Teks -- Ibrani 7:28 (TB)

7:28 Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Ibr 7:28 - kemudian dari pada hukum Taurat

Bandingkan janji yang mendahului hukum Taurat, Gal 3:17.

Ref. Silang FULL: Ibr 7:28 - diliputi kelemahan // menetapkan Anak // menjadi sempurna

· diliputi kelemahan: Ibr 5:2

· menetapkan Anak: Ibr 1:2; [Lihat FULL. Ibr 1:2]

· menjadi sempurna: Ibr 2:10; [Lihat FULL. Ibr 2:10]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Hagelberg: Ibr 7:1--10:18

C. Imam yang lebih baik dengan Pelayanan yang lebih baik (7:1-10:18)

Inti dari bagian ini ialah: Imam Besar yang kita punya adalah sangat mulia.

Ayat terakhir dari pasal 6 menyebut peraturan Melkisedek, dan kata-kata itu menjadi suatu peralihan untuk bagian ini di mana Yesus dikaitkan dengan Melkisedek. Kejadian 14 merupakan latar belakang dari diskusi ini.

Hagelberg: Ibr 5:1--10:39

III. Bagian Kedua: Anak/Imam Allah (pasal 5:1-10:39)

Bagian yang pertama sudah menguraikan kepada kita dua kebenaran. 1) bahwa Yesus, yang ditahbiskan sebagai Raja oleh Allah, memiliki suatu posisi dan masa depan yang sangat mulia, dan 2) bahwa kita yang mengikuti Dia dengan setia akan menikmati suatu kemenangan/warisan yang mulia. Di dalam bagian itu Yesus direnungkan terutama sebagai Raja kita yang merintis kemenangan. Di dalam bagian yang kedua ini Yesus akan direnungkan terutama sebagai Imam Besar kita. Bukannya unsur ini tidak ada di dalam bagian pertama. Ada juga unsur ini (2:17, 3:1-6, dan 4:14-16), tetapi tidak menonjol sebagai tema utama. Sekarang, di dalam bagian kedua ini, peranan Yesus sebagai Imam Besar kita akan direnungkan, dan, sama dengan apa yang ada dalam bagian pertama, beberapa peringatan akan disisipkan di dalam renungan ini.

Pada hakekatnya bagian ini (pasal 5-10) berkata bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung, yang layak, yang lebih baik, dan yang menjadi dasar yang kuat bagi pahala kita, maka kita harus mendekati Tuhan Allah kita.

Gill (ID): Ibr 7:28 - Karena hukum menjadikan manusia sebagai imam besar yang memiliki kelemahan // tetapi kata dari sumpah, yang adalah setelah hukum // yang dikuduskan untuk selamanya.

Sebab hukum menjadikan manusia sebagai imam besar yang memiliki kelemahan,.... Setiap kata memiliki penekanan, dan menunjukkan perbedaan antara Kristus dan para imam ini: mereka banyak; mereka dijadikan imam oleh hukum, hukum dari perintah duniawi, yang tidak membuat sesuatu menjadi sempurna, dan telah dibatalkan; mereka adalah manusia yang dijadikan imam oleh hukum itu, dan tidak dapat benar-benar mendekat kepada Tuhan, dan mempersembahkan doa bagi diri mereka sendiri, atau orang lain, maupun menebus dosa mereka sendiri atau orang lain; dan mereka adalah manusia yang memiliki kelemahan, bukan yang alami dan jasmani, karena mereka tidak boleh memiliki cacat dan kekurangan fisik, tetapi cacat yang berdosa; dan khususnya, demikianlah mereka yang memegang jabatan ini di bawah bait suci kedua, terutama pada masa Kristus dan para rasulnya ^d:

tetapi kata dari sumpah, yang adalah setelah hukum; kata yang disertai sumpah, yang menyatakan Kristus sebagai imam besar menurut urutan Melkisedek, adalah setelah hukum imamat Harun; sebab meskipun Kristus dijadikan seorang imam sejak kekekalan, tetapi janji yang menyatakannya, dan yang disertai sumpah, adalah kemudian pada masa Daud, Psa 110:4 dan kata ini dari sumpah menjadikan Anak; bukan seorang anak, tetapi seorang imam; mengumumkan dan menyatakannya demikian: Kristus, meskipun seorang manusia, namun dia bukan manusia biasa; dia adalah Anak Allah, dan sebagai demikian bertentangan dengan manusia; dan oleh karena itu bukan Anak Allah sebagai manusia; dan ini menunjukkan bahwa dia adalah seorang anak sebelum dia menjadi imam, dan oleh karena itu tidak disebut demikian berdasarkan jabatannya; dan keberadaannya sebagai Anak Allah yang memberi kemegahan dan keagungan pada jabatan imamatnya, serta kekuatan dan efektifitas pada pengorbanan dan perantaranya, dan memberikannya keutamaan di atas semua imam lainnya:

yang dikuduskan untuk selamanya; atau "disempurnakan", atau "sempurna"; dia sempurna dalam ketaatan dan penderitaan, dalam pengorbanan, dan sebagaimana dia sekarang di surga, dalam kemuliaan yang sempurna; hukum menjadikan manusia sebagai imam yang tidak bertahan, tetapi Kristus adalah seorang imam selamanya, dan sepenuhnya, sempurna.