
Teks -- 2 Timotius 1:14 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> 2Tim 1:14
Full Life: 2Tim 1:14 - PELIHARALAH ... YANG TELAH DIPERCAYAKAN-NYA ... OLEH ROH KUDUS.
Nas : 2Tim 1:14
Para gembala sidang harus menjaga dan mempertahankan Injil yang
dipercayakan kepada mereka sekalipun pada masa banyak orang meningg...
Nas : 2Tim 1:14
Para gembala sidang harus menjaga dan mempertahankan Injil yang dipercayakan kepada mereka sekalipun pada masa banyak orang meninggalkan iman PB (2Tim 3:13-15; 4:2-5; 1Tim 4:1).
- 1) Mereka harus mempertahankannya terhadap serangan sambil menantang
gereja jikalau dicobainya mengesampingkan kebenarannya. Tugas ini
penting untuk menjamin keselamatan bagi dirinya dan mereka yang
dibinanya (lih. 2Tim 3:14-15;
lihat cat. --> 1Tim 4:16;
[atau ref. 1Tim 4:16]
lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).
- 2) Memelihara iman yang indah itu harus dilakukan dengan pertolongan Roh Kudus. Dialah yang mengilhamkan kebenaran yang tidak dapat bersalah dari Alkitab (lih. 2Tim 3:16; 2Pet 1:21) dan Dialah yang membimbing dan membela kebenaran (Yoh 16:13). Mempertahankan iman yang telah dipercayakan kepada orang-orang kudus (Yud 1:3) berarti tetap setia berdampingan dengan Roh Kudus (Yoh 14:17; 15:26-27; 16:13).
Jerusalem -> 2Tim 1:14
Jerusalem: 2Tim 1:14 - harta yang indah Ialah ajaran berdasarkan Injil, bdk 1Tim 6:20+.
Anak kalimat "yang dipercayakan kepada kita" berupa tambahan oleh penterjemah
dengan maksud menguraika...
Ialah ajaran berdasarkan Injil, bdk 1Tim 6:20+. Anak kalimat "yang dipercayakan kepada kita" berupa tambahan oleh penterjemah dengan maksud menguraikan dan menjelaskan kata Yunani (paratheke).
Ref. Silang FULL -> 2Tim 1:14

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> 2Tim 1:6-14
Matthew Henry: 2Tim 1:6-14 - Peringatan dan Nasihat; Kesalehan Seorang Hamba Tuhan Peringatan dan Nasihat; Kesalehan Seorang Hamba Tuhan (1:6-14)
Di sini ada nasihat dan dorongan kepada Timotius untuk melakukan kewajibannya (ay. 6...
Peringatan dan Nasihat; Kesalehan Seorang Hamba Tuhan (1:6-14)
- Di sini ada nasihat dan dorongan kepada Timotius untuk melakukan kewajibannya (ay. 6): Kuperingatkan engkau. Orang-orang terbaik sekalipun perlu diperingatkan. Apa yang kita ketahui harus diingatkan kepada kita. Aku menulis ini, untuk menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan (2Ptr. 3:1).
- I. Rasul Paulus menasihati Timotius untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padanya. Kobarkanlah ia seperti api dalam bara. Yang dimaksudkan adalah semua karunia dan anugerah yang telah diberikan Allah kepadanya, untuk memperlengkapinya bagi pekerjaan sebagai pemberita Injil, yaitu karunia-karunia Roh Kudus, karunia-karunia luar biasa yang tercurah melalui penumpangan tangan oleh Rasul Paulus. Inilah yang harus dia kobarkan. Ia harus melatihnya, dan dengan demikian mengembangkannya: pakailah karunia-karunia itu dan engkau akan memilikinya. Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi (Mat. 25:29). Ia harus memanfaatkan semua kesempatan untuk menggunakan karunia-karunia ini, dan dengan begitu mengobarkannya, sebab itulah cara terbaik untuk mengembangkannya. Entah karunia Allah yang ada pada Timotius biasa atau luar biasa (meskipun saya cenderung berpikir luar biasa), ia harus mengobarkannya, sebab kalau tidak karunia itu akan merosot. Lebih jauh lagi, kita melihat bahwa karunia ini ada padanya melalui penumpangan tangan oleh Rasul Paulus, yang saya pandang berbeda dari penahbisannya, sebab penahbisannya itu dilakukan dengan penumpangan tangan sidang penatua (1Tim. 4:14). Ada kemungkinan bahwa pada Timotius ada Roh Kudus, dengan karunia dan anugerah-Nya yang luar biasa, yang diberikan kepadanya melalui penumpangan tangan Rasul Paulus (sebab menurut saya tidak ada orang lain selain para rasul yang mempunyai kuasa untuk memberikan Roh Kudus). Dan setelah itu, karena sudah diperlengkapi dengan begitu kaya untuk pekerjaan pelayanan, ia ditahbiskan oleh sidang penatua. Perhatikanlah,
- 1. Rintangan besar bagi kita untuk menjadi orang yang berguna dengan mengembangkan karunia-karunia kita adalah ketakutan yang memperbudak kita. Oleh sebab itu, Rasul Paulus memperingatkan Timotius terhadap hal ini: Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan (ay. 7). Karena ketakutan yang rendahlah maka hamba yang jahat itu menyembunyikan talentanya, dan tidak menggunakannya (Mat. 25:25). Nah, karena itu Allah telah mempersenjatai kita melawan roh ketakutan, dengan sering-sering memerintahkan kita untuk tidak takut. “Jangan takut pada wajah manusia. Jangan takut pada bahaya-bahaya yang akan kamu jumpai di jalan kewajibanmu.“ Allah telah membebaskan kita dari roh ketakutan, dan telah memberi kita roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Roh yang membangkitkan kekuatan, atau keberanian dan tekad untuk menghadapi berbagai kesulitan dan bahaya. Roh yang membangkitkan kasih kepada Allah, yang akan membawa kita melewati perlawanan yang akan kita jumpai, seperti Yakub tidak menghiraukan kerja keras yang harus dilaluinya demi mendapatkan Rahel. Roh yang membangkitkan kasih kepada Allah akan membawa kita mengatasi rasa takut kepada manusia, dan segala aniaya yang dapat diberikan manusia terhadap kita. Dan roh yang membangkitkan ketertiban, atau ketenangan pikiran, kemampuan untuk menikmati diri kita sendiri dengan rasa damai. Sebab kita sering kali menjadi patah semangat di tengah jalan dan pekerjaan kita karena segala khayalan dan bayangan kita sendiri, sementara pikiran yang jernih dan mantap akan mengusirnya, dan akan dengan mudah menanggapinya.
- 2. Roh yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya bukanlah roh ketakutan, melainkan roh keberanian. Roh itu roh yang membangkitkan kekuatan, sebab mereka berbicara dalam nama Dia yang berkuasa baik di sorga maupun di bumi. Roh itu roh yang membangkitkan kasih, sebab kasih kepada Allah dan jiwa-jiwa manusia pasti mengobarkan hamba-hamba Tuhan dalam melakukan semua pelayanan mereka. Dan roh itu roh yang membangkitkan ketertiban, sebab para hamba Tuhan mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat.
- II. Rasul Paulus menasihati Timotius untuk menantikan penderitaan, dan bersiap-siap menghadapinya: “Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia. Janganlah malu karena Injil, karena kesaksian yang telah engkau berikan mengenainya.” Amatilah,
- 1. Injil Kristus adalah sesuatu yang dengannya tak seorang pun dari kita harus malu. Kita tidak boleh malu dengan mereka yang menderita bagi Injil Kristus. Timotius tidak boleh malu dengan Paulus yang baik dan sudah tua, meskipun sekarang dia seorang tahanan. Sama seperti Timotius sendiri tidak boleh takut menderita, demikian pula dia tidak boleh takut mengakui orang-orang yang menderita demi kepentingan Kristus.
- (1) Injil adalah kesaksian Tuhan kita. Di dalam dan melalui Injil Ia memberikan kesaksian tentang diri-Nya sendiri kepada kita, dan dengan mengaku patuh padanya, kita memberikan kesaksian tentang Dia dan untuk Dia.
- (2) Paulus adalah seorang tahanan Tuhan, dipenjarakan karena Dia (Ef. 4:1). Demi Dia, Paulus dibelenggu.
- (3) Tidak ada alasan bagi kita untuk malu dengan kesaksian Tuhan kita atau dengan para tahanan-Nya. Jika kita malu dengan hal-hal ini sekarang, Kristus akan malu dengan kita nanti. “Melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah, yaitu nantikanlah penderitaan karena Injil, bersiap-siaplah menghadapinya, sadarlah bahwa itu akan terjadi, bersedialah untuk ambil bagian bersama dengan orang-orang kudus yang menderita di dunia ini. Ikutlah menderita bagi Injil-Nya.” Atau bisa juga dibaca, menderitalah bersama Injil. “Bukan hanya ikut berbela rasa dengan mereka yang menderita karenanya, tetapi juga siap untuk menderita bersama mereka dan seperti mereka.” Apabila suatu saat Injil mengalami tekanan, orang yang berharap mendapatkan hidup dan keselamatan olehnya akan rela untuk turut menderita bersamanya. Amatilah,
- [1] Kita baru akan dapat menanggung penderitaan dengan baik apabila kita menimba kekuatan dan kuasa dari Allah untuk memampukan kita menanggungnya: Ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
- [2] Semua orang Kristen, tetapi terutama hamba-hamba Tuhan, harus menantikan penderitaan dan penganiayaan karena Injil.
- [3] Penderitaan-penderitaan ini akan disesuaikan, menurut kuasa Allah (1Kor. 10:13) yang berdiam atas diri kita.
- 2. Dengan menyebut Allah dan Injil, Rasul Paulus memberi perhatian pada perkara-perkara besar yang sudah diperbuat Allah bagi kita melalui Injil (ay. 9-10). Untuk membesarkan hati Timotius dalam menanggung penderitaan, ia menegaskan dua pertimbangan:
- (1) Hakikat dari Injil yang untuknya ia dipanggil menderita, dan maksud yang mulia dan penuh rahmat dari panggilan itu. Sudah biasa bagi Paulus, ketika menyebutkan Kristus dan Injil-Nya, untuk sejenak mengalihkan topik pembicaraannya, dan berbicara panjang lebar tentang Kristus dan Injil-Nya. Betapa Paulus dipenuhi oleh Dia yang merupakan segala keselamatan kita, dan yang harus kita semua inginkan. Perhatikanlah,
- [1] Tujuan Injil adalah keselamatan kita: Dialah yang menyelamatkan kita, dan kita tidak boleh merasa enggan untuk menderita bagi apa yang kita harapkan akan menyelamatkan kita. Ia telah mulai menyelamatkan kita, dan Ia akan menyelesaikannya pada waktunya. Karena Allah menyebut apa yang tidak ada (yang belum selesai) sebagai sudah ada (Rm. 4:17.). Oleh sebab itulah Rasul Paulus berkata, Ia telah menyelamatkan kita (KJV).
- [2] Injil dirancang untuk menguduskan kita: Dan memanggil kita dengan panggilan kudus, memanggil kita kepada kekudusan. Kekristenan adalah sebuah panggilan, panggilan yang kudus. Kekristenan adalah panggilan yang dengannya dan kepadanya kita dipanggil untuk bekerja. Amatilah, semua orang yang akan diselamatkan, dikuduskan sekarang. Apabila panggilan Injil diterima orang, maka panggilan itu didapati sebagai panggilan yang kudus, yang menjadikan kudus orang-orang yang dipanggil dan menerimanya.
- [3] Sumber asal dari panggilan Injil adalah anugerah yang cuma-cuma dan maksud kekal Allah di dalam Kristus Yesus. Seandainya kita berjasa untuk itu, maka akan sulit untuk menderita baginya. Tetapi keselamatan kita melalui Injil adalah karena anugerah yang cuma-cuma, dan bukan karena perbuatan kita, dan oleh sebab itu kita tidak boleh merasa enggan untuk menderita karenanya. Anugerah ini dikatakan diberikan kepada kita sebelum permulaan zaman, yaitu di dalam maksud dan tujuan Allah sejak dari kekekalan. Di dalam Kristus Yesus, sebab semua karunia yang datang dari Allah kepada manusia berdosa datang di dalam dan melalui Kristus Yesus.
- [4] Injil adalah wujud dari tujuan dan anugerah ini: Yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang sudah ada dalam pangkuan Bapa sejak dari kekekalan, dan secara sempurna mengetahui semua maksud dan tujuan-Nya yang penuh rahmat. Dengan kedatangan-Nya, maksud yang penuh rahmat ini dinyatakan kepada kita. Bukankah Yesus Kristus telah menderita untuk itu, jadi masakan kita enggan menderita untuknya?
- [5] Oleh Injil Kristus maut dipatahkan: Ia telah mematahkan kuasa maut, tidak hanya melemahkannya, tetapi juga menyingkirkannya. Ia telah mematahkan kuasa maut yang menguasai kita. Dengan menyingkirkan dosa, Ia telah mematahkan kuasa maut (sebab sengat maut ialah dosa [1Kor. 15:56]), dengan mengubah hakikatnya, dan menghancurkan kuasanya. Maut yang dulu musuh sekarang menjadi teman. Maut adalah pintu gerbang yang melaluinya kita lewat keluar dari dunia yang penuh masalah, yang sering membuat marah, dan yang penuh dosa, untuk masuk ke dalam dunia yang penuh damai sejahtera dan kemurnian sempurna. Dan kuasa maut dihancurkan, karena maut tidak menang atas orang-orang yang percaya Injil, tetapi justru mereka yang menang atas maut. “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” (1Kor. 15:55).
- [6] Oleh Injil Ia telah mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Ia telah menunjukkan kepada kita dunia lain yang lebih jelas daripada ketika belum disingkapkan dalam masa pengaturan sebelumnya. Dan Ia telah menunjukkan kebahagiaan dunia itu, upah yang pasti atas ketaatan kita melalui iman. Dengan wajah terbuka, kita semua, seperti dalam cermin, akan melihat kemuliaan Allah. Ia telah mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa itu, tidak hanya memperhadapkannya kepada kita, tetapi juga menawarkannya kepada kita, melalui Injil. Marilah kita menghargai Injil dengan lebih lagi, sebab dengan Injil itulah kehidupan dan hidup yang tidak dapat binasa dinyatakan, sebab dalam hal inilah Injil mengungguli semua penyingkapan sebelumnya. Maka Injil itu adalah Injil yang hidup dan yang tidak dapat binasa, sebagaimana yang disingkapkan kepada kita, dan mengarahkan kita ke jalan yang siap menuju ke hidup itu, dan juga menawarkan alasan-alasan yang paling berbobot untuk menggugah kita supaya mencari kemuliaan, kehormatan, dan hidup yang tidak dapat binasa.
- (2) Perhatikan contoh dari Paulus yang terberkati itu (ay. 11- 12). Ia ditunjuk untuk memberitakan Injil, dan khususnya ditunjuk untuk mengajar bangsa-bangsa bukan Yahudi. Ia menganggap bahwa menderita karena Injil itu layak, dan jika begitu mengapa Timotius tidak boleh berpikiran yang sama juga? Siapa pun tidak perlu takut atau malu untuk menderita demi kepentingan Injil. Aku tidak malu, tegas Rasul Paulus, karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan. Amatilah,
- [1] Orang-orang yang baik sering kali menderita banyak hal demi alasan terbaik di dunia: Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, yaitu “karena aku memberitakan dan mengikuti Injil.”
- [2] Mereka tidak perlu malu, kepentingan Injil akan meneguhkan mereka. Sebaliknya, orang-orang yang menentangnya akan mendapat malu.
- [3] Orang yang percaya pada Kristus tahu siapa yang mereka percayai. Rasul Paulus berbicara dengan nada kemenangan dan sorak-sorai yang kudus. Ia seperti mengatakan, “Aku berdiri di atas dasar yang teguh. Aku tahu aku telah menaruh kepercayaan besar ke dalam tangan Dia yang paling dapat dipercaya.” Dan aku yakin, dst. Apa yang harus kita percayakan kepada Kristus? Keselamatan jiwa kita, dan terpeliharanya jiwa sampai di kerajaan sorgawi. Dan apa yang kita percayakan sedemikian yakinnya kepada-Nya, akan Dia pelihara. Akan datang hari ketika jiwa kita akan dimintai pertanggungjawaban: “Hai pria, hai wanita, kepadamu telah dipercayakan satu jiwa, jadi apa yang telah engkau perbuat dengannya? Kepada siapa jiwamu dipersembahkan, kepada Allah atau Iblis? Bagaimana jiwamu digunakan, untuk melayani dosa atau untuk melayani Kristus?” Akan datang suatu hari, dan hari itu akan menjadi hari yang sangat berat dan mengerikan, ketika kita harus memberikan pertanggungjawaban atas pelayanan kita (Luk. 16:2), memberikan pertanggungjawaban atas jiwa kita. Nah, jika kita dengan iman yang taat dan giat mempercayakan jiwa kita kepada Yesus Kristus, maka kita boleh yakin bahwa Ia sanggup menjaganya, dan kita akan mendapat penghiburan pada hari Tuhan itu.
- III. Rasul Paulus menasihati Timotius untuk memegang contoh ajaran yang sehat (ay. 13).
- 1. “Milikilah contoh ajaran yang sehat” (bisa juga dibaca demikian), “sebuah buku kecil, katekismus, ringkasan kaidah-kaidah agama yang utama, yang sesuai dengan Kitab Suci, kerangka ajaran yang sehat, ringkasan iman Kristen, dengan cara yang tepat, yang disimpulkan olehmu sendiri dari Kitab Suci untuk keperluanmu sendiri” Atau, lebih tepatnya, yang saya pahami dengan contoh ajaran yang sehat adalah Kitab Suci sendiri.
- 2. “Setelah memilikinya, peganglah itu erat-erat, ingatlah itu, pertahankan itu, dan patuhi itu. Patuhi ajaran itu melawan segala macam bidah dan ajaran sesat, yang merusakkan iman Kristen. Peganglah erat-erat segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku.” Rasul Paulus terilhami secara ilahi. Alangkah baiknya untuk mematuhi contoh ajaran sehat yang kita dapati dalam Kitab Suci. Sebab ajaran-ajaran ini, kita yakin, diilhamkan oleh Allah. Ajaran yang sehat adalah ajaran yang tidak bisa dikutuk (Tit. 2:8). Tetapi bagaimana ajaran itu harus dipegang? Dalam iman dan kasih, yaitu kita harus mengamininya sebagai perkataan yang benar, dan menyambutnya sebagai perkataan yang patut diterima sepenuhnya. Pegang teguhlah ajaran itu di dalam hati yang baik, karena inilah tabut perjanjian, di mana loh batu hukum Taurat maupun Injil tersimpan dengan paling aman dan bermanfaat (Mzm. 119:11). Iman dan kasih harus berjalan bersama-sama. Tidak cukup hanya percaya pada ajaran yang sehat, dan mengamininya, tetapi kita juga harus mencintainya, mempercayai kebenarannya, dan mencintai kebaikannya. Dan kita harus memberitakan ajaran yang sehat di dalam kasih. Mengatakan kebenaran di dalam kasih (Ef. 4:15). Iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Harus iman dan kasih Kristen, iman dan kasih yang terpatri pada Yesus Kristus, yang di dalam dan melalui Dia Allah berbicara kepada kita dan kita kepada-Nya. Timotius, sebagai hamba Tuhan, harus berpegang teguh pada contoh ajaran yang sehat, demi kebaikan orang lain. Pada contoh perkataan yang menyembuhkan, bisa juga dibaca seperti itu. Ada kuasa penyembuhan dalam firman Allah. Disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka. Maksud yang sama juga ada pada ayat 14, peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita. Harta yang indah itu adalah contoh ajaran yang sehat, ajaran Kristen, yang dipercayakan kepada Timotius di dalam baptisan dan pendidikannya sebagai orang Kristen, dan dalam tahbisannya sebagai seorang hamba Tuhan. Amatilah,
- (1) Ajaran Kristen adalah suatu kepercayaan yang diserahkan kepada kita. Ajaran itu dipercayakan kepada orang-orang Kristen secara umum, tetapi kepada hamba-hamba Tuhan secara khusus. Ajaran itu adalah harta yang indah, yang tak ternilai harganya, dan yang akan memberi keuntungan tak terlukiskan kepada kita. Ajaran itu sungguh harta yang indah, permata yang tak ternilai, sebab ia menyingkapkan kepada kita kekayaan-kekayaan Kristus yang tak terselami (Ef. 3:8). Ajaran ini dipercayakan kepada kita untuk dijaga supaya tetap murni dan utuh, dan diteruskan kepada angkatan-angkatan yang akan datang sesudah kita. Kita harus menjaganya, dan tidak boleh melakukan apa saja yang dapat merusakkan kemurniannya, melemahkan kuasanya, atau mengurangi kesempurnaannya: Peliharalah itu oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita. Perhatikanlah, bahkan orang-orang yang sedemikian terpelajar sekalipun tidak dapat menjaga apa yang sudah mereka pelajari, apalagi ketika mempelajarinya untuk pertama kali, tanpa bantuan Roh Kudus. Janganlah kita mencoba menjaganya dengan kekuatan kita sendiri, tetapi kita harus menjaganya oleh Roh Kudus.
- (2) Roh Kudus berdiam dalam semua hamba Tuhan dan orang Kristen yang baik. Mereka adalah bait-Nya, dan Ia memampukan mereka untuk menjaga Injil tetap murni dan tidak bercela. Namun, mereka harus berusaha sebaik-baiknya untuk menjaga harta yang indah ini, sebab bantuan dan berdiamnya Roh Kudus tidak mengesampingkan daya upaya manusia, tetapi keduanya harus berjalan bersama-sama.
SH -> 2Tim 1:9-18; 2Tim 1:11-18
SH: 2Tim 1:9-18 - Apa sih rahasianya? (Minggu, 25 Agustus 2002) Apa sih rahasianya? Paulus menjelaskan bahwa Injil yang ia beritakan adalah karya penyelamatan dan panggilan Allah, dan berdasarkan "maksud dan kasih ...
Apa sih rahasianya?
Paulus menjelaskan bahwa Injil yang ia beritakan adalah karya penyelamatan dan panggilan Allah, dan berdasarkan "maksud dan kasih karunia-Nya sendiri" yang telah ditentukan "sebelum permulaan zaman," yaitu sebelum penciptaan (ayat 9). Kini, keselamatan itu telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus Juruselamat, yang "telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa" (ayat 10). Kata-kata ini bermakna bila dimengerti dalam konteks kafir dunia Romawi. Keselamatan ditentukan hanya berdasarkan amal bakti seseorang, sementara dewa-dewi kafir tidak pernah konsisten dan mudah berubah pikiran. Karena itu, berita yang disampaikan Paulus itu adalah sesuatu yang sangat berbeda dan luar biasa.
Untuk Injil inilah, Paulus menjadi pemberita, rasul, dan guru (ayat 11). Bahkan, dari kata-kata selanjutnya dapat disimpulkan: Injil adalah alasan mengapa Paulus mau menderita dan bertahan. Sebab Paulus tahu bahwa Allah yang dia percayai adalah sumber keselamatannya dan panggilannya (ayat 9), dan berkuasa memelihara segala yang Allah percayakan kepadanya (ayat 12b).
Berdasarkan hal ini, Paulus meminta Timotius meneladaninya (ayat 13), juga memelihara "harta yang indah," yang adalah pengajaran rasuli yang diterimanya dari Paulus (ayat 14). Ayat 15-18 memberikan kontras antara Onesiforus sebagai contoh mereka yang tidak menjadi malu (bdk. 8 dan 12), dengan orang seperti Figelus dan Hermogenes, yang menjadi malu dan meninggalkan Paulus.
Renungkan: Pengetahuan yang makin dalam akan karya keselamatan Allah seharusnya menimbulkan rasa syukur yang makin meluap dan hidup yang makin melayani Allah.

SH: 2Tim 1:11-18 - Apa isi pemberitaan Anda? (Senin, 12 Mei 2008) Apa isi pemberitaan Anda?
Memberitakan Injil adalah pekerjaan penting yang harus dilakukan
setiap orang Kristen. Mengapa? Karena hanya oleh Injil...
Apa isi pemberitaan Anda?
Memberitakan Injil adalah pekerjaan penting yang harus dilakukan
setiap orang Kristen. Mengapa? Karena hanya oleh Injil
Kristuslah, orang dibenarkan. Begitu pentingnya peran Injil bagi
kehidupan Rasul Paulus sehingga ia merasa berhutang. Maka ia
memberi diri untuk memberitakan Injil, bahkan rela menderita
demi Injil (ayat 11-12a). Bahkan walau Paulus berada di dalam
penjara, ia tetap setia mengemban tugasnya. Ia percaya bahwa
Allah memakai dia di tengah berbagai situasi yang dia alami. Ia
yakin bahwa jika Tuhan telah memercayakan kepadanya tugas
sebagai pemberita Injil, maka Allah akan memelihara apa yang
telah Dia percayakan itu sampai hari-Nya tiba.
Selain itu, Paulus mengingatkan Timotius agar memerhatikan ajaran yang dia beritakan (ayat 13-14). Paulus telah mengajari Timotius kebenaran tentang Allah, juga mengenai cara hidup orang Kristen. Semua itu harus Timotius teruskan kepada orang lain. Bagi Paulus, memerhatikan pesan Injil yang diberitakan tidak kalah penting dengan tindakan memberitakan Injil itu sendiri. Apalagi dengan berkembangnya ajaran yang tidak sehat, yang akhirnya membawa orang menyimpang dari ajaran yang telah Paulus ajarkan. Mereka yang telah menyimpang itu adalah yang tinggal di Asia Kecil, termasuk Figelus dan Hermogenes (ayat 15). Paulus mengingatkan Timotius agar tidak sampai seperti mereka. Sebaliknya Timotius harus meneladani keluarga Onesiforus (ayat 16-18).
Berkembangnya kekristenan telah membuka begitu banyak kesempatan kepada jemaat Tuhan untuk terlibat aktif dalam pelayanan. Pekabaran Injil di dalam lingkup terbatas sudah mulai digerakkan di antara mereka yang bukan misionaris. Membawakan renungan firman Tuhan pun telah dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenyam pendidikan teologia. Namun tentu saja semua itu tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Bagaimanapun kita semua perlu belajar bukan hanya mengenai cara kita menyampaikan, tetapi juga mengenai kebenaran pesan yang kita sampaikan.
Utley -> 2Tim 1:3-14
Utley: 2Tim 1:3-14 - --NASKAH TERJEMAHAN BARU: 2Tim 1:3-143 Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyang...
NASKAH TERJEMAHAN BARU: 2Tim 1:3-14
3 Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. 4 Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku. 5 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. 6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. 7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. 8 Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman 10 dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. 11 Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru. 12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan. 13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus. 14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
1: 3 "Aku mengucap syukur kepada Allah" Adalah suatu kekhasan dari surat-surat Mediterania kuno untuk memasukkan doa syukur di awal surat tersebut. Paulus biasanya mengikuti pola ini (lih. Rom 1:8; 1Kor 1:4; Ef 1:15-16; Fili 1:3-4; Kol 1:3-4; 1Tes 1:2; 2Tes 1:3; Fil 4).
□ "yang kulayani… seperti yang dilakukan nenek moyangku." Paulus tidak sadar akan Kekristenan sebagai iman yang baru atau terpisah dari PL (lih. Kis 24:14; 26:5-6,22; Rom 4; 2Kor 11:22; dan Fili 3:5). Di Gal 6:15-16 Dia menggunakan gelar PL "Umat Israelnya Allah" untuk menggambarkan gereja. Dalam Rom 2:28-29 dia menegaskan bahwa anak-anak Abraham yang sejati adalah karena iman, bukan keturunan etnik (lih. Rom 9:6).
Tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani (lih. Rom 3:22; 1Kor 12:13; Gal 3:28; Kol 3:11)!
□ "hati nurani yang murni" Lihat catatan di 1Tim 1:5.
□ "mengingat" Paulus mengingat kehidupan, keluarga, dan panggilan Timotius untuk melayani. Dia menggunakan istilah mneia dengan empat cara dalam 2Tim 1:3-6.
- 1. dalam 2Tim 1:3 Paulus mengingat Timotius terus-menerus dalam doa-doanya
- 2. dalam 2Tim 1:4 dia menggunakan BENTUK PARTICIPLE untuk mengingatkan Timotius tentang perpisahan mereka yang penuh air mata
- 3. dalam 2Tim 1:5 dia menggunakan bentuk KATA MAJEMUK (hupo + mneia) untuk mengingatkan Timotius akan iman keluarganya yang tulus
- 4. dalam 2Tim 1:6 dia menggunakan bentuk KATA KERJA MAJEMUK dari istilah (ana + mneia) untuk mengingatkan Timotius tentang panggilannya dan pembekalannya untuk pelayanan
Secara teologis sangatlah membantu dan mendorong untuk melihat kembali kehidupan kita dan melihat tangan Tuhan yang terlibat di setiap tahapannya (iman keluarga, iman pribadi, panggilan dan pembekalan untuk pelayanan, dan teman dan pembimbing yang saleh).
2Tim 1:4 Paulus dan Timotius memiliki hubungan yang indah dalam pelayanan Kristus. Persahabatan mereka mendorong dan memperkuat mereka untuk pelayanan (lih. 2Tim 4:9,21).
2Tim 1:5 "imanmu yang tulus ikhlas" Secara harfiah ini adalah "tidak munafik." Ini digunakan dalam pengertian "iman yang murni" (lih. 1Tim 1:5).
□ "di dalam dirimu" Tidaklah jelas dari konteksnya (1Tim 3:15 dan juga Kis 16:1) apakah ini merujuk pada Yudaisme (nenek Timotius dan mungkin juga ibunya) atau Kekristenan (pertobatan Timotius). Ini dengan jelas merujuk pada iman kepada YHWH dan rencana penebusan-Nya (lihat Topik Khusus pada 1Tim 4:10).
- NASB "aku yakin ada juga di dalam dirimu "
- NKJV "aku diyakinkan ada di dalam kamu juga"
- NRSV "aku yakin hidup juga di dalam dirimu"
- TEV "aku yakin kamu memilikinya juga"
- NJB "aku yakin tinggal juga di dalam kamu"
Ini adalah PERFECT PASSIVE INDICATIVE. Frasa ini dalam bahasa Yunani ini adalah suatu penegasan yang kuat untuk terus percaya akan karya Roh dalam kehidupan dan pelayanan Timotius (lih. 2Tim 1:6).
2Tim 1:6 "untuk mengobarkan" Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE INDICATIVE yang menyiratkan kebutuhan yang terus menerus untuk mengipas atau mengobarkan kembali atau membangkitkan nyala api. Ada aspek kehendak dari keberkaruniaan (lihat TOPIK KHUSUS: \=
\\See id_TOPIKUTLEY 00245\\ PERJANJIAN
\+ di 2Tim 2:1)! Ini tidak dimaksudkan untuk menyiratkan bahwa Timotius telah membiarkan api panggilan dan karunia Tuhan menjadi kecil, namun dalam situasi sulit seperti tugasnya saat ini, dia harus mengambil kekuatan dari panggilan dan pembekalan Tuhan sebelumnya.
□ "karunia Allah" Akar dari istilah "hadiah" ini (kharisma), yaitu dari "anugerah" (kharis). Ini bisa merujuk kepada Roh Kudus atau, lebih baik dalam konteks ini, kepada karunia-karunia pelayanannya. Setiap orang percaya memiliki suatu karunia supranatural atau karunia untuk pelayanan (1Kor 12:7,11,18). Karunia Timotius diakui oleh Paulus dan gereja lokalnya (lih. 1Tim 4:14).
□ "oleh penumpangan tanganku" Ini tidak bisa menjadi comotan teks untuk "suksesi apostolik." Lihat catatan lengkap di 1Tim 4:14. Meletakkan di tangan digunakan untuk beberapa alasan dalam Alkitab. Lihat Topik Khusus pada 1Tim 4:14.
2Tim 1:7 "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh" Teks-teks kuno Yunani PB ditulis dalam huruf besar (uncial), jadi kapitalisasi dalam terjemahan modern semata-mata adalah masalah interpretasi. Tidak ada DEFINITE ARTICLE dalam teks bahasa Yunani ini. Ada juga kesejajaran PB untuk huruf kecil "r" (lih. Rom 8:15; 1Kor 2:12) namun dalam kedua konteks, Roh Kudus secara khusus disebutkan. Kebanyakan terjemahan modern memiliki "roh ..." (yaitu, KJV, ASV, NKJV, NASB, RSV, NRSV, NEB, REB dan NIV). Namun demikian, yang lain menganggap Roh Kudus sedang dirujuk ke sini (lih. TEV, NJB dan terjemahan William dari PB). Kenyataannya ini bisa jadi ambiguitas yang disengaja (lih NEB dan NJB).
Tuhan telah memberi setiap orang percaya karunia terbesar, Roh, dan juga karunia-karunia rohani untuk pelayanan tetapi juga keinginan yang berani dan kuat untuk melayani, untuk berbagi, untuk pergi, menjadi seperti Kristus.
Robert Girdlestone, Sinonim dari Perjanjian Lama, memiliki sebuah diskusi menarik tentang penggunaan istilah "roh" dalam PB (hal 61-63).
- 1. roh-roh jahat
- 2. semangat manusia
- 3. Roh Kudus
- 4. Hal-hal yang dihasilkan Roh dalam dan melalui roh manusia
- NASB, NJB "roh ketakutan"
- NKJV "roh takut"
- NRSV "roh pengecut"
- TEV "Roh ... tidak membuat kita takut"
Ada satu negatif dan tiga aspek positif terhadap karunia Tuhan.
- NASB "disiplin"
- NKJV "pikiran sehat"
- NRSV "disiplin diri"
- TEV, NJB "pengendalian diri"
Lihat catatan lengkap di 1Tim 3:2.
2Tim 1:8-14 Ini adalah satu kalimat dalam bahasa Yunani.
2Tim 1:8 "malu" Ini adalah sebuah frasa kunci dalam bab pertama ini (lih. 2Tim 1:8,12,16; perhatikan juga Mr 8:38; Rom 1:16). Di sini bentuk gramatikalnya adalah sebuah AORIST PASSIVE (deponent) SUBJUNCTIVE; Ini tidak mengisyaratkan bahwa Timotius merasa malu, tapi agaknya menjadi peringatan untuk tidak mulai merasa malu.
Paulus mungkin telah menyinggung konsep PL tentang dosa yang membawa masalah dan kebenaran yang membawa berkat (lih. Ul 27; 28; Ayub, Mazm 73). Paulus tidak menderita karena dosa, tetapi untuk Kristus.
□ "bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia" Paulus menasihati Timotius untuk terus berkhotbah tentang penderitaan Kristus (lih. Kej 3:15; Yes 53; Kis 3:18; 26:23) dan juga untuk memperkenalkan Paulus sebagai tahanan rohani Injil dan tahanan fisik karena Injil! Beritakan kabar baiknya terlepas dari biaya atau konsekuensinya (lih. Gal 4:17; 2Kor 4:7-12; 6:3-10; 11:23-29)!
□ "ikutlah" Karena teologia Paulus tentang keserupaanccorang-orang percaya dengan Kristus dalam kematian (lih. Rom 6; Gal 2:20) dan penderitaan (lih. Rom 8:17; 2Kor 1:5; Fili 3:10; juga dalam 1Pet 4:13), Paulus sering membentuk kata-kata Yunani baru dengan menggunakan KATA DEPAN syn yang berarti "berpartisipasi bersama dalam".
- 1. menderita dengan (2Tim 1:8; 2:3)
- 2. mati dengan (2Tim 2:11)
- 3. hidup dengan (2Tim 2:11)
- 4. memerintah dengan (2Tim 2:12)
□ "menderita bagi Injil-Nya" Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE IMPERATIVE (lih. 2Tim 2:3,9; 4:5; Rom 8:17; 1Pet 3:14; 4:12-19). Kunci dari frasa ini adalah "bagi Injil," bukan kejahatan kita sendiri (lih. 1Pet 2:15-16).
Orang Kristen modern harus menyadari bahwa penderitaan bagi Injil adalah normanya, bukan pengecualian (lih. Mat 5:10-12; Yoh 15:18-21; 16:1-2; 17:14; Kis 14:22; Rom 5:3-4; 2Kor 4:16-18; 6:4-10; 11:23-28; Flpi 1:29; 1Tes 3:3; 2Tim 3:12; Yak 1:3).
2Tim 1:9 "yang menyelamatkan kita dan memanggil kita" Ini adalah dua AORIST ACTIVE PARTICIPLE yang digabungkan dengan "dan" (kai). Dalam Rom 8:29-30 "panggilan" datang sebelum "penyelamatan", yang merujuk pada kedaulatan Allah (pemilihan), namun di sini panggilan merujuk pada pelayanan (dipanggil dengan sebuah panggilan, lih. 2Tim 1:6-8 dan Topik Khusus Pada 2Tim 1:9).
Ini ekuivalen PB terhadap bahasa perjanjian PL yang digunakan untuk Israel. Orang-orang yang percaya kepada Yesus adalah umat perjanjian Allah.
□ "dengan panggilan kudus" Ini bisa merujuk kepada Tuhan sebagai suci, tapi mungkin dalam konteks ini merujuk pada kehendak Allah untuk suatu umat perjanjian yang kudus. Kehendak Tuhan telah selalu bagi orang- orang yang "dibuat menurut gambar-Nya" (lih. Kej 1:26-27) agar mencerminkan citra-Nya kepada dunia (lih. Kej 12:3; Kel 19:5-6)! Karya Mesias telah memulihkan citra Tuhan yang hilang dalam pemberontakan Adam dan Hawa dalam Kej 3. Sasaran Kekristenan adalah keserupaan dengan Kristus (lih. Rom 8:29; Gal 4:19; Ef 1:4).
□ "bukan berdasarkan perbuatan kita," Ini adalah pokok khotbah Paulus yang menunjuk pada kaum Yudais dari Kis 15 dan kitab Galatia. Guru-guru palsu dari Surat-surat Pastoral ini juga memiliki sebuah mentalitas Yahudi perbuatan – kebenaran. Penolakan terhadap perbuatan-kebenaran ini adalah tema berulang dalam tulisan-tulisan Paulus (lih. Rom 3:20; Gal 2:16; 3:11; Ef 2:8-9; Fili 3:9; 2Tim 1:9; Tit 3:5).
□ "sesuai dengan tujuan dan anugerah-Nya sendiri" Kehendak dan karakter Allah tidak dapat dipisahkan. Dia telah bertindak atas nama manusia yang jatuh atas dasar jatidiri-Nya (lih. Ef 1:4-5,11). Injil mencerminkan hati Bapa, tindakan kasih sayang dari Putra dan kuasa Roh. Keselamatan adalah gagasan Tuhan, inisiasi Tuhan dan penyediaan Tuhan!
□ "yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman" Injil bukanlah "rencana B (cadangan)." Selalulah merupakan rencana Tuhan untuk menebus manusia yang jatuh, manusia yang diciptakan menurut gambar-Nya dan diciptakan untuk bersekutu dengan Dia. Seiring dengan mencatat pemberontakan umat manusia, Kej 3 juga mencatat janji dan rencana Allah (lih. Kej 3:15; Rom 16:25-26; Ef 2:11-3:13, lihat Topik Khusus pada 1Tim 4:10).
Rencana yang telah ditentukan sebelumnya melalui Kristus ini sering disebut dalam khotbah para Rasul dalam Kisah Para Rasul (lih. Kis 2:23; 3:18; 4:28; 13:29 dan juga dalam perkataan Yesus sendiri dalam Mr 10:45; Luk 22:20). Hal ini kemungkinan disinggung dalam Tit 1:2 (lihat TOPIK KHUSUS: \=
Lihat topik khusus YANG KEKAL
Israel hanyalah merupakan tahapan pertama dalam rencana penebusan dunia Allah (lih. Kej 12:3; Kel 19:5-6). Mesias selalu menjadi satu-satunya harapan bagi kemanusiaan yang berdosa!
2Tim 1:10 "dinyatakan" Istilah epiphany di sini menunjuk pada kedatangan pertama Kristus (lih. 1Tim 6:14; Tit 2:11), namun dalam 2Tim 4:1 dan Tit 2:13 kata yang sama mengacu pada Kedatangan-Nya yang Kedua. Lihat TOPIK KHUSUS: \=
Lihat topik khusus ISTILAH-ISTILAH UNTUK KEMBALI KRISTUS
\+ di Tit 2:13.
□ "Juruselamat kita Yesus Kristus" Juruselamat adalah gelar PL untuk YHWH (lih. Mazm 106:21; Yes 43:3,11,15,21; 49:26; 60:16; 63:8; Hos 13:4; Luk 1:47). Dalam PB ini dikaitkan dengan Yesus sebagai Mesias Allah(lih. Luk 2:11; Yoh 4:42; 13:23; Ef 5:23; Fili 3:20; 1Yoh 4:14).
Hanya di dalam Surat-surat Pastoral inilah kedua gelar tersebut digunakan secara berdekatan baik untuk Allah Bapa maupun Allah Anak.
- A. Tuhan
- 1. Tuhan Juruselamat kita (1Tim 1:1)
- 2. Tuhan Juruselamat kita (1Tim 2:3)
- 3. Juruselamat semua orang (1Tim 4:10)
- 4. Tuhan Juruselamat kita (Tit 1:3)
- 5. Tuhan Juruselamat kita (Tit 2:10)
- 6. Tuhan Juruselamat kita (Tit 3:4)
- B. Kristus
- 1. Juru Selamat kita (2Tim 1:10)
- 2. Tuhan Yesus Kristus penyelamat kita (Tit 1:4)
- 3. Tuhan dan Juruselamat kita yang agung, Kristus Yesus (Tit 2:13)
- 4. Yesus Kristus Juruselamat kita (Tit 3:6)
- 5. Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus (1Pet 1:11)
- 6. Tuhan dan Juruselamat Yesus Kristus (2Pet 2:20)
- 7. Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus (2Pet 3:18)
Surat-surat Pastoral, yang ditulis pada pertengahan sampai akhir tahun puluhan ini, juga bereaksi terhadap klaim dari Kaisar Romawi tentang keberadaannya sebagai Tuhan dan Juruselamat (sedemikian pula saat gelar-gelar ini digunakan dalam agama-agama misteri). Bagi orang Kristen, gelar-gelar ini hanya diperuntukkan bagi YHWH dan Mesias-Nya.
