Teks -- Ibrani 7:2 (TB)

7:2 Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Ibr 7:1-10

Melkisedek, yang adalah raja dan imam, merupakan sebuah pralambang yang menubuatkan Kristus. Kenyataan ganjil bahwa kitab Suci, Kej 14, berdiam diri tentang leluhur serta keturunan Melkisedek, menyarankan bahwa imamat yang dilambangkannya adalah imamat kekal, Ibr 7:1-3; bdk Ibr 7:15-17 dan Maz 110:4. Kenyataan bahwa Melkisedek memungut bagian sepersepuluh dari Abraham, Kej 14:20, menyatakan bahwa Melkisedek lebih tinggi dari Abraham, pula lebih tinggi dari keturunannya, ialah para Imam keturunan Lewi, Ibr 7:4 dst.

Jerusalem: Ibr 7:2 - Salem

Salem, Ibrani. Syalem, ialah Yerusalem, tetapi dapat juga dihubungkan dengan "syalom": damai-sejahtera.

Ende: Ibr 7:1-3

Tentang pertemuan Abraham dengan Melkisedek lih. I Mos. (Kej 14:20) dsl. Pengarang memandang peristiwa Melkisedek semata-mata sebagai suatu nubuat (pelambang) tentang Kristus. Disini kita harus memperhatikan pula bahwa tafsiran itu benar sebab diilham oleh Roh Kudus.

Defender (ID): Ibr 7:2 - Raja Salem

Nama Melkisedek berarti "Raja Kebenaran" dan Salem berarti "damai," jadi orang misterius ini diidentifikasi sebagai Raja Damai dan Kebenaran, serta "imam dari Allah Yang Mahatinggi" (Ibr 7:1). Sejumlah arkeolog modern berspekulasi bahwa nama Salem sebenarnya adalah "Salim," dewa Amori, tetapi ide ini sepenuhnya hipotetis dan secara eksplisit dibantah oleh ayat ini. Demikian pula, biasanya diasumsikan bahwa Salem adalah nama asli Yerusalem, tetapi tidak ada catatan lain tentang kota seperti itu pada waktu ini, baik dalam arkeologi maupun Kitab Suci. Spekulasi tentang identitas Melkisedek telah banyak dan bervariasi. Penulis tertentu, baik kuno maupun modern, telah mengusulkan bahwa dia adalah Shem atau Ayub, yang kemungkinan hidup pada waktu itu. Namun, jika itu benar, tampaknya tidak ada alasan mengapa dia tidak disebut dengan nama aslinya. Beberapa Adventis Hari Ketujuh berspekulasi bahwa dia adalah Adam yang tidak jatuh dari planet lain, diterjemahkan ke sini untuk mengamati proses penebusan di planet ini. Gagasan yang tidak ortodoks ini harus pertama-tama mengatasi fakta keras bahwa tidak ada bukti yang valid, baik dalam ilmu pengetahuan maupun Kitab Suci, bahwa planet lain yang dapat dihuni bahkan ada - pasti tidak ada di tata surya. Kebanyakan evangelis mengatakan dia hanyalah seorang raja kecil yang tidak dikenal dari sebuah negara bagian kecil tentang siapa sejarah maupun Kitab Suci tidak mengetahui apa pun selain fakta-fakta yang disebutkan di sini. Jika itu adalah statusnya, bagaimana dia bisa menjadi pendiri urutan pelayanan yang lebih besar dari itu Aaron, yang juga di mana Abraham membayar perpuluhan? Jika ada yang bisa disebut "imam dari Allah Yang Mahatinggi" (Kej 14:18) pada waktu ini dalam sejarah, tampaknya dia harusnya Abraham sendiri, atau mungkin Ayub, "tidak ada yang seperti dia di bumi, seorang yang sempurna dan lurus" (Ayub 2:3), atau bahkan patriarkh Shem, yang masih hidup pada waktu ini, dengan asumsi tidak ada celah signifikan dalam silsilah Kejadian 11. Tetapi semua ini sudah dikesampingkan. Jika Melkisedek lebih besar dari Shem atau Ayub atau Abraham, dia pasti lebih dari manusia biasa. Ayat berikutnya mengonfirmasi hal ini.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Ref. Silang BIS: Ibr 7:2

Kej 14:17-20

Hagelberg: Ibr 7:1--10:18

C. Imam yang lebih baik dengan Pelayanan yang lebih baik (7:1-10:18)

Inti dari bagian ini ialah: Imam Besar yang kita punya adalah sangat mulia.

Ayat terakhir dari pasal 6 menyebut peraturan Melkisedek, dan kata-kata itu menjadi suatu peralihan untuk bagian ini di mana Yesus dikaitkan dengan Melkisedek. Kejadian 14 merupakan latar belakang dari diskusi ini.

