
Teks -- Kisah Para Rasul 11:17 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Kis 11:17
Full Life: Kis 11:17 - KEPADA KITA PADA WAKTU KITA MULAI PERCAYA.
Nas : Kis 11:17
Suatu terjemahan yang lebih harfiah adalah, "Allah memberikan mereka
karunia yang sama seperti diberikan kepada kita juga setelah p...
Nas : Kis 11:17
Suatu terjemahan yang lebih harfiah adalah, "Allah memberikan mereka karunia yang sama seperti diberikan kepada kita juga setelah percaya." Pernyataan ini selaras dengan fakta historis bahwa para rasul percaya kepada Yesus dan dibaharui oleh Roh Kudus sebelum hari Pentakosta
(lihat art. PEMBAHARUAN PARA MURID).
Jerusalem: Kis 11:17 - Allah Kata ini tidak termuat dalam teks barat (memanglah Kristus yang memberikan Roh Kudus)
Kata ini tidak termuat dalam teks barat (memanglah Kristus yang memberikan Roh Kudus)

Jerusalem: Kis 11:17 - mencegah Dia Petrus menjelaskan tentang baptisan yang diberikan kepada seseorang yang tak bersunat, bdk Kis 11:3; lih. Kis 10:1+, teguran bahwa bertamu pada orang-...
Petrus menjelaskan tentang baptisan yang diberikan kepada seseorang yang tak bersunat, bdk Kis 11:3; lih. Kis 10:1+, teguran bahwa bertamu pada orang-orang yang tak bersunat, bdk Kis 11:3; lih. Kis 10:1+. Menurut pendapat Lukas Petruslah yang memasukkan orang tak bersunat pertama ke dalam jemaat, bagaimanapun juga halnya dengan orang Etiopia, Kis 8:26-39 dan dengan saat pewartaan Injil di kota Antiokhia, yang ceritanya akan menyusul, Kis 11:19 dst. Ditinjau demikian maka "konsili Yerusalem", Kis 15:5-29, nampaknya sebagai lanjutan atau pengulangan pertimbangan-pertimbangan yang tercantum dalam Kis 11:1-18.
Ref. Silang FULL -> Kis 11:17
Ref. Silang FULL: Kis 11:17 - memberikan karunia-Nya // kepada kita · memberikan karunia-Nya: Kis 2:38
· kepada kita: Kis 10:45,47
· memberikan karunia-Nya: Kis 2:38
· kepada kita: Kis 10:45,47

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kis 11:1-18
Matthew Henry: Kis 11:1-18 - Pembelaan Petrus
Dalam pasal ini kita temui,
I. Pembelaan yang harus disampaikan Petrus karena tindakannya menerima Kornelius dan teman-temannya sebagai a...
- Dalam pasal ini kita temui,
- I. Pembelaan yang harus disampaikan Petrus karena tindakannya menerima Kornelius dan teman-temannya sebagai anggota jemaat. Saudara-saudara mengecam dia, dan akhirnya menyetujui tindakannya (ay. Kis 11:1-18).
- II. Keberhasilan pemberitaan Injil di Antiokhia dan wilayah sekitarnya (ay. Kis 11:19-21).
- III. Pekerjaan baik yang bermula di Antiokhia dilanjutkan, pertama-tama melalui pelayanan Barnabas, dan setelah itu oleh Paulus bersama-sama dengan dia. Untuk pertama kalinya sebutan Kristen diberikan kepada murid-murid di sana, dan kemudian terus dipakai (ay. Kis 11:22-26).
- IV. Nubuatan mengenai datangnya masa kelaparan, dan sumbangan orang-orang bukan-Yahudi yang telah dipertobatkan untuk menolong orang-orang kudus yang miskin di Yudea pada masa kelaparan itu (ay. Kis 11:27-30).
Pembelaan Petrus ( Kis 11:1-18)
- Pemberitaan Injil kepada Kornelius merupakan suatu hal yang kita, para pendosa yang hina dan bukan orang Yahudi ini, patut renungkan dengan sukacita dan rasa syukur yang sangat besar, sebab peristiwa itu menyangkut terang yang dibawa kepada kita yang berdiam di dalam kegelapan. Karena peristiwa itu sangat mengejutkan bagi orang Yahudi, baik yang percaya maupun yang tidak percaya, pantaslah untuk mengetahui bagaimana peristiwa itu bisa diterima orang Yahudi dan apa komentar mereka tentang hal itu. Di sini kita melihat,
- I. Kabar itu segera tersiar sampai kepada jemaat di Yerusalem dan daerah sekitarnya. Kaisarea tidak begitu jauh dari Yerusalem, sehingga mungkin mereka langsung mendengar berita itu. Orang menyiarkan kabar itu, sebagian dengan maksud baik, sedangkan yang lain dengan maksud jahat. Dengan begitu, sebelum Petrus sendiri kembali ke Yerusalem, rasul-rasul dan saudara-saudara yang ada di sana serta yang di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah. Firman Allah di sini maksudnya ialah Injil Kristus, yang bukan hanya salah satu dari firman yang diucapkan Allah, melainkan firman Allah itu sendiri. Karena Injil Kristus adalah rangkuman dan pusat seluruh pewahyuan ilahi. Mereka menerima Kristus, karena nama-Nya ialah: “Firman Allah” (Why. 19:13). Tidak hanya orang Yahudi yang tersebar ke daerah-daerah orang bukan-Yahudi, dan orang-orang bukan-Yahudi yang telah menganut agama Yahudi, tetapi juga orang-orang bukan-Yahudi itu sendiri dibawa ke dalam persekutuan jemaat, sebab mereka telah menerima firman Allah. Padahal, sampai saat itu, bercakap-cakap dengan orang bukan-Yahudi masih dianggap sebagai pelanggaran hukum. Ini artinya,
- 1. Firman Allah telah diberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi, yang merupakan suatu kehormatan bagi mereka melebihi yang diperkirakan oleh orang-orang Yahudi. Namun saya heran mengapa ini harus menjadi hal yang aneh bagi orang-orang yang mendapatkan sendiri amanat untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk. Walau begitu, memang sering orang berprasangka gara-gara sombong dan menganggap diri sendiri paling benar, sehingga menentang berbagai pengungkapan yang sangat jelas akan kebenaran ilahi.
- 2. Firman Allah diterima dan diakui oleh orang-orang bukan-Yahudi dan menimbulkan pengaruh bagi mereka, yang lebih besar daripada yang diperkirakan oleh orang-orang Yahudi. Agaknya selama ini orang-orang Yahudi itu berpendapat bahwa tidak ada gunanya Injil diberitakan kepada orang-orang bukan-Yahudi. Ini karena begitu banyak bukti-bukti Injil yang digenapi dari Perjanjian Lama, sedangkan orang-orang bukan-Yahudi itu tidak menerima Perjanjian Lama. Orang Yahudi menganggap orang bukan-Yahudi tidak peduli pada agama, dan kemungkinan besar mereka juga tidak akan bisa dipengaruhi oleh agama. Oleh karena itu, mereka terkejut ketika mendengar bahwa orang bukan-Yahudi telah menerima firman Allah. Perhatikan, kita terlalu mudah berputus asa sebelum mencoba berbuat baik kepada orang-orang yang ternyata mudah diajar ketika kita melakukannya.
- II. Bahwa orang-orang Yahudi yang percaya menentang hal itu (ay. Kis 11:2-3). Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat, yaitu orang-orang Yahudi yang telah dipertobatkan dan masih memelihara pentingnya sunat, berselisih pendapat dengan dia. Mereka mengecam perbuatan Petrus yang telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka sebagai suatu kejahatan. Mereka beranggapan bahwa dengan berbuat demikian berarti Petrus telah menodai, jika bukan mengkhianati, kehormatan akan jabatan kerasulannya, sehingga harus dibawa ke hadapan jemaat. Begitu jauh mereka dari memandang Petrus sebagai orang yang tidak dapat berbuat salah, atau sebagai pemimpin tertinggi dari jemaat, di mana semua harus memberikan pertanggungjawaban kepada dia sementara ia tidak perlu bertanggungjawab kepada siapa pun. Perhatikanlah,
- 1. Betapa celaka dan rusaknya gereja jika ia hanya menguasai gereja itu sendiri dan mengucilkan orang lain yang tidak sama dengan mereka dalam segala hal dari gereja dan manfaat sarana anugerah Allah. Ada jiwa-jiwa yang dangkal yang mengejar kekayaan gereja, seperti halnya ada orang-orang yang ingin mengumpulkan kekayaan dunia, dan ingin tinggal sendiri di dalam negeri. Orang-orang ini berpikir seperti Yunus, yang dalam rasa iri, merasa marah karena orang Niniwe menerima firman Allah, dan masih juga membenarkan diri dengan tindakan tersebut.
- 2. Para pelayan Kristus tidak boleh menganggap aneh jika mereka dihakimi dan didebat, bukan hanya oleh musuh yang terang-terangan menyatakan diri, melainkan juga oleh orang-orang yang menyatakan diri sebagai teman mereka. Mereka dihakimi dan didebat bukan hanya karena kebodohan dan kejahatan mereka, tetapi karena perbuatan baik yang mereka lakukan dengan sempurna dan tepat pada waktunya. Walau begitu, jika kita telah membuktikan bahwa pekerjaan kita benar, maka kita dapat bersukacita seperti Petrus, tak peduli apa pun yang dikatakan oleh saudara-saudara kita. Barang siapa melayani Kristus dengan menyala-nyala dan berani harus siap diri bahwa ia akan dihakimi oleh mereka yang, dengan pura-pura beralasan waspada, bersikap dingin dan tidak peduli. Orang yang penuh simpati, murah hati, dan suka memberi sedekah, harus sudah menduga bahwa ia akan dihakimi oleh mereka yang congkak dan ketat dalam hal peraturan, yang berkata, Menjauhlah, nanti engkau menjadi kudus olehku (KJV: sebab aku lebih kudus daripadamu – pen.)
- III. Petrus memberikan penjelasan yang lengkap dan memadai tentang persoalan itu. Ia tidak menambah-nambah lagi pernyataan untuk membela diri atau meminta maaf untuk memuaskan hati mereka (ay. Kis 11:4), sebaliknya, Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut (KJV: dari awal – pen.) dan membiarkan mereka sendiri yang menilai apakah ia telah berbuat keliru. Sebab, semua itu jelas tampak sebagai pekerjaan Allah sendiri, bukan pekerjaannya.
- 1. Petrus beranggapan bahwa sudah semestinya jika mereka memahami persoalan sebenarnya, maka mereka tidak akan menentang dia, dan justru memuji dia. Itu adalah suatu alasan yang bagus mengapa kita harus bersikap tenang dan menahan diri ketika sedang dihakimi. Sebab, jika kita mengerti benar apa yang begitu giat kita kerjakan, maka kita juga sudah bisa melihat akibat apa yang akan muncul. Ketika kita melihat orang lain melakukan sesuatu yang tampak mencurigakan, maka alih-alih menentang mereka, sebaiknya kita bertanya kepada mereka apa alasannya mereka berbuat demikian. Apabila kita tidak sempat bertanya, maka kita harus menduga-duga alasan yang terbaik mengenai hal itu, dan tidak menghakimi sebelum waktunya.
- 2. Petrus sangat bersedia mendengarkan pendapat mereka, dan berusaha menjawab mereka. Dia tidak berkeras bahwa dialah yang menjadi pemimpin di antara para rasul. Pikirannya jauh dari anggapan bahwa ia memiliki kekuasaan semacam itu, seperti yang dikatakan oleh mereka yang mengaku-ngaku sebagai penerusnya. Ia juga tidak beranggapan bahwa sudah cukup hanya dengan mengatakan kepada mereka bahwa ia sudah puas dengan dasar yang dipakainya, sehingga mereka tidak perlu mempersoalkan hal itu. Namun, ia siap memberi pertanggungan jawab tentang pengharapan yang ada padanya mengenai orang-orang bukan-Yahudi itu, dan mengapa ia telah berbalik dari pendiriannya yang sebelumnya sebagai orang bersunat, yang tadinya sama dengan pendirian mereka. Kita memiliki kewajiban baik terhadap diri sendiri maupun terhadap saudara-saudara kita untuk menjelaskan tindakan kita di dalam terang yang benar, yang pada mulanya kelihatan jahat dan menyinggung hati orang lain, supaya kita bisa menyingkirkan batu sandungan dari jalan saudara-saudara kita itu. Mari sekarang kita melihat apa yang disampaikan Petrus untuk membela diri.
- (1) Bahwa ia telah mendapat perintah melalui sebuah penglihatan supaya tidak lagi membeda-bedakan seperti yang telah dibuat oleh hukum Taurat yang sifatnya upacara atau lahiriah saja. Ia menceritakan penglihatan itu (ay. Kis 11:5-6) seperti yang telah kita ketahui sebelumnya (10:9 dst.). Sementara di dalam pasal 10 dikatakan bahwa kain itu diturunkan ke tanah, di sini ia mengatakan bahwa kain itu sampai di depannya. Hal ini menyiratkan bahwa penglihatan tersebut merupakan petunjuk yang secara khusus ditujukan kepadanya. Maka dari itu, kita harus melihat semua pewahyuan diri Allah, yang ditunjukkan-Nya di hadapan anak-anak manusia, dan sampai kepada kita perlu selanjutnya diterapkan dengan iman pada diri kita sendiri. Hal lain yang ditambahkan di sini ialah ketika kain itu sampai di depannya, Petrus menatapnya dan memperhatikannya (ay. Kis 11:6). Jika kita diberi tahu tentang perkara-perkara ilahi, maka kita harus mengarahkan pikiran kepada hal-hal itu dan memperhatikannya. Petrus memberi tahu orang-orang Yahudi itu tentang perintah yang telah diterimanya supaya memakan segala macam daging tanpa membeda-bedakan, dan tidak mempertanyakan hati nuraninya (ay. Kis 11:7). Tampaknya, sesudah datangnya air bah, barulah manusia diperbolehkan makan daging (Kej. 9:3). Kemudian, izin itu dibatasi oleh hukum Taurat. Namun sekarang semua pembatasan itu sudah dicabut, dan manusia dibebaskan untuk makan segala daging. Bukanlah kehendak Kristus untuk mencegah kita menggunakan segala penghiburan yang dapat diperoleh dari segala makhluk ciptaan dengan hukum apa pun selain dengan hukum penguasaan diri. Juga, Ia menghendaki kita untuk lebih mengutamakan makanan yang membawa kita kepada kehidupan kekal daripada makanan yang membinasakan hidup. Petrus berkata bahwa tadinya ia juga sama seperti mereka dalam sikap antipatinya bergaul dengan orang-orang bukan-Yahudi atau memakan makanan mereka, dan karena itu, ia tidak mau ketika diberi kebebasan untuk bertindak sebaliknya. Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku (ay. Kis 11:8). Namun, dari sorga ia diberi tahu bahwa peraturan mengenai hal itu sudah diubah, dan Allah sudah menahirkan orang-orang bukan-Yahudi serta berbagai hal yang tadinya tercemar itu. Dan karena itu ia tidak boleh lagi menyebut mereka haram, atau menganggap mereka tidak layak untuk berbaur dengan orang-orang bersunat yang istimewa ini (ay. Kis 11:9). Dengan demikian, ia tidak bisa dipersalahkan karena berubah pikiran, sebab Allahlah yang telah mengubah pokok permasalahannya. Dalam perkara-perkara semacam ini, kita harus bertindak sesuai dengan terang yang kita miliki sekarang ini. Namun, kita tidak boleh berpegang terlalu kuat pada pandangan kita tentang hal itu sehingga menjadi berprasangka terhadap pengungkapan-pengungkapan baru, karena mungkin persoalan itu bisa berubah menjadi sebaliknya atau tampak sebaliknya. Mungkin Allah juga akan menyatakannya kepada kita (Fil. 3:15). Selain itu, supaya mereka yakin bahwa ia tidak tertipu, Petrus memberi tahu mereka bahwa penglihatan itu terjadi sampai tiga kali (ay. Kis 11:10). Perintah yang sama, yaitu untuk menyembelih dan memakan, dan alasan yang sama, yaitu bahwa apa yang telah dinyatakan tahir oleh Allah tidak boleh disebut haram, diulangi untuk kedua dan ketiga kalinya. Dan, untuk menegaskan lebih jauh kepadanya bahwa itu adalah penglihatan ilahi, hal-hal yang dilihatnya itu tidak hilang begitu saja, tetapi semuanya ditarik kembali ke langit, yaitu dari mana mereka turun.
- (2) Bahwa ia mendapat tuntunan khusus dari Roh Kudus untuk ikut dengan para utusan yang disuruh oleh Kornelius. Supaya jelas bahwa penglihatan itu dimaksudkan untuk meyakinkannya tentang hal ini, Petrus menjelaskan kepada mereka kapan para utusan itu datang, yaitu segera sesudah ia mendapat penglihatan itu. Juga, supaya jangan sampai hal ini pun tidak cukup untuk meyakinkan dia, Roh Kudus menyuruh dia pergi bersama mereka yang diutus dari Kaisarea itu, dengan tidak bimbang (ay. Kis 11:11-12). Meskipun orang-orang yang hendak didatanginya dan yang berangkat bersamanya itu bukan orang Yahudi, ia tidak boleh ragu pergi bersama mereka.
- (3) Bahwa ia mengajak beberapa orang saudara seiman untuk pergi bersamanya, yaitu dari golongan bersunat, supaya mereka bisa diyakinkan seperti dirinya. Orang-orang ini dibawanya dari Yope, supaya bersaksi baginya terhadap kecaman yang akan diterimanya, karena ia sudah memperkirakan bahwa ia akan mendapatkan kecaman mengenai hal itu. Petrus tidak bertindak secara sembarangan, tetapi dengan cermat. Ia tidak bertindak secara gegabah, tetapi dengan tujuan yang jelas.
- (4) Bahwa Kornelius juga mendapat penglihatan, dan berdasarkan penglihatan itu ia dituntun untuk menyuruh orang pergi kepada Petrus (ay. Kis 11:13). Ia menceritakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya, yang berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. Perhatikan, alangkah baiknya jika orang-orang yang memiliki persekutuan dengan Allah dan terus berhubungan dengan sorga, saling membandingkan pengalaman mereka, serta membicarakannya satu sama lain. Dengan demikian, mereka dapat saling menguatkan iman. Melalui penglihatan Kornelius, Petrus menjadi lebih yakin bahwa penglihatannya memang benar. Sedangkan Kornelius diteguhkan oleh penglihatan Petrus. Dalam pasal ini ada tambahan mengenai apa yang dikatakan malaikat kepada Kornelius. Sebelumnya disebutkan bahwa “Suruhlah orang untuk menjemput Petrus” (Dalam KJV ditambahkan, “dan ia akan memberi tahu kamu mengenai apa yang harus kamu lakukan” – pen.) (10:6, 32), tetapi di sini dikatakan, “Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu (ay. Kis 11:14), dan karena itu sangatlah penting bagimu, dan sangat besar manfaatnya untukmu, jika kamu menyuruh orang pergi kepadanya.” Perhatikan,
- [1] Perkataan Injil adalah perkataan yang sanggup menyelamatkan kita secara kekal. Bukan hanya dengan mendengar dan membacanya, melainkan dengan percaya dan menaatinya. Perkataan Injil membentangkan keselamatan di hadapan kita, dan menunjukkan kepada kita apa keselamatan itu. Perkataan Injil membuka jalan keselamatan bagi kita. Apabila kita mengikuti cara yang digambarkannya kepada kita, maka kita pasti akan selamat dari murka Allah dan kutuk, serta akan berbahagia selama-lamanya.
- [2] Barangsiapa menerima Injil Kristus, keluarganya juga akan mendapatkan keselamatan yang dibawa oleh Injil itu. “Keselamatan akan datang bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu. Engkau dan anak-anakmu akan menjadi bagian dalam kovenan, dan memperoleh sarana keselamatan. Rumahmu juga akan terbuka untuk memperoleh manfaat keselamatan, oleh karena percaya mereka, seperti halnya dirimu sendiri. Bahkan termasuk hambamu yang paling hina. Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini” (Luk. 19:9). Sampai saat itu, keselamatan menjadi milik orang Yahudi (Yoh. 4:22), tetapi sekarang keselamatan juga diberikan kepada orang-orang bukan-Yahudi seperti yang dahulu dilakukan kepada orang Yahudi. Janji, hak istimewa, dan sarana keselamatan itu disampaikan kepada semua bangsa dengan limpahnya dan seutuhnya, sesuai dengan seluruh tujuan dan maksudnya, seperti yang selama ini ditujukan bagi bangsa Yahudi.
- (5) Bahwa apa yang menjadikan persoalan ini tidak perlu diragukan lagi adalah turunnya Roh Kudus ke atas orang-orang bukan-Yahudi yang mendengar Injil. Peristiwa ini melengkapi bukti bahwa Allah memang berkehendak supaya Petrus membawa orang-orang bukan-Yahudi itu ke dalam persekutuan jemaat.
- [1] Kebenaran itu jelas dan tidak dapat disangkal (ay. Kis 11:15). “Ketika aku mulai berbicara” (dan mungkin diam-diam Petrus merasakan keengganan di dalam hatinya sendiri, karena ragu apakah ia bertindak benar dengan memberitakan Injil kepada golongan tidak bersunat) “langsung turunlah Roh Kudus ke atas mereka dalam rupa tanda-tanda yang kelihatan, sama seperti dahulu ke atas kita, dan tidak mungkin ada kekeliruan dalam peristiwa itu.” Melalui hal ini, Allah meneguhkan apa yang terjadi, dan menyatakan persetujuan-Nya akan hal tersebut. Jelas bahwa pemberitaan Injil itu dibenarkan ketika Roh Kudus diberikan. Rasul Paulus meyakini hal ini, ketika kemudian ia berbicara dengan tegas kepada jemaat Galatia: “Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?” (Gal. 3:2)
- [2] Dalam peristiwa ini Petrus mengingat perkataan Gurunya, ketika Dia meninggalkan mereka (1:5): Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus (ay. Kis 11:16). Ini dengan jelas menyatakan bahwa,
- Pertama, Roh Kudus adalah pemberian Kristus, dan merupakan hasil dan wujud dari janji-Nya, janji yang besar itu, yang ditinggalkan-Nya ketika Ia naik ke sorga. Jadi, tidak diragukan lagi bahwa dari Dialah pemberian itu berasal, dan bahwa Dialah yang memenuhi mereka dengan Roh Kudus. Sebagaimana Roh Kudus dijanjikan melalui mulut-Nya, demikian pula Roh Kudus dinyatakan melalui tangan-Nya, dan menjadi tanda dari perkenanan-Nya.
- Kedua, karunia Roh Kudus itu adalah semacam baptisan. Mereka yang menerimanya dibaptis dengan Roh Kudus dalam cara yang lebih sempurna daripada baptisan mana pun, bahkan termasuk baptisan air yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis sendiri.
- [3] Dengan membandingkan janji itu, demikian yang tertulis, dengan karunia yang baru saja dicurahkan ini, ketika mulai timbul pertanyaan apakah orang-orang ini seharusnya dibaptis atau tidak, Petrus menyimpulkan bahwa pertanyaan itu telah dijawab oleh Kristus sendiri (ay. Kis 11:17): Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita – memberikannya kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, dan kepada mereka pada waktu mereka mulai percaya kepada-Nya – Bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia? Bisakah aku menolak untuk membaptis mereka dengan air, padahal Allah telah membaptis mereka dengan Roh Kudus? Bisakah aku menyangkal tanda yang ada pada mereka, sedangkan Ia telah mencurahkan hal yang ditandai oleh tanda itu kepada mereka? Tetapi aku, siapakah aku? Sanggupkah aku melarang Allah? Pantaskah aku mengendalikan kehendak ilahi, atau menentang kebijakan sorga?” Perhatikan, barangsiapa menjadi penghalang untuk memenangkan jiwa berarti menentang Allah, dan mereka yang berusaha menyingkirkan orang-orang yang telah dipersekutukan Allah dengan diri-Nya sendiri dari persekutuan mereka, sudah terlalu berani dalam berbuat.
- IV. Penjelasan yang diberikan Petrus mengenai persoalan ini memuaskan mereka, dan semuanya berakhir dengan baik. Demikianlah, ketika kedua suku dan suku yang setengah itu (suku Ruben, Gad, dan Manasye – pen.) memberikan penjelasan kepada imam Pinehas dan para pemimpin umat Israel mengenai tujuan dan arti sesungguhnya mengapa mereka membangun sebuah mezbah di tepi sungai Yordan, pertentangan pun berhenti, dan Pinehas serta para pemimpin umat Israel menganggap hal itu baik (Yos. 22:30). Ada orang yang, jika sudah menuduh seseorang, akan berpegang pada tuduhan itu, meskipun kemudian nyata bahwa tuduhan itu keliru dan tidak berdasar. Namun tidak demikian halnya yang terjadi di sini. Karena saudara-saudara ini, meskipun mereka dari golongan bersunat, dan sangkaan mereka keliru, ketika mendengar hal ini,
- 1. Mereka membatalkan tuduhan mereka. Mereka diam saja, dan tidak berkata apa-apa lagi untuk mendebat apa yang telah dilakukan Petrus. Mereka mengatupkan tangan pada mulut mereka, karena sekarang mereka mengerti bahwa Allahlah yang melakukan hal itu. Sekarang, orang-orang yang memegahkan diri dalam kebanggaan mereka sebagai orang Yahudi itu mulai melihat bahwa Allah menodai kebanggaan mereka, dengan membiarkan orang bukan-Yahudi mendapat bagian, dan mendapatkan bagian yang sama besar dengan mereka. Dan sekarang nubuatan itu telah digenapi, Engkau tidak akan lagi meninggikan dirimu di gunung-Ku yang kudus (Zef. 3:11).
- 2. Mereka mengubah kecaman mereka menjadi puji-pujian. Mereka tidak hanya menahan diri supaya tidak berselisih dengan Petrus, tetapi juga membuka mulut mereka untuk memuliakan Allah atas apa yang telah diperbuat-Nya dengan dan melalui pelayanan Petrus. Mereka bersyukur karena kekeliruan mereka telah dibetulkan. Mereka juga bersyukur karena Allah telah menunjukkan rahmat yang besar bagi orang-orang bukan-Yahudi yang malang itu lebih daripada yang mau mereka tunjukkan kepada bangsa-bangsa tersebut. Mereka berkata, “Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.” Allah tidak hanya telah mengaruniakan sarana pertobatan kepada orang bukan Yahudi, dengan membukakan pintu bagi para pelayan-Nya untuk masuk ke tengah-tengah mereka, tetapi Ia juga mengaruniakan pertobatan, dengan memberikan Roh Kudus kepada mereka. Ke mana pun Roh Kudus pergi, Dia menjadi Penghibur, yang mula-mula menginsafkan dan menyingkapkan dosa serta akibatnya, dan setelah itu Ia menunjukkan Kristus dan sukacita yang ada di dalam Dia. Perhatikan,
- (1) Pertobatan, jika dilakukan sungguh-sungguh, mendatangkan kehidupan. Ia membawa kepada kehidupan rohani. Barangsiapa sungguh-sungguh bertobat dari dosa mereka membuktikan pertobatan itu dengan menjalani hidup yang baru, yang kudus, sorgawi dan ilahi. Mereka yang oleh karena pertobatannya mati terhadap dosa, hidup bagi Allah sejak saat itu. Pada saat itu, dan tidak akan terjadi sebelum saat itu, kita mulai benar-benar hidup, dan itu akan terus berlangsung sampai kehidupan kekal. Semua petobat yang sejati akan hidup, yakni, mereka akan dipulihkan untuk kembali mendapatkan anugerah Allah, yang adalah hidup, dan lebih baik daripada hidup. Mereka akan dihibur dengan jaminan bahwa dosa mereka telah diampuni, dan akan mendapatkan tanda jaminan bahwa mereka pasti akan memperoleh kehidupan kekal, dan pada akhirnya akan menikmatinya.
- (2) Pertobatan adalah pemberian Allah. Tidak saja Dia memberikan anugerah-Nya secara cuma-cuma sehingga Dia menerima pertobatan kita, tetapi anugerah-Nya yang perkasa jugalah yang mengerjakan di dalam kita untuk bertobat, yang menjauhkan dari kita hati yang keras dan memberikan kita hati yang taat. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur. Dia sendirilah yang menyediakan anak domba ini.
- (3) Di mana pun Allah bermaksud memberikan kehidupan, di situ Ia mempertobatkan. Sebab, hal ini merupakan persiapan yang diperlukan supaya kita bisa menikmati pengampunan yang dimeteraikan dan kedamaian sejati di dunia ini, serta melihat dan menikmati Allah di dunia yang lain.
- (4) Merupakan penghiburan besar bagi kita bahwa Allah telah meninggikan Anak-Nya Yesus, tidak hanya supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa ( Kis 5:31), tetapi juga bagi orang-orang bukan-Yahudi.
SH: Kis 11:1-18 - Pekerjaan Roh yang mempersatukan (Selasa, 4 Agustus 2009) Pekerjaan Roh yang mempersatukan
Kita hidup dalam suatu masyarakat yang terkotak-kotak berdasarkan
suku, agama, atau apa saja yang sesuai dengan ...