□ "telah mematahkan kuasa maut" Lihat Topik Khusus di bawah ini.
Lihat topik khusus KOSONG DAN BATAL (KATARGEŌ)
□ "mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa." Istilah "kehidupan" ini digunakan beberapa kali dalam Surat-surat Pastoral dan dapat berarti
- 1. Hidup yang kekal (1Tim 1:16; 6:12; Tit 1:2; 3:7)
- 2. kehidupan sejati (1Tim 6:19)
- 3. kehidupan saat ini dan kehidupan di masa yang akan datang (1Tim 4:8)
- 4. janji hidup di dalam Kristus (2Tim 1:1)
- 5. kehidupan dan keabadian melalui Kristus (2Tim 1:10)
Ada dua istilah terkait yang digunakan dalam Surat Pastoral untuk mengungkapkan kehidupan yang tidak pernah berakhir, zaman baru:
- 1. "rusak" dengan sebuah ALPHA PRIVATE (2Tim 1:10; Tit 2:7; Rom 2:7; 1Kor 15:52-54)
- 2. "kematian" dengan sebuah ALPHA PRIVATE (1Tim 6:16 dan 1Kor 15:53-54)
Ini bukanlah konsep Yunani bahwa setiap manusia yang memiliki "jiwa" abadi yang sudah ada sebelumnya. Keabadian orang percaya dimulai dengan iman pertobatan pribadi mereka di dalam Kristus. Tuhan adalah satu- satunya sumber keabadian (lih. 1Tim 1:17; 6:16). Dia memberikannya dengan cuma-cuma melalui Kristus (dan Kristus sendiri).
□ "oleh Injil" Istilah Yunani ini awalnya berarti "suatu hadiah karena membawa kabar baik." Ini menjadi secara unik merujuk di dalam kekristenan kepada berita luar biasa yaitu pengampunan dan penerimaan Allah melalui kehidupan, ajaran, kematian dan kebangkitan Yesus. Ini kemudian menjadi istilah yang digunakan untuk menggambarkan buku-buku tentang kehidupan Yesus (yaitu, keempat Injil). Yesus adalah kabar baik tentang kasih dan penyediaan Allah bagi orang-orang berdosa.
2Tim 1:11 "Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan" Ini adalah AORIST PASSIVE INDICATIVE. Dalam ayat ini, Paulus menegaskan karunia dan tugasnya yang dari Tuhan yang terkait dengan Injil (lih. 1Tim 2:7).
□ "seorang pemberita" Ini sebenarnya lebih merupakan tugas daripada karunia (lih.TEV). Berkhotbah tidak pernah terdaftar sebagai karunia, namun dalam arti tertentu adalah aspek penting dari semua karunia kepemimpinan (lih. Ef 4:11), yang semuanya melibatkan proklamasi. KATA BENDA ini berasal dari KATA KERJA kērussō, yang berarti memproklamirkan atau mengumumkan secara terbuka. Ini memiliki pengertian teknis sebagai cara untuk merujuk pada khotbah Apostolik (kērygma) terutama seperti yang muncul dalam khotbah- khotbah Petrus dan Paulus yang tercatat dalam kitab Kisah Para Rasul. Lihat TOPIK KHUSUS: \=
Lihat topik khusus KERYGMA
\+ dari Gereja Mula-mula pada 2Tim 3:15.
□ "rasul" "Rasul" berasal dari salah satu kata Yunani yang berarti "mengirim" (apostellō). Yesus memilih dua belas murid-Nya untuk menyertai Dia dalam arti khusus dan menyebut mereka "Rasul" (lih. Luk 6:13). Bentuk KATA KERJA nya sering digunakan untuk Yesus yang diutus dari Bapa (lih. Mat 10:40; 15:24; Mr 9:37; Luk 9:48; Yoh 4:34; 5:24,30,36,37,38; 6:29,38,39,40,57; 7:29; 8:42; 10:36; 11:42; 17:3,3,18,21,23,25; 20:21). Dalam sumber-sumber Yahudi, istilah ini digunakan untuk seseorang yang dikirim sebagai perwakilan resmi orang lain, mirip dengan "duta besar".
Istilah ini memiliki suatu makna otoritatif khusus. Ini digunakan oleh mereka yang mengenal Kristus selama kehidupan fisik dan pelayanannya (lih. Kis 1:21-26). Paulus mengklaim bahwa dia juga telah melihat Tuhan dalam visi dan panggilan Damaskusnya (lih. Kis 9). Orang-orang ini secara unik dipanggil dan diperlengkapi oleh Roh untuk merekam dan menjelaskan kejadian, ajaran, dan mukjizat dari kehidupan duniawi Yesus.
Istilah ini lalu mulai digunakan untuk suatu karunia yang terus-menerus di gereja (lih. 1Kor 12:28; Ef 4:11). Fungsi pasti mereka tidak pernah ditentukan; Kemungkinan pendirian gereja di daerah baru atau kepemimpinan regional (lih. Kis 14:4,14; 18:5; 1Kor 4:9; Gal 1:19; Fili 2:25; 1Tes 2:6 ).
□ "guru" Ini terdaftar sebagai karunia rohani dalam Kis 13:1; Rom 12:6-7; 1Kor 12:28; dan Yak 3. Ini dikombinasikan dengan karunia pendeta di Ef 4:11 dan 1Tim 3:2; 2Tim 2:24. Bila digunakan sebagai karunia terpisah, ini mungkin merujuk pada pelatihan orang-orang yang baru bertobat, namun bila dikaitkan dengan pendeta, ini mungkin merujuk pada pelatihan orang-orang percaya dalam doktrin (lih. 2Tim 2:15; 3:16-17).
KJV dan NKJV memiliki istilah tambahan "kepada bangsa-bangsa lain." Ini tidak ada dalam manuskrip Yunani yang berhuruf besar א* dan A, tapi itu muncul pada MSS א2, C, D, F, G, dan teks kuno lainnya. Ini memang ada dalam 1Tim 2:7 dan kemungkinan merupakan suatu tambahan dari para juru tulis mula-mula. UBS4 memberikan penghilangannya suatu peringkat "B" (hampir pasti).
2Tim 1:12 "Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini," Ini pasti berhubungan dengan 2Tim 1:8. Paulus tahu secara pribadi harga dar kepemimpinan spiritual (lih. 2Kor 4:7-12; 6:3-10; 11:24-28).
□ "tetapi aku tidak malu" Ini merujuk pada nasihat Paulus kepada Timotius dalam 2Tim 1:8 dan ay.2Tim 1:16. Masalah Paulus dalam suatu arti adalah bukti keberhasilannya dalam pemberitaan Injil (lih. Gal 6:17)!
□ "karena aku tahu kepada siapa" Perhatikan bahwa penekanannya adalah pada hubungan pribadi, bukan keadaan.
□ "aku percaya" Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE INDICATIVE yang secara harfiah berarti "Aku percaya dan terus percaya." Ini merujuk pada pengalaman keselamatan Paulus di jalan menuju Damaskus (lih. Kis 9).
Untuk "percaya" lihat Topik Khusus pada 1Tim 1:16.
□ "aku yakin" Ini adalah suatu PERFECT PASSIVE INDICATIVE. Ini merujuk pada kepercayaan Paulus dalam Tuhan dan dari Tuhan, bahkan di tengah penganiayaan dan pemenjaraan yang dia alami.
□ "Dia berkuasa memeliharakan" Frasa "Dia berkuasa" ini adalah sebutan deskriptif yang bagus untuk Tuhan (lih. Rom 16:25; Ef 3:20 dan Yud 1:24). Tuhan tidak hanya berkuasa, tapi Dia bersedia melindungi pengakuan iman kita kepada Kristus (lih. 1Pet 1:19) dan gaya hidup kita yang setia! Bukan hanya keselamatan yang merupakan peristiwa yang dimulai oleh Allah, yang diproduksi Allah dan yang disempurnakan Allah Tuhan, namun demikian juga, kehidupan orang Kristen.
□ "apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku" Allah melindungi pengakuan-pengakuan orang-orang percaya (lih. 1Pet 1:4-5). Namun demikian, orang percaya harus menjaga pengabdian mereka terhadap Injil (lihat catatan lengkap di 1Tim 1:18, lih. 1Tim 6:20; 2Tim 1:14). Kekristenan adalah sebuah perjanjian dengan manfaat dan hak istimewa, namun juga dengan persyaratan dan tanggung jawab!
□ "hari Tuhan" Ini adalah cara PL untuk merujuk pada akhir zaman (lih. 2Tim 1:18). PL dengan jelas mengungkapkan satu intervensi klimaks Allah terhadap sejarah manusia. Namun demikian, dari wahyu progresif PB orang percaya sekarang tahu ada dua kedatangan, inkarnasi (peresmian kerajaan Allah) dan Kedatangan Kedua (penyempurnaan kerajaan Allah).
Lihat topik khusus HARI ITU
- NASB "pertahankan"
- NKJV "peganglah"
- NRSV "berpeganglah pada"
- TEV "berpegang teguhlah pada"
- NJB "tetaplah"
Ini adalah "Aku telah" (echō) yang sangat umum, namun ini memiliki rentang semantik yang luas seperti yang ditunjukkan oleh terjemahan-terjemahannya. Bentuknya adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Timotius harus terus berpegang pada kebenaran apostolik yang disampaikan kepadanya oleh Paulus (lih.2Tim 1:14; Tit 1:9).
□ "contoh" Istilah "standar" ini dalam bahasa Yunani berarti "membuat sketsa" dan digunakan dalam desain arsitek (yaitu, sebuah cetak biru). Paulus telah memberi Timotius keseluruhan rencana teologisnya.
□ "ajaran yang sehat" Ini adalah tema berulang dalam Surat-surat Pastoral yang merujuk pada ajaran-ajaran yang sehat (lih. 1Tim 1:10; 4:6; 6:3; 2Tim 1:13; 4:3,4 Tit 1:9,13; 2:1,2). Ayat ini jelas mencerminkan kehadiran dan masalah yang disebabkan oleh guru-guru palsu.
□ "dalam iman dan kasih" Ini merujuk pada bagaimana cara pemimpin harus mempertahankan, meneruskan, dan membela kebenaran Injil (lih. 1Kor 13).
2Tim 1:14 "Peliharalah… oleh Roh Kudus" Ini adalah sebuah AORIST ACTIVE IMPERATIVE. Perhatikan bahwa orang percaya harus berjaga, tetapi Roh Kudus adalah sarana dan kuasa yang dengannya hal itu dilakukan!
□ "yang diam di dalam kita" Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE PARTICIPLE. Ada fluiditas antara karya Roh dan Putra. G. Campbell Morgan mengatakan bahwa nama terbaik untuk Roh Kudus adalah "Yesus yang lain." Berikut ini adalah perbandingan garis besar karya dan gelar-gelar Anak dan Roh:
- 1. Roh disebut "Roh Yesus" atau ungkapan yang serupa (lih. Rom 8:9; 1Kor 15:45; 2Kor 3:17; Gal 4:6; 1Pet 1:11).
- 2. Keduanya disebut dengan istilah yang sama
- a. "Kebenaran"
- (1) Yesus (Yoh 14:6)
- (2) Roh (Yoh 14:17; 16:13)
- b. "Penasehat"
- (1) Yesus (1Yoh 2:1)
- (2) Roh (Yoh 14:16; 16:7)
- 3. Keduanya berdiam dalam orang percaya
- a. Yesus (Mat 28:20; Yoh 14:20,23; 15:4-5; Rom 8:10; 2Kor 13:5; Gal 2:20; Ef 3:17; Kol 1:27)
- b. Roh (Yoh 14:16-17; Rom 8:9,11; 1Kor 3:16; 6:19; 2Tim 1:14)
- c. Bapa (Yoh 14:23; 2Kor 6:16)
Lihat topik khusus KEPRIBADIAN ROH
- NASB "harta yang telah dipercayakan kepadamu"
- NKJV "hal baik yang telah dilakukan untukmu"
- NRSV "harta yang baik yang dipercayakan kepadamu"
- TEV "hal baik yang telah dipercayakan kepadamu"
- NJB "harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita,"
Ini merujuk pada sesuatu yang dipercayakan kepada orang lain untuk dijaga keamanannya. Ini mungkin sebuah permainan kata pada istilah pistis, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai percaya, kepercayaan, atau iman. Orang-orang percaya telah mempercayakan (lihat catatan penuh di 1Tim 1:18) iman mereka kepada Allah (lih. 2Tim 1:12). Tuhan pada gilirannya telah mempercayakan pesan Injil kepada mereka (lih. 1Tim 6:20). Orang-orang yang beriman adalah pelayan dari pesan Injil tersebut. Suatu hari kita akan memberikan sebuah pertanggungjawaban kepada-Nya (lih. 2Kor 5:10) tentang bagaimana kita menangani deposito kebenaran ini!
Lihat topik khusus ORTODOKSI DARI PASTORAL
Galilah -> 2Tim 1:11-18
Galilah: 2Tim 1:11-18 - Teladanilah Pelayan yang Baik 2Timotius 1:11-18 Sub Tema: Teladanilah Pelayan yang Baik
Untuk Injil itulah saya diangkat sebagai pemberita dan rasul dan pengajar, itulah sebabny...
2Timotius 1:11-18 Sub Tema: Teladanilah Pelayan yang Baik
Untuk Injil itulah saya diangkat sebagai pemberita dan rasul dan pengajar, itulah sebabnya saya juga menderita hal-hal ini, akantetapi saya tidak malu, karena saya mengenal Dia yang saya sudah percaya dan saya sudah yakin bahwa Dia mampu untuk menjaga apa yang saya percayakan kepada Dia, sampai hari itu. Peganglah terus pada patokan ajaran sehat yang kamu dengar dari saya, dalam iman dan kasih yang ada di dalam Kristus Yesus. Jagalah harta baik yang sudah dipercayakan kepadamu, melalui Roh Kudus yang diam di dalam kita. Kamu sudah tahu bahwa semua yang ada di Asia memungkiri saya, termasuk Figelus dan Hermogenes. Semoga Tuhan memberi rahmat kepada keluarga Onesiforus, karena dia sering menyegarkan saya dan tidak malu karena belenggu saya, sebaliknya setibanya di Roma, dia berusaha mencari sayasampai dia menemukan saya. Semoga Tuhan menganugerahkan supaya dia menemukan rahmat dari Tuhan pada hari itu! Dan kamu lebih tahu betapa banyak pelayanan yang dia buat di Efesus.
ay. 11 Untuk Injil itulah – Frase eis ho berarti yang kepadanya/untuk itu, tetapi tentu menyangkut Injil di ayat tadi. Dalam Bahasa, kurang jelas kalau kata Injil tidak disebut ulang.
Saya diangkat – Kata tithemi (diangkat) boleh membawa arti ditaruh/diletakkan/ditetapkan, tetapi dalam konteks ini mungkin lebih alami diterjemahkan diangkat.70 Sifat pasif pada kata ini menunjukkan bahwa Allah yang melakukannya. Sangat mirip dengan 1 Tim 2:7.
Sebagai pemberita dan rasul dan pengajar – Ketiga istilah ini terikat pada kata tithemi (diangkat), menyangkut keluasan dari pelayanan Paulus. Kata keryx boleh juga diterjemahkan pengkhotbah atau pemberita. Seorang keryx pada waktu itu ditugaskan untuk mengumumkan kabar dalam banyak konteks, dan oleh karena itu biasanya ada dua syarat baginya, yaitu dia perlu suara yang nyaring supaya boleh didengar dan dia perlu selalu mengumumkan dengan akurat dan teliti, apa yang diberikan kepadanya.71 Jadi dengan menggunakan istilah ini Paulus menggambarkan Injil sebagai berita yang perlu diumumkan, diserukan kepada semua orang.
Kata apostolos (rasul) dijelaskan lebih jauh di 2 Tim 1:1, tetapi di sini tentu Paulus bicara mengenai otoritas yang diberikan Allah kepadanya, supaya dia mengumumkan Injil di antara orang non Yahudi. Kata didaskalos (pengajar) menyangkut ajaran doktrin. Ingat bahwa surat ini ditujukan kepada Timotius secara pribadi,72 jadi Paulus tidak bermaksud menginformasikan hal ini kepada Timotius. Itu bukan informasi baru. Dia mau supaya Timotius ikut merasakan panggilan tersebut, yang juga ada pada dia (kecuali kerasulan).73 Lihat 1 Tim 4:11, 6:2, 2 Tim 2:2, 4:2.
ay. 12 Itulah sebabnya saya juga menderita hal-hal ini – Frase di hen aitian berarti melalui penyebab itu, tetapi maknanya itulah sebabnya/karena itu. Kata kai (dan/juga) sedikit membingungkan karena boleh terikat pada kata saya, atau juga hal-hal ini. Lebih baik diikat pada saya, karena lebih alami di konteks kalau Paulus berkata dia juga menderita, daripada dia menderita hal-hal ini pun. Kata paskho (menderita) bersifat terus menerus di masa kini,74 menyangkut apa yang sedang dia derita. Paulus bisa bicara mengenai semua penderitaan yang pernah dia alami bagi Kristus, tetapi bukan daftaran itu yang dia pikirkan. Dia sekarang dipenjarakan karena Kaisar Nero menganiaya orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus, apalagi yang memberitakan-Nya! Kata tauta secara literal berarti hal-hal ini, tetapi semuanya ini (TB, BIS) dan seperti sekarang ini (AYT) memang tepat maknanya.
Akan tetapi saya tidak malu – Kata alla biasanya menunjukkan kontras yang tegas dalam arti sebaliknya/melainkan tetapi di sini Paulus hanya menggunakannya untuk mengungkapkan bahwa dia tidak malu, seperti orang lain yang menunggu hukuman mati. Jadi kontras ada pada apa yang biasanya orang rasakan, dengan apa yang Paulus rasakan. Sekali lagi, ingat bahwa dia bicara dengan Timotius, yang baru dia perintahkan untuk jangan malu (1:8). Jadi maksudnya jangan malu Timotius, lihat apa yang saya derita ini dan saya tidak malu!75
Karena saya mengenal Dia – Bahasa ini indah! Apa sebabnya Paulus tidak malu? Karena dia mengenal Allah dan kesetiaanNya dan kuasaNya dan kedaulatanNya. Kata oida menyangkut pengetahuan yang lengkap, atau yang diraih, tetapi kalau menyangkut orang, kata ini bicara mengenai pengenalan akrab/dekat.76 Paulus sudah sangat tahu hati Allah dan kemampuanNya dan kasihNya. Kata ini biasanya bersifat perfek, menyangkut pengetahuan/pengenalan yang pasti dan yang berdampak dalam hidupnya.77 Kata hos (Dia) berarti yang dan dalam konteks ini boleh menyangkut Allah Bapa, atau Yesus. Mungkin lebih cocok kalau Allah Bapa, karena menyangkut kuasa dan kedaulatan yang biasanya menjadi hak Dia.78
Yang saya sudah percaya – Kata pisteuo (percaya) bersifat perfek79 juga, menyangkut iman yang ditaruh secara kokoh kepada Allah di masa lalu, yang masih terus ada sekarang.80
Dan saya sudah yakin – Sekali lagi kita lihat bentuk perfek.81 Sudah tiga kali di ayat ini. Kata peitho (yakin) berarti meyakinkan, tetapi kalau perfek dan pasif menyangkut keyakinan yang sudah kokoh dan berdampak.82 Dia sudah diyakinkan oleh Allah sendiri dan karakterNya yang sudah Paulus kenal.
Bahwa Dia mampu – Keyakinan Paulus ada pada hal ini: Allah mampu. Kata dynatos (mampu), agak seperti dynamis, sering hanya berarti mampu/sanggup.83 Hampir setiap versi bahasa Inggris menerjemahkannya able (mampu).84 Banyak orang pikir harusnya kuasa karena kata ini adalah sumber dari kata dinamit, tetapi sebenarnya tidak begitu.85 AYT dan BIS menerjemahkannya sanggup. Kalau orang terbelenggu di penjara, yang sangat gelap dan berbau, menunggu dihukum mati, dia pasti rasa tidak mampu. Paulus dikuatkan oleh kemampuan Allah untuk buat apa yang Paulus tidak lagi mampu perbuat.
Untuk menjaga apa yang saya percayakan kepada Dia – Ayat ini agak sulit ditafsirkan, karena secara literal berbunyi untuk menjaga deposit/titipan saya. Jadi boleh menyangkut titipan yang menjadi milik Paulus, atau juga sesuatu yang dia titipkan dengan Allah. Kalau melihat penggunaan kata paratheke ini di ay. 14 (harta baik) dan juga 20 (apa yang dipercayakan), dua-duanya menyangkut sesuatu yang dititipkan/dipercayakan kepada Timotius, oleh Allah. Kalau begitu di sini Paulus bicarakan Injil yang dia sampaikan (Gal 1:11-12), atau hasil pelayanannya (Fili 1:6).86 Masalahnya penafsiran itu tidak sesuai konteksnya, di mana Paulus tidak malu akan kondisinya dan yakin akan kekuatan Allah. Melihat hal itu, mungkin lebih baik kita simpulkan bahwa nyawanya yang dia percayakan kepada Allah dalam keyakinan bahwa Dia sanggup memelihara jiwanya sampai Kristus datang kembali. Rupanya kebanyakan tafsiran menafsirkannya begitu. Kalau dimengerti seperti itu, ay. 14 menjadi semacam kiasan, di mana Paulus berkata bahwa Allah dapat dipercaya dengan apa yang dipercayakan kepadaNya, bagaimana dengan kamu? Rupanya TB, AYT dan BIS menuruti pandangan pertama.
Sampai hari itu – Tentu menyangkut hari Kristus yang dibicarakan di Fili 1:10. Pada waktu itu orang percaya akan menerima upah, kalau hidup setia kepada Allah dan kehilangan upah kalau mereka tidak melayani sesuai kehendakNya. Lihat 1 Kor 3:12-15, 2 Kor 5:9-10.
ay. 13 Peganglah terus pada patokan ajaran sehat – Kata ekho berarti berpegang dan oleh karena artinya cukup mirip dengan jagalah di ayat berikut, lebih baik kita simpulkan bahwa maksudnya pribadi di ayat ini. Jadi ay. 13 menyangkut sikap dan respon Timotius pada Injil dan ayat berikut menyangkut tanggung jawabnya untuk menjaga kemurniannya.87 Perintah peganglah bersifat terus menerus,88 menyangkut gaya hidup. Tidak berarti Paulus takut Timotius akan murtad. Dia baru bicara mengenai imannya, yang sungguh-sungguh (1:5). Yang dia takut adalah jangan-jangan Timotius mulai terpengaruh oleh ajaran yang tidak betul. Bukankah Petrus dan Barnabas mengalami hal ini di Gal 2:11-14? Memang doktrin mereka tidak berubah, tetapi kelakuan mereka tidak sesuai. Orang percaya juga bisa percaya Injil, tetapi lama-kelamaan lupa anugerah, atau lupa kasih dan pengampunan Allah kepada mereka secara pribadi. Allah ingin supaya kita tidak pernah lupa apa yang sudah, sedang dan akan Dia buat dalam menyelamatkan kita. Itulah yang baru dijelaskan di 9-10.
Kata hypotyposis berarti sketsa, seperti kita perhatikan di 1 Tim 1:16, tetapi juga membawa arti pola/contoh/patokan.89 Mungkin paling jelas kalau patokan yang dimaksudkan di sini, karena menyangkut kualitas dari Injil, yaitu apakah tetap sehat. Sama seperti kita perhatikan di 1 Tim 1:10, kata hygiaino berarti sehat/utuh, tetapi dalam konteks doktrin berarti akurat/tepat/benar. Kata ini adalah sumber dari kata higienis. Kalau seseorang kehilangan satu bagian dari Injil, biar sedikit pun, dia merusakkannya. Injil harus dipercaya dan disampaikan dengan segala kekayaannya, tidak disesuaikan atau dicampuri dengan pikiran/pendapat manusia. Lihat juga 1 Tim 6:3-5, Gal 1:6-9 (Ingat bahwa pengajar sesat yang datang ke Galatia hanya menambahkan hal sunat pada Injil…)
Yang kamu dengar dari saya – Di surat Galatia Paulus menegaskan bahwa dia menerima Injil langsung dari Allah (Gal 1:11-12) dan dia sudah mempercayakannya kepada Timotius (1 Tim 1:18, 2:2, 3:14) dan nanti di 2 Tim 2:2 kita akan melihat bahwa dia rindu supaya Timotius mempercayakannya juga kepada orang lain lagi, yang dapat meneruskannya. Kata dengar (akouo) bersifat lampau,90 menyangkut satu waktu di mana Paulus memberitakan Injil kepada Timotius. Seperti kita perhatikan di Pendahuluan, kemungkinan besar Timotius menjadi percaya pada perjalanan misi Paulus yang pertama, tetapi tentu mereka banyak bicara mengenai Injil dalam seluruh pelayanan mereka bersama. 91
Dalam iman dan kasih yang ada di dalam Kristus Yesus – Klausa ini hampir persis sama dengan 1 Tim 1:14b. Maksudnya cara kita memegang kepada patokan ajaran yang benar adalah dengan terus memancarkan iman dan kasih yang bersumber dalam Kristus. Iman (pistis) tidak mempunyai artikel, jadi tidak menyangkut kekristenan, melainkan iman pribadi kepada Kristus, iman sehari-hari. Dalam kata lain, Timotius perlu terus mengandalkan Kristus dalam hidupnya. Kasih (agape) adalah tanda bahwa orang mengenal Kristus (Yoh 13:34-35), mempunyai Roh Kudus (Gal 5:22) dan mewakili Allah di dunia ini (1 Yoh 4:7-8). Perhatikan bahwa sumber dari iman dan kasih adalah Kristus sendiri – Dialah yang terus mengobarkan iman dan kasih di dalam hati orang percaya. Kita bisa hidup dalam keyakinan sehari-hari dan kasih yang terus meluap karena kita sudah bersatu dengan Kristus.92
ay. 14 Jagalah harta baik yang sudah dipercayakan kepadamu – Klausa ini secara literal berbunyi Jagalah deposit/titipan yang baik…Kata fylasso (jagalah) sudah dipakai di ay. 12, di mana kita lihat keyakinan Paulus bahwa Allah mampu menjaga/memelihara nyawanya. Di sini menyangkut Injil yang dipercayakan. Jadi ay. 13 menyangkut keselamatan pribadi Timotius, sedangkan ayat ini beralih bicara mengenai tanggung-jawabnya untuk berusaha supaya Injil tidak ditambahi, dikurangi, dikeraskan, diperlembut, diputarbalikkan, dll. Injil sudah sempurna, jadi perubahan dari manusia selalu merusakkannya, karena Injil tidak bisa dibuat lebih baik. Dari segi penempatan dan juga bentuk perintah jagalah bersifat tegas, jadi hal ini penting.93
Kata yang diterjemahkan harta (paratheke) di sini, persis sama dengan apa yang saya percayakan di ay. 12, menyangkut sesuatu yang berharga yang dititipkan supaya dijaga. Paulus mempercayakan nyawanya kepada Allah dan Allah mempercayakan Injil ini, yang utuh dan sempurna, kepada Timotius. Perhatikan bahwa harta/deposit ini adalah baik (kalos = baik/indah), mungkin agak mirip dengan makna dari sehat tadi.94 Berharga di AYT dan BIS bagus juga, karena mengikuti kiasan dari deposit/titipan, tetapi apakah maksud Paulus menyangkut harganya atau kemurniannya?
Melalui Roh Kudus yang diam di dalam kita –Timotius dikuatkan lagi oleh kebenaran bahwa dia tidak berjuang sendiri – Kekuatannya dan kasihnya dan disiplin mentalnya bersumber dalam Roh Kudus (1:7), keselamatannya bersumber dalam Allah saja, melalui pengorbanan Kristus (1:9-10), nyawanya ada di tangan Allah (1:12) dan kemampuannya untuk memperjuangkan Injil bersumber pada Roh Kudus. Kata enoikeo adalah kata buatan dari ev (dalam) dan oikeo (diam/tinggal). Lihat juga Rom 8:11. Kata kita (hemeis) muncul berulang-ulang dalam bagian 2 Tim 1:7-14, menarik hati Timotius untuk mengingat keluarga Allah
ay. 15 Kamu sudah tahu – Klausa ini dengan jelas mengatakan bahwa peristiwa ini sudah diketahui oleh Timotius, walaupun dia masih jauh dari Roma. Jadi mungkin berarti ini kejadian besar, yang tersebar luas kabarnya.
Bahwa semua yang ada di Asia memungkiri saya – Kalau dibaca secara harafiah, mungkin disimpulkan bahwa semua orang percaya di Asia membelot, tetapi memang tidak begitu. Kata pas (semua) kadang-kadang bicara secara umum saja dan tidak perorangan. Kita lihat hal ini di Kis 19:10 di mana pemberitaan Injil tersebar di seluruh wilayah Asia, tetapi bukan tujuannya untuk berkata bahwa setiap orang, besar, kecil, pria dan wanita, budak dan bebas mendengar Injil secara pribadi. Jadi di sini juga, mungkin maksudnya begitu, karena sulit dimengerti kalau kita sadar bahwa Onesiforus berasal dari Asia (2 Tim 4:19). Ada juga satu teori bahwa mungkin satu rombongan dari Asia yang pada awalnya menemani Paulus, tetapi ketika penganiayaan menjadi hebat, mereka melarikan diri. Jadi maksudnya seluruh rombongan itu yang memungkirinya.95 Mungkin teori ini yang paling masuk akal. Hal ini dijelaskan lebih jauh di 2 Tim 4:10, 16. Asia di sini tentu berarti Asia Kecil, di mana Efesus berada. Kata apostrefo (memungkiri) berarti berpaling dari seseorang atau sesuatu, tetapi dalam bentuk ini membawa arti memungkiri/menolak.96 Lihat juga kata ini di Kis 7:39 (menolakNya). Tidak dikatakan bahwa mereka menolak Allah. Paulus yang ditinggalkan.
Termasuk Figelus dan Hermogenes – Kedua bapak ini tidak dibicarakan di tempat lain, jadi sulit kita menyimpulkan apa maksud Paulus di sini. Kemungkinan besar mereka pemimpin dalam rombongan tersebut, sehingga Paulus rasa lebih kecewa dengan mereka, sebagai orang yang seharusnya menjadi teladan.97
ay. 16 Semoga Tuhan memberi rahmat kepada keluarga Onesiforus – Dalam suasana ini yang tentu kelam bagi Paulus, datangnya seseorang yang tidak melarikan diri, melainkan membahayakan diri dan dengan sengaja mencarinya, bayangkan sukacita Paulus! Ada kemungkinan bahwa Paulus mau mengangkat Onesiforus sebagai contoh keberanian untuk Timotius teladani.98 Klausa pertama ini sangat mirip dengan klausa pertama di ay. 18. Pengulangan ini mencerminkan hati Paulus yang sangat bersyukur karena Onesiforus.
Kata didomi (memberi) bersifat optatif,99 yang biasanya dipakai dalam pemberkatan, mengucapkan kerinduan untuk Allah memberkati orang. Lihat juga Rom 15:5, 2 Tes 3:16.
Kata eleos (rahmat/belas kasihan) diharapkan untuk keluarga bapak ini, karena sifat itulah yang dia tunjukkan kepada Paulus. Jadi Paulus rindu supaya belas kasihan yang dia rasakan melalui Onesiforus dan keluarganya (oikos = rumah tangga), dikembalikan kepadanya oleh Allah sendiri. Pemberkatan ini indah! Melihat pemberkatan ini ditujukan kepada keluarga Onesiforus (sama di 2 Tim 4:19) dan bahwa pemberkatan di ay. 18 menyangkut harinya Tuhan, ada beberapa tafsiran yang menyimpulkan bahwa dia sudah meninggal ketika Paulus menulis surat ini.100 Teori ini cukup masuk akal melihat emosi Paulus ketika memikirkannya. Bayangkan kalau teman ini datang dan siap mati dalam upayanya menyegarkan hati Paulus. Kemungkinan ini sesuai juga dengan masa penganiayaan yang sedang mereka lalui. Boleh diperhatikan juga bahwa semua kata kerja menyangkut dia bersifat lampau. Memang, itu hanya teori dan bahasa tersebut boleh dipakai kalau dia masih hidup, tetapi sudah pulang dan belum sampai di rumah,101 tetapi bukti-bukti ini cukup kuat.102
Karena dia sering menyegarkan saya – Kata pollakis berarti sering/berulang-ulang,103 jadi orang ini tidak hanya mengunjungi satu kali, berdoa, lalu pulang. Dia datang berulang-ulang dan menguatkan Paulus dalam Tuhan. Bukan main berani! Kata anapsykho secara literal berarti memberi ruang supaya orang boleh tarik nafas, tetapi maknanya menyegarkan/membesarkan hati.104
Dan tidak malu karena belenggu saya – Frase ouk epaiskhynthe (dia tidak malu) mengingatkan kita pada satu tema di 2 Tim 1 ini, di mana Timotius tidak boleh malu (1:7, 8, 12). Kata halysis berarti rantai/belenggu, tetapi secara figuratif berarti masa di penjara.105 Kemungkinan besar masa di penjara yang dimaksudkan (lihat TB, BIS, AYT). Jadi walaupun teman-teman dari orang percaya dicurigai, Onesiforus tidak malu dan tidak mau memungkiri Paulus.
ay. 17 Sebaliknya setibanya di Roma, dia berusaha mencari saya – Kata penghubung alla membuat kontras dengan frase tidak malu, jadi diterjemahkan sebaliknya. Klause genomenos en Rome boleh berarti setibanya di Roma (dia datang secara khusus untuk mencari Paulus), atau ketika dia di Roma (dia ada di Roma untuk alasan lain, tetapi sisihkan waktu untuk mencari Paulus).106 Melihat keurgenannya dan seringnya dia mengunjungi Paulus, mungkin lebih baik setibanya di Roma. Kata sifat spoudaios (berusaha) berfungsi sebagai semacam penguat bagi kata kerja, jadi kalau dipakai bersama kata zeteo (mencari) berarti dengan sangat, atau dengan berusaha.107 Orang lain lari dari Paulus dan Onesiforus lari kepadanya.
Sampai dia menemukan saya – Klausa ini secara literal berbunyi dan dia menemukan, tetapi oleh karena menemukan adalah hasil dari mencari, mungkin lebih alami kalau kata sampai ditambahkan. Menemukan (heurisko) ini menjadi kiasan di ayat berikut di mana orang yang menemukan Paulus diharapkan menemukan belas kasihan pada harinya Tuhan.108
ay. 18 Semoga Tuhan menganugerahkan – Kata didomi dalam bentuk optatif lagi (16). Diterjemahkan menganugerahkan hanya karena rasanya lebih cocok sebab kalimatnya sedikit berbeda. Tapi artinya hanya beda tipis.
Supaya dia menemukan rahmat – Lihat penjelasan di ayat tadi. Bayangkan air mata Paulus kalau benar bahwa Onesiforus mati karena mengunjunginya!
Dari Tuhan pada hari itu! – Lihat penjelasan di ay. 12 tadi.
Dan kamu lebih tahu – Paulus bicara secara pribadi kepada Timotius sebagai penanggung-jawab di Efesus, yang kenal sekali dengan Onesiforus.
Betapa banyak pelayanan yang dia buat di Efesus – Paulus tidak mau supaya Onesiforus hanya dilihat dari segi pelayanannya pada Paulus, melainkan supaya pelayanannya dilihat secara keseluruhan. Orang ini rupanya rajin sekali melayani di Efesus. Kata hosos (betapa banyak) tidak terlalu spesifik, tetapi maknanya betapa banyak macam…109 Kata diakoneo menyangkut pelayanan secara umum.110 Tidak dikatakan di sini bahwa pelayanan tersebut dibuat untuk membantu Paulus di Efesus. Frase bagiku (AYT, BIS) hanya terdapat di beberapa naskah, jadi dianggap tidak asli.111 Dalam hal itu TB yang lebih akurat.
- Apakah saudara sadar bahwa posisimu di dalam Tubuh Kristus adalah kewajiban, di mana Anda harus melayani? Apakah seperti Paulus, saudara merasakan panggilan itu?
- Apakah percaya Tuhan dengan nyawamu sehingga siap berkorban?
- Apakah saudara terus hidup dalam kesadaran akan Injil secara keseluruhan dan di dalamnya mengandalkan Kristus dan memancarkan kasihNya?
Topik Teologia -> 2Tim 1:14
Topik Teologia: 2Tim 1:14 - -- Roh Kudus
Kudus
Maz 51:13 Yes 63:10-11 Mar 1:8 Luk 1:35 Yoh 14:26 Kis 1:8 Kis 7:51 Kis 10:44-47 Kis 15:28 Kis 28:25 Rom 1:4...
- Roh Kudus
- Gereja
- Organisasi dan Jabatan Gereja
- Para Pelayan Umum
- Kualifikasi Pemimpin
- Ima 10:3-11 Ima 21:5-6 Yos 1:8 1Sa 2:35 2Ta 6:41 Ezr 7:10 Yes 52:11 Yer 1:7-8 Yer 3:14-15 Yer 20:8-9 Mal 2:6-7 Mat 10:16-25 Mat 20:25-28 Mat 23:8-11 Luk 12:42-44 Luk 24:49 Yoh 10:2-5,11-16 Yoh 13:13-17 Yoh 17:15-20 Kis 4:8,31 Rom 2:21-23 1Ko 2:2 1Ko 3:5-9 1Ko 4:1-2,10-13 1Ko 9:16-23 2Ko 2:15-17 2Ko 4:1-11 2Ko 6:3-10 Gal 6:17 1Te 2:3-12 1Ti 6:11-14 2Ti 1:13-14 2Ti 2:1-7,15,20-26 2Ti 3:14 Tit 2:1,7-8 Yak 3:13 1Pe 4:10-11
TFTWMS: 2Tim 1:12-14 - Aku Tidak Malu Terhadap Penderitaanku "Aku Tidak Malu Terhadap Penderitaanku" (2 Timotius 1:12-14)
12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena a...
"Aku Tidak Malu Terhadap Penderitaanku" (2 Timotius 1:12-14)
12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan. 13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus. 14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
Ayat 12. Ayat ini dimulai, Itulah sebabnya aku [juga] menderita semuanya ini.
"Itulah sebabnya" menunjuk balik kepada keadaan Paulus sebagai pemberita yang ditetapkan untuk Allah (1:11). Memberitakan injil telah membuat dia mendapat masalah dengan orang-orang Yahudi, dan tidak diragukan lagi itu merupakan faktor dalam penangkapannya. Ia telah mengalami banyak kekerasan di masa lalu (2 Kor. 11: 23-27), dan sekarang ia "juga" menderita "semuanya ini": perlakuan buruk berupa pemenjaraan, ditambah dengan perasaan malu karena dianggap seorang penjahat, ditambah kemungkinan akan kematian. Kata yang diterjemahkan "menderita" (pa÷scw, paschō) adalah sama dengan kata yang digunakan untuk menggambarkan penderitaan Kristus.60
Terlepas dari penderitaan Paulus itu, rasul itu berkata, aku tidak malu. Ini adalah yang kedua dari tiga kemunculan kata "malu" dalam pasal ini dalam Alkitab NASB. Paulus telah mendorong Timotius untuk jangan "merasa malu" terhadap injil atau terhadap dia (1:8); sekarang ia melakukan perintahnya sendiri. Istilah itu sama seperti yang ditemukan dalam Roma 1:16: "Aku tidak malu terhadap injil."
Jika kita mau mengetahui rahasia kesediaan Paulus untuk menderita dan tetap tidak malu, kita hanya perlu melihat bagian terakhir ayat 12, salah satu ungkapan agung tentang iman di dalam Alkitab: "Karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan." Ada sikap percaya diri dalam pernyataan Paulus itu. Ia tidak mengatakan, "Saya pikir Allah itu ada" atau "Mungkin Allah itu ada." Sebaliknya, ia berkata, "Aku tahu kepada siapa aku percaya" (huruf miring ditambahkan). Kata yang diterjemahkan "tahu" (oi™da, oida) "menunjukkan penuh 'pengetahuan.'"61Orang ateis berkata, "Aku tidak percaya Allah itu ada." Orang agnostik berkata, "Aku tidak tahu apakah Allah itu ada." Paulus berkata, "Aku yakin tahu."
Paulus tidak mengatakan, "Aku tahu apa yang aku percaya," tapi aku tahu kepada siapa aku percaya. Ulasan ini tidak dimaksudkan untuk memperkecil isi iman. Kitab Suci memberi kita hikmat yang mengarah kepada keselamatan (3:15). Kitab itu memperlengkapi kita "untuk setiap perbuatan baik" (3:17). Oleh karena itu kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengkajinya, mempelajarinya, dan menggunakannya dengan benar (2:15). Meski demikian, keyakinan kita tidak berpusat pada Firman Allah, tetapi pada Allah itu sendiri. Oida adalah kata mengenai hubungan. Itu dapat berarti "sangat mengenal baik dengan atau punya hubungan dekat dengan."62Paulus tidak sedang menekankan pengetahuan intelektual tentang Allah, tapi pengetahuan pribadi tentang Allah itu sendiri. "Percaya" (pisteu÷w, pisteuō) memberi pengertian tentang sudah "mempercayakan diri sendiri … dengan keyakinan penuh."63
Paulus menambahkan, aku yakin bahwa Ia sanggup64menjaga65apa yang aku telah percayakan kepada Dia hingga hari itu (NASB). "Aku yakin" berasal dari kata yang kuat (pei÷qw, peithō) itu menunjukkan bahwa Paulus "benar-benar yakin." Kata itu diterjemahkan "Aku yakin" dalam ayat 5. Keyakinan semacam itu tidak dapat diguncang oleh siapa saja.
"Apa yang aku telah percayakan" adalah terjemahan dari tiga kata Yunani (thn paraqh/khn mou, tēn parathēkēn mou) yang berarti "simpananku." Kata yang berarti "simpanan/deposit" berasal dari paraqh÷kh (parathēkē), yang adalah kombinasi dari para (para, "dengan") dan ti÷qhmi (tithēmi, "tempatkan").66Itu mengacu kepada "harta yang dipercayakan kepada orang lain."67Gambarannya adalah tentang memberi sesuatu kepada seorang teman untuk disimpan, atau menyimpan uang dalam bank di mana uang itu akan aman. "Hari itu" adalah hari di mana Kristus akan datang kembali untuk memberi upah kepada milik-Nya (lihat 1 Tes. 5:2; 2 Tes.1:10).68Mata Paulus tidak terfokus pada hari ketika algojo akan memancung dia, tetapi pada hari ("hari itu") ketika ia akan menerima mahkota kehidupan (2 Tim. 4:8).
