena itu kota-kota lain tidak akan membeli barang-barang yang mewah, sehingga pedagang-pedagang di bumi rugi besar. Dengan sendirinya pasaran mereka ikut hancur.
Mungkin nama Babel merupakan nama samaran, dan nama yang sebenarnya bagi kota itu tetap dirahasiakan dalam Kitab Wahyu. Ada penafsir yang berkata bahwa sebutan Babel menunjuk pada Kota Roma, karena Kota Roma terletak di atas tujuh gunung (pasal 17:9). Penafsir yang lain berkata bahwa Kota Babel yang dikisahkan dalam Perjanjian Lama harus dibangun kembali, sesuai dengan nubuatan dalam Yesaya 13:19-22 dan Yeremia 50-51, sehingga Kitab Wahyu pasal 17-18 berkisah tentang Babel yang dipulihkan kembali tersebut.
Ada juga satu kemungkinan lain. Walaupun penulis segan mempertimbangkan berita masa kini untuk mengartikan Firman Tuhan, tetapi dalam era globalisasi ini haruslah diakui bahwa mungkin kota-kota yang sudah mengalami globalisasi, yaitu kota-kota yang semakin mewah dan amoral, disebut "Babel" dalam Kitab Wahyu. Kalau begitu, maka istilah "Babel" menunjuk bukan pada satu kota yang identitasnya masih samar-samar, tetapi pada semua kota modern di bumi, seperti Hollywood, Hong Kong, San Fransisco, Shanghai, dan sebagainya!
Identitas Kota Babel sulit dipastikan, namun demikian garis besar berikut ini sangat menolong kita untuk dapat memahaminya secara jelas:
Pasal 16:19b Babel dihukum.
Pasal 17 Jatuhnya Babel dipandang sebagai rahasia apokaliptik yang dinyatakan.
Pasal 18 Jatuhnya Babel dipandang dari bumi.
Pasal 19:1-6 Tanggapan surga mengenai jatuhnya Babel.

Hagelberg: Why 17:10 - -- 17:10 ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal ...
17:10 ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja.
Sesuai dengan gaya apokaliptik yang sangat lunak, tujuh kepala itu juga mempunyai makna tujuh raja. Menurut Walvoord564, ketujuh gunung565 dan ketujuh raja menunjuk pada tujuh kerajaan besar, yaitu Yunani, Persia, Babel, Asyur, Mesir, Roma, dan satu kerajaan yang akan muncul pada akhir zaman.
Menurut Beasley-Murray,566 tujuh raja yang dimaksudkan adalah kaisar-kaisar Roma dan satu raja yang akan datang pada akhir zaman. Masalahnya dengan pendekatan ini adalah daftar kaisar yang sebenarnya, sulit disesuaikan dengan pernyataan ayat ini. Menurut Beasley-Murray, kejanggalan itu tidak perlu dianggap masalah karena sastra apokalipik tidak menjaga akuratnya angka. Yang penting adalah bahwa angka tujuh mencerminkan lengkapnya daftar raja/kaisar.
Morris567 tidak menyatakan pendapatnya terhadap dua tafsiran tersebut. Menurut dia, mungkin tujuh raja itu menunjuk pada kaisar Roma, atau pada kerajaan besar sepanjang masa. Pasti bila saatnya tiba, saat kita harus mengetahui tafsiran yang benar, kita juga akan mendapat "akal yang mengandung hikmat"!

