Teks -- Yakobus 2:21 (TB)

2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Yak 2:21 - DIBENARKAN KARENA PERBUATAN-PERBUATANNYA.

Nas : Yak 2:21

Kebenaran Abraham tidak bersumber dari "melakukan hukum Taurat" (Rom 3:28), tetapi oleh iman dan perbuatan yang bekerja sama di dalam kasih. Kesediaannya untuk mengorbankan Ishak merupakan ungkapan iman dan komitmennya kepada Allah

(lihat cat. --> Kej 15:6;

lihat cat. --> Kej 22:1).

[atau ref. Kej 15:6; 22:1]

Yakobus memakai contoh Abraham untuk menghancurkan kepercayaan bahwa iman dapat berada tanpa komitmen dan kasih kepada Allah. Rasul Paulus memakai contoh iman Abraham untuk membinasakan pandangan bahwa keselamatan berdasarkan jasa perbuatan seseorang dan bukan kasih karunia Allah (Rom 4:3; Gal 3:6).

Jerusalem: Yak 2:16-26

Apa yang sampai sekarang dikemukakan perlu dijelaskan dengan uraian mengenai asasnya. Orang yang mendengar firman harus melaksanakannya juga, Yak 1:22-25; bdk Yak 4:11. Titik pandangan Yakobus dalam bagian surat ini dapat diperdamaikan dengan pandangan yang dipertahankan Paulus, Rom 3:20-31; 9:31; Gal 2:16; 3:2,5,11 dst; Fili 3:9. Apa yang ditolak oleh Paulus ialah nilai pekerjaan-pekerjaan manusia untuk mendapat keselamatan tanpa iman akan Kristus. Kepercayaan semacam akan daya upaya manusia untuk membenarkan dirinya menyangkal bahwa manusia pada pokoknya seorang berdosa, Rom 1:18-3:20; Gal 3:22, dan menyia-nyiakan kepercayaan kepada Kristus, Gal 2:21; bdk Rom 1:16+. Tetapi Paulus sendiri juga menerima bahwa setelah orang dibenarkan oleh kasih-karunia yang cuma-cuma saja iman harus berkarya dalam kasih, 1Ko 13:2; Gal 5:6; bdk 2Te 1:11; File 6, dan benar-benar melaksanakan hukum, Rom 8:4, ialah hukum Kristus dan hukum Roh, Gal 6:2; Rom 8:2, yang tidak lain kecuali hukum kasih, Rom 13:8-10; Gal 5:14. Namun demikian benar juga bahwa Yakobus mengartikan hal-ihwal Abraham secara lain dari Paulus dengan maksud mencamkan dalam hati kebenaran bahwa iman harus berkarya dalam kasih. Kebenaran itu perlu dicamkan dalam hati orang yang keadaannya berbeda dengan keadaan orang yang dihadapi Paulus. Yakobus lebih dekat dengan agama Yahudi dari Paulus.

Jerusalem: Yak 2:21 - bapa kita

Tradisi Yahudi menganggap Abraham sebagai orang benar yang setia pada Allah, Sir 44:19-22, dan sahabat Allah, 2Ta 20:7; Yes 41:8, serta bapa orang yang percaya, bdk Mat 3:8; Yoh 8:39. Dalam hal ini Yakobus sependapat dengan Paulus, Rom 4:1,16.

Ende: Yak 2:21

Abraham adalah tjontoh seorang jang beriman sedjati: ia taat kepada kehendak Allah, malah sampai mau mengorbankan puteranja jang tunggal.

Ref. Silang FULL: Yak 2:21 - atas mezbah

· atas mezbah: Kej 22:9,12

Defender (ID): Yak 2:21 - dibenarkan oleh karya

Pada pandangan pertama, pernyataan ini tampaknya bertentangan dengan Paulus di Rom 4:2 ketika ia menyangkal bahwa Abraham dibenarkan oleh karya. Intinya adalah bahwa Abraham dibenarkan oleh iman di hadapan Tuhan, sebagaimana disaksikan dalam Kej 15:6, tetapi ia dibenarkan di hadapan manusia (bahkan dalam penilaiannya sendiri) ketika ia menunjukkan kenyataan imannya (Kej 22:18) dalam ketaatannya terhadap perintah Tuhan untuk mempersembahkan Ishak.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Ref. Silang BIS: Yak 2:21

Kej 22:1-14

Ref. Silang TB: Yak 2:21

Kej 22:1-14

Gill (ID): Yak 2:21 - Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan oleh perbuatan // ketika dia telah mempersembahkan Isak, putranya, di atas altar?

Apakah Abraham, bapa kita, tidak dianggap benar oleh karena perbuatannya,.... Bukan sebagai penyebab dari pembenaran ini, itu yang ditolak, Rom 4:2 tetapi sebagai akibat dari itu, menunjukkan kebenaran imannya, dan realitas dari pembenaran yang diterimanya: dia memiliki iman dan perbuatan, dan yang pertama dikenal melalui yang terakhir; bahkan iman yang telah dia nyatakan bertahun-tahun yang lalu dimanifestasikan, dibuktikan, dan dikonfirmasi sebagai benar dan tulus, melalui contoh ketaatannya kepada Tuhan, yang disebutkan di sini; dengan mana terlihat bahwa dia adalah seorang yang percaya sejati, seorang yang dibenarkan, disetujui oleh Tuhan, dan dicintainya. Jika demikian halnya dengan Abraham, bapa bangsa Yahudi, ya, bapa orang-orang yang percaya, dari semua yang percaya, maka dia adalah dan harus menjadi orang yang sia-sia yang berbicara tentang iman tanpa perbuatan; dan imannya pasti iman yang mati, dan dia sangat berbeda dari bapa mereka yang percaya: perbuatan baik yang dicontohkan adalah pengorbanan Isak;

ketika dia telah mempersembahkan Isak, putranya, di atas altar: karena ketika dia diperintah untuk mengambil putranya, satu-satunya dan yang terkasih, Isak, dan mempersembahkannya di salah satu gunung yang akan ditunjukkan kepadanya, dia segera melakukannya; dia menyediakan segalanya untuk itu; dia memotong kayu, dan membawanya bersamanya, dan api di tangannya; dia membuat altar, meletakkan kayu di atasnya, mengikat putranya, meletakkan kayu di atas altar, dan putranya di atas kayu, dan mengulurkan tangannya, dengan pisau di tangannya, untuk menyembelihnya; sehingga semuanya sama, berkaitan dengan niat dan kehendaknya, seolah-olah dia sebenarnya telah mempersembahkannya, dan itu adalah uji coba dan bukti penuh dari ketaatannya kepada Tuhan. Ini bukanlah satu-satunya tindakan ketaatan, atau perbuatan baik, yang dia lakukan; tetapi karena ini merupakan yang sangat menonjol, rasul menyebutnya, sebagai bukti yang sangat signifikan tentang imannya kepada Tuhan, dan kasihnya kepada-Nya; dan yang menunjukkan bahwa dia adalah orang yang dibenarkan, seperti dia jauh sebelum dia melakukan tindakan ini, bahkan sebelum Isak lahir; lihat Kej 15:6 dan oleh karena itu tidak pernah menjadi maksud rasul bahwa dia dibenarkan di hadapan Tuhan oleh ini, atau perbuatan baik lainnya, sebagai penyebab atau penyebabnya; tetapi hanya bahwa dia dinyatakan demikian; atau, dengan kata lain, bahwa imannya disertai dengan perbuatan baik, dan dibuktikan oleh mereka.