Ada pertanyaan tentang apa yang Paulus maksudkan dengan "deposit/simpanan"nya. Apakah ini bicara tentang sesuatu yang Paulus telah simpat dengan Allah atau mengacu kepada simpanan yang Allah telah tempatkan dalam penjagaan rasul itu? Beberapa terjemahan menafsirkan teks itu sebagai apa yang Paulus telah letakkan dalam tangan Allah (NASB; KJV; NRSV; NIV). Ini dapat mencakup nyawa Paulus, jiwanya, pelayanannya, orang-orang yang ia kristenkan, semua miliknya. Beberapa versi lain memahami deposit itu sebagai apa yang Allah sudah serahkan kepada Paulus (NEB; NAB; ESV), yaitu injil dan tanggung jawab untuk membagikannya. Mereka yang yakin bahwa acuan itu adalah kepada apa yang Allah telah serahkan kepada Paulus menunjukkan bahwa bahasa yang sama digunakan dalam ayat 14, sehubungan dengan perintah rasul itu kepada Timotius. Mereka menyimpulkan bahwa kata-kata dalam ayat 12 harus memiliki arti yang sama.
Tampaknya lebih logis bahwa Allah akan menjaga apa saja yang Paulus telah serahkan kepada Allah daripada Allah akan menjaga apa yang Ia telah berikan kepada Paulus. Ayat 12 dan 14 mungkin telah dimaksudkan untuk berbeda. Dalam ayat 12, Paulus bicara tentang apa yang Allah akan jaga sampai hari Kristus datang kembali, sedangkan dalam ayat 14 ia mengacu kepada apa yang Timotius akan jaga sampai hari kematiannya.
Namun begitu, kedua penafsiran itu merupakan pernyataan yang benar, sesuai dengan konteksnya, dan masuk akal. Tidak ada yang bertentangan dengan nas jelas mana saja di tempat lain. James Burton Coffman berkomentar, "Kedua cara itu benar dan Paulus sendiri mungkin memaksudkan itu untuk dipahami dengan kedua cara itu."69Mungkin Paulus hanya sedang mengatakan bahwa segala hal tentang dirinya dahulu dan segala sesuatu yang dimilikinya sekarang, telah dipercayakan kepada Tuhannya; dan ia yakin bahwa Tuhan akan menjaga itu tetap aman. Terlepas dari apa yang terjadi pada Paulus, ia percaya kepada Allah, yang mampu menjaga apa saja yang ditempatkan dalam pemeliharaan-Nya. Karena itu, Paulus tidak malu dan dapat menegakkan kepalanya.
Ayat 13. Paulus memulai lagi himbauan langsungnya kepada Timotius. Ia tidak melupakan ancaman dari ajaran sesat. Pertempuran rohani gereja berada dalam dua medan tempur: di luar (Nero dan pasukannya) dan di dalam (guru-guru palsu).
Ayat 13 dan 14 berisi alur pemikiran yang sejajar. Ayat 13 dimulai dengan tantangan ini: Peliharalah standar ajaran yang sehat yang telah engkau telah dengar dari aku (NASB). Kata yang diterjemahkan "standar" (uJpotu÷pwsiß, hupotupōsis) secara harfiah berarti "di bawah pola"; itu terdiri dari uJpo (hupo, "bawah") dan tu÷poß (tupos, "pola"). Dalam 1 Timotius 1:16, kata itu diterjemahkan "contoh." Dalam ayat 13 teks Yunani, kata hupotupōsis muncul lebih dulu dalam kalimat itu untuk penekanan.
Beberapa orang mencatat bahwa hupotupōsis dapat diterjemahkan sebagai "sketsa" atau "garis besar" (lihat NEB) dan telah menyimpulkan bahwa apa yang Paulus ajarkan hanyalah "garis besar" yang rinciannya dapat Timotius isi dengan bebas. Walter L. Liefeld mencantumkan pelbagai definisi hupotupōsis dan kemudian mengatakan bahwa, dalam teks ini, "itu mungkin mengacu kepada contoh terperinci yang harus diikuti dengan cermat."70Menurut sebuah kamus, kata itu "digunakan secara kiasan untuk menunjukkan 'sebuah pola, contoh.'"71Beberapa terjemahan menulis "pola" (ASV; NKJV; NJB; NLT; ESV; CJB; NIV). Liefeld berkeras, "Sebuah pola atau standar tidak membolehkan adanya penyimpangan.… Apakah menambahkan, mengurangkan, atau merubah sifat standar yang telah ditetapkan sebelumnya, tidak ada perubahan yang dapat ditolerir."72
Mari kita pelajari kalimat lengkap itu: "standar ajaran yang sehat yang engkau telah dengar dari aku" (NASB). "Kata-kata yang sehat"73telah diberikan kepada Paulus oleh pengilhaman;74dan ia, pada gilirannya, meneruskannya kepada Timotius. Timotius tidak hanya harus mempertahankan garis-garis besar umum pemikiran atau gagasan itu; ia juga harus mempertahankan pola ajaranitu. Lenski menulis, "Timotius tidak hanya harus berpegang pada substansi dari apa yang Paulus telah ajarkan kepada dia tetapi, ketika ia sedang menyatakan substansi itu, [ia] juga harus menggunakan bentuk ungkapan yang sama yang ia pelajari dari Paulus."75Komentar David Lipscomb berikut ini layak dipertimbangkan:
Paulus telah mengajar Timotius pelbagai kebenaran tentang keselamatan dalam kata-kata [baca: ajaran] tertentu, dan supaya artinya jangan sampai diputarbalikkan [maka] bentuk kata-kata yang sama yang ia telah dengar dari dia harus digunakan. Tidak ada satu pun yang dapat [dikatakan] terlalu berhati-hati dalam menyatakan kebenaran Kitab Suci dalam bahasa para penulis terilham. Ketika manusia tidak dapat menyampaikan pemikiran mereka dalam kata-kata dalam Kitab Suci, itu umumnya karena mereka tidak menganut ajaran yang sehat.76
Paulus memberitahu Timotius untuk "mempertahankan" (e¡cw, echō) standar kata-kata yang sehat ini—mencengkeramnya, bersandar padanya, berpegang teguh padanya.77Tidak peduli seberapa keras penganiayaan, tidak peduli seberapa parah ejekan, tidak peduli seberapa berat tekanan, Timotius harus memegang erat pola itu dan jangan pernah melepaskannya.
Timotius harus melakukan ini dengan iman [pi÷stiß, pistis] dan kasih [ajga÷ph, agapē ] yang ada dalam Kristus Yesus. Kata-kata ini mungkin dimaksudkan untuk mengingatkan dia tentang imannya yang berpusat kepada Yesus dan kasih yang mengalir dari Yesus. Mereka mungkin juga merupakan petunjuk tentang bagaimana ia harus berperilaku. Ajarannya dan khotbahnya tentang ajaran yang sehat harus dicirikan oleh iman dan kasih. Bagaimana kita bicara sama pentingnya dengan apa yang kita bicarakan. Kita harus mengatakan "kebenaran dalam kasih" (Efe. 4:15).
Ayat 14. Selanjutnya, Paulus berkata, Jagalah, melalui Roh Kudus yang menetap di dalam kita, harta yang telah dipercayakan kepadamu (NASB). "Jagalah" (fula÷ssw, phulassō) adalah kata yang bahkan lebih kuat daripada "peliharalah" (1:13) dan mengungkapkan gagasan tentang "melindungi dengan melakukan tindakan yang hati-hati."78
Timotius harus menjaga "harta" yang diletakkan dalam pemeliharaannya. "Harta yang telah dipercayakan kepadamu" adalah terjemahan dari tiga kata Yunani (thn kalhn paraqh/khn, tēn kalēn parathēken ) yang berarti "deposit yang baik" (lihat ESV). "Baik" adalah dari kalo÷ß (kalos), yang mencakup konsep "layak dapat pujian" dan "sangat bagus."79"Deposit/simpanan" berasal dari kata yang ditemukan dalam ayat 12: paraqh÷kh (parathēkē), yang mengacu kepada sesuatu yang berharga yang ditempatkan dalam pemeliharaan orang lain. Untuk mengungkapkan gagasan "deposit yang unggul yang layak dipuji," Alkitab TB dan NASB menggunakan istilah "harta." "Harta" (1:14) digunakan dengan cara yang dapat dipertukarkan dengan "ajaran yang sehat" (1:13). Tidak peduli apa yang akan terjadi, Timotius harus menjaga harta injil itu. William Hendriksen berkata, "Ia harus mempertahankannya dari setiap serangan dan jangan pernah membiarkan itu diubah atau dimodifikasi sekecil apa pun."80John R. W. Stott wrote, … injil yang otentik tidak pernah populer. Injil itu sangat merendahkan orang berdosa.
Dan ketika kita dipanggil untuk menderita bagi injil, kita tergoda untuk memangkas injil itu, untuk membuang unsur-unsur yang menyinggung dan menimbulkan perlawanan, untuk membungkam tulisan-tulisan yang mengusik telinga modern yang sensitif.81
Tapi kita harus melawan godaan itu. Karena, di atas segalanya, kita dipanggil untuk menjaga injil itu, menjaganya tetap murni apa pun resikonya, dan melestarikannya dari setiap perusakan.
Menjaganya dengan setia. Menyebarkannya secara aktif. Menderita baginya dengan berani. Ini adalah tugas lipat tiga kita … seperti yang diuraikan dalam pasal pertama ini.82
Memenuhi tantangan ini bukanlah tugas yang mudah, dan akan sudah sangat sulit pada zaman Timotius. Oleh karena itu Paulus menulis bahwa penginjil muda itu tidak akan melakukannya dengan kekuatannya sendiri. Ia harus menjaga harta itu "melalui Roh Kudus yang menetap di dalam kita." "Menetap" (ejnoike÷w, enoikeō) menunjukkan bahwa Roh itu bukan pengunjung biasa, namun Ia membuat tempat tinggal-Nya di dalam diri orang Kristen.83Ia telah disebut "Roh Kudus yang berbagi tempat tinggal."84
Roh yang menetap adalah tema yang muncul berkali-kali dalam tulisan-tulisan Paulus.85Nas paling jelas tentang subjek ini mungkin adalah 1 Korintus 6:19, 20: "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,—dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"

TFTWMS: 2Tim 1:8-14 - Pelajaran 3: Pelbagai Tantangan Terhadap Ketekunan PELAJARAN 3: PELBAGAI TANTANGAN TERHADAP KETEKUNAN (2 Timotius 1:8-14)
Dalam 1:1-7 Paulus meletakkan pondasi yang kokoh sekali bagi ketekunan. Bera...
PELAJARAN 3: PELBAGAI TANTANGAN TERHADAP KETEKUNAN (2 Timotius 1:8-14)
Dalam 1:1-7 Paulus meletakkan pondasi yang kokoh sekali bagi ketekunan. Berawal dalam ayat 8, ia mengungkapkan mengapa pondasi seperti itu diperlukan. Paulus, ajaran Allah, dan umat Allah hanyalah sebagian dari gambaran itu. Banyaknya sikap permusuhan yang dijumpai di dalam kehidupan Kristiani bisa menjadi ujian bagi jiwa seseorang. Keadaan berbahaya yang Paulus alami, resiko yang kadang-kadang orang harus tanggung dalam memberitakan kebenaran, dan saudara-saudara yang meninggalkan iman bisa meningkatkan tekanan dan mengecewakan. Terlalu banyak tekanan akan menggoncang jiwa siapa saja yang secara rohani tidak kuat di dalam Kristus.
PELBAGAI UJIAN YANG BISA MENGGONCANG KETEKUNAN KITA (AY. 8)
Pertama, orang yang selama ini merasa takut membawa Alkitab di muka umum, sebagai contoh, atau yang tidak bersedia membela kebenaran, harus memperhatikan dengan hati-hati himbauan Paulus kepada Timotius: "Janganlah malu terhadap kesaksian Tuhan kita" 13(1:8; NASB) Himbauan ini praktis, dan ujian ini nyata. Hanya keyakinan yang sangat teguh yang bisa mengatasi masalah itu. Kita bisa merasa "malu" terhadap orang (Markus 8:38; Lukas 9:26), terhadap perkataan, terhadap injil (Roma 1:16), terhadap kesaksian tentang Tuhan (2Timotius 1:8), atau terhadap penganiayaan (2Timotius 1:16). 14Karena kita semua berasal dari satu Bapa, maka kita tidak boleh malu (jangan terlalu angkuh) untuk memanggil sesama orang Kristen sebagai saudara kita (Ibrani 2:11).
Dimanakah kira-kira rasa malu Anda diungkapkan? Apakah Anda malu dalam mempertahankan Firman Tuhan? Apakah Anda ragu-ragu dalam memberitahu orang lain tentang Kristus? Akankah Anda merasa malu terhadap pelbagai "belenggu"? Apakah Anda menjauhkan diri dari saudara-saudara?
Kedua, Paulus menghimbau Timotius, "Jadi … janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia." Paulus meminta Timotius untuk bertahan sebagai orang yang tanpa cela. Paulus bukanlah orang hukuman oleh karena suka memberontak, yang patut menerima kurungan. Ia menjadi seorang hukuman oleh karena cara ia mengetengahkan dan hidup untuk Yesus! Tanpa rasa malu dan sesal, dengan berani Paulus menyatakan bahwa ia adalah "tawanan Tuhan." Sebagaimana banyak pengikut Kristus meninggalkan Dia ketika Ia menjadi tawanan, maka banyak juga saudara yang meninggalkan Paulus (1:15). Ia meminta Timotius untuk tidak meninggalkan dia. Akan sudahkah Anda menjenguk Paulus di dalam penjara?
Ketiga, kita menghadapi tantangan yang lebih besar daripada sekedar menjenguk tawanan. Orang Kristen harus siap untuk "ikutlah [dengan dia] menderita"15untuk injil. Bagi kita di zaman kini, sifat dari penderitaan ini bisa bervariasi:
- 1. Bisa timbul konflik antara saudara seiman. (Sebagai contoh, beberapa orang menyebut Paulus sebagai rasul palsu; Kisah 15; 3Yohanes 9-11).
- 2. Kita harus peduli terhadap saudara yang sedang menderita (Ibrani 10:32-36; Roma 15:1, 2; 2Korintus 11:28).
- 3. Saudara-saudara yang sedang menghadapi krisis mungkin memerlukan dukungan kita (Ibrani 13:3).
- 4. Kita mungkin akan menghadapi kecaman dan tantangan dari agama-agama lain (Kisah 4:5-22; 5:17-42; 18:5-11), pemerintah (Kisah 21:32, 33; 23:10; 28:31; Yohanes 18:29-19:30), atau orang-orang jahat (Matius 5:10-12; 2Timotius 3:11-13; 4:14).
Pelbagai ujian terhadap ketekunan ini menuntut karakter dan keberanian, pemberanian dan pelaksanaan. Mereka menuntut keyakinan yang sangat kuat. Siapkah Anda untuk pelbagai ujian seperti itu? Jika Anda ingin menyiapkan diri untuk pelbagai kekerasan ini, bacalah Ibrani 10:32-39. Selanjutnya Paulus memberi rangsangan untuk membuat kita siap bagi pelayanan sejati.
SUMBER-SUMBER UNTUK MEMANTAPKAN KETEKUNAN KITA (AY. 8-10)
Pencobaan bisa menakut-nakuti jiwa-jiwa yang lemah secara rohaniah. Seperti yang dinyatakan oleh Ronald Ward:
Pemimpin gereja yang terlibat dalam suatu kejahatan bisa menjadi batu sandungan, skandal, seperti halnya pembunuhan Tuhan itu sendiri. Orang kafir yang angkuh tidak akan menyukai pergaulan dengan komunitas yang berada di bawah pengaruh seperti itu, dan kasih beberapa orang Kristen bisa menjadi dingin (lihat Matius 24:12). Beberapa orang akan gagal untuk memahami dan akan bertanya-tanya mengapa Tuhan meninggalkan hamba-Nya.
Paulus tidak memiliki satu pun sifat-sifat itu dan secara tersirat telah menyingkirkan sifat-sifat itu. Dalam keadaan terbelenggu pada waktu itu, ia bukanlah tawanan kaisar. Ia bicara tentang Tuhan kita dan seorang hukuman karena Dia. Ia tidak melarikan diri dari penjara, namun ia mengubah hidup sipir penjara. Ia adalah tawanan Tuhan, dimasukkan ke dalam penjara oleh sebab apa yang ia telah kerjakan di dalam pekerjaan Tuhan dan di dalam penyediaan Allah untuk apa yang bisa ia kerjakan di dalam penjara itu .… Tuhan tidak selalu "menyelamatkan" hamba-hamba-Nya. Namun terhadap latar belakang kekelaman yang mereka tanggung itu, diri mereka sendiri bisa bersinar sebagai terang dalam dunia. Pelbagai pemikiran seperti itu bisa membuat Timotius berani.16
Kekuatan Allah (1:7, 8) adalah bagaimana orang dengan injil sanggup mengatasi penderitaan di dalam kesukaran seperti itu. Paulus mengetengahkan suatu gambaran yang mengesankan tentang pelbagai manfaat dari kekuatan Allah yang berlimpah dan menyukakan.
Pertimbangkanlah pendamaian Allah. Allah telah "menyelamatkan kita"17dan memanggil kita dengan panggilan kudus18(1:9).
Pertimbangkanlah maksud Allah! Maksud-Nya untuk kita adalah mengenai kasih karunia. Maksud-Nya itu ada di dalam Kristus (Kisah 4:12; 1Yohanes 4:14). Maksud Allah bagi orang Kristen telah ditetapkan sebelum adanya masa kekekalan (1Petrus 1:10-12; 1:18-21). Betapa suatu maksud yang indah! Sewaktu kita mati dalam dosa, Ia membuat kita hidup bersama dengan Kristus. Di dalam Dia kita dihubungkan dengan orang yang paling mulia yang pernah hidup di muka bumi (yang sekarang berada di sorga) dan dengan rencana yang paling hebat, yang berasal dari dan untuk kekekalan! Segala hal yang Paulus singgung dalam konteks ini dinyatakan di dalam Efesus 3:1-13. Seraya kita berusaha memahami kemuliaan dan kehebatan yang terkait dengan maksud itu, bisakah kita mempercayainya? Buktinya sebagai berikut.
Pertimbangkanlah bukti yang Kristus berikan: " kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus" (1:10). Renungkalah sejenak tentang beberapa hal yang "masuk akal" oleh karena Yesus masuk ke dalam pentas kehidupan manusia dan menjalankan peranan itu di dalam drama kekal Allah melalui kedatangan-Nya. Barclay mengacu kepada dua kejadian campur-tangan Allah di dalam sejarah Israel19dan kemudian menambahkan komentar tentang istilah Yunani untuk kata "kedatangan":
Jadi, bagi bangsa Yahudi kata epiphaneia menunjukkan suatu campur tangan Allah dalam menolong dan menyelamatkan.
Bagi bangsa Yunani kata ini diangap juga sebagai kata yang hebat. Naiknya sang Kaisar ke atas takhtanya disebut epiphaneia. Itu merupakan manifestasi dirinya sendiri. Setiap Kaisar akan menghampiri takhta itu dengan harapan yang tinggi; kedatangannya disambut bagaikan hari yang baru dan berharga, dan mengandung banyak berkat yang hebat untuk masa yang akan datang.
Injil itu diperlihatkan secara penuh dengan epiphaneia Yesus; dan kata itu sendiri menunjukkan bahwa Yesus merupakan bentuk campur-tangan penyelamatan dan manifestasi Allah yang agung dalam dunia; dan kedatangan Yesus merupakan awal dari kenaikan Yesus ke atas takhta yang pada akhirnya akan menjadi takhta Kerajaan Allah.20
Pada waktu inilah Paulus menunjukkan dua pencapaian dari kedatangan Kristus:
- 1. Musuh dimusnahkan—"Mematahkan kuasa maut." Simaklah 1Korintus 15:24-26. Karena Kristus adalah kebangkitan dan kehidupan (Yohanes 11:25), maka Ia telah menguasai musuh si kuasa maut dan membuatnya tidak berdaya, bahkan mengubah maut menjadi kemenangan (1Korintus 15:50-57; Filipi 3:7-14; 1:21-23).
- 2. Pencerahan yang sekarang menguatkan: "Yang oleh Injil telah … mendatangkan hidup21yang tidak dapat binasa." Hidup yang disinggung di sini lebih daripada sekedar keberadaan hidup; kata yang Paulus pakai menyiratkan kesenangan dan kebahagian. Hidup yang baik ini adalah hidup yang "kekal."22
Kristus telah memanggil kita kepada kehidupan yang baik dan berlimpah (Matius 5:16; Yohanes 10:10; 13:17), dengan tambahan dimensi kekekalan (Yohanes 5:24; 8:51; 2Korintus 4:16-5:1). Pencerahan seperti itu memberi keberanian dan keyakinan di waktu sekarang dan akan bertambah baik di sepanjang jalan. (Simaklah 1Petrus 1:3-9.) Seperti yang Hendriksen tulis,
Adalah jelas, tentunya, bahwa meskipun sekarang ini orang percaya menerima berkat yang mulia itu secara prinsip, dan di sorga nanti perkembangan selanjutnya dari berkat itu, namun ia tidak akan menerima berkat itu secara penuh sampai hari kedatangan Kristus. Sebelum hari itu tiba, semua tubuh orang percaya akan tetap tunduk terhadap hukum kerusakan dan kematian. Hidup yang kekal, keselamatan yang abadi, di dalam pengertiannya secara penuh, adalah milik langit dan bumi yang baru. Itu merupakan warisan yang disimpan untuk kita.23
Secara singkat, Paulus berkata kepada Timotius, "Jangan hanya melihat apa yang manusia sedang lakukan terhadap umat Tuhan. Lihatlah apa yang Tuhan sudah perbuat untuk umat-Nya. Arahkanlah pandanganmu kepada pelbagai berkat yang terkumpul dari kedatangan Kristus, dan jangan merasa malu. Tegakkanlah kepalamu dan majulah untuk sang Tuan!"
TELADAN UNTUK MENGOKOHKAN KETEKUNAN KITA (AY. 11, 12)
Paulus hidup dengan tujuan untuk menetapkan standar seperti yang Yesus lakukan (1Korintus 11:1; Yohanes 13:3-17; 1Petrus 2:1-15). Tugas Paulus merupakan tanggung-jawab lipat tiga, yang mana saja dari ketiganya itu adalah tantangan bagi sebagian besar manusia. Paulus adalah pelayan yang gagah berani, efektif di dalam ketiga hal itu. Ia tekun dalam melayani sebab ia percaya kepada Dia yang sudah memilih dia (Galatia 1:15, 16; Kisah 9:15, 16).
Sudah tentu, kita melihat adanya makna di dalam penetapan Paulus—baik dari sudut pandang Orang yang melakukan pemilihan itu dan dalam apa yang Orang itu tugaskan. Paulus menulis: "Aku telah ditetapkan" 24 (1:11). Allah sudah tahu apa yang Paulus bisa lakukan. Oleh sebab itu, Allah menetapkan dia menjadi seorang "pemberita." 25Barclay menulis,
Kerux [pemberita] dalam bahasa Yunani adalah kata yang sarat makna. Kata itu punya tiga alur makna utama, dan masing-masingnya memiliki sesuatu yang menyiratkan tugas Kristiani kita. Kerux adalah utusan yang membawa pengumuman dari raja. Kerux adalah utusan ketika dua pasukan tentara saling berhadapan, dan yang menyampaikan syarat-syarat atau permintaan bagi gencatan senjata dan perdamaian. Kerux adalah orang yang dipekerjakan oleh seorang juru lelang atau saudagar untuk berteriak-teriak menjual barang-barangnya, dan untuk mengundang orang-orang agar datang membeli. Jadi orang Kristen haruslah orang yang membawa berita bagi sesamanya; ia harus menjadi orang yang membawa manusia kepada gencatan senjata dan perdamaian dengan Allah; ia harus menjadi orang yang menyerukan sesamanya untuk menerima tawaran dermawan yang Allah buat kepada mereka.26
Kedua, Paulus ditetapkan sebagai seorang "rasul."27"Apostolos [rasul] tidak bicara untuk dirinya sendiri; ia bicara untuk orang yang mengutus dia. Apostolos tidak datang dalam otoritasnya sendiri; ia datang dalam otoritas orang yang mengutus dia."28Karena yang mengutus Paulus adalah Kristus, maka betapa menakjubkan otoritas yang diberikan kepada Paulus dan rasul-rasul lainnya itu (Matius 28:18-20; Lukas 10:16; Efesus 2:19-3:5)!
Ketiga, Paulus ditetapkan sebagai seorang "guru."29 Guru memainkan peranan strategis bagi Kristus:
Tugas penginjil adalah menghimbau manusia, menghadapkan manusia dengan berita kasih Allah. Pada detik-detik perasaan yang penuh semangat, … orang bisa merespon panggilan itu. Namun jalan panjang tetap terbuka. Ia harus mempelajari maknanya; ia harus belajar disiplin kehidupan Kristiani. Benih sudah ditanam; namun proses pertumbuhan yang lambat dan lama masih akan terjadi. Pondasi sudah diletakkan, namun bangunan kehidupan Kristiani masih harus didirikan. Nyala api penginjilan harus diikuti oleh sinar ajaran Kristiani yang terus-menerus.30
Jadi, berdasarkan definisi itu, tugas seorang "pemberita" adalah mencari perhatian manusia, tugas seorang "rasul" adalah menekankan berita sorgawi dengan otoritas untuk umat manusia, dan tugas seorang "guru" memberi panduan khusus bagi pertumbuhan. Paulus melakukan semua tiga pelayanan penting itu. Meskipun Paulus diberikan tiga tugas khusus, namun seorang penginjil harus melakukan dua dari tiga pekerjaan itu: menjadi seorang pemberita dan guru (lihat 2Timotius 4:1-5; 2:2; Titus 1:5; 2:15).
Paulus adalah seorang pelayan yang menderita (1:12). Ia tidak hanya "menikmati hukuman" oleh karena kesalahannya yang banyak. Sebaliknya, ia melayani dalam semangat Petrus dan Kristus (lihat 1Petrus 3:15-18). Peranan dia tidak serampangan atau tanpa jalan keluar (lihat 2Korintus 4:16-5:10). Paulus tahu bahwa penderitaannya itu memiliki "alasan." 31Konteksnya menegaskan bahwa Paulus menganggap penderitaannya itu sebagai masuk akal. Ia tahu bahwa itu merupakan jalan yang harus ia lalui jika gereja harus bertumbuh dan injil harus disebar-luaskan kepada setiap makhluk (lihat Kolose 1:23-29).
Tentang penderitaan untuk "alasan" ini, Paulus menulis, "Aku tidak malu" (NASB). Sekali lagi kita dihadapkan dengan penderitaan dan perasaan malu (lihat ayat 8). Keduanya bisa saja jalan seiring, namun bila untuk kepentingan Kristus, Paulus tidak akan merasa malu. Pernahkah Anda merasa malu atau membisu ketika kepentingan Kristus sedang diadili?
Definisi "malu" yang diberikan pada halaman 33 menjelaskan pelbagai bidang yang disebut dalam Kitab Suci dimana kita mungkin akan merasa malu: (1) karena beberapa saudara atau saudari, (2) karena perkataan atau injil, (3) karena kesaksian kepada atau untuk Tuhan, (4) karena pola-pola kehidupan yang mungkin dituntut oleh agama Kristen untuk kita pikul (lihat Ibrani 10:32-36). Orang Kristen yang berdiri tegak di bawah pelbagai keadaan yang sedemikian rupa tidak bisa dengan tepat disebut "penakut." Pelbagai tantangan ini adalah nyata dan tidak bisa dihadapi oleh orang-orang yang berkarakter lemah (lihat 1Korintus 16:13, 14; Efesus 6:10-18).
Rasa malu yang Paulus terima merupakan tindakan yang sama sekali masuk akal yang dengan kokohnya didasarkan pada rasa percaya kepada Allah!
SUMBER UNTUK MENGGAIRAHKAN KETEKUNAN KITA (AY. 12)
Kesaksian Paulus berlanjut seraya ia berkata, "Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan" (1:12).
Dedikasi kepada Allah bukanlah kesetiaan yang ditempatkan sembarangan. Paulus menulis, "Aku tahu32 kepada siapa." Tidak ada istilah yang lebih kuat yang bisa menekankan pengetahuan atau ungkapan selain istilah Yunani ini! Paulus mengetahui ada tiga tahapan yang terdapat dalam pengetahuannya (dan kepercayaannya) tentang Tuhan:
- 1. "Aku tahu kepada siapa aku percaya."33Kehidupan Paulus merupakan demonstrasi hidup dari fakta ini bahwa iman alkitabiah—kepercayaan yang direstui Allah—bukan hanya percaya kepada Kristus tetapi dikaitkan dengan ketaatan! Kepercayaan Paulus bahkan menyiratkan ketaatan ketika dikaitkan dengan penderitaa (lihat Filipi 3:7-11). Iman yang dalam merupakan penghormatan terhadap kebenaran dan Allah.
- 2. "Aku yakin." Tinjau ulanglah pembahasan tentang 1:5 dalam pelajaran ini, dimana Paulus memakai ungkapan yang sama ini tentang keyakinannya yang dalam terhadap ketulusan iman Timotius. Kali ini Paulus sepertinya sedang menekankan kepada Timotius tentang imannya sendiri yang sama.
- 3. Keyakinan Paulus kepada Kristus menyebabkan dia "mempercayakan" sesuatu kepada Juruselamat. Kata Yunani itu secara harfiah berkata bahwa Tuhan berkuasa untuk "menjaga deposit milikku." Deposit apakah ini?
Pelbagai pandangan tentang ungkapan ini diringkas dengan baiknya oleh Ronald Ward:
Beberapa pakar menganggap deposit itu sebagai injil (band. ay.14) … yang lainnya melihat ada acuan kepada Paulus sendiri di dalamnya, kepada jiwanya. Pandangan yang terakhir kelihatannya lebih selaras dengan pemikiran Akhir Zaman dan dengan gagasan tentang iman atau kepercayaan, khususnya jika iman artinya penyerahan diri seseorang kepada Kristus dengan penuh percaya. Hubungan antara "deposit" dan "iman" mungkin bisa dilihat dalam 1Petrus 4:19, "baiklah juga mereka … menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia (bisa dipercaya)." Paulus sendiri memakai kata kerja yang sama (yang asalnya sama dengan kata benda "deposit") dalam Kisah 20:32, secara harfiah "Dan sekarang aku mendepositkan engkau dengan Allah .…" Bengel dengan tepatnya meringkas masalah ini: "Paulus pada titik keberangkatan ini, memiliki dua deposit, yang satu harus dipersembahkan kepada Tuhan dan yang satunya kepada Timotius." Jadi bagi rasul itu penderitaan tidak mendatangkan rasa malu dan iman berarti kepastian. Simaklah bagaimana dalam ayat 8 Paulus mulai "berjalan dan tidak menjadi lelah" ketika ia memikirkan pemenjaraannya, namun dalam ayat 9 ia mulai berlari ketika memikirkan kuasa dan kasih karunia Allah, dan tidak lama kemudian ia seolah-olah terbang dengan sayapnya bak rajawali (band. Yes. 40:31). Dengan inspirasi seperti itu ia tidak mengenal malu. Hal yang sama bisa saja terjadi terhadap Timotius.34(Huruf miring oleh saya.)
Paulus baru saja menyatakan bahwa kekekalan sudah dibuat jelas oleh Kristus (1:10). Ia menekankan dengan penuh keyakinan, "Aku kenal Dia. Aku percaya. Aku yakin. Oleh sebab itu, aku mempercayakan diriku ke dalam penjagaan-Nya." Komentar keyakinan seperti itu dari seorang tawanan yang sedang menjelang ajal seharusnya menggerakkan ketekunan di dalam diri kita!
TUGAS UNTUK MERINGKAS KETEKUNAN KITA (AY. 13, 14)
Otoritas rasuli jelas terlihat di sini ketika Paulus memberi tugas kepada Timotius dan menekankan bahwa tugas itu dari dia. Ia berkata, "Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita" (1:13, 14).
Bagian pertama dari tugas itu adalah "Tetaplah di jalan itu." Ia berkata, "Peganglah … contoh [pedoman] ajaran yang sehat."35Apa yang Paulus sedang tegaskan adalah suatu "keharusan." Paulus bukan hanya menekankan apa yang Timotius (atau penginjil mana saja) harus lakukan, namun selanjutnya ia memberitahukan bagaimana tugas dari dia untuk Timotius itu harus dijaga: dalam iman—Kekuatan untuk menjaga tugas itu (1Yoh. 5:4) dalam kasih—Semangat yang dengannya tugas itu harus dijaga (1Kor. 13:4-8) dalam Kristus—Sumber dari tugas tersebut (Flp. 4:13; Rom. 8:35-39)
Bagian kedua dari tugas itu adalah menjaga Sumber yang mengatur jalan itu. Hal ini harus dilakukan melalui Roh Kudus (1:14).
Paulus kembali memakai kata Yunani untuk istilah "deposit" (sesuatu yang didedikasikan), kali ini menyebutnya dengan "harta."36Di sini Paulus terdengar seperti seorang prajurit ketika ia memerintahkan Timotius untuk waspada bahwa harta yang dipercayakan itu adalah sesuatu yang harus "dijaga"37oleh dia (dan kita). Penjagaan itu dilakukan "oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita." Hendriksen memberi penjelasan ini:
Timotius sekali untuk selama-lamanya didesak untuk menjaga deposit itu. Ia harus mempertahankannya terhadap setiap serangan dan jangan pernah mengizinkan deposit itu dirubah atau dimodifikasi biarpun sedikit saja.
Namun karena musuh itu kuat dan Timotius lemah, Paulus dengan sangat bijaknya menambahkan pemikiran ini bahwa penjagaan itu tidak bisa dilaksanakan kecuali "oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita," yaitu, di dalam Paulus, Timotius, dan semua orang percaya (Rom. 8:11).38
Dengan berserah kepada pengajaran Roh itu, yaitu, kepada pengajaran Firman itu, kita—oleh Roh Kudus yang tinggal di dalam kita—menjaga harta itu. Menyangkal tinggalnya Roh sama artinya dengan melucuti sarana orang Kristen untuk menjaga kebenaran. Setan ingin kita menyangkal sarana itu sendiri yang dengannya kita bisa setia terhadap tugas kita dan yang dengannya kebenaran disampaikan di dalam kemurnian dan kuasanya! Firman Allah akan tetap dijaga, bahkan apabila langit dan bumi berlalu (Matius 24:35). Namun begitu, perkataan-Nya yang berharga itu telah ditempatkan di dalam bejana tanah liat (2Korintus 4:2-6), dan kita diwajibkan untuk melakukan penjagaan yang Paulus tugaskan.

TFTWMS: 2Tim 1:8-18 - Janganlah Malu "JANGANLAH MALU" (2 Timotius 1:8-18)
Malu masuk ke dalam dunia ketika dosa masuk ke dalam dunia. Sebelum pasangan pertama berbuat dosa, &qu...
"JANGANLAH MALU" (2 Timotius 1:8-18)
Malu masuk ke dalam dunia ketika dosa masuk ke dalam dunia. Sebelum pasangan pertama berbuat dosa, "keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu" (Kej. 2:25). Namun begitu, setelah mereka berbuat dosa, mereka kehilangan sifat kemurnian seperti anak dan mengetahui rasa malu karena ketelanjangan mereka (Kej. 3:10; lihat Why. 16:15).
Dalam Alkitab, "malu" digunakan baik dalam pengertian objektif maupun subjektif. Dalam pengertian objektif, malu mengacu kepada kehinaan atau kecemaran di mata orang lain, sementara, dalam pengertian subjektif, ini melibatkan perasaan terhina atau hal memalukan. Itu merupakan perbedaan antara "dipermalukan" dan "merasa malu." Malu memiliki tujuan yang sah dalam pengaturan Allah untuk umat manusia. Bila kita berbuat salah, hati nurani yang Allah berikan kepada kita dirancang untuk membuat kita merasa bersalah, bahkan merasa malu. Kita harus merasa malu jika kita berbohong, bergosip, mencuri, menyakiti seseorang, melakukan dosa seksual, atau bersalah atas dosa lainnya. Malu harus membuat kita bertobat dari dosa kita dan lari kepada Allah untuk pengampunan.
Masalahnya adalah bahwa kemampuan kita untuk malu terkadang keluar dari jalur yang benar. Beberapa orang tidak merasa malu atas tindakan berdosa mereka. Hati nurani mereka sudah sangat hitam terbakar (1 Tim. 4:2) sehingga "kemuliaan mereka ialah aib mereka" (Flp. 3:19; lihat Yer. 6:15). Sebaliknya, ada kemungkinan kita merasa malu saat seharusnya tidak. Inilah masalah yang Paulus singgung. Tema tentang jangan merasa malu merentang di sepanjang pasal pertama 2 Timotius. Paulus tidak malu terhadap injil, dan memuji Onesiforus karena tidak merasa malu, dan ia mendesak orang-orang Kristen lainnya agar tidak merasa malu (1:8, 12, 16).
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) Penulis : Paulus
Tema : Bertekun dengan Ketabahan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 67
Latar Belakang
Inilah surat terakhir Pau...
Penulis : Paulus
Tema : Bertekun dengan Ketabahan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 67
Latar Belakang
Inilah surat terakhir Paulus. Pada saat menulis surat ini, kaisar Nero sedang berusaha untuk menghentikan perkembangan kekristenan di Roma dengan penganiayaan yang bengis terhadap orang percaya; Paulus sekali lagi menjadi tahanan negara di Roma (2Tim 1:16). Dia menderita kekurangan sebagai seorang penjahat biasa (2Tim 2:9), ditinggalkan oleh kebanyakan sahabatnya (2Tim 1:15), dan sadar bahwa pelayanannya sudah berakhir dan kematiannya sudah dekat (2Tim 4:6-8,18; Lihat "PENDAHULUAN SURAT 1TIMOTIUS"
Tujuan
Karena mengetahui bahwa Timotius pemalu serta menghadapi kesukaran, dan karena menyadari akan kemungkinan penganiayaan berat dari luar gereja dan adanya guru-guru palsu di dalam gereja, Paulus menasihatkan Timotius agar dia memelihara Injil, memberitakan Firman Allah, menanggung kesukaran dan melaksanakan tugas-tugasnya.
Survai
Dalam pasal 1; (2Tim 1:1-18) Paulus meyakinkan Timotius tentang kasih dan doanya yang tetap sambil mendorong dia untuk tetap setia tanpa berkompromi tehadap Injil, memelihara kebenaran dengan tekun dan mengikuti teladannya.
Dalam pasal 2; (2Tim 2:1-26) Paulus menugaskan anak rohaninya untuk tetap memelihara iman dengan mempercayakan kebenarannya kepada orang lain yang dapat dipercayai untuk mengajarkannya kepada orang lain (2Tim 2:2). Paulus menasihati gembala yang muda ini untuk menanggung kesukaran seperti prajurit yang baik (2Tim 2:3), melayani Allah dengan rajin dan memberitakan firman kebenaran dengan tepat (2Tim 2:15), memisahkan diri dari mereka yang meninggalkan kebenaran rasuli (2Tim 2:18-21), memelihara kemurniannya (2Tim 2:22) dan bekerja dengan tekun sebagai guru (2Tim 2:23-26).
Dalam pasal berikutnya Paulus mengingatkan Timotius bahwa kejahatan dan kemurtadan akan meningkat (2Tim 3:1-9), tetapi Timotius harus tetap setia kepada iman yang diwarisinya dan kepada Alkitab (2Tim 3:10-17).
Dalam pasal terakhir Paulus menugaskan Timotius untuk memberitakan Firman serta melaksanakan semua tugas pelayanannya (2Tim 4:1-5). Paulus menutup surat ini dengan memberitahukan Timotius tentang keadaan dirinya pada saat dia menghadapi kematian, sambil memohon Timotius datang dengan cepat (2Tim 4:6-22).
Ciri-ciri Khas
Lima ciri utama menandai surat ini.
- (1) Surat ini berisi perkataan terakhir Paulus yang ditulis sebelum pelaksanaan hukum mati oleh kaisar Nero di Roma hampir 35 tahun setelah pertobatannya kepada Kristus di jalan ke Damsyik.
- (2) Surat ini berisi pernyataan yang paling terang dalam Alkitab mengenai pengilhaman dan tujuan ilahi Alkitab (2Tim 3:16-17): Paulus menekankan bahwa Alkitab harus ditafsirkan dengan cermat oleh pelayan-pelayan Firman (2Tim 2:15) dan mendorong penyerahan Firman Allah kepada orang yang dapat dipercayai yang kemudian dapat mengajar orang lain (2Tim 2:2).
- (3) Sepanjang surat ini muncul nasihat-nasihat pendek tetapi tepat misalnya, "mengobarkan karunia Allah" (2Tim 1:6), "janganlah malu" (2Tim 1:8), "menderita bagi Injil-Nya" (2Tim 1:8), "Peganglah ... ajaran yang sehat" (2Tim 1:13), "peliharalah harta yang indah" (2Tim 1:14), "jadilah kuat oleh kasih karunia" (2Tim 2:1), "ikutlah menderita" (2Tim 2:3), "memberitakan perkataan kebenaran" (2Tim 2:15), "hindarilah" (2Tim 2:16), "jauhilah ... kejarlah" (2Tim 2:22), berhati-hatilah terhadap kemurtadan yang mendekat (2Tim 3:1-9), "tetap berpegang kepada kebenaran" (2Tim 3:14), "beritakanlah Firman" (2Tim 4:2), "lakukanlah pekerjaan pemberita Injil" (2Tim 4:5), "tunaikanlah tugas pelayananmu" (2Tim 4:5).
- (4) Tema yang berulang-ulang dari banyak nasihatnya adalah untuk berpegang pada iman (Yesus Kristus dan Injil asli dari rasul-rasul), jagalah iman itu dari pemutarbalikan dan kerusakan, menentang guru palsu, dan beritakan Injil yang benar dengan ketekunan yang teguh.