Pekerjaan Roh yang mempersatukan
Kita hidup dalam suatu masyarakat yang terkotak-kotak berdasarkan
suku, agama, atau apa saja yang sesuai dengan kepentingan kita
atau kelompok kita. Dalam kehidupan sosial yang terkotak-kotak
seperti itu, tiap anggota kelompok harus taat kepada
aturan-aturan menurut kehidupan sosial itu. Pola kehidupan
seperti inilah yang terjadi di zaman jemaat perdana, di mana
orang bersunat dan orang tidak bersunat dilarang berinteraksi di
luar kelompoknya.
Petrus dianggap telah menyalahi aturan tersebut, ketika ia pergi, hidup, dan tinggal, serta melakukan pelayanan di antara kelompok tak bersunat (ayat 2). Sebagian jemaat Yahudi, yang adalah kelompok bersunat mempersalahkan Petrus atas perbuatannya itu karena telah melanggar aturan sosial di kalangan jemaat perdana. Petrus yang ingin mempertanggungjawabkan pelayanannya kepada mereka menyatakan bahwa pelayanan itu terjadi bukan karena keinginannya, melainkan terjadi karena pekerjaan Roh Kudus (ayat 5-7). Penceritaan ulang Petrus tentang apa yang terjadi menegaskan peran Roh Kudus dalam mengubah pandangan yang sudah terkotak-kotak dan kaku tersebut (ayat 8-10). Juga mengubah hati mereka yang terbelenggu tradisi menjadi hati yang hangat dan penuh kasih melihat petobat-petobat baru, tak peduli apa latar belakang mereka (ayat 18). Petrus tak sendirian karena ada rekan-rekan bersunat yang menjadi saksi pekerjaan Roh Kudus yang membaptis orang-orang tidak bersunat itu (ayat 12).
Pekerjaan memulihkan relasi antar manusia adalah pekerjaan yang tidak mudah, kalau tidak dapat dikatakan mustahil. Namun kitab Kisah Para Rasul, mengajar kita bahwa pemulihan itu adalah pekerjaan Roh Kudus di dalam gereja dan dunia ini. Pekerjaan itu dimulai dengan pemulihan relasi manusia dengan Tuhan lewat pertobatan dan lahir baru. Kemudian dilanjutkan dengan penerimaan ke dalam lingkup persaudaraan seiman di dalam gereja. Tugas gereja dan tugas kita adalah menerima tanpa membeda-bedakan. Ingat kita pun diterima Tuhan apa adanya!

SH: Kis 11:1-18 - Tuhan tidak membangun tembok. (Sabtu, 5 Juli 2003) Tuhan tidak membangun tembok.
Allah tidak membeda-bedakan orang. Perhatian dan cinta kasih-Nya
tidak bisa dibatasi hanya di wilayah tertentu...
Tuhan tidak membangun tembok.
Allah tidak membeda-bedakan orang. Perhatian dan cinta kasih-Nya
tidak bisa dibatasi hanya di wilayah tertentu. Rahmat dan
anugrah-Nya tidak dicurahkan hanya kepada tokoh tertentu, suku
tertentu, gender tertentu, atau budaya tertentu saja. Oleh sebab
itu Allah tidak boleh dibatasi karya-Nya di kawasan orang Yahudi.
Dengan perkataan lain Allah tidak membangun tembok, tetapi Allah
justru membangun jembatan.
Di dalam diri Kristus, Allah meninggalkan surga dan masuk ke dalam dunia, bahkan menjadi manusia dan berkomunikasi dengan manusia. Allah juga solider dengan manusia sampai kepada penderitaan manusia yang paling dalam yaitu kematian. Peristiwa salib bisa dipahami oleh orang yang sangat sederhana maupun orang yang paling jenius.
Jalan kehidupan Yesus mengatasi jalan-jalan politik, jalan ekonomi, jalan perdamaian dst., yang sedang dirintis oleh manusia. Kesetiaan yang dibangun umat-Nya mengatasi kesetiaan terhadap bangsa, mengatasi fanatisme suku atau budaya.
Dalam dunia yang penuh dengan pertentangan dan krisis, dan bahkan ketika primordialisme tumbuh subur, Kekristenan harus merangkul dan membangun jembatan-jembatan komunikasi. Injil Kerajaan Allah adalah kabar baik yang harus disampaikan dengan berpedoman kepada Yesus. Fanatisme atau ekslusifisme bertentangan dengan nilai- nilai Kristiani. Memeluk Kristus erat-erat dan merasa diri selamat sementara melihat orang lain dengan penuh kecurigaan sangat bertentangan dengan semangat Yesus atau jiwa inkarnasi.
Renungkan: Bukan saatnya menghindari orang lain tetapi inilah saatnya merangkul orang lain dalam semangat persaudaraan dan semangat cinta kasih. Sebab Yesus bukan milik kita saja, tetapi Yesus adalah milik semua orang.

SH: Kis 11:1-18 - Cegah perpecahan dalam gereja. (Rabu, 16 Juni 1999) Cegah perpecahan dalam gereja.
Kali ini Petrus diperhadapkan dengan tuduhan melakukan tindakan
semena-mena dan merasa dirinya paling benar. Se...
Cegah perpecahan dalam gereja.
Kali ini Petrus diperhadapkan dengan tuduhan melakukan tindakan
semena-mena dan merasa dirinya paling benar. Sebagai seorang
pemimpin tentunya Petrus berhak menentukan strategi dan
rencana-rencana baru, seperti ketika dia mengusulkan mencari
pengganti Yudas (Kis. 1:15). Menyadari betapa pekanya masalah
ini, maka ia pun dengan rendah hati memberikan penjelasan atas
tindakannya. Petrus bisa mempertahankan persatuan jemaat sehingga
tidak terjadi perpecahan. Bila perbedaan pandangan di dalam
jemaat dipandang sebagai usaha-usaha menjatuhkan atau
mencelakakan dan tidak dituntaskan, maka gereja akan mengalami
perpecahan.
Pertahankan kesatuan gereja. Secara kronologis, Petrus menceritakan empat tahapan wahyu ilahi yang ia dapatkan sebelum perbedaan ras dikikis habis. Pertama, mendapatkan penglihatan Ilahi (ay. 4-10). Kedua, menerima perintah Ilahi (ay. 11-12). Ketiga, melihat adanya persiapan Ilahi (ay. 13-14). Keempat, Petrus menyaksikan Allah sendiri yang bertindak (ay. 15-17). Semua tahapan Ilahi itu mendemonstrasikan secara meyakinkan bahwa Allah menerima orang kafir untuk masuk dalam komunitas Kristen. Jemaat di Jerusalem akhirnya menerima penjelasan Petrus dan memuliakan Allah (18). Kritikan berhenti, penyembahan dimulai, dan keutuhan Gereja pun dipertahankan.
Utley -> Kis 11:1-18
Utley: Kis 11:1-18 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 11:1-181 Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima Firman Allah. 2 Ketika ...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 11:1-18
1 Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima Firman Allah. 2 Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia. 3 Kata mereka: "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka." 4 Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya: 5 ku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku. 6 Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung. 7 Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! 8 Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku. 9 Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram! 10 Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit. 11 Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea. 12 Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu, 13 dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. 14 Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu. 15A Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. 16 Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. 17 Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?" 18 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."
Kis 11:1 Ayat ini menyiratkan bahwa para pemimpin gereja heran mendengar peristiwa ini. Mereka terkejut dan tidak sepenuhnya mendukung! Mereka tidak memahami Amanat Agung (lih. Mat 28:18-20; Luk 24:47, Kis 1:8).
□ "Saudara-saudara" Dahulu ini adalah sebutan bagi orang percaya yang menekankan identitas bersama keluarga kita (lih. Kis 1:15; 6:3; 9:30; 10:23; 11:1,12,29; 12:17; 14:2; 15:1,3,22,23,32-33,40; 16:2,40; 17:6,10,14;Kis 18:18,27; 21:7,17; 22:5; 28:14). Menjadi seorang Kristen adalah menjadi bagian dari keluarga!
□ "Di seluruh Yudea" ini menunjukkan keterbatasan geografis gereja pada saat itu. Bahkan setelah bertahun- tahun gereja tidak bergerak di luar batas-batas budaya. Perintah Yesus di Kis 1:8 tidak ditaati!
□ "Bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah" ini adalah AORIST MIDDLE (deponent) INDICATIVE. Hal ini menunjukkan perlunya penerimaan pribadi terhadap pemberitaan Injil (lih. Yoh 1:12; 3:16; Rom 10:9-13 Ef 2:8-9). Ungkapan "Firman Allah" sejajar dengan "Injil". Janji-janji yang universal dalam PL/nubuatan kini sedang digenapi.
Kis 11:2 "Ketika Petrus tiba di Yerusalem" Tampaknya masalah dengan misi terhadap orang kafir yang terus berlangsung di bab 15 adalah masalah berulang bagi kepemimpinan Yerusalem gereja mula-mula. Banyak orang bertobat yang menjadi Kristen masih sangat nasionalistik (lih. Kis 15:05; 21:18-26).
- NASB "orang-orang yang disunat"
- NKJV "orang-orang bersunat"
- NRSV, NJB "orang-orang percaya yang disunat"
- TEV "orang-orang yang mendukung penyunatan orang kafir"
Williams "juara sunat"
Frase ini digunakan dalam beberapa hal yang berbeda: (1) di Kis 10:45 untuk menggambarkan enam orang teman Yahudi Petrus; (2) di sini, mengacu pada sekelompok orang percaya di gereja di Yerusalem (lih. Kis 11:18), dan ( 3) dalam Galatia itu mengacu pada orang-orang percaya dari gereja Yerusalem (lih. Kis 2:12) serta orang-orang Yahudi yang belum percaya (lih. Kis 1:7; 2:4; 5:10,12).
Ketulusan hati orang percaya sudah tidak diragukan lagi, begitu juga logika posisi mereka. Namun, sifat radikal Injil telah membuka pintu bagi semua orang yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Hukum Musa. Ini adalah pemberitaan (kasih karunia, bukan kinerja, medatangkan keselamatan) dimana orang-orang percaya modern perlu mendengar dan memperhatikan!
- NASB "mempersoalkan"
- NKJV "berselisih pendapat"
- NRSV, TEV "mengkritik"
- NJB "protes"
Ini merupakan IMPERFECT MIDDLE INDICATIVE. Bentuk gramatikal ini menunjukkan tindakan berulang di masa lalu atau awal dari suatu tindakan. Perhatikan orang percaya tradisional ini mempermasalahkan Petrus, bukan Injil. Mereka tidak melihat bahwa ini adalah masalah Injil.
Kis 11:03 "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka" Jelas Petrus adalah pemimpin yang tak tertandingi. Secara Gramatikal, ayat ini dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (NRSV).
Perihal persekutuan di meja sangat penting bagi orang Yahudi. Ini mungkin merupakan masalah di balik hukum makanan Im 11. Orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Kanaan. Makan bersama dalam tradisi Timur Dekat kuno adalah semacam perjanjian persekutuan.
Yesus telah dituduh melakukan pelanggaran dalam tradisi serupa di Mat 9:11; 11:19; 5:30 Lukas; Kis 15:2. Petrus berjuang dengan persoalan ini sepanjang pelayanan-Nya (lih. Gal 2:12). Sepertinya ini adalah masalah sensitif bagi orang percaya mula-mula. Sangat sulit untuk memikirkan kembali tradisi, budaya, dan preferensi pribadi, tapi Injil menuntut yang kita lakukan (lih. 1Kor 12:13; Gal 3:23-29; Kol 3:11).
Kis 11:4-18 Petrus menceritakan pengalamannya di rumah Simon dan Kornelius (Kis 10) kepada para pemimpin Yahudi di Yerusalem. Pengulangan kembali (lih. Sidang di Yerusalem dalam bab 15) adalah cara Lukas menunjukkan betapa pentingnya masalah ini (penginjilan dunia) bagi kehidupan gereja.
- NASB "dalam urutan teratur"
- NKJV "mulai dari permulaan"
- NRSV "berturut-turut"
- TEV "menceritakan dengan lengkap"
- NJB "secara detail poin demi poin"
Kata kathexēs is digunakan dalam PB hanya oleh Lukas (lih. Luk 1:3; 8:1, Kis 3:24; 11:4; 18:23). Ini memiliki konotasi menjelaskan sesuatu dalam urutan logis, temporal, atau sekuensial. Hal ini sesuai dengan metode penelitian Lukas (lih. Luk 1:1-4), kepribadian, dan pelatihan profesional (dokter).
Kis 11:06 "Aku menatapnya" Lihat catatan pada Kis 1:10
- NASB "tanpa perasaan waswas"
- NKJV "tidak meragukan"
- NRSV "tidak membuat sebuah perbedaan"
- TEV "dengan tidak bimbang"
- NJB "tanpa ragu"
Ada beberapa varian manuskrip Yunani yang terhubung dengan VOICE dari PARTICIPLE (ACTIVE or MIDDLE). Hal ini bahkan dihilangkan dalam manuskrip Yunani P45 dan D. Sebagian dari masalahnya adalah bahwa salah satu pilihan terjadi sebelumnya dalam Kis 10:20, yang merupakan paralel dari bagian ini. Juru tulis cenderung membuat kesepakatan paralel. Seperti sebagian besar varian tekstual dalam PB, ini tidak mempengaruhi arti kalimat.
Kis 11:14 "akan mendatangkan keselamatan" kesalehan Kornelius dan kemurahan hatinya tidak membuat dia mejadi seorang Kristen!
Kis 11:15 Ayat ini penting secara teologis dalam hal melihat tujuan dari pengulangan pengalaman Pentakosta dalam Kisah para rasul. Tuhan menggunakan pengalaman pelantikan di Yerusalem untuk menunjukkan penerimaan-Nya terhadap kelompok rasial, geografis, dan budaya lainnya (lih. ay. Kis 11:17). Pengalaman itu tidak hanya untuk Kornelius, tetapi untuk (1) Petrus, (2) orang-orang Yahudi yang belum percaya, dan (3) gereja di Yerusalem.
Kis 11:16 "Teringatlah aku akan perkataan Firman Tuhan" ini menunjukkan pola pendekatan Rasul dahulu untuk teologi: mengutip Yesus, menggunakan contoh Yesus, atau mengutip PL (lih. Mat 3:11; Kis 1:5). Petrus menetapkan bahwa Tuhan sendiri sudah menyatakan terlebih dahulu tentang perkembangan ini (yaitu tanda-tanda)
Kis 11:17 "jika" ini adalah kalimat FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari perspektif penulis atau demi kepentingan penulis
□ "Allah memberikan kepada mereka karunia yang sama" Seperti ay. 15, ini mengacu pada Pentakosta (lih. Kis 2:1-4; 08:15; 10:46; 15:08). Keselamatan, sama seperti Roh Kudus, juga adalah karunia dari Allah (lih. Rom 3:24; 5:15; Ef 2:8).
□ "pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus" Ini harus diterima (lih. Kis 11:1; Yoh 1:12; Ef 2:8-9). Ada beberapa PREPOSITION dalam PB yang digunakan untuk menggambarkan kepercayaan kepada Yesus:
- 1. epi = pada (di sini)
- 2. eis = ke
- 3. Id = di
- 4. Hoti = pernyataan tentang Yesus
- 5. DATIVE CASE tanpa PREPOSITION
Keragaman ini tampaknya menyiratkan bahwa tidak ada bentuk gramatikal khusus sehubungan dengan "percaya" (pisteu∩). Biasanya pribadi, aspek kehendak ditekankan (kecuali untuk Hoti, yang berarti isi Injil atau doktrin). Yesus adalah pribadi yang harus diterima! Lihat Topik Khusus di Kis 2:40; 3:16.
Kis 11:18 "mereka menjadi tenang lalu memuliakan Allah" kesaksian Petrus tidak hanya menghentikan atmosfer negatif, tetapi menimbulkan pujian! Sebagian besar para pemimpin dan orang percaya dahulu dapat diajar dan fleksibel. Mereka bersedia untuk menyesuaikan teologi mereka dan mengikuti pimpinan Allah.
□ "Kepada bangsa-bangsa lain Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup" Beberapa bagian dalam Perjanjian Baru yang menyiratkan bahwa Allah berdaulat adalah sumber pertobatan serta kasih karunia (lih. Kis 5:31; 08:22; 2Tim 2:25).
Masalah teologis terkait dengan kalimat ini adalah, "bagaimana kedaulatan Allah berkaitan dengan keselamatan versus respon yang dituntut dari manusia?" Apakah iman dan pertobatan (lih. Mr 1:15, Kis 3:16,19; 20:21) merupakan respon manusia atau pemberian dari Tuhan? Ada tulisan yang sangat berarti bahwa itu adalah karunia dari Allah (lih. Kis 5:31; 11:18; Rom 2:4; Dan 2Tim 2:25). Karena saya percaya bahwa Kitab Suci semua diilhamkan (lih. 2Tim 3:16). Maka kita harus membandingkan semua teks yang berkaitan dengan setiap masalah teologis dan tidak menyerah pada teks-bukti atau metode kelompok keagamaan. Jelas bahwa Allah satu-satunya yang memegang kendali atas segala sesuatu! Kisah Para Rasul menekankannya berulang-ulang. Namun, Dia memilih untuk berhubungan dengan ciptaan-Nya tertinggi melalui perjanjian. Tuhan selalu mengambil inisiatif dan menetapkan agenda, tetapi manusia harus menanggapi dan terus merespon. Hal ini tidak pernah menjadi baik/atau pertanyaan. Itu selalu merupakan keduanya/dan hubungan. Lihat Topik Khusus: Perjanjian di Kis 2:47. Untuk "pertobatan" lihat Topik Khusus di Kis 2:38.
Topik Teologia -> Kis 11:17
Topik Teologia: Kis 11:17 - -- Yesus Kristus
Kiasan, Gelar, dan Nama-nama Kristus
Tuhan Yesus Kristus
Kis 11:17 Rom 5:1,11 Rom 6:23 Rom 7:25-26 Rom 8:39 R...
- Yesus Kristus
- Kiasan, Gelar, dan Nama-nama Kristus
- Tuhan Yesus Kristus
- Roh Kudus
- Roh Kudus dalam Gereja
- Kedatangan dan Baptisan Roh
- Direalisasikan di dalam Sejarah
- Keselamatan
- Keselamatan Secara Umum
- Keselamatan adalah Terbuka untuk Semua
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Beriman kepada Allah
- Percaya kepada Allah dan Percayailah Dia
- Faedah Iman
- Kehadiran Roh Kudus adalah Faedah dari Iman
- Gereja
- Langkah-langkah Korektif yang Dilakukan Gereja
- Petrus Mendapatkan Instruksi Ilahi melalui Visi
TFTWMS: Kis 9:3--26:15 - Konfrontasi Yang Tak Terduga KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik...
KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik sudah kelihatan. Di siang hari para pejalan biasanya berhenti untuk istirahat untuk menghindari sengatan sinar surya tengah hari yang membakar; namun Saulus, yang ingin sekali memulai penggeledahannya yang kejam, mendesak rombongannya untuk maju terus. Lalu, tiba-tiba, dunianya terbalik.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu [kira-kira tengah hari40], tiba-tiba cahaya [yang amat terang41] memancar dari langit [lebih terang dari matahari42] mengelilingi dia [dan mereka yang pergi bersama (dia)43]. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya [dalam bahasa Ibrani44]: "Saulus, Saulus,45mengapakah engkau menganiaya Aku? [Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.46]" (9:3, 4).
Cahaya yang menyilaukan mata itu tidak memberikan ruang keragu-raguan: Ini merupakan sebuah penglihatan dari sorga! Saulus dapat melihat sesosok Manusia, 47namun sosok itu bukanlah orang yang dapat ia kenali dengan segera. Siapakah Dia, dan mengapa Ia berkata sedang dianiaya? Dengan ketakutan Saulus bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Jawaban datang: "Akulah Yesus [dari Nazaret48] yang kauaniaya itu" (9:5)! Beberapa orang yang menyangkal pelbagai mujizat Alkitab menyatakan bahwa Saulus tidak melihat Tuhan, melainkan terkena serangan penyakit epilepsi atau ayan49pada waktu terjadi badai elektris! (Jika benar begitu, kita harus berdoa supaya semua orang terkena serangan epilepsi pada waktu terjadi badai elektris—jika pengalaman seperti itu akan membuat mereka menjadi pekerja yang penuh semangat bagi Yesus!) Betapa bodohnya pendapat ini! Siapa saja yang membaca surat-surat Paulus pasti akan terkesan dengan fakta bahwa ia adalah orang pandai yang tidak suka berkhayal. Ia dapat mengenali perbedaan antara penderitaan jasmani dengan lawatan sorgawi! Selain itu, semua orang yang berpergian bersama dia ikut rebah juga ke tanah. Apakah mereka semua terserang epilepsi secara serempak? Lebih dari itu, Dr. Lukas, yang kenal baik dengan gejala-gejala epilepsi, telah mengatakan yang sebenarnya: Tuhan yang bangkit telah menampakkan diri kepada Saulus dan berkata, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu"!50
Bayangkanlah pelbagai pemikiran yang membanjiri benak Saulus pada saat pengumuman yang mengejutkan itu: Para pengikut Yesus mengumumkan bahwa Yesus tidak mati melainkan hidup—dan mereka memang benar! Mereka menegaskan bahwa Yesus adalah ilahi—dan Ia memang ilahi! Mereka bersikeras bahwa Yesus adalah Kristus—dan Ia jelas Kristus! Mereka memang benar, dan ia salah— benar-benar salah! Yang ia lakukan selama ini bukanlah berjuang untuk Allah yang ia kasihi, tetapi menentang Allah itu! Meskipun penganiayaan Saulus ditujukan kepada para pengikut Yesus, namun tamu sorgawi itu mengungkapkan bahwa ketika Saulus menganiaya murid-murid Kristus, dalam kenyataannya ia telah menganiaya Dia!51Ketika ia menangkapi umat Kristen, ia menangkap juga Yesus! Ketika ia menyiksa umat Kristen, ia menyiksa juga Kristus! Ketika ia membunuhi umat Kristen, ia membunuh juga Anak Allah!52
Ia pernah menyombongkan diri sebagai orang yang "tanpa cacat" "tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat" (Filipi 3:6); sekarang ia menganggap dirinya sebagai "kepala" segala orang berdosa (1Timotius 1:15; KJV)! Dengan gemetar ia bertanya, "Apakah yang harus kuperbuat?" (22:10). Apakah masih ada harapan?

TFTWMS: Kis 9:6--26:18 - Tantangan Yang Luar Biasa TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untu...
TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untuk berhenti gemetar ketakutan di tanah:
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi53tentang segala sesuatu yang telah kaulihat54dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu55nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain.56Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan (26:16-18).57
Tidak ada tantangan yang lebih besar daripada ini pernah diberikan! Para pakar berdebat tentang mengapa Yesus menampakkan diri kepada Saulus, namun Tuhan sendiri telah memberikan alasan-Nya: "[Untuk tujuan ini," NASB] kata Dia kepada Saulus, "Aku menampakkan diri kepadamu" (ay. 16; huruf miring oleh saya). Tujuan itu dapat dibagi ke dalam tiga bagian.58
Pertama, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai seorang saksi — "untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi" (ay. 16). Salah satu kualifikasi seorang rasul adalah harus menjadi saksi Kebangkitan (1:21, 22). Belakangan ketika Paulus membuat daftar pelbagai penampakan Kristus, ia berkata, "Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul" (1Korintus 15:8, 9). "Bukankah aku rasul?" tulis dia kepada jemaat yang sama. "Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita?" (1Korintus 9:1).
Kedua, Yesus menampakan diri kepada Saulus untuk mengkualifikasikan dia sebagai seorang saksi bagi bangsa-bangsa lain—Yesus berbicara tentang "bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau" (26:17). Paulus telah dijuluki sebagai "rasul untuk dunia," namun pelayanan khusus dia adalah untuk bangsa-bangsa non-Yahudi. Hal ini untuk pertama kalinya dinyatakan secara gamblang bahwa bangsa non-Yahudi disertakan dalam rencana induk Tuhan. Anda dan saya tahu bahwa bangsa non-Yahudi ikut disertakan dalam tantangan Yesus untuk menjadi "saksi ... sampai ke ujung bumi" (1:8). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam pernyataan Petrus bahwa "janji itu ... bagi orang yang masih jauh" (2:39). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam janji yang diberikan kepada Abraham, yang dikutip oleh Petrus dalam 3:25: "Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati." Bagaimanapun, bangsa non-Yahudi baru secara khusus disebut setelah Tuhan menampakkan diri kepada Saulus. Bagi kita yang non-Yahudi, peristiwa itu merupakan saat yang patut dirayakan! Ketiga, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai saksi bagi bangsa non-Yahudi "untuk membuka mata mereka" (26:18). Ayat 18 merupakan pernyataan yang paling agung di dalam Kitab Suci berkenaan dengan tugas memenangkan jiwa. Sebagai pemenang jiwa, tugas kita ada lima buah: [1] membuka mata [orang berdosa] [2] supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang [3] dan dari kekuasaan Iblis kepada Allah [4] supaya mereka boleh memperoleh pengampunan dosa [5] dan mendapat bagian di antara mereka yang telah dikuduskan dengan iman kepada [Yesus] (26:18).
Tujuan Yesus menampakkan diri kepada Saulus adalah untuk mengualifikasikan dia sebagai rasul bagi bangsa non-Yahudi! Benar, penampakan Yesus memang membuahkan iman di dalam hati Saulus dan memelopori proses perubahan hidup, 59namun Yesus mengatakan bahwa tujuan khusus penampakan-Nya kepada Saulus bukanlah untuk menyelamatkan dia, melainkan untuk mengirim dia sebagai seorang saksi kepada bangsa non-Yahudi. Saulus (Paulus) belakangan menulis dalam Roma 11:13, "Aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi" (TB; huruf miring oleh saya; lihat juga Galatia 2:6-9).
Apakah Saulus memahami semuanya itu ketika Yesus menampakkan diri? Saya meragukannya. Yang paling penting di dalam pikirannya sudah tentu terdapat fakta bahwa Yesus benar-benar Mesias—dan ia telah melawan Anak Allah! "Apakah yang harus kuperbuat?" adalah pertanyaan yang sangat penting bagi dia. Yesus menyimpulkan, "Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus60 kauperbuat" (9:6).
Ketika semua itu sedang berlangsung, "Termangu-mangulah teman-temannya [Saulus] seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun"61(9:7). Mereka "melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar" (22:9). 62Orang-orang itu adalah saksi-saksi berharga bahwa sesuatu yang luar biasa di jalan memang benar-benar telah terjadi.
Lalu "Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa [karena silaunya cahaya63]; mereka [teman-teman seperjalanannya] harus menuntun dia masuk ke Damsyik" (9:8). Saulus berharap untuk menyapu isi Damsyik dengan pamer kekuatan sebagai agen penuntut balas Allah; sebaliknya ia malahan dituntun masuk ke dalam kota itu sebagai pendosa yang berdukacita, selemah pengemis buta.
Dengan terseok-seok Saulus dituntun menuju salah satu jalan utama di Damsyik yang bernama jalan Lurus,64hingga rombongan itu tiba di sebuah rumah milik orang bernama Yudas. 65Ia dibimbing ke ruang tamu dan ditinggal sendirian. Air mata membasahi pipinya,66ia berlutut dan mulai berdoa.67"Tiga hari68lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum"69(9:9).
Suasananya adalah suasana seorang pria yang dikuasai oleh rasa penyesalan yang amat dalam. Saulus sekarang percaya kepada Kristus, ia sangat menyesal, dan bahkan mengakui Yesus sebagai "Tuhan,"70namun kesalahan akan dosa tetap menggerogoti jiwanya. Ia telah memperoleh suatu penglihatan, namun ia masih memerlukan suatu kunjungan—seseorang yang akan memberitahu dia71apa yang ia "harus perbuat" (9:6; huruf miring oleh saya).

TFTWMS: Kis 9:18--26:19 - Mualaf Yang Tidak Ragu-ragu MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa se...
MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa selama ini ia salah.32Bahkan lebih berat lagi melakukan apa yang Ananias perintahkan. Baptisan itu sendiri tidaklah berat. Saulus sudah kenal baik dengan upacara penyucian dan pembenaman dalam air. Bagian yang sulit adalah "menyeru nama" Yesus. "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Artinya Saulus mengakui Yesus sebagai Tuhan, bahwa ia dibaptis oleh otoritas-Nya, dan ia menyerahkan sisa hidupnya kepada Dia ! Artinya Saulus menjauhi segala hal yang dekat dengannya dan yang ia sayangi: keluarga, teman-teman, ketenaran, dan keberuntungan.
Meskipun keputusan itu berat, ketika Ananias memberitahu Saulus apa yang ia "harus perbuat," ia tidak ragu-ragu. Belakangan ia memberitahu raja Agripa, "Kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat" (26:19). Seketika itu juga, "Ia bangun lalu dibaptis" (9:18). Tempat Saulus dibaptis tidak disebutkan, namun ada sungai Abana yang melintasi kota itu, dan sungai Parpar juga tidak jauh dari situ.33
Perbuatan sudah dilaksanakan; tidak ada jalan mundur bagi Saulus. Belakangan ia menulis, Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus (Filipi 3:7, 8).