Hagelberg: Ibr 5:1--10:39

III. Bagian Kedua: Anak/Imam Allah (pasal 5:1-10:39)

Bagian yang pertama sudah menguraikan kepada kita dua kebenaran. 1) bahwa Yesus, yang ditahbiskan sebagai Raja oleh Allah, memiliki suatu posisi dan masa depan yang sangat mulia, dan 2) bahwa kita yang mengikuti Dia dengan setia akan menikmati suatu kemenangan/warisan yang mulia. Di dalam bagian itu Yesus direnungkan terutama sebagai Raja kita yang merintis kemenangan. Di dalam bagian yang kedua ini Yesus akan direnungkan terutama sebagai Imam Besar kita. Bukannya unsur ini tidak ada di dalam bagian pertama. Ada juga unsur ini (2:17, 3:1-6, dan 4:14-16), tetapi tidak menonjol sebagai tema utama. Sekarang, di dalam bagian kedua ini, peranan Yesus sebagai Imam Besar kita akan direnungkan, dan, sama dengan apa yang ada dalam bagian pertama, beberapa peringatan akan disisipkan di dalam renungan ini.

Pada hakekatnya bagian ini (pasal 5-10) berkata bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung, yang layak, yang lebih baik, dan yang menjadi dasar yang kuat bagi pahala kita, maka kita harus mendekati Tuhan Allah kita.

Gill (ID): Ibr 7:2 - Kepada siapa juga Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya // Pertama-tama diartikan sebagai raja kebenaran // dan setelah itu juga raja Salem, yang adalah raja damai.

Kepada siapa juga Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya,.... Atau perpuluhan, seperti dalam Kej 14:20. Philo orang Yahudi ^b menerjemahkan frasa Ibrani, מעשר מכל, sama seperti yang dilakukan rasul δεκατην απο παντων, "sepersepuluh dari semuanya", atau "dari semua"; bukan dari semua yang dia bawa kembali, seperti barang-barang Lot, atau barang raja Sodom, atau yang lainnya; hanya dari rampasan musuh, seperti dalam Ibr 7:4 yang tidak menjadi bukti adanya kewajiban bagi manusia untuk membayar perpuluhan sekarang kepada ordo manusia mana pun; karena ini adalah tindakan sukarela, dan bukan apa yang diwajibkan oleh hukum mana pun; itu dilakukan hanya sekali, dan tidak secara terus-menerus, atau setiap tahun; itu berasal dari rampasan musuh, dan bukan dari harta miliknya sendiri, atau dari hasil bumi; dan juga bukan untuk pemeliharaan Melkisedek, sebagai seorang imam, yang juga adalah seorang raja, dan sudah dipenuhi dengan kekayaan; tetapi untuk membuktikan rasa syukurnya kepada Tuhan, atas kemenangan yang diperoleh, dan penghormatan serta penyerahan diri kepada imam Tuhan.

Pertama-tama diartikan sebagai raja kebenaran; atau "raja yang benar", seperti Melkisedek; bukan raja dari tempat yang benar, seperti yang dipikirkan Aben Ezra, yaitu tempat di mana terdapat kebenaran, atau orang-orang yang benar; tetapi itu adalah nama yang tepat, yang memiliki makna demikian, dan di mana dia merupakan tipe Kristus; yang benar, bukan hanya sebagai Tuhan, dan sebagai manusia, dan sebagai Pengantara, tetapi terutama dalam pelaksanaan jabatannya sebagai raja: kerajaannya terletak dalam kebenaran, sebagaimana juga damai; subjek-subjeknya adalah orang-orang yang benar, dan semua jalannya adalah adil dan benar; Injilnya, yang menjadi panduannya, adalah pernyataan kebenaran; dan dia sendiri adalah sumber kebenaran bagi semua umat-Nya:

dan setelah itu juga raja Salem, yang adalah raja damai; dan mungkin berkaitan dengan pemerintahannya yang damai; dan sangat relevan dengan Kristus, Sang Pangeran damai; yang kerajaannya adalah kerajaan damai; tongkatnya adalah tongkat damai; pengumuman kerajaannya adalah Injil damai; dan subjek-subjeknya adalah anak-anak damai; dan dia sendiri adalah sumber damai, tidak hanya antara Yahudi dan Gentile, tetapi antara Tuhan dan umat-Nya; dan dia adalah pemberi damai, eksternal, internal, dan kekal. Jadi Philo orang Yahudi ^c mengartikan nama ini, "raja damai", sama seperti yang dilakukan rasul.