- (5) Kesaksian terakhir Paulus adalah suatu contoh yang mengharukan dari keberanian dan harapan ketika menghadapi mati syahid yang sudah pasti (2Tim 4:6-8).
Full Life: 2 Timotius (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(2Tim 1:1-4)
I. Pesan Paulus kepada Timotius
(2Tim 1:5-18)
A. Mengobarkan Karunia Allah
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(2Tim 1:1-4) - I. Pesan Paulus kepada Timotius
(2Tim 1:5-18) - A. Mengobarkan Karunia Allah
(2Tim 1:5-7) - B. Bersedia Menderita untuk Injil
(2Tim 1:8-10) - C. Teladan Paulus
(2Tim 1:11-12) - D. Peganglah dan Pelihara Kebenaran
(2Tim 1:13-14) - E. Sahabat-sahabat Paulus di Roma yang Setia dan Tidak Setia
(2Tim 1:15-18) - II. Tuntutan-Tuntutan Terhadap Hamba Tuhan yang Setia
(2Tim 2:1-26) - A. Jadilah Kuat oleh Kasih Karunia
(2Tim 2:1) - B. Percayakan Berita kepada Orang yang Dapat Dipercayai
(2Tim 2:2) - C. Bertahan Dalam Kesukaran
(2Tim 2:3-7) - 1. Sebagai Prajurit yang Baik
(2Tim 2:3-4) - 2. Sebagai Olahragawan yang Berdisiplin
(2Tim 2:5) - 3. Sebagai Petani yang Bekerja Keras
(2Tim 2:6-7) - D. Mati dan Menderita dengan Yesus Kristus
(2Tim 2:8-13) - E. Hindarilah Soal-soal yang Bodoh dan Mempertahankan Injil Dalam
Cara yang Tidak Tercela
(2Tim 2:14-26) - III.Peningkatan Kejahatan Terakhir yang Mendekat
(2Tim 3:1-9) - IV. Ketekunan Dalam Kebenaran
(2Tim 3:10-17) - A. Yang Dipelajari dari Paulus
(2Tim 3:10-14) - B. Yang Dipelajari dari Alkitab
(2Tim 3:15-17) - V. Beritakanlah Firman Allah
(2Tim 4:1-5) - VI. Kesaksian dan Pengarahan Paulus
(2Tim 4:6-18) - A. Kesaksian Perpisahan Paulus
(2Tim 4:6-8) - B. Pengarahan Pribadi untuk Timotius
(2Tim 4:9-13) - C. Sebuah Kata Peringatan
(2Tim 4:14-15) - D. Keyakinan tentang Kesetiaan Allah
(2Tim 4:16-18) - Penutup
(2Tim 4:19-22)
Matthew Henry: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Surat yang kedua ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius dari Roma, ketika ia menjadi tahanan di sana dan nyawanya sedang terancam. Itu te...
- Surat yang kedua ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius dari Roma, ketika ia menjadi tahanan di sana dan nyawanya sedang terancam. Itu terlihat dari perkataan ini, “Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat” (4:6). Tampak bahwa waktunya untuk meninggalkan dunia ini, menurut perasaannya sendiri, tidaklah lama lagi, terutama mengingat orang-orang yang menganiayanya sudah begitu geram dan benci. Dan tampak bahwa ia sudah dibawa ke hadapan Kaisar Nero, yang disebutnya sebagai pembelaannya yang pertama, ketika tidak seorang pun membantu dia, tetapi semuanya meninggalkan dia (4:16). Para penafsir sependapat bahwa ini merupakan surat terakhir yang ditulis Rasul Paulus. Di mana Timotius berada ketika itu tidaklah pasti. Maksud dari surat ini agak berbeda dari surat sebelumnya, tidak menyangkut pekerjaannya sebagai pekabar Injil, melainkan lebih tentang pandangan dan perilakunya secara pribadi.
Galilah: 2 Timotius (Garis Besar)
Bibliografi
Arichea, D. C., & Hatton, H. A handbook on Paul’s letters to Timothy and to Titus. New York: United Bible Societies. 1995.
Ear...
Bibliografi
Arichea, D. C., & Hatton, H. A handbook on Paul’s letters to Timothy and to Titus. New York: United Bible Societies. 1995.
Earle, R. 2 Timothy. Dalam F. E. Gaebelein (Ed.), The Expositor’s Bible Commentary: Ephesians through Philemon, Grand Rapids, MI: Zondervan Publishing House. 1981
Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology. Literatur SAAT. 2008, 2014. Malang.
Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Analytical lexicon of the Greek New Testament. Grand Rapids, MI: Baker Books. 2000.
George, T. Galatians. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1994.
Grudem, Wayne. Systematic Theology, IVP, Leicester, 1994.
Guthrie, D. Pastoral Epistles: An Introduction and Commentary. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1990.
Hiebert, D. Edmond. First Timothy, Moody, Chicago. 1957.
Knight, G. W. The Pastoral Epistles: a commentary on the Greek text. Grand Rapids, MI; Carlisle, England: W.B. Eerdmans; Paternoster Press. 1992.
Lea, T. D., & Griffin, H. P. 1, 2 Timothy, Titus. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1992.
Lock, W. The Pastoral Epistles, International Critical Commentary, T&T Clark, Edinburgh, 1973.
MacArthur, John. The MacArthur Study Bible, Word, Nashville, 1997.
Metzger. Bruce. A Textual Commentary on the Greek New Testament, United Bible Societies, New York. 1994.
Mounce, W. D. Pastoral Epistles. Dallas: Word, Incorporated. 2000.
Newman Jr. Barclay M. Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru, Gunung Mulia, Jakarta. 2012
Robertson, A. T. Word Pictures in the New Testament. Nashville, TN: Broadman Press. 1933.
Silva, M. (Ed.). New International Dictionary of New Testament Theology and Exegesis (Second Edition. Grand Rapids, MI: Zondervan. 2014.
Spicq, Ceslas. The Theological Lexicon of the New Testament, Hendrickson, Massachusetts, 1994.
Stott, J. R. W. Guard the truth: the message of 1 Timothy & Titus. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1996.
Tenney, Merril C. New Testament Survey, IVP, Grand Rapids, 1961.
Van Neste, Ray 1 Timothy, ESV Study Bible, Crossway Bibles, Wheaton. 2008.
Wallace, Daniel B. Greek Grammar Beyond the Basics. Zondervan, Grand Rapids, 1996.
Wenham, J.W. Elements of New Testament Greek. University Press, Cambridge. 1996.
Wood, D.R.W. dan Marshall, I. Howards (Ed)New Bible Dictionary 3rd ed. Leicester, England; Downers Grove, IL: InterVarsity Press.
Apendiks
Pentingnya Bahasa Yunani
Sebagai bahasa sumber dari Perjanjian Baru, Bahasa Yunani penting dimengerti bagi seseorang yang ingin menangani Firman Tuhan dengan baik. Tidak berarti kita harus menjadi mampu membaca bahasa ini, tetapi sangat membantu kalau kita mengerti arti kata-kata dan juga tata bahasa yang menentukan arti dari kalimat, paragraf dan wacana. Bahasa ini bukan bahasa ajaib, atau luar biasa – Itu hanya bahasa – Jadi kita tidak mencari pengetahuan yang tersembunyi, melainkan hanya pengertian akan fungsinya bahasa ini dalam kaitannya dengan terjemahan-terjemahan yang ada pada kita. Diusulkan supaya Anda jarang membacakan kata Yunani dalam khotbah/pengajaran, kecuali menolong pengertian orang.
Ejaan yang Digunakan di Tafsiran ini
Huruf-huruf Yunani tidak selalu ada yang mirip dalam Bahasa Indonesia, sehingga ejaan yang dipakai di tafsiran ini berfokus pada ucapan yang mirip, bukan pada kesempurnaan. Jadi huruf η dan ε menjadi e saja dan huruf ο dan ω menjadi o saja. Huruf χ dieja kh dan tafsiran ini mengikuti kebiasaan modern untuk mengeja υ sebagai y, seperti dalam kata hyper, kecuali dipakai bersama huruf vokal lain.
Istilah-Istilah Tata Bahasa
Istilah- istilah tata bahasa ini terdapat di Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru.520 Biasanya ada penjelasan singkat sesudah istilah disebut, tetapi kalau saudara mau melihat logika yang mendasarinya, lihatlah lagi penjelasan berikut.
Person/Orang
Bahasa Yunani adalah bahasa yang sangat spesifik tentang pembicara dan pendengar – Ada dijelaskan juga gender daripada orang.
Singular/Tunggal
- 1. Aku/Saya
- 2. Kau/Kamu/Anda
- 3. Dia
Plural/Jamak
- 1. Kita/Kami
- 2. Kalian
- 3. Mereka
Tense
Tense menyangkut waktu dan sifat daripada kegiatan/peristiwa.
Past/Masa Lalu – Ada empat macam yang biasanya dipakai:
Aorist = Masa lalu yang sederhana yang menekankan apa yang terjadi. Mis: Kemarin dia belajar.
1
Imperfek = Menjelaskan sesuatu yang terus-menerus, atau sedang terjadi di masa lalu. Mis: Kemarin, sementara dia sedang belajar…
Perfek (Sempurna) = Menjelaskan peristiwa yang sudah terjadi dan sudah selesai/berhasil dengan juga menyangkut apa akibat/dampak daripada peristiwa tersebut. Mis.: Dia sudah belajar (yaitu, sudah punya kualifikasi untuk melakukan pekerjaannya)
Pluperfek = Hampir sama dengan Perfek, tetapi akibat/dampak kurang pasti.
Present/Masa Kini = Sesuatu yang terus-menerus terjadi di masa kini. Mis: Dia sedang belajar.
Future/Masa Depan = Sesuatu yang terjadi di masa depan. Mis: Dia akan/mau belajar.
Suara
Suara Menjelaskan siapa/apa yang berlaku.
Aktif = Fokus ada pada pelaku. Mis: Saya mengasihi Yesus.
Pasif = Fokus ada pada penerima/penderita. Mis: Saya dikasihi oleh Yesus.
Medium = Suara ini mirip yang Aktif tetapi lebih menekankan kelakuan pelaku. Mis: Saya yang selalu mencuci piring!
Modus
Modus menjelaskan sifat daripada kata kerja.
Indikatif menyampaikan fakta-fakta dan apa yang akan terjadi. Mis: Saya akan makan.
Imperatif adalah perintah atau permintaan. Mis: Makan!
Subjunktif menyampaikan kemauan yang kemungkinan besar akan terjadi. Sering dipakai dengan kata hina (supaya) menyatakan tujuan. Mis: Saya memasak supaya kamu bisa makan.
Optatif (Jarang dipakai) sangat mirip Subjunktif tetapi lebih diragu-ragukan. Sering digunakan dalam pemberkatan. Mis: Saya berdoa, kiranya kamu bisa makan.
Infinitif adalah kata kerja yang bersifat seperti kata benda dan bicara secara umum saja. Mis: Makan, itu baik.
Partisip
Partisip adalah kata kerja yang bersifat kata sifat benda, yaitu nomor, gender dan case (tidak dijelaskan di sini) sama dengan subyeknya. Pada dasarnya Partisip adalah kata kerja dan bisa diterjemahkan demikian.
Artikel
Artikel tidak ada dalam Bahasa Indonesia, tetapi artinya mirip dengan ini/itu, di mana sesuatu yang tertentu dimaksudkan. Misalnya di Kis 2 disebut dua kali bahwa orang percaya memecahkan roti, tetapi yang di ayat 42 mempunyai artikel, yang menandai pemecahan roti yang tertentu (perjamuan kudus) dan yang di ayat 46, tanpa artikel, bicara secara umum saja (makan bersama di rumah). Ada banyak contoh lain, jadi hal ini cukup penting dimengerti.
Berikut ada beberapa kombinasi tense, modus, suara yang dipakai di Perjanjian Baru.
Present Aktif Indikatif
Mis: Dia sedang menulis surat.
Present Medium Indikatif
Mis: Dia yang menulis surat itu.
Present Aktif Partisip
Mis: Dia sedang menulis…
Present Pasif Indikatif
Mis: Surat itu sedang ditulis.
Present Aktif Subjunktif
Mis: Dia memberi kertas supaya kamu boleh menulis surat. (Menyangkut harapan)
Aorist Aktif Indikatif
Mis: Tadi dia menulis surat
Perfek Aktif Indikatif
Mis: Dia sudah menulis surat itu. (Dengan berfokus pada dampak daripada kegiatan itu)
Imperfek Aktif Indikatif
Mis: Kemarin, ketika dia sedang menulis surat…
Aorist Pasif Indikatif
Mis: Itu sudah ditulis
Perfek Pasif Indikatif
Mis: Ada tertulis… (Dengan berfokus pada dampak daripada kegiatan itu)
Present Aktif Imperatif
Mis: Tolong tuliskan terus surat-surat itu. (kebiasaan yang diharapkan)
Aorist Aktif Imperatif
Mis: Tulis surat itu! (Kegiatannya penting, atau urgen)
Footnote
1 Banyak dari informasi di Pendahuluan persis sama dengan 1 Timotius, tetapi dipakai utuh di sini supaya tafsiran ini boleh berdiri sendiri.
2 Lihat pembahasan di Guthrie, D. Pastoral Epistles: An Introduction and Commentary. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1990. Jil. 14, hal. 19-68)
3 Ray Van Neste, 1 Timothy, ESV Study Bible, Crossway Bibles, Wheaton. 2008.Hal. 2324.
4 Van Neste, Hal. 2321.
5 Guthrie, Hal. 50 & Mounce, W. D. Pastoral Epistles. Dallas: Word Incorporated. 2000. Jil. 46, Hal. Lviii.
6 https://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Timothy
7 Lea, T. D., & Griffin, H. P. 1, 2 Timothy, Titus. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1992. Jil. 34, Hal. 52 . Lihat juga Mounce, Hal. Lviii.
8 Merril C. Tenney, New Testament Survey, IVP, Grand Rapids, 1961. Hal. 7-8
9 http://www.eyewitnesstohistory.com/christians.htm
10 http://www.unrv.com/government/roman-prisons.php
11 Knight, G. W. The Pastoral Epistles: a commentary on the Greek text. Grand Rapids, MI; Carlisle, England: W.B. Eerdmans; Paternoster Press. 1992. Hal. 57.
12 Lea, T. D., & Griffin, Hal. 62.
13 Knight, Hal. 57.
14 Bagan ini digunakan juga di Galilah 1 Timotius.
15 Mounce, Hal. 5. Hanya 4 surat di mana dia tidak menggunakan sebutan Rasul – Filipi, 1&2 Tesalonika dan Filemon.
16 Knight, Hal. 363.
17 D. Edmund Hiebert, Everyman’s Bible Commentary Second Timothy, Moody Press, Chicago, 1958. Hal. 22-23
18 Guthrie, Hal. 137-138
19 Lea & Griffin, Hal. 64. Knight, Hal. 66.
20 George, T. Galatians. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1994. Penjelasan pada 1 Tim 1:3
21 Knight, Hal. 66.
22 Knight, Hal. 68.
23 Penjelasan diambil dari Galilah 1 Timotius, Karena sama.
24 Present Aktif Indikatif
25 Hiebert, Hal. 29.
26 Present Aktif Indikatif
27 Arichea & Hatton, Hal. 45.
28 Knight, Hal. 367.
29 Mounce, Hal. 469.
30 Perfek tense bicara masa kini, dengan arti sengaja. Lihat Mounce, Hal. 470.
31 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Analytical lexicon of the Greek New Testament, Grand Rapids, MI: Baker Books. 2000. Lihat kata epipotheo.
32 Present Aktif Partisip
33 Knight, Hal. 368.
34 Guthrie, Hal. 141.
35 Knight, Hal. 369.
36 Perfek Pasif Indikatif
37 Mounce, Hal. 476.
38 Present Aktif Infinitif
39 Knight, Hal. 371.
40 Present Aktif Indikatif
41 MacArthur, Hal. 1875.
42 Mounce, Hal. 478.
43 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata deilia.
44 Knight, Hal. 371. Lihat juga Van Neste, Hal. 2338. # Ada Ahli-ahli lain yang menganggapnya bicara mengenai sikap manusia juga. Lihat Mounce, Hal. 477. Tetapi walaupun demikian, kita semua setuju bahwa kekuatan, kasih dan disiplin mental datangnya dari Allah.
45 Arichea & Hatton, Hal. 174.
46 Ibid, Hal. 174.
47 TB berbunyi tidak memperhatikan, tetapi kata melei lebih baik diterjemahkan mempedulikan. Lihat AYT – Tidak peduli dan BIS – Tidak mempedulikan.
48 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata sofronismos.
49 Hiebert, Hal. 36.
50 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata epaiskhynomai.
51 Knight, Hal. 372.
52 Mounce, Hal. 480.
53 http://www.eyewitnesstohistory.com/christians.htm
54 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 190.
55 Aoris Aktif Imperatif
56 Knight, Hal. 373.
57 Ibid, Hal. 373.
58 Semuanya Aoris Aktif/Pasif Partisip
59 Maksudnya hanya menjadi tersangkut dalam pertanyaan-pertanyaan mengenai peran Allah dan manusia, tanpa menerima kekuatan yang seharusnya menjadi milik kita karena sadar bahwa Allah yang memegang kita.
60 Datif pada kata sifat kudus boleh instrumental (dengan/melalui) atau minat (kepada). Knight Hal. 374.
61 Knight, Hal. 374. Mounce, Hal. 482. Lea & Griffin, Hal. 191. Dll.
62 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata prothesis.
63 Knight, Hal. 374.
64 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 179.
65 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata faneroo.
66 Mounce, Hal. 484.
67 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata epifaneia.
68 Ibid. Lihat kata katargeo.
69 Ibid, N. F. Lihat kata fotizo.
70 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tithemi.
71 Mounce, Hal. 92.
72 Ibid, Hal. 486.
73 Knight, Hal. 378.
74 Present Aktif Indikatif
75 Ibid, Hal. 378.
76 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata oida.
77 Perfek Aktif Indikatif.
78 Knight, Hal. 379.
79 Perfek Aktif Indikatif.
80 Ibid, Hal. 379.
81 Perfek Pasif Indikatif.
82 Mounce, Hal. 486.
83 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata dynatos.
84 ESV, NKJV, NASB, NIV, NRSV, NLT – Hanya versi-versi ini yang penulis lihat dan semua menulis able (mampu).
85 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 182.
86 Guthrie, Hal. 149.
87 Mounce, Hal. 489.
88 Present Aktif Imperatif.
89 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hypotyposis. Lihat juga Knight, Hal. 381.
90 Aoris Aktif Indikatif.
91 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 184.
92 Ibid. Hal. 184.
93 Aoris Aktif Imperatif.
94 Mounce, Hal. 490.
95 Knight, Hal. 383.
96 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata apostrefo.
97 Knight, Hal. 384.
98 Knight, Hal. 384
99 Aoris Aktif Optatif.
100 Lihat pembahasan di Mounce, Hal. 495.
101 Mounce, Hal. 495.
102 Guthrie, Hal. 154.
103 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata pollakis.
104 Ibid, lihat kata anapsikho.
105 Ibid, lihat kata halysis.
106 Mounce, Hal. 496.
107 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata spoudaios.
108 Knight, Hal. 385.
109 Knight, Hal. 387.
110 Ibid, Hal. 387.
111 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 189.
112 Mounce, Hal. 503.
113 Knight, Hal. 388.
114 Mounce, Hal. 503.
115 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata endynamoo.
116 Knight, Hal. 389.
117 Istilahnya instrumental (alat/sarana) Lihat J. W. Wenham, The Elements of New Testament Greek, Cambridge Press, Cambridge. 1965. Hal 46.
118 Knight, Hal. 390.
119 Mounce, Hal. 506.
120 Aoris Medium Imperatif
121 Future Medium Indikatif
122 Aoris Aktif Imperatif.
123 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata strateuo.
124 Knight, Hal. 393.
125 Present Pasif Indikatif.
126 Knight, Hal. 393.
127 Mounce, Hal. 510.
128 Knight, Hal. 394.
129 Guthrie, Hal. 158-159.
130 Knight, Hal. 394.
131 Artikel dipakai kalau orang tertentu dibicarakan, agak seperti petani itu. Menurut makna, si petani, atau seorang petani yang dimaksudkan.
132 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata georgos.
133 Mounce, Hal. 510.
134 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata kopiao.
135 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 195.
136 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 205.
137 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata noeo.
138 Present Aktif Imperatif.
139 Future Aktif Indikatif.
140 Mounce, Hal. 511.
141 Knight, Hal. 396.
142 Present Aktif Imperatif.
143 Knight, Hal. 397.
144 Ibid, Hal. 397.
145 Perfek Pasif Partisip.
146 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 206.
147 Stott, J. R. W. Guard the Gospel the message of 2 Timothy. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1973. Hal. 61–62.
148 Mounce, Hal. 513.
149 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata kakopatheo.
150 Present Aktif Indikatif.
151 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata mekhri.
152 Mounce, Hal. 513.
153 Knight, Hal. 398.
154 Perfek Pasif Indikatif.
155 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 207.
156 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 199.
157 Van Neste, Hal. 2339.
158 MacArthur, Hal. 1877.
159 Knight, Hal. 400.
160 Mounce, Hal. 514-515.
161 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tygkhano.
162 Knight, Hal. 400.
163 Knight, Hal. 401-402.
164 Aoris Aktif Indikatif.
165 Future Aktif Indikatif.
166 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 209-210.
167 Present Aktif Indikatif.
168 Future Aktif Indikatif.
169 Mounce, Hal. 517.
170 Future Medium Indikatif.
171 Knight, Hal. 405.
172 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata apneomai.
173 Knight, Hal. 405.
174 Mounce, Hal. 517.
175 Antara lain, John Stott, D. Edmund Hiebert, Walter Lock, John MacArthur, dll.
176 TB, BIS dan AYT menerjemahkannya tidak setia…setia.
177 Present Aktif Indikatif.
178 Aliran dari penjelasan ini terdapat di Knight, Hal. 407.
179 Present Aktif Indikatif.
180 Mounce, Hal. 518.
181 Guthrie, Hal. 163.
182 Knight, Hal. 409.
183 Knight, Hal. 410.
184 Present Aktif Imperatif.
185 Mounce, Hal. 523.
186 Present Medium Partisip.
187 Knight, Hal. 410.
188 Metzger, Bruce, A Textual Commentary on the Greek New Testament, United Bible Societies, New York. 1994. Hal, 579.
189 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata logomakheo.
190 Ibid, lihat kata khresimos.
191 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata katastrofe.
192 Guthrie, Hal. 164.
193 Knight, Hal. 411.
194 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata spoudazo.
195 Aoris Aktif Imperatif.
196 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paristemi.
197 Ibid, lihat kata dokimos
198 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata anepaiskhyntos.
199 Ibid, lihat kata orthotomeo.
200 Mounce, Hal. 524-525.
201 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 206.
202 Knight, Hal. 412.
203 Present Medium Imperatif.
204 Friberg, Friberg & Miller, kata bebelos.
205 Knight, Hal. 413.
206 Mounce, Hal. 527.
207 Knight, Hal. 413.
208 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 208.
209 Mounce, Hal. 527.
210 Ibid, Hal. 528.
211 Perfek Aktif Infinitif
212 Knight, Hal. 414.
213 Friberg, Friberg & Miller, kata anatrepo.
214 Present Aktif Indikatif
215 Knight, Hal. 415.
216 Perfek Aktif Indikatif
217 Friberg, Friberg & Miller, kata ginosko.
218 Aoris Aktif Indikatif
219 Mounce, Hal. 529.
220 Present Aktif Partisip
221 Mounce, Hal. 529.
222 Friberg, Friberg & Miller, kata afistemi.
223 Aoris Aktif Imperatif
224 Mounce, Hal. 529.
225 Friberg, Friberg & Miller, kata megas.
226 Friberg, Friberg & Miller, kata skeuos.
227 Ibid, kata atimia.
228 Ibid, kata ekkathairo.
229 Future Medium Indikatif
230 Perfek Pasif Partisip
231 Friberg, Friberg & Miller, kata eukhrestos.
232 Perfek Pasif Partisip
233 Ibid, kata feugo.
234 Present Aktif Imperatif
235 Ibid, kata epithymia.
236 Present Aktif Imperatif
237 Knight, Hal. 421.
238 Ibid, Hal. 421.
239 Mounce, Hal. 533. Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 216. Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 220.
240 Friberg, Friberg & Miller, kata paraiteomai.
241 Present Medium Imperatif
242 Knight, Hal. 422.
243 Mounce, Hal. 534.
244 Present Aktif Indikatif
245 Knight, Hal. 422.
246 Friberg, Friberg & Miller, kata epios.
247 Mounce, Hal. 535.
248 Knight, Hal. 424.
249 Friberg, Friberg & Miller, kata prautes.
250 Ibid, kata antidiatithemi.
251 Van Neste, Hal. 2340.
252 Aoris Aktif Subjunktif. Lihat di bagian Apendiks.
253 Mounce, Hal. 537.
254 Friberg, Friberg & Miller, kata ananefo.
255 Knight, Hal. 425.
256 Perfek Pasif Partisip
257 Van Neste, Hal. 2341.
258 Present Aktif Imperatif
259 Future Medium Indikatif
260 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 221.
261 MacArthur, Hal. 1878.
262 Knight, Hal. 429.
263 Future Medium Indikatif
264 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 221.
265 Mounce, Hal. 545.
266 Kutipan terdapat di Mounce, Hal. 177.
267 Knight, Hal. 431.
268 Friberg, Friberg & Miller, kata alazon.
269 Ibid, kata hyperefanos.
270 Mounce, Hal. 545.
271 Friberg, Friberg & Miller, kata blasfemos.
272 Lihat Mounce, Knight, Guthrie, Arichea & Hatton, Lea, Griffin & Hayne, Stott, Robertston – Semua mengganggap artinya Penghina.
273 Friberg, Friberg & Miller, kata apeithes (tidak taat).
274 Ibid, kata akharistos.
275 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 222.
276 Friberg, Friberg & Miller, kata anosios.
277 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 223.
278 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 225.
279 Friberg, Friberg & Miller, kata diabolos.
280 Knight, Hal. 432.
281 Friberg, Friberg & Miller, kata akrates.
282 Mounce, Hal. 546.
283 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 223.
284 Mounce, Hal. 546.
285 Guthrie, Hal. 175.
286 Friberg, Friberg & Miller, kata propetes.
287 Ibid, kata tyfoo.
288 Present Aktif Partisip
289 Friberg, Friberg & Miller, kata morfosis.
290 Mounce, Hal. 547.
291 Perfek Medium Partisip
292 Friberg, Friberg & Miller, kata apotrepo.
293 Present Medium Imperatif
294 Van Neste, Hal. 2341.
295 Present Aktif Indikatif
296 Friberg, Friberg & Miller, kata endyno.
297 Penggunaan artikel dengan rumah-rumah, menandai rumah-rumah tertentu.
298 Mounce, Hal. 548.
299 Friberg, Friberg & Miller, kata aikhmalotizo.
300 Ibid, kata gynaikarion.
301 Ibid, kata soreuo.
302 Perfek Pasif Partisip
303 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 228.
304 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 225.
305 Present Pasif Partisip
306 Present Aktif Partisip
307 Friberg, Friberg & Miller, kata medepote.
308 TB, BIS dan AYT tidak menerjemahkannya. Boleh juga kalau begitu.
309 Guthrie, Hal. 176.
310 Present Medium Indikatif
311 Aoris Aktif Indikatif
312 Friberg, Friberg & Miller, kata kataftheiro.
313 Knight, Hal. 436.
314 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 227.
315 Knight, Hal. 436.
316 Mounce, Hal. 551.
317 Friberg, Friberg & Miller, kata prokopto.
318 Future Aktif Indikatif
319 Friberg, Friberg & Miller, kata anoia.
320 Future Medium Indikatif
321 Friberg, Friberg & Miller, kata ekdelos.
322 Mounce, Hal. 556.
323 Knight, Hal. 438.
324 Aoris Aktif Indikatif
325 Mounce, Hal. 556.
326 Knight, Hal. 439.
327 Friberg, Friberg & Miller, kata agoge.
328 Ibid, kata prothesis.
329 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 229.
330 Mounce, Hal. 557.
331 Mounce, Hal. 557.
332 Friberg, Friberg & Miller, kata hypomone.
333 Knight, Hal. 440.
334 Mounce, Hal. 558.
335 Knight, Hal. 440.
336 Guthrie, Hal. 179.
337 Friberg, Friberg & Miller, kata hypofero.
338 Ibid, kata ryomai.
339 Van Neste, Hal. 2341.
340 Mounce, Hal. 559.
341 Present Aktif Partisip
342 Knight, Hal. 440-441.
343 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 232.
344 Knight, Hal. 441.
345 Future Pasif Indikatif
346 Knight, Hal. 441.
347 Future Aktif Indikatif
348 Friberg, Friberg & Miller, kata planao.
349 Present Aktif Partisip
350 Present Pasif Partisip
351 Friberg, Friberg & Miller, kata meno.
352 Present Aktif Imperatif
353 Aoris Aktif Indikatif
354 Aoris Pasif Indikatif
355 Guthrie, Hal. 180.
356 Knight, Hal. 442-443.
357 Mounce, Hal. 563.
358 Aoris Aktif Indikatif
359 MacArthur, Hal. 1879.
360 Present Pasif Partisip
361 Knight, Hal. 444.
362 Ibid, Hal. 444.
363 Wallace, Hal. 313-314.
364 Knight, Hal. 449.
365 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 236.
366 Friberg, Friberg & Miller, kata elegmos.
367 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 237.
368 Mounce, Hal. 570.
369 MacArthur, Hal. 1880.
370 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 236.
371 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 237.
372 TB yang dikutip.
373 Kata eimi bersifat subjunktif. Hina sering dipakai dengan kata kerja subjunktif untuk menyatakan tujuan. Bentuk bahasa ini disebut Klausa Tujuan (Purpose Clause)
374 MacArthur, Hal. 1871.
375 Van Neste, Hal. 2334.
376 Penjelasan ini dikopi dan disesuaikan dari Galilah 1 Timotius 6:11.
377 Friberg, Friberg & Miller, kata artios.
378 Ibid, kata exartizo.
379 Perfek Pasif Partisip
380 Knight, Hal. 451.
381 Stott, Hal. 105.
382 Mounce, Hal. 571-572.
383 Ibid, Hal. 572.
384 Friberg, Friberg & Miller, kata enopion.
385 Knight, Hal. 452.
386 Friberg, Friberg & Miller, kata epifaneia.
387 Ibid, kata basileia
388 Knight, Hal. 453.
389 Aoris Aktif Imperatif. Lihat Mounce, Hal. 572-573 dan Wallace, Hal. 720-721.
390 Artikel anaphoric dipakai, yaitu bicarakan Firman tertentu dalam apa yang baru dibicarakan. Itu sebabnya diterjemahkan Firman Itu. Dijelaskan di Wallace, Hal. 220, 314.
391 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 242.
392 Van Neste, Hal. 2342.
393 Mounce, Hal. 573.
394 Friberg, Friberg & Miller, kata eukairos.
395 Ibid, kata elegkho.
396 Ibid, kata epitimao.
397 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 240.
398 Mounce, Hal. 574.
399 Knight, Hal. 454.
400 Future Medium Indikatif
401 Friberg, Friberg & Miller, kata anekho.
402 Mounce, Hal. 574-575.
403 Ibid, Hal. 575.
404 Future Aktif Indikatif
405 Knight, Hal. 455.
406 Mounce, Hal. 575.
407 Friberg, Friberg & Miller, kata apostrefo.
408 Knight, Hal. 456.
409 Future Aktif Indikatif
410 Artikel tidak ada dalam bahasa tetapi fungsinya agak seperti ini, atau itu, menyangkut sesuatu yang tertentu, bukan yang umum saja.
411 Knight, Hal. 456.
412 Friberg, Friberg & Miller, kata ektrepo.
413 Friberg, Friberg & Miller, kata nefo.
414 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 245.
415 Present Aktif Imperatif
416 Aoris Aktif Imperatif
417 Aoris Aktif Imperatif
418 Friberg, Friberg & Miller, kata pleroforeo.
419 Knight, Hal. 458.
420 Orang pertama, orang kedua dan orang ketiga adalah istilah gramatis menyangkut kata ganti orang. Kalau berbentuk tunggal, orang pertama adalah saya, orang kedua kamu/engkau, orang ketiga dia. Kalau jamak, orang pertama adalah kami/kita, orang kedua kamu/kalian dan orang ketiga mereka.
421 Knight, Hal. 458.
422 Present Pasif Indikatif
423 Robertson, penjelasan di 2 Tim 4:6.
424 MacArthur 1880.
425 Friberg, Friberg & Miller, kata analysis/analyo.
426 Mounce, Hal. 578.
427 Friberg, Friberg & Miller, kata afistemi.
428 Perfek Aktif Indikatif
429 Mounce, Hal. 579.
430 Friberg, Friberg & Miller, kata agonizomai.
431 Mounce, Hal. 579.
432 Knight, Hal. 459-460.
433 Artikel tidak ada dalam bahasa, tetapi fungsinya agak seperti ini, atau itu, menyangkut sesuatu yang tertentu, bukan yang umum saja.
434 D. Edmond Hiebert, Second Timothy, Moody Press, Chicago. 1958. Hal. 111.
435 Friberg, Friberg & Miller, kata tereo.
436 Ibid, kata loipos.
437 Ibid, kata apokeimai.
438 Earle, R. 2 Timothy. Dalam F. E. Gaebelein (Ed.), The Expositor’s Bible Commentary: Ephesians through Philemon, Grand Rapids, MI: Zondervan Publishing House. 1981. Jil. 11, Hal. 413.
439 Knight, Hal. 461. Robertson di 4:8 dan MacArthur, Hal. 1881.
440 Akan melepaskan bersifat masa depan, menyangkut keselamatan terakhir yang dijelaskan di Rom 8:23.
441 Stott, Hal. 114-115.
442 Future Aktif Indikatif
443 Mounce, Hal. 583.
444 Guthrie, Hal. 189.
445 Friberg, Friberg & Miller, kata agapao.
446 Perfek Aktif Indikatif
447 Aoris Aktif Imperatif
448 Knight, Hal. 464.
449 Mounce, Hal. 589.
450 Aoris Aktif Partisip
451 Hiebert, Hal. 116.
452 Mounce, Hal. 590.
453 Friberg, Friberg & Miller, kata egkataleipo.
454 Hiebert, Hal. 116.
455 Mounce, Hal. 590.
456 Knight, Hal. 465.
457 Mounce, Hal. 590.
458 Ibid, Hal. 590.
459 Present Aktif Indikatif.
460 Mungkin Gal 2:13 dianggap pengecualian, tetapi tidak demikian. Paulus tidak bermaksud menjelekkan namanya. Dia hanya menceritakan sesuatu yang terjadi. Apa yang dikatakan kepada Petrus lebih tajam di ayat 14, tetapi tentu tidak menyinggung, karena hal itu benar dan mengamankan Injil anugerah. Lihat 2 Pet 3:15.
461 Aoris Aktif Imperatif
462 Aoris Aktif Partisip
463 Aoris Pasif Partisip
464 Aoris Aktif Imperatif
465 Hal ini dijelaskan di Wallace, Hal. 640-645. Disebut Attendant Circumstance Participle (Partisip Keadaan Terkait). Partisip ini bergantung pada kata kerja lain.
466 Mounce, Hal. 591.
467 Lihat Epistolary Aorist (Aoris di Surat) di Wallace, Hal. 562-563.
468 Knight, Hal. 466.
469 Knight, Hal. 466.
470 Mounce, Hal. 592.
471 Knight, Hal. 476.
472 Mounce, Hal. 592.
473 (Bahasa Indonesia) TB, AYT, BIS. (Bahasa Inggris) ESV, NASB, NIV, NLT, NKJV.
474 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 251.
475 Van Neste, Hal. 2343.
476 Mounce, Hal. 593.
477 Knight, Hal. 467.
478 Mounce, Hal. 593.
479 Friberg, Friberg & Miller, kata apodidomi.
480 Future Aktif Indikatif
481 Knight, Hal. 467-468.
482 Present Medium Imperatif
483 Knight, Hal. 468.
484 Mounce, Hal. 594.
485 Aoris Aktif Indikatif
486 Lihat Mounce, Hal. 594.
487 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 255-256.
488 Knight, Hal. 469.
489 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 256.
490 Friberg, Friberg & Miller, kata logizomai.
491 Aoris Pasif Optatif
492 Friberg, Friberg & Miller, kata paristemi.
493 Mounce, Hal. 596.
494 Friberg, Friberg & Miller, kata kerygma.
495 Knight, Hal. 470.
496 Friberg, Friberg & Miller, kata pleroforeo.
497 Mounce, Hal. 596.
498 Guthrie, Hal. 195.
499 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 256.
500 Friberg, Friberg & Miller, kata ruomai.
501 Future Medium Indikatif
502 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 257.
503 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 256.
504 Future Aktif Indikatif
505 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 257.
506 Friberg, Friberg & Miller, kata epouranios.
507 Friberg, Friberg & Miller, kata amen.
508 Mounce, Hal. 599.
509 Aoris Medium Imperatif
510 Knight, Hal. 475-476.
511 Friberg, Friberg & Miller, kata oikos.
512 Mounce, Hal. 600.
513 MacArthur, Hal. 1882.
514 Van Neste, Hal. 2343.
515 MacArthur, Hal. 1882.
516 Mounce, Hal. 601.
517 Knight, Hal. 477.
518 Mounce, Hal 601.
519 Knight, Hal. 478.
520 Barclay M. Newman Jr. Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru, Gunung Mulia, Jakarta. 2012. Hal. Ix-x.
Galilah: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
GALILAH
Surat 2 Timotius
Simon Pyatt M.Th
Galilah – Tafsiran 2 Timotius
Oleh: Nama PenulisSimon Pyatt
Copyright © 20142019 Nama Penuli...
GALILAH
Surat 2 Timotius
Simon Pyatt M.Th
Galilah – Tafsiran 2 Timotius
Oleh: Nama PenulisSimon Pyatt
Copyright © 20142019 Nama PenulisSimon M C Pyatt
Diterbitkan oleh:
Nulisbuku
www.nulisbuku.com
Penyunting: Michael J. Wewengkang S.Th; MAPC, dan Bung Kecil.
Desain Sampul: Nulisbuku
Soli Deo Gloria!
Pendahuluan Umum
Bahan ini dimaksudkan untuk membantu orang dalam persiapan pelajaran/khotbah ataupun penerjemahan Firman Tuhan. Harap tidak dibacakan di jemaat, karena dimaksudkan menjadi bahan penelitian, bukan khotbah/pelajaran.
Terjemahan Alkitab yang dipakai dalam seri Galilah ini, adalah terjemahan literal yang dibuat langsung dari versi bahasa Yunani Nestle Aland. Tujuannya bukan untuk mengganti versi-versi Bahasa Indonesia, atau pun untuk mengutamakan terjemahan literal. Terjemahan literal ini dimaksudkan untuk membantu orang melihat ciri-ciri khas bahasa Yunani, supaya lebih mudah diteliti.
Kalau kita ingin menangani ayat apa saja dari Firman Tuhan dengan baik, harus ada lima macam sudut pandang yang dipikirkan:
- Konteks di dalam Alkitab
- Konteks Sejarah
- Konteks di dalam Penulisan
- Pengertian Arti kata dan Tata Bahasa
- Penerapan Praktis
Konteks dalam Alkitab menyangkut peran ayat yang diteliti di dalam keseluruhan dari wahyu Allah. Jadi sebelum orang menyimpulkan sesuatu, penafsirannya harus dicek dengan bagian-bagian lain di Alkitab yang terkait dengan topik itu. Di buku pedoman ini akan sering dibaca referensi silang, supaya saudara dapat mengerti dan menerapkan dengan baik setiap bagian yang diteliti. Harap saudara mencari lebih banyak referensi.
Kalau kita ingin mengerti dengan benar apa yang dimaksudkan penulis, kita harus mengerti Konteks Sejarah. Langkah ini meneliti budaya setempat, penanggalan kitab, peristiwa sejarah yang mungkin berdampak, apa yang diketahui mengenai penulis dan tokoh-tokoh di dalam kitab tersebut. Di buku pedoman ini, sering akan ada referensi pada sejarah dan budaya.
Paling sering salah paham terjadi kalau orang hanya mendengar sebagian dari perkataan orang dan tidak mendengar keseluruhan dari wacananya. Hal ini juga mengakibatkan banyak salah paham, bahkan salah doktrin, kalau menyangkut penafsiran Firman Tuhan. Setiap ayat di Alkitab harus dimengerti menurut Konteks di dalam Penulisan. Sebelum bagian Firman Tuhan diteliti di buku ini, selalu akan ada garis besar, tema dan sub tema, supaya tidak mungkin lari dari konteks.
Pengertian Arti Kata dan Tata Bahasa juga sangat penting. Setiap bahasa mempunyai tata bahasa, muatan kata dan kiasan-kiasan yang cukup unik dan indah. Jadi kalau kita ingin menerjemahkan ataupun mengerti sebuah ayat, kita perlu mengerti struktur dan maksud dari bahasa sumber itu. Oleh karena itu, bahan ini menjelaskan muatan kata, arti kiasan dan juga secara sederhana menjelaskan tata bahasa. Kalau orang mau belajar lebih dalam mengenai tata bahasa Yunani, ada bagian Apendiks di belakang yang menyediakan penjelasan.
Allah tidak hanya menghendaki gerejanya mengerti Firmannya, Dia ingin supaya Firman itu mengubahkan kita. Oleh karena itu pengajaran Firman Tuhan harus ada Penerapan Praktis yang mengalir dengan alami dan tepat dari bagian yang dipelajari. Penerapan-penerapan di pedoman ini ditandai dengan lambang panah dan tidak dimaksudkan menjadi keharusan, melainkan usulan saja dan dorongan untuk saudara memikirkan penerapannya bagi jemaat.
Galilah!
Galilah: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Pendahuluan 2 Timotius1
Surat 2 Timotius adalah surat yang kedua dari kumpulan surat, yang disebut sebagai Surat-Surat Pastoral, yang terdiri dar...