Ketika Saulus dibaptis, dosa-dosanya disucikan dalam darah Kristus. Ia menerima karunia Roh Kudus (2:38), menggenapi perkataan Ananias bahwa ia akan "dipenuhi oleh Roh Kudus."34Ia juga ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gereja yang sudah ia upayakan untuk dihancurkan (2:41, 47). Saulus memiliki hidup baru dalam Kristus! Belakangan ia mengatakan bahwa ia telah menguburkan masa lalunya dalam kuburan air baptisan:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru ... Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan [bersama Dia], supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, .... (Roma 6:3-6; huruf miring oleh saya). Dengan hati yang bersukacita, untuk pertama kalinya dalam hari-hari itu Saulus "makan, [dan] pulihlah kekuatannya" (9:19a).
Kita mungkin ingin bertanya, "Mengapa Saulus?" Dari seluruh manusia di dunia, mengapa Tuhan memilih Saulus, seorang pembunuh masal, untuk menjadi rasul bagi bangsa non-Yahudi? Ia tentunya bisa memilih dari banyak orang Kristen yang hebat, seperti Barnabas. Jika Tuhan ingin memanggil seorang non-Kristen, ada banyak orang Yahudi yang takut akan Allah yang tidak punya kesalahan seperti kekejaman Saulus itu. Mengapa Saulus?
Karena kita tidak memiliki pikiran Tuhan (Yesaya 55:8, 9), kita tidak dapat menjawab pertanyaan itu dengan pasti —namun kita dapat membuat pelbagai dugaan yang cerdas. Salah satu faktor tentunya adalah keunikan kualitas Saulus—intelektualnya, semangatnya, tenaganya. Jika semuanya itu dialirkan ke arah yang benar, betapa hebat perbuatannya itu! Ia juga kemungkinan dipilih karena, setelah menghabiskan awal hidupnya di Tarsus, ia akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara berpikir bangsa non-Yahudi dibandingkan dengan siapa saja yang dibesarkan di Palestina. Ia adalah orang yang tepat untuk tugas tersebut.
Adalah mungkin bahwa faktor-faktor lainnya ikut terlibat juga dalam pemilihan Tuhan itu. Sebagai contoh, Saulus punya keyakinan bahwa tidak ada kompromi antara Yudaisme dan agama Kristen, keyakinan yang telah mendorong dia untuk berusaha menghancurkan agama Kristen.35Ketika ia menjadi orang Kristen, ia mempertahankan keyakinan tersebut. Surat-suratnya dipenuhi dengan kebenaran bahwa agama Kristen tidak dapat dikompromikan! Satu faktor lain yang memungkinkan bisa juga disebutkan di sini, satu faktor yang disiratkan oleh Yesus dalam kata-kata ini: "Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih" (Lukas 7:47). (Ini menyiratkan, "Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih.") Ketika Kristus menampakkan diri kepada Saulus di jalan itu, tiba-tiba Saulus sadar akan besarnya dosa dia. Ia sudah bersalah karena menghujat dan tidak layak menerima apa-apa selain kematian! Kesediaan Tuhan untuk mengampuni dia telah memenuhi dirinya dengan rasa kagum selama hidupnya. Ia menulis tentang "Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:20; huruf miring oleh saya). Ia berkata, Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku— aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, ... Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1Timotius 1:12, 13, 15)! Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih dan menghabiskan sisa hidupnya dengan menyebarkan iman yang pernah ia coba hancurkan!

TFTWMS: Kis 9:20--26:20 - Belajar Bicara BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. ...
BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. Betapa senangnya kita saat mereka mengucapkan kata-kata pertama mereka! Ketika saya melihat betapa cepatnya Saulus mulai "bicara," saya teringat kepada anak sulung kami, Cynthia. Saat masih kecil sekali, Cindy akan berusaha meniru kata apa saja yang kami ucapkan ("hippopotamus," "rhinoceros," apa saja). Ia gemar bicara banyak sehingga kadang-kadang kami pikir kami perlu "menjelaskan" kepada para kenalan baru kami. "Ulahnya itu tidak dibuat-buat," kata kami. "Lagi pula, ayahnya seorang pengkhotbah, dan ibunya memang perempuan." Ketika Saulus "dilahirkan kembali," ketika itu juga ia mulai bicara—dalam kalimat lengkap—tentang Yesus.
Kita tidak tahu pada hari apa dalam minggu itu ia dibaptis, namun pada hari Sabat berikutnya ia telah hadir dalam sinagoga: "Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah" (9:20). Ketika Saulus muncul dalam sinagoga, orang-orang yang hadir pasti bergairah tetapi tidak terkejut.20Adalah suatu kehormatan dikunjungi oleh seorang sarjana Yahudi yang terkenal dan fanatik. Ketika tiba waktu untuk pelajaran, pengurus sinagoga itu mungkin berpaling kepada Saulus dan berkata, "Saudara, jikalau saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!" (Lihat 13:15.) Para pendengar itu tentunya mengharapkan ceramah yang berapi-api tentang bagaimana orang Kristen sedang menghancurkan kemurnian agama Yahudi. Kenyataannya, mereka diceramahi tentang Yesus sebagai Anak Allah! Untuk pertama kalinya Yesus diberitakan sebagai "Anak Allah" dalam kitab Kisah.21Yesus telah menampakkan diri sebagai Anak Allah kepada Saulus di jalan menuju Damsyik,22dan Saulus ingin semua orang mengetahui kebenaran agung itu. Istilah "Anak Allah" menjadi tema pokok dalam tulisan rasul Paulus.23
Orang-orang yang hadir itu terkejut dengan isi berita itu, namun mereka lebih terkejut lagi dengan si pemberita-nya. Kita baca, "Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: ‘Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?’" (9:21).
Sejalan dengan berlalunya waktu, Saulus tetap dengan "keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus" (9:27). "Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias" (9:22). Kata "membuktikan" diterjemahkan dari kata gabungan Yunani yang secara harfiah berarti "membawa bersama-sama, menyatukan, menjahit bersama-sama." Paulus mengutip beberapa acuan Perjanjian Lama tentang Mesias dan kemudian meletakkannya di sebelah pelbagai fakta kehidupan Yesus.24
Kedua sumber yang "dijahit bersama-sama" itu memberikan bukti yang sangat kuat bahwa Yesus adalah Mesias! Yang Saulus lakukan bukan hanya menyatakan Yesus adalah Mesias. Ia memberitahu sesamanya orang Yahudi bahwa mereka, sebagaimana dirinya, perlu merubah kesetiaan mereka! Ia menyatakan "kepada orang-orang Yahudi di Damsyik ... bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan" (26:20; huruf miring oleh saya).
Masa awal Saulus di Damsyik membentuk pola pelayanannya. Ketika ia pergi ke Yerusalem, ia bicara "dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani [di dalam sinagoga mereka25]" (9:28, 29). Kemana saja rasul itu meneruskan perjalanan, kebiasaan dia adalah selalu pergi dulu ke sinagoga26—dan beritanya adalah selalu "Yesus ... adalah Anak Allah" (9:20; lihat 1Korintus 2:2; Galatia 6:14).
Teladan Saulus ini patut ditiru oleh setiap orang Kristen baru. Pertama, kita melihat bahwa ia mulai bicara seketika itu juga. Faktanya, mereka tidak dapat membungkam dia! Kedua, ia mulai bicara dimana saja ia berada. Sering kali yang paling sulit adalah berbicara kepada orang-orang yang telah mengenal kita sebelum kita menjadi orang Kristen, tetapi Saulus justru memulainya dari orang-orang yang telah mengenal dia dengan sangat baik. Ketiga, ia mengatakan apa yang ia ketahui. Mungkin ia diilhami ketika mulai memberitakan; mungkin juga tidak.27Apakah benar atau tidak, ia tetap memiliki kisah untuk diberitakan! Keempat, pokok dari cerita Saulus adalah selalu Yesus Kristus dan apa yang Yesus telah perbuat bagi dia!
Marilah kita membuat pelbagai penerapan sebagai berikut: (1) Setiap orang Kristen baru perlu mulai segera memberitahu orang lain tentang Yesus. "Murid pendiam tidak cocok dengan istilah murid."28(2) Setiap orang Kristen baru, "dimana saja berada" perlu mulai memberitahu orang lain tentang Yesus. Orang-orang yang mengenal dia dengan baik mungkin akan sama terkejutnya seperti orang-orang Yahudi ketika Saulus mulai memberitakan Yesus! (Band. 1Petrus 4:4.) (3) Setiap orang Kristen baru perlu memberitahukan apa yang ia ketahui. Ia mungkin tidak tahu banyak, tetapi ia tahu apa yang ia percayai dan apa yang ia lakukan untuk menjadi orang Kristen. Awalnya, ia dapat memberitahukan hal itu—lalu belakangan ia dapat belajar lebih banyak lagi. (4) Setiap orang Kristen baru perlu tetap menempatkan Yesus pada pokok pemberitaannya.
Kita sering berharap terlalu sedikit dari orang-orang Kristen baru—namun kita lalu terkejut ketika hidup mereka sesuai dengan apa yang kita harapan. Tidakkah kita berharap terlalu banyak dari anak-anak yang masih bayi itu? Kita mengharapkan mereka bertumbuh, belajar jalan dan bicara—dan kita berusaha semampu kita untuk mendorong mereka berkembang. Marilah kita juga mendorong orang-orang Kristen baru, dengan cara apa saja semampu kita, untuk segera mulai mengungkapkan hidup baru mereka dalam Yesus.

TFTWMS: Kis 9:29--22:21 - Rintangan Kedegilan RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagog...
RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagoga Helenistik27tempat Stefanus pernah memberitakan injil.28
Ia punya urusan yang belum selesai di situ: "Ia juga berbicara dan bersoal jawab29dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani" (Kisah 9:29a). Dalam kitab Kisah, kata Yunani yang diterjemahkan "bersoal jawab" hanya ditemukan satu kali di tempat lainnya, yaitu dalam Kisah 6, dimana kita membaca orang-orang Yahudi berbahasa Yunani itu "bersoal jawab dengan Stefanus" (6:9; huruf miring oleh saya). Saulus datang kembali untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimulai oleh Stefanus.
Sinagoga Helenistik adalah tempat yang paling berbahaya bagi Saulus. Sewaktu orang-orang Yahudi Helenistik itu tidak mampu menjawab Stefanus, mereka membenci dia dan membunuh dia. Kebencian mereka terhadap Saulus bahkan lebih sengit lagi, sebab dalam benak mereka Saulus adalah orang murtad dan pengkhianat, orang yang telah mencampakkan agama dan mengkhianati mereka!30Oleh sebab itu kita tidak terkejut saat membaca, "Tetapi mereka itu berusaha membunuh dia" (9:29b)! Saulus perlu waktu tiga tahun di Damsyik dan tanah Arab untuk membuat orang-orang itu begitu marah sehingga ingin membunuh dia. Tetapi di Yerusalem ia hanya perlu waktu dua minggu (Galatia 1:18). Sekali lagi, dalam penyediaan Allah, rencana jahat itu tersingkap, dan sekali lagi dalam penyediaan Allah, Saulus memiliki teman-teman Kristen yang menyelamatkan dia. Kita baca, "Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus" (9:30). Kaisarea merupakan pelabuhan utama di Palestina, sekitar 112 kilometer barat laut Yerusalem.31 Sedangkan Tarsus adalah kampung halaman Saulus.32 Kisah 22 memberi kita rincian tentang keberangkatan dia dari Yerusalem yang tidak terdapat dalam Kisah 9.33 Dalam Kisah 22 Paulus menekankan bahwa ketika orang-orang Yahudi Helenistik itu ingin membunuh dia, jika ia diberi pilihan, ia memilih untuk tetap tinggal di Yerusalem.
Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah,34rohku diliputi oleh kuasa ilahi.35Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku. Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah mereka. Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain" (22:17-21).
Untuk pertama dan terakhir kalinya, Saulus berdebat dengan Tuhan. Pada intinya ia berkata "Aku rasa aku dapat meyakinkan mereka!"—dengan implikasi tambahan "Dan kalaupun aku tidak dapat, aku rela mati seperti Stefanus!"36Secara tidak langsung Tuhan menjawab, "Aku tidak siap bagi kematianmu! Tujuanmu paling akhir— memberitakan injil kepada bangsa non-Yahudi—masih menunggu di depan. Di sini engkau tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Tinggalkan kota ini, dan cepat kerjakan!" Saulus berhenti mendebat dan mulai mematuhi. Ia menyingkirkan rintangan kedegilan dengan ketundukan.
Sedikit nasihat paling penting yang dapat saya berikan kepada orang Kristen baru mana saja adalah ini: Belajarlah mempercayai Tuhan dan bersandarlah kepada hikmat-Nya! Jika Allah memberitahu Anda untuk melakukan sesuatu dalam firman-Nya, Ia adalah benar—baik Anda mengerti atau tidak mengerti alasan bagi perintah-Nya itu. Belajarlah mentaati Dia tanpa bertanya—dan bersandarlah dalam jaminan bahwa Ia akan memberkati Anda!

TFTWMS: Kis 10:23--11:17 - Langkah Ketiga Allah: Menyiapkan Gereja LANGKAH KETIGA ALLAH: MENYIAPKAN GEREJA (Kis 10:23-48; 11:12-17)
"Langkah besar" dalam menyiapkan umat Kristen Yahudi lainnya mencakup bebe...
LANGKAH KETIGA ALLAH: MENYIAPKAN GEREJA (Kis 10:23-48; 11:12-17)
"Langkah besar" dalam menyiapkan umat Kristen Yahudi lainnya mencakup beberapa langkah kecil. Pertama, beberapa saudara Yahudi harus diyakinkan agar mau pergi bersama Petrus. Berpergian bersama utusan orang non-Yahudi menuju kota yang banyak dihuni orang non-Yahudi adalah sesuatu yang tidak biasa mereka lakukan. Mungkin dengan menceritakan kepada mereka penglihatannya, Petrus akhirnya berhasil meyakinkan mereka untuk pergi. Mungkin mereka cukup menghormati dia sehingga mereka mau meluluskan permintaannya. Apapun motivasi mereka, beberapa orang setuju untuk pergi. "Keesokan harinya ia [Petrus] bangun dan berangkat bersama-sama dengan mereka, dan beberapa saudara dari Yope menyertai dia" (10:23b; huruf miring oleh saya). Dalam pasal 11 kita ketahui bahwa keenam saudara itu pergi bersama Petrus (11:12). Karena keenam orang ini tidak segera kembali Ke Yope melainkan menemani Petrus ke Yerusalem (11:12). maka mereka pasti sudah sengaja dipilih oleh Petrus untuk menjadi saksi atas apa yang akan terjadi.58Taurat mensyaratkan dua atau tiga orang saksi untuk meneguhkan suatu masalah (Ulangan 17:6); Petrus malah menggandakan atau melipat tigakan jumlah saksi-saksi itu.59
Pagi itu kesepuluh orang itu mulai melakukan perjalanan sejauh 48 kilometer ke arah utara: tiga utusan, Petrus, dan enam saudara Yahudi. Selama dua hari itu, rekahan pada dinding prasangka semakin melebar. Sebelum perjalanan itu, Petrus dan keenam sahabatnya kemungkinan tidak pernah berlama-lama bicara dengan orang non-Yahudi. Penyekatan mendorong timbulnya salah pengertian, sedangkan pergaulan mendorong timbulnya pengertian. Petrus kemungkinan mencari tahu tentang siapa Kornelius dan orang seisi rumahnya, dan apa yang mereka telah ketahui tentang Yesus. Petrus bisa jadi telah memberitahu utusan dari kaisarea itu tentang Yesus, memberi mereka contoh berita injil yang akan ia sampaikan di rumah Kornelius. Bagaimanapun, kadang-kadang Petrus pasti tenggelam dalam pikirannya, berusaha memahami makna dari semua kejadian itu.
Dalam ayat 24 kita baca, "Dan pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea." Di Kaisarea, Allah menyimpan banyak kejutan untuk Petrus dan keenam saksi Yahudi itu—yaitu "langkah-langkah" susulan yang akan menjerembabkan penghalang antara bangsa Yahudi dan non-Yahudi. Bagaimanapun, kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk mempelajari sisa kisah ini.

TFTWMS: Kis 11:4-17 - Apa Yang Petrus Lakukan APA YANG PETRUS LAKUKAN (Kis 11:4-17)
Apakah yang Petrus lakukan ketika ia dipanggil menghadap? Ia lebih suka menghadapi para penuduhnya itu daripada...
APA YANG PETRUS LAKUKAN (Kis 11:4-17)
Apakah yang Petrus lakukan ketika ia dipanggil menghadap? Ia lebih suka menghadapi para penuduhnya itu daripada memberitahu para sahabatnya tentang perlakuan buruk yang ia terima. Ia "berdiri dengan hati tulus di atas karpet itu," sambil menatap mata para pengecamnya. Yesus mengajarkan bahwa jika "engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau" pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu (Matius 5:23, 24). Ini yang Petrus lakukan— Anda dan saya harus melakukannya juga. Kedua, daripada beraksi berlebihan, ia tetap tenang. Kepanikan menimbulkan kepanikan. Jika Anda menjadi terlalu resah ketika Anda dikecam, tenangkanlah diri Anda sebelum Anda bicara dengan orang-orang yang mengecam Anda. Ketiga, Petrus mengatur pelbagai gagasannya dan menyajikan fakta-fakta: "Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, ...." (ay. 4). Tidak ada yang dapat memadamkan api panas desas-desus selain fakta-fakta yang menyejukan. Petrus mulai menceritakan penglihatannya:10
Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku. Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung (ay. 5, 6).
Sambil menceritakan penglihatannya, Petrus memperlihatkan hikmatnya saat ia menjawab kecaman itu: Ia menunjukkan kepada para pengecamnya bahwa ia memahami pemikiran mereka. "Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku" (ay. 7, 8).11Dengan kata lain, Petrus berkata, "Aku mengerti mengapa kalian tidak senang dengan apa yang telah kulakukan. Sampai beberapa hari lalu, aku juga punya perasaan yang sama seperti kalian!" Saat menjawab kecaman, lakukanlah yang terbaik untuk melihat sisi pengecam Anda dan memahami mengapa ia bersikap seperti itu.
Petrus melanjutkan kisah tentang penglihatannya itu: "Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram! Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit" (ay. 9, 10). Garisbawahilah kata "Allah" dalam pikiran Anda. Lebih sepuluh kali Petrus menyebut Allah dalam pembicaraannya itu. Inti pembelaan Petrus adalah ia tidak melakukan apa yang ingin ia lakukan, namun sebaliknya apa yang Allah suruh dia lakukan. Tuhan tidak akan memberi kita penglihatan seperti yang diberikan kepada Petrus, namun kita memiliki Kitab Suci yang memberitahu kita kehendak-Nya. Jika sesuatu yang kita lakukan bisa menimbulkan kecaman, maka adalah bijaksana untuk memiliki "kitab, pasal, dan ayat" bagi dasar tindakan kita itu.
Sambil melanjutkan, Petrus menekankan bimbingan yang Allah sediakan: "Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea. Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang" (ay. 11, 12a; huruf miring oleh saya). Petrus merasa terkesan dengan waktu Allah itu. Lalu Petrus mengemukakan bukti bahwa semua yang ia katakan adalah benar. Secara khusus ia mengacu kepada para saksi Yahudi yang ia bawa bersama dia: "Dan keenam saudara ini [Petrus mungkin menunjuk ke arah enam orang yang ikut dengan dia] menyertai aku" (ay. 12b). Baik Perjanjian Lama dan Baru menekankan pentingnya para saksi (Ulangan 17:6; Matius 18:16). Meskipun Petrus adalah seorang rasul yang terilham, ia tidak mengharapkan orang lain untuk menerima apa yang ia katakan semata-mata karena ia yang mengatakannya. Kadang kala ketika kita dipanggil untuk menghadap, kita merasa sakit hati saat orang-orang tidak mau menerima perkataan kita apa adanya. Jika pemimpin terkenal dalam gereja mula-mula saja perlu mengumpulkan bukti, lalu mengapa kita harus terkejut jika kita harus melakukannya?
Setelah menetapkan bahwa keenam orang saksi itu dapat mensahkan ceritanya, Petrus lalu tiba pada poin yang menjadi perdebatan:
... Kami masuk ke dalam rumah orang itu.12dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: "Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu" (ay. 12c-14). Allah bukan hanya memotivasi Petrus, tetapi Ia juga memotivasi bangsa non-Yahudi yang kepadanya Petrus diutus.
Akhirnya, tibalah Petrus pada klimaks hari bersejarah di Kaisarea itu: "Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu13ke atas kita. 14Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus" (ay. 15, 16; band. 1:5). Para pendengar Petrus sudah pasti merasa takjub. Saya membayangkan bahwa mereka berpaling kepada enam orang saksi dan bertanya, "Benarkah hal itu terjadi? Dapatkah bangsa non-Yahudi menerima baptisan Roh Kudus sebagaimana yang para rasul telah terima pada Hari Pentakosta?" Saya lihat keenam orang itu menganggukkan kepala; hal itu terjadi persis seperti yang Petrus katakan. Petrus kini siap menyimpulkan ceritanya yang berurutan itu: "Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus,15bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?" (ay. 17). Secara tersirat Petrus bertanya, "Jika engkau jadi aku, akankah engkau mencegah Allah?" Jika Anda dipanggil menghadap, bukan saja bijaksana untuk menempatkan diri Anda dalam posisi para pengecam Anda; namun adalah berharga juga untuk meminta mereka berada dalam posisi Anda.
Luangkanlah waktu untuk mempelajari respon Petrus ketika ia dipanggil untuk memberi keterangan.16Anda akan menjadi jauh lebih siap jika sewaktu-waktu seseorang mengecam Anda.

TFTWMS: Kis 11:14-17 - Apa Yang Petrus Tidak Lakukan APA YANG PETRUS TIDAK LAKUKAN (Kis 11:14-17)
Marilah kita mulai dengan menyimak beberapa faktor yang bukan bagian dari respon Petrus. Pertama, Petrus...
APA YANG PETRUS TIDAK LAKUKAN (Kis 11:14-17)
Marilah kita mulai dengan menyimak beberapa faktor yang bukan bagian dari respon Petrus. Pertama, Petrus tidak terkejut ketika ia dipanggil untuk menghadap. Sebenarnya, ia telah memperkirakan hal itu. Ia telah membawa enam orang Kristen Yahudi bersama dia ke Kaisarea (10:23, 45-47) dan mereka itu ia bawa ke Yerusalem bersama dia (11:12) ketimbang dikirim pulang ke Yope. Saat Anda atau saya melakukan sesuatu yang tidak lazim, janganlah kita terkejut ketika kecaman datang. Salah satu orang terbesar dalam sejarah, Winston Churchill, adalah juga orang yang paling dikecam. Ia menyebut kecaman sebagai "komoditi yang mana Anda tidak pernah kekurangan."9
Kedua, Petrus tidak merasa sakit hati ketika ia dipanggil menghadap. Ia tidak berkata, "Betapa beraninya kalian menantang aku! Saya adalah seorang rasul, faktanya, seorang kepala para rasul! Jangan lupa bahwa Yesus telah memberi aku kunci kerajaan!" Tidak satu orangpun bisa bebas dari peyelidikan yang ketat, tidak juga orang yang paling berpengaruh.
Ketiga, Petrus tidak merespon dengan kasar. Ungkapan "berselisih pendapat dengan dia" dalam ayat 2 menunjukkan bahwa mereka memperlakukan Petrus dengan kasar. NIV menulis mereka "mengecam dia"; the Emphasized New Testament menulis mereka "mulai mencari-cari kesalahan dia." Petrus bisa saja memukul balik para pengecamnya itu dengan memperlihatkan pelbagai kekurangan mereka—namun ia tidak melakukannya. Reaksi negatif seperti itu, pada hakekatnya, tidak akan menghasilkan apa-apa. Alkitab menantang kita untuk membalas kejahatan dengan kebaikan (Lukas 6:27; Roma 12:21).
Respon Petrus yang tenang dan teratur memperlihatkan bagaimana Kristus dapat merubah manusia. Dalam empat Kitab Injil kita dapati bahwa dahulunya Petrus merupakan orang yang emosional, cepat berkata-kata. Dahulu, jika Petrus diserang seperti dalam Kisah 11, ia pasti akan membalas dengan setimpal—dan gereja di Yerusalem mungkin akan terpecah-belah. Tuhan menolong Petrus untuk menjadi dewasa.

TFTWMS: Kis 9:1--26:12 - Keyakinan Yang Kokoh KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang h...
KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang hidupnya sebelum hidupnya itu berubah. Ketika kita menyatupadukan pelbagai acuan pribadi dari pelbagai tulisan dan khotbahnya, maka gambaran yang muncul adalah seorang anak muda yang terobsesi yang punya keyakinan kokoh bahwa semua orang Kristen7harus dihancurkan dan nama Yesus dienyahkan dari muka bumi.
Saulus dilahirkan dari orang tua Yahudi di Tarsus, sebuah koloni Romawi di Kilikia dan merupakan "kota terkenal."8Keluarganya berasal dari suku kecil Benyamin (Filipi 3:5); orang tuanya memberi dia nama yang paling terkenal yang mewakili suku tersebut: Raja Saul.9Dari keluarganya itu, Saulus dari Tarsus mewarisi kekayaan, kewarganegaraan Romawi, dan kecintaan yang berkobar-kobar terhadap agama Yahudi.10Ia dibesarkan sebagai seorang Farisi (23:6), dalam "mahzab yang paling keras" dalam agama Yahudi itu.11
Saulus menghabiskan masa kecilnya di Tarsus, mempelajari Firman Allah12dan belajar berniaga.13Ketika masih remaja, ia dikirim ke Yerusalem14untuk belajar di bawah bimbingan Gamaliel,15seorang guru Yahudi yang amat terkenal. Diberkahi dengan pikiran yang kritis, semangat yang berapi-api, dan energi yang tidak pernah kendur,16ia membuat kemajuan yang pesat dalam komunitas Yahudi (Galatia 1:14). Ada kemungkinan ia pernah menjadi anggota Sanhedrin. 17Apakah hal itu benar atau tidak, yang jelas ia merupakan "salah seorang pemuda Farisi yang paling menjanjikan di Yerusalem, berada tepat di jalurnya untuk menjadi seorang pemimpin besar agama Yahudi."18
Ketika berusia tiga puluhan,19ia melihat Yudaisme yang ia cintai terancam oleh penyimpangan.20Ribuan rekannya sesama orang Yahudi berpaling dari beriman kepada Taurat Musa menjadi beriman kepada seorang tukang kayu yang tak terkenal dari Galilea yang bernama Yesus. Para imam pun banyak yang terjerat dalam ajaran bidah ini (6:7). Ia tidak dapat mengerti mengapa orang mau menjadi pengikut seorang penjahat yang dihukum dan disalibkan. Bukankah Taurat sendiri mengatakan, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib"? (Lihat Galatia 3:13; Ulangan 21:22, 23.)
Penasihatnya, Gamaliel, mengutuk penggunaan kekerasan dalam menundukkan gerakan yang baru muncul serta mendorong kehati-hatian,21namun bagi Saulus sudah jelas bahwa Yudaisme dan agama Kristen tidak dapat hidup bersama. Jika Yudaisme mau tumbuh subur, maka agama Kristen harus dihancurkan! Didukung oleh struktur kekuatan politik di Yerusalem, ia menyusun suatu kampanye besar-besaran untuk membasmi tumor berbahaya yang menggerogoti jantung Yudaisme. 22
Belakangan ia menulis obsesi yang menguasai dirinya itu: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara (22:4). Dan ketika darah Stefanus ... ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu .... (22:20). Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati (26:10). ... aku ... berusaha membinasakannya [jemaat Allah] (Galatia 1:13). Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak orang Kristen yang telah mati martir karena perbuatan Saulus itu.23
Ketika para pengikut Yesus melarikan diri dari Yerusalem (8:1), Saulus pasti mengira kemurtadan itu sudah dapat dibungkam. Kemudian datang berita bahwa kemana saja murid-murid Yesus itu pergi, mereka menyebarluaskan iman mereka (8:4). Orang yang kurang termotivasi mungkin sudah mengaku kalah—tetapi Saulus tidak. Ia memutuskan untuk mengejar orang-orang Kristen itu! Ini kali mereka tidak akan lolos dari dia! Strategi Saulus bergantung pada beberapa prinsip hukum:24(1) menurut kitab undang-undang Yahudi, semua orang Yahudi di seluruh dunia harus tunduk terhadap Imam Besar (oleh sebab itu, sepucuk surat dari Imam Besar akan memiliki pengaruh yang besar sekali). (2) Di bawah hukum Romawi, umat Kristen secara hukum adalah orang Yahudi— Yahudi yang murtad, namun tetap orang Yahudi25(Bangsa Romawi tidak akan terlalu peduli jika penguasa Yahudi mendisiplinkan orang-orang Yahudi yang Kristen itu).
Dengan bersenjatakan pelbagai surat dari Imam Besar (9:2; 22:5), Majelis Tua-Tua (22:5), dan para penguasa Yahudi lainnya (26:10, 12), Saulus memimpin kelompok bersenjatanya menuju "ke kota-kota asing." 26Dengan bantuan para pengurus sinagoga setempat, ia mengumpulkan para pengikut Yesus dan menyeret mereka kembali ke Yerusalem untuk dihukum. Dalam pembukaan pasal 9, Saulus sedang menyiapkan perjalanannya paling ambisius sejauh ini—perjalanan ke kota kuno, Damsyik.
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh27murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,28[dan semua Majelis Tua-Tua29] dan meminta surat kuasa dari padanya30untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,31supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan32yang mengikuti Jalan Tuhan,33ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem [sebagai tawanan untuk dihukum34] (9:1, 2).