Hagelberg: Why 6:1--20:3 - -- B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)
Bentuk Bagian Ini
Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan...
B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)
Bentuk Bagian Ini
Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan. (Mungkinkah Mazmur 79:12, yang berkata, "Dan balikkanlah ke atas pangkuan tetangga kami tujuh kali lipat cela yang telah didatangkan kepada-Mu, ya Tuhan!" melatarbelakangi hukuman tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan?) Segel, sangkakala, dan cawan ini merupakan kerangka atau garis besar dari bagian ini. Enam segel itu dibuka Tuhan, disertai hukuman atas bumi. Lalu segel yang ketujuh terdiri dari tujuh sangkakala.299 Keenam sangkakala pertama diceritakan, lalu yang ketujuh terdiri dari tujuh cawan. Struktur ini menekankan dahsyatnya hukuman atas "mereka yang diam di bumi". Segel yang ketujuh merupakan ketujuh sangkakala, dan sangkakala yang ketujuh merupakan ketujuh cawan.300 Jadi, sesudah "yang diam di bumi" mengalami hukuman-hukuman dahsyat yang mulai dari segel yang pertama sampai dengan segel yang keenam, mungkin mereka akan berpikir, "Tinggal hanya satu hukuman lagi, bukankah ada tujuh segel?" Tetapi mereka akan heran, sebab yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang ditandai dengan tujuh sangkakala. Lalu, sesudah hukuman-hukuman dari enam sangkakala, mungkin mereka akan berpikir, "Akhirnya, hanya satu hukuman lagi..." tetapi mereka akan heran, karena yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang disebut tujuh cawan.301
Struktur ini menekankan betapa dahsyatnya hukuman-hukuman itu. Selain itu, ternyata segel, sangkakala, dan cawan menjadi garis besar, kerangka, atau "rantai" kisah ini. Selain "rantai kisah" ini ada beberapa hal lain yang juga disisipkan. Setiap "tambahan" ini juga merupakan dorongan untuk ketujuh jemaat itu.
Bagian ini menceritakan "Masa Kesengsaraan", yang merupakan "minggu" yang ke-70 dalam Kitab Daniel pasal 9, suatu masa yang berkelanjutan tujuh tahun. Di antara nas-nas yang lain, Amos 5:18-20 menceritakan kesengsaraan yang akan dialami umat Israel pada masa itu.
Menurut tafsiran lain, keenam segel dalam Wahyu 6 melambangkan masa ini, "zaman gereja", yang penuh dengan peperangan dan penderitaan seperti dikatakan di dalam Markus 13:5-13 ("Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru").
Tetapi paham tersebut agak sulit diterima, kalau kita membaca 6:8, "Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang ada di bumi." Jadi kalau segel yang keempat dibuka, paling tidak kira-kira satu milyar orang akan dibunuh. Itu bukan zaman sekarang. Alasan lain berkaitan dengan permintaan Tuhan Yesus, yang disebutkan dalam Wahyu 5 dan Mazmur 2:8. Seandainya enam segel itu menceritakan keadaan kita dalam "zaman gereja", artinya gulungan kitab itu sudah diminta Tuhan, dan segel itu sedang dibuka. Dengan demikian, menurut tafsiran tersebut, pembukaan enam segel menghabiskan waktu 2000 tahun, tetapi tujuh sangkakala dan tujuh cawan hanya makan waktu kurang dari tiga tahun. Ini tidak mustahil, tetapi agak aneh.
Lebih baik, sesuai dengan dahsyatnya pembukaan segel dan kepentingan pengambilan gulungan kitab, pengambilan gulungan kitab dianggap permulaan Masa Kesengsaraan, dan pembukaan segel dianggap sebagai sebagian dari hukuman Allah atas "yang diam di bumi" pada Masa Kesengsaraan. Hukuman yang dahsyat harus mendahului pendirian Kerajaan Allah di bumi, sangat jelas dalam Amos 5:18-20 dan Yesaya 2:12-21.
Isi Bagian Ini
Dari segi isi (bukan bentuk), bagian ini ada kesamaannya dengan Markus 13 (juga Matius 24 dan Lukas 21), saat Tuhan Yesus bernubuat mengenai akhir zaman. Beasley-Murray302 mencatat kesamaan-kesamaan tersebut sebagai berikut:
1. Perang-perang |
1. Perang-perang |
2. Perselisihan inter- nasional |
2. Perselisihan inter- nasional |
3. Gempa bumi |
3. Kelaparan |
4. Kelaparan |
4. Wabah/sampar |
5. Penganiayaan |
5. Penganiayaan |
6. Gerhana, bintang berjatuhan, goncangan kuasa-kuasa langit |
6. Gempa bumi, gerhana, bintang berjatuhan, pembesar bersembunyi di gua, langit menyusut |

Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...
III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.
Fungsi bagian ini:
Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.
Struktur bagian ini:
Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14
Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3
Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15
Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5
Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17
Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21
Gill (ID) -> Why 17:10
Gill (ID): Why 17:10 - Dan ada tujuh raja // Lima telah jatuh // dan satu ada // dan yang lainnya belum datang // dan ketika dia datang, dia harus bertahan untuk sementara waktu. Dan ada tujuh raja,.... Versi Arab mengartikannya, "yang adalah tujuh raja"; dan seharusnya diterjemahkan, seperti yang dilakukan oleh versi Latin Vul...
Dan ada tujuh raja,.... Versi Arab mengartikannya, "yang adalah tujuh raja"; dan seharusnya diterjemahkan, seperti yang dilakukan oleh versi Latin Vulgata, Suriah, dan Ethiopia, "dan mereka adalah tujuh raja"; yaitu, tujuh kepala melambangkan tujuh raja juga, karena dalam diri mereka terdapat representasi ganda, pertama dari tujuh gunung, dan kemudian dari tujuh raja; yang dimaksudkan bukanlah tujuh zaman dunia, seperti dari Adam ke Nuh; dari Nuh ke Abraham; dari Abraham ke Daud; dari Daud ke penawanan Babel; dari penawanan Babel ke Kristus; dari Kristus ke antikristus; dan dari antikristus hingga akhir dunia; lima yang pertama di antaranya telah tiada pada zaman Yohanes, yang keenam saat itu masih ada, dan ketika yang ketujuh datang, itu akan berlangsung hanya untuk waktu singkat: ini adalah interpretasi yang bodoh dan konyol dari para Protestan, yang menjadikan binatang itu sebagai iblis, dan tujuh kepalanya ini; padahal dia lebih tepatnya adalah kepala, atau tuhan dunia: tidak pula tujuh kaisar Roma yang dimaksud, yang dihitung secara berbeda, tergantung pada waktu yang berbeda di mana Yohanes dianggap memiliki wahyu ini. Grotius, yang diikuti oleh Hammond, berpendapat bahwa ini ditulis pada zaman Vespasian, dan menghitungnya sebagai berikut; Clandius, Nero, Galba, Otho, Vitellius, Vespasian, dan Titus; lima yang pertama di antara ini telah mati pada zaman Yohanes, satu masih ada, yang keenam, Vespasian, kaisar yang berkuasa saat itu, dan yang lainnya, Titus, akan datang ke kekaisaran; dan ketika dia datang, hanya bertahan sebentar, dua tahun dan dua bulan: lainnya, yang lebih tepat berpendapat bahwa Yohanes menulis pada zaman Domitian, menghitungnya seperti berikut; Galba, Otho, Vitellius, Vespasian, Titus, Domitian, dan Nerva; lima yang pertama di antara ini telah mati; Domitian saat itu hidup, dan Nerva, yang lainnya yang akan datang dan menggantikannya, hanya memerintah sebentar, tidak kurang dari dua tahun; namun terhadap pengertian ini harus dipermasalahkan, bahwa ada kaisar lain sebelum baik Galba ataupun Claudius; dan sebelum zaman Yohanes ada lebih dari lima yang jatuh atau mati; menurut perkiraan pertama, harus ada sembilan yang mati, dan menurut yang terakhir sebelas; karena sebelum Claudius ada Julius, Augustus, Tiberius, dan Caius: selain itu, jika ini adalah tujuh kepala binatang, maka binatang itu harus sudah lama tiada tanpa kepala, dan akibatnya pasti telah punah; padahal ia masih ada, dan akan berada di bawah lima, enam, dan tujuh cawan, yang masih akan datang; ia akan ada di pertempuran Armageddon, dan akan ditangkap kemudian, dan dilemparkan hidup-hidup ke dalam danau api; selain itu, dapat ditambahkan, bahwa binatang, dalam bentuk yang sekarang dilihat oleh Yohanes, belum bangkit pada zaman kaisar-kaisar ini; tetapi dengan tujuh kepala dimaksudkan begitu banyak bentuk pemerintahan yang terjadi berurutan dalam kekaisaran Romawi, dan semuanya adalah kepala-kepala berhala, seperti raja, konsul, diktator, dekemvir, tribu, kaisar, dan paus; adalah hal yang biasa bagi setiap jenis pemerintah, atau pemerintahan dan monarki, untuk disebut sebagai raja, Ulangan 33:5.
Lima telah jatuh; atau berhenti, tidak lagi ada sebagai raja, konsul, diktator, dekemvir, dan tribu; setidaknya, kekuasaan tertinggi tidak dipegang oleh siapa pun yang menyandang salah satu dari nama ini pada zaman Yohanes:
dan satu ada; para kaisar Pagan; seorang kaisar Kafir, Domitian, yang memerintah, ketika Yohanes menerima visi ini; dan mereka berlanjut hingga pembukaan segel keenam, yang mengakhiri suksesi itu, sebagai Pagan, dan hingga wanita melahirkan anak laki-laki, atau hingga zaman Konstantinus:
dan yang lainnya belum datang; yang dipahami oleh sebagian orang sebagai kaisar Kristen, yang segera menggantikan yang Pagan, dan berbeda dari mereka, dalam hal agama, meskipun bentuk pemerintahan sama, dan bukan kepala lain; karena mereka bukan kepala berhala, di mana terdapat nama-nama penghujatan, tetapi seorang raja lainnya; karena dari ayat berikutnya tampak, bahwa ada delapan raja, tetapi hanya tujuh kepala, dan oleh karena itu salah satu dari mereka tampaknya tidak menjadi kepala; dan mereka ini, ketika datang, hanya bertahan sebentar dibandingkan dengan kaisar Kafir yang memerintah sebelum mereka, dan dengan harapan, atau antikristus, yang akan memerintah setelah mereka 1260 tahun; karena mereka tidak memerintah, jika dijumlahkan, lebih dari 150 tahun; dan khususnya di Roma, masa tinggal mereka singkat, karena Konstantinus pindah dari sana ke Konstantinopel, pada tahun kesembilan belas pemerintahannya. Namun kaisar-kaisar ini, meskipun dalam agama mereka berbeda dari yang lainnya, tetapi bentuk pemerintahan dan gelar mereka sama, dan oleh karena itu harus dimasukkan dalam kepala keenam: menurut beberapa pendapat, Theodoricus si Ostrogoth, dan para penerusnya dimaksudkan, yang bertahan sekitar seratus tahun; yang lain mengira bahwa eksarkh Ravenna, yang muncul setelah kehancuran kekaisaran barat, di maksud, dan yang bertahan hanya sebentar; tetapi kemudian ini tidak memiliki kursi di Roma, yang tampaknya perlu untuk setiap kepala dari binatang ini harus memilikinya; oleh karena itu, lebih baik memahami hal ini sebagai paus-paus Roma, kepala ketujuh dan terakhir dari kekaisaran Romawi; ini belum datang, pada zaman Yohanes, ke dalam martabat dan wewenang tertinggi mereka:
dan ketika dia datang dia harus bertahan untuk sementara waktu; empat puluh dua bulan, atau 1260 hari; yaitu, selama bertahun-tahun, yang, meskipun merupakan waktu yang lama dalam dirinya sendiri, dan dalam pandangan manusia, namun di hadapan Tuhan, yang seribu tahun adalah seperti satu hari, dan dalam perbandingan dengan kerajaan abadi Kristus, dan umat-Nya, hanya untuk waktu yang singkat; dan demikianlah kekuasaan binatang, dan dari sepuluh raja bersamanya, dikatakan sebagai satu jam, Wahyu 17:12, dan ini dikatakan untuk penghiburan orang-orang kudus, dan untuk menjaga iman dan kesabaran mereka di bawah penderitaan dalam keadaan antikristian. Mr. Daubuz menganggap tujuh kepala ini, atau raja, dimaknai oleh tujuh gunung, tujuh kota besar, yang secara bertahap menjadi milik kekaisaran Romawi; sebagai pertama Roma itu sendiri, ibukota Italia; berikutnya Kartago, ibukota Afrika; kemudian Aege, ibukota Makedonia; setelah itu Antiokhia, ibukota timur; kemudian Augustodunum, ibukota Galia; dan Alexandria, ibukota Mesir; lima dari enam ini, dengan monarki yang dimiliki oleh mereka, telah jatuh; satu, atau yang pertama di antara ini, sekarang adalah penguasa segala-galanya; dan yang ketujuh akan datang, yaitu, Byzantium, atau Konstantinopel, yang tidak bertahan lama. Bagian ini diinterpretasikan demikian, seperti juga tujuh kepala, dalam Wahyu 13:1 oleh penulis ini.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Why 17:7-13
Matthew Henry: Why 17:7-13 - Rahasia tentang Binatang Berkepala Tujuh dan Bertanduk Sepuluh Rahasia tentang Binatang Berkepala Tujuh dan Bertanduk Sepuluh (17:7-13)
...
SH: Why 17:1-18 - Gereja Tuhan, tetaplah waspada! (Rabu, 13 November 2002) Gereja Tuhan, tetaplah waspada!
Gereja Tuhan, tetaplah waspada!
...