Pendahuluan 2 Timotius1
Surat 2 Timotius adalah surat yang kedua dari kumpulan surat, yang disebut sebagai Surat-Surat Pastoral, yang terdiri dari 1 & 2 Timotius dan Titus. Surat-surat ini agak berbeda sifatnya daripada surat-surat lain, yang Paulus tulis kepada jemaat-jemaat.
Dari segi bahasa dan topik-topik yang muncul, jelas bahwa surat-surat ini bersifat sangat praktis, menyangkut pengaturan jemaat dan juga sangat akrab, karena Paulus bicara dengan dua orang yang dia anggap sebagai anak sungguhnya dalam Kristus (1 Tim 1:2, 2 Tim 1:2, Tit 1:4). Surat-surat ini juga tidak terlalu menyinggung topik keselamatan, seperti yang lain, karena ditujukan kepada orang yang sudah lama melayani bersama rasul ini, dan sangat jelas mengerti Injil dan ajaran dasar.
Mulai pada tahun 1800an, perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan apakah memang Paulus yang menulisnya. Menurut penelitian akan argumentasi ‘ahli-ahli’ yang menganut pendapat tersebut, ‘bukti-bukti’ yang dipakai sangat rapuh dan sebenarnya bersumber dalam falsafah suatu gerakan pada waktu itu, yang meragukan keaslian dari banyak kitab. Namun demikian adalah sangat jelas dari sejarah bahwa memang Paulus yang menulisnya. Sampai abad yang kesembilan belas Masehi, tidak ada yang meragukan fakta ini. Jadi kurang masuk akal kalau orang mulai meragukannya pada 1800 tahun kemudian. Bahasa yang dipakai di surat ini sesuai dengan bahasa yang dipakai pada abad pertama dan sebelumnya di LXX (PL Bahasa Yunani). Doktrin sesat yang dikritik sesuai juga dengan apa yang dialami pada masa itu dan keakrabannya sesuai dengan hubungan yang jelas ada di antara Paulus dengan Timotius dan Titus. Jadi orang yang meragukan bahwa Paulus yang menulis surat ini, menolak sejarah yang tertulis di dalam Alkitab, menolak sejarah mengenai anggapan dari tokoh-tokoh sejarah gereja mula-mula dan juga mengabaikan bukti-bukti dari segi bahasa, yang jelas sesuai dengan masa itu.2
Seperti kita Lihat di Galilah 1 Timotius, surat tersebut ditulis oleh Paulus sesudah dia dibebaskan dari penjara pada tahun 62 Masehi.3 Menurut sejarah, sesudah dia dilepaskan, Paulus melayani dengan bebas selama beberapa tahun, baru dipenjarakan lagi di bawah kaisar Nero, lalu dibunuh beberapa waktu kemudian di sekitar tahun 64-67 Masehi.4 1 Timotius dan Titus ditulis pada waktu Paulus masih bebas, lalu 2 Timotius ditulis ketika dia sudah di penjara, dan kali ini, rupanya dia sudah tahu bahwa dia tidak lama lagi akan mati syahid. (2 Tim 4:6-8).
Paulus menulis kepada Timotius, yang sering disebut sebagai letnannya5 dan oleh Paulus sendiri dianggap sebagai anak sungguh yang kekasih dalam Kristus (1 Tim 1:2, 2 Tim 1:2). Supaya jelas, ada baiknya kalau kita melihat riwayat hidup Timotius di bagan waktu. Di surat pertama Timotius disebut mudah (1 Tim 4:12). Sebutan tersebut boleh dipakai sampai orang genap 30an tahun, jadi ahli-ahli Alkitab menganggap bahwa umurnya kira-kira 35 tahun pada waktu itu, yaitu 62-63 Masehi. Di surat yang kedua ini, dengan lewat beberapa tahun, dia mungkin 38-40 tahun. Memang sulit meneliti sejarah yang sudah ribuan tahu berlalu, jadi ada kemungkinan juga bahwa dia sedikit lebih muda.
Tahun | Umur | Peristiwa | Ayat |
45-46 | 18-19 | Menjadi percaya | Kis 14:6-23, 1Ti 1:2 |
49-51 | 22-24 | Bergabung dengan tim misi | Kis 16:1-3 |
50 | 23 | Dikirim ke Tesalonika | 1Tes 3:1-6 |
53-55 | 26-28 | Dikirim ke Korintus | 1Kor 4:17, 16:10-11 |
55 | 28 | Bersama Paulus dan Silas. | 2Kor 1:19 |
57 | 30 | Dengan Paulus lagi | Roma 16:21 |
62-63 | 35-36 | Pelayanan di Efesus | Filipi 1:1, 2:19-24, 1Tim 1:2-3 |
65-67 | 38-40 | Mengalami pergumulan | 2 Tim 1:6-7 |
69 | 42 | Dilepaskan dari penjara | Ib 13:23 |
97 | 70 | Dibunuh | Tradisi mengatakan bahwa Timotius dibunuh di Efesus waktu dia menantang orang-orang yang buat persembahan pada berhala. |
Kita lihat di Kisah Para Rasul bahwa ibunya Timotius adalah orang Yahudi, sedangkan ayahnya orang Yunani (Kis 16:1). Belum jelas apakah bapanya masih hidup pada waktu Timotius percaya, karena tidak disebut, tetapi ibunya dan neneknya berperan besar dalam pembentukannya, karena mengajar Perjanjian Lama kepadanya dan juga karena mereka adalah orang yang percaya Kristus (2 Tim 1:5, 3:15).
Sering dikatakan bahwa Timotius adalah seorang yang penakut, karena apa yang dikatakan Paulus kepadanya di 2 Tim 1:6-7. Sebenarnya, kalau melihat riwayat pelayanannya, anggapan ini sangat salah. Timotius ini, kemungkinan besar, menjadi percaya pada waktu Paulus pertama kali datang ke Listra, dalam perjalanan misi pertamanya (Kis 14:6-23). Lalu hanya beberapa tahun kemudian dia bersedia bergabung dengan tim misi, yang dalam perjalanan pertamanya, sudah dianiaya berulang-ulang (13:8, 45, 50, 14:5), sampai dilempari dengan batu (14:19). Apakah ini tindakan seorang penakut? Lalu ketika dia masih sangat mudah, dia siap diutus untuk menguatkan jemaat di Tesalonika dan tidak lama kemudian ke Korintus juga, tentu adalah suatu pelayanan yang sangat sulit. Tugasnya di Efesus adalah untuk menentang para pengajar sesat. Paulus yang mempercayakan tugas sangat sulit ini kepadanya, dan Paulus ini bukan orang yang mudah percaya orang lain, kalau mereka tidak berkomitmen (Kis 15:37-41). Kalau membaca di Ibrani, kita lihat bahwa Timotius dipenjarakan, tentu karena kesaksiannya dan menurut sejarah gereja, dia dilempari dengan batu sampai mati, karena dia berani menginjili sekelompok orang yang menyembah dewi Diana di Efesus.6 Orang ini bukan penakut!7 Kita lebih baik menganggap bahwa perkataan di 2 Timotius ini, menyangkut kelelahan/kejenuhan yang dialaminya, karena dia bertahun-tahun mengalami banting tulang pelayanan dan secara khusus banyak menentang pengajar-pengajar sesat di Efesus.
Suasana dari 2 Timotius sangat terpengaruh oleh keadaan Paulus. Seperti kita sudah perhatikan, Paulus dipenjarakan lagi, di bawah kaisar Nero dan kali ini tidak ada harapan bahwa dia mungkin dibebaskan. Dia Tahu dia tidak lama lagi akan dibunuh.
Kaisar Nero berkuasa pada tahun 54-68 Masehi. Pada awalnya dia memimpin dengan baik, tetapi oleh karena ibunya terus berupaya untuk menguasainya, Nero membunuh dia pada tahun 59. Makin lama makin tidak teratur kekaisarannya, sehingga pada tahun 64 Masehi, ketika ada kebakaran besar di kota Roma dan rakyat mau mempersalahkan Nero, dia mengalihkan tuduhan tersebut kepada umat Kristiani. Oleh karena orang percaya jauh berbeda dari orang Roma, ada kecurigaan yang muncul, sehingga tuduhan tersebut mudah dipercaya.8 Berdasarkan semuanya itu, Kaisar Nero mulai penganiayaan hebat terhadap orang percaya, di mana mereka diikat dalam kulit binatang, supaya diserang anjing liar, mereka disalibkan, bahkan ada yang dicelup dalam minyak dan digantung dan dibakar dalam kebun Nero pada malam hari, menjadi pelita-pelita baginya. Memang kejam dan makin gila kaisar ini!9
Nah, di tengah-tengah semuanya ini Paulus dan Petrus ditangkap dan akhirnya dibunuh. Paulus dan mungkin juga Petrus dibuang ke dalam satu penjara yang terkenal kejam, namanya penjara Mamertine. Letaknya 12 kaki di bawah tanah dan ukuran kamar tingginya 6 ½ kaki, lebarnya 22 kaki dan panjangnya 30 kaki. Penjara ini sangat gelap dan baunya buruk karena kotoran orang dan juga pipa kotoran kota lewat di samping dan ada pintu ke dalamnya, di mana orang yang mati boleh langsung dibuang ke dalam saluran kotoran kota! Orang yang ditahan di penjara ini, biasanya mati sendiri, atau kena hukuman mati.10
Membaca semuanya itu kita tidak heran melihat kesungguhan dan keurgenan Paulus. Kalau membaca 2 Timotius, orang paling merasakannya kalau membayangkan diri duduk di samping Paulus dalam tempat kecil, gelap dan berbau itu, dengan hanya ditemani Lukas, karena yang lain melarikan diri, atau melayani di tempat yang jauh. Lalu bayangkan air matanya ketika dia mengingat muka Timotius, yang dia kasihi sebagai anak sungguh. Bayangkan rasa gelisah di hatinya, karena dia tahu Timotius ini sudah bertahun-tahun diserang oleh pengajar-pengajar sesat, sehingga sekarang di menjadi jenuh dalam pelayanan. Bayangkan juga perasaan Paulus mengingat bahwa dia tidak lama lagi hilang kesempatan untuk membimbing Timotius. Itulah konteksnya 2 Timotius! Surat ini bersifat pribadi kepada Timotius dan tidak seperti surat pertamanya, karena tidak banyak menyangkut pengaturan gereja, atau pengajar-pengajar sesat. Paulus mau memberi pesan-pesan terakhir kepada anak rohaninya yang kekasih, untuk membangun, membangkitkan dan menguatkannya.
Bagi seorang pelayan Tuhan, surat ini menjadi alat perawatan yang sangat berguna, karena kadang-kadang kita semua perlu mengobarkan kembali karunia yang ada pada kita.
Jerusalem: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal da...
SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal dari pada tokoh-tokoh lain dalam Perjanjian Baru. Kedua sumber, yang masing-masing berdiri sendiri ini saling menguatkan dan melengkapi, meskipun ada kelainan-kelainan dalam soal-soal kecil. Kita malahan dapat menyusun suatu kronologi riwayat hidup Paulus secara lebih kurang teliti, karena bertepatannya beberapa peristiwa dalam riwayat hidup Paulus dengan kejadian-kejadian yang kita ketahui menurut ilmu sejarah, seperti waktunya Galio menjabat prokonsul di Korintus, Kis 18:12, dan tahun Festus menggantikan Feliks, Kis 24:27-25:1, sebagai wali negeri di Palestina.
Paulus dilahirkan di Tarsus di Kilikia, Kis 9:11; 21:39; 22:3, kira-kira tahun 10 Mas. dari keluarga Yahudi suku Benyamin, Rom 11:1; Flp 3:5 dan yang telah menjadi warga negara Roma, Kis 16:37 dst; 22:25-28; 23:27. Semasa mudanya Paulus dididik di Yerusalem oleh Gamaliel yang memberinya pengajaran mendalam tentang agama Yahudi sesuai dengan ajaran mazhad agama Kristen yang baru muncul, Kis 22:4 dst; 26:9-12; Gal 1:13; Flp 3:6, dan berurusan dengan pembunuhan atas diri Stefanus, Kis 7:58; 22:20; 26:10. Tetapi kira-kira tahun 34 seluruh hidup Paulus yang sedang di perjalanan ke kota Damsyik dirubah oleh penampakan Yesus yang telah bangkit dari alam maut. Tuhan yang bangkit menyatakan kepadanya benarnya agama Kristen dan bahwa tugasnya yang khas ialah mewartakan Injil kepada orang- orang bukan Yahudi, Kis 9:3-16 dsj; Gal 1:12, 15 dst; Ef 3:2. Sejak saat itu Paulus merelakan hidupnya untuk mengabdi Kristus, yang secara pribadi telah "menangkapnya" untuk dijadikan pengikutNya, Fil 3:12. Sesudah tinggal beberapa lamanya di Arabia, Paulus kembali ke Damsyik, Gal 1:17, dan mulai mewartakan Kristus di sana, Kis 9:20.
Sesudah sebentar mengunjungi Yerusalem, Gal 1:18; Kis 9:26-29, maka dalam tahun 39 Paulus pergi ke Siria dan Kilikia, Gal 1:21; Kis 9:30, sampai Barnabas mengajaknya kembali ke Antiokhia, di mana mereka mengajar bersama, Kis11:25 dst dan lihat 9:27. Dalam perjalanannya yang pertama (th 45-49) ke Siprus, Pamfilia, Pisidia dan Likaonia, Kis 13-14, Saulus mulai menggunakan nama Yunani-Latinnya Paulus untuk mengganti nama Yahudinya, yakni Saul, Kis 13:9. Karena berkarya dengan lebih baik, maka Paulus menyisihkan Barnabas, Kis 14:12. Dalam tahun 49, jadi empat belas tahun sudah bertobat, Gal 2:1, Paulus naik ke Yerusalem untuk ikut serta dalam "Konsili Para Rasul". Sebagian karena pengaruhnya Konsili itu menyetujui bahwa hukum Yahudi tidak mengikat orang-orang bukan Yahudi yang masuk Kristen, Kis 15; Gal 2:3-6. Tugas Paulus di antara orang-orang bukan Yahudi juga secara resmi diakui, Gal 2:7-9. Kemudian ia mengadakan perjalanan-perjalanan lagi. Perjalanan kedua (Kis 15:36-18:22) dan perjalanan ketiga (Kis 18:23 - Kis 21-17) masing-masing berlangsung dalam tahun 50-52 dan 55-58. Sehubungan dengan surat-surat Paulus perjalanan-perjalanan itu akan kita bicarakan lagi, oleh karena surat-suratnya itu ditulisnya justru selama di perjalanan-perjalanan itu. Tahun 58 ditahan di Yerusalem, Kis 21:27-23:22 dan dimasukkan ke dalam penjara sampai th 60, Kis 23:23-26. Dalam musim semi th 60 wali negeri Festus mengirimkannya ke Roma dengan pengawalan ketat, Kis 27:1-28:16. Sesudah di Roma di tahan dua tahun (th 61-63) Paulus dibebaskan karena tidak terbukti salah. Kemudian ia mungkin pergi ke negeri Spanyol, seperti yang direncanakannya, Rom 15:24, 28, tetapi surat-surat Pastoral (Tim, Tit) mengandaikan bahwa Paulus masih mengadakan perjalanan-perjalanan ke Timur. Penahanan Paulus yang kedua di Roma berakhir dengan kemartiran, sebagaimana diberitakan oleh tradisi yang paling tua; ini kiranya terjadi dalam th 67.
Kepribadian Paulus
Dari Kisah Para Rasul dan dari surat-surat Paulus juga mungkin mendapat gambaran jelas mengenai kepribadian dan perangai Sang Rasul.
Paulus adalah seorang yang semangatnya berapi-api dan yang dalam mengejar cita- citanya tidak tahu lelah atau menghitung jerih-payahnya. Pada pokoknya cita-cita Paulus ialah cita-cita keagamaan. Satu-satunya yang menjadi pusat perhatiannya ialah Allah. Dalam mengabdi Allah sebagai hamba setiawan ia menolak segenap kompromis dalam bentuk manapun. Itulah sebabnya maka mula-mula Paulus mengejar mereka yang dianggapnya sebagai bida'ah dan musuh Allah 1Tim 1:13; bdk Kis 24:5, 14, tetapi kemudian mewartakan Kristus, setelah berkat wahyu mengerti bahwa Dialah satu-satunya penyelamatan. Semangat yang tak bersyarat itu terungkap dalam kehidupan yang terdiri atas penyangkalan diri yang mutlak dan pengabdian kepada Dia yang dikasihi Paulus. Kerja keras dan lelah, haus, penderitaan, kemiskinan dan bahaya maut, 1Kor 4:9-13; 2Kor 4:8 dst; 6:4-10; 11:23-27, tidak dipedulikan sama sekali mana kala Paulus menunaikan tugas yang dianggapnya sebagai tanggung jawabnya 1Kor 9:16 dst. Tidak ada sesuatupun dari semuanya itu yang mampu memisahkan Paulus dari kasih Allah dan Kristus, Rom 8:35-39. Sebaliknya, semuanya itu dianggapnya barang berharga oleh karena menyerupai dirinya dengan Gurunya yang bersengsara dan tersalib, 2Kor 4:10 dst; Flp 3:10 dst. Kesadaran akan panggilannya yang tunggal membuat Paulus memiliki gairah akan yang luhur-luhur dan besar-besar. Kalau ia merasa dirinya bertanggung jawab akan semua jemaat, 2Kor 11:28; bdk Kol 1:24, dan berkata bahwa bekerja lebih dari pada yang lain-lain, 1Kor 15:10; bdk 2Kor 11:5, dan mengajak kaum beriman untuk mencontohnya, 2Tes 3:7+, maka keterangan semacam itu bukanlah kesombongan, melainkan kebanggaan orang suci yang rendah hati. Sebab Paulus juga mengakui dirinya sebagai yang paling hina di antara sekalian orang Kudus, 1Kor 15:9; Ef 3:8, karena telah menganiaya jemaat Allah; karya-karya besar yang dilaksanakannya dianggap berasal dari Tuhan yang berkarya di dalam dirinya, 1Kor 15:10; 2Kor 4:7; Flp 4:13; Kol 1:29; Ef 3:7.
Semangat hatinya yang halus nampak dalam sikap Paulus terhadap kaum beriman. Ia mempercayai sungguh-sungguh orang-orang Filipo yang masuk Kristen, Flp 1:7 dst; 4:10-20; ia menaruh perasaan mendalam terhadap jemaat di Efesus, Kis 20:17-38; hatinya memanas, kalau orang-orang beriman di Galatia membiarkan dirinya dibujuk untuk meninggalkan kepercayaan sejati, Gal 1:6; 3:1-3, dan ia sedih terkejut karena ketidak-tetapan hati yang sombong pada orang-orang di Korintus, 2Kor 12:11-13:10. Untuk menetapkan yang lincah-lincah Paulus tahu bagaimana bersikap ironi, 1Kor 4:8; 2Kor 11:7; 12:13, dan bahkan melontarkan teguran tegas, Gal 3:1-3; 4:11; 1Kor 3:1-3; 5:1-2; 6:5; 11:17-22; 2Kor 11:3 dst. Tetapi selalu hanya demi kebaikan kaum beriman, 2Kor 7:8-13. Dan segera Paulus memperlunak tegurannya dengan kehalusan hati yang penuh kasih sampai mengharukan hati, 2Kor 11:1-2; 12:14 dst : Bukankah hanya Pauluslah bapa mereka, 1Kor 4:14 dst; 2Kor 6:13; bdk 1Tes 2:11; Flm 10, bahkan ibu mereka, 1Tes 2:7; Gal 4:19? Maka segera pulih kembali hubungan-hubungan baik seperti dahulu, Gal 4:12-20; 2Kor 7:11-13.
Sesungguhnya Paulus tidak mau pertama-tama menegur kaum beriman, tetapi para lawan yang berusaha membujuk dan menyesatkan mereka: orang-orang Yahudi yang di mana-mana melawan dan menghalangi Paulus, Kis 13:45, 50; 14:2, 19; 17:5, 13; 18:6; 19:9; 21:27, ataupun orang-orang Kristen ke-Yahudian yang ingin membebankan kuk hukum Taurat pada mereka yang oleh Paulus direbut bagi Kristus, Gal 1:7; 2:4; 6:12 dst. Terhadap golongan-golongan itu Paulus tidak kenal ampun, 1Tes 2:15 dst; Gal 5:12; Flp 3:2. Gairah mereka yang sombong dan "kedagingan" dihadapi Paulus dengan daya rohani sejati yang menyatakan diri melalui kepribadiannya yang lemah, 2Kor 10:1-12:2, dan dengan sikap jujurnya yang membuktikan Paulus tidak mencari keuntungan sendiri, Kis 18:3. Ada sementara orang yang berkata bahwa para lawan Paulus ialah para rasul di Yerusalem. Tetapi pendapat itu tidak dapat dibuktikan. Terlebih-lebih lawan Paulus itu Yalah orang-orang Yahudi yang masuk Kristen dan ingin memaksakan adat-kebiasaan sendiri kepada orang-orang lain. Mereka menyalah-gunakan nama Petrus, 1Kor 1:12, dan Yakobus, Gal 2:12 untuk menurunkan kweibawaan Paulus. Sebaliknya, Paulus sendiri selalu menghormati wewenang para rasul sejati, Gal 1:18; 2:2, walaupun mempertahankan bahwa sebagai saksi Kristus setra dengan merek, Gal 1:11 dst; 1Kor 9:1; 15:8-11. Kalaupun terjadi bahwa sehubungan dengan perkara tertentu Paulus menentang Petrus, Gal 2:11-14, namun Paulus selalu menyatakan dirinya orang yang suka berdamai, Kis 21:18-26. Dengan seksama ia mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang-orang Kristen yang miskin di Yerusalem, Gal 2:10, karena ia beranggapan ini jaminan paling baik bagi persatuan antara orang-orang Kristen bekas kafir dengan Jemaat Induk di Yerusalem, 2Kor 8:14; 9:12-13; Rom 15:26 dst.
Paulus sebagai Pewarta Injil
Pewartaan Paulus pertama-tama kerigma rasuli, Kis 2:22+, Kerigma itu ialah: pemberitaan tentang Yesus yang telah disalibkan tapi dibangkitkan dari alam maut, sesuai dengan Kitab Suci, 1Kor 2:2; 5:3-4; Gal 3:1. Apa yang disebutkan Paulus sebagai "Injilku", Rom 2:16; 16:25, sesungguhnya bukanlah Injilnya sendiri, melainkan Injil yang umum dipercaya, Gal 1:6-9; 2:2; Kol 1:5-7, tetapi khususnya disesuaikan dengan dan diterapkan pada pertobatan orang-orang bukan Yahudi, Gal 1:16; 2:7-9, sehaluan dengan kebijaksanaan universalis yang sudah dimulai di Anthiokhia. Paulus setia pada tradisi rasuli yang ada kalanya dikutip olehnya, 1Kor 12:23-25; 15:3-7, dan selalu diandaikannya; sudah barang tentu tradisi rasuli itu sangat berjasa bagi Paulus. Meskipun kiranya tidak pernah melihat Yesus selama hidupNya di dunia ini, bdk 2Kor 5:16+, namun Paulus sangat mengenal ajaranNya, 1Tes 4:15; 1Kor 7:10 dst; Kis 20:35. Selebihnya ia juga seorang saksi langsung dan keyakinannya yang tak tergoncangkan itu berdasar sebuah pengalaman pribadi: sebab iapun "melihat" Kristus, mula-mula di dekat Damsyik, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8; dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 22:17-21, Ia telah mengalami penglihatan- penglihatan dan pernyataan-pernyataan Tuhan, 2Kor 12:1-4. Maka apa yang diterimanya dari tradisi itu sungguh-sungguh dapat dianggapnya sebagai pemberitahuan langsung oleh Tuhan, Gal 1:12; 1Kor 12:23.
Ada kalanya orang berkata bahwa pengalaman-pengalaman mistik tersebut disebabkan oleh temperamen yang berlebih-lebihan dan sakit-sakitan. Tetapi dugaan itu tidak mempunyai dasar sedikitpun. Memanglah Paulus kena penyakit di Galatia, Gal 4:13- 15, tetapi penyakit itu kiranya tidak lain kecuali serangan malaria, sedangkan "duri dalam daging", 2Kor 12:7, boleh jadi permusuhan terus menerus dari pihak orang-orang Yahudi, kaum sebangsanya "secara jasmani", Rom 9:3. Paulus ternyata tidak mempunyai daya khayal yang berlebih-lebihan mengingat sedikit-sedikitnya gambaran lazim yang ia pakai: gelanggang pertandingan, 1Kor 9:24-27; Flp 3:12- 14; 2Tim 4:7 dst, laut, Ef 4:14, pertanian, 1Kor 3:6-8, dan bangunan, 1Kor 3:10- 17; Rom 15:20; Ef 2:20-22; kedua gambar terakhir suka digabungkan serta dicampur-adukkannya, 1Kor 3:9; Kol 2:7; Ef 3:17; bdk Kol 2:19; Ef 4:16. Paulus nampaknya lebih-lebih seorang intelektuil. Hati yang berapi-api bersatu-padu dengan akal jernih dan tidak segera puas; akal yang dengan teliti membentangkan kepercayaan Kristen sesuai dengan kebutuhan para pendengar. Berkat sifat Paulus itulah kita mendapat ulasan-ulasan yang mengagumkan sekitar kerigma dan yang bersesuaian dengan keadaan nyata. Sudah barang tentu jalan pikiran Paulus itu bukanlah jalan pikiran manusia dewasa ini. Ada kalanya Paulus mengemukakan dalil-dalilnya seperti para rabi mengemukakannya dan sesuai dengan metode penafsiran yang diterima Paulus dari lingkungan serta pendidikannya (misalnya: 3:16; 4:21-31). Tetapi bakat Paulus mendobrak warisan tradisionil yang terbatas itu. Dan melalui saluran-saluran yang bagi kita kurang lebih ketinggalan zaman Paulus mengalirkan suatu pengajaran yang mendalam.
Memanglah Paulus adalah seorang Yahudi, tetapi seorang Yahudi yang memiliki bagian kebudayaan Yunani cukup besar. Mungkin ini mulai diperolehnya semasa mudanya di Tarsus dan kemudian di perkaya karena Paulus sering berjumpa dengan dunia Yunani-Romawi. Pengaruh dari kebudayaan Yunani itu tercermin baik dalam jalan pikiran Paulus maupun dalam bahasa serta gaya bahasanya. Ada kalanya Paulus mengutip penulis-penulis Yunani, 1Kor 15:33; Tit 1:12; Kis 17:28, dan ia pasti mengenal filsafat populer yang berdasar atas mazhab Stoa; dari padanya ia meminjam gagasan-gagasan (misalnya: perginya jiwa yang terpisah dari badan ke dunia ilahi 2Kor 5:6-8; "pleroma" kosmis, Kol dan Ef) dan rumus-rumus tertentu (1Kor 5:6-8; Rom 11:36; Ef 4:6). Dari mazhab Stoa yang berhaluan sinis Paulus mengambil alih apa yang disebutkan sebagai "diatribe", yalah suatu metode argumentasi yang terdiri atas pertanyaan dan jawaban pendek, Rom 3:1-9, 27-31, dan dari situpun berasal ulasan-ulasannya, di mana kata demi kata beruntun, sebagaimana lazim dalam seni pidato. Mana kala menggunakan kalimat panjang dan padat, di mana anak-anak kalimat bergelombang-gelombang desak-mendesak, Ef 1:3- 14; Kol 1:9-20, maka Paulus masih juga dapat menemukan contoh-contohnya dalam kesusasteraan keagamaan di dunia Yunani. Biasanya Paulus memakai bahasa Yunani sebagai bahasa ibu yang kedua, Kis 21:40, dan dengan mahirnya, sehingga hanya sedikit semitisme terdapat. Bahasa Yunani yang dipakai ialah bahasa Yunani yang lazim di zamannya, yakni bahasa "koine", yang baik tanpa peniruan bahasa kuno. Paulus memang tidak suka akan kehalusan yang dibuat-buat seperti lazim dalam seni pidatoo insani, sebab kekuatannya untuk meyakinkan hanya mau diambilnya dari daya Firman kepercayaan yang didukung "tanda-tanda" yang dikerjakan Roh Kudus, 1Tes 1:5; 1Kor 2:4 dst; 2Kor 11:6; Rom 15:18. Bahkan terjadi pula bahwa pengungkapannya kurang tepat dan tidak diselesaikan, 1Kor 9:15. Acuan bahasa tidak mampu menampung pemikiran yang meluap-luap dan perasaan yang terlalu hebat. Dengan kekecualian yang jarang terjadi, bdk Flm 10, Paulus biasanya mendikte surat-suratnya, Rom 16:22, sebagaimana lazim di zaman dahulu dan hanya salam terakhir ditulisnya dengan tangan sendiri, 2Tes 3:17; Gal 6:11; 1Kor 16:21; Kol 4:18. Ada bagian-bagian dalam surat-suratnya yang memberi kesan bahwa masak-masak dipikirkan (misalnya: Kol 1:15-20), tetapi kebanyakan dituliskan sekali jadi dan secara spontan tanpa dikoreksi. Kendati kekurangan-kekurangan itu, bahkan mungkin karena kekurangan-kekurangannya, gaya bahasa cekatan itu berisi secara luar-biasa. Sudah barang tentu pemikiran yang begitu mendalam dan yang terungkap dengan bahasa yang menyala itu tidak mudah dibaca (2Ptr 3:16). Namun demikian pemikiran Paulus menyajikan beberapa nas yang daya keagamaannya dan bahkan gaya sastranya barangkali tidak ada tara bandingnya dalam sejarah kesusasteraan manusia.
Surat-surat yang diwariskan Paulus itu semuanya ditulis dengan alasan khusus. Ini tak pernah boleh dilupakan. Surat-surat itu bukan risalah ilmu ketuhanan, melainkan merupakan tanggapan terhadap keadaan tertentu. Surat-surat itu sungguh-sungguh surat yang sesuai dengan surat-menyurat yang lazim di zaman itu, Rom 1:1+. Namun demikian tulisan-tulisan Paulus bukan surat pribadi belaka dan bukan pula "surat" yang hanya nampaknya surat saja, sedangkan pada kenyataannya adalah karya sastra. Surat-surat Paulus berupa uraian-uraian yang ditujukan kepada pembaca-pembaca tertentu dan melalui mereka kepada semua kaum beriman. Maka dalam surat-surat itu jangan dicari kupasan-kupasan teratur dan lengkap yang mengungkapkan seluruh pemikiran Paulus. Di belakang tulisan-tulisan itu tetap membayang perkataan yang secara lisan dibawakan dan surat-surat itu seolah-olah memberi komentar atas beberapa pokok khusus. Namun demikian, nilai surat-surat Paulus tidak teratasi, apa lagi karena isi serta perbedaan- perbedaannya memungkinkan orang menemukan apa yang pokok dalam pewartaan Paulus. Tidak peduli mengapa ia menulis atau kepada siapa ia menulis, karya Paulus berdasarkan ajaran yang pada pokoknya sama. Ajaran itu berpusatkan Kristus yang wafat dan dibangkitkan. Hanya ajaran pokok itu disesuaikan, berkembang dan menjadi semakin berisi selama kehidupan Paulus yang menjadi segala-gala untuk semua orang, 1Kor 9:19-22. Ada sementara penafsir yang mengatakan bahwa Paulus sesungguhnya seorang "peramu" yang sesuai dengan keperluan memungut pandangan- pandangan yang berlain-lainan dan ada kalanya bertentangan satu sama lain; Paulus sendiri tidak menilai pandangan-pandangan itu seolah-olah mutlak tepat dan benar; ia hanya menggunakannya saja untuk menarik hati orang kepada Kristus. Langsung bertentangan dengan pendapat dengan pendapat tersebut ada orang yang berkata tentang "kekakuan" Paulus. Menurut pendapat ini maka pemikiran Paulus sejak awal mula ditetapkan dan selanjutnya tidak mengalami perkembangan lagi. Semua sudah tetap dan selesai akibat pengalaman Paulus waktu bertobat. Kebenaran terletak di tengah kedua ujung itu : teologi Paulus memang berkembang menurut suatu garis bersinambung, tetapi sungguh ada perkembangan di bawah dorongan Roh Kudus yang membimbing karya kerasulan Paulus. Dan perkembangan benar tapi lurus akhirnya sampai kepada kepenuhan sebagaimana memuncak dalam surat-surat itu sesuai dengan urutannya dalam waktu, orang dapat mengenali tahap-tahap perkembangan pemikiran Paulus. Memanglah urutan dalam waktu itu bukanlah urutan surat-surat Paulus dalam daftar kitab-kitab Perjanjian Baru. Dalam daftar itu surat-surat itu dideretkan sesuai dengan panjangnya.
1 dan 2 Tes; th. 50-51
Surat-surat Paulus yang pertama ditujukan kepada jemaat Kristen di kota Tesalonika. Di musim panah th. 50 Paulus mewartakan Injil di kota itu waktu perjalanannya yang kedua, Kis 17:1-10. Terpaksa oleh permusuhan dari pihak orang-orang Yahudi Paulus pergi ke Berea dam daro sana ke Atena dan Korintus. Di kota terakhir inilah kiranya 1Tes ditulis selama musim dingin th 50-51. Silas dan Timotius menemani Paulus di Korintus. Timotius untuk kedua kalinya pergi ke Tesalonika dan dari situ membawa berita-berita yang menggembirakan. Ini menyebabkan peluapan hati yang terungkap dalam 1Tes 1-3. Kemudian menyusullah dalam surat ini serentetan anjuran praktis, 1Tes 4:1-12; 5:12-28. Di antara kedua bagian itu disisipkan suatu jawaban atas soal tentang nasib orang-orang yang sudah meninggal dan Parusia Kristus, 1Tes 4:13-5:11. Surat 2Tes kiranya ditulis di kota Korintus juga beberapa bulan kemudian. Surat ini berisikan beberapa petunjuk praktis, 1; 2:13-3:15, dan sebuah instruksi lagi mengenai kapan Parusia akan terjadi dan mengenai "tanda-tanda" yang mesti mendahului kedatangan Tuhan, 2:1-12.
Ditinjau dari segi sastra maka antara 2Tes dan 1Tes ada kesamaan yang menyolok, sehingga ada sejumlah ahli yang menganggap 2Tes sebagai pemalsuan oleh seseorang yang mencuri gagasan-gagasan Paulus sementara juga meniru gaya bahasanya. Tetapi sukar sekali melihat mengapa seseorang membuat pemalsuan itu. Keterangan lain lebih sederhana dan lebih masuk akal, yaitu: Paulus sendirilah yang ingin lebih jauh menjelaskan dan meluruskan pengajarannya mengenai akhir zaman, lalu menulis surat ini dnegan mengulangi beberapa keterangan dari surat pertama. Memanglah kedua tulisan itu tidak bertentangan satu sama lain, tetapi malahan saling melengkapi. Dan tradisi Gereja dahulu juga jelas mengatakan bahwa kedua surat itu ditulis oleh Paulus.
Kedua surat ini tidak hanya penting oleh karen sudah memperkenalkan pangkal beberapa pikiran Paulus yang dalam surat-surat lain diperkembangkan, tetapi terutama karena ajarannya mengenai Parusia. Ternyatalah bahwa dalam tahap permulaan karya kerasulanNya pemikiran Sang Rasul berpusatkan kebangkitan Kristus dan kedatanganNya yang mulia yang membawa keselematan bagi mereka yang percaya kepadaNya, biar sudah mati sekalipun, 1Tes 4:13-18. Kedatangan Kristus yang mulia itu dilukiskan Paulus sesuai dengan apa yang lazim dalam sastra apokaliptik Yahudi dan dalam agama Kristen purba (bdk wejangan Yesus tentang akhir zaman yang termuat dalam injil-injil sinoptik, khususnya dalam injil Mat). Sama seperti Yesus demikianpun Paulus ada kalanya menekankan dekatnya kedatangan Tuhan yang tidak mungkin diketahui kapannya dan yang menuntut bahwa orang bersiap-siaga, 1Tes 5:1-11, sehingga memberikan kesan bahwa ia sendiri serta sidang pembacanya akan mengalaminya selama masih hidup, 1Tes 4:17; tetapi ada kalanya iapun mencoba meredakan rasa cemas kaum beriman yang digelisahkan oleh pandangan semacam itu. Maka ia mengingatkan mereka bahwa Hari Tuhan belum juga tiba dan mesti didahului beberapa tanda tertentu, 2Tes 2:1-12. Bagaimana ujud tanda-tanda itu bagi kita maupun bagi para pembaca dahulu tidak jelas. Rupanya Paulus memikirkan Si Antikrist sebagai seorang pribadi yang baru akan tampil pada akhir zaman. Ungkapan "apa yang menahan dia", 2Tes 2:6, menurut sementara ahli mengenai kerajaan Romawi dan menurut sementara ahli lain pewartaan Injil, sehingga maksud keterangan itu tetap kabur juga.
1 dan 2 Kor; th. 57
Selama delapan belas bulan lebih, Kis 18:1-16, mewartakan Injil di Korintus, dari akhir th. 50 sampai pertengahan th. 52, Paulus menulis kedua suratnya kepada jemaat di Tesalonika. Sesuai dengan kebijaksanaannya yang lazim, ialah menanamkan kepercayaan Kristen di pusat-pusat besar, Paulus ingin menanamkan kepercayaan kepada Kristus di kota pelabuhan ternama yang banyak penduduknya itu juga. Dari situ kepercayaan itu dapat merambat ke seluruh Akhaia, 2Kor 1:1; 9:2. Pada kenyataannya ia berhasil mendirikan sebuah jemaat kuat di sana, terutama di kalangan masyarakat rendahan, 1Kor 1:26-28. Tetapi kota besar itu adalah sebuah sarang kebudayaan Yunani, di mana berhadap-hadapan macam-macam aliran filsafah dan agama, sedangkan kebejatan susila memberinya nama yang buruk. Perjumpaan agama Kristen dengan pusat kekafiran itu tidak dapat tidak menimbulkan banyak persoalan bagi mereka yang baru masuk Kristen. Dalam kedua surat yang dituliskannya kepada jemaat itu, Paulus berusaha memecahkan soal-soal itu.
Bagaimana kedua surat itu lahir sudah cukup jelas, kendati keraguan yang masih ada mengenai beberapa hal kecil. Sebelum surat pertama yang tercantum dalam Kitab Suci telah ada surat yang mendahului, 1Kor 5:9-13. Tetapi surat, yang waktunya ditulis tidak diketahui ini tidak tersimpan. Kemudian, menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (th. 54-57) dalam menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (54-57) dalam perjalanannya yang ketiga, Kis 19:1-20, datanglah dari Korintus suatu utusan yang menyodorkan beberapa masalah, 1Kor 16:17, dan di samping itu Paulus menerima berita mengenai jemaat di Korintus melalui Apolos, Kis 18:27 dst; 1Kor 16:12, dan beberapa orang dari keluarga Khloe, 1Kor 1:11. Maka Paulus merasa terdorong menulis sepucuk surat lagi, yakni surat 1Kor kita. Ia ditulis sekitar Paskah th. 57 (1Kor 5:7 dst; 16:5-9 dibandingkan dengan Kis 19:21). Selang beberapa waktu muncullah di Korintus semacam krisis dan terpaksa Paulus mengunjungi jemaat sebentar dan kunjungan itu tidak menyenangkan, 2Kor 1:23-2:1; 12:14; 13:1-2. Selama kunjungan itu Paulus berjanji tidak lama lagi akan kembali untuk beberapa lamanya, 2Kor 1:15-16. Tetapi terjadi sesuatu dan rupanya kewibawaan Paulus dalam diri seorang utusannya dirongrong, 2Kor 5:10; 7:12. Maka sebagai pengganti kunjungan yang dijanjikan dahulu itu Paulus mengirim sepucuk surat tajam yang ditulisnya dengan mencucurkan "banyak air mata", 2Kor 2:3 dst, 9. Surat ini membawa hasil yang menyenangkan, 2Kor 7:8-13. Kabar gembira tentang hasil itu diterimanya dari Titus, 2Kor 2:12 dst; 7:5-16 di Makedonia, setelah Paulus terpaksa meninggalkan Efesus akibat krisis hebat di sana, yang tidak kita ketahui ujudnya, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10; Kis 19:23-40. Maka menjelang akhir th. 57 ia menulis 2Kor. Kemudian ia mengadakan perjalanan kiranya melalui Korintus, Kis 20:1 dst; bdk 2Kor 9:5; 12:14; 13:1, 10, menuju Yerusalem, tempat ia ditahan dan dipenjarakan.
Ada yang berpendapat bahwa 2Kor 6:14-7:1 merupakan kepingan dari surat pertama yang hilang itu, dan 2Kor 10-13 bagian dari surat yang ditulis dengan "mencucurkan banyak air mata". Hanya sukar dibuktikan meskipun mesti diakui bahwa bagian-bagian tersebut kurang cocok dengan konteksnya sekarang, 2Kor sesungguhnya melanjutkan 6:13, sementara kesan bahwa 6:14-7:1 berupa sisipan dikuatkan oleh kesamaan menyolok antara bagian ini dengan naskah-naskah kaum Eseni yang ditemukan di Qumran. Dan juga nada keras dalam 2Kor 10-13 kurang sesuai dengan nada ramah yang meresap ke dalam sembilan bab dahulu. Akhirnya 9:1 mengherankan sedikit sesudah apa yang dikatakan dalam bab 8, sehingga orang menduga bahwa aslinya adalah dua surat kecil tersendiri mengenai pengumpulan dana. Dengan demikian tidak dikatakan bahwa bagian-bagian itu tidak berasal dari Paulus. Tetapi sangat mungkin bahwa bagian-bagian tersebut ada macam-macam asal- asulnya. Baru kemudian kiranya dikumpulkan, yakni waktu kumpulan tulisan-tulisan Paulus dibuat.