Damsyik adalah salah satu pusat populasi manusia terbesar dalam jarak perjalanan yang pantas, sekitar 225 kilometer arah utara timur laut Yerusalem.35Perlu waktu hampir satu minggu untuk sampai ke kota itu dengan berjalan kaki.36
Para penafsir sudah dengan leluasanya membayangkan pergolakan yang berkecamuk di dalam hati Paulus saat perjalanan itu sedang berlangsung,37tetapi kita harus berhati-hati. Anak muda yang penuh semangat ini punya banyak hal untuk dipikirkan dalam perjalanan itu: 38khotbah Stefanus yang penuh kuasa dan cara dia mati, fakta dimana para pengikut Yesus tetap mempertahankan iman mereka meskipun dianiaya, dan bahkan argumentasi Gamaliel bahwa agama Kristen akan mati secara alami jika tidak berasal dari Allah. (Agama Kristen tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sekarat!) Pada waktu yang sama, kita harus menghormati pernyataan rasul itu sendiri mengenai keadaan pikirannya sebelum hidupnya berubah:
"Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah" (23:1). ... Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku, ... (2 Timotius 1:3). Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret (26:9).
Galatia 1:15a menyiratkan bahwa Paulus belakangan memutuskan bahwa segala sesuatu yang terjadi telah membawa dia kepada detik-detik perubahan hidupnya, namun untuk menggambarkan dia sebagai orang yang terpukul batinnya sebelum Kristus menampakkan diri adalah suatu penekanan kasus yang sangat berlebihan.39 Saulus adalah orang yang penuh dengan keyakinan yang tak tergoyahkan baik di awal maupun di akhir perjalanannya. Perubahan hidupnya bukanlah akibat dari kata hatinya yang menuduh, melainkan karena belas kasihan Kristus!

TFTWMS: Kis 9:10--22:16 - Orang Kristen Yang Tidak Bersemangat ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara ...
ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara intelektual—selama tiga hari.5Mengapa? Sebelumnya, dalam kitab Kisah tidak ada pendosa yang menyesal diperlakukan seperti ini, jadi pasti ada alasannya.6Mungkin Tuhan meninggalkan Saulus sendirian untuk "menghitung biaya" komitmennya (band. Lukas 14:28); ia harus mengorbankan segala sesuatu yang berharga baginya (band. Filipi 3:7). Mungkin Tuhan memberi kesempatan kepada orang-orang Yahudi untuk melihat kebutaan Saulus, supaya mereka dapat lebih terkesan ketika perubahan hidup Saulus telah lengkap.7
Saya biasa mengatakan bahwa Tuhan perlu tiga hari untuk menemukan seorang penginjil yang cukup berani untuk mendekati sang penyiksa yang kejam itu. Hal itu saya katakan sambil bercanda, sebab jika Tuhan benar-benar kehendaki, Ia pasti dapat menempatkan seorang penginjil menanti di depan pintu gerbang kota Damsyik sebagaimana Ia pernah menyuruh seorang penginjil menanti datangnya sida-sida di sebuah jalan. Memang benar ketika Tuhan akhirnya menemui penginjil itu,8penginjil itu kurang bersemangat untuk menemui Saulus.
"Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.9Firman Tuhan [Yesus10] kepadanya dalam suatu penglihatan: ‘Ananias!’ Jawabnya: ‘Ini aku, Tuhan!’" (9:10). Jangan kacaukan Ananias yang pencinta uang dalam pasal 5 dengan anak Allah yang setia ini. Ananias ini adalah "seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ" (22:12).11Ketika Yesus menampakkan diri kepada dia, awalnya ia menjawab dengan positif: "Ini aku, Tuhan." (Band. 1Samuel 3:1-18; Yesaya 6:8-13.) Saya dapat bayangkan Ananias dengan segera mengambil pena dan beberapa lembar kertas untuk menuliskan perintah Tuhan. 12
Yesus memulainya dengan, "Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus" (9:11a).
Ananias mencatat. "Jalan yang bernama Jalan Lurus.
Titik."
"Dan carilah di rumah Yudas" (9:11b).
"Rumah Yudas. Titik."
"... carilah ... seorang dari Tarsus ...." (9:11c).
Saya bayangkan Ananias mulai ragu-ragu, lalu bergumam: "Dari Tarsus. Titik."
"... seorang ... yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi" (9:11d, 12; huruf miring oleh saya).
Saya lihat Ananias menjatuhkan penanya. "Seorang yang bernama Saulus? Tuhan, saya tahu benar tentang orang ini.
Biar saya ceritakan kepada-Mu tentang orang ini!"
Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu13di Yerusalem.14Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu" (9:13, 14).15
Ketika Tuhan memberi perintah, kata "Tidak" bukanlah jawaban yang Ia mau dengar. Yesus mengulangi perintah-Nya untuk "pergi," dengan menambahkan kata-kata penjelasan: Ananias menyebut Saulus sebagai seorang penganiaya, namun Yesus melihat ke depan bukan ke belakang. Yang Yesus lihat bukanlah seorang pembunuh, melainkan "alat pilihan bagi-Ku16untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain17serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku" (9:15, 16).
Perkataan Yesus itu menggambarkan "Suka-Duka (The Agony and the Ecstasy)"18pelayanan Saulus. "Sukanya" adalah bahwa ia akan memperoleh kehormatan membawa nama Yesus "kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." Yang pertama kali disebut adalah bangsa-bangsa lain, sebab ini merupakan misi khusus Paulus. Raja-raja yang di hadapannya ia akan berdiri adalah termasuk Herodes Agripa (lihat 25:23-26) dan Nero.19
"Dukanya" tercermin dalam kata-kata "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."20Ada ironi di dalam perkataan Yesus ini: Orang yang datang ke Damsyik dengan niat untuk menimbulkan penderitaan malahan harus menanggung penderitaan. Ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani, biasanya Ia juga memanggil kita untuk menderita (2Timotius 3:12).
Sebelum kita berlalu dari perintah Tuhan kepada Ananias ini, beberapa kata dalam ayat 12 harap digarisbawahi: "ia melihat ... seorang ... masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi." (Huruf miring oleh saya.) Timbul beberapa perdebatan mengenai mengapa Ananias menumpangkan tangannya ke atas Saulus. Teks itu dengan jelas mengatakan bahwa tujuan penumpangan tangan itu adalah untuk memulihkan penglihatan Saulus.
Ananias tidak berkata "tidak" untuk yang kedua kalinya:
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus,21katanya: "Saulus, saudaraku, 22Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus" (9:17). Simaklah Ananias tidak mengatakan bahwa penumpangan tangannya itu adalah untuk melimpahkan Roh Kudus ke atas Saulus, sebaliknya ia diutus untuk dua tujuan: (1) supaya Saulus dapat melihat kembali dan (2) supaya Saulus dipenuhi oleh Roh Kudus. Sebagaimana sudah Yesus katakan sebelumnya, penumpangan tangan Ananias itu untuk menyelesaikan tujuan yang pertama. Ananias berkata, "Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah!" (22:13). "Dan seketika itu juga seolah-olah selaput23gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi [Dan seketika itu juga (ia) melihat kembali dan menatap dia]" (9:18a; band. 22:13).
Ananias kemudian mengulangi tantangan utama yang diberikan oleh Yesus di jalan itu:24
Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar25dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang26tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar27(22:14, 15). Pengulangan kata-kata itu mengukuhkan Ananias sebagai utusan Tuhan dan, pada waktu yang sama, memberi bobot pada tugas itu.
Saulus masih belum diberitahu apa yang ia "harus perbuat" untuk diselamatkan. Ananias menatap Saulus yang tengah berlutut itu, air mata mengalir di pipinya, dan ia menyampaikan perintah Tuhan: "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"28(22:16).
Sewaktu saya masih kanak-kanak, para pengkhotbah kebangunan rohani dari denominasi biasa berteriak, "Diselamatkan seperti Saulus diselamatkan di jalan menuju Damsyik! Milikilah penglihatan, dengarkanlah suara itu, milikilah pengalaman!" Jika Saulus sudah diselamatkan di jalan menuju Damsyik, maka Tuhan pasti tidak tahu soal itu, sebab Ia sendiri memberi tahu Saulus, "Bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat" (9:6; huruf miring oleh saya). Saulus juga tidak tahu soal itu, sebab ia masih bertanya, "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?" (22:10) dan kemudian ia berpuasa dan berdoa selama tiga hari. (Jika Saulus sudah selamat, maka ia adalah orang selamat yang paling merana di dalam seluruh isi Kitab Suci!) Selanjutnya, penginjil terilham dari Allah juga tidak tahu soal itu, sebab ia memberitahu Saulus, "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" (22:16; huruf miring oleh saya).
Saulus sudah percaya kepada Yesus, namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Ia sudah bertobat dari dosa-dosanya,29namun dosa-dosanya itu masih perlu disucikan. Ia sudah mengakui Kristus sebagai "Tuhan," namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Menurut utusan Allah itu, dosa-dosa Saulus tidak akan disucikan sampai ia dibaptiskan—diselamkan dalam air.
Ini tidak berarti air Damsyik memiliki kuasa istimewa untuk menyucikan dosa. Air yang dengannya Saulus dibaptis adalah air yang sama yang digunakan oleh penduduk Damsyik untuk memasak makanan dan mencuci pakaian mereka. Kitab Suci menekankan bahwa dosa-dosa kita disucikan dalam darah Yesus (Wahyu 7:14; band. Wahyu 1:5; simak KJV). Darah Kristus adalah yang menyucikan dosa kita; sedangkan baptisan adalah saat dimana darah-Nya itu menyucikan dosa-dosa kita.
Beberapa orang mengatakan bahwa cara seorang pendosa diselamatkan adalah dengan berdoa kepada Allah. Jika Saulus perlu melakukan "doa orang berdosa"30agar diselamatkan, maka ia sudah dalam posisi tubuh yang tepat ketika Ananias menghampiri dia—namun secara tidak langsung penginjil itu malah berkata, "Berhenti mengulur-ulur waktu! Bangkitlah. Berhenti berdoa dan mulailah mentaati!" Orang berdosa yang masih meminta Allah untuk mengasihi dia atau menyelamatkan dia adalah sama dengan "berdiam diri" (KJV), sebab Allah telah melakukan semua yang dapat Ia lakukan untuk meyakinkan orang berdosa bahwa Ia mengasihi dia, dan semua yang dapat Ia lakukan untuk menghasilkan keselamatan bagi orang berdosa (Yohanes 3:16). Sekarang terserah kepada orang berdosa itu sendiri untuk menjawab dalam ketaatan. "Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"31
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulis...
Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh KudusTanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).
Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --
- (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
- (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.
Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:
- (1) keempat Injil dan
- (2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
- (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
- (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.
Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya
- (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
- (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
- (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.
Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.
- (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
- (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
- (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
- (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
- (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
- (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
- (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
- (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
- (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.
Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]
Full Life: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41)
A. Persiapan untuk Perjanjian
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Kis 1:1-11) - I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41) - A. Persiapan untuk Perjanjian
(Kis 1:12-26) - B. Hari Pentakosta
(Kis 2:1-41) - II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
(Kis 2:42-8:1a) - A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
(Kis 2:42-47) - B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
(Kis 3:1-4:31) - C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
(Kis 4:32-5:11) - D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
(Kis 5:12-42) - E. Pemilihan Tujuh Diaken
(Kis 6:1-7) - F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
(Kis 6:8-8:1) - III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
(Kis 8:1-9:31) - A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
(Kis 8:1-4) - B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
(Kis 8:5-40) - C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
(Kis 9:1-31) - IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
(Kis 9:32-12:25) - A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
(Kis 9:32-43) - B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
(Kis 10:1-48) - C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
(Kis 11:1-18) - D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
(Kis 11:19-30) - E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
(Kis 12:1-23) - F. Ringkasan Perkembangan Gereja
(Kis 12:24-25) - V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
(Kis 13:1-14:28) - A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
(Kis 13:1-3) - B. Wilayah Tertentu Diinjili
(Kis 13:4-14:28) - VI. Sidang di Yerusalem
(Kis 15:1-35) - VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
(Kis 15:36-18:22) - A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
(Kis 15:36-40) - B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
(Kis 15:41-16:5) - C. Penginjilan Wilayah Baru
(Kis 16:6-18:21) - D. Kembali ke Antiokhia di Siria
(Kis 18:22) - VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
(Kis 18:23-21:16) - A. Dalam Perjalanan ke Efesus
(Kis 18:23)
Sisipan: Pelayanan Apolos
(Kis 18:24-28) - B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
(Kis 19:1-41) - C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
(Kis 20:1-5) - D. Kembali ke Yerusalem
(Kis 20:6-21:16) - IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
(Kis 21:17-28:31) - A. Di Yerusalem
(Kis 21:17-23:35) - B. Di Kaisarea
(Kis 24:1-26:32) - C. Menuju ke Roma
(Kis 27:1-28:15) - D. Di Roma
(Kis 28:16-31)
Matthew Henry: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita ...
- Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita yang terberkati itu, yang adalah Sang Pendiri Agung dari agama kita itu. Sejarah itu disampaikan dan dicatat oleh empat penulis yang diilhami Roh Kudus, yang semuanya setuju dengan kebenaran yang suci ini dan bukti-buktinya yang tak terbantahkan, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah yang hidup. Di atas batu karang inilah jemaat Kristen dibangun. Bagaimana jemaat itu mulai dibangun di atas batu karang ini, itulah yang selanjutnya akan disampaikan dalam kitab ini, yang ada di hadapan kita sekarang. Dan mengenai hal ini kita hanya mempunyai kesaksian dari satu saksi. Sebab kejadian-kejadian nyata tentang Kristus jauh lebih penting untuk disampaikan dan dibuktikan secara penuh daripada kejadian-kejadian nyata tentang para rasul. Seandainya Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya baik, mungkin kita akan mempunyai Kitab Kisah Para Rasul dalam jumlah yang sama banyak dengan Kitab-kitab Injil yang kita miliki. Bahkan, mungkin kita akan mempunyai lebih banyak lagi kitab Injil. Akan tetapi, karena takut akan terlalu membebani dunia (Yoh. 21:25), maka apa yang ada pada kita sudah cukup untuk memenuhi tujuan, kalau kita mau memanfaatkannya. Sejarah kitab ini (yang selalu diterima sebagai bagian dari kanon suci) dapat dipandang,
- I. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul maupun dengan para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang sangat berbeda dibandingkan ketika mereka terakhir kali diceritakan dalam Injil. Tidak lagi mereka lemah otak dan kecut hati, tetapi sanggup mengatakan apa yang sebelumnya tidak sanggup mereka tanggung (Yoh. 16:12). Mereka kini berani seperti singa dalam menghadapi kesusahan-kesusahan yang sebelumnya untuk membayangkannya saja mereka sudah gemetar seperti domba. Para rasul membuat firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng Iblis, padahal sebelumnya firman itu seakan-akan diberitakan dengan sia-sia. Mandat yang di dalam Injil diberikan kepada para rasul, di sini kita dapati sedang dijalankan. Dan kuasa-kuasa yang di sana dikaruniakan kepada mereka, di sini kita dapati sedang dikerahkan dalam mujizat-mujizat yang diadakan pada tubuh orang. Ada mujizat belas kasihan, yang memulihkan tubuh orang sakit menjadi sehat, dan tubuh yang mati menjadi hidup. Ada mujizat penghakiman, yang membuat para pemberontak menjadi buta atau mati. Dan ada mujizat-mujizat jauh lebih besar yang dilakukan terhadap pikiran orang, dengan memberi mereka karunia-karunia rohani, baik untuk memahami maupun menyampaikan. Dan semua ini untuk memenuhi tujuan-tujuan Kristus, dan melaksanakan janji-janji-Nya, yang kita dapati di dalam Injil. Bukti-bukti kebangkitan Kristus yang ada pada bagian akhir kitab-kitab Injil, di sini diteguhkan dengan melimpah, bukan hanya melalui kesaksian yang tetap dan tak gentar dari orang-orang yang berjumpa dengan-Nya sesudah Ia bangkit, melainkan juga melalui pekerjaan Roh bersama kesaksian itu untuk mempertobatkan banyak orang supaya beriman kepada Kristus. Sebelumnya semua murid Kristus meninggalkan Dia, dan salah satunya mengkhianati Dia. Dan kalau bukan karena kebangkitan-Nya, mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi, tetapi pasti akan terpencar untuk seterusnya. Namun oleh kebangkitan itu mereka dimampukan untuk mengakui Dia dengan ketetapan hati yang lebih lagi daripada sebelum-sebelumnya, dengan menantang belenggu dan maut. Dan pekerjaan Roh bersama kesaksian itu, yang mempertobatkan banyak orang, adalah sesuai dengan perkataan Kristus sendiri, bahwa kebangkitan-Nya, tanda Nabi Yunus itu, yang disimpan untuk saat terakhir, akan menjadi bukti yang paling meyakinkan bahwa tugas perutusan-Nya sungguh berasal dari Allah. Kristus sudah memberi tahu para murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya, dan kitab ini menggambarkan mereka yang tengah bersaksi bagi-Nya, bahwa mereka harus menjadi penjala manusia, dan di sini kita mendapati mereka menjaring banyak orang dalam jala Injil. Juga bahwa mereka harus menjadi terang dunia, dan di sini kita mendapati dunia diterangi oleh mereka. Tetapi hari itu, kuasa dari tempat tinggi yang penampakan pertamanya kita ketahui dalam Injil, di sini kita dapati bersinar semakin terang. Biji gandum, yang di sana jatuh ke tanah, di sini tumbuh dan berbuah banyak. Biji sesawi di sana sudah menjadi pohon besar di sini. Dan Kerajaan Sorga, yang di sana sudah dekat, di sini didirikan. Nubuatan-nubuatan Kristus tentang penganiayaan besar-besaran yang akan menimpa para pemberita Injil (walaupun tidak dapat dibayangkan bahwa ajaran yang begitu patut diterima sepenuhnya justru menjumpai banyak perlawanan) kita dapati di sini digenapi secara melimpah. Juga bahwa kepastian-kepastian yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat dukungan dan penghiburan yang luar biasa dalam penderitaan mereka. Bagian akhir dari sejarah Perjanjian Lama meneguhkan janji-janji yang dibuat kepada para bapa leluhur di bagian awalnya (seperti yang tampak dari pengakuan Salomo yang terkenal dan khidmat itu, yang terdengar seperti tanda terima lunas, 1Raj. 8:56, dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi). Demikian pula halnya, bagian akhir dari sejarah Perjanjian Baru ini secara persis menggenapi perkataan Kristus di bagian awalnya. Dan dengan begitu, kedua perjanjian itu meneguhkan dan menggambarkan satu sama lain.
- II. Sejarah Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil. Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan pengantar pada surat-surat kerasulan itu, dan merupakan kunci untuknya, seperti sejarah Daud merupakan kunci untuk mazmur-mazmurnya. Kita adalah anggota-anggota jemaat Kristen, kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia itu, dan merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi kita bahwa kita termasuk anggota-anggotanya. Nah, kitab ini memberi kita penjelasan tentang dibangunnya dan berdirinya kemah itu. Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan,
- 1. Di antara orang-orang Yahudi dan Samaria, yang kisahnya kita dapati di bagian awal kitab ini.
- 2. Di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang kisahnya kita dapati di bagian akhir kitab ini. Dari situ, dan untuk seterusnya sampai ke zaman kita, kita mendapati jemaat Kristen hidup dalam pengakuan iman kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia. Pengakuan itu dapat dilihat semua orang, dan dibuat oleh murid-murid-Nya yang sudah dibaptis. Mereka ini bergabung dalam persekutuan-persekutuan Kristen, mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah secara teratur, mendengarkan ajaran para rasul, dan berkumpul bersama-sama untuk berdoa dan memecahkan roti, di bawah bimbingan dan pimpinan orang-orang yang memberi diri untuk berdoa dan melayani firman. Dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan rohani dengan semua orang di segala tempat yang melakukan hal serupa. Dalam tubuh inilah kita sekarang berada di dunia ini, sebagai anggota-anggotanya. Dan, bagi kepuasan dan kehormatan kita yang besar, dalam kitab ini kita mendapati kemunculan dan asal-usul jemaat Kristen, yang sangat jauh berbeda dari jemaat Yahudi, dan didirikan di atas kehancurannya. Tetapi tak dapat disangkal bahwa jemaat itu berasal dari Allah, dan bukan dari manusia. Betapa dengan yakin dan terhibur kita bisa melanjutkan pengakuan iman Kristen kita, dan berpegang teguh padanya, sejauh kita mendapatinya sesuai dengan contoh di atas gunung ini, yang harus kita jadikan teladan dan batasan dalam hidup beriman!
- Ada dua hal lagi yang harus dicermati mengenai kitab ini:
- (1) Penulisnya. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang menulis kitab ketiga dari empat kitab Injil, yang disebut dengan namanya. Dan Lukas juga (seperti yang ditunjukkan oleh cendekiawan Dr. Whitby) besar kemungkinan merupakan salah satu dari tujuh puluh murid, yang diberi tugas (Luk. 10:1, dst.) yang sedikit lebih rendah daripada tugas kedua belas rasul. Lukas ini adalah kawan setia Rasul Paulus dalam segala pelayanan dan penderitaannya. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2Tim. 4:11). Kita bisa mengetahui hal ini berdasarkan gaya penulisannya di bagian akhir kitab ini ketika dia sedang bersama Paulus. Sebab di situ ia menulis, kami ber buat ini dan itu, seperti pada pasal Kisah 16:10 dan 20:6, dan seterusnya sampai akhir kitab. Ia ada bersama Rasul Paulus dalam perjalanannya yang berbahaya ke Roma, ketika Rasul Paulus dibawa ke sana sebagai tahanan. Ia ada bersama Rasul Paulus ketika dari penjaranya di sana Rasul Paulus menulis surat-suratnya kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon, yang dalam keduanya nama Timotius disebutkan. Dan tampak bahwa Lukas menulis sejarah ini ketika ia masih ada bersama Rasul Paulus di Roma, selama Rasul Paulus menjadi tahanan di sana, dan membantu dia. Sebab sejarah ini ditutup dengan Rasul Paulus yang memberitakan Injil di sana dalam rumah yang disewanya sendiri.
- (2) Judulnya: Kisah Para Rasul (KJV: Tindakan Para Rasul – pen.). Tindakan Para Rasul yang kudus, begitu judulnya dalam kitab-kitab berbahasa Yunani pada umumnya, dan itulah sebutan mereka, bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai rasul-rasul yang kudus (Why. 18:20, KJV). Ada satu naskah yang memberinya judul, Tindakan Para Rasul oleh Lukas Penulis Injil.
- [1] Kitab ini adalah sejarah para rasul. Tetapi di dalamnya ada juga sejarah Stefanus, Barnabas, dan beberapa orang lain yang bisa dipandang sebagai rasul, yang walaupun bukan termasuk salah satu dari kedua belas rasul, namun dikaruniai Roh yang sama, dan mengerjakan pekerjaan yang sama. Dan, dari antara mereka yang merupakan para rasul, hanya sejarah Petrus dan Paulus yang dicatat di sini (dan Paulus sekarang termasuk dua belas rasul). Petrus adalah rasul untuk orang-orang bersunat, dan Paulus rasul untuk bangsa-bangsa bukan-Yahudi (Gal. 2:7). Tetapi ini sudah cukup untuk menjadi contoh dari apa yang dilakukan mereka yang lain di tempat-tempat lain, dalam menjalankan mandat mereka, sebab tak seorang pun dari mereka hanya berpangku tangan. Dan seperti halnya kita harus memandang apa yang disampaikan dalam kitab-kitab Injil mengenai Kristus itu sudah cukup, karena Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya demikian, begitu pula halnya di sini mengenai apa yang disampaikan tentang para rasul dan pekerjaan mereka. Sebab hal-hal lain yang dikatakan kepada kita dari tradisi tentang berbagai pekerjaan dan penderitaan para rasul, dan jemaat-jemaat yang mereka tanam, secara keseluruhan masih meragukan dan tidak pasti, dan menurut saya sama sekali tidak bisa kita jadikan dasar yang memuaskan untuk membangun apa pun. Yang berasal dari Kitab Suci dasarnya adalah emas, perak, dan batu permata, sedangkan yang berasal dari tradisi dasarnya adalah kayu, rumput kering, jerami.
- [2] Kitab ini disebut tindakan atau perbuatan para rasul. Gesta apostolorum, hal-hal yang dilakukan para rasul, begitu menurut sebagian orang. Praxeis – penerapan mereka terhadap pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan kepada mereka oleh Guru mereka. Para rasul adalah orang-orang yang giat. Dan walaupun mujizat-mujizat yang mereka adakan dilakukan dengan kata-kata, namun itu pantas disebut sebagai tindakan mereka. Mereka berkata-kata, atau lebih tepatnya Roh berfirman melalui mereka, maka semuanya jadi. Sejarah ini dipenuhi dengan berbagai khotbah dan penderitaan mereka. Tetapi begitu kerasnya mereka bekerja memberitakan firman, dan betapa dengan rela mereka membuka diri pada penderitaan, dan begitu besar apa yang mereka capai melalui khotbah dan penderitaan itu, sehingga semuanya itu dengan baik dapat disebut sebagai tindakan-tindakan mereka.
Jerusalem: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "...
KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "Sejarah awal mula agama Kristen". Sekitar th. 150 Mas. umat kristen menghendaki keempat injil dikumpulkan menjadi satu buah Kitab. Maka karya asli satu itu dibagikan dan dipisahkan menjadi dua. Boleh jadi judul "Kisah Para Rasul" atau "Kisah Beberapa Rasul" ditambahkan, sesuai dengan kelaziman dalam kesusasteraan Ke-Yunanian di zaman itu. Terkenallah di masa itu "Kisah (Yunaninya: perbuatan-perbuatan) Hanibal" atau "Kisah (perbuatan-perbuatan) Aleksander" dsb. Hubungan asli antara kedua Kitab Perjanjian Baru tersebut ditampilkan oleh prakata kedua kitab itu dan oleh persamaan sasteranya. Baik prakata Kisah Para Rasul maupun prakata injil ketiga ditunjukan kepada seseorang yang bernama Teofilus (bdk Luk 1:1-4 dan Kis 1:1), sedangkan prakata Kis menyebutkan injil ketiga itu sebagai "buku yang pertama" dan melanjutkan pokok cerita injil dengan meringkaskan kejadian-kejadian yang terakhir (penampakan-penampakan Kristus yang telah dibangkitkan serta pengangkatanNya ke sorga), yang digabungkan dengan sambungan cerita selanjutnya. Bahasanyapun erat-erat menghubungkan Kis dengan Luk. Tidak hanya ciri-ciri bahasanya (perbendaharaan kata, tata bahasa dan gaya bahasa) ditemukan dalam seluruh Kis, sehingga merupakan sebuah kesatuan literer, tetapi juga dalam injil ketiga. Maka tidak dapat diragukan bahwa pengarang yang sama menggubah kedua kitab tersebut.
Tradisi Gereja sepakat dalam menyebutkan nama pengarang itu sebagai Lukas. Baik dahulu maupun sekarang belum juga dapat secara sungguh-sungguh disebutkan nama orang lain selain dari Lukas. Sudah sekitar th. 175 Mas. semua jemaat sependapat dalam hal ini, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen dari Roma yang disebut sebagai "Kanon Muratorius, oleh kesaksian yang diberikan dalam Prakata Anti- Markos, dalam karya Ireneus, Klemens, Origenes dari Aleksandria dan Tertualinus. Semua sehati dalam menyebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Kis. Pendapat tersebut dikuatkan oleh petunjuk-petunjuk yang diketemukan dalam kitab Kis dan Luk sendiri. Ternyata pengarangnya seorang Kristen dari zaman para rasul, seorang Yahudi yang berkebudayaan ke-Yunanian atau bahkan seorang Yunani berpendidikan, yang mengetahui cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan mengenal Kitab Suci dalam terjemahan Yunaninya, yakni Septuaginta serta adat- kebiasaan Yahudi. Pengarang terutama nampak sebagai teman seperjalanan Paulus. Hal ini dibuktikan oleh cerita-cerita yang termuat dalam bagian kedua Kis. Di sana pengarang menggunakan kata ganti diri pertama jamak (kami), sehingga kelihatan ikut serta dalam hal ihwal yang diceritakannya. Kesemuanya itu hanya sesuai dengan Lukas dari antara semua teman seperjalanan Paulus: menurut tradisi lama 4:10-14); diperkenalkan oleh Paulus sebagai seorang teman yang karib yang menyertainya selama kedua penahanannya di Roma (Kol 4:14; Flm 24; 2Tim 4:11). Lukas kiranya menemani Paulus dalam perjalanan yang kedua (Kis 16:10 dst) dan yang ketiga (Kis 20:6 dst; barangkali juga 2Kor 8:18); kalau Lukas tidak turut disebutkan dalam daftar-daftar nama, seperti yang termuat dalam Kis 20:4, maka sebabnya kiranya ialah: Lukas sendirilah yang menuliskannya.