SH: Why 17:1-18 - Awas persekongkolan jahat! (Kamis, 14 Desember 2006) Awas persekongkolan jahat!
Judul: Awas persekongkolan jahat!
Pasal ...

SH: Why 17:1-18 - Babel yang bebal (Sabtu, 6 Desember 2014) Babel yang bebal
Judul: Babel yang bebal
Ada apa dengan kata "Babel"? Banyak nubuatan mengenai akhir z...

SH: Why 17:1-18 - Jangan Menduakan Sang Raja! (Selasa, 11 Oktober 2022) Jangan Menduakan Sang Raja!
Salah satu sistem pemerintahan di dunia adalah kerajaan, yang mana ada satu tokoh yan...
Utley -> Why 17:8-14
TFTWMS: Why 17:6-11 - Penjelasan Malaikat PENJELASAN MALAIKAT (Wahyu 17:6-11)
Dalam pelajaran kita sebelumnya...

TFTWMS: Why 17:10-13 - Perkiraan Manusia PERKIRAAN MANUSIA (Wahyu 17:10-13)
Rincian terminologinya— lima ra...

TFTWMS: Why 17:1-18 - Keinginannya Tidak Bisa Dibantah KEINGINANNYA TIDAK BISA DIBANTAH (Wahyu 17:1-6, 9, 15, 18)
...

Constable (ID): Why 4:1--22:6 - --III. REVELASI TENTANG MASA DEPAN 4:1--22:5
Yohanes mencatat sisa buku ...

Constable (ID): Why 17:1--18:24 - --K. Wahyu tambahan tentang penghakiman sistem-sistem yang tidak saleh dalam Kesengsaraan Besar, pasal ...