Surat-surat kepada jemaat di Korintus itu dengan bagus dan tepat menyoroti watak dan semangat Paulus, tetapi juga menyajikan suatu ajaran yang penting sekali. Di dalamnya ditemukan, khususnya dalam 1Kor, informasi dan keputusan-keputusan mengenai beberapa soal yang membingungkan jemaat Kristen purba dan tentang cara hidup jemaat itu, baik sehubungan dengan keadaan umat sendiri, seperti kemurnian akhlak. 1Kor 5:1-13; 6:12-20, perkawinan dan hidup wadat, 7:1-40, pertemuan keagamaan dan perayaan Ekaristi, 11-12, penggunaan karunia-karunia Roh Kudus (kharismata, 12:1-14:40, maupun sehubungan dengan relasi jemaat dengan dunia luar, seperti naik banding ke pengadilan negeri, 6:1-11, dan memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, 8-10. Kesemuanya itu hanya berupa pemecahan soal suara hati atau pengaturan ibadat, kalau bakat Paulus tidak merobahnya menjadi kesempatan baik untuk mengemukakan pandangan mendalam mengenai kebebasan hidup Kristen, pengudusan tubuh, keunggulan kasih dan persatuan dengan Kristus. Sewaktu terpaksa membala jabatannya sebagai rasul sejati, 2Kor 10:1-13:14, Paulus mengemukakan pikiran-pikiran unggul mengenai karya kerasulan pada umumnya, 2 Kor 8-9, disinari cahaya persatuan antar-jemaat yang diidam-idamkan. Seluruh ulasan mengenai kebangkitan badan, 1Kor 15, berlatar-belakang eskatologi yang menjadi landasannya. Hanya penggambaran apokaliptis seperti terdapat dalam 1Tes dan 2Tes diganti dengan pembahasan yang lebih rasionil, yang dapat membenarkan harapan yang sukar dicernakan orang-orang Yunani itu. Penyesuaian Injil dengan dunia baru yang dimasukinya itu terutama ternyata dalam cara Paulus mempertentangkan kebodohan Salib dengan hikmat Yunani. Kepada orang-orang Korintus yang terpecah- belah menjadi kelompok yang masing-masing membanggakan gurunya serta bakat- bakatnya, Paulus mengingatkan bahwa hanya ada satu Guru saja, ialah Kristus, dan hanya satu Kabar Gembira yaitu: hanya Salib saja yang menyelamatkan; dan itulah hikmat sejati, 1Kor 1:10-4:13. Dengan jalan itu maka terpaksa oleh keadaan dan tanpa meniadakan pandangan akhir zaman, Paulus sampai menekankan hidup Kristen sekarang yang merupakan persekutuan dengan Kristus yang terwujud oleh pengetahuan sejati ialah kepercayaan. Nanti sebagai akibat krisis di Galatia dan sehubungan dengan agama Yahudi Paulus masih lebih memperdalam hidup Kristen sekarang itu.
Gal dan Rom; th 57-58
Adapun surat kepada jemaat-jemaat di Galatia dan surat kepada jemaat di Roma perlu dibicarakan bersama-sama, sebab keduanya mengupas persoalan yang sama. Surat kepada jemaat-jemaat di Galatia berupa tanggapan langsung terhadap keadaan tertentu, sedangkan surat kepada jemaat di Roma berupa sebuah risalah lebih lengkap yang dengan tenang dikarang dan mengatur gagasan-gagasan yang ditimbulkan oleh pertikaian di Galatia itu. Hubungan erat kedua surat itu adalah argumen paling kuat melawan pendapat sementara ahli yang mengemukakan bahwa surat kepada jemaat-jemaat di Galatia itu ditulis pada permulaan karya Paulus, bahkan sebelum konsili Yerusalem dalam th. 49. Menurut pendapat tersebut kunjungan kedua Paulus ke Yerusalem, yang diceritakan dalam Gal 2:1-10, adalah sama dengan kunjungan kedua yang disebut dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang di dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang dikisahkan Kis 15:2-30 (ini memang cukup berbeda dengan cerita Paulus dalam Gal). Selebihnya rupanya Paulus tidak tahu- menahu tentang keputusan Konsili Yerusalem (Kis 15:20, 29; bdk Gal 2:6), sehingga suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia harus sudah ditulis sebelum Konsili Yerusalem. Untuk menyetujui pendapat itu cukuplah diandaikan bahwa "orang-orang Galatia" itu tidak lain kecuali orang-orang Likaonia dan Pisidia, yang kepadanya Injil diwartakan oleh Paulus sewaktu perjalanannya yang pertama. Pergi-pulangnya Paulus dapat juga menerangkan kedua kunjungan yang kiranya diandaikan dalam Gal 4:13. Namun demikian itu kurang berdasar. Meskipun benar bahwa sejak th. 36-25 seb. Mas. daerah Likaonia dan Pisidia dalam administrasi negara tergabung dengan daerah Galatia, namun dalam bahasa sehari-hari selama abad I Mas. daerah Galatia yang sebenarnya terus disebut demikian. Daerah Galatia terletak lebih ke utara. Khususnya sukar diterima bahwa penduduk Likaonia dan Pisidia dikatakan "orang-orang Galatia", Gal 3:1. Kecuali itu pengandaian yang sukar diterima itu tidak perlu sama sekali. Kunjungan kedua yang disebut dalam Gal 2:1-10, lebih mudah dapat disamkan dengan kunjungan ketiga yang diceritakan dalam Kis 15 (memanglah ada kesamaan yang menyolok juga) dari pada dengan yang kedua, Kis 11:30; 12:25. Kunjungan yang kedua itu nampaknya begitu kurang penting, sehingga didiamkan oleh Paulus dalam argumentasinya (Gal). Dan bahkan boleh jadi bahwa sama sekali tidak ada kunjungan kedua dalam Kis. oleh karena Lukas barangkali menggarap dua sumber berbeda-beda mengenai peristiwa yang sama (bdk Kis, Pengantar dan Kis 11:30+). Maka surat kepada jemaat-jemaat di Galatia ditulis sesudah Konsili Yerusalem. Memang Paulus tidak berkata-kata tentang keputusan yang diambil Konsili itu, tetapi boleh jadi keputusan itu sesungguhnya diambil kemudian dari itu (bdk Kis 15:1+). Kalau demikian maka mudah juga dipahami sikap Petrus yang ditegur oleh Paulus menurut Gal 2:11-14. Maka orang-orang yang dialamati surat itu benar- benar penduduk daerah "Galatia" yang ditempuh Paulus dalam perjalanannya yang kedua dan yang ketiga, Kis 16:6; 18:23. Boleh jadi surat itu ditulis di kota Efesus, atau barangkali di Makedonia sekitar th. 57.
Tidak lama berselang menyusullah surat kepada jemaat di Roma. Paulus sedang berada di Korintus (musim dingin th. 57/58) dan mempersiapkan diri untuk pergi ke Yerusalem. Dari sana ia mau singgah di Roma dalam perjalanan ke Spanyol, Rom 15:22-32; bdk 1Kor 16:3-6; Kis 19:21; 20:3. Paulus tidak mendirikan jemaat di Roma dan informasi-informasi yang diperolehnya tentang jemaat itu, boleh jadi mulai orang seperti Akwila, Kis 18:2 tidak lengkap tetapi separuh-separuh saja. Dari keterangan-keterangan yang tercantum dalam surat itu hanya dapat disimpulkan bahwa jemaat itu terdiri dari orang-orang bekas Yahudi dan bekas kafir dan kedua golongan itu condong saling meremehkan. Karena demikian keadaan jemaat di Roma maka Paulus menganggap baik mempersiapkan kunjungannya dengan mengirimkan sepucuk surat melalui diakones Febe, Rom 16:1. Di dalamnya ia mengemukakan pendapatnya bagaimana mesti dipecahkan masalah hubungan antara agama Yahudi dan agama Kristen; pikirannya di bidang itu menjadi masak akibat krisis di Galatia. Dengan maksud tersebut Paulus mengatur dan memungut secara saksama dan dengan halus gagasan-gagasan yang sudah terungkap dalam Gal. Surat Gal ini berupa luapan hati, di mana pembelaan diri, 1:11-2:21, disusul sebuah pembuktian berupa ajaran, 3:1-4:31 dan peringatan-peringatan keras, 5:1 6:18. Sebaliknya, Rom berupa sebuah ulasan teratur, di mana bagian-bagiannya susul- menyusul secara tertib dengan berpedoman beberapa pokok yang terlebih dahulu diperkenalkan, lalu diuraikan.
Sama seperti halnya dengan surat-surat kepada jemaat di Korintus, demikianpun tidak ada seorangpun yang sungguh-sungguh meragukan bahwa Rom ditulis oleh Paulus. Paling-paling orang menanyakan apakah bab 15 dan 16 barangkali kemudian ditambahkan. Terutama bab 16 yang berisikan banyak salam kepada macam-macam orang barangkali aslinya sebuah surat kecil kepada jemaat di Efesus. Tetapi bab 15 tidak dapat dipisahkan dari surat Rom itu, meskipun beberapa naskah menaruh Rom 16:25-27 pada akhri bab 14 sebagai kata penutup. Ada sejumlah ahli yang mempertahankan bahwa juga bab 16 karangan Paulus yang asli. Mereka mencatat bahwa Paulus dapat berkenan dengan banyak saudara dari Roma yang dahulu diusir oleh Kaisar Klaudius, lalu kembali ke Roma. Dan bagi Sang Rasul memang penting menggaris bawahi hubungan dengan jemaat yang belum mengenal Paulus itu. Adapun doksologi dalam 16:25-27 memang mempunyai ciri-ciri khas dalam gaya bahasanya. Tetapi ini tidak cukup untuk menolak keasliannya, walaupun barangkali ditulis kemudian dari Rom.
Sedangkan surat-surat kepada jemaat di Korintus memperlawankan Kristus sebagai Hikmat Allah dengan hikmat dunia yang sia-sia, maka surat-surat kepada jemaat- jemaat di Galatia dan Roma mempertentangkan Kristus sebagai Pembenaran dari Allah dengan pembenaran yang oleh manusia dikirakan dapat diperoleh dengan usahanya sendiri. Di Korintus semangat Yunanilah yang membahayakan pendirian tepat karena terlalu membanggakan akal-budi manusia sendiri. Di Galatia orang- orang ke-Yahudian datang mengatakan bahwa kaum beriman harus bersunat dan menaklukkan diri kepada hukum Taurat, kalau mau diselamatkan. Paulus sekuat tenaga melawan propaganda dan ajaran itu oleh karena berarti mundur selangkah dan menyia-nyiakan karya Kristus, Gal 5:4. Dengan tidak menyangkal nilai tata penyelamatan lama Paulus menentukan batasnya, oleh karena hanya tahap sementara dalam seluruh rencana penyelamatan Allah. Gal 3:23-25. Hukum Musa pada dirinya baik dan suci, Rom 7:12, dan sungguh-sungguh menyatakan kehendak Allah. Tetapi hukum Taurat tidak memberi manusia daya batiniah untuk menepatinya; dengan jalan itu hukum Taurat tidak hanya membuat manusia menjadi sadar akan dosanya dan kebutuhannya akan pertolongan dari Pihak Allah, Gal 3:19-22; Rom 3:20; 7:7-13. Adapun pertolongan yang berupa karunia belaka itu dahulu dijanjikan kepada Abraham sebelum hukum Taurat diberikan, Gal 3:16-18; Rom 4, dan dianugerahkan oleh Yesus Kristus : kematian dan kebangkitanNya sudah menghancurkan kemanusiaan lama yang diracuni dosa Adam dan menciptakan kemanusiaan baru Yesus yang menjadi prototipnya, Rom 5:12-21. Setelah bergabung dengan Kristus melalui kepercayaan dan dijiwai oleh Roh Kudus, maka manusia selanjutnya dengan cuma-cuma menerima pembenaran sejati dan dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah, Rom 8:1-4. Memanglah kepercayaan manusia harus menjadi nyata dalam pekerjaan, tetapi pekerjaan yang dilaksanakan berkat daya Roh Kudus, Gal 5:22-25; Rom 8:5-13, itu bukan lagi pekerjaan hukum Taurat yang padanya orang-orang Yahudi dengan angkuhnya menaruh kepercayaannya. Pekerjaan-pekerjaan itu dapat dilaksanakan oleh semua yang percaya kepada Kristus, meski datang dari kekafiran sekalipun, Gal 3:6-9, 14; Rom 4:11. Maka tata penyelamatan Musa yang bernilai sebagai persiapan sekarang sudah ketinggalan zaman. Orang-orang Yahudi yang mau terus berpegang padanya sesungguhnya menempatkan diri di luar keselamatan yang sebenarnya. Allah mengizinkan mereka menjadi "buta", supaya kaum kafir dapat memperoleh keselamatan. Namun demikian orang-orang Yahudi tidak untuk selama- lamanya kehilangan kepilihannya dahulu, sebab Allah memang setia; ada sementara orang-orang Yahudi, yaitu "sisa kecil" yang dinubuatkan para nabi, sudah sampai percaya: dan nanti yang lain-lainpun akan bertobat, Rom 9-11. Sementara itu semua itu kaum beriman, entah orang-orang Yahudi entah bukan Yahudi, harus menjadi satu karena kasih dan saling menolong, Rom 12:1-15:13. Demikianlah pandangan luas yang sudah dirintis dalam Gal dan dikembangkan dalam Rom. Dan berkat pandangan itulah maka kita mempunyai ulasan yang mengagumkan tentang masa lampau umat manusia yang berdosa, Rom 1:18-3:20, dan tentang pergumulan yang berlangsung dalam diri setiap orang, Rom 7:14-25; tentang keselamatan yang dengan cuma-cuma dikaruniakan, Rom 3:24 dll, daya yang terkandung dalam kematian dan kebangkitan Kristus, Rom 4:24 dst; 5:6-11, yang didalamnya orang turut serta oleh karena iman dan baptisan, Gal 3:26 dst; Rom 6:3-11; penguraian mengenai panggilan bangsa manusia menjadi anak-anak Allah, Gal 4:1-7; Rom 8:14-17, mengenai kasih Allah yang berhikmat, yang adil dan setia dalam menyelenggarakan rencana penyelamatanNya yang terlaksana tahap demi tahap, Rom 3:21-26; 8:31-39. Pandangan akhir zaman tetap tinggal; sebab kita memang diselamatkan dalam pengharapan, Rom 5:1-11; 8:24. Tetapi sama seperti dalam surat-surat kepada jemaat di Korintus, tekanan terletak pada keselamatan yang sudah dimulai sekarang; Roh yang dijanjikan sudah dimiliki sebagai "karunia-sulung, Rom 8:23, sekarang orang-orang Kristen sudah siap hidup dalam Kristus, Rom 6:11, dan Kristus hidup di dalam mereka Gal 2:20.
Dengan demikian maka surat kepada jemaat di Roma menyajikan sebuah sintesa pemikiran teologis Paulus yang mengesankan, sebuah sintesa yang ada di antara yang sangat bagus. Namun demikian sintesa itu bukanlah sintesa sempurna dan lengkap dan bukan pula seluruh ajaran Paulus. Pertikaian yang dilancarkan oleh Luther mengakibatkan bahwa surat Rom ini terlaly diutamakan, hal mana sungguh merugikan, kalau surat-surat lain lain tidak diikut-sertakan sebagai pelengkap, sehingga surat Rom ditempatkan dalam sebuah sintesa yang lebih luas.
Filipi; th. 56-57
Kota Filipi adalah sebuah kota penting di Makedonia dan didiami oleh orang-orang Roma yang merantau. Dalam perjalanannya yang kedua dalam th. 50 Paulus mewartakan Injil di situ, Kis 16:12-40. Selama perjalanannya yang ketiga, Paulus masih dua kali singgah di kota Filipi, yaitu di musim rontok th. 57, Kis 20:1-2, dan sekitar Paskah th. 58, Kis 20:3-6. Kaum beriman yang oleh Paulus direbut bagi Kristus di Filipi menyatakan kasih yang mengharukan hati kepada Rasul mereka dengan mengirimkan bantuan kepadanya di Tesalonika, Flp 4:16, dan kemudian di Korintus 2Kor 11:9. Dengan menulis surat ini kepada jemaat itu Paulus justru bermaksud mengucapkan terima kasih karena bantuan yang diterimanya melalui Epafroditus, utusan jemaat di Filipi, yang membawa sumbangan yang baru, Fil 4:10-20, Paulus yang pada umumnya takut-takut kalau memberi kesan seolah- olah mencari untungnya sendiri, Kis 8:3, dengan rela hati menyambut bantuan dari jemaat Filipi. Dengan jalan itu ia menyatakan menaruh kepercayaan luar biasa kepada jemaat itu.
Waktu menulis surat itu Paulus sedang dalam tahanan, Flp 1:7, 12-17. Lama sekali orang beranggapan bahwa ini penahanan pertama di Roma. Tetapi hubungan yang begitu mudah dan demikian kerap kelihatannya, 2:25-30, antara jemaat Filipi dan Paulus sedang Paulus ditemani Epafroditus, mengherankan, seandainya Paulus sungguh di Roma yang terlalu jauh letaknya. Seandainya Paulus berada di Roma (atau di Kaisarea di Palestina, tempat ia juga pernah ditahan sebagaimana diketahui), maka sukar dipahami bahwa bantuan berupa uang yang dikirim jemaat di Filipi melalui Epafroditus itu merupakan kesempatan pertama yang mereka peroleh untuk menolong Sang Rasul setelah mengamalkan kasihnya waktu perjalanan Paulus yang kedua, 4:10, 16. Sebab memanglah Paulus masih singgah dua kali pada mereka dalam perjalanannya yang ketiga. Hanya lebih mudah dimengerti, kalau Paulus menulis surat itu sebelum kedua kunjungan tersebut. Kiranya Paulus berada di Efesus selama th. 56/57 sementara mengharapkan dapat pergi ke Makedonia sesudah dilepaskan (bdk Flp 1:26; 2:19-24 dan Kis 19:21 dst; 20:1; 1Kor 16:5). Kenyataan bahwa Paulus berkata tentang "Pretorium" (terj.: istana) dalam Flp 1:13 dan tentang "rumah/keluarga Kaisar" (terj.: istana Kaisar) dalam 4:22, tidak perlu menjadi kesulitan. Sebab di kota-kota besar, khususnya di Efesus, ada pasukan pengawal pribadi, sama seperti di Roma sendiri yang mengawal wali negeri. Memanglah kita tahu apa-apa tentang penahanan Paulus di Efesus. Tetapi inipun tak perlu menjadi kesulitan yang tak teratasi. Sebab Lukas hanya menceritakan sedikit saja tentang ketiga tahun Paulus tinggal di kota itu, sedangkan Palus sendiri menyiratkan bahwa di sana menghadapi kesulitan berat, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10.
Kalau hipotesa tersebut diterima maka Flp perlu dipisahkan dari Kol, Ef, dan Flm dan didekatkan pada "surat-surat besar", khususnya pada 1Kor. Kedua surat ini tidak bertentangan satu sama lai, tetapi sebaliknya sangat berdekatan baik dari segi sastra maupun dari segi ajaran. Hanya Flp kurang berupa ajaran. Ini lebih- lebih berupa peluapan hati, tukar berita dan peringatan terhadap "pekerja- pekerja jahat", yang di mana-mana merongrong karya Sang Rasul, sehingga boleh jadi juga menyerang jemaat terkasih di Filipi; terutama Flp berupa seruan supaya kaum beriman bersatu dalam kerendahan hati. Seruan itulah yang bagi kita menghasilkan 2:6-11 mengenai perendahan Kristus. Boleh jadi madah yang mengharukan hati itu dikutip oleh Paulus atau merupakan ciptaan Paulus sendiri. Tetapi bagaimanapun juga lagu itu memberikan kesaksian yang berharga mengenai kepercayaan umat Kristen pruba akan kepra-adaan ilahi Yesus.
Tidak ada orang yang meragukan bahwa Flp benar-benar dikarang oleh Paulus. Hanya dapat dipersoalkan apakah surat itu barangkali penggabungan beberapa surat kecil yang aslinya tersendiri. Tetapi ini berupa dugaan belaka.
Ef, Kol, Flm; th. 61-63.
Surat kepada jemaat di Efesus, kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon ternyata sebuah kelompok tersendiri. Ketiga karangan itu sangat erat hubungannya; baik Kol 4:9 maupun Flm 12 berkata tentang Onesimus yang mau dikirim Paulus; Tikhikus disebut dalam Kol 4:7 dst dan dalam Ef 6:21 dst; teman- teman Paulus yang sama tampil dalam Kol 4:10-14 dan dalam Flm 23-24; ditinjau dari segi sastra dan dari segi ajaran ada banyak kesamaan antara Ef dan Kol; Paulus masih dipenjara, Flm 1:9 dst; 13, 23; Kol 4:3, 10, 18; Ef 3:1; 4:1; 6:20, dan tentu saja di Roma (antara th. 61 dan 63), dan bukan di Kaisarea atau di Efesus. Kalau di Kaisarea sukar menerangkan bahwa Markus dan Onesimus ada pada Paulus, sedangkan tentang kehadiran Lukas di Efesus bersama Paulus tidak ada berita apapun. Kecuali itu perbedaan gaya bahasa dan kemajuan dalam ajaran mengandaikan jangka waktu cukup lama antara "surat-surat besar" (Kor, Gal, Rom) dan Ef serta Kol. Dalam jangka waktu itu timbullah sebuah krisis. Dari Kolose, di mana Paulus sendiri tidak mewartakan Injil, 1:4; 2:1, datanglah wakilnya Epafras, 1:7, membawa berita yang mengkhawatirkan, Paulus menjadi prihatin dan segera menanggapi berita itu dengan sepucuk surat kepada jemaat di Kolose; surat itu dibawa ke sana oleh Tikhikus. Tetapi reaksinya terhadap bahaya yang baru itu memperdalam pikiran Sang Rasul. Sama seperti Rom dipakai untuk mengatur pikiran- pikiran yang tercetus dalam Gal, demikianpun sekarang Paulus menulis sepucuk surat lain lagi, di sana ia menyusun ajarannya dengan berpedoman sebuah titik pandangan yang dipaksakan kepadanya oleh pertikaian di Kolose. Sintesa yang mengagumkan itu tidak lain kecuali "surat kepada jemaat di Efesus". Hanya judul semacam itu (yang dalam surat sendiri tidak pasti juga, bdk Ef 1:1+) dapat menipu. Paulus sesungguhnya tidak menulis kepada orang-orang Efesus, tempat ia tinggal selama tiga tahun, melainkan kepada kaum berimann pada umumnya, bdk Ef 1:15; 3:2-4, khususnya kepada jemaat-jemaat di lembah-lembah pegunungan Lisia tempat surat itu diedarkan, Kol 4:16.
Sementara ahli pernah menolak keaslian kedua surat tersebut. Tetapi Kol dewasa ini lebih umum diterima sebagai karangan Paulus dan pendapat itu memang cukup berdasar. Gagasan-gagasan utama Paulus terdapat dalam Kol, dan kalau ada juga pikiran-pikiran baru maka halnya mudah dijelaskan dengan menunjuk kepada keadaan baru yang harus dihadapi Paulus. Hal yang sama dapat dikatakan tentang Ef juga, tetapi surat ini tetap sangat diragukan keasliannya. Namun demikian karena surat itu ternyata hasil seorang pemikir yang berbakat maka sukar diterima bahwa dikarang oleh seorang murid Paulus. Sudah barang tentu gaya bahasa Kol dan Ef yang bertutur panjang, ada kalanya berlebih-lebihan, itu berbeda sekali dengan pemikiran pendek, padat dan tegang seperti terdapat dalam surat yang dahulu. Tetapi hal itu cukup dapat diterangkan juga, oleh karena Paulus kini mengamati ufuk baru yang jauh lebih luas. Selebihnya Paulus menggunakan macam-macam gaya bahasa dan dalam 2Kor 9:8-14 atau Rom 3:23-26 dll sudah terdapat contoh-contoh gaya bahasa kontemplatip dan lebih kurang liturgis yang sepenuh-penuhnya berkembang dalam Kol dan Ef. Satu-satunya kesulitan yang sesungguhnya berasal dari kenyataan bahwa beberapa bagian dari Ef lebih kurang secara harafiah dan ada kalanya secara salah memungut pengungkapan-pengungkapan dari Kol. Hanya Paulus tidak pernah menulis surat-suratnya dengan tangannya sendiri dari awal sampai akhir. Maka gejala tersebut dapat diterangkan dengan berkata bahwa seorang murid memainkan peranan besar dalam menyusun Ef.
Adapun bahaya yang mengancam di Kolose berasal dari pemikiran berlebih-lebihan berdasarkan pandangan-pandangan Yahudi, Kol 2:16, yang bercampur-baur dengan filsafaf ke-Yunanian. Pemikiran-pemikiran berlebih-lebihan tersebut memberi kepada daya-daya sorgawi yang memimpin jalannya jagat raya sebuah peranan begitu penting sehingga menurunkan kedudukan utama Kristus. Paulus menerima saja adanya daya-daya semacam itu tanpa meragukan kegiatannya; ia bahkan menyamakannya dengan malaikat-malaikat yang terdapat dalam tradisi Yahudi, bdk 2:15. Hanya ia menerimanya untuk menempatkannya di tempatnya yang wajar dalam rencana penyelamatan Allah. Mereka telah berperan sebagai pengantara dan pengurus hukum Taurat. Tetapi kini peranannya sudah habis sama sekali. Dengan menciptakan suatu dunia baru maka Kristus Kirios sendiri menangani pemerintahan dunia semesta. PeninggianNya di sorga sudah menempatkan Kristus di atas daya-daya kosmis yang telah dilucuti kekuasaannya dahulu, 2:15. Memanglah sejak awal penciptaan Kristus sudah menguasai kekuasaan-kekuasaan itu, sebab Dialah Anak dan Gambar Bapa. Tetapi dalam ciptaan baru Kristus menguasai daya-daya itu sebagai Kepalanya dan secara depinitip, oleh karena telah mempersatukan di dalam diriNya segenap "Ple-roma", artinya kepenuhan beradanya, baik beradanya Allah maupun beradanya dunia di dalam Allah, 1:13-20. Oleh karena sudah dibebaskan dari "unsur-unsur dunia" (terj.: roh-roh dunia), 2:8, 20, berkat persatuannya dengan Kepala dan oleh karena mengambil bagian dalam KepenuhannNya, 2:10, maka orang- orang Kristen tidak perlu menaklukkan diri kepada kekuasaan lalim "unsur-unsur dunia" itu dengan menepati macam-macam aturan yang sudah ketinggalan zaman dan tidak berguna lagi, 2:16-23. Melalui baptisan mereka sudah dipersatukan dengan Kristus yang wafat dan bangkit, 2:11-13 dan menjadi anggota TubuhNya. Dan hidup baru hanya mereka terima dari Kristus yang menjadi Kepala yang menghidupkan, 2:19. Memanglah Paulus tetap menaruh minat utamanya pada keselamatan Kristen, tetapi karena pertikaian itu ia memperluas karya Kristus sampai merangkum seluruh dunia dan jagat raya. Di samping bangsa manusia yang diselamatkan itu seluruh jagat raya yang menjadi latar belakang dan rangka umat manusia dimasukkan Paulus ke dalam karya Kristus. Maka jagat raya secara tak langsung ditempatkan juga di bawah kekuasaan satu-satunya Tuhan, ialah Kristus. Pemikiran semacam itulah mengakibatkan bahwa gagasan "Tubuh Kristus" yang dirintis dahulu, 1Kor 12:12+, diperkembangkan lebih jauh dengan menekankan Kristus sebagai kepala Tubuh-Nya; bahwa karya penyelamatan diperluas sampai merangkum dunia semesta; bahwa pemandangan diperlebar sehingga Kristus terutama dilihat sebagai pemenang sorgawi, sedangkan Gereja sebagai persatuan menyeluruh dibangun menuju Kristus sorgawi; bahwa eskatologi yang sudah terujud lebih ditekankan, bdk Ef 2:6+.
Pemandangan seperti di atas terulang dalam Ef. Tetapi usaha untuk menaruh daya- daya sorgawi yang terlalu dinilai itu pada tempatnya yang wajar sudah menghasilkan buahnya, Ef 1:20-22. Maka perhatian terutama diarahkan kepada Gereja. Ia merupakan Tubuh Kristus yang meluas sampai menjadi Jagat raya baru, Kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu, 1:23+. Dalam pemandangan yang paling tinggi yang merupakan puncak segenap karyanya ini Paulus memungut beberapa pikiran dari masa dahulu untuk menempatkannya di dalam sintesa yang dicapainya. Teristimewanya ia memikirkan kembali persoalan yang dibahasnya dalam surat kepada jemaat di Roma, yang berupa puncak dalam tahap pemikirannya dahulu. Ia tidak hanya dengan sepintas lalu meningkatkan pandangannya mengenai keadaan lampau bangsa manusia yang berdosa dan keselamatan yang dengan cuma-cuma dianugerahkan melalui Kristus, 2:1-10, tetapi juga memikirkan kembali masalah hubungan antara bangsa-agama Yahudi dan jemaat Kristen yang dahulu menggelisahkannya, Rom 9-11. Dan kini persoalan itu dilihatnya dengan berlatar belakang eskatologis yang sudah terlaksana: kini kedua kelompok itu nampak baginya sebagai bersatu karena diperdamaikan di dalam satu orang Manusia baru, sehingga bersama-sama di perjalanan menuju Bapa, Ef 2:11-22. Dan justru kenyataan bahwa kaum kafir juga dapat memperoleh keselamatan Israel dalam diri Kristus itu adalah "rahasia khendak Allah", 1:9; 3:3-6, 96:19; Kol 1:27; 2:2; 4:3. Dan mengingat rahasia itulah Paulus pada akhir hidupnya dapat mengemukakan pikiran yang tidak ada tara bandingnya: mengingat Hikmat Allah tak berbatas yang menyatakan diri dalam rahasia itu, 3:9 dst; Kol. 2:3; mengenai kasih Kristus yang tak terselami, yang nampak pula dalam rahasia itu, Ef 3:18 dst; tentang dirinya sendiri, yang terhina di antara para rasul namun oleh Allah dengan cuma-cuma dipilih menjadi pelayan rahasiaNya itu, 1:3-14. Dan akhir- tujuan rahasia itu tidak lain kecuali pernikahan Kristus dengan bangsa yang selamat, ialah Gereja, 5:22-23.
Surat kepada Filemon ditulis pada waktu yang sama dengan ditulisnya Kol dan Ef. Ia dialamatkan kepada seorang Kristen yang oleh Paulus sendiri ditobatkan, ay 9. Di dalam surat kecil itu Paulus memberitahukan bahwa seorang budak bernama Onesimus yang melarikan diri dan oleh Paulus direbut bagi Kristus akan kembali kepada majikannya, ay 10. Dengan tangannya sendiri ay 19, Paulus menulis surat kecil ini yang dengan bagusnya menyoroti kehalusan hati Paulus. Ini juga penting oleh karena memberitakan kepada kita bagaimana Paulus memecahkan masalah perbudakan, Rom 6:15+; meskipun hubungan sosial antara majikan dan budak tetap sama seperti dahulu, namun seorang majikan Kristen dan seorang budak Kristen selanjutnya harus hidup sebagai bersaudara untuk mengabdi Majikan yang sama, ay 16 bdk Kol 3:22-4:1.
1Tim, Tit, 2Tim ; th 65-67
Surat-surat kepada Timotius dan surat kepada Titus sangat berdekatan satu sama lain karena isi, latar belakang historis dan bentuknya. Dua di antaranya rupanya ditulis di Makedonia: yang satu dialamatkan kepada Timotius, yang waktu di Efesus, 1Tim 1:3, di mana Paulus berharap tidak lama lagi dapat bertemu dengannya, 3:14; 4:13, sedangkan yang lain dialamatkan kepada Titus yang oleh Paulus ditinggalkan di pulau Kreta, Tit 1:5. Paulus merencanakan tinggal di Nikopolis ( di Epirus) selama musim dingin dan Titus hendaknya berkumpul dengannya di situ, Tit 3:12. Waktu menulis 2Tim Paulus sedang di penjara di Roma, 1:8, 16 dst; 2:9, setelah singgah di Troas, 4:13 dan Miletus, 4:20. Keadaan Paulus gawat sekali, 4:16, dan ia merasa bahwa ajalnya sudah dekat, 4:6- 8, 18. Ia seorang diri dan mendesak supaya Timotius secepat mungkin datang, 4:9- 16, 21. Meskipun ada kesamaan kecil namun keadaan itu tidak berkesusaian dengan penahanan Paulus di Roma selama th. 61-63 dan tidak pula dengan perjalanan yang mendahuluinya. Ada cukup banyak ahli yang mengambil kesimpulan bahwa ketiga surat itu bukan karangan Paulus, seorang lain mau menjiplak Paulus dan mengkhayalkan catatan-catatan mengenai hal-ihwal Paulus supaya karangan- karangannya nampaknya bersifat historis dan dapat disebar-luaskan dengan nama dan kewibawaan Paulus. Tetapi hipotesa semacam itu tidak perlu sama sekali. Tidak ada bukti satupun bahwa Paulus mati selama penahanannya yang pertama; sebaliknya Kis 28:30 menyarankan bahwa ia dibebaskan. Jadi Paulus dapat mengadakan perjalanan-perjalanan lain lagi, barangkali lebih dahulu di negeri Spanyol sebagaimana ia merencanakannya, Rom 15:24, 28, dan kemudian di sebelah timur, sebagaimana juga direncankan, Flm 22. Mudah saja 1Tim dan Tit ditinggalkan sekitar th. 65 selama suatu perjalanan melalui pulau Kreta, Asia Kecil, Makedonia dan Yunani. Keadaan yang tampil dalam 2Tim adalah situasi penahanan baru yang kali ini berakhir dengan sial. Surat yang merupakan nasehat Paulus ini kiranya ditulis tidak lama sebelum kemartiran Paulus dalam th. 67.
Ketiga surat tersebut dialamatkan kepada dua murid Paulus yang paling setiawan, Kis 16:1+; 2Kor 2:13+. Di dalamnya termuat sejumlah petunjuk bagaimana mengorganisasi jemaat-jemaat Kristen yang oleh Paulus dipercayakan kepada mereka. Itulah sebabnya maka sejak abad XVIII surat-surat itu biasanya disebut "Surat-surat Pastoral (Gembala)." Beberapa ahli berpendapat bahwa surat-surat itu mengandaikan tahap perkembangan dalam tata pemerintahan umat yang baru terjadi sesudah Paulus mati. Tetapi pendapat ini kurang tepat. Sebab surat-surat itu sebenarnya mengandaikan sebuah tahap perkembangan umat yang sangat mungkin sudah tercapai menjelang akhir hidup Paulus. Sebutan "episkopos" (penilik) masih searti dengan sebutan "presbiter" (terj. penatua) Tit 1:5-7, seperti juga dahulu, Kis 20:17 dan 28, sesuai dengan susunan jemaat-jemaat dahulu yang dipimpin oleh sebuah dewan penatua, Tit 1:5+. Belum ada sama sekali seorang "uskup" yang seorang diri menjadi pemimpin tertinggi jemaat. Tokoh semacam itu baru tampil dalam surat-surat Ignasius dari Anthiokia. Hanya perkembangan ke jurusan itu sudah dirintiskan : meskipun beberapa jemaat dipercayakan kepada Timotius dan Titus yang tidak terikat pada satu di antaranya, Tit 1:5, namun kedua wakil Paulus itu memegang kewibawaan rasuli, yang tidak lama lagi harus diserahkan kepada orang-orang lain oleh karena para rasul menghilang. Dan tidak lama kemudian kewibawaan rasuli itu diberi kepada ketua sebuah dewan penatua, dan ketua itu tidak lain kecuali uskup. Tahap peralihan sebagaimana tampil dalam surat-surat pastoral justru menjadi bukti bahwa surat-surat itu benar-benar karangan Paulus. Sebab dengan maksud apa seorang pemalsu dapat mengkhayalkan tahap semacam itu? Perlu diperhatikan juga bahwa "penilik" dan "penatua" itu bukan hanya pengurus harta-benda dan perkara materiil lain, tetapi juga dan terutama bertugas mengajar dan memimpin, 1Tim 3:2, 5; 5:17; Tit 1:7, 9. Dengan demikian maka "penilik" dan "penatua" itu sungguh-sungguh moyang dari uskup dan iman dalam Gereja Katolik sekarang.
Sementara ahli berpendapat bahwa desakan untuk berpegang teguh pada "ajaran sehat", 1Tim 1:10 dll, dan memelihara "depositum fidei" (terj.: apa yang dipercayakan kepadamu), 1Tim 6:20; 2Tim 1:14, tidak layak bagi Paulus, seorang pemikir teologis yang berani dan orisinil. Tetapi keterangan dan desakan semacam itu nampaknya sesuai sekali dengan Sang Rasul yang dekat pada ajalnya dan memperingati pembantu-pembantunya yang masih muda berhubung dengan pemikiran- pemikiran yang membahayakan. Sebab Paulus sudah mengamati bahwa jemaat-jemaat itu ada selara untuk pembaharuan-pembaharuan yang dapat menghancurkan iman, 1Tim 1:19. Dan ini tentu saja bukan ajaran dari gnostik dalam abad II yang mau ditentang oleh seorang pemalsu yang menyamar sebagai Paulus. "Soal-soal yang dicari-cari", 1Tim 6:4, "dongeng-dongeng dan silsilah yang tiada putus- putusnya", 1Tim 1:4, "dongeng-dongeng Yahudi", Tit 1:14 dan "percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat", Tit 3:9, yang bercampur dengan aturan- aturan askese yang keras, 1Tim 4:3, kiranya berasal dari orang-orang Yahudi yang berkebudayaan Yunani dan suka mencampurkan segala sesuatunya. Paulus terpaksa sudah menghadapi mereka waktu krisis dalam jemaat di Kolose.
Sudah barang tentu bahasa yang dipakai dalam surat-surat ini tidak mempunyai ciri-ciri bahasa Paulus. Gaya bahasanya sangat lancar, berbeda sekali dengan gaya yang berapi-api dan yang kekayaannya melimpah-limpah, seperti yang dipakai oleh Paulus dalam surat-suratnya dahulu. Bahkan perbendaharaan katapun berbeda dengan perbendaharaan kata yang lazim pada Paulu. Ada orang yang berkata, bahwa usia lanjut Paulus dan keadaannya sebagai orang tahanan dapat menjelaskan gejala semacam itu. Tetapi antara Kol, Ef dan Tim, Tit hanya ada jangka waktu paling- paling empat-lima tahun, sedangkan 1Tim dan Tit tidak ditulis dalam penjara. Juga usaha untuk membeda-bedakan dalam surat-surat pastoral beberapa surat-surat kecil baik yang berasal dari Paulus maupun yang bukan karangannya tidak sampai meyakinkan. Dari sebab itu sebaik-baiknya diandaikan bahwa seorang murid-penulis Sang Rasul berperan dalam menyusun surat-surat pastoral, sama seperti halnya dengan Ef. Kepada penulis itu Paulus memberikan kebebasan lebih besar dari yang lazim. Memang Lukas menyertai Paulus, 2Tim 4:11, dan ada orang yang mengira dapat menemukan kesamaan khusus antara gaya bahasa Lukas dan gaya bahasa surat- surat pastoral.
Ibr ; th. 67
Berbeda dengan semua surat lain, surat kepada orang-orang Ibrani sejak dahulu diragukan keasliannya. Bahwasannya surat ini termasuk Kitab Suci jarang dipersoalkan, tetapi dalam Gereja barat sampai akhir abad IV tidak diterima sebagai karangan Paulus, namun bentuk literer surat itu dipersoalkan (Klemens dari Aleksandria, Origenes). Memanglah bahasa dan gaya bahasa surat kepada orang-orang Ibrani adalah murni dan lancar dan pasti bukan bahasa atau gaya bahasa Paulus. Caranya surat ini mengutip dan menggunakan Perjanjian Lama bukanlah cara Paulus. Alamat dan kata pembuka yang lazim dalam surat-surat Paulus tidak ada sama sekali. Ajaran yang termuat dalam karangan itu mempunyai keserupaan dengan ajaran Paulus, tetapi sekaligus ajaran itu cukup asli, sehingga sukar diterima bahwa langsung berasal dari Paulus sendiri. Maka banyak ahli katolik dan bukan katolik dewasa ini sependapat dalam mengakui bahwa surat ini bukan karangan Paulus seperti surat-surat lain adalah karangannya, walaupun secara langsung atau tidak langsung Paulus mempengaruhi Ibr. Dan pengaruh itu begitu rupa sehingga dapat dipertanggung-jawabkan bahwa secara tradisionil surat itu dikelompokkan bersama dengan surat-surat Paulus.
Tetapi perbedaan muncul kalau dipersoalkan siapa sesungguhnya penulis Ibr yang tidak bernama itu. Segala macam nama sudah dikemukakan., misalnya Barnabas, Silas, Aristion, dll. Yang kiranya paling kena ialah Apolos, seorang Yahudi dari Aleksandria, yang kefasihan, semangat kerasulan dan kemahirannya dalam Alkitab dipuji oleh Lukas, Kis 18:24-28. Bakat-bakat itu ternyata tampil jelas dalam surat kepada orang-orang Ibrani; bahasa dan pimikirannya berbau bahasa dan pemikiran Aleksandria (Filo); kefasihannya dalam membela agama Kristen meyakinkan, sedangkan seluruh argumentasinya berdasar penafsiran Perjanjian Lama.
Seperti nama pengarangnya tidak dikenal dengan pasti, demikianpun halnya dengan tempat ditulisnya surat ini dan orang-orang yang dialamati. Rupanya pengarang tinggal di Italia, 13:24, dan menulis suratnya sebelum Bait Allah di Yerusalem dihancurkan (th. 70). Sebab itu ia berkata tentang ibadat dalam Bait Allah seolah-olah sesuatu yang masih terus berlangsung, 8:4 dst, dan ia menasehati pembacanya sehubungan dengan godaan untuk kembali ke ibadat itu. Tentu saja pengarang menekankan bahwa ibadat Musa mempunyai ciri sementara saja, tetapi sama sekali tidak berkata tentang bencana yang terjadi dalam th. 70, meskipun kejadian itu memang sangat mendukung pendapatnya. Selebihnya pengarang pasti menggunakan surat-surat yang ditulis Paulus dalam penjara (Ef, Flp, Kol). Maka surat kepada orang-orang Ibrani boleh diberi bertanggal sesudah th. 63, kiranya sekitar th. 67, kalau orang menerima bahwa apa yang dikatakan tentang krisis yang mendekat, sebagaimana dapat dirasakan dalam seruannya supaya sidang pembaca berpegang teguh pada kepercayaannya, 10:25 dll, mengenai gejala yang mendahului perang Yahudi.
