Teks -- Ibrani 11:38 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Ibr 11:38
Full Life: Ibr 11:38 - MEREKA MENGEMBARA DI PADANG GURUN DAN DI PEGUNUNGAN.
Nas : Ibr 11:38
Orang-orang kudus yang setia kepada Allah menolak untuk menyesuaikan
diri dengan standar-standar dunia yang rendah atau menikmati b...
Nas : Ibr 11:38
Orang-orang kudus yang setia kepada Allah menolak untuk menyesuaikan diri dengan standar-standar dunia yang rendah atau menikmati berbagai kesenangan yang dursila, dan sebagai gantinya mereka menerima cemoohan dan penderitaan dari dunia. Karena mereka menolak dunia, mereka juga ditolak oleh dunia. Sekalipun berkat-berkat dijanjikan bagi mereka yang setia di dalam PL (Ul 29:9; Yos 1:8), mereka harus menderita penganiayaan dan kemiskinan (ayat Ibr 11:35-39). Dalam PB orang-orang yang setia diajar untuk bersiap-siap menantikan kesengsaraan
(lihat cat. --> 2Tim 3:12),
[atau ref. 2Tim 3:12]
dikenali sebagai orang yang berhubungan dengan salib
(lihat cat. --> Mat 10:38;
lihat cat. --> Gal 2:20)
[atau ref. Mat 10:38; Gal 2:20]
dan mengikuti "seorang yang penuh kesengsaraan" (Yes 53:3; bd. Ibr 12:2).
Ref. Silang FULL -> Ibr 11:38
· dalam gua-gua: 1Raj 18:4; 19:9
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Ibr 11:17-40; Ibr 11:1--12:29
Hagelberg: Ibr 11:17-40 - -- 3. Pengalaman Kehidupan Iman yang Bermacam-Macam (11:17-40)
Pengalaman dari tokoh-tokoh Alkitab yang diceritakan di sini memang bermacam-macam. Ada ...
3. Pengalaman Kehidupan Iman yang Bermacam-Macam (11:17-40)
Pengalaman dari tokoh-tokoh Alkitab yang diceritakan di sini memang bermacam-macam. Ada yang "menderita sengsara," ada yang melihat runtuhnya "tembok-tembok Yerikho," ada juga yang "memadamkan api yang dahsyat," dan ada yang "digergaji." Tetapi semua yang diceritakan memiliki suatu unsur yang tetap, yaitu iman. Iman adalah pandangan hidup yang benar.
Kalau Abraham memandang hidupnya dengan tanpa iman, dan hanya memikirkan apa yang kelihatan, maka tidak mungkin dia rela mengorbankan anaknya yang tunggal. Ternyata dia memandang masalah itu dengan mata iman, sehingga dia berpikir Allah akan membangkitkan Ishak. Abraham percaya pada kuasa kebangkitan. Kita boleh meneladani dia, dan ikut memperoleh bagian yang indah di dalam kota yang diharapkannya.
Waktu mau meninggal, ketiga keturunan Abraham yang disebut dalam 11:17-22, Ishak, Yakub, dan Yusuf, memikirkan dengan iman masa depan umat Allah. Kita harus ingat betapa sedikitnya orang yang sudah lanjut usia, tetapi tetap memiliki iman yang teguh. Pengalaman yang pahit, dan sikap sinis, dapat menggerogoti iman yang dipunyai orang, sampai habis, atau sampai hidup keagamaan mereka menjadi hanya sekedar kebiasaan saja.
Dengan 11:23 kehidupan Musa diceritakan, dan hal perlawanan mulai ditangani oleh penulis surat ini. Orang tua Musa berani melawan perintah Firaun, karena iman mereka. Karena iman, maka mereka berani mengambil risiko hukuman yang berat sekali. Ini perlu juga diteladani oleh orang tua pada masa para pembaca pertama, dan juga pada masa ini.
Dengan pengkalimatan yang singkat dan tepat 11:24-26 menceritakan bagaimana pandangan hidup orang yang beriman akan selalu memilih menurut kenyataan yang mungkin belum kelihatan, tetapi tetap jauh lebih penting. "Penghinaan karena Kristus" hanya dianggap "kekayaan yang lebih besar dari semua harta Mesir" kalau pandangan kita diarahkan "kepada upah." Dengan 11:26 seluruh beban surat ini dihayati di dalam kehidupan Musa. Kalau kita mengarahkan pandangan kita "kepada upah," maka kita juga akan dikuatkan oleh Dia sehingga kita dapat meneladani Musa, dan memperoleh apa yang berkali-kali digambarkan di dalam surat ini.
Hagelberg: Ibr 11:1--12:29 - -- IV. Bagian Ketiga: Tanggapan yang beriman (pasal 11:1-12:29)
Jikalau surat ini menyerukan supaya para pembaca tetap percaya dan meneguhkan iman merek...
IV. Bagian Ketiga: Tanggapan yang beriman (pasal 11:1-12:29)
Jikalau surat ini menyerukan supaya para pembaca tetap percaya dan meneguhkan iman mereka, maka bagian ini sangat cocok dengan tujuan itu. Iman yang teguh merupakan tanggapan yang satu-satunya yang layak bagi kita yang sudah membaca pasal 1 sampai dengan pasal 10. Seperti biasa dalam surat ini, ada eksposisi (pasal 11) yang disusul dengan peringatan dan dorongan (pasal 12).
Pasal 11-12 menyuruh kita untuk meneguhkan iman kita oleh karena contoh tokoh-tokoh Israel dan oleh karena dahsyatnya hubungan kita dengan Tuhan.