Teks -- 2 Korintus 4:7 (TB)

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: 2Kor 4:7 - HARTA INI ... DALAM BEJANA TANAH LIAT.

Nas : 2Kor 4:7

Orang Kristen adalah "bejana-bejana tanah liat" yang kadang-kadang mengalami kesedihan, air mata, kesusahan, kebingungan, kelemahan, dan ketakutan (bd. 2Kor 1:4,8-9; 7:5). Namun, oleh karena "harta" sorgawi yang dalam diri mereka, maka mereka tidak dikalahkan. Kekristenan bukan hal menyingkirkan kelemahan, bukan juga semata-mata manifestasi kuasa ilahi. Tetapi, kekristenan adalah manifestasi kuasa ilahi melalui kelemahan manusia (2Kor 12:9). Ini berarti bahwa:

1. (1) dalam setiap penderitaan, kita bisa menjadi lebih daripada pemenang oleh karena kuasa dan kasih Allah (Rom 8:37), dan
2. (2) kelemahan, kesusahan, dan penderitaan kita membuka peluang untuk menerima kasih karunia Kristus yang berlimpah-limpah dan mengizinkan kehidupan-Nya dinyatakan dalam tubuh kita (ayat 2Kor 4:8-11; bd. 2Kor 12:7-10).

Jerusalem: 2Kor 2:14--7:4

Bagian ini menyimpang dari jalan pikiran mengenai beberapa peristiwa yang dialami Paulus, 2Ko 2:13, diteruskan dalam 2Ko 7:5. Bagian 2Ko 2:14-7:4 menguraikan tentang karya kerasulan.

Jerusalem: 2Kor 4:7 - bukan dari diri kami

Pikiran ini digemari Paulus, 2Ko 4:7-12; 2:16; 3:5-6; 10:1,8; 12:5,9-10; 13:3-4; 1Ko 1:26-2:5; 4:13+; Fili 4:13. Pikiran itu sudah ditemukan dalam Perjanjian Lama, Hak 7:2; 1Sa 14:6; 17:47; 1Ma 3:19, dll.

Ende: 2Kor 4:7

Apa jang dikatakan dalam ajat ini dan selandjutnja, tentu pertama-tama mengenai Paulus sendiri, tetapi dimaksudkannja pula tentang para rekan sekerdjanja (sebab ia menggunakan kata "kami"), tetapi sebenarnja berlaku bagi tiap-tiap orang beriman pula.

Ende: 2Kor 4:7 - Harta

kemuliaan (kekudusan) Ilahi dan tugas menjinarkannja.

Ende: 2Kor 4:7 - Bedjana dari tanah liat

jang bukan gemilang dan bersinar, lagi mudah petjah. Tetapi Allah gemar memilih jang lemah untuk menjatakan kekuatanNja. 1Ko 1:27-29.

Ref. Silang FULL: 2Kor 4:7 - tanah liat // dari Allah

· tanah liat: Ayub 4:19; Yes 64:8; 2Tim 2:20

· dari Allah: Hak 7:2; 1Kor 2:5; 2Kor 6:7

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): 2Kor 4:7 - Tetapi kami memiliki harta ini dalam wadah tanah liat // agar keunggulan kuasa itu berasal dari Allah, dan bukan dari kita.

Tetapi kami memiliki harta ini dalam wadah tanah liat,.... Ini adalah pujian lebih lanjut terhadap Injil; dan dengan ini rasul menghilangkan sebuah keberatan terhadapnya, yang diambil dari salib dan penganiayaan yang menyertainya, serta kesederhanaan luar para pelayannya. Injil disebut sebagai "harta", karena bukan anugerah, bukan pula Kristus, tetapi Injil yang dimaksud di sini; yang disebut demikian, karena berisi kebenaran-kebenaran kaya dan banyak jumlahnya; dapat dibandingkan dengan emas, perak, dan batu permata, karena harganya, kuno, jarak tempat asalnya, dan ketahanannya; karena di dalamnya terdapat berkat-berkat yang kaya, berkat-berkat spiritual, berkat-berkat dari perjanjian baru, yang solid, substansial, dan tidak dapat dibatalkan, serta kelimpahan dari semua itu; dan karena terdiri dari janji-janji yang sangat besar dan berharga, yang lebih berharga daripada ribuan emas dan perak; gratis, absolut, dan tanpa syarat, yang adalah ya dan amin dalam Kristus, dan berkaitan dengan dunia ini, serta dunia yang lain; dan juga karena ia memperlihatkan dan menunjukkan kepada kita kekayaan Allah dan Kristus, dari anugerah dan kemuliaan; yang tidak terduga, substansial, memuaskan, dan tahan lama: tempat penyimpanan, atau lemari, di mana harta ini berada, adalah "wadah tanah liat"; yang dimaksud adalah para pelayan firman, yang demikian dalam diri mereka sendiri, dalam pandangan mereka sendiri, dan dalam pandangan orang lain; mungkin rasul memiliki maksud Rat 3:2. Para dokter dan cendekiawan di kalangan Yahudi dibandingkan dengan ini;

"kata R. Eleazar ^p, apa yang mirip dengan seorang murid seorang bijak, dalam pandangan orang-orang dunia? pada awalnya ia bagaikan cawan emas; ketika ia berdiskusi dengannya, ia bagaikan cawan perak; dan ketika ia memperoleh manfaat darinya, ia bagaikan לקיתון של הרש, "ke cawan tanah liat", yang, ketika pecah, tidak dapat diperbaiki lagi: hukum (kata mereka) tidak diteguhkan kecuali oleh dia, yang menjadikan dirinya ככלי חרס, "sebagai wadah tanah liat" ^q: R. Joshua ^r adalah seorang yang besar di istana raja, dan ia cacat; oleh karena itu putri Caesar berkata, kebijaksanaan itu indah בכלי מכוער, "dalam wadah yang jelek"; dan ia membawakan sebuah perbandingan sebagai buktinya dari anggur, yang tidak disimpan dalam wadah perak.''

Perumpamaan ini merujuk pada bumi itu sendiri, di mana harta terletak, atau tersembunyi, dan dari mana ia digali; atau pada pot dan wadah yang terbuat dari tanah, tempat harta biasa disimpan; atau pada kendi tanah liat, yang sebelumnya digunakan untuk membawa cahaya atau lampu; lihat Hak 7:16 di mana tiga ratus prajurit Gideon disebutkan memiliki kendi kosong, dan lampu di dalam kendi; mereka membawa lampu untuk menerangi, saat malam ketika mereka memasuki kemah Midian; dan mereka meletakkan lampu tersebut ke dalam kendi, agar orang Midian tidak menyadarinya dari jauh, seperti yang dicatat dengan baik oleh seorang komentator Yahudi ^s; dengan cara yang sama, Injil yang dimasukkan ke dalam wadah tanah liat adalah cahaya yang mulia bagi sebagian orang, sementara itu tersembunyi bagi orang lain: ya, bahkan lampu itu sendiri tidak lain adalah wadah tanah liat, tempat cahaya diletakkan; karena demikian kata Maimonides ^t, sebuah lampu, cahaya yang menyala, adalah כלי חרש, "sebuah wadah tanah liat", seperti sebuah buluh; dan di atasnya terdapat telinga kecil yang menyatu; dan ketika dibuat, sepotong kain lama diletakkan di atas minyak yang menyala, dan ia tetap di dalamnya; juga sebuah wadah tanah liat dibuat, di mana ada tempat kosong untuk meletakkan cahaya, dan di dalamnya terkumpul semua yang mengalir dari minyak dari cahaya; dan ia diperkuat di sekitar kepala kaki lampu, agar tembaga tidak terluka oleh minyak; dan wadah ini disebut rumah tempat cahaya berdiam, atau tempat penampungan cahaya; dan tempat penampungan ini, salah satu dari komentator Misni berkata ^u, adalah sebuah wadah tanah liat, yang dibuat untuk menempatkan cahaya; dan lampu itu, katanya juga, adalah seperti piring tanah liat, runcing di bawah, dsb. dan perumpamaan ini sangat sesuai dengan konteks, di mana Injil digambarkan sebagai cahaya mulia, bersinar dalam kegelapan, 2Kor 4:4. Kata Yunani οστρακινοις, yang digunakan rasul, juga berarti "cangkang ikan"; dan dengan cara yang sama Philo orang Yahudi ^w membandingkan tubuh manusia;

"Aku (katanya) sangat sedikit peduli pada tubuh fana ini yang ada di sekitarku, dan melekat padaku οστρεου δικην, "seperti cangkang ikan"; meskipun ia dilukai oleh semua orang.''

Dan referensi ini mungkin merujuk pada mutiara, yang dikatakan ditemukan dalam cangkang seperti itu, terutama dalam tiram; dan dimaksudkan untuk mengekspresikan, baik tubuh fana para pelayan Injil yang rapuh, yang dapat dibandingkan dengan cangkang yang rapuh; atau tanah yang dibakar; atau lebih tepatnya kondisi hina yang terlihat dari para rasul, dan pengkhotbah firman; menjadi orang-orang yang tidak terkenal di dunia, baik karena asal, pengetahuan, atau kemewahan luar; dan juga dibebani dengan kelemahan-kelemahan berdosa, seperti orang-orang lainnya; dan lebih khusus lagi karena mereka mengalami cercaan, penderitaan, dan penganiayaan, demi Injil; lihat Yer 32:14. Alasan mengapa Tuhan berkenan untuk menempatkan harta yang begitu kaya dan berharga ke tangan orang-orang yang begitu hina dan dipandang rendah adalah,

agar keunggulan kuasa itu dapat berasal dari Allah, dan bukan dari kita: maksudnya, agar terlihat bahwa penetapan orang-orang seperti itu sebagai pelayan firman bukan berasal dari diri mereka sendiri, bukan karena kemampuan alami mereka, atau karena segala usaha dan kerja keras, serta pencapaian mereka sendiri, atau dari arahan yang mereka terima dari orang lain, tetapi karena anugerah Allah, dan kerja efektif kuasanya; dan bahwa keberhasilan yang menyertai pelayanan mereka dalam mengubah orang-orang berdosa dan membangun orang-orang kudus, hanya dapat dikaitkan dengan keagungan kuasa ilahi; dan bahwa dukungan bagi mereka dalam pekerjaan mereka, di tengah semua penganiayaan yang bangkit melawan mereka, dan oposisi yang dilakukan terhadap mereka, tidak dapat dikaitkan dengan yang lainnya; yang mana kekuatan tersebut, contohnya diberikan dalam ayat-ayat berikut.