Meskipun judul surat ini, ialah: "Kepada orang-orang Ibrani" baru muncul selama abad II, namun sangat cocok dengan isi karangan itu. Surat ini tidak hanya mengandalkan bahwa para pembaca berkenalan baik dengan Perjanjian Lama, tetapi juga bahwa mereka bekas Yahudi. Oleh karena Ibr begitu menekankan ibadat dan liturgi, maka orang bahkan berpikir kepada bekas imam-imam Yahudi, bdk Kis 6:7. Setelah masuk Kristen imam-imam itu terpaksa meninggalkan kota suci dan mengungsi ke tempat lain, barangkali ke salah satu kota di pantai, misalnya Kaisarea atau Antiokhia. Tetapi pengasingan itu memberati mereka, sehingga dengan rindu mengenangkan ibadat bersemarak yang diselenggarakan oleh kaum Lewi dan yang merekapun melayaninya dahulu. Kepercayaannya yang baru, yang masih kurang kuat dan kurang terdidik, mengecewakan mereka, apa lagi oleh karena terganggu oleh penganiayaan akibat kepercayaan itu. Maka timbullah godaan hebat untuk mengundurkan diri.
Surat kepada orang-orang Ibrani sekuat tenaga berusaha mencegah mereka dari menjadi murtad, 10; 19:39. Untuk mengobarkan semangat kaum buangan yang menjadi lesu dan kendor itu, maka Ibr menyajikan pandangan unggul mengenai hidup Kristen, yang dipikirkan sebagai sebuah ziarah, suatu perjalanan menuju istirahat yang dijanjikan, sebuah perjalanan ke Tanah Air dengan dibimbing oleh Kristus yang melebihi Musa, 3:1-6, dan dengan disinari cahaya iman-kepercayaan yang sudah memimpin para bapa bangsanya, orang-orang Yahudi waktu keluaran dan semua orang suci dari Perjanjian Lama, 3:7-4:11; 11. Dengan imamat lama dan ibadat kaum Lewi yang dirindukan sidang pembaca, si pengarang memperlawankan diri Kristus yang menjadi Imam menurut peraturan Melkisedek dan melebihi imamat Harun,
Ende: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT KEDUA RASUL PAULUS KEPADA TIMOTEUS
KATA PENGANTAR
Dari surat ini, 1:8; 1:16-17 dan 2:9 tjukup njata bahwa ia ditulis dalam
pendjara,jaitu dalam ...
SURAT KEDUA RASUL PAULUS KEPADA TIMOTEUS
KATA PENGANTAR
Dari surat ini, 1:8; 1:16-17 dan 2:9 tjukup njata bahwa ia ditulis dalam pendjara,jaitu dalam tahanan Paulus jang kedua di Roma. Tahanan ini djauh lebih berat dari jang pertama, dan Paulus jakin, bahwa ia akan diachiri dengan tumpahan darahnja sebagai kurban kepada Allah (4:6). Bdl. lagi Pil. 2:17 dan surat ini 4:7-8 dan 18. Surat ini djauh lebih bersifat pribadi daripada jang pertama. Tentang urusan-urusan dalam umat seperti pemimpinan umat-umat tidak dibitjarakan lagi. Hanja lagi tentang pemberantasan aliran adjaran-adjaran dan kesalehan jang tidak sehat dan jang menjimpang dari adjaran dan tjita-tjita Indjil. Kesan-kesan jang kita peroleh, ialah bahwa surat ini hampir melulu dimaksudkan untuk menabahkan hati (1:4) Timoteus, jang gelisah sebab Paulus ditangkap dan dalam tahanan kembali, dan oleh kesulitan-kesulitan jang dihadapinja dalam pekerdjaan-pekerdjaan di, Efesus. Ia rupanja kurang bersemangat untuk berdjuang, segan-segan berbitjara dan takut-takut terhadap pengadjar-pengadjar palsu, bimbang-bimbang dan kurang tegas dalam bertindak. Memang tubuhnja lemah dan banjak sakit. Paulus mengingatkannja akan rahmat Tuhan jang memberi pengertian dan memperkuat, akan penderitaan-penderitaan dan kurban Kristus bagi penielamatan dunia, dan djuga akan pendirian dan sikap serta semangat berkurban dirinja sendiri, sebagai pengikut dan pedjuang Kristus.
Achirnja Paulus minta supaja Timoteus selekas mungkin datang ke Roma, dan memberitakan bahwa ia telah menentukan wakil-wakilnja untuk beberapa wilajah: Tichikus sebagai pengganti Timoteus untuk Efesus, Krescens ke Galatia, Titus ke Dalmatia, dan menurut Tit. 3:12 Artemas untuk Kreta.
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) Roh Yang Menetap (2 Timotius 1:14)
Roh membuat tempat tinggal-Nya di dalam diri kita ketika kita dibaptis. Pada saat itu, Allah memberi kita "ka...
Roh Yang Menetap (2 Timotius 1:14)
Roh membuat tempat tinggal-Nya di dalam diri kita ketika kita dibaptis. Pada saat itu, Allah memberi kita "karunia Roh Kudus" (Kisah 2:38; lihat 5:32) sebagai "janji" atau "tanda jadi" bagi rumah sorgawi kita (Efe. 1:13, 14). Kita harus mengetahui hal-hal tertentu yang Roh tidak lakukan untuk kita. Ia tidak menyampaikan informasi. Ia sudah melakukan itu kepada para rasul (Yoh. 16:12-15), dan bahwa wahyu telah dilestarikan di halaman-halaman Perjanjian Baru. Ia tidak membuat diri-Nya dikenal melalui perasaan. Kita tahu Roh Kudus ada di dalam kita dengan cara yang sama kita tahu bahwa kita memiliki roh yang kekal: Alkitab memberitahu kita bahwa itu memang benar. Ia tidak memampukan kita untuk mengadakan mujizat. Beberapa orang pilihan sudah mengadakan mujizat pada abad pertama untuk meneguhkan Firman itu (Ibr. 2:3, 4), tapi masa itu telah berlalu (Lihat 1 Kor. 13:8).
Apakah yang dilakukan oleh Roh yang menetap itu untuk kita? Ia membantu kita. Dalam Roma 8:13, 26, Paulus menulis bahwa Roh membantu kelemahan kita, memampukan kita untuk mematikan perbuatan-perbuatan daging, dan memfasilitasi doa-doa kita. Efesus 3:16 mengatakan bahwa kita "dikuatkan dengan kekuatan melalui Roh-Nya di dalam batin" (NASB). Ada banyak perbuatan Roh yang kita tidak tahu, tidak dapat kita ketahui; tapi kita harus dengan bersyukur menerima dengan iman bahwa Ia menetap di dalam diri kita dan membantu kita. Timotius diyakinkan bahwa ia akan dapat "memelihara" dan "menjaga" harta injil sebab ia memiliki bantuan Roh!
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) "Jangan Merasa Malu" (2 Timotius 1:8-18)
Paulus memberitahu Timotius untuk jangan merasa malu (1:8-11), ia menekankan bahwa ia tidak merasa...
"Jangan Merasa Malu" (2 Timotius 1:8-18)
Paulus memberitahu Timotius untuk jangan merasa malu (1:8-11), ia menekankan bahwa ia tidak merasa malu (1:12-14), dan ia berkata Onesiforus tidak merasa malu (1:15-18). Kita tidak dapat menghindar untuk menanya diri sendiri beberapa pertanyaan seperti ini: "Apakah saya pernah merasa malu terhadap Kristus?"; "Apakah saya pernah sangat diintimidasi oleh dunia sehingga saya gagal untuk bertindak sebagai pengikut Kristus yang seharusnya?" Kita menunjukkan rasa malu kita terhadap Kristus ketika kita berharap tidak seorang pun yang akan tahu bahwa kita orang Kristen, ketika kita gagal untuk menyampaikan apa yang benar, ketika kita diam tentang hubungan kita dengan Allah, ketika kita mencoba untuk berbaur dengan dunia di sekitar kita, dan ketika kita menerima nilai-nilai budaya kita yang non-Kristen.102
Dalam latar belakang 2 Timotius, beberapa orang merasa malu terhadap injil karena mengaku menjadi rang Kristen menimbulkan penganiayaan, termasuk kemungkinan pemenjaraan dan kematian yang mengerikan. Beberapa orang Kristen sekarang ini menghadapi dilema yang sama, tetapi kebanyakan orang Kristen dihadapkan oleh pelbagai tekanan yang kurang mengancam nyawa namun masih sangat nyata. Keluarga mereka mungkin tidak mengakui mereka. "Teman-teman" mereka mungkin meninggalkan mereka. Orang-orang mungkin menghina mereka atau mengatakan hal-hal buruk tentang mereka. Seorang pebisnis Kristen mungkin diboikot. Ia bisa saja kehilangan pelanggan atau bahkan bisnisnya.
Paulus akan memberitahu kita, seperti yang ia katakan kepada Timotius: "Peliharalah standar ajaran yang sehat … Jagalah, melalui Roh Kudus …, harta yang telah dipercayakan kepadamu" (1:13, 14; NASB); "Jangan merasa malu" (1:8). Kita perlu memutuskan di mana kita berdiri dan bertekad untuk berdiri di sana, apa pun yang terjadi. Yesus menyatakan, "Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus" (Mrk. 8:38).
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) 2 TIMOTIUS 1:3-18
"SETIALAH"
Ungkapan "meneruskan obor" berasal dari perlombaan obor Yunani kuno di mana sebuah obor yang menyal...
2 TIMOTIUS 1:3-18
"SETIALAH"
Ungkapan "meneruskan obor" berasal dari perlombaan obor Yunani kuno di mana sebuah obor yang menyala diteruskan dari satu pelari ke pelari berikutnya. Ketika kita mendengar ungkapan itu, banyak dari kita membayangkan lari beranting obor yang membawa api Yunani ke lokasi Olimpiade. Sekarang ini kita menggunakan ungkapan itu sebagai kiasan untuk mentransfer tanggung jawab dari satu orang kepada orang lain. Dalam 2 Timotius, Paulus "meneruskan obor itu" kepada Timotius; dan ia menginstruksikan Timotius, pada gilirannya, untuk meneruskan obor itu kepada orang lain (2:2) sehingga nyala api injil akan terus bersinar dengan terang di dalam dunia yang gelap dan berbahaya (Flp. 2:15). Ia ingin Timotius setia kepada komitmennya kepada Allah (1:3-7) dan kepada semua yang Paulus sedang ajarkan kepada dia (1:8-18).
TFTWMS: 2 Timotius (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Luke Timothy Johnson, 1 Timothy, 2 Timothy, Titus, Knox Preaching Guides (Atlanta: John Knox Press, 1987), 13.
2 W. E. Vine, Mer...
Catatan Akhir:
- 1 Luke Timothy Johnson, 1 Timothy, 2 Timothy, Titus, Knox Preaching Guides (Atlanta: John Knox Press, 1987), 13.
- 2 W. E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine's Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1985), 403; Walter Bauer, A Greek -English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature , 3rd ed., rev. and ed. Frederick William Danker (Chicago: University of Chicago Press, 2000), 654.
- 3 Vine, Unger, and White, 521; Bauer, 652.
- 4 Vine, Unger, and White, 522; Bauer, 1039.
- 5 Vine, Unger, and White, 521; Bauer, 68.
- 6 Bauer, 587.
- 7 William Hendriksen, Exposition of The Pastoral Epistles, New Testament Commentary (Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1965), 225, n. 113.
- 8 R. C. H. Lenski, The Interpretation of St. Paul's Epistles to the Colossians, to the Thessalonians, to Timothy, to Titus and to Philemon (N.p.: Lutheran Book Concern, 1937; cetak ulang, Columbus, Ohio: Wartburg Press, 1946), 747.
- 9 John R. W. Stott, Guard the Gospel: The Message of 2 Timothy, The Bible Speaks Today (Downers Grove, Ill.: InterVarsity Press, 1973), 28.
- 10 "Permohonan" adalah terjemahan dari bentuk jamak dari de÷hsiß (deēsis). Kata ini diterjemahkan "permohonan" dalam 1 Timotius 2:1 (NASB).
- 11 Ungkapan "siang dan malam" juga digunakan dalam 1 Timotius 5:5.
- 12 Vine, Unger, and White, 376.
- 13 Bauer, 377 (penekanan ditambahkan).
- 14 Pelbagai dugaan lain sudah dibuat mengenai kejadian tersebut, termasuk perpisahan penuh air mata di Miletus (Kisah 20:37, 38).
- 15 Vine, Unger, and White, 522.
- 16 Istilah itu diterjemahkan dengan cara yang sama dalam 1 Timotius 1:5.
- 17 Bauer, 338.
- 18 Sepertinya, ia pernah mencegah Eunike untuk menyunat Timotius (lihat Kisah 16:3).
- 19 Bauer, 792.
- 20 Dale Hartman, "Iman Yang Tulus," khotbah yang dikhotbahkan di gereja Kristus Eastside, Midwest City, Oklahoma, 12 Mei 2013.
- 21 Beberapa dari ini mengingatkan kita kepada penggunaan preposisi yang berbeda dalam 1 Timotius 4:14 ( meta, meta) dan dalam 2 Timotius 1:6 ( dia, dia). Mereka lalu menyimpulkan bahwa itu, karena kedua karunia itu berbeda, menunjukkan bahwa salah satunya mujizatiah (mungkin karunia dalam 2 Timotius 1).
- 22 James Macknight, Macknight on the Epistles, One-volume Edition (Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, n.d.), 457.
- 23 Vine, Unger, and White, 600.
- 24 Bauer, 62.
- 25 Donald Guthrie, The Pastoral Epistles, rev. ed., The Tyndale New Testament Commentaries (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1990), 138.
- 26 Homer A. Kent, Jr., The Pastoral Epistles (Chicago: Moody Press, 1958), 258.
- 27 Kata Yunani untuk "disiplin" dalam 2 Timotius 1:7 (NASB) ( swfronismo÷ß, sōphronismos) dan "pengendalian diri" dalam Galatia 5:23 ( ejgkra÷teia, enkrateia) adalah berbeda, tapi keduanya mengandung konsep disiplin diri.
- 28 Ini mungkin karena, dalam teks bahasa Yunani, tidak ada kata sandang pasti sebelum kata "roh".
- 29 Bauer, 215; Vine, Unger, and White, 230.
- 30 Lihat 1 Tim. 1:12 ("menguatkan"); 6:15 ("Penguasa").
- 31 Lenski, 755.
- 32 Agapē adalah jenis kasih yang disebutkan dalam 1 Timotius 1:5.
- 33 Kata-kata yang terkait (yang diterjemahkan "bijaksana," "sensibel," dan "masuk akal") ditemukan di tempat lain dalam 1 Timotius dan Titus (lihat 1 Tim. 3:2; Tit 1:8; 2:2, 5, 6, 12 ).
- 34 Vine, Unger, and White, 172.
- 35 Lenski, 756.
- 36 Topik umum tentang kasih karunia dan perbuatan, maksud kekal Allah, dan panggilan kudus kita ditulis dalam Carl Spain, The Letters of Paul to Timothy and Titus, The Living Word Commentary (Austin, Tex.: R. B. Sweet Co., 1970), 116-18.
- 37 Walter L. Liefeld, 1 & 2 Timothy, Titus, The NIV Application Commentary (Grand Rapids, Mich.: Zondervan, 1999), 233.
- 38 Istilah negasi dari akar kata yang sama diterjemahkan "yang tidak perlu merasa malu" dalam 2 Timotius 2:15.
- 39 Kata terkait ma÷rtuß (martus) adalah kata yang darinya kita mendapatkan "martir." Seorang martir bersaksi terhadap kemurnian imannya dengan memberikan hidupnya untuk iman itu.
- 40 Ronald A. Ward, Commentary on 1 & 2 Timothy & Titus (Waco, Tex.: Word Books, 1974), 149.
- 41 Lenski, 757.
- 42 Vine, Unger, and White, 17, 291.
- 43 Acts of Timothy.
- 44 Gary W. Demarest, 1, 2 Thessalonians, 1, 2 Timothy, Titus, The Communicator's Commentary, vol. 9 (Waco, Tex.: Word Books, 1984), 243.
- 45 Lenski, 760.
- 46 Lihat Rom. 8:28, 30; 1 Kor. 1:9; Gal. 1:6; Efe. 4:1; 1 Tess. 2:12.
- 47 Vine, Unger, and White, 499.
- 48 Bauer, 869.
- 49 Tiga kata Yunani yang diterjemahkan "dari kekekalan" ( pro« cro÷nwn aijwni÷wn, pro chronon aiōniōn) diterjemahkan "kekal yang sebelum permulaan zaman" dalam Titus 1:2.
- 50 Paulus mengatakan bahwa Yesus "menyatakan [ phaneroō ] diri-Nya dalam rupa manusia" (1 Tim. 3:16).
- 51 Kata yang sama digunakan dalam 1 Timotius 6:14. Lihat Tit. 1:3; 2:11-13; 3:4.
- 52 Bruce B. Barton, David R. Veerman, and Neil Wilson, 1 Timothy, 2 Timothy, Titus, Life Application Bible Commentary (Wheaton, Ill.: Tyndale House Publishers, 1993), 166.
- 53 Ketika Paulus bicara tentang "kematian" di sini, yang ada dalam pikirannya pada dasarnya adalah kematian fisik-yaitu, keterpisahan tubuh dan roh (Yak. 2:26). Namun begitu, memang benar juga bahwa, dengan kematian dan kebangkitan Yesus, Ia "melenyapkan" kematian rohani-yaitu, keterpisahan dari Allah (Yes. 59:2).
- 54 Vine, Unger, and White, 3-4.
- 55 Bauer, 525.
- 56 Vine, Unger, and White, 367.
- 57 Hendriksen, 232.
- 58 Alkitab KJV menambahkan "kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi." Frasa ini ditemukan dalam banyak naskah kuno, mungkin dipinjam dari 1 Timotius 2:7. Ada atau tidaknya frasa ini tidak mengubah tujuan utama nas itu.
- 59 Kata-kata Yunani yang diterjemahkan "pengkhotbah," "rasul," dan "guru" dibahas dalam hubungannya dengan 1 Timotius 2:7. Baik dalam 1 Timotius 2:7 dan di sini, Paulus menggunakan kata "Aku" ( ejgw, ego) yang tegas.
- 60 Vine, Unger, and White, 608.
- 61 Ibid., 346.
- 62 Bauer, 693.
- 63 Ibid., 817.
- 64 "Mampu" ( dunato÷ß, dunatos) terkait dengan "kekuatan" ( du÷namiß, dunamis), yang digunakan dalam 1:7.
- 65 Kata Yunani fula÷ssw (phulassō, "jaga" atau "mempertahankan") ditemukan juga dalam 1 Timotius 5:21; 6:20.
- 66 Vine, Unger, and White, 113.
- 67 Bauer, 764.
- 68 Beberapa terjemahan memberikan hurud besar "H" pada "Hari" untuk menunjukkan bahwa acuan itu kepada hari Tuhan (NKJV; ESV).
- 69 James Burton Coffman, Commentary on 1 & 2 Thessalonians, 1 & 2 Timothy, Titus & Philemon (Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing House, 1978), 253.
- 70 Liefeld, 236.
- 71 Vine, Unger, and White, 252.
- 72 Liefeld, 242.
- 73 "Sehat" adalah dari uJgiainw (hugiainō), sementara "ajaran" adalah dari bentuk jamak lo÷goß (logos). Frasa ini juga ditemukan dalam 1 Timotius 6:3.
- 74 Lihat Yoh. 16:13; 1 Kor. 2:13; Gal. 1:11, 12.
- 75 Lenski, 769.
- 76 David Lipscomb and J. W. Shepherd, A Commentary on the New Testament Epistles, vol. 5 (Nashville: Gospel Advocate Co., 1942), 205.
- 77 Bauer, 420-21.
- 78 Ibid., 1068.
- 79 Ibid., 504-5.
- 80 Hendriksen, 237.
- 81 Beberapa orang memangkasnya sampai semua yang tersisa adalah "injil yang terasa enak."
- 82 Stott, 47.
- 83 Dalam 1:5, Paulus mengatakan bahwa "iman yang tulus ikhlas … diam [enoikeō ]"dalam diri ibu dan nenek Timotius.
- 84 Barton, Veerman, and Wilson, 171.
- 85 Lihat Rom. 8:11, 26, 27; Gal. 4:6; Efe. 2:21, 22.
- 86 "Berpaling dari" adalah dari ajpostre÷fw (apostrepho), kata yang sama yang digunakan dalam 2 Timotius 4:4 dan Titus 1:14.
- 87 Bo Reicke, "pás," in Theological Dictionary of the New Testament, ed. Gerhard Kittel and Gerhard Friedrich, trans. and abr. Geoffrey W. Bromiley (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1985), 797.
- 88 "Beberapa pembesar yang berasal dari Asia" ini dibahas dalam David L. Roper, Acts 15-28, Truth for Today Commentary (Searcy, Ark.: Resource Publications, 2001), 200-1.
- 89 Victor R. Gordon, "Onesiphorus," in The International Standard Bible Encyclopedia, rev. ed., ed. Geoffrey W. Bromiley (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1986), 3:605.
- 90 Beberapa orang berspekulasi bahwa Onesiforus adalah diaken di Efesus, karena "memberikan pelayanan" ( diakone÷w, diakoneō ) dan "diaken" ( dia÷konoß, diakonos) berasal dari keluarga kata yang sama.
- 91 Bauer, 939. Satu bentuk spoudaiōs muncul dalam Titus 3:13.
- 92 P. N. Harrison, Paulines and Pastorals (London: Villiers Publications, 1964; reprint, Eugene, Ore.: Wipf and Stock Publishers, 2016), 119.
- 93 Fakta bahwa kata-kata ini berbentuk past tense menunjukkan bahwa Onesiforus tidak lagi bersama Paulus dan mungkin ia tidak lagi berada di Roma.
- 94 Vine, Unger, and White, 516-17.
- 95 Gordon P. Wiles, Paul's Intercessory Prayers, Society for New Testament Studies Monograph Series, 24 (Cambridge: Cambridge University Press, 1974), 45-107.
- 96 Kemunculan pertama kata "Tuhan" dalam ayat 18 dapat mengacu kepada Anak dan yang kedua kepada Bapa.
- 97 H. C. G. Moule, Studies in II Timothy, Kregel Popular Commentary Series (Grand Rapids, Mich.: Kregel Publications, 1977), 67-68.
- 98 Guthrie, 148.
- 99 Gordon, 605.
- 100 Demarest, 251.
- 101 James Thompson, Equipped for Change: Studies in the Pastoral Epistles (Abilene, Tex.: HillCrest Publishing, 1996), 112.
- 102 Barton, Veerman, and Wilson, 164.
- 103 Alexander Maclaren, II Timothy, Titus, Philemon and Hebrews (New York: A. C. Armstrong and Son, 1910), 18.
- 104 S. D. Gordon, Quiet Talks on Service (Chicago: Fleming H. Revell Co., 1906), 64-65.
- 105 Daniel W. Whittle, "Aku Tahu Yang Kupercaya," Nyanyian Kemenangan Iman, Alkitab Yuku, Android.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2018 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) KETEKUNAN DALAM PELBAGAI PENCOBAAN (2 TIMOTIUS 1)
"Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuma...
KETEKUNAN DALAM PELBAGAI PENCOBAAN (2 TIMOTIUS 1)
"Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah" (2Timotius 1:8).
Ketekunan! Paulus menulis bahwa adalah mungkin bagi orang Kristen untuk tetap bertekun di dalam imannya di hadapan penganiayaan, pada saat dipenjarakan karena menjadi pengikut Kristus, dan di hadapan maut. Dalam 2Timotius, diri Paulus dipenuhi dengan perasaan ketika ia bicara tentang penderitaannya sendiri sebagai pemberita injil dan kemungkinan Timotius untuk ikut menanggung penganiayaan tersebut (1:8; 2:3; 3:12). Khususnya ketika ia datang ke Roma (4:9, 21).
Dalam pasal 1 Paulus memperlihatkan keprihatinannya terhadap banyaknya rintangan yang akan menghalang-halangi langkah Timotius pada hari-harinya yang akan datang. Jika Timotius tidak mempertahankan iman yang diberikan kepadanya melalui ibu dan neneknya (1:5), mengobarkan karunia yang diberikan kepada dia melalui Paulus (1:6), dan berpegang teguh kepada perkataan sehat yang diberikan kepada dia melalui Paulus dan Kristus (1:13), maka pelbagai pencobaannya itu akan membuat dia ketakutan (1:7), menyebabkan dia malu terhadap injil dan Paulus (1:8), dan mendorong dia meninggalkan Paulus seperti yang telah dilakukan oleh banyak orang lainnya.
Untuk mencegah terjadinya kemungkinan itu, Paulus meminta Timotius untuk bertekun. Ia mendasarkan himbauannya itu pada penunjukkan dirinya sebagai seorang rasul oleh kuasa ilahi (1:1, 2), pengalaman pribadi Paulus dan Timotius (1:3-7), kesakisan dan perintahnya sendiri (1:8-14), dan pelbagai contoh dari orang-orang yang tidak setia dan yang setia (1:1-18).
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) GARIS BESAR 2 TIMOTIUS
DAYTON KEESEE
I . Himbauan Untuk Ketekunan Dalam Pelbagai Pencobaan (Pasal 1)
A . Motivasi Ilahi Untuk Ketekunan (1:1, 2)...
GARIS BESAR 2 TIMOTIUS
DAYTON KEESEE
I . Himbauan Untuk Ketekunan Dalam Pelbagai Pencobaan (Pasal 1)
- A . Motivasi Ilahi Untuk Ketekunan (1:1, 2)
- B . Contoh-Contoh Ketekunan (1:3-7)
- C . Pelbagai Tantangan Terhadap Ketekunan (1:8-14)
- 1. Pelbagai Ujian Yang Bisa Menggoncang Ketekunan Kita (1:8)
- 2. Sumber-Sumber Untuk Memantapkan Ketekunan Kita (1: 8-10)
- 3. Teladan Untuk Mengokohkan Ketekunan Kita (1:11, 12)
- 4. Sumber Untuk Menggairahkan Ketekunan Kita (1:12)
- 5. Tugas Untuk Meringkas Ketekunan Kita (1:13, 14)
- D . Pilihan Mengenai Ketekunan (1:15-18)
II. Himbauan Untuk Mengikuti Teladan Dari Allah (Pasal 2)
- A . Pedoman Untuk Orang Kristen Yang Tabah (2:1-13)
- 1. Pedoman Digambarkan (2:1-8)
- 2. Pedoman Dicontohkan (2:9-13) a . Pelbagai Kekerasan Dan Alasan Bagi Penderitaan Paulus (2:9, 10) b . Kehandalan Juruselamat (2:11-13)
- B. Pedoman Dan Kesalahan Doktrin (2:14-18)
- C . Pedoman Dan Cara Hidup Orang Kristen (2:19-26)
III. Seruan Untuk Berjaga-Jaga Pada Hari-Hari Terakhir (Pasal 3)
- A . Jagalah Dirimu Dari Kerusakan Moral (3:1-9)
- B . Kekuatan Untuk Menjaga Dirimu Sendiri (3:10-17)
IV. Seruan Untuk Menyelesaikan Tugas Pelayana (Pasal 4)
- A . Perintah Yang Harus Dilaksanakan (4:1-8)
- 1. Kegunaan Perintah Itu (4:1)
- 2. Rencana Dan Prosedur Dalam Perintah Itu (4:2)
- 3. Persoalan Tentang Perintah Itu (4:3, 4)
- 4. Resep Untuk Menunaikan Perintah Itu (4:5)
- 5. Pola Yang Paulus Tetapkan Terhadap Perintah Itu (4:6-8)
- B . Beberapa Pribadi Dan Permintaan Pribadi (4:9-22)
Pengarang: Dayton Keesee
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) 2 TIMOTIUS
PENGANTAR BAGIAN 1
Latar-belakang untuk kajian 2Timotius ini bertolak dari perasaan seorang prajurit tua terhadap anaknya dalam Injil. Da...
2 TIMOTIUS
PENGANTAR BAGIAN 1
Latar-belakang untuk kajian 2Timotius ini bertolak dari perasaan seorang prajurit tua terhadap anaknya dalam Injil. Dalam beberapa hal, latar-belakang ini serupa dengan saat yang sangat mengesankan dalam masa muda saya, ketika saya menonton dan mendengar seorang prajurit tua turun dari panggung karir militernya.
Kata-kata terakhir Jendral Douglas MacArthur dalam pidatonya di hadapan Kongres pada 19 April 1951 adalah:
Sewaktu saya menjadi tentara, yaitu sebelum datangnya abad [20] ini, hal itu merupakan penggenapan dari semua harapan dan impian masa kanak-kanak saya. Dunia ini sudah berkali-kali berubah sejak saya menyatakan sumpah di West Poin, dan sejak itu semua harapan dan impian itu lenyap, namun saya masih ingat refrain dari salah satu balada barak paling terkenal di masa itu, yang dengan gagahnya menyatakan bahwa prajurit tua tidak pernah mati; mereka hanya menghilang perlahan-lahan. Dan, seperti prajurit tua di dalam balada itu, saya sekarang mengakhiri karir militer saya dan hanya menghilang perlahan-lahan, seorang prajurit tua yang sudah berusaha untuk melakukan tugasnya sebagaimana Allah telah memberi dia cahaya untuk melihat tugas itu. Selamat berpisah.1
Betapa cocoknya pernyataan Jendral MacArthur itu jika diterapkan ke atas surat Paulus untuk anaknya dalam Injil, Timotius (1:2; 1Timotius 1:2). Tidak diketahui apakah Paulus tahu atau tidak bahwa itu merupakan pidato perpisahannya kepada Timotius dan kepada kita semua, namun ia, bahwa ia prajurit tua dalam Kristus, benar-benar tidak permah mati-ia hanya menghilang perlahan-lahan!
Meskipun kita tidak bisa duduk bersama Paulus untuk mendengar lebih terperinci lagi tentang pelbagai perjalanan misonarinya atau hari-hari terakhirnya di Roma. Namun ia tetap hidup terus dari abad ke abad. Ia telah menggugah semangat kita, membentuk pikiran kita, dan menghidupkan keinginan kita terhadap pelayanan Kristiani melalui kepribadiannya yang sangat kuat dan melalui pelbagai pengajaran yang Allah berikan!
Sewaktu saya menonton Jendral MacArthur menyampaikan pidato perpisahannya itu, saya masih ingat sepertinya ada suatu gumpalan yang menyumbat tenggorokan saya dan mata saya berkaca-kaca ketika saya merasa sedang ikut mengucapkan selamat jalan kepada seorang prajurit tua yang jelas sekali mencintai negeri yang juga saya cintai. Pembacaan yang cermat atas 2Timotius ditambah dengan kesadaran adanya luapan perasaan yang memenuhi epistle itu akan membuat orang bisa membayangkan air mata Paulus dan Timotius pada lembaran-lembaran asli epistle itu.
Dalam epistle itu jiwa manusia bisa digugah oleh hati Paulus, harapannya, kenangannya, dan pemberitaannya.
HATI PAULUS
Renungkanlah beberapa ungkapan yang ditulis oleh seorang prajurit tua Kristus di ambang kematiannya dalam penjara:
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah "kepada Timotius, anakku yang kekasih: .…
"Aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan apabila aku terkenang akan air matamu "Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, "Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu (1:1-6).
Jadi janganlah malu "karena aku, seorang hukuman karena Dia, .…(1:8).
Engkau tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari padaku; .…(1:15)
Sebab itu, hai anakku, "Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus (2:1-3).
"tunaikanlah tugas pelayananmu! Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat (4:5, 6).
Berusahalah supaya segera datang kepadaku, ."(4:9). Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku .…(4:16).
Berusahalah ke mari sebelum musim dingin .…(4:21).
Hati Paulus sudah pasti merasa terharu, dan air matanya sudah pasti jatuh berderai. Dua puluh abad kemudian orang-orang yang punya hati yang sama dengan dia merasakan keinginan yang sama yang berharap Timotius sudah berada di situ sebelum musim dingin tiba!
Ini merupakan epistle yang bersifat sangat pribadi! Paulus pernah sekali memakai namanya sendiri (1:1) dan mengatakan "I (aku)" sebanyak 28 kali. "Me (ku)" muncul 26 kali dalam surat itu, dan "my (ku)" digunakan 11 kali-membuat total semuanya 66 acuan yang mengacu kepada dirinya sendiri dalam empat pasal itu (83 ayat).
Ini merupakan epistle yang bersifat sangat pribadi bagi Timotius, karena menyebut namanya sekali (1:2) dan juga mengacukan dia sebagai "anakku yang kekasih" (1:2) dan "anakku" (2:1). Paulus mengacukan Timotius sebagai "engkau" 25 kali dan 2 kali sebagai "dirimu sendiri," lima kali mengatakan "milikmu." Sekitar 30 kali kata "engkau" dipahami dalam pernyataan yang berbentuk perintah. Paulus menambahkan "we (kita)" 6 kali, "us (kami)" 6 kali, dan "our (milik kita) 5 kali- membuat semuanya ada lebih daripada 80 acuan kepada Timotius dalam empat pasal!
Meskipun menghitung kata-kata memang meletihkan dan bersifat tekhnis, namun penghitungan itu memberi pernyataan yang sangat kuat tentang keinginan Paulus untuk berkomunikasi secara erat dengan "anaknya yang kekasih" dalam Kristus.
HARAPAN PAULUS
Kesulitan dan keprihatinan Paulus terjalin bersama di sepanjang epistle itu sebagaimana terlihat di sekitar kata-kata "seorang hukuman" (1:8), "dibelenggu" (2:9), dan "belenggu [di dalam penjara]" (1:16). Keadaannya pada waktu itu mengenali hal itu sebagai saat untuk menderita (1:12; 2:9, 12; 3:11, 12; 4:5). Itu bukan waktunya untuk merasa malu (1:8, 12, 16; 2:15), melainkan waktu untuk "bertahan," sebab Tuhan akan membebaskan (3:11; 4:17, 18). Itu merupakan waktu bagi orang Kristen untuk saling merespon dengan tekun (1:17; 4:9, 21). Sajian terakhir ini ditegaskan oleh kata-kata kunci dalam garis besar berikut ini: Paulus menghimbau Timotius untuk tabah di tengah-tengah pencobaan (pasal 1), untuk menjadi seorang prajurit yang baik (pasal 2), untuk menjaga dirinya sendiri (pasal 3), dan memperhatikan perintah Paulus untuk mencapai garis akhir, seperti yang Paulus sudah lakukan (pasal 4).
KENANGAN PAULUS
Dalam beberapa hal Paulus tampaknya dengan satu kaki berdiri di masa lalu dan satu kakinya lagi menapak di masa depan. Ia memandang dirinya sendiri sebagai seorang prajurit tua yang akan segera melangkah dari satu keadaan kehidupan strategis kepada kehidupan lainnya, yang akan lebih mulia.
Paulus mengingat (dan ingin Timotius untuk mengingat juga) dan mengenang leluhurnya (1:3), ibu dan nenek Timotius (1:5; 3:14, 15), waktu Paulus telah menumpangkan tangannya ke atas Timotius untuk melimpahkan "karunia Allah" (1:6), orang-orang yang telah menggagalkan dia (1:15; 2:17, 18; 4:10, 14-16), dan orang-orang yang telah menyegarkan dan membebaskan dia (1:16-18; 4:11, 17, 18). Paulus juga melihat ke depan untuk mengantisipasi. Ia mengantisipasi "hidup yang tidak dapat binasa" (1:10), mendapatkan keselamatan dalam Kristus (2:10), dan mahkota kebenaran (4:8) ketika Tuhan akan menyelamat-kan dia "masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga" (4:18).
PEMBERITAAN PAULUS
Di sepanjang epistle ini ada jalinan benang emas yang sudah tentu Paulus ingin Timotius memperhatikannya- tempat strategis firman Allah di dalam hidupnya. Ada 20 acuan yang diacukan kepada wahyu mulia dari sorga itu, yang dikenali dengan 15 ungkapan yang berbeda: "kehendak Allah" (1:1); "kesaksian Tuhan kita" (1:8;NASB); "injil" (1:8, 10); "standar perkataan yang sehat" (1:13; NASB); "Harta yang indah" (1:14); "injilku" (2:8); "firman Allah" (2:9); "perkataan kebenaran" (2:15); "kebenaran" (2:18, 25; 3:7, 8; 4:4); "iman" (3:8); "Kitab Suci" (3:15); "segala tulisan yang diilhamkan Allah" (3:16); "firman" (4:2); "ajaran sehat" (4:3); "proklamasi" (4:17; NASB).
Seorang penginjil yang mau melayani Allah dengan benar harus akrab dengan Alkitab! Hal ini bukan hanya ditegaskan oleh pelbagai istilah yang Paulus gunakan sebagai benang emas yang dipakai untuk mengikat bersama pokok-pokok pikiran itu, tetapi juga dengan daftar yang terjalin dengan nama orang-orang yang meninggalkan Paulus dan kebenaran:
- 1. Figelus dan Hermogenes (ditambah dengan semuanya yang ada di Asia) meninggalkan Paulus (1:15).
- 2. Himeneus dan Filetus, yang perkataannya aka "menjalar seperti penyakit kanker" (gangren; NASB), menyimpang (salah) dari kebenaran (2:17, 18; 1Timotius 1:20), merusak iman sebagian orang.
- 3. Beberapa orang memang harus dituntun sebab mereka "melawan." Mereka telah dijerat oleh setan da "ditawan oleh dia untuk melakukan kehendaknya" (2:25, 26; NASB).
- 4. "Masa yang sukar" dikemukakan karena adanya daftar pelbagai kejahatan yang menyeluruh. Manusia akan "selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran, "sebaliknya mereka aka "menentang kebenaran" (3:1-8).
- 5. "Sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan," kata Paulus (3:13).
- 6. Beberapa orang ada yang tidak tahan terhadap "ajaran sehat," tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut nafsu mereka sendiri "akan memalingkan telinganya dari kebenaran" (4:3, 4).
- 7. Demas meninggalkan Paulus karena ia "telah mencintai dunia ini" (4:10).
- 8. Aleksander tukang tembaga telah banyak berbuat kejahatan terhadap Paulus dan "sangat menentang ajaran kita," sehingga Timotius diminta "waspada" (4:14, 15).
- 9. Paulus menyatakan bahwa "semuanya meninggalkan" dia pada waktu pembelaannya (4:16).
Dengan begitu banyaknya orang-orang dan lingkungan di sekeliling Paulus yang bersikap negatif, jahat, dan tidak adil (dan diperkirakan akan bertambah buruk pada hari-hari yang akan datang), maka tidak heran bahwa Paulus ingin Timotius untuk "mempertahankan standar ajaran sehat" (1:13; NASB) dan menjaga "harta yang indah" yang telah "dipercayakan" kepada dia (1:14).
PERPISAHAN PAULUS YANG SENTIMENTIL
Suasana sentimentil dari seorang prajurit salib yang sudah tua dan gagah berani melingkupi kata-kata penutup yang terilham itu. Kata-kata yang diberikan oleh Allah ini telah dipelihara untuk kita yang hidup dalam "hari-hari terakhir" ini ketika masa-masa yang menyedihkan akan tiba dan para penipu akan beralih dari jahat menjadi lebih jahat lagi (3:1, 13). Kata-kata itu mendorong kita untuk membaca dengan hati-hati, berpegang teguh dengan penuh perhatian kepada semua himbauan yang dinyatakan, setiap tantangan yang dikeluarkan, dan setiap peringatan yang ditulis. Keyakinan Paulus yang sedang diambang maut itu bisa menjadi milik kita, dan Pembebas dia dari segala pekerjaan jahat akan juga menyelamatkan kita "masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin" (4:17, 18). Kata-kata inilah yang mendasari pengkajian epistle ini!
Kita sudah terbiasa dengan nama-nama orang dan tempat yang Paulus singgung dalam 1Timotius. Sebelum kita mempelajari surat kedua yang dialamatkan kepada Timotius, marilah kita memperhatikan beberapa nama yang akan kita jumpai di dalam pelajaran ini.
NAMA-NAMA ORANG DI DALAM 2 TIMOTIUS
Aleksander Tukang Tembaga
"Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya" (4:14)
Paulus berkata bahwa orang ini sudah banyak melakukan kejahatan ke atas dia. (Mungkin ialah yang menyerahkan Paulus kepada penguasa, yang menyebabkan terjadinya penahanan terakhirnya.) Orang ini bisa jadi orang yang sama yang disebut dalam 1Timotius 1:20, namun disebutnya pekerjaan orang ini kelihatannya merupakan upaya untuk tidak mengacaukan dia dengan Aleksander lainnya. Paulus memperingatkan Timotius untuk waspada terhadap dia.
Akwila Dan Priska (atu Priskila)
"Salam kepada Priska dan Akwila .…" (4:19).
Paulus mengirim salam lewat Timotius kepada teman-teman dari Pontus ini. Paulus pernah bekerja-sama dengan Akwila dan Priskila isterinya (pembuat tenda) di Korintus, dan mereka pernah menemani Paulus ke Efesus. Mereka juga pernah diusir dari Roma, bersama orang-orang Yahudi lainnya, di bawah dekrit Klaudius.
Karpus
"Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu" (4:13).
Karpus adalah orang yang tinggal di Troas yang kepada siapa Paulus pernah menitipkan barang-barangnya ketika ia pergi ke Roma setelah penangkapannya yang kedua.
Klaudia
""Salam dari Ebulus dan Pudes dan Linus dan Klaudia dan dari semua saudara" (4:21).
Paulus mengirim salam dari seorang murid wanita di Roma ini kepada Timotius. Satu tradisi tak terilham berkata bahwa Klaudia adalah seorang gadis Inggris yang ayahnya, Raja Cogidubnus, memakai nama Tiberius Claudius. Pudes, yang disebut dalam ayat yang sama ini, kemungkinan adalah suaminya.
Kreskes
""Kreskes telah pergi ke Galatia .…" (4:10).
Rekan sekerja Paulus ini sudah pergi ke Galatia sebelum Paulus dihukum mati.
Daud
"Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku" (2:8).
Penyebutan Raja Daud merupakan pengingat bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, penggenapan generasi dari nubuatan Yahudi.
Demas
"Karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika .…" (4:10).
Dalam Kolose 4:14 dan Filemon 24, Demas disebut sebagai rekan sekerja Paulus. Namun demikian, karena "telah mencintai dunia ini," ia berangkat ke Tesalonika, meninggalkan rasul itu di Roma ketika ia menantikan hukuman matinya.
