Teks -- Yakobus 2:20 (TB)

2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

BIS: Yak 2:20 - bahwa tidak ada gunanya ... perbuatan?

bahwa tidak ada gunanya ... perbuatan?: beberapa naskah kuno: bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati?

Jerusalem: Yak 2:16-26

Apa yang sampai sekarang dikemukakan perlu dijelaskan dengan uraian mengenai asasnya. Orang yang mendengar firman harus melaksanakannya juga, Yak 1:22-25; bdk Yak 4:11. Titik pandangan Yakobus dalam bagian surat ini dapat diperdamaikan dengan pandangan yang dipertahankan Paulus, Rom 3:20-31; 9:31; Gal 2:16; 3:2,5,11 dst; Fili 3:9. Apa yang ditolak oleh Paulus ialah nilai pekerjaan-pekerjaan manusia untuk mendapat keselamatan tanpa iman akan Kristus. Kepercayaan semacam akan daya upaya manusia untuk membenarkan dirinya menyangkal bahwa manusia pada pokoknya seorang berdosa, Rom 1:18-3:20; Gal 3:22, dan menyia-nyiakan kepercayaan kepada Kristus, Gal 2:21; bdk Rom 1:16+. Tetapi Paulus sendiri juga menerima bahwa setelah orang dibenarkan oleh kasih-karunia yang cuma-cuma saja iman harus berkarya dalam kasih, 1Ko 13:2; Gal 5:6; bdk 2Te 1:11; File 6, dan benar-benar melaksanakan hukum, Rom 8:4, ialah hukum Kristus dan hukum Roh, Gal 6:2; Rom 8:2, yang tidak lain kecuali hukum kasih, Rom 13:8-10; Gal 5:14. Namun demikian benar juga bahwa Yakobus mengartikan hal-ihwal Abraham secara lain dari Paulus dengan maksud mencamkan dalam hati kebenaran bahwa iman harus berkarya dalam kasih. Kebenaran itu perlu dicamkan dalam hati orang yang keadaannya berbeda dengan keadaan orang yang dihadapi Paulus. Yakobus lebih dekat dengan agama Yahudi dari Paulus.

Jerusalem: Yak 2:20 - iman yang kosong

Var: Iman yang mati, bdk Yak 2:17 dan Yak 2:26.

Ref. Silang FULL: Yak 2:20 - yang kosong

· yang kosong: Yak 2:17,26

Defender (ID): Yak 2:20 - iman tanpa perbuatan adalah mati

Banyak orang telah mengklaim bahwa Yakobus sedang berargumen di sini melawan doktrin keselamatan Paulus yang murni melalui kasih karunia oleh iman. Namun, gagasan ini jelas salah, karena Yakobus menulis suratnya sebelum surat-surat Paulus ditulis. Sebenarnya, tidak ada konflik antara keduanya. Yakobus pasti mengajarkan bahwa perbuatan hukum tidak dapat menyelamatkan (Yak 2:10; Yak 4:17), dan Paulus jelas mengajarkan bahwa iman yang tulus akan menghasilkan perbuatan baik (Ef 2:8-10). Ini hanya masalah semantik penekanan. Keselamatan haruslah dari kasih karunia, diterima dengan iman, karena tidak ada yang dapat memperolehnya, tetapi hanya Tuhan yang dapat mengetahui hati dan kenyataan dari pengakuan iman. Namun, kenyataan dari iman itu hanya dapat ditunjukkan kepada orang lain melalui perbuatan baik.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Yak 2:20 - Tetapi maukah engkau tahu, hai orang yang sia-sia // bahwa iman, tanpa perbuatan, adalah mati.

Tetapi maukah engkau tahu, hai orang yang sia-sia,.... Ini adalah kata-kata rasul yang melanjutkan argumen, bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati, tidak berguna, dan tidak memberi manfaat; dan orang yang membanggakan imannya, tetapi tidak memiliki perbuatan untuk menunjukkannya, dia disebut "orang yang sia-sia", orang yang kosong, tembaga yang berbunyi nyaring, dan simbal yang bergetar; wadah-wadah kosong membuat suara yang paling besar; demikianlah para pembanggah yang angkuh, dipenuhi dengan pemikiran daging mereka; tetapi kosong dari pengetahuan yang benar tentang Allah, dan iman Kristus, serta kasih karunia Roh: versi Suriah menyebutnya, "hai orang yang lemah", atau "kurang berdaya", karena dia pasti demikian, yang imannya mati, dan membanggakan hal yang tidak bernyawa seperti itu; dan versi Ethiopia menyebutnya, "hai orang yang bodoh", karena orang demikian menunjukkan ketidaktahuannya dalam hal-hal rohani, apa pun anggapan yang dimilikinya tentang pengetahuan dan pemahamannya: karakter ini tampaknya ditujukan kepada Gnostik, yang dipenuhi dengan pendapat kosong tentang pengetahuan mereka, kepada siapa rasul berbicara dengan cara demikian. Frasa, "orang yang sia-sia", adalah interpretasi yang tepat dari kata ריקא, "Raca", atau Reka, yang digunakan dalam Mat 5:22; lihat Gill di Mat 5:22, yang meskipun tidak seharusnya diucapkan kepada seseorang dengan cara marah, namun dapat diterapkan kepada orang-orang dengan karakter seperti yang dijelaskan di sini; yang kosong dari kebaikan yang nyata, namun membanggakan pengetahuan mereka. "Maukah engkau tahu?" apakah engkau memerlukan bukti,

bahwa iman, tanpa perbuatan, adalah mati? sebagaimana dalam Jam 2:17 dan bahwa iman yang benar selalu disertai dengan perbuatan dan ditunjukkan serta dikenal melalui perbuatan itu? maka ambillah contoh-contoh berikut.