Dalam tradisi lama tidak ditemukan petunjuk-petunjuk pasti sehubungan dengan waktu dan tempat Lukas menuliskan karyanya (di negeri Yunani selatan setelah Paulus meninggal? di kota Roma, sebelum perkara Paulus diselesaikan oleh pengadilan?). Maka kita harus bersandar pada isi karya itu sendiri. Karya Lukas berakhir dengan penahanan Paulus di Roma tahun 61-63. Sehubungan dengan itu dalam Kis 28:30+ disebutkan jangka waktu dua tahun. Ini merupakan jangka waktu yang ditentukan oleh hukum, sehingga habis waktu itu sebuah perkara pengadilan dihentikan, bila tidak ada sesuatu bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan. Maka boleh jadi bagian Kis ini ditulis setelah Paulus dibebaskan dalam th. 63. Ini rupanya harus diterima atas dasar pertimbangan sebagai berikut: umumnya disetujui bahwa injil Mrk dikarang sekitar tahun 64; Injil Lukas apa lagi Kis pasti dikarang sesudah Mrk; maka haruslah Luk dan Kis dikarang sesudah tahun 64. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan tahun 80-100 sebagai waktu Luk dan Kis dikarang. Hal ini memanglah tidak mustahil juga. Hanya sudah diaktan bahwa tidak ada petunjuk pasti yang memaksa kita menunda waktu dituliskannya Luk sampai sesudah tahun 70 Mas. Dan hal yang sama harus dikatakan sehubungan dengan Kis.
Tetapi menentukan waktu tepat merupakan hal yang kurang penting. Sebab nilai utama Kis terletak dalam kenyataan bahwa kitab ini dikarang oleh seseorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan sebagian besar dari peristiwa yang diceritakannya; sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri, pengarang menimba dari sumber-sumber lain yang melimpah. Lukas dengan teliti mengumpulkan bahan yang melimpah dari berbagai sumber yang cukup luas dan terperinci. Ini sudah dinyatakan dalam prakata untuk seluruh karyanya (Luk 1:1-4). Penyelidikan karyanya hanya meneguhkan keterangan Lukas itu. Meskipun Lukas dengan saksama mengolah bahannya, hingga di mana-mana nampak kepribadiannya sendiri dan karyanya sungguh sebuah kesatuan juga ditinjau dari segi sastra, namun toh penggunaan sumber-sumber (tertulis) dengan mudah dapat ditunjuk. Ajaran yang disajikan berubah-ubah sesuai dengan situasi-situasi kongkrit dan kadang-kadang memberikan kesan ketuaannya. Kecuali itu bahasa sendiri berubah- ubah: ada bahasa Yunani yang baik sekali; yakni bilamana Lukas sendiri menulis hanya bergantung pada dirinya sendiri atua mengambil bahannya dari buku catatannya sendiri mengenai perjalanannya; tetapi bahasa Yunaninya menjadi berbau bahasa Semit, kurang lancar dan bahkan salah, bila Lukas menceritakan tentang awal-mula jemaat di Yerusalem. Boleh jadi dalam hal ini Lukas dengan sengaja meniru bahasa suci dari Septuaginta, tetapi lebih sering ia mau menghormati berita-berita yang disampaikan kepadanya dalam bahasa Aram, sehingga sesedikit mungkin merubahnya. Ini jelas nampak dalam injil Lukas kalau dibandingkan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, yakni injil Markus, dan sumber-sumber yang dipakai baik oleh Lukas maupun oleh Matius. Yang sama kiranya terjadi dalam Kis, meskipun di sini orang tidak dapat membandingkan tulisan Lukas dengan sumber-sumbernya. Namun demikian orang sudah berusaha merekonstruksikan sumber-sumber Kis. Sementara ahli membayangkan sebuah teks menyeluruh dalam bahasa Aram, atas dasar penyelidikan seluruh bagian pertama Kis (1-15:35). Hipotesa ini terlalu kaku, oleh karena tidak memperhatikan kerja Lukas sendiri dalam mengolah sumber-sumbernya, sebagai yang nampak dalam bab-bab Kis tersebut. Sumber-sumber Lukas sebenarnya bermacam-macam dan berkeping- keping. Bahkan tidak pasti juga, kalau-kalau sumber-sumber itu berupa tulisan, meskipun kadang-kadang kiranya mesti diterima. Bagaimanapun juga halnya dengan pembedaan terperinci yang selalu sukar dan tidak pasti, orang dengan mudah dapat menggali beberapa tradisi utama yang dikumpulkan Lukas. Ada sejumlah tradisi mengenai jemaat purba di kota Yerusalem (1-5), kemudian transaksi yang bercerita tentang karya beberapa tokoh khusus, seperti Petrus (TB Kis 9:32-11:18; 12) dan Filipus (TB Kis 8:4-40). Yang terakhir ini mungkin sendiri memberikan informasi kepada Lukas yang berjumpa dengan Filipus di kota Kaisarea (TB Kis 21:8). Jemaat di kota Antiokia kiranya menjadi asal-usul cerita-cerita yang mengisahkan bagaimana pendirian jemaat itu disiapkan dan diwujudkan oleh gerakan orang-orang Yahudi yang berbudaya Yunani (TB Kis 6:1-8:3; 11:19-30; 13:1-3).
Sudah barang tentu Paulus sendiri memberitahu Lukas tentang pertobatannya dan perjalanannya untuk mewartakan Injil kepada orang bukan Yahudi (TB Kis 9:1- 30; 13:4-14:28; 15:36 dst). Sehubungan dengan perjalanan- perjalanan Paulus yang terakhir Lukas juga menggunakan catatan-catatan pribadinya. Mungkin sekali ia hanya menyalin catatan-catatan itu di bagian Kis, tempat ia berkata "kami" dan tempat paling padat ditemukan ciri-ciri bahasa yang bercirikan khas bahasa Lukas (Kis 11:28; 16:10-17; 20:5-21:18; 27:1-28:16). Bahan melimpah yang dikumpulkan itu oleh Lukas disusun dengan mahirnya menjadi kesatuan yang menderetkan macam-macam unsur yang dihubungkan dengan pertolongan semacam "pengulangan" karya ciptaan Lukas sendiri, misalnya Kis 6:7; 9:31; 12:24 dll.
Kesegaran sumbernya dan rasa hormat yang dipakai Lukas mengolah bahannya menjamin nilai historis Kis. Sudah barang tentu usaha yang sukar untuk menghubungkan sutu sama lain unsur-unsur sumber yang bermacam-ragam mengakibatkan, bahwa kadang-kadang apa yang terjadi kemudian ditempatkan dahulu dan peristiwa-peristiwa yang sama diceritakan sampai dua kali atau peristiwa- peristiwa yang aslinya tersendiri dijadikan satu. Misalnya apa yang dikisahkan dalam bab 12 pasti terjadi sebelum Barnabas dan Paulus mengunjungi kota Yerusalem, seperti diceritakan dalam 11:30 dan 12:25, seandainya kunjungan itu tidak harus disamakan dengan yang diceritakan dalam bab 15. Tidak mustahil juga bahwa "konsili di Yerusalem (15) sesunggguhnya mempersatukan perdebatan tersendiri (bdk catatan). Tetapi perubah dan pengolahan kecil tersebut tidak mengurangi nilai keseluruhan Misalnya: sangat mengherankan bahwa Lukas tanpa menggunakan surat-surat Paulus mengisahkan kegiatan Paulus dalam mewartakan Injil begitu rupa, sehingga menurut garis-garis besarnya sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus sendiri, bahkan dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia, asal diperhatikan juga apa yang dikatakan di muka. Sehubungan dengan peristiwa- peristiwa yang lebih dahulu memanglah kita tidak dapat membandingkannya dengan berita-berita lain. Tetapi kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah wajar sekali, sedangkan Lukas ternyata mempunyai rasa hormat yang besar terhadap sumber-sumbernya. Maka juga cerita-cerita itu menyajikan hal-hal terperinci dan segar, yang sesuai dengan keadaan. Terutama orang ragu-ragu mengenai wejangan- wejangan yang tercantum dalam Kis. Ada yang mengatakan bahwa wejangan-wejangan itu adalah ciptaan Lukas sendiri, meskipun dibawakan oleh tokoh-tokoh tertentu dalam kisahnya. Cara semacam itu sangat lazim di antara sejarawan zaman itu. Tetapi betapa besarpun bakat Lukas, sukarlah menerima bahwa seseorang yang berkebudayaan Yunani sesudah empat puluh tahun masih mampu menciptakan pidato- pidato yang begitu berbau ketuaan dan Yahudi, seperti misalnya wejangan-wejangan Petrus atau Stefanus. Tidak dapat tidak Lukas mempunyai mempunyai bahan-bahan yang sudah tersedia. Ini tidak mengherankan sedikitpun mengingat bahwa pewartaan purba terdiri atas beberapa pokok utama yang didukung dengan argumen yang sudah menjadi tradisionil dan yang dengan rumusan tetap dihafalkan. Ada kumpulan ayat- ayat Kitab Suci untuk orang-orang Yahudi; pemikiran-pemikiran filsafat populer bagi orang-orang Yunani; dan untuk semua ada pewartaan hakiki (kerygma) mengenai Kristus, yang wafat dan bangkit, disertai dengan ajakan untuk bertobat dan menerima baptis. Lukas kiranya baik melalui tradisi maupun melalui pengalaman pribadi mengenal kerangka pewartaan Kristen semula. Dan atas dasar ini dan dengan perasaan halusnya ia dapat menyusunnya dalam wejangan-wejangan tersebut suatu ajaran yang nilainya tinggi dan unggul kepentingannya.
Kebenaran obyektip Kis diserang oleh pihak lain lagi. Orang mempersoalkan maksud-tujuan Kis. Pengikut-pengikut F.Ch. Baur berpendapat bahwa Kis merupakan sebuah tulisan yang dikarang dalam abad 2 dengan maksud memperdamaikan dua aliran yang sulit bertentangan. Aliran satu ialah pengikut-pengikut Petrus, sedangkan yang lain menganut Paulus. Hanya saja hipotesa ini terlalu menunda waktu dituliskannya Kis. Kecuali itu hipotesa itu berdasar pada sebuah filsafat tentang sejarah, yakni filsafat Hegel, dan bukanlah pada penafsiran Kitab Suci. Memanglah dewasa ini hipotesa yang radikal itu tidak mendapat pendukung lagi. Tetapi masih sering kali dikatakan bahwa Kis sesungguhnya berupa sebuah pembelaan, sehingga pasti membengkokkan dan memalsukan kejadian-kejadian dan kebenaran. Lukas, menurut pendapat tersebut mau membela Paulus di hadapan para pejabat Roma untuk meyakinkan mereka bahwa Paulus tidak beruat salah sedikitpun terhadap negara. Ini sesungguhnya hanya satu segi dari kitab Kis dan orang tidak boleh menganggap sebagai maksud kurang jujur apa-apa yang sebenarnya merupakan keyakinan tulus-ikhlas dan yang berdasar. Memanglah Lukas menekankan bahwa pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi bersifat keagamaan belaka, dan iapun menonjolkan kesetiaan dan ketaatan Paulus terhadap negara Roma serta kewibawaannya. Tetapi inipun seluruhnya sesuai dengan kebenaran historis dan Lukas sepenuh-penuhnya berhak menarik pengajaran itu dari kejadian-kejadian. Kecuali itu perlu diulangi lagi, bahwa maksud khusus itu bukan seluruh maksud- tujuan karya Lukas. Karya itu sekali-kali bukan sebuah pembelaan yang ingin diajukan kepada pengadilan Roma. Maksud utama Kis ialah mengisahkan awal-mula agama kristen demi sejarah itu sendiri.
Untuk meyakinkan diri tentang itu cukuplah orang menyelidiki susunan Kis. Maka nampaklah bahwa kitab itu hanya memperlihatkan bagaimana perkataan Yesus yang ditempatkan pada awal kisah terlaksana. Sabda Yesus: "Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapi ke ujung bumi" (TB Kis 1:8). Mula-mula kepercayaan Kristen berakat kuat-kuat di Yerusalem, tempat jemaat pertama bertambah karunia dan jumlahnya (1-5). Tidak lama kemudian kepercayaan itu mulai merambat, hal mana dipersiapkan oleh semangat universalis yang menjiwai orang-orang Yahudi berbudaya Yunani yang masuk Kristen dan oleh pengusiran mereka setelah Stefanus mati sahid (TB Kis 6:1-8:3). Iman Kristen sampai di daerah Samaria (TB Kis 8:4-25) dan juga di daerah di sebelah selatan dan timur Yerusalem hingga ke pantai dan kota Kaisarea (TB Kis 8:26-40; 9:32-11:18). Dalam pada itu cerita tentang pertobatan Paulus memberitahu kita bahwa di kota Damsyik sudah ada orang-orang Kristen dan begitu pewartaan Injil di daerah Kilikia sudah dipersiapkan juga (TB Kis 9:1-30). Ulangan seperti tercantum dalam 9:31 (yang masih menyebutkan daerah Galilea) menonjolkan bagaimana iman Kristen meluas. Kemudian kota Antiokhialah yang menerima Kabar Gembira (TB Kis 11:19-26). Selanjutnya kota itu menjadi pusat pewartaan sementara memupuk hubungan baik dengan Yerusalem, tempat dimusyawarahkan soal-soal utama mengenai pewartaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi (TB Kis 11:27-30; 15:1-35). Sebab memanglah sudah tiba saatnya Injil dibawa juga kepada mereka. Setelah Kornelius masuk menjadi Kristen dan Petrus dipenjarakan di Yerusalem, maka rasul itu berangkat entah kemana (12). Selanjutnya Pauluslah yang memainkan peranan penting dalam kisah Lukas. Sebelum konsili di Yerusalem Paulus sudah pergi ke pulau Siprus dan ke daratan Asia Kecil (13-14). Sesudahnya Paulus berlayar ke daerah Makedonia dan Yunani (15:36 - 18:22; 18:23-21:17). Paulus selalu kembali ke Yerusalem dan penahananya di kota itu, lalu penahanannya di kota Kaisarea (TB Kis 21:18-26:32) memberi Paulus kesempatan membiarkan diri sebagai tawanan, meskipun tetap sebagai pewarta Injil lalu dibawa ke Roma tempat ia dengan terbelenggu mewartakan Kristus (27-28). Dilihat dari Yerusalem maka ibu kota kerajaan Roma itu sungguh-sungguh merupakan "ujung bumi". Maka Lukas boleh mengakhiri kitabnya.
Boleh jadi orang menyesal, bahwa Lukas tidak menceritakan apa-apa tentang karya rasul-rasul lain dan tidak pula tentang pendirian beberapa jemaat penting, seperti misalnya di kota Aleksandria, atau malahan di kota Roma sendiri. Sudah pasti bahwa di kota itu iman Kristen sudah tertanam sebelum Paulus tiba (lihat surat kepada jemaat di Roma, yang ditulis Paulus selama perjalanannya yang ketiga). Juga tentang karya Petrus di luar Palestina tidak dikatakan apa-apa. Pauluslah yang menduduki tempat yang menyolok dalam kisah Lukas, sehingga dalam bagian kedua Kis hanya Paulus saja yang masih berperan. Tetapi justru oleh karena Lukas berdiam diri dan meninggalkan banyak soal, maka kita mendapat jaminan yang paling baik bagi apa yang dikisahkannya. Ia tidak menceritakan apa- apa, kecuali kalau ia mengetahuinya baik oleh karena menyaksikan sendiri maupun karena mendapat dari sumber-sumber yang nilainya dapat diawasi. Kecuali itu Kis bukanlah sebuah kitab ilmu sejarah yang utuh lengkap, melainkan sebuah penjelasan mengenai daya perambat rohani yang terkandung dalam agama Kristen. Serta ajaran teologis yang dapat ditarik Lukas dari kejadian-kejadian yang diketahuinya mempunyai nilai universil yang tidak dapat diganti dan yang membuat karyanya berharga tinggi.
Sumbangan di bidang ajaran adalah berganda. Iman akan Kristus yang menjadi dasar pewartaan rasuli disajikan dengan pemerincian yang semakin tumbuh. Mula-mula iman akan Kristus itu berpusatkan pada kejayaan manusia Yesus yang telah menjadi Kurios berkat kebangkitanNya (TB Kis 2:22-36), kemudian oleh Paulus Yesus diberi gelar "Anak Allah" (TB Kis 9:20). Berkat wejangan-wejangan yang tercantum dalam Kis kita mengenal ayat-ayat utama dari Kitab Suci yang digunakan umat berkat pimpinan Roh Kudus sebagai sarana untuk merumuskan ajaran mengenai Kristus dan sebagai pembuktian bagi orang-orang Yahudi. Baiklah diperhatikan khususnya apa yang dikatakan tentang Yesus sebagai Hamba Allah (TB Kis 3:13, 26; 4:27, 30; 8:32-33) dan sebagai Musa yang baru (3:22 dst; 7:20 dst). Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan Mzm 16:8-11 (Kis 2:24-32; 13:34-37). Sejarah umat terpilih menjadi peringatan bagi orang-orang Yahudi, supaya jangan menentang kasih karunia Allah (7:2-53; 13:16-41). Di hadapan orang-orang bukan Yahudi disodorkan dalil-dalil yang diambil dari ajaran tentang Allah yang lebih umum (TB Kis 14:15-17; 17:22-31). Tetapi para rasul pertama-tama "saksi" (TB Kis 1:8+) dan Lukas meringkas pemberitaan mereka (TB Kis 2:22+) dan bercerita tentang "tanda-tanda" ajaib yang mereka lakukan. Persoalan paling gawat bagi Gereja yang baru lahir ini ialah: bagaimana orang-orang bukan Yahudi dapat menolong keselamatan. Tentang persoalan itu Kis memberi keterangan yang jitu: para saudara di Yerusalem terpimpin oleh Yakobus tetap setia pada hukum Taurat Yahudi (TB Kis 15:1, 5; 21:20) dst. Sebaliknya, orang-orang "ke-Yunanian" yang juru bicaranya yalah Stefanus merasa perlu melepaskan ibadat dalam Bait Allah. Petrus dan terutama Paulus dalam konsili di Yerusalem memenangkan asas bahwa hanya iman akan Kristus menyelamatkan, sehingga tak perlu orang-orang bukan Yahudi menepati hukum Taurat dan bersunat. Namun demikian tetap benar bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi, sebagaimana dinyatakan oleh Lukas juga. Paulus selalu terlebih dahulu menghadapi orang-orang Yahudi. Baru setelah ditolak oleh kaum sebangsanya ia pergi kepada orang-orang bukan Yahudi (TB Kis 13:5+). Mengenai cara hidup jemaat-jemaat purba Kis juga memberi informasi yang sangat berharga: tentang jemaat muda di Yerusalem yang bersembahyang dan yang yang angggota-anggotanya membagi-bagikan harta miliknya; tentang caranya orang dibaptis dan tentang baptisan dalam Roh Kudus (TB Kis 1:5+); tentang Ekaristi yang dirayakan (TB Kis 2:42+); permulaan penyusunan sebuah jemaat sebagai organisasi, yang mempunyai nabi-nabi" dan "pengajar-pengajar" (TB Kis 13:1+), ataupun "penatua" yang mengepalai jemaat di Yeruslem (TB Kis 11:30) dan yang oleh Paulus diangkat pada semua jemaat yang didirikannya (TB Kis 14:23). Kesemuanya itu dinaungi, dibimbing dan dijiwai oleh embusan tak kelihatan dari Roh Kudus. Dalam injilnya Lukas sudah menekankan peranan Roh Kudus itu (Luk 4:1+) dan dalam Kis ia terus memperlihatkan bahwa Roh Kudus itulah yang berkarya dalam perambatan Gereja (Kis 1:8+), sehingga Kis dapat diberi judul "Injil Roh Kudus". Itulah sebabnya maka karya Lukas itu penuh dengan kegembiraan rohani dan gejala-gejala adikodrati yang hanya mengherankan mereka yang tidak sampai memahami peristiwa tunggal itu, ialah lahirnya agama Kristen. Pada kekayaan ajaran tersebut masih perlu ditambahkan berita-berita tentang sekian banyak kejadian kongkrit yang hanya kita ketahui berkat Kis: kehalusan budi dan jiwa, yang digunakan Lukas untuk menggambarkan tokoh-tokoh kisahnya: adegan-adegan lucu dan menarik hati seperti pidato Paulus di hadapan raja Agripa (26) dan bagian-bagian yang mengharukan hati seperti pidato perpisahan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (TB Kis 20:17-38). Mengingat kesemuanya itu niscaya orang sependapat dalam menilai kitab yang jenisnya tunggal dalam Perjanjian Baru ini sebagai sebuah karangan yang penuh harta kekayaan. Seandainya tidak ada, maka pengetahuan kita tentang awal-mula agama Kristen sangat kurang.
Sama dengan teks seluruh Perjanjian Baru, teks Kis juga sampai kepada kita dengan macam-macam varian mengenai hal-hal kecil-kecil. Tetapi dalam teks Kis terdapat lebih banyak kelainan dalam apa yang disebutkan sebagai "teks Barat" (dalam naskah Bezae, dalam terjemahan kuno ke dalam bahasa Latin dan Siria dan pada beberapa pujangga Gereja dahulu). Dan varian-varian itu layak diberi perhatian. Di samping sejumlah kerusakan yang mudah menyusup ke dalam sebuah teks populer yang kurang bersih dari resensi Aleksandria, terdapatlah dalam teks Barat tersebut sejumlah tambahan konkrit dan khas yang barangkali asli juga. Varian-varian teks Barat yang paling penting dimuat dalam catatan-catatan terjemahan ini.
Ende: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini
be...
KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.
Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.
Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.
Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan
Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.
Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja
Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. 1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.
Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. 12:16; lbr. 10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. 3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.
Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.
Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat
dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo.
Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).
Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. 13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.
Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. 5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.
Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.
Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus
Rasul-rasul jang disebut namanja dalam 1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.
Umat dipimpin oleh Roh Kudus
Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. 14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. 16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. 1:8).
Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.
Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan 5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (15:28).
Suatu kesimpulan
Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.
Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.
Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi
1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.
2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta
menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan
penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik
tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan
chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan
itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja
Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas
"dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (
Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.
3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubaha...
NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubahan hidup dengan kelahiran. Ia berkata kepada pemimpin Yahudi itu, "Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3; band. Yohanes 3:5; 1Petrus 1:22, 23). Perjanjian Baru mengacukan orang-orang Kristen baru sebagai " manusia yang belum dewasa (bayi-bayi ) dalam Kristus" (1Korintus 3:1; lihat juga Ibrani 5:13).1 Sebagai bayi dalam Kristus, orang Kristen baru itu terbuka bagi segala bahaya dan bagi kebahagian anak-anak yang baru lahir.
Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita melihat "proses lahir baru" Saulus dari Tarsus (lebih dikenal sebagai rasul Paulus).2Dalam sajian ini, kita akan melanjutkan pelajaran kita tentang Kisah 9, dengan melihat hari-hari pertama Saulus sebagai orang Kristen baru.3Dari kisah itu kita akan menarik beberapa "nasihat orang dewasa bagi para bayi dalam Kristus."
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan ...
KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan macam apakah yang telah saya capai sebagai orang Kristen?" Paulus menuliskan kata-kata sedih ini kepada orang Kristen yang tidak bertumbuh secara rohani sebagaimana seharusnya: "Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi ... yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya" (1Korintus 3:1, 2).
Tidak ada salahnya dilahirkan sebagai bayi; namun adalah tragis untuk tetap menjadi bayi. Jika pengujian jujur Anda mengungkapkan bahwa Anda belum bertumbuh sebagaimana seharusnya, putuskanlah untuk "bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala" (Efesus 4:15).
CATATAN KHOTBAH
Richard Rogers menulis bahwa menurut Kisah 9:27, Barnabas berkata bahwa gereja di Yerusalem harus menerima Saulus sebagai anggota sebab (1) Saulus telah melihat Tuhan, (2) ia telah berbicara dengan Tuhan, dan (3) ia telah memberitahu orang lain tentang Tuhan. Rogers berkata bahwa kita juga perlu "melihat Tuhan (dengan mempelajari Alkitab), bicara dengan Tuhan (dalam doa), dan bicara dengan orang lain tentang Yesus (dalam penginjilan). Rogers menyebut semua itu merupakan kualitas Perubahan, Persekutuan, Pengakuan (Richard Rogers, "The Need of Placing Membership in a Local Church," Pelajaran yang dikhotbahkan di Sunset church of Christ, Lubbock, Texas, n.d.)
PERJALANAN MULA-MULA SAULUS
- 1. Saulus meninggalkan Yerusalem menuju Damsyik, "berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh" orang Kristen (9:1; 22:5; 26:12).
- 2. Setelah bertemu Yesus di jalan ke Damsyik, Saulus masuk ke kota itu dan diberitahu oleh Ananias untuk dibaptis. Dengan segera ia mulai memberitakan injil (9:20-22).
- 3. Saulus mengasingkan diri ke tanah Arab (Galatia 1:17) dan belakangan kembali ke Damsyik. Untuk melepaskan diri dari kemarahan orang-orang Yahudi, ia meninggalkan kota itu pada malam hari dalam sebuah keranjang, (Kisah 9:23-35) lalu ia pergi ke Yerusalem Di situ ia diterima oleh Barnabas, dan ia bertemu dengan Petrus dan Yakobus (Kisah 9:26-28; Galatia 1:18, 19).
- 4. Diancam kembali oleh orang-orang Yahudi, Saulus/ Paulus diungsikan ke Kaisarea oleh saudara-saudara dan kemudian dipulangkan ke Tarsus (9:29, 30).
- 5. Sewaktu di Tarsus untuk kira-kira tujuh tahun, Paulus menginjil di Kilikia dan Siria (Galatia 1:21). Barnabas membawa Saulus dari Tarsus ke Antiokhia di mana ia dan Saulus bekerja selama satu tahun (Kisah 9:19-25).
Kota-Kota Dalam Dunia Perjanjian Baru
"[Damsyik] dikelilingi oleh perbukitan dan dibatasi oleh gurun pasir, dengan berkilo-kilometer taman bunga yang berpotongan dengan banyak aliran sungai dan kanal, dimeriahkan dengan keceriaan dan kapal-kapal niaga. Di pelbagai sudut, bazaar, dan pasarnya terdapat banyak sutera, batu permata, gading, karpet, dan pedang; para pejalan yang kehausan biasanya melepaskan dahaga mereka dengan jus jeruk yang didinginkan oleh salju yang berasal dari bukit-bukit Lebanon. Dinding-dinding dan menara-menaranya dipisahkan oleh kubah-kubah dan pintu gerbang-pintu gerbang yang sangat besar, dan melalui salah satu pintu gerbang itu, yaitu Pintu Gerbang Timur ... Saulus sendiri harus dituntun masuk." Spreading the Gospel
Bernard R. Youngman "[Damsyik] merupakan pusat jaringan perdagangan yang sangat besar dengan banyak jalan yang sangat lebar untuk iring-iringan niaga hingga mencapai Siria utara, Mesopotamia, Anatolia, Persia, dan tanah Arab. Jika "‘Jalan’ baru agama Kristen tumbuh subur di Damsyik, maka Jalan itu akan dengan cepat mencapai semua tempat tersebut ... Dari sudut pandang Sanhedrin dan Saulus si kepala penganiaya, Jalan itu harus dihentikan di Damsyik." The NIV Study Bible "Dataran dimana Tarsus terletak adalah dikelilingi oleh deretan pegunungan tinggi di sebelah utara dan barat laut, pegunungan itu tertutup salju hampir di sepanjang tahun. Wilayah di luar Tarsus dicapai melalui sebuah jalan masuk yang menembus deretan gunung itu yang disebut Gerbang Kilikia, jalan ini merupakan satu-satunya jalan masuk ke Kilikia dari arah barat. Bagian timur Kilikia dikelilingi juga oleh deretan gunung, dan melalui deretan gunung ini terdapat dua jalan tembus yang terkenal ... yang memberi jalan masuk ke Siria."
New Commentary on Acts J.W. McGarvey "Kaisarea dibangun oleh Herodes yang Agung di tempat kediaman bangsa Fenisia ... Kota ini dilengkapi dengan pelabuhan buatan yang bagus sekali, sehingga pelabuhan ini menjadi pelabuhan utama di dalam kerajaan Herodes. Herodes menyebut kota baru ini ... Kaisarea untuk menghormati Kaisar Augustus. Setelah tahun 6 S.M. kota itu menjadi tempat kediaman para gubernur Romawi di Yudea yang mendirikan pusat pemerintahan mereka di istana Herodes (band. 23:35)." The Book of the Acts, rev. ed. F.F. Bruce
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kri...
Catatan Akhir:
- 1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kristen. Memulai sebagai seorang bayi tidaklah salah; yang sangat salah adalah tetap menjadi bayi seumur hidup!
- 2 Sebagaimana dalam pelajaran sebelumnya, saya akan memakai kembali kedua nama itu: Saulus dan Paulus.
- 3 Saya kadang-kadang akan mengacukan para murid Kristus sebagai "orang Kristen," meskipun julukan itu tidak muncul sampai dengan 11:26.
- 4 Setiap orang yang selamat ditambahkan kepada gereja ini (lihat catatan tentang 2:41, 47).
- 5 William F. Beck, The New Testament in the Language of Today. (Huruf miring oleh saya.) Beberapa orang mengira "rumah tangga" dalam 1Timotius 3:15 artinya "Bait Allah," namun dalam konteks "rumah" (dari oikos) dalam ayat 15, makna kata itu tentunya sama dengan yang terdapat dalam ayat 4, 5, dan 12. Di seluruh nas ini Paulus membandingkan keluarga Allah dengan keluarga para pemimpin gereja.
- 6 Jika tepat, dapat pula ditambahkan pelbagai pendapat tentang ungkapan penghargaan untuk keluarga jasmaniah.
- 7 Karena sekarang ini banyak orang meremehkan gereja, poin ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.
- 8 Lagi, lihat catatan tentang 2:41, 47.
- 9 Saya menduga Ananias mampu melenyapkan keraguan apapun yang mungkin menghinggapi saudara-saudara itu.
- 10 NIV juga menulis "bergabung." 11W.E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine’s Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1985), 334. (Huruf miring oleh saya.) Ini adalah kata yang diterjemahkan "bersatu" dalam Matius 19:5. Lihat Lukas 15:15; Kisah 5:13; 10:28 untuk pemakaian lain kata-kata ini.
- 12 Julukan "anggota" berasal dari Roma 12 dan 1Korintus 12, dimana individu-individu Kristen dibandingkan dengan anggota- anggota tubuh jasmani: kaki, tangan, mata, kuping, dll. Untuk menjadi "anggota" sebuah jemaat lokal tidak berarti "nama orang itu ada dalam daftar," namun sebaliknya orang itu merupakan bagian yang berfungsi dalam jemaat itu. "Menjadi anggota" sebuah jemaat artinya mengungkapkan keinginan untuk bekerja dalam jemaat itu.
- 13 Kadang-kadang seseorang dibaptis jauh dari rumahnya dan berencana untuk menjadi bagian dari jemaat dimana ia tinggal.
- 14 Lihat catatan tentang 20:28 dalam pelajaran akan datang.
- 15 Jemaat yang alkitabiah tidak harus memiliki para penatua, namun setiap jemaat harus mengarah kepada pemilihan orang-orang yang memenuhi syarat sebagai penatua sesegera mungkin (Titus 1:5). Bahkan jika tidak ada para penatua dalam satu jemaat, kita masih perlu bertanggung jawab kepada seseorang. Menjadi bagian dari satu jemaat lokal dapat membantu menumbuhkan rasa tanggung jawab kita.
- 16 Lagi, lihat catatan tentang 20:28.
- 17 Kita punya masalah yang tidak dimiliki Saulus: dalam era Saulus tidak ada denominasi, namun sekarang ini ada banyak denominasi, jadi pertama-tama kita perlu memastikan bahwa jemaat mana saja yang kita akan "menggabungkan diri" adalah jemaat yang mengikuti prinsip-prinsip Firman Allah.
- 18 Lihat artikel tambahan " ‘bergabung dangan’ Jemaat Lokal" dalam seri pelajaran ini.
- 19 Ini menunjukkan kita tidak perlu menerima siapa saja dan setiap orang ke dalam persekutuan jemaat lokal secara otomatis. Bagaimanapun, jika tidak ada alasan yang memaksa untuk melakukan sebaliknya, orang-orang yang telah dibaptis secara alkitabiah (berarti ditambahkan kepada gereja Tuhan) biasanya memang diterima.
- 20 Mereka mungkin terkejut bahwa Saulus dapat melihat kembali dengan begitu cepatnya, namun mereka tidak terkejut saat melihat dia. Tempat tujuannya adalah sinagoga-sinagoga di Damsyik (9:2).
- 21 Kenyataannya, inilah satu-satunya kesempatan dimana ungkapan itu muncul dalam kitab Kisah, meskipun dalam 13:33 Paulus menggunakan sebagian dari istilah itu.
- 22 Ini tidak untuk mengatakan bahwa istilah "Anak Allah" dipakai dalam kaitannya dengan penampakan Yesus, namun Yesus muncul sebagai Dia yang bicara dari sorga, yaitu sebagai kehadiran Allah.
- 23 Paulus memakai istilah itu sekitar lima belas kali dalam surat-suratnya.
- 24 Untuk contoh dimana penalaran Paulus sejalan dengan pemikiran ini, lihat Kisah 13:6-14; 17:1-3, 10.
- 25 Bandingkanlah 6:9.
- 26 Ia akan masuk dahulu ke dalam sinagoga jika tempat itu memiliki sinagoga, dan biasanya memang ada. Untuk satu pengecualian, lihatlah pekerjaan Paulus di Filipi dalam Kisah 16.
- 27 Pada suatu ketika Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), yang memampukan dia untuk mengadakan "tanda-tanda seorang rasul sejati," yang mencakup "tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa (2Korintus 12:12), dan memberi dia kemampuan untuk menumpangkan tangannya ke atas orang-orang Kristen dan memberi mereka pelbagai karunia mujizatiah (Kisah 19:1-7). Lukas tidak mengatakan kapan Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), apakah pada saat peristiwa dalam Kisah 9 atau setelahnya. Di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik, Saulus kemungkinan besar berbicara berdasarkan pengilhaman, "membingungkan orang-orang Yahudi," tetapi kita tidak tahu pasti.
- 28 Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 29 Faktor lainnya sudah tentu adalah Roh yang ada dalam dirinya.
- 30 Dalam Galatia 1:11-24, Paulus berbicara tentang waktu ia menjadi orang Kristen. Ayat-ayat itu akan digunakan dalam pelajaran ini untuk menambah informasi dalam Kisah 9.
- 31 Lihat peta dalam seri pelajaran ini.
- 32 Galatia 1:17b. Ayat ini cocok juga berada di antara 9:22 dan 9:23 seperti juga di tempat lainnya.
- 33 Beberapa orang mengetengahkan bahwa Gunung Sinai berada tepat di bagian selatan tanah Arab (Galatia 4:25) dan hal itu mengesankan bahwa Saulus mengadakan perjalanan rohani ke Sinai sebagaimana yang pernah dilakukan Musa dan Elia, namun kita tidak punya bukti untuk perjalanan itu.
- 34 Catatan Paulus tentang Yesus yang menetapkan Perjamuan Tuhan ditulis sebelum Injil mana saja mencatat peristiwa itu.
- 35 Oleh sebab itu, ia sama sekali tidak lebih rendah dari rasul-rasul lainnya (2Korintus 12:11).
- 36 Yohanes 1:42.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) ORANG BAIK YANG BELUM SELAMAT! (Kis 10:24-48; 11:12-18)
Kisah 10 bercerita tentang perubahan hidup Kornelius dan orang seisi rumahnya. Pentingnya per...
ORANG BAIK YANG BELUM SELAMAT! (Kis 10:24-48; 11:12-18)
Kisah 10 bercerita tentang perubahan hidup Kornelius dan orang seisi rumahnya. Pentingnya peristiwa itu terlihat dari panjangnya tulisan yang diberikan untuk peristiwa itu (lebih panjang dari kisah perubahan hidup mana saja1), ditambah dengan fakta bahwa kisah itu diceritakan dua kali secara rinci, secara berulang-ulang.2
Fakta yang paling menakjubkan adalah bahwa hal ini merupakan perubahan hidup orang baik! Almarhum N. B. Hardeman memiliki satu pelajaran yang berjudul "Cornelius Shames Us (Kornelius Mempermalukan Kita)," dimana ia menunjukkan bahwa sebelum Kornelius menjadi orang Kristen, ia bahkan lebih baik daripada sebagian besar dari kita. C. Bruce White menekankan lima sifat Kornelius:3(1) Ia murid yang tulus. Ia adalah "orang yang tulus" dan "orang saleh dan orang yang takut akan Allah." Ia adalah orang jujur di dalam dunia yang tidak jujur.4(2) Ia ayah yang setia. Ia terbukti telah mampu mengajar orang seisi rumahnya; mereka semua percaya kepada Allah sejati (simak Yosua 24:15; Efesus 6:4). (3) Ia orang non-Yahudi yang dermawan. Ia memberi "banyak sedekah [pemberian derma]" kepada orang miskin.5(4) Ia bakal calon orang Kristen pendoa. Ia "senantiasa berdoa kepada Allah." Yang paling luar biasa adalah bahwa (5) ia orang Romawi yang dihormati. Ia "terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi." 6Umumnya, orang Yahudi membenci orang Romawi, namun mereka membuat pengecualian terhadap kasus Kornelius yang takut akan Allah.7Sifat-sifat lainnya boleh juga ditambahkan ( ia seorang pendengar yang rendah hati, dll.). Tanpa diragukan lagi, ia adalah orang yang menonjol.
Meskipun begitu, Kornelius belumlah selamat. Malaikat itu menyuruh dia untuk menjemput Petrus, "Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu" (11:14; huruf miring oleh saya). Kornelius merupakan contoh kebenaran klasik bahwa tidak ada satu orang pun yang cukup baik untuk diselamatkan berdasar-kan kebaikannya saja. Orang hidup yang paling baik sekalipun tetap seorang pendosa yang membutuhkan keselamatan (Roma 3:23; 6:23)! Dibandingkan dengan Allah dan standar-Nya, "segala kesalehan kami seperti kain kotor" (Yesaya 64:6). Tidak ada keselamatan tanpa darah Kristus (Ibrani 9:22)! Kornelius dan orang seisi rumahnya membutuhkan darah Kristus—begitu juga kita.
Marilah kita lanjutkan pelajaran kita tentang perubahan hidup orang baik ini. Sebelumnya, kita telah amati bahwa merubuhkan penghalang tidak pernah mudah. Kita telah melihat bagaimana Allah harus turun tangan berkali-kali untuk menyatukan bangsa Yahudi dan non-Yahudi. Dibandingkan dengan yang lainnya, perubahan hidup ini menampilkan lebih banyak peristiwa mujizatiah. Akibat-nya, dari semua kisah perubahan hidup dalam kitab Kisah, perubahan hidup ini kemungkinan adalah yang paling disalah-pahami. Saya berharap beberapa pertanyaan yang lebih umum akan terjawab di dalam pelajaran ini.
ORANG BAIK MENANTIKAN PEMBERITA INJIL (Kis 10:24-27)
Di akhir pelajaran kita sebelumnya, sepuluh orang sedang dalam perjalanan ke arah utara Yope: Petrus, enam orang Kristen Yahudi yang dipilih, dan tiga utusan Kornelius. Mereka bermalam di suatu tempat di jalan itu; lalu, "pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea" (10:24a), tempat tujuan mereka. Karena yang mengarahkan Kornelius untuk menjemput Petrus adalah seorang malaikat, maka perwira pasukan itu yakin sekali rasul itu akan datang. Demikianlah "Kornelius sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul" (ay. 24b). Apakah Kornelius telah mengantisipasi lamanya perjalanan tersebut sehingga ia memanggil sanak saudaranya dan para sahabatnya untuk berkumpul pada waktu yang ia perkirakan mereka akan tiba, atau apakah salah satu dari hamba yang berjalan bersama Petrus mendahului mereka,8untuk memberi Kornelius waktu yang cukup untuk mengumpulkan bersama orang-orang itu? 9Kita tidak tahu, namun fakta dimana para sahabatnya dan sanak keluarganya itu merespon panggilan Kornelius telah mengungkapkan sifat menonjol lainnya dari perwira pasukan ini: Ia seorang pengundang yang berpengaruh.
Kornelius tidak menyambut rasul itu di luar rumah melainkan menunggu di dalam rumah, mungkin ia bertanya-tanya apakah Petrus, seorang Yahudi, bersedia masuk ke dalam rumahnya. Bangsa Yahudi percaya bahwa masuk ke dalam bangunan non-Yahudi membuat mereka secara resmi tidak tahir (ay. 28; band. Yohanes 18:28). Bagaimanapun, Petrus tidak datang jauh-jauh hanya untuk berkhotbah di serambi depan. Langkah lain dalam merubuhkan tembok prasangka terjadi ketika Petrus dengan berani berjalan melewati pintu depan rumah Kornelius.
Sewaktu Petrus masuk ke rumahnya, Kornelius begitu gembiranya. Ia bergegas menemui rasul itu dan "tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus" (ay. 25). 10Kata Yunani yang diterjemahkan "menyembah" "menunjukkan sikap memberi hormat, baik yang diberikan kepada mahluk ciptaan atau kepada sang Pencipta."11
Bisa jadi Kornelius semata-mata ingin memperlihatkan rasa hormat kepada Petrus sebagai utusan yang dipilih Allah. Pemandangan itu sangatlah menakjubkan: Seorang tentara Romawi membungkuk di hadapan seorang Yahudi, sang penakluk membungkuk di hadapan orang yang ditaklukkan.12Penghalang itu mulai bergetar! Apapun motivasi perwira pasukan itu, Petrus tidak mengizinkan adanya kesan yang salah.13Hanya Allah yang harus disembah! (Lihat Matius 4:10; 1Korintus 8:4, 6.) Dengan segera Petrus menegakkan dia, katanya, "Bangunlah, aku hanya manusia saja" (ay. 26). Betapa bedanya dengan mereka yang mengaku sebagai penerus Petrus, yang mengizinkan manusia membungkuk di hadapan mereka, dan yang menjulurkan jari tangannya yang bercincin untuk diciumi. 14Seorang saudara mengkaitkan peristiwa ini:
Saudara W. B. West, mantan Dekan Harding Graduate School of Religion di Memphis [Tenn.], pernah beraudiensi dengan "bapa suci" (bersama dengan ratusan orang lainnya). Katanya ketika sri paus memasuki ruangan, setiap orang berlutut. Ia juga mulai berlutut namun kemudian ia teringat perkataan Petrus kepada Kornelius. Meskipun ia tidak bermaksud untuk bersikap kurang ajar, ia tetap berdiri tegak.15
Ketika Petrus dan Kornelius berjalan masuk ke rumah perwira pasukan itu, mereka saling berbicara sebagai orang yang sederajat (ay. 27a). Ketika mereka tiba di ruangan tempat para sahabat dan sanak keluarga Kornelius menunggu, rasul itu pastilah merasa takjub. Yang Petrus bayangkan kemungkinan adalah Kornelius bersama dengan sanak keluarga terdekatnya ditambah dengan hamba-hamba seisi rumahnya. Sebaliknya, ia "mendapati banyak orang sedang berkumpul" (ay. 27b; huruf miring oleh saya). Seorang penulis menggambarkan apa yang mungkin Petrus lihat:
Ia melihat ke sekeliling ruangan yang berlantai marmer dan mosaik itu, dilengkapi dengan beberapa meja dan dipan, ditutupi dengan tirai sutera. Ia melihat kaum pria dan perempuan dalam jubah dan gaun Romawi, para tentara yang bergemerlapan dalam pangkat dan seragam mereka yang beraneka ragam, para hamba yang mengintip dari ambang pintu ....16
Tiga hari sebelumnya, Petrus pasti berpikir bahwa ia mustahil akan segera berdiri di bawah atap rumah orang non-Yahudi, dikelilingi oleh sekumpulan orang, namun nyatanya ia sekarang berada di situ! Banyak hal telah terjadi selama tiga hari itu—di dalam kehidupan dan hati Petrus!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 10:24-48; 11:12-18)
Selagi Anda membaca kisah perubahan hidup Kornelius, janganlah sampai terperangkap dalam pelbagai mujizat spektak...
KESIMPULAN (KIS 10:24-48; 11:12-18)
Selagi Anda membaca kisah perubahan hidup Kornelius, janganlah sampai terperangkap dalam pelbagai mujizat spektakular yang menyertainya. Setiap kasus perubahan hidup memiliki hal-hal yang bersifat tidak tetap dan yang bersifat pokok. Yang bersifat tidak tetap adalah rincian khas kasus itu; yang bersifat pokok adalah inti perubahan hidup itu, yaitu yang pokok bagi keselamatan. Sifat ketidaktetapan dari kasus ke kasus tidaklah sama; sedangkan sifat pokoknya tidak berubah.72 Allah "tidak membedakan orang"; Ia "tidak mengadakan perbedaan" antara kita (10:34; 15:9). Cara Kornelius dan para sahabatnya diselamatkan adalah sama seperti cara setiap orang sebelum dan sesudah mereka diselamatkan. Mereka harus percaya (10:43; 15:11),73bertobat (11:18), dan dibaptis (10:48). Begitulah cara mereka diselamatkan oleh kasih karunia Allah (15:11), begitulah cara Anda dan saya diselamatkan oleh kasih karunia Allah!
Jadi jika Anda belum menjawab Tuhan Anda, mengapa tidak melakukannya sekarang?
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Di akhir pelajaran, Anda mungkin mau memberikan garis besar sederhana ini di papan tulis sebagai suatu ringkasan:
Bagaimanakah cara Kornelius diselamatkan? Oleh kebaikan hidupnya? Tidak. Oleh manifestasi mujizatiah? Tidak. Melalui ketaatan yang percaya penuh? Ya. Mendengarkan Firman (11:14) Percaya (10:43) Bertobat (11:18) Dibaptis (10:48) Apakah ia diselamatkan oleh kasih karunia? Ya! (15:11).
Bagi mereka yang hidup di Amerika, poster Paman Sam yang berbunyi, "Aku Mau Kamu!" bisa menjadi alat bantu peraga untuk mengakhiri pelajaran ini. Mungkin seseorang yang bekerja dalam kantor perekrutan tentara dapat membantu Anda untuk memperoleh poster itu. Jika Anda tidak dapat memperolehnya, seorang teman pelukis mungkin dapat membuat sketsanya untuk Anda.
CATATAN KHOTBAH
Banyak orang tidak sadar bahwa untuk membuat khotbah yang baik diperlukan pendengar dan pengkhotbah yang baik juga. Dalam banyak hal, para pendengar adalah lebih penting daripada pengkhotbah. Ayat 33 dari pasal 10 dapat dipakai untuk mengkhotbahkan "Pendengar Yang Ideal": (1) "Kami semua sudah hadir di sini." Betapa inginnya kita hal itu selalu terjadi dalam setiap perhimpunan (Ibrani 10:25)! Betapa kami ingin juga setiap orang mengundang para sahabat dan sanak keluarganya sebagaimana yang Kornelius lakukan! (2) "Di hadapan Allah." Semua orang perlu mengerti bahwa kita berada di hadapan Allah dan Ia melihat segala sesuatu yang kita lakukan (band. Matius 18:20; 1Korintus 5:4). Tujuan kita bukan untuk menyukakan diri kita, melainkan menyukakan Allah! (3) "Untuk mendengarkan." Ketika sebuah pelajaran dari Firman Allah sedang dikhotbahkan, maka ini bukanlah waktu untuk bertamu atau untuk dihibur, tetapi untuk mendengarkan. Pendengar yang baik adalah penting bagi proses komunikasi. (4) "Apa yang ditugaskan Allah kepadamu." Isi khotbah yang baik bukanlah apa yang kita lebih suka dengarkan tetapi apa yang Allah telah perintahkan—bukan sebagian dari apa yang Ia telah perintahkan, tetapi semua yang Ia telah perintahkan!
Pelajaran ini membahas khotbah Petrus secara singkat dengan maksud untuk dapat berkonsentrasi pada aspek perubahan hidup Kornelius yang istimewa. Khotbah Petrus ini dapat dijadikan satu kajian tambahan yang sangat bagus sekali. Saya menyantumkan juga beberapa catatan akhir untuk membantu Anda memulai menyiapkan diri bagi suatu penyajian.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Kisah terpanjang nomor dua adalah perubahan hidup kaum Yahudi pada Hari Pentakosta (1 pasal, 47 ayat). Perubahan hidup Kornelius m...
Catatan Akhir:
- 1 Kisah terpanjang nomor dua adalah perubahan hidup kaum Yahudi pada Hari Pentakosta (1 pasal, 47 ayat). Perubahan hidup Kornelius menyita satu pasal penuh (48 ayat), dan kisah itu segera diceritakan kembali dalam pasal berikutnya (18 ayat). Perubahan hidup Saulus hanya menyita 19 ayat dalam pasal 9, dan bahkan jika penceritaan kembali pada pasal 22 dan 26 ikut disertakan, jumlah semuanya hanya 38 ayat.
- 2 Faktanya, kebanyakan rincian itu diberikan lebih dari dua kali (seperti halnya penampakan malaikat kepada Kornelius). Kisah perubahan hidup Saulus diceritakan kembali, tetapi jauh setelah beberapa pasal berikutnya.
- 3 C. Bruce White, "The Seeking Centurion," The Preacher’s Periodical (March 1987): 33-35.
- 4 Suap merupakan praktik hidup dalam ketentaraan Romawi, namun Kornelius telah menjauhkan dirinya dari korupsi seperti itu.
- 5 NASB menulis "bangsa Yahudi," namun kata "Yahudi" ditambahkan oleh para penerjemah, kemungkinan karena ungkapan "bangsa" dalam kitab Kisah sering mengacu kepada bangsa Yahudi. Kornelius sudah tentu memberi bantuan yang lumayan besar kepada bangsa Yahudi (ay. 22), namun ia juga mungkin menolong orang-orang non-Yahudi yang membutuhkan pertolongan. NIV menulis "ia memberi dengan murah hati kepada orang-orang miskin."
- 6 Bandingkanlah Kornelius ini dengan perwira dalam Lukas 7:2-5.
- 7 Seorang Yahudi mungkin pernah menyarankan, "Yang masih perlu ia lakukan adalah bersunat!"
- 8 Naskah Roma yang cenderung lebih panjang menulis bahwa "salah seorang hamba itu berlari lebih dahulu dan memberitahukan bahwa [Petrus] sudah tiba."
- 9 Kemungkinan lainnya adalah bahwa setelah Kornelius mengirim para utusan itu ke Yope, ia dengan segera memanggil para sahabatnya untuk mengadakan ibadah doa dan pujian yang terus-menerus sampai juru bicara Allah itu tiba.
- 10 NIV menulis "tersungkur di kakinya dengan perasaan hormat." 11 Lihat catatan kaki dalam ASV. Kata Yunani yang diterjemahkan "menyembah" dalam 10:25 berasal dari kata akar yang sama sebagaimana kata "menghormati" dalam Efesus 5:33 (KJV menulis bahwa isteri harus "menghormati suaminya").
- 12 Perwira pasukan merupakan bagian dari tentara pendudukan di Palestina.
- 13 Petrus tidak menanyakan alasan Kornelius membungkuk, dan kemudian ia juga tidak berkata, "Jika kamu mengerti bahwa aku hanyalah seorang wakil Allah, tidak apa-apa." Petrus menyuruh dia untuk bangun dalam bahasa yang tidak dapat disalah-artikan.
- 14 Lihat Wahyu 19:10; 22:8, 9. Saya pernah berkunjung ke Roma dan telah melihat patung logam Petrus, dimana jari kakinya terus-menerus mengalami kerusakan karena diciumi oleh orang-orang yang percaya takhyul. Petrus pasti akan merasa jijik dengan hal itu! Penerapan ini harus juga diterapkan kepada pelayan Allah mana saja yang mengizinkan orang lain menaburi dia dengan puji-pujian yang hanya patut untuk Allah saja. Petrus menduduki "jabatan" tertinggi yang orang mana saja pernah duduki dalam gereja (kedudukan seorang rasul)- namun ia tetap tidak mengizinkan Kornelius membungkuk di hadapan dia.
- 15 Jimmy Allen, The Need for Revival (Searcy, Ark.: By the Author, 1973), 136-37.
- 16 Bernard R. Youngman, Spreading the Gospel (London: Hulton Educational Publications, 1956), 38.
- 17 Perkataan dalam ayat 28 kemungkinan diucapkan lebih untuk kepentingan keenam saudara Yahudi yang datang bersama dia ketimbang untuk kepentingan bangsa non-Yahudi yang sedang berkumpul. Kebanyakan, jika tidak semua, orang yang hadir itu kemungkinan adalah orang yang "takut akan Allah" seperti Kornelius, dan mereka mengikuti pelbagai ibadah dalam sinagoga. Tentunya mereka mengenal baik isi Taurat maupun pelbagai tradisi bangsa Yahudi.
- 18 Kata Yunani yang diterjemahkan "orang-orang yang bukan Yahudi," dalam Septuaginta (terjemahan Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani) digunakan untuk mengacukan bangsa Filistin yang tidak bersunat. Kata itu merupakan istilah ejekan dan kemungkinan dipakai Petrus untuk menekankan prasangka yang harus diatasi.
- 19 KJV menulis "tanpa penolakan (without gainsaying)." "Gainsay" adalah kata Inggris Kuno yang artinya "berkata menentang." Petrus datang tanpa "membantah."
- 20 Berdasarkan perhitungan Yahudi, sebagian adalah sama dengan keseluruhan. Hari pertama adalah hari malaikat itu menampakkan diri kepada Kornelius. Hari kedua adalah hari Petrus mendapat penglihatan. Hari ketiga adalah hari Petrus dan rombongannya mengadakan perjalanan. Hari keempat adalah hari Petrus dan yang lainnya tiba di Kaisarea. 21Awalnya, ungkapan "membuka mulut (berbicara)" terdengar aneh. (Bagaimana bisa ia bicara dengan mulut tertutup?) Bagaimanapun, "membuka mulut" merupakan suatu pernyataan pembuka yang digunakan dalam Perjanjian Baru apabila sebuah perkataan berbobot akan segera diucapkan.
- 22 Ungkapan zaman kini "diterima berdasarkan penampilan" tidak memiliki implikasi negatif terhadap kata Yunani yang dipakai dalam 10:34.
- 23 1 Petrus 1:17. Kita harus meniru Allah dalam segala hal (Yakobus 2:1-13).
- 24 Lihat Amos 9:7 dan Mikha 6:8.
- 25 Secara harfiah, kata yang diterjemahkan "berkenan" artinya "dapat diterima" (lihat KJV).
- 26 Khotbah yang dicatat Lukas itu perlu waktu kurang dari semenit untuk dibaca dengan keras. Sekali lagi, kita melihat adanya suntingan terilham dari Lukas. Bagaimanapun, haruslah dicatat bahwa kejanggalan dalam teks Yunani pada ayat 36 sampai 38 dan banyaknya ungkapan dalam bahasa Aram di dalamnya merupakan bukti bahwa Lukas tidak mengarang-ngarang isi khotbah ini. Itu merupakan inti dari apa yang Petrus benar-benar katakan.
- 27 Dalam khotbahnya kepada pendengar non-Yahudi ini, Petrus lebih banyak menghabiskan waktunya dalam masalah pelayanan pribadi Yesus dibandingkan dengan isi khotbahnya kepada para pendengar Yahudi.
- 28 Ini mengacu kepada firman yang pertama kali diberikan kepada "anak-anak Israel" (Yahudi).
- 29 Band. Efesus 2:17.
- 30 Ini mencakup bangsa non-Yahudi.
- 31 Petrus boleh jadi telah belajar dari para utusan itu selagi mereka berjalan bersama ke Kaisarea bahwa mereka mengetahui sesuatu tentang Yesus, atau mungkin ia menduga bahwa mereka telah memiliki pengetahuan dasar karena (1) mereka tinggal kurang lebih hanya 112 kilometer dari Yerusalem, (2) Yesus pernah mengadakan perjalanan kemana-mana, dan (3) Filipus tentunya telah memberitakan injil di Kaisarea. Mereka pasti telah mengetahui sesuatu tentang apa yang Yesus telah perbuat, namun sekarang Petrus akan mengajar mereka lebih banyak lagi.
- 32 Kata "Yudea" di sini mencakup seluruh Palestina.
- 33 Sudah sering ditulis bahwa khotbah Petrus kepada Kornelius adalah serupa dengan garis besar Injil Markus (yang secara tradisi merupakan Injil Petrus yang ditulis oleh Markus): Khotbah Petrus berawal dengan baptisan Yohanes (begitu juga Markus) dan berlanjut sampai kebangkitan Yesus (begitu juga dengan Kitab Markus). Bagaimanapun, perbandingan ini tidak dapat dipaksakan, sebab Kitab Markus tidak menyinggung tentang pelbagai penampakan kebangkitan atau fakta tentang Yesus makan dan minum bersama dengan murid-murid-Nya-suatu informasi yang Petrus berikan dalam khotbahnya di pasal 10.
- 34 Allah mengurapi Yesus dengan Roh Kudus ketika Ia dibaptis oleh Yohanes (Lukas 3:21, 22; 4:18, 19). Mengatakan "Allah mengurapai Dia" sama dengan mengatakan "Allah menjadikan Dia Mesias."
- 35 Penekanan dalam khotbah ini (begitu juga dalam Kitab Markus) adalah pada apa yang Yesus lakukan, bukan pada apa yang Ia ajarkan . Meskipun pengajaran Yesus adalah penting, namun yang menyelamatkan kita adalah apa yang Ia lakukan (kematian-Nya di kayu salib), bukan apa yang Ia ajarkan! Allah bisa saja mengutus orang lain untuk mengajarkan apa yang Yesus ajarkan, namun hanya Yesus yang dapat mati bagi kita!
- 36 Yesus tidak menyembuhkan semua orang sakit di Palestina, jadi kata "semua" pasti berarti "semua yang Ia ingin sembuhkan" atau "dari antara semua orang yang sakit."
- 37 Kadangkala di dalam Alkitab, beberapa penyakit jasmani tertentu dihubungkan dengan perbuatan Iblis (band. Lukas 13:16; 2Korintus 12:7; Kitab Ayub). Ini tidak berarti bahwa setiap penyakit ditimbulkan oleh Iblis, juga tidak berarti dalam sakit tidak ada faedahnya (Mazmur 119:67, 71). "Menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis" dapat juga mencakup penyembuhan secara rohani pikiran orang-orang yang berada di bawah kekuasaan Iblis.
- 38 Yohanes 3:2.
- 39 Dengan kata lain, "Engkau telah mendengar tentang hal-hal ini, tetapi sesungguhnya kami telah melihat hal-hal itu dan tahu hal-hal itu adalah benar."
- 40 Secara harfiah, teks itu menulis "pada sebuah pohon" (KJV, NIV) (lihat Ulangan 21:22, 23).
- 41 Terjemahan harfiahnya adalah "menjadi terlihat." Ini berarti tubuh kebangkitan Yesus bisa tidak terlihat jika Allah tidak membuatnya terlihat sehingga para saksi itu dapat melihatnya.
- 42 Beberapa orang telah mengatakan bahwa fakta penampakan diri Yesus hanya kepada mereka yang mengenal Dia melemahkan pernyataan bahwa Ia benar-benar telah bangkit. Bagaimanapun, siapa lagikah yang memenuhi syarat untuk mengenali sosok itu memang benar-benar Yesus? Fakta bahwa Ia menampakkan diri hanya kepada para saksi yang telah dipilih sebelumnya memang dapat melemahkan pernyataan itu hanya jika para saksi itu terbukti tidak dapat dipercaya, atau mereka punya pamrih dalam menyatakan telah melihat Yesus. Keduanya tidak dapat dibuktikan.
- 43 Lukas menganggap yang satu ini sebagai bukti kebangkitan tubuh yang paling meyakinkan (Lukas 24:41-43). Dapatkah sebuah khyalan atau hantu tanpa tubuh makan ikan?
- 44 Matius 28:18-20; Markus 16:15, 16. Dalam kitab Kisah, "bangsa" sering berarti bangsa Yahudi, namun di sini artinya harus "semua bangsa," yaitu bangsa Yahudi dan non-Yahudi.
- 45 Ini adalah kali pertama dalam Kisah dimana Yesus diberitakan sebagai Hakim, namun itu bukan untuk yang terakhir kalinya (17:31). Simaklah 2Timotius 4:1; 1Petrus 4:5.
- 46 Petrus kemungkinan menyinggung beberapa nabi seperti pada khotbahnya sebelumnya (Kisah 2; 3). Orang-orang yang takut akan Allah ini bisa jadi telah mengenal baik nabi-nabi itu.
- 47 Penekanan pada ayat 43 adalah pada kata-kata "Nya" dan "Dia": Keselamatan adalah hanya melalui Kristus. Mengenai orang-orang yang menganut agama penyembah berhala di zaman kini, beberapa orang suka mengatakan, "Agama mereka adalah bagian dari kebudayaan mereka- dan kita tidak boleh merusak kebudayaan mereka." Secara umum kita harus mendorong orang agar tidak meninggalkan akar budayanya, namun bila tiba pada masalah agama, kita harus mengerti bahwa, terlepas betapa semaraknya agama-agama berhala itu, agama-agama itu tidak pernah dapat menyelamatkan! Keselamatan adalah hanya "melalui nama Yesus"!
- 48 Petrus kemungkinan ikut juga merasa takjub. Petrus tidak disinggung sebab penekanannya sekarang pada umat Kristen Yahudi. Petrus telah diyakinkan melalui penglihatan dan perkataan Roh kepada dia. Tujuan pencurahan Roh adalah untuk meyakinkan keenam orang yang datang bersama dengan Petrus.
- 49 Mereka kemungkinan "meninggikan [memuji] Allah" sebab Allah telah mengatakan melalui Petrus bahwa Ia bersedia menerima bangsa non-Yahudi!
- 50 Lihat catatat pada 2:38.
- 51 Kata kerja di sini dengan tepat diterjemahkan oleh NASB, kata itu menunjukkan bahwa Yesus telah mengatakan hal ini lebih dari satu kali. Kita punya satu catatan tentang Yesus mengatakan hal ini dalam 1:4, 5; kita tidak tahu pada kesempatan mana lagi Ia mengatakan kata-kata ini.
- 52 F.F. Bruce, The Book of Acts, rev. ed. (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1988), 217.
- 53 Dalam 10:46 NCV menulis "bahasa-bahasa yang berbeda."
- 54 Kata Yunani yang diterjemahkan "sama" berasal dari isos, yang artinya "sama, sepadan," sebagaimana dalam "segitiga isosceles (sama kaki)" (segitiga yang punya dua sisi yang sama).
- 55 Sebagaimana pada Hari Pentakosta, orang-orang yang mendengarkan itu dapat pula memahami apa yang mereka sedang katakan, sebab di kedua kesempatan itu para pendengar itu memahami apa yang sedang dikatakan oleh para penutur bahasa roh itu (2:11; 10:46).
- 56 I. Howard Marshall, The Acts of the Apostles, Tyndale New Testament Commentaries (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1980), 197. (Huruf miring oleh dia.)
- 57 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 448. (Huruf miring oleh dia.)
- 58 Beberapa orang menggambarkan Roh yang turun itu seperti api yang "menghanguskan" keberdosaan dalam diri Kornelius dan para sahabatnya. Kadang-kadang 15:8, 9 dikutip dalam kaitannya dengan pendapat ini, namun nas itu berkata bahwa hati mereka disucikan oleh iman, bukan oleh Roh.
- 59 Kadang-kadang Yohanes 14:16, 17 dipakai dalam kaitannya dengan pernyataan ini: "Dunia tidak dapat menerima Roh Kudus, dan oleh sebab itu Kornelius dan orang seisi rumahnya bukan lagi bagian dunia." Kata "dunia" sebagaimana yang dipakai dalam Yohanes 14 mengacu kepada para musuh rasul-rasul itu, yang hatinya telah dikeraskan. Kornelius bukanlah musuh para rasul dan tidak memiliki hati yang keras. Ungkapan kunci dalam Yohanes 14:17 dapat diterjemahkan "yang dunia tidak dapat ambil darimu."
- 60 Ungkapan Yunani yang diterjemahkan secara "berturut-turut" dapat berarti "dalam susunan kronologis."
- 61 KJV, NIV, dll., menulis perkataan yang sama.
- 62 Adalah mungkin bahwa para saksi Yahudi itu memang perlu diyakinkan bahwa kehendak Allah adalah Petrus harus menginjili bangsa non-Yahudi.
- 63 Kornelius dan orang seisi rumahnya kemungkinan telah percaya sebelum Roh Kudus turun ke atas mereka (11:17), namun perkataan Petrus dalam 11:4, 15 paling tidak menunjukkan adanya kemungkinan mereka itu belum percaya. Apakah mereka telah percaya atau belum tidaklah penting jika tujuan datangnya Roh itu adalah untuk meyakinkan bangsa Yahudi bahwa Allah telah juga menerima bangsa non-Yahudi. Bagaimanapun, waktu datangnya Roh itu adalah penting sekali bagi mereka yang percaya bahwa tujuannya adalah untuk membuktikan bangsa non-Yahudi itu sudah diselamatkan. Mereka yang percaya bahwa kasus Kornelius membuktikan baptisan air tidak penting tidak dapat menetapkan dengan pasti bahwa Roh itu datang setelah 10:43, bukannya sebelumnya.
- 64 Bruce, 216.
- 65 Pertama sekali, para rasul telah menerima baptisan Roh, kedua, para rasul telah menumpangkan tangan mereka ke atas orang lain (8:18). Kita juga mungkin dapat menyertakan semua orang yang telah dibaptis yang telah menerima karunia Roh "biasa" (non-mujizatiah) (2:38); hingga saat ini, hanya bangsa Yahudi yang telah dibaptiskan.
- 66 "Ia menyuruh mereka"; KJV. Kebanyakan penerjemah percaya ini merupakan perintah kepada Kornelius dan orang seisi rumahnya. Bagaimanapun, teks aslinya dapat diterjemahkan sebagai sebuah perintah kepada keenam orang Kristen Yahudi itu untuk membaptiskan Kornelius dan para sahabatnya. Biasanya, para rasul menghindarkan diri dari membaptiskan orang, untuk menghindari timbulnya pemujaan atas diri mereka (band. 1 Korintus 1:14, 15).
- 67 Lihat catatan tentang 2:41, 47; lihat catatan tentang 20:28 pada pelajaran yang akan datang.
- 68 Beberapa orang mengatakan bahwa Allah telah menetapkan "peraturan-peraturan baru" bagi keselamatan manusia yang berawal dari Kisah 10-bahwa 2:38 tidak berlaku lagi bagi kita sekarang sebab "itu hanya untuk bangsa Yahudi di awal Kekristenan." Pemikiran itu mengabaikan 10:34, 35 dan 15:9. Sejak dari awal Kekristenan, setiap orang telah diselamatkan dengan cara yang sama!
- 69 Jika mereka semua dibaptiskan, penjelasan bagi statistik yang menakjubkan ini tentunya merupakan sikap yang mereka miliki (10:33)!
- 70 Naskah Roma menunjukkan bahwa Petrus tinggal cukup lama di Kaisarea.
- 71 Ingin rasanya saya bisa mengatakan bahwa pelbagai peristiwa dalam Kisah 10 menuntaskan selamanya semua pertanyaan dalam gereja mengenai penerimaan bangsa non-Yahudi, namun sebagaimana kita akan lihat, hal itu tidaklah begitu. Bagaimanapun juga, langkah-langkah besar telah ditempuh, dan tidak lama lagi banyak orang pergi kemana saja untuk memberitakan injil kepada bangsa non-Yahudi (11:20).
- 72 Maksud dari bagan perubahan hidup adalah untuk menunjukkan hal-hal apa saja yang penting. Hal-hal yang penting itu adalah unsur-unsur yang secara konsisten muncul terus-menerus dalam pelbagai kisah perubahan hidup lainnya.
- 73 Sebagaimana telah ditulis sebelumnya, iman dalam hati diiringi oleh iman yang diungkapkan melalui ucapan (Roma 10:9, 10).
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling t...
DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling terkenal dalam sejarah"1dan "salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah manusia"2—perubahan hidup Saulus3Orang Jahat dari Tarsus. Tiga pasal dalam kitab Kisah menceritakan perubahan hidup Saulus:4pasal 9 ketika peristiwa itu terjadi, pasal 22 dan 26 ketika rasul itu memberitahu orang lain tentang peristiwa tersebut.5Untuk memperoleh cerita yang lengkap, kita akan memadukan ketiga cerita tersebut.6
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendenga...
KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendengar pelbagai perintah yang diberikan. Dalam pelajaran ini, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada dia di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang dia untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Selanjutnya, kita akan melihat (4) seorang Kristen yang tidak bersemangat (Ananias, yang enggan menjumpai Saulus) berbeda dengan (5) seorang mualaf yang tidak ragu-ragu (Saulus, yang langsung mentaati ketika diberitahu apa yang harus ia perbuat). Kita juga akan menyinggung sedikit tentang (6) komitmen yang tidak ada akhirnya dari mualaf itu (untuk kepentingan Kristus).
Sebagai penutup, pertimbangkanlah kenyataan ini bahwa rohani Anda sendiri kemungkinan berada dalam "jalan ke Damsyik." Tuhan tidak akan menampakkan diri kepada Anda dalam cahanya yang membutakan, namun cahaya dari Firman Allah cukup untuk menghasilkan iman di dalam hati siapa saja yang jujur (Yohanes 20:30, 31). Jika selama ini Anda melawan panggilan injil Allah, tentunya "sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Kemungkinan sulit bagi Anda untuk mengakui bahwa selama ini Anda sudah salah; mungkin Anda harus banyak berkorban, seperti yang Saulus telah lakukan. Saya menghimbau agar Anda jangan lagi melawan, melainkan menyerah seperti yang Saulus telah lakukan! "Jalan ke Damsyik" Anda dapat menjadi "jalan menuju pemuridan" Anda !
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gospel Services memiliki satu pelajaran dalam bentuk slide yang berjudul "Perubahan Hidup Kepala Segala Orang Berdosa." Hubungi Gospel Service untuk keterangan lebih lanjut: P.O. Box 262302, Houston, TX 77207 (1-800-231-9641).
Sewaktu saya masih penginjil muda, saya membuat satu pelajaran tentang "Saulus si Pendosa, menjadi Paulus si Penginjil." Sebelum berkhotbah, saya akan meletakkan bagan di bawah ini pada papan tulis. Pada waktu penyajiannya, saya bergerak dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas. Sederhana tetapi efektif.
CATATAN KHOTBAH
Suatu pelajaran tentang perubahan hidup Saulus yang berjudul "Satu Kesempatan Seumur Hidup," telah dikhotbahkan oleh Rick Atchley. Ia mengamati ada tiga tahapan dalam perubahan hidup Saulus: (1) Kesadaran akan Dosa, (2) Pengakuan atas Yesus, (3) Keputusan untuk Mentaati. Judul alternatifnya dapat berupa "Di Jalan menuju Pemuridan."
Pelajaran berjudul "Apa yang Paulus Lihat Sewaktu Ia Buta" menyoroti perubahan hidup Saulus dengan cara yang berbeda. Pelajaran ini muncul dalam The Preacher’s Periodical (sekarang Truth for Today), July 1983.
Banyak pengkhotbah telah berkhotbah tentang empat pertanyaan yang terdapat dalam kisah perubahan hidup Saulus (9:4, 5; 22:10, 16). Paul Rogers mengkhotbahkan sebuah pelajaran tentang empat pertanyaan itu dengan judul "Pertanyaan Terakbar Sepanjang Zaman—Semuanya dalam Satu Halaman" (The Preacher’s Periodical, May 1985).
Sebuah pelajaran tambahan tentang kehidupan Paulus dapat juga dikhotbahkan, pertama diambil dari pelajaran ini tentang informasi riwayat hidup rasul itu dan kemudian tambahkan dengan ringkasan tentang pelayanan dia. Saya menggunakan pelajaran seperti itu yang berjudul "Lebih Dari Pada Orang Yang Menang" (Roma 8:37), dengan empat poin utama: (1) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Dalam Perubahan Hidupnya, (2) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Orang Kristen, (3) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Penginjil, (4) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Tawanan. Pada setiap bagiannya, saya tuliskan bahwa melalui Kristus, Paulus "lebih daripada menang atas" pelbagai rintangan yang ia hadapi —pelbagai rintangan yang juga kita hadapi—yang terkait dengan zaman ia hidup. Kisah 26:18 dapat digunakan sebagai pelajaran tekstual berisi lima poin mengenai apa yang harus kita capai sebagai pemenang jiwa dan mengenai apa yang akan terjadi ke atas diri seseorang yang dirubah untuk Kristus.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
...
Catatan Akhir:
- 1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
- 2 J.W. Roberts, Acts of Apostles, Part 1 (Austin, Tex.: R.B. Sweet Co., 1967), 66.
- 3 Belakangan Saulus dikenal juga sebagai Paulus (Kisah 13:9 dan seterusnya). Pelajaran ini dan tiga berikutnya memakai nama "Saulus" dan "Paulus" dalam mengacukan rasul itu.
- 4 Tiga kali penceritaan ini membuktikan pentingnya peristiwa ini.
- 5 Kebiasaan Lukas adalah tidak menggandakan karya tulisnya. Karena isi khotbah Paulus rencananya akan ia berikan belakangan, maka dalam pasal 9 Lukas tidak mencantumkan hal-hal terperinci yang akan ia berikan belakangan. Harus diingat bahwa ketiga kisah itu sedikit bervariasi dikarenakan adanya penekanan beberapa fakta kepada beberapa pendengar yang berbeda. Ketiga kisah itu tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi.
- 6 Pada dasarnya saya akan menggunakan kisah dalam pasal 9 dan memberikan informasi tambahan dari pasal 22 dan 26 dengan menggunakan tanda kurung ditambah acuan catatan akhir untuk menunjukkan sumber-sumbernya. Dalam teks Kitab Suci yang dikutip, bila muncul kata-kata dalam tanda kurung atau tanda kurung besar tanpa acuan catatan akhir, maka kata-kata itu adalah kata-kata yang saya tambahkan. Dalam banyak kasus, pelbagai perubahan itu memang diperlukan untuk merubah pendekatan orang pertama dalam pasal 22 dan 26 kepada pendekatan orang ketiga dalam pasal 9.
- 7 Para pengikut Yesus tidak disebut "Kristen" sampai Kisah 11:26, namum untuk antisipasi, dalam pelajaran ini saya kadang-kadang akan menggunakan istilah Kristen untuk memberikan keberagaman cara saya dalam mengacukan murid-murid Tuhan itu.
- 8 Kisah 21:39; 22:3. Tarsus adalah pusat perdagangan dan juga pusat pengetahuan. Lihat peta.
- 9 Arti nama Saulus adalah "dipanggil Allah."
- 10 Kekayaan itu tersirat dalam banyak fakta, termasuk ini: (1) Paulus tahu "apa itu kelimpahan" (Filipi 4:12). Karena ia tidak hidup dalam kelimpahan setelah menjadi orang Kristen, maka hal ini kemungkinan mengacu kepada kehidupan dia sebelumnya. (2) Orang tuanya mampu menyekolahkan dia ke Yerusalem. (Lihat 16:37; 22:25-29.) Kita tidak tahu bagaimana cara keluarga Paulus memperoleh status warga negara Romawi. Mungkin seorang leluhurnya telah melakukan jasa khusus bagi pemerintah Romawi. 11Kisah 26:5. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 12 Pelbagai tulisan dan khotbah Paulus mencakup lebih dari dua ratus acuan Kitab Suci, berasal hampir dari setiap kitab dalam Perjanjian Lama.
- 13 Terlepas dari status ekonominya, setiap anak laki-laki Yahudi diajar ilmu niaga. Orang Yahudi percaya bahwa kegagalan dalam mengajar seorang anak laki-laki Yahudi untuk bekerja adalah sama dengan mengajar anak itu mencuri. Saulus dididik sebagai pembuat tenda (18:3).
- 14 Ia berkata bahwa "sejak masa muda[nya]," ia hidup di Yerusalem (26:4), dan ia telah "dibesarkan" di kota itu (22:3). Kemungkinan ia dikirim ke Yerusalem sekitar usia tiga belas tahun, ketika ia telah dianggap sebagai "anak firman" (bar mitzvah). Kisah 23:16 dianggap oleh beberapa orang sebagai petunjuk bahwa Paulus memiliki seorang saudara perempuan, yang dengannya kemungkinan ia menumpang hidup ketika menjadi siswa, namun 21:15, 16 kemungkinan menunjukkan bahwa saudara perempuannya itu tidak tinggal di Yerusalem.
- 15 Kisah 22:3. Mengenai Gamaliel, lihat catatan tentang 5:34.
- 16 Kisah 22:3 bicara tentang kualitas kedua (lihat juga Filipi 3:6). Yang pertama dan ketiga disimpulkan dari kehidupannya dan surat-suratnya.
- 17 Kita tidak tahu apakah ia anggota Sanhedrin atau bukan, namun ini akan menjadi penjelasan yang paling wajar bagi perkataan "tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati" (Kisah 26:10). Beberapa orang keberatan, alasannya para anggota Sanhedrin haruslah orang yang sudah menikah, sedangkan Paulus tidak menikah (1Korintus 7:8). Bagaimanapun, isteri Paulus mungkin sudah meninggal dunia (Filipi 3:8; 1Korintus 7:10, 11). Beberapa keberatan lain telah pula dilontarkan, termasuk umur Saulus yang masih muda. Ini merupakan sebuah pertanyaan yang mungkin tidak pernah terjawab.
- 18 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 439.
- 19 Lihat catatan tentang 7:58 di halaman 51.
- 20 Karena Paulus kemungkinan tidak pernah bertemu langsung dengan Yesus selama hidup-Nya di dunia, maka kemungkinan besar Paulus berada di luar kota (kemungkinan di Tarsus) selama masa tiga setengah tahun pelayanan pribadi Yesus, dan kemudian ia kembali ke Yerusalem ketika agama Kristen mulai tumbuh subur (bahkan ada kemungkinan ia dipanggil pulang oleh Sidang).
- 21 Lihat catatan tentang 5:34-40.
- 22 Lihat catatan tentang 8:1-4 untuk ringkasan penganiayaan ini.
- 23 Karena pada dasarnya hukum Romawi melarang Sanhedrin melaksanakan hukuman mati (lihat catatan tentang Stefanus, beberapa orang mengira bahwa Paulus melebih-lebihkan ucapannya dan hanya Stefanus yang benar-benar telah dihukum mati oleh para pemimpin Yahudi. Bagaimanapun, Sidang yang dapat membunuh satu orang Kristen meskipun berlawanan dengan hukum Romawi dapat pula membunuh ratusan orang Kristen. Jika perkataan Paulus diartikan secara apa adanya, maka ia benar-benar "seorang pembunuh masal."
- 24 Pendapat-pendapat legal lainnya mungkin ikut dilibatkan. Sebagai contoh, hukum Romawi mengizinkan Sanhedrin membawa pulang para buronan ke Yerusalem.
- 25 Lihat catatan tentang 18:15 dan 25:19 dalam pelajaran yang akan datang.
- 26 Kisah 26:11. Lukas tidak mencatat kota-kota mana saja yang Saulus telah singgahi sebelum ia pergi ke Damsyik, namun di utara, timur, dan selatan Yudea terdapat banyak "kota asing."
- 27 Kata "pembunuh" menguatkan fakta bahwa Saulus tidak berhenti hanya sampai pada kematian Stefanus. Seorang dengan "dengus membunuh" tidak akan menempuh perjalanan sejauh 225 kilometer hanya untuk "menampar lengan" orang lain.
- 28 Kayafas.
- 29 Kisah 22:5.
- 30 Kisah 22:5.
- 31 Menurut Josephus, kota Damsyik memiliki populasi besar orang Yahudi dan banyak sinagoga.
- 32 Beberapa orang berspekulasi bahwa di bawah hukum Romawi, Saulus hanya diizinkan untuk membawa pulang orang Kristen yang telah melarikan diri dari Yerusalem, namun kata-kata yang digunakan di sini menunjukkan bahwa ia berencana untuk membawa pulang "siapa saja" dan "semua" (ay. 14) orang Kristen yang dapat ia temui. Bahkan Ananias, orang yang tidak melarikan diri dari Yerusalem, merasa enggan mendekati dia.
- 33 Inilah kali pertama kita melihat istilah ini digunakan oleh Lukas untuk mengacukan agama Kristen. Ia suka sekali dengan istilah ini (19:9, 23; 22:4; 24:22). Istilah ini mengacukan agama Kristen sebagai "Jalan Keselamatan" (16:17) dan "Jalan Tuhan/Allah" (18:25, 26), dan istilah ini mengingatkan kita akan perkataan Yesus dalam Yohanes 14:6.
- 34 Kisah 22:5.
- 35 Lihat peta dalam pelajaran ini.
- 36 Belakangan teks itu mengatakan bahwa teman-temannya menuntun dia masuk ke kota Damsyik (9:8). Perkataan itu lebih dapat dicocokkan kepada perjalanan mereka dengan kaki daripada dengan naik kuda atau naik kereta kuda.
- 37 Karena Paulus adalah orang Farisi, bisa jadi ia telah mengasingkan dirinya dari teman-teman seperjalanannya yang manahal itu dapat memberi dia lebih banyak waktu untuk mawas diri. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 38 Salah satu rute perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik ada yang melalui Galilea. Jika Saulus mengambil rute ini. Ia kemungkinan telah melihat (dan mendengar) banyak bukti tentang perbuatan hebat Yesus di situ.
- 39 Banyak orang yang mendukung adanya pergolakan batin dalam diri Saulus berbuat itu untuk mempromosikan penjelasan yang wajar bagi perubahan hidup Saulus. Mereka menggambarkan Saulus sebagai orang yang sangat dipenuhi penyesalan sehingga ia siap menerima apa saja (bahkan sebuah badai elektris)sebagai sebuah tanda ilahi!
- 40 Kisah 22:6. 41Kisah 22:6
- 42 Kisah 26:13
- 43 Kisah 26:13
- 44 Kisah 26:14. "Bahasa Ibrani" di sini mengacu kepada bahasa Aram. Dalam teks Yunani, ejaan bahasa Aram untuk "Saulus" didasarkan pada perkataan Yesus, bukan pada bahasa Yunani. Di tempat-tempat lainnya, dalam riwayat perubahan hidup Saulus, ejaan yang digunakan untuk "Saulus" adalah ejaan Yunani.
- 45 Dalam tulisan Lukas, kapan saja Tuhan memanggil nama orang sebanyak dua kali, orang itu pasti dalam masalah! Lihat Lukas 10:41; 13:34; 22:31.
- 46 Kisah 26:14. Galah itu panjang, tongkat penunjuk (kadang-kadang ujungnya diberi besi) yang dipakai untuk mendorong binatang. Karena merasa tidak nyaman, binatang-binatang yang keras kepala akan menendang ke belakang ketika didorong dengan galah itu. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan Saulus merupakan perbuatan Tuhan yang "mendorong" dia untuk menjadi orang Kristen, namun sampai titik itu, Saulus tetap melawan-sehingga merugikan dia sendiri. Terus-terusan melawan akan dapat menimbulkan kerusakan kekal.
- 47 Teks berikutnya hanya menyebutkan bahwa Saulus mendengar Yesus, namun nas-nas selanjutnya mengatakan bahwa Saulus juga melihat Tuhan (9:17, 27; 1Korintus 9:1; dll.).
- 48 Kisah 22:8.
- 49 Beberapa orang percaya bahwa "duri dalam daging" Paulus (2Korintus 12:7-10) adalah penyakit epilepsi. Kita tidak tahu persis apakah bentuk penderitaannya itu.
- 50 Perubahan dramatis yang terjadi dalam diri Saulus adalah bukti bahwa ia memang telah melihat Tuhan yang telah bangkit.
- 51 Untuk melihat implikasi teologis selanjutnya tentang perkataan Yesus, lihat poin utama dalam bagian pertama pelajaran ketiga "Nasihat Orang Dewasa Untuk Bayi Dalam Kristus."
- 52 Aplikasi pribadi dapat diterapkan ke atas para anggota gereja. Ketika kita menganiaya saudara dan saudari kita dalam Kristus, kita menganiaya Kristus!
- 53 Ini merupakan tantangan yang sama yang diberikan kepada para rasul dalam 1:8.
- 54 Ini merupakan satu acuan kepada penampakkan Yesus kepada Saulus di jalan.
- 55 Yesus beberapa kali menampakkan diri kembali kepada Saulus (18:9, 10; 22:17-21; 23:11; lihat juga 2Korintus 12:1-4, 7).
- 56 Janji perlindungan ilahi ini sudah tentu punya peranan terhadap keberanian Saulus yang menakjubkan itu ketika ia menyebarkan injil.
- 57 Beberapa orang percaya bahwa 26:16-18 adalah ringkasan tentang semua hal yang Yesus katakan kepada Saulus, secara pribadi maupun melalui Ananias. Bagaimanapun, karena isi pidato Paulus kepada Agripa sepertinya menunjukkan bahwa Yesus mengatakan semuanya itu ketika Ia menampakkan diri kepada Saulus di jalan, maka saya memasukkannya ke dalam pelajaran ini pada poin ini.
- 58 Dalam teks NASB, setiap tujuan itu didahului dengan kata "to."
- 59 Tampaknya tidak mungkin ada orang Kristen mana saja yang akan sudah mendekati Saulus untuk menginjili dia (lihat reaksi Ananias belakangan).
- 60 "Harus" adalah kata yang tegas. Apa yang akan diberitahukan kepada Saulus tidak akan bersifat pilihan.
- 61 Penglihatan tentang Yesus yang telah bangkit adalah untuk mata Saulus saja (1 Korintus 15:8).
- 62 Para pengecam sudah berusaha menemukan pelbagai kontradiksi mengenai orang-orang yang berjalan bersama Saulus: "Mereka jatuh, namun mereka berdiri; mereka mendengar, namun mereka tidak mendengar." Mengenai yang pertama, kemungkinan mereka jatuh lalu berdiri lagi, atau "berdiri membisu" adalah sebuah gaya bahasa (seperti halnya "Saya tidak dapat bertahan lebih lama lagi"). Mengenai yang kedua, NASB mungkin memiliki gagasan yang tepat: Mereka mendengar bunyi suatu suara, tetapi mereka tidak dapat memahami suara yang terucapkan itu (untuk kejadian serupa, lihatlah Yohanes 12:29). Adalah mungkin juga bahwa "suara" yang didengar oleh orang-orang itu adalah suara Saulus (9:7), sedangkan suara Yesus tidak kedengaran oleh mereka (22:9).
- 63 Kisah 22:11.
- 64 Sampai kini jalan itu masih ada di Damsyik. Panjangnya sekitar 1,6 kilometer dan hanya memiliki lima kelokan tumpul (berbeda dengan banyak jalan yang berkelok-kelok di kota kuno).
- 65 Ini kemungkinan adalah rumah yang Saulus rencanakan untuk dijadikan markas ketika ia mencari-cari orang Kristen.
- 66 Air mata tersirat di sini.
- 67 Kisah 9:11. Isi doanya mungkin mirip dengan pemungut cukai itu: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!" (Lukas 18:13).
- 68 Jika yang dipakai adalah perhitungan waktu orang Yahudi, hari pertama adalah hari Tuhan menampakkan diri kepada Saulus, hari kedua adalah hari setelah penampakan itu, dan hari ketiga adalah hari berikutnya-hari dimana Ananias menemui Saulus.
- 69 Beberapa orang mengatakan bahwa Saulus tidak makan dan minum sebab ia ditinggal sendirian dan tidak seorang pun membawa makanan dan minuman untuk dia. Ini kelihatannya tidak mungkin. Ia kemungkinan berpuasa sebagai tanda penyesalan yang mendalam (band. Yunus 3:7) atau karena ia begitu sedihnya sehingga tidak punya nafsu makan.
- 70 Ini adalah kali pertama Saulus memanggil Yesus sebagai "Tuhan" (9:5; 22:8), mungkin itu merupakan suatu gelar kehormatan, sebab ia tidak tahu siapa Yesus sebelumnya. Bagaimanapun, pada kali keduanya (22:10), ia memang mengetahui siapa yang telah berbicara kepada dia-dan mengakui Yesus sebagai "Tuhan."
- 71 Haruslah ditekankan bahwa rencana Allah adalah manusia memberitahu manusia apa yang harus dilakukan untuk diselamatkan (itulah sebabnya mengapa Yesus tidak mengatakan kepada Saulus apa yang harus ia lakukan). Fakta ini disinggung dalam perubahan hidup seorang sida-sida dan akan ditekankan dalam perubahan hidup Kornelius.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh ...
PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh berantai, menjadi berita utama. Baptisannya yang baru-baru ini dilakukan juga menjadi perhatian media masa.1
Seorang saudari dalam Kristus, Mary Mott dari Arlington, Virginia, pernah menonton suatu wawancara televisi yang menampilkan Dahmer dan ayahnya. Saudari ini berpikir, "Kedua orang ini hidupnya hampa. Mereka sedang menggapai sesuatu, namun mereka tidak tahu apa yang sedang mereka gapai."2Saudari ini lalu mengirimkan sepucuk surat, satu kursus tertulis World Bible School, dan satu Alkitab. Pada saat yang hampir bersamaan, Curtis Booth, seorang saudara dalam Kristus dari Crescent, Oklahoma, mengirimkan juga satu kursus Alkitab kepada Dahmer. Dahmer berhasil menyelesaikan kedua kursus itu dan menyurati Mott dan Booth untuk minta dibaptis.
Roy Ratcliff, seorang pengkhotbah untuk gereja Tuhan di Madison, Wisconsin, dihubungi. Setelah berbicara dengan Dahmer dan membuat pengaturan yang diperlukan, ia membaptiskan Dahmer di dalam bak mandi penjara. Selama bulan-bulan berikutnya, Ratcliff terus belajar Alkitab bersama Dahmer. Belakangan Ratcliff menulis, Hampir setiap orang mempertanyakan ketulusan hati Jeffrey. Tetapi saya berada di situ, sedangkan para penanya itu tidak ... Saya yakin bahwa ia benar-benar tulus dalam keinginannya ... Ia telah menerima kenyataan bahwa ia akan mati di dalam penjara. Dengan baptisan itu Jeffrey tidak memperoleh apapun juga dalam kehidupan ini; ia telah memperoleh segala-galanya untuk kehidupannya yang akan datang.3
Ratcliff belajar bersama Dahmer sehari sebelum hari Pengucapan Syukur tiba. Lima hari kemudian, 28 Nopember 1994, Dahmer dipukuli dan dibunuh oleh sesama tawanan.
Mary Mott pernah ditanya apakah ia menganggap Dahmer benar-benar selamat atau tidak. "Saya yakin Paulus pernah kesulitan dalam meyakinkan umat Kristen saat itu bahwa ia telah berubah," ujarnya, "namun sekarang kita tidak mempertanyakan ketulusan hatinya."4
Jeffrey Dahmer dan rasul Paulus—bisakah ada persamaaan di antara keduanya itu? Mulanya dengan tegas kita jawab, "Tidak!" Membandingkan seorang pembunuh masal yang terlibat dalam pelbagai perbuatan yang tak terkatakan dengan salah seorang paling agung yang pernah hidup kelihatannya hampir seperti penghujatan. Kemudian kita teringat bahwa Paulus sendiri menggolongkan dirinya sebagai orang " yang paling" berdosa (1Timotius 1:15; huruf miring oleh saya).
Beberapa persamaan dapat ditarik antara Dahmer dan Paulus. Keduanya bertanggung jawab atas kematian banyak korban yang tidak bersalah. Perubahan hidup mereka terjadi dengan tidak terduga, nyaris mengejutkan. Keduanya memiliki kesulitan dalam meyakinkan orang lain bahwa hidup mereka sudah berubah. Setelah mereka dibaptis, banyak orang berusaha membunuh mereka.
Bagaimanapun, yang paling berarti adalah bahwa kedua perubahan hidup itu memberikan kesaksian bahwa bagi Allah tidak ada "hal-hal yang mustahil." Jika Dahmer dan Paulus dapat diselamatkan, siapa saja dapat juga diselamatkan! Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada Saulus di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang Saulus untuk menyebarkan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Kita mengakhirinya ketika Saulus, yang dibutakan oleh cahaya terang, sedang dituntun masuk ke kota Damsyik dan dibawa ke sebuah rumah di jalan yang bernama Jalan Lurus. Marilah kita angkat kisah mengenai peristiwa ini.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat S...
KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat Saulus dengan segeranya mulai menggunakan talentanya bagi Tuhan (9:19-31), namun kita harus meninggalkan topik itu untuk pelajaran akan datang. Untuk sekarang ini kita harus sudahi di sini. Sambil kita menyudahi, marilah kita kembali kepada pembahasan pertama dalam pelajaran ini: Jika Jeffrey Dahmer dan Saulus dari Tarsus dapat diselamatkan, siapa saja dapat pula diselamatkan. Paulus sendiri menekankan kebenaran ini dalam 1Timotius 1. Setelah mengatakan, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa," ia lalu menambahkan: "Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal" (1 Timotius 1:15, 16).
Saya tidak tahu kondisi rohani Anda. Saya tidak tahu seberapa jauh Anda sudah masuk ke dalam dosa. Saya tidak tahu dosa ngeri apa yang Anda mungkin telah lakukan. Bagaimanapun, saya tahu hal ini: Dosa Anda tidaklah lebih buruk daripada dosa Paulus. Kesalahan Anda tidaklah lebih besar daripada kesalahannya. Rahmat dan kasih karunia Tuhan adalah cukup untuk menyelamatkan jiwa Anda. Oleh sebab itu, jika selama ini Anda menolak mentaati Tuhan, janganlah menunggu-nunggu lagi. "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan" (22:16)!
CATATAN KHOTBAH
Sebuah khotbah yang menarik tentang Ananias dapat dikhotbahkan. Satu judul yang baik mungkin berbunyi "Seorang Murid Tertentu" (9:10). Dapat pula dicatat bahwa sejauh yang tercatat, Ananias "hanya seorang anggota biasa" dari gereja di Damsyik, namun begitu ia telah memberikan dirinya untuk dipakai oleh Allah dalam cara yang menakjubkan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
2 Melissa Prichard...
Catatan Akhir:
- 1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
- 2 Melissa Prichard Lester, "The Courage to Convert," Christian Woman 11 (March/April 1995): 64.
- 3 Roy Ratcliff, "The Baptism of Jeffrey Dahmer," Christian Woman 11 (March/April 1995): 16.
- 4 Lester, 64.
- 5 Ia buta, ia sesat, dan tidak tahu apa yang akan diperbuat. "Ditinggalkan dalam kegelapan" dapat menjadi satu bahasa kiasan yang artinya "ditinggalkan dalam ketidak-tahuan." Satu-satunya "pencerahan" yang Saulus miliki selama tiga hari itu adalah suatu penglihatan yang memberitahu dia bahwa Ananias akan datang (9:12).
- 6 Beberapa orang mengatakan bahwa tiga hari kegelapan itu bagaimanapun juga merupakan suatu hukuman, "untuk memberi waktu kepada Saulus merenungkan dosa-dosanya." Sudah tentu selama tiga hari itu Saulus menderita, namun untuk mengatakan bahwa itu merupakan tujuan utama dari penundaan itu kelihatannya tidak sejalan dengan kemurahan Allah.
- 7 Lihat catatan tentang 9:21.
- 8 Saya memakai istilah "penginjil" dalam pengertian bahwa Ananias menyampaikan berita dari Tuhan kepada Saulus. Tidak ada petunjuk bahwa Ananias adalah seorang penginjil tetap.
- 9 Nama "Ananias" artinya "Yehovah Pengasih," julukan yang tepat bagi seseorang yang bertugas menyampaikan kasih karunia Allah kepada Saulus.
- 10 Lihat ayat 15.
- 11 Ia sudah menjadi seorang Yahudi yang baik sebelum berubah ke agama Kristen dan tetap dihormati oleh orang-orang Yahudi. Mungkin ia dipilih karena penghormatan orang-orang Yahudi terhadap dia akan memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap kesaksiannya kepada masyarakat Yahudi tentang perubahan hidup Saulus.
- 12 Komentar ini disadur dari pelajaran Rick Atchley, "From Bother to Brother," yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 15 September 1985.
- 13 Ini merupakan kali pertama kata "orang-orang kudus" digunakan dalam kitab Kisah untuk mengacukan umat Kristen (lihat juga Kisah 9:32, 41; 26:10). Lihat "Orang Kudus" dalam Daftar Kata.
- 14 Karena Ananias hanya "mendengar" tentang apa yang Saulus telah perbuat di Yerusalem, maka tampaknya ia bukan salah seorang yang dipencarkan dalam Kisah 8. Mungkin hidupnya dirubah oleh orang-orang yang dipencarkan itu.
- 15 Para pakar telah lama memikirkan bagaimana Ananias mengetahui hal ini. Beberapa orang berteori bahwa beberapa pelari Kristen mendahului Saulus dan rombongannya tiba di Damsyik. Ingatlah bahwa beberapa hari telah berlalu sejak Saulus masuk ke Damsyik. Setiap orang di kota itu membicarakan Saulus dan rencana misinya (simaklah ayat 21).
- 16 Kata Yunani yang diterjemahkan "alat" artinya "wadah/bejana" (lihat KJV) dan mengacu kepada wadah yang berharga (Saulus) untuk isi yang berharga (injil). Paulus belakangan menyadur kiasan ini, menggambarkan dirinya dalam peranan yang lebih bersahaja (2Korintus 4:7).
- 17 Ini merupakan kali pertama bangsa non-Yahudi secara khusus disebut dalam teks sebagai bagian dari rencana Allah. Bagaimanapun, secara kronologis 26:17 merupakan yang pertama kali terjadi, akibatnya catatan saya tentang bangsa non-Yahudi muncul lebih awal, bersama dengan pembahasan tentang 26:17.
- 18 The Agony and the Ecstasy adalah judul sebuah novel tentang kehidupan Michelangelo yang ditulis oleh Irving Stone.
- 19 Kisah 25:11, 12. Pada saat itu Nero adalah Kaisar yang sedang bertakhta. Kitab Kisah berakhir sebelum Paulus diadili oleh Nero, namun kita tahu hal ini terjadi karena janji Tuhan kepada Paulus (27:23, 24).
- 20 Yesus tidak mengetengahkan gambaran palsu tentang apa yang Saulus bisa harapkan jika ia memutuskan untuk menerima tantangan Tuhan. Kita juga tidak boleh mengarahkan para bakal calon orang Kristen untuk percaya bahwa mereka tidak akan menemui persoalan jika mereka menerima Kristus (simaklah 14:22). Untuk melihat sebagian penggenapan perkataan Yesus mengenai penderitaan Saulus, lihatlah 2Korintus 11:23-28.
- 21 Tidak perlu berspekulasi tentang "bagaimana Ananias menerima kemampuan untuk menyembuhkan." Ini bukanlah suatu mujizat penyembuhan fisik. Kebutaan itu sendiri adalah supernatural, begitu juga dengan pemulihan penglihatannya. Dalam segala hal yang Ananias lakukan dan katakan, ia adalah wakil Tuhan. Seakan-akan Yesus sendirilah yang berbicara dan berbuat.
- 22 Istilah "saudara" tidak membuktikan Saulus sudah selamat. Bagi orang Yahudi (bahkan Yahudi Kristen) adalah hal biasa untuk memanggil sesama orang Yahudi (bahkan orang Yahudi non-Kristen) sebagai "saudara" (22:1). Bagaimanapun, istilah "saudara" yang penuh kasih sayang bisa menunjukkan suatu perubahan hati di pihak Ananias.
- 23 Ungkapan "seolah-olah selaput" "gugur" menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi itu dapat dilihat oleh orang-orang yang hadir ketika Saulus dapat melihat kembali.
- 24 Ini menganggap perkataan itu memang diucapkan oleh Yesus di jalan itu. Lihat catatan tentang 26:16-18.
- 25 "Yang Benar" merupakan acuan kepada Yesus (3:14; 7:52).
- 26 Ananias tidak secara khusus menyebut bangsa non-Yahudi, namun istilah itu tercakup dalam "semua orang."
- 27 Ungkapan "menjadi saksi ... tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar" merupakan penggambaran alkitabiah paling baik tentang makna utama dari kata "saksi".
- 28 "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Beberapa cara dimana hal ini dinyatakan pada saat upacara baptisan adalah (1) pengakuan nama-Nya sebelum baptisan dan (2) menyeru nama-Nya pada saat baptisan. Kita harus terus "menyeru nama-Nya" setelah dibaptiskan (lihat gambaran tentang orang Kristen dalam 9:14; lihat juga Matius 10:32, 33).
- 29 Bahwa Saulus telah bertobat dari dosa-dosanya dibuktikan oleh kesedihannya yang saleh selama tiga hari.
- 30 Yang disebut dengan "doa orang berdosa," doa yang tidak dikenal dalam Kitab Suci, adalah doa meminta pengampunan dari Allah yang didasarkan pada pengakuan Yesus sebagai Juruselamat. Doa itu diciptakan oleh manusia, bukan oleh Allah.
- 31 Beberapa orang berpendapat bahwa orang dapat dibaptis dengan air yang dipercikkan atau dituang di atas kepalanya. Jika benar begitu, Saulus juga sudah dalam posisi tubuh yang sempurna untuk hal itu, namun Ananias berkata, "Bangunlah, dan beri dirimu dibaptis." Saulus harus bangkit berdiri dan pergi ke suatu tempat untuk dibaptis-sebab kata "dibaptis" artinya"dibenamkan."
- 32 Seorang sahabat saya mengatakan bahwa ia telah bekerja dengan banyak orang yang lebih baik mati daripada mengaku bersalah.
- 33 Band. 2Raja-Raja 5:12. Banyak kolam air yang cocok tersedia juga di situ.
- 34 "Dipenuhi dengan" artinya "dikendalikan oleh." Kata itu dapat digunakan dalam pengertian mujizatiah atau non-mujizatiah (Efesus 5:18). Pada poin tertentu, Saulus/ Paulus telah "dipenuhi dengan Roh" dalam pengertian mujizatiah. Kita tidak dapat mengatakan apakah Saulus menerima kemampuan mujizatiah atau tidak pada saat Ananias mendatangi dia, namun ia pasti telah menerima Roh sebagai karunia ketika ia dibaptis. Lebih aman bagi kita untuk mengatakan bahwa menetapnya Roh merupakan apa yang ada dalam pikiran Ananias saat ia berbicara mengenai Saulus yang "dipenuhi dengan Roh."
- 35 Tukang kebun membasmi rumput liar supaya bunga-bunga dapat tumbuh, dan kita berusaha menghalau kegelapan supaya timbul terang.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Ko...
PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Korintus 9:24-27; 2Timotius 4:7, 8). Bagi beberapa orang, kehidupan Kristiani bagaikan lomba lari cepat; orang-orang itu mampu berlari dengan kecepatan penuh di sepanjang lintasan. Bagi kebanyakan dari kita, kehidupan Kristiani adalah lomba maraton, suatu perlombaan daya tahan. Bagaimanapun, perlombaan yang Paulus hadapi lebih menyerupai lomba lari lintas gawang tinggi. Begitu ia keluar dari air baptisan, ia punya pelbagai rintangan yang harus disingkirkan, pelbagai hambatan yang harus diatasi. Dalam pelajaran ini, kita akan melanjutkan kajian kita tentang pelayanan mula-mula Paulus. Sambil melakukan hal itu, kita akan memperhatikan beberapa rintangan yang Paulus hadapi. Karena tantangannya itu serupa dengan tantangan yang dihadapi juga oleh para bayi dalam Kristus, maka kita ingin secara khusus melihat bagaimana dia mengatasi pelbagai rintangan tersebut.
RINTANGAN KEGAGALAN (Kis 9:19-22)
Bagi orang tua, salah satu saat paling menggembirakan adalah ketika anak mereka mulai dapat melangkahkan kakinya untuk pertama kali. Ia melangkah selangkah, lalu jatuh. Belakangan, ia mencoba kembali. Setelah melangkah dua langkah, sekali lagi ia tersungkur ke tanah. Sedikit demi sedikit ia melangkah dua langkah sebelum terjatuh lagi, kemudian tiga langkah, kemudian makin bertambah banyak. Saya senang menonton filem keluarga yang berisi rekaman langkah-langkah awal anak perempuan kami nomor dua, Debbie. Sebenarnya Debbie tidak belajar jalan biasa tetapi belajar lari. (Sampai kini ia masih belum bisa memperlambat gerakannya!) Bagaimanapun, dalam filem itu Debbie beberapa kali jatuh terguling selagi ia berjalan tertatih-tatih. Renungkanlah ini: Bagaimana jika Debbie tidak bangkit lagi setelah mencoba melangkah dua atau tiga kali? Sekarang ini kami tentunya akan memiliki seorang anak perempuan dewasa yang harus digotong-gotong ke sana ke mari ! Para bayi dalam Kristus harus belajar berjalan sebagaimana yang para bayi lakukan—dan mereka juga akan masih sering tersandung dan jatuh, bahkan mungkin akan lebih sering dibandingkan bayi-bayi lain mana saja. Pertanyaannya bukanlah "Akankah orang Kristen baru kadang-kadang gagal menjalani kehidupan dan pelayanan Kristiani yang idealis?" Kitab Suci dan pengalaman kita memberitahukan bahwa mereka akan gagal. Pertanyaan yang penting adalah "ketika mereka jatuh, akankah mereka bangkit lagi dan terus berusaha?"
Saulus kelihatannya memandang pelbagai upaya awalnya di Damsyik dan Yerusalem sebagai kegagalan. Belakangan ia menulis bahwa pelarian dia dari Damsyik pada tengah malam sebagai contoh kelemahan (2Korintus 11:30, 32, 33). Ketika belakangan ia berbicara tentang pelariannya dari Yerusalem, ia menunjukkan bahwa ia pergi dengan berat hati (Kisah 22:17-21). Namun begitu, Saulus mampu menyingkirkan rintangan kegagalan itu melalui iman. Ia tidak menyerah, ia memperbaiki diri dan berusaha lagi.
Sambil Anda memulai kehidupan Kristiani Anda, belajarlah dari Saulus: Jangan biarkan kegagalan menjadi faktor penentu. Bila Anda jatuh, bangkitlah1dan berusaha lagi. Itulah satu-satunya cara belajar jalan. Menyerah dan berdiam diri mungkin akan lebih aman, namun tindakan itu akan melumpuhkan rohani Anda, dan Anda akan selalu bergantung pada orang lain!2
Baru-baru ini saya dan isteri saya meluangkan waktu di Brasov, Romania. Saya terkesan dengan kemajuan orang-orang Kristen baru di situ. Dalam pelayanan ibadah mereka, hampir setiap anak muda membaca Kitab Suci, memimpin doa, memimpin pujian, atau memberi ceramah singkat. Para pemuda Kristen ini belum tiba pada titik "bermain aman" dan berusaha untuk tidak dipermalukan. Mereka bertumbuh dengan mencoba-coba —termasuk membuat pelbagai kesalahan.
RINTANGAN PENGANIAYAAN (Kis 9:23-25).
Dalam pelajaran kita sebelumnya kita telah melihat bahwa setelah dibaptis Saulus mulai memberitakan injil di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik. Kita juga telah pelajari bahwa pada suatu ketika ia pergi ke daerah gurun pasir Arab. Setelah pulang dari Arab, ia mulai lagi memberitakan injil di Damsyik. "Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus" (ay. 23). Karena tidak dapat menaklukkan lidah Saulus dengan argumentasi, maka mereka berusaha menaklukkannya dengan kematian.3
Seseorang pernah berkata bahwa "kemartiran adalah cara dunia untuk menghancurkan bukti."4 Ayat 24 berkata, "Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus.5Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia." Dalam tulisannya kepada jemaat Korintus, Paulus menambahkan tulisan yang membingungkan ini: "Di Damsyik wali negeri6[bawahan] raja Aretas7menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap aku"
(2Korintus 11:32). Saya katakan membingungkan sebab, pertama kita tidak tahu otoritas apa yang dimiliki raja Arab Aretas di Damsyik, yang biasanya dikontrol oleh bangsa Romawi.8Namun begitu, yang lebih membingungkan adalah fakta bahwa orang Yahudi dan orang Arab tampaknya bekerja sama dalam upaya mereka membunuh Saulus! Kerja sama orang Yahudi dan orang Arab tidaklah lazim9baik dahulu maupun sekarang! Mungkin orang-orang Yahudi di Damsyik itu memiliki pengaruh politik yang sangat kuat;10mungkin baik orang Yahudi maupun orang Arab sama-sama memandang Saulus sebagai ancaman.11Apapun alasannya, semua sumber daya di Damsyik telah dikerahkan dalam upaya membunuh satu orang! Kisah pelarian Saulus merupakan salah satu kisah terbaik dalam Perjanjian Baru: "Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya12mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang" (Kisah 9:25). Belakangan Paulus menulis, "Dalam sebuah keranjang13aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota" (2Korintus 11:33). Pada masa itu, membangun apartemen yang menempel dengan tembok kota adalah hal biasa (Yosua 2:15). Saya dapat membayangkan Saulus dikelilingi oleh para sahabat, yang berjubel dalam salah satu apartemen, ketika mereka dengan nada pelan tapi mendesak sedang membahas apa yang mereka harus perbuat. Akhirnya, seseorang meninggalkan ruangan dan kembali lagi dengan tali yang kuat tergulung di salah satu pundaknya, sambil membawa satu keranjang besar. Setelah isi keranjang itu dikeluarkan, ia berkata kepada Saulus, "Cobalah, apakah [keranjang ini] cukup besar!" Dalam beberapa menit kemudian Saulus diturunkan dari jendela ke dalam kegelapan malam. Saya dapat melihat tubuhnya terayun-ayun ke sana ke mari dalam kegelapan itu, terus-terusan menghantam dinding, dan akhirnya terlontar ke luar ketika keranjang itu menghantam tanah.
Ketika saya masih muda, saya menganggap pelarian Paulus sebagai petualangan yang menyenangkan. Bagi Paulus hal itu tidak menyenangkan, tetapi memalukan— cara yang paling hina yang pernah dilakukan orang dewasa untuk keluar dari kota! 14Pada awalnya ia berencana masuk ke kota Damsyik dengan pamer kekuasaan dan meninggalkannya dengan pamer kekuatan (dengan menyeret orang-orang Kristen terbelenggu yang menangis). Sebaliknya, ia masuk ke kota itu seperti seorang pengemis buta, dan sekarang ia meninggalkan kota itu seperti seorang tawanan yang diselundupkan!
Kalau saya jadi Saulus, setelah keluar dari kota, saya akan mencari tempat sepi untuk menyembunyikan diri sampai kemarahan mereka reda. Sebaliknya, Saulus malahan berangkat ke arah selatan menuju suatu kota yang penduduknya lebih membenci dia daripada penduduk Damsyik; ia menuju Yerusalem. Saulus menyingkirkan rintangan penganiayaan dengan ketekunan. Yesus memuji mereka "yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan" (Lukas 8:15).
Menjadi orang Kristen akan menjadi berkat bagi hidup Anda, baik sekarang maupun di akhirat nanti—namun itu tidak berarti kehidupan Kristiani adalah mudah. Dalam kehidupan Kristiani Anda, beberapa orang bahkan ada yang ingin mematahkan semangat Anda, berusaha menjegal Anda atau menjatuhkan Anda! Jika itu terjadi, ingatlah: "Iblis tidak ambil pusing terhadap orang yang tidak bernilai!" Seorang teman terlintas dalam pikiran saya. 15Sewaktu saya membaptis orang muda ini, ia begitu gembira dan menyangka semua orang yang mengenal dia akan ikut senang juga; namun teman-temannya menganggap dia gila, dan keluarganya merasa terhina. Ia berusaha mengkristenkan setiap orang yang ia kenal, mengira semua orang akan menerima ajaran Perjanjian Baru—namun nyatanya mereka tidak mau. Setiap kali orang muda ini dijatuhkan oleh orang lain, ia bangkit dan berusaha lagi. Karena ketekunannya itu, sekarang ini ia punya pengaruh yang tidak pernah sirna dalam jemaat dimana ia menjadi anggota aktif!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan ...
KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan itu sebagai kehidupan yang mustahil. Ia menemukan bahwa ia dapat meloncati rintangan apa saja dengan pertolongan Tuhan (Filipi 4:13)! Begitu juga kita. Jika kita berbuat sama, di penghujung hidup kita, ketika perlombaan bagi kita telah selesai, maka Tuhan menanti kita dengan mahkota kemenangan. Sebagaimana belakangan dikatakan oleh rasul itu, "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya" (2Timotius 4:8).
Pasal 9 berakhir dengan salah satu laporan kemajuan yang biasa Lukas selipkan ke dalam kitab itu: "Selama beberapa waktu jemaat45di seluruh Yudea, Galilea46dan Samaria berada dalam keadaan damai. 47Jemaat itu dibangun 48dan hidup dalam takut akan Tuhan. 49 Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan ["dorongan"; NIV] Roh Kudus"50(9:31).
Kata-kata Lukas itu mengacu kepada gereja secara keseluruhan, namun gereja itu sendiri terdiri dari kumpulan orang seperti Anda. Kita tidak akan menyalahgunakan teks ini untuk mengatakan bahwa jika Anda mempelajari pelbagai pelajaran yang terdapat dalam kehidupan mula-mula Saulus sebagai orang Kristen,51maka secara pribadi Anda akan menikmati kedamaian dan akan terbangun secara rohani! Sambil Anda terus berada dalam "takut akan Tuhan dan dalam pertolongan dan penghiburan Roh Kudus," Anda pasti akan bertumbuh sebagai seorang anak Allah! Saya sungguh-sungguh berdoa semoga Anda akan melakukan hal itu!
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gagasan tentang adanya rintangan/lintas gawang itu sendiri membawa kita kepada penyajian secara visual. Gambarlah beberapa gawang dalam sebuah lintasan lomba. Beri label "gagal," "penganiayaan," "masa lalu," "kedegilan," dan "kekecewaan" pada rintangan-rintangan tersebut. Lalu gambar juga seorang pelari yang melompati gawang-gawang itu satu persatu ("gambar orang" sederhana [seperti simbol di WC umum], atau seperti gambar yang digambar seorang anak, akan memadai). Tulislah bagaimana Saulus melintasi setiap gawang itu: Saulus melintasi gawang kegagalan dengan iman, gawang penganiayaan dengan ketekunan , gawang masa lalu dengan kesabaran , gawang kedegilan dengan ketundukkan, dan gawang kekecewaan dengan kesetiaan.
CATATAN KHOTBAH
Kisah 9:31 dapat digunakan sebagai bahan khotbah secara tekstual tentang "Tujuan bagi [nama jemaat lokal]": (1) Ketenangan ("jemaat ... dalam keadaan damai"); (2) Kesegaran ("dibangun"); (3) Kehormatan ("hidup dalam takut akan Tuhan"); (4) Kepemilikan ("oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus"); dan (5) Keberhasilan ("jumlahnya makin bertambah besar"). Tiga dari lima poin ini diambil dari C. Bruce White, "The Strength of the Early Church," The Preacher’s Periodical (kini Truth for Today), March 1987.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang...
Catatan Akhir:
- 1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
- 2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang tidak pernah dewasa bisa hilang!
- 3 Mereka telah berusaha melakukan yang sama terhadap Yesus dan Stefanus.
- 4 Ini dikutip oleh Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Khotbah yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 5 Ini hal yang sering menimpa Paulus (14:4-6; 23:12-22). Umumnya orang-orang itu, bahkan yang bukan orang Kristen sekalipun, mengasihi Paulus atau membenci dia. Ia sering mempunyai teman-teman non-Kristen yang peduli terhadap keselamatan dia (19:31). Dalam semuanya ini, kita melihat adanya penyediaan Allah dalam melindungi Paulus. 6"Wali negeri" adalah wakil pribadi Raja Aretas di Damsyik. Kita tidak tahu berapa besar kekuasaannya. Para penerjemah KJV dan NIV beranggapan bahwa orang ini adalah "gubernur" kota.
- 7 Raja Aretas IV memerintah atas kerajaan Arab Nabatea-"Tanah Arab" tempat Saulus menetap untuk beberapa lama.
- 8 Damsyik kemungkinan dikontrol oleh Aretas untuk sementara (selama periode ini tidak ditemukan adanya koin Romawi). Kekuatan Arab itu kemungkinan berada di luar kota, menjaga pintu-pintu gerbang (Letak Damsyik berdekatan dengan tepi gurun Arab). Upaya wali negeri itu mungkin bersifat pribadi dan terbatas pada apa yang dapat dilakukan oleh jumlah penduduk Arab [yang amat banyak] dalam kota itu.
- 9 Kedua kelompok orang itu saling membenci karena pelbagai alasan. Beberapa tahun kemudian (66 M.), orang Arab Nabatea membunuh lebih 10,000 orang Yahudi di Damsyik!
- 10 Kelompok orang Yahudi yang hidup