Erastus
"Erastus tinggal di Korintus dan Trofimus kutinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus" (4;20).
Rekan sekerja Paulus ini berada di Korintus ketika Paulus menantikan hukuman matinya di Roma. Erastus sebelumnya pernah diutus ke Makedonia sebagai teman seperjalanan Timotius (Kisah 19:22). Bisa jadi ia adalah orang yang sama yang menjadi bendahara negeri Korintus, seorang mualaf yang dihasilkan Paulus (Roma 16:23). Nama Erastus terukir pada suatu bagian jalan raya di Korintus kuno yang dikenal sebagai "pavemen Erastus."
Ebulus, Pudes, Linus
"Berusahalah ke mari sebelum musim dingin. Salam dari Ebulus dan Pudes dan Linus dan Klaudia dan dari semua saudara" (4:21).
Murid-murid berkebangsaan Romawi ini menyalami Timotius lewat Paulus.
Eunike
"Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike"." (1:5).
Ibu Timotius, Eunike, adalah seorang Yahudi yang percaya yang tinggal di Listra. (Lihat Kisah 16:1.)
Himeneus dan Filetus
"Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang" (2:17, 18).
Guru-guru palsu ini sudah dihukum (lihat 1Timotius 1:20). Mereka mengajarkan bahwa kebangkitan sudah terjadi.
Yanes Dan Yambres
"Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji. Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan merekapun akan nyata bagi semua orang" (3:8, 9).
Dua penyihir di dalam istana Firaun ini menentang Musa (Keluaran 7:11). Paulus memberitahu Timotius bahwa di masa akan datang akan muncul orang-orang yang bobrok akalnya seperti kedua orang itu dan diperlukan tindakan yang keras terhadap mereka.
Lois
"Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike"." (1:5).
Lois, seorang Yahudi yang percaya, adalah nenek Timotius. Kepada Timotius Paulus memuji Lois sebagai sebuah teladan iman.
Lukas
"Hanya Lukas yang tinggal dengan aku"." (4:11).
Tabib yang dicintai ini (Kolose 4:14) adalah penulis dari salah satu kisah injil sinoptik dan Kitab Kisah. Lukas ikut berpegian bersama Paulus (Filemon 24) dan merupakan satu-satunya teman Paulus ketika Paulus mendesak Timotius untuk segera ke Roma sebelum datangnya hukuman mati rasul itu.
Markus
""Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku" (4:11).
Markus, penulis dari salah satu Injil sinoptik dan keponakan Barnabas, pernah menemani pamannya dan Paulus pada perjalanan misionari yang pertama. Ia lalu ditolak oleh Paulus sebagai teman seperjalanan pada perjalanan misionari yang kedua sebab ia pernah meninggalkan perjalanan yang pertama ketika tim itu sedang bersiap-siap untuk memulai pekerjaan mereka di Galatia. Namun begitu, ketika Paulus merenungkan hukuman matinya, ia mendesak Timotius untuk membawa Markus kepada dia sebab Markus berguna bagi pelayanannya.
Musa
"Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji" (3:8).
Kepada Timotius Paulus menyinggung tentang Musa sebagai seorang pemimpin umat Allah yang sudah menahan perlawanan dan tipu-daya licik yang dilakukan Yanes dan Yambres, tukang sihir di istana Firaun. Timotius juga akan menghadapi orang-orang jahat di dalam pekerjaannya untuk Tuhan.
Onesiforus
"Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara" (1:16).
"Salam kepada Priska dan Akwila dan kepada keluarga Onesiforus" (4:19).
Orang Kristen dari Efesus ini sudah berusaha mencari, menemukan, dan menolong Paulus di Roma.
Persahabatannya dengan Paulus bisa jadi harus dibayar dengan nyawanya, sebab Paulus mengirim salam dan berdoa semoga rahmat Allah turun ke atas "keluarga Onesiforus," bukannya "Onesiforus dan keluarganya."
Figelus dan Hermogenes
"Engkau tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari padaku; termasuk Figelus dan Hermogenes" (1:15).
Paulus menyinggung tentang guru-guru palsu yang berada di tengah-tengah mereka di Asia yang sudah berpaling dari ajaran rasul itu.
Titus
""Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia" (4:10).
Titus merupakan teman sekerja Paulus. Oleh sebab hukuman matinya yang sudah di depan mata, Paulus lalu memberitahu Timotius bahwa ia sudah mengutus Titus ke Dalmatia (sebuah propinsi Ilirikum, sekarang ini adalah Albania).
Trofimus
""Trofimus kutinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus" (4:20).
Rekan sepelayanan Paulus ini jatuh sakit dan ditinggalkan di Miletus. Fakta bahwa Paulus punya kuasa untuk menyembuhkan tetapi ia tidak menyembuhkan sahabatnya itu adalah suatu kesaksian yang kuat sekali bahwa tujuan dari segala mujizat Perjanjian Baru adalah untuk meneguhkan pemberitaan Firman ilahi. Sekali sudah diteguhkan, Firman itu tidak lagi membutuhkan peneguhan. (Lihat Yohanes 20:30, 31.)
Tikhikus
"Tikhikus telah kukirim ke Efesus" (4:12).
Orang Kristen dari Asia Kecil ini menemani Paulus dari Yunani sampai Yerusalem dan diutus oleh Paulus untuk menyampaikan surat-surat ke Efesus, Kolose, dan Filemon. Kelihatannya, ia merupakan orang yang mengajar jemaat Kolose dan orang yang mencari bantuan Paulus dalam menghadapi bidah di Kolose yang terjadi belakangan. Namanya disinggung dalam Kisah 20:4; Efesus 6:21; Kolose 4:7; 2Timotius 4:12; dan Titus 3:12.
NAMA-NAMA TEMPAT DI DALAM 2 TIMOTIUS
Antiokhia, Ikonium, dan Listra
"Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya" (3:11).
Pada perjalanan misionari yang pertama, Paulus dan Barnabas pernah memberitakan injil di kota-kota tersebut. Antiokhia di Pisidia tidaklah jauh dari Ikonium dan Listra, yang terletak di Likaonia (suatu wilayah yang sekarang ini ada di Turki).
Asia
"Engkau tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari padaku; termasuk Figelus dan Hermogenes" (1:15).
Efesus terletak di propinsi Romawi ini. Paulus berkata bahwa semua orang di Asia telah berpaling dari dia.
Korintus
"Erastus tinggal di Korintus"." (4:20).
Korintus adalah sebuah kota di Akhaya. Paulus pernah meninggalkan Erastus di situ oleh sebab hukuman mati rasul itu sudah di depan mata.
Dalmatia
""Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia" (4:10).
Paulus sudah mengutus Titus ke Dalmatia, sebuah propinsi Ilirikum, untuk meneruskan pekerjaan mereka oleh sebab kematian Paulus di tangan kerajaan Romawi sudah dekat.
Galatia
""Kreskes telah pergi ke Galatia"." (4:10).
Paulus telah mengutus Kreskes untuk bekerja dengan jemaat-jemaat di Galatia, sebuah propinsi yang penting di Asia Kecil. Ia harus melanjutkan pekerjaan di situ oleh sebab kematian rasul itu sudah di depan mata.
Miletus
""Trofimus kutinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus" (4:20).
Di kota yang terletak di Asia ini, Paulus meninggalkan Trofimus, rekan sekerjanya, dalam keadaan sakit ketika ia melanjutkan perjalanan terakhirnya ke Roma.
Tesalonika
"Karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika"." (4:10).
Demas pergi ke sebuah kota di Makedonia ketika ia meninggalkan Paulus.
Troas
"Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu" (4:13).
Paulus memberitahu Timotius bahwa ia telah meninggalkan jubah, kitab-kitab, dan perkamen di kota pelabuhan Asia ini. Ia ingin Timotius segera ke Roma dengan membawa barang-barang itu kepada dia sambil juga membawa Markus yang akan diberi tugas (4:11-13).
GARIS BESAR 2 TIMOTIUS ED SANDERS
Pasal 1
I . Paulus mendorong Timotius di dalam pelayanannya.
- A . Ucapan syukur Paulus untuk Timotius (1:1-5)
- B . Mengingatkan Timotius untuk "mengobarkan" karunia Allah yang ada padanya (1:6, 7)
- C . Meminta Timotius untuk ambil bagian di dalam penderitaan untuk injil (1:8-12)
- D . Mendorong Timotius untuk memelihara ajaran, iman, dan kasih yang sehat (1:13, 14)
- E . Mengingatkan Timotius bahwa Figelus dan Hermogenes, dan yang lainnya di Asia sudah berpaling dari Paulus (1:15)
- F . Mengingat kebaikan hati Onesiforus di Roma dan pelayanannya yang luar biasa di Efesus (1:16)
Pasal 2
II. Timotius didesak untuk menyampaikan ajaran yang ia terima kepada guru-guru yang setia.
- A . ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik (2:1-4)
- B . Berlomba sebagai seorang atlit (2:5)
- C . Mengantisipasi upah dari Tuhan sebagaimana seorang petani mengantisipasi hasil panen (2:6:13)
- D . Para pendengar perlu diingatkan bahwa Allah itu tetap setia (2:14)
- E . Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci (2:15, 16)
- F . Himeneus dan Filetus sudah sesat (2:17-19)
- G . Pekerja Kristen adalah perabot di dalam rumah Allah (2:20, 21)
- H . Kebenaran dan kelemah-lembutan harus dikejar supaya guru-guru palsu bisa secara efektif dikoreksi (2:22-26)
Pasal 3
III. Masa-masa yang sukar pasti datang
- A . Banyak orang akan mengaku sebagai pelayan Allah, sementara secara konstant mereka bertumbuh semakin bobrok (3:1-7)
- B . Yanes dan Yambres yang menentang Musa (3:8, 9)
- C . Paulus ditentang di Antiokhia, Ikonium, dan Listra (3:10, 11)
- D . Penentangan merupakan bagian dari semua orang yang setia (3:12)
- E . Kitab Suci yang diilhami Allah melengkapi orang dengan apa yang diperlukan untuk melawan kesalahan (3:13-17)
Pasal 4
IV. Paulus menugasi Timotius untuk melakukan tugas seorang pemberita injil dan meminta dengan sangat agar ia bergabung dengan Paulus di Roma.
- A . Tetap setia dalam mengajar dan mengoreksi (4:1-5)
- B . Karir Paulus yang setia sudah akan berakhir; upahnya adalah pasti (4:6-8)
- C . Timotius harus segera datang, dengan membawa Markus. Kecuali Lukas, semua orang telah diutus untuk melakukan tugas baru (4:9-18).
- D . Salam dikirimkan dengan permohonan kepada Timotius untuk bergegas (4:19-22).
AYAT-AYAT KUNCI DENGAN TOPIK-TOPIK DI DALAM 2 TIMOTIUS
Pasal 1: 5 Pusaka di dalam Tuhan; 8 Penderitaan; 12 Pernyataan Paulus
Pasal 2: 3 Kecukupan Sebagai Seorang Prajurit Yang Baik; 15 Bertekun Sebagai Pekerja Allah; 22 "Jauhilah" dan "Kejarlah"
Pasal 3: 2-5 Pada Hari-Hari Terakhir; 12 Penganiayaan; 16, 17 Pengilhaman Kitab Suci
Pasal 4: 2 Beritakanlah Firman; 3, 4 Berpalinglah; 6 Kematian sudah dekat; 7, 8 Kesetiaan; 8 Sebuah Mahkota; 17, 18 Keberadaan Dan Pembebasan Dari Tuhan; 21 Datanglah Sebelum Musim Dingin
2 TIMOTIUS SELAYANG-PANDANG
Timotius didorong oleh Paulus (1) untuk tetap teguh menghadapi penganiayaan, (2) untuk membagi Injil dengan orang-orang yang setia, (3) untuk menentang guru-guru palsu, (4) untuk menghindari diskusi yang tak ada manfaatnya, (5) untuk bersandar kepada Firman Allah yang terilham yang maha mencukupi, dan (6) untuk datang dan melayani Paulus di hari-hari terakhir rasul itu.
Catatan Akhir:
- 1 General Douglas MacArthur, "General MacArthur's Message to Congress" (Wichita, Kan.: Defenders, 1951), 6.
- 2 Lihat catatan kapa pengantar 1Timotius di halaman 4 dan 5 dalam serial edisi "1, 2Timotius & Titus."
- 3 Ronald A. Ward, Commentary on 1 and 2 Timothy & Titus (Waco, Tex.: Word Books, 1974), 131.
Pengarang: Dayton Keesee
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: 2 Timotius (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Lihat komentar 1Timotius 1:1 tentang tiga susunan nama para rasul dalam Perjanjian Baru di dalam pelajaran "1, 2Timotius &...
Catatan Akhir:
- 1 Lihat komentar 1Timotius 1:1 tentang tiga susunan nama para rasul dalam Perjanjian Baru di dalam pelajaran "1, 2Timotius & Titus" ini.
- 2 Pemberontakan Paulus (sebagai Saulus dari Tarsus; lihat Kisah 7:5, 8- 8:1, 2; 26:9-11) merupakan argumentasi klasik yang menentang Calvinisme. Meskipun Allah punya rencana untuk Paulus sejak kelahirannya, namun pemberontakan Saulus dan pembunuhan orang-orang Kristen sudah pasti menggemakan hal ini bahwa Paulus punya kehendaknya sendiri dan menjalankan kehendaknya itu untuk menentang umat dan rencana Allah. Betapa bersyukurnya kita jadinya bahwa Allah memberi Saulus, sang penganiaya, kesempatan untuk bertobat dan menjadi Paulus, rasul Kristus yang saleh "oleh kehendak Allah!"
- 3 William Hendriksen berkata, "Paulus mengalamatkan suratnya 'kepada Timotius, anakku yang kekasih.' Band. 2Tim. 2:1; 3:14. Sebagai … seorang anak yang berhutang kehidupan jasmaninya kepada bapak duniawi .… Selain itu, istilah yang menunjukkan perasaan kasih itu merupakan hal yang biasa di bibir orang yang, saat sedang menghadapi kematian, … meninjau seluruh hubungan masa lalunya dengan sahabat muda dan penolong yang sangat ia kasihi yang dalam sebagian besar kehidupnya bercampur dengan kehidupannya sendiri" (A Commentary on 1 and 2 Timothy & Titus [London: The Banner of Truth Trust, 1964]. 224).
- 4 Doa, permohonan (Yun.: deesis)- "… perlu, kemelaratan … mencari, meminta, memohon dengan sangat … permintaan yang diucapkan oleh manusia kepada Allah … Yak. 5:16; 1Pet. 3:12 … Kisah 1:14 … 1Tim. 2:1 .…" Kata Yunani yang berbeda menentukan sifat permohonan kita: "… deesis memberi keutamaan terhadap ungkapan kebutuhan pribadi, proseuche terhadap unsur kesetiaan; enteuxis terhadap keyakinan seperti seorang anak kecil, dengan menaikkan doa sebagai percakapan hati dengan Allah" (C. G. Wilke and Wilibald Grimm, A Greek-English Lexicon of the New Testament, trans. and rev. Joseph H. Thayer [Edinburgh, Scotland: T. & T. Clark, 1901; reprint ed., Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1977], 126).
- 5 Dipenuhi (Yun.: plerotho)-"memenuhi … menyebabkan berlimpah, menyediakan atau memasok secara royal … menyebarkan lewat jiwa seseorang … Rom. 15:13 … menyempurnakan, menyelesaikan" (Thayer, 5:17-18). Fakta bahwa kata ini dalam bentuk modus aorist dan subjunctive bisa menyiratkan bahwa Paulus tidak akan memiliki sukacita seperti itu hingga saat (arah tindakan) Paulus telah bertemu Timotius.
- 6 Ronald A. Ward, Commentary on 1 and 2 Timothy & Titus (Waco, Tex.: Word Books, 1974), 143.
- 7 Iman yang tulus ikhlas (Yun.: anupokritos)-"tanpa pura-pura … Rom. 12:9; 2Kor. 6:6; 1Tim 1:5; 2Tim 1:5; Yakobus 3:17; 1Pet. 1:22" (Edward Robinson, A Greek and English Lexicon of the New Testament [New York: Harper & Brothers, 1850], 65). Beberapa tingkatan lain dari iman disebut juga dalam 1Yohanes 12:42, 43; Yakobus 2:17; Matius 6:30; 8:10, 26; 15:28; 17:20; Markus 11:22-24; Kisah 6:5, 7; 11:24; Roma 10:17; 12:3; Ibrani 10:22.
- 8 "Oleh sebab itu, kelihatannya, dalam jangka waktu yang tidak lama setelah perjalanan misionari pertama Paulus, nenek Lois (mungkin tinggal dengan anak perempuannya) dan ibu Eunike telah dirubah hidupnya, sehingga mereka melihat dalam Kristus penggenapan dari janji-janji itu, dan menaruh kepercayaan mereka kepada Dia, dan kedua wanita ini, setelah itu, bekerja sama dengan Paulus di dalam pekerjaan kasih karunia yang mulia yang menghasilkan perubahan hidup Timotius" (Hendriksen, 228).
- 9 Yakin ((Yun.: peitho)-"mempercayai … merasa yakin" (Thayer, 497). Bentuk perfect menunjukkan bahwa keyakinan tentang iman mereka merupakan fakta yang telah mapan, atau telah terjadi. Buktinya ada di dalam kepercayaan yang terbukti, dan bukti itu sudah hinggap ke atas Paulus (passive voice) dengan keyakinan.
- 10 Kekuatan (Yun.: dunamis)-"… kekuatan yang ada di dalam sesuatu berdasarkan sifat dasarnya … dunamis tou theou digunakan dalam hal kekuatan ilahi yang dianggap bertindak melalui pikiran manusia, …2Tim. 1:8; 1Pet. 1:5, .…" (Thayer, 159).
- 11 William Barclay secara relatif mengamati istilah "ketertiban" ini": "Kata itu adalah sophronismos. Kata ini merupakan salah satu kata Yunani yang hebat yang tidak bisa diterjemahkan. Seseorang pernah menjabarkannya sebagai 'kesehatan rohani ke-santo-an.' [Sir Robert] Falconer menjabarkan kata itu sebagai 'pengendalian diri pada waktu kepanikan atau kegeraman.' Hanya Kristus saja yang bisa memberi kita penguasaan diri itu, pendisiplinan diri itu, pengendalian diri itu yang juga akan menjaga kita untuk tidak disapu bersih atau tidak melarikan diri .… Sophronismos merupakan penguasaan diri yang diberikan oleh ilahi yang membuat manusia menjadi penguasa hebat atas yang lainnya sebab pertama-tama ia adalah pelayan Kristus dan tuan atas dirinya sendiri" (The Letters to Timothy, Titus & Philemon, The Daily Study Bible Series, rev. ed. [Philadelphia: Westminster Press, 1960], 166).
- 12 Hendriksen, 230.
- 13 Malu (Yun.: epaischunthe)-Bentuk subjunctive ini menyatakan bahwa sikap Timotius yang "tidak malu" bukanlah fakta yang sudah terjadi. Ketika Yesus mendekati salib, semua rasul merasa malu. Bentuk passive voice di sini adalah menarik, sebab dengan bentuk itu Paulus memperingatkan Timotius bahwa rasa malunya yang harus dihindari itu pasti berasal dari sumber lain (lihat ay. 7). Timotius pasti membolehkan pengaruh ilahi menguatkan dia sehingga ia tidak akan merasa malu (lihat 2:1; 4:17, 18).
- 14 Walter Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature, 2d ed., rev. William F. Arndt and F. Wilbur Gingrich (Chicago: University of Chicago Press, 1957), 281.
- 15 Menderita (Yun.: sugkakopatheson )-Perintahnya merupakan perpaduan antara himbauan dengan perintah. Pada saat-saat yang kritis ini, ketika terjadi begitu banyak konflik dan begitu banyak saudara tergoncang, Paulus berseru kepada Timotius dalam bentuk perintah-ia harus ikut menderita. Makna kata aslinya "… menderita kejahatan dengan siapa saja, menanggung kesusahan dengan … 2Tim. 1:8 … menanggung penderitaan dengan orang lain untuk injil" (Robinson, 682).
- 16 Ward, 149.
- 17 Alfred Marshall, The R.S.V. Interlinear Greek- English New Testament (Grand Rapids, Mich.: Zondervan Publishing House, 1970), 835.
- 18 Kudus (Yun.: hagios)-"dipersembahkan kepada Allah, kudus, sakral, … dicadangkan untuk Allah dan pelayanan-Nya … Mat. 4:5; 27:53; Why. 11:2 .… Karena orang Kristen disebut 'orang-orang kudus' … maka klesis [pemanggilan] mereka juga adalah hagios, …." (Arndt and Gingrich, 9). Lihat Matius 5:48.
- 19 2Makabis 3:24-30; 15:22-27. Dua kitab apokrifa Makabis, ditulis sekitar 100 S.M., berisi pelbagai catatan peristiwa bersejarah yang terjadi pada periode antara Perjanjian Lama dan Baru. Kedua kitab itu berfokus pada upaya penindasan Yudaisme di Palestina dan perjuangan bangsa Yahudi bagi kemerdekaan mereka dalam tahun 400-166 S.M.
- 20 Barclay, 172-73.
- 21 Hidup (Yun.: zoe)-"… keadaan hidup … cara hidup … Dalam pengertian injil, kehidupan kekal, keselamatan … sukacita dan kemuliaan di dalam Kerajaan Allah … Mat. 19:16, 17; Yoh. 3:15, 16; 5:24…2Tim. 1:1 .…" (Robinson, 319-20).
- 22 Kekal (Yun.: aphtharsia)-"… tidak rusak, pengecualian dari kerusakan; begitulah yang terjadi atas tubuh orang-orang kudus setelah kebangkitan … 1Kor. 15:42, 50, 53-54 … kehidupan dan kesukacitaan di masa depan bagi orang-orang kudus di sorga, Rom. 2:7; 2Tim. 1:10" (Robinson, 111).
- 23 Hendriksen, 234.
- 24 Ditetapkan (Yun.: etethe)-Bentuk passive ini merupakan pernyataan lain lagi yang jelas bahwa orang (bidang pelayanan) yang Paulus peroleh berasal dari Sumber yang lain, bukan dari kemauannya sendiri (lihat catatan 1Timotius 1:12 dalam pelajaran "1, 2Timotius & Titus" ini). Kata akar tithemi artinya"… menaruh, meletakkan … mengatur … mendirikan … membuat seseorang atau sesuatu … 1Tim. 2:7; 2Tim. 1:11 .…" (Arndt and Gingrich, 823-24).
- 25 Pemberita (Yun.: kerux)-seorang "pemberita. Yang tugasnya membuat pelbagai pernyataan umum … orang yang menyatakan" (Arndt and Gingrich, 432); "… seorang pemberita, instruktur umum, contohnya tentang yang memberitakan kehendak dan ajaran ilahi, seperti Nuh, 2Pet. 2:5; … seperti Paulus, 1Tim. 2:7; 2Tim. 1:11" (Robinson, 398); "… seorang utusan yang diberi otoritas umum, yang membawa berita resmi dari para raja, penguasa, pangeran, komandan militer, atau yang melakukan panggilan atau tuntutan umum …. duta Allah, dan pemberita atau proklamator firman ilahi" (Thayer, 346).
- 26 Barclay, 170.
- 27 Rasul (Yun.: apostolos)-suatu "delegasi, utusan, orang yang diutus dengan membawa perintah" (Thayer, 68).
- 28 Barclay, 171.
- 29 Guru (Yun.: didaskalos)-"… orang yang mengajarkan hal-hal tentang Allah dan tugas-tugas manusia .…" (Thayer, 144).
- 30 Barclay, 171.
- 31 Alasan (Yun.: aitia)-"penyebab,… kasus." Sinonim elegchos artinya "tugas, baik secara moral atau yudikatif, yang sudah dibuktikan" (G. Abbott-Smith, A Manual Greek Lexicon of the New Testament [Edinburgh, Scotland: T. & T. Clark, 1948], 14).
- 32 Tahu (Yun.: oida atau eido)-"memiliki pengetahuan dan pergaulan pribadi dengan .…" (Robinson, 209-10).
- 33 Percaya (Yun.: pepisteuka)-Bentuk perfect menyatakan bahwa ini merupakan hasil atau fakta yang sudah terjadi di dalam pikiran Paulus, dan bentuk indicative menyatakan bahwa ini merupakan iman saat ini atau yang berkelanjutan. Thayer memberi definisi akar kata pisteuo ini: "… diyakinkan tentang; percaya, menaruh keyakinan pada … percaya kepada Yesus atau kepada Allah sebagai sanggup membantu mendapatkan atau melakukan sesuatu: Mat. 8:13; 21:22 … dipakai secara khusus tentang iman yang dengannya manusia menganut Yesus, yaitu suatu keyakinan rasa percaya yang penuh dengan sukacita, bahwa Yesus adalah Mesias-sumber keselamatan kekal dalam kerajaan Allah yang ditetapkan oleh Allah, dikaitkan dengan ketaatan kepada Kristus … Kisah 8:37 … 1Tim. 3:16 … 1:16; 1Pet. 2:6 … percaya kepada Kristus [Allah], 2Tim. 1:12" (Thayer, 511-12).
- 34 Ward, 155-56.
- 35 Kalimat Yunaninya ( hupotuposin eche hugiainonton logon ) bahkan lebih menantang. Secara harfiah terbaca, "Suatu pola milikmu tentang menjadi sehat perkataan" (Hendriksen, 237). Eche ini berbentuk present, imperative, orang kedua tunggal.
- 36 Harta (Yun.: ten kalen paratheken; lihat ay. 12, di sini sudah pasti mengacu kepada injil)- Paratheke artinya "… suatu deposit, suatu kepercayaan … diserahkan kepada orang yang menjaga dengan setia … digunakan dalam kaitannya dengan pengetahuan yang benar dan doktrin murni Injil, dipegang dengan teguh dan setia, dan dengan sungguh-sungguh diserahkan kepada orang lain: 2Tim. 1:12 … 1Tim. 6:20 dan 2Tim 1:14" (Thayer, 482)
- 37 Dijaga (Yun.: phulasso )-Ini bukan pilihan. Timotius harus siap melaksanakan segala persyaratan kata ini. Lihat definisi kata ini di dalam pelajaran ini.
- 38 Hendriksen, 237.
- 39 Berpaling dari (Yun.: apestraphesan)- "memalingkan dia dari kesetiaan kepada siapa saja, upaya untuk meninggalkan … memunggungi, kembali … Tit. 1:14" (Thayer, 68). Bentuk passive menunjukkan bahwa mereka menyerah kepada suatu kekuatan luar dan "berpaling."
- 40 Rahmat (Yun.: eleos)-"… kebaikan hati atau niat baik terhadap orang yang sengsara dan teraniaya, ditambah dengan keinginan untuk memberi mereka kelegaan … Rahmat dan pengampunan Allah menyediakan dan menawarkan keselamatan oleh Kristus kepada manusia: Luk. 1:54; Rom. 15:9; Efe. 2:4 … 2Tim. 1:16, 18" (Thayer, 203).
- 41 Memberikan pelayanan (Yun.: diakoneo)-"melayani atau meladeni, … melayani … memenuhi kebutuhan seseorang, contoh makanan, pakaian; … melayani apa saja kepada siapa saja … menyediakan … membagi-bagikan … menyampaikan berita ilahi …." (Robinson, 170-71).
Pengarang: Dayton Keesee
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT PAULUS YANG KEDUA KEPADA TIMOTIUS
PENGANTAR
Surat Paulus Yang Kedua Kepada Timotius sebagian besar berisi nasihat-nasihat
pribadi kepada Timot
SURAT PAULUS YANG KEDUA KEPADA TIMOTIUS
PENGANTAR
Surat Paulus Yang Kedua Kepada Timotius sebagian besar berisi nasihat-nasihat pribadi kepada Timotius sebagai teman sekerja dan pembantu yang masih muda.
- 2Inti nasihatnya ialah supaya Timotius tabah. Ia dinasihati dan didorong supaya
terus setia menyebarkan berita tentang Tuhan Yesus Kristus serta berpegang pada Perjanjian Lama dan ajaran tentang Kabar Baik dari Allah; juga supaya Timotius tetap bertugas sebagai guru dan pemberita Kabar Baik dari Allah, sekalipun menghadapi penderitaan dan pertentangan.
Timotius khusus diperingatkan supaya tidak turut campur dalam perdebatan-perdebatan yang bodoh dan tak bernilai. Perdebatan-perdebatan seperti itu tidak menghasilkan apa-apa, kecuali merusak pikiran orang yang mendengarnya.
Terhadap semuanya itu Timotius diingatkan supaya mengambil contoh dari kehidupan Paulus -- yaitu kepercayaannya kepada Kristus, kesabarannya, kasihnya, ketabahannya dan penderitaan yang dialaminya dalam penganiayaan.
Isi
- Pendahuluan
2Tim 1:1-2 - Pujian dan dorongan
2Tim 1:3-2:13 - Nasihat dan peringatan
2Tim 2:14-4:5 - Keterangan tentang keadaan Paulus
2Tim 4:6-18 - Penutup
2Tim 4:19-22
Ajaran: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Sama seperti I Timotius.
Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 65-67 sesudah Masehi.
Penerima : Lihat I Timotius
Tujuan
Sama seperti I Timotius.
Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 65-67 sesudah Masehi.
Penerima : Lihat I Timotius 07139.
Isi Kitab: Kitab II Timotius ini terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya dapat kita lihat tuntutan hidup bagi seorang hamba Tuhan, agar melakukan dan menuruti panggilannya sebagai seorang hamba Yesus Kristus.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Timotius
Pasal 1-2 (2Tim 1:1-2:13).
Pengajaran atau tantangan terhadap seorang hamba Tuhan untuk tetap setia melaksanakan panggilan-Nya
Dalam bagian ini, seorang hamba Tuhan ditantang untuk melakukan panggilannya, yaitu dengan setia melayani walaupun berada di dalam penderitaan. Dan memberikan pengajaran terhadap orang lain.
Pendalaman
- Bacalah pasal 2Tim 1:3-18. _Tanyakan_: Apakah sebabnya Rasul Paulus mengucap syukur bila mengingat Timotius? (lihat ayat 3-5; 2Tim 1:3-5).
- Bacalah pasal 2Tim 1:7,11-13. _Tanyakan_: Roh apakah yang ada di dalam orang Kristen? Mengapakah Rasul Paulus harus mengalami penderitaan?
- Bacalah pasal 2Tim 2:1-3. _Tanyakan_: Apakah yang diperintahkan kepada Timotius? Dan apakah saudara sudah melakukan hal yang sama?
Pasal 2-3 (2Tim 2:14-3:9).
Pengajaran tentang guru-guru palsu dan orang-orang pada akhir zaman
Dalam bagian ini, dijelaskan cara-cara seorang hamba Tuhan untuk mempertahankan pengajaran Firman Allah dengan benar, yaitu dengan hidup yang sesuai dengan Firman Allah. Dan bagaimana perbuatan dari orang-orang yang hidup di akhir zaman.
Pendalaman
- Bacalah pasal 2Tim 2:13-26. _Tanyakan_: Apakah yang perlu diusahakan dari seorang hamba Tuhan menurut ayat 15 (2Tim 2:15) dan apakah saudara sudah melakukan hal yang sama? Apakah yang harus ditinggalkan oleh orang yang menyebut nama Tuhan? (lihat ayat 19; 2Tim 2:19).
- Bacalah pasal 2Tim 3:1-9. _Tanyakan_: Sebutkanlah sifat-sifat dan cara-cara kehidupan dari orang-orang yang hidup di akhir zaman.
Pasal 3 (2Tim 3:10-17).
Pengajaran tentang perlengkapan seorang hamba Tuhan dan kegunaan dari Firman Allah
Dalam bagian ini, dijelaskan apa yang harus dilakukan atau yang menjadi pegangan seorang hamba Tuhan, dan apa kegunaan atau kekuasaan dari Firman Allah.
Pendalaman
Bacalah pasal 2Tim 3:10-17. _Tanyakan_:
(1) Apakah yang sudah diteladani oleh Timotius dari kehidupan Rasul Paulus? (lihat ayat 10; 2Tim 3:10). (2) Apakah yang akan dialami oleh setiap orang yang beribadah kepada Yesus Kristus? (lihat ayat 12; 2Tim 3:12). (3) Kepada apakah Timotius harus tetap berpegang? Apakah saudara melakukan hal yang sama? (lihat ayat 14; 2Tim 3:14). (4) Apakah manfaat dari Firman Allah yang disebutkan dalam ayat 15-17? (2Tim 3:15-17) (5) Untuk apakah Allah memperlengkapi orang-orang Kristen?
II. Kesimpulan
Dalam kitab II Timotius dengan jelas diajarkan arti panggilan seorang hamba Tuhan. Dan bagaimana ia harus melaksanakan tugas panggilannya itu, serta penjelasan tentang perlengkapan dalam menunaikan tugas panggilan menjadi hamba Tuhan Yesus Kristus.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah yang menulis Kitab II Timotius?
- Sebutkanlah manfaat daripada Firman Allah!
Intisari: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) Pesan terakhir yang terkenal!
BAGAIMANA SURAT INI DITULIS.Setelah menulis suratnya pertama kepada Timotius, Paulus meninggalkan Korintus dan bersama
Pesan terakhir yang terkenal!
BAGAIMANA SURAT INI DITULIS.
Setelah menulis suratnya pertama kepada Timotius, Paulus meninggalkan Korintus dan bersama Titus berlayar menuju Kreta, di sana ia meninggalkan Titus untuk mengurus gereja setempat. Rasul Paulus bermaksud untuk menghabiskan masa musim dingin di Nikopolis, tetapi ketika berada di sana rupanya ia mengadakan kunjungan singkat ke Troas. Di Troas ia ditangkap dan dibawa ke Roma. Sementara menunggu di penjara Roma, ia memiliki keyakinan bahwa saat kepergiannya sudah dekat, Paulus menulis suratnya yang kedua kepada anak rohani yang dikasihinya. Penangkapan itu terjadi tiba-tiba, ia tidak sempat mengambil kitab-kitab dan perkamen, harta yang amat berharga baginya (2Ti 4:13), bahkan juga jubahnya. Sebelum ia dipenjarakan di Roma, ia masih dapat menikmati sedikit kebebasan, yaitu sahabat-sahabatnya masih bebas mengunjunginya (Kis 28:23, 30), tetapi sekarang keadaannya jauh berbeda.
SANG RASUL SEORANG DIRI.
Ia seorang diri.(2Ti 4:10-12) dan sedang menantikan saat hukuman mati. Ia sudah pernah sekali menghadap Kaisar Nero, tetapi kasusnya ditunda (2Ti 4:16, 17). Ia berharap untuk menghadap kaisar lagi pada musim dingin, oleh karena itu ia menulis kepada Timotius dan mendesaknya untuk datang dan membawa Markus bersamanya, dan juga beberapa barangnya yang tertinggal. Surat ini merupakan surat Paulus yang terakhir dan sifatnya sangat pribadi, sekalipun menghadapi saat kematiannya, ia masih memikirkan kesejahteraan orang lain. Dalam surat ini terdapat 23 nama orang.
Pesan dan Penerapan
1. Ingatlah Yesus Kristus (2Ti 2:8).
Paulus yang kemungkinan besar akan mati sebagai martir menasihati Timotius untuk 'ingat kepada Yesus Kristus', karena ia sendiri dikuatkan dengan cara ini. Ia tidak pernah melupakan bahwa pertama-tama sekali ia adalah seorang 'rasul Yesus Kristus' (2Ti 1:1). Ia tidak merasa malu untuk menyaksikan imannya kepada Kristus (2Ti 1:8). Ia yakin bahwa Yesus akan memeliharanya sampai pada hari Tuhan (2Ti 1:12). Kristus, bagi Paulus, adalah teladan yang harus diikuti, terutama dalam penderitaan. Kedatangan Kristus kembali yang penuh kemuliaan merupakan tujuan utama yang dinanti-nantikannya.
2. Hindarilah pertengkaran yang sia-sia (2Ti 2:23).
Ajaran sesat sedang merajalela ketika Paulus menulis surat ini. Ada orang yang suka pertengkaran dan pasti membuang waktu berjam-jam untuk mendiskusikan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang seperti itu berpengaruh buruk pada gereja (2Ti 2:18). Seperti ditandaskan oleh Paulus, ada dua dasar yang kuat, dua fakta yang melebihi apa yang dipertengkarkan -'Tuhan - dan hanya Ia saja - mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan apabila kita adalah milik-Nya, kita harus 'meninggalkan kejahatan' (2Ti 2:19). Penting bagi kita untuk tidak terperangkap dalam diskusi-diskusi yang panjang tentang masalah-masalah seperti penafsiran nubuatan, predestinasi dan kehendak bebas.
3. Peliharalah iman (2Ti 4:7).
Paulus menghargai berita Injil sebagai suatu titipan yang suci yang telah dipercayakan kepadanya dan yang harus dengan hati-hati disampaikan kepada orang lain dengan tidak bercela. Kebenaran adalah sesuatu yang harus dipelihara (2Ti 1:14), khususnya sehubungan dengan banyaknya ajaran sesat. Pelayan Kristen diberi Allah tanggung jawab untuk menyampaikan berita Injil kepada orang lain yang juga cakap mengajar orang lain (2Ti 2:2). Guru Kristen yang efisien telah belajar bagaimana memberitakan kebenaran dengan benar (2Ti 2:15). Tidak ada penghiburan yang lebih besar pada hari Tuhan daripada mengetahui bahwa Anda telah 'memelihara iman' (2Ti 4:7).
Tema-tema Kunci
1. Penderitaan (2Ti 1:8, 12; 2:9; 3:11).
Pada saat surat ini ditulis, penulisnya sedang menderita karena imannya dalam sebuah penjara di Roma. Timotius, anak rohaninya, harus dipersiapkan bila perlu mengalami penderitaan yang sama (2Ti 1:8). Penderitaan itu tidak selalu bersifat fisik, tetapi mungkin dapat berupa kekecewaan dan kesepian. Teman-teman yang terdahulu seperti Figelus dan Hermogenes telah meninggalkan Paulus (2Ti 1:15). Demas adalah salah seorang teman lainnya yang kepergiannya membuat Rasul Paulus menderita (2Ti 4:10). Pikirkan penderitaan yang dialami dalam kehidupan seorang Kristen. Tuhan kita sendiri telah menjelaskan bahwa jalannya tidaklah mudah. Petrus juga menjelaskan bahwa menderita sebagai seorang Kristen bukanlah haI yang memalukan (1Pe 4:16). Bukankah benar bahwa sebagian orang Kristen yang terbaik adalah mereka yang telah menderita karena iman mereka?
2. Pelayanan (2Ti 2:2-6, 15, 20-21).
Jelaslah bahwa empat kata yang menggambarkan pekerja-pekerja Kristen dalam pasal 2 memperlihatkan pekerjaan yang melibatkan kegiatan yang menguras tenaga. Lebih dari itu, dalam ilustrasi tentang bejana, tekanannya bukan pada kesediaan tetapi pada kegunaannya. Kristen sesungguhnya adalah orang yang 'diselamatkan untuk melayani'. Pikirkan ketepatan kata-kata kiasan yang dipakai dalam pasal 2 dan khususnya perhatikan tentang gambaran mengenai seorang prajurit dan implikasinya. Apa yang dimaksud dengan 'memusingkan diri dengan soal-soal penghidupannya'?
3. Murtad.
Jelas bahwa ciri-ciri yang disebutkan dalam 2Ti 3:1-9 menandai setiap generasi; kalau begitu bagaimana hal-hal ini merupakan ciri khusus 'akhir zaman'? Kitab Suci terus menerus memperingatkan kita tentang keadaan-keadaan yang akan kita hadapi sebelum 'kedatangan Tuhan' (Mat 24:1-51). Pelajari pesan dan cara-cara yang dipakai oleh guru-guru palsu dewasa ini jika dibandingkan dengan II Timotius 3:5-9.
4. Kitab Suci.
Timotius beruntung, karena mempunyai nenek moyang yang saleh (2Tim 1:5). Perhatikan peran Kitab Suci dalam kehidupan masa kecilnya (2Ti 3:14, 15). Perhatikan sifat istimewa Kitab Suci 'diilhamkan oleh Allah' dan kegunaannya yang luas (2Ti 3:16, 17). Pikirkan contoh-contoh dari pengalaman Anda sendiri, bagaimana Kitab Suci berguna untuk 'mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik dalam kebenaran'. Apa pengertian Anda tentang 'diilhamkan oleh Allah'?
Garis Besar Intisari: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) [1] SEORANG AYAH MENASIHATI ANAKNYA 2Ti 1:1-18
2Ti 1:1-7Iman yang tulus
2Ti 1:8-14Tanggung jawab yang khusus
2Ti 1:15-18Pernyataan yang menyedi
[1] SEORANG AYAH MENASIHATI ANAKNYA 2Ti 1:1-18
2Ti 1:1-7 | Iman yang tulus |
2Ti 1:8-14 | Tanggung jawab yang khusus |
2Ti 1:15-18 | Pernyataan yang menyedihkan |
[2] NASIHAT KEPADA PARA PEKERJA KRISTEN 2Ti 2:1-26
Beberapa kata pelambang perlu dipikirkan dengan saksama
o Prajurit (2Ti 2:3, 4)
o Atlit (2Ti 2:5)
o Petani (2Ti 2:6)
o Pekerja (2Ti 2:15)
o Bejana (2Ti 2:20-21 )
o Beberapa petunjuk yang harus diikuti
o Jadilah kuat (2Ti 2:1)
o Percayakanlah (2Ti 2:2)
o Ingatlah Yesus Kristus (2Ti 2:8-13 )
o Hindarilah pertengkaran (2Ti 2:14-19 )
o Berlakulah lemah lembut (2Ti 2:23-26 )
[3] SEBUAH GAMBARAN TENTANG AKHIR ZAMAN 2Ti 3:1-17
2Ti 3:1-9 | Kejahatan-kejahatan yang sangat kita kenal |
2Ti 3:10-17 | Panggilan untuk bertahan dalam penderitaan |
[4] PESAN-PESAN TERAKHIR 2Ti 4:1-22
2Ti 4:1-5 | Penugasan serius pada saat perpisahan |
2Ti 4:6-8 | Pesan perpisahan Paulus |
2Ti 4:9-22 | Komentar-komentar terakhir dan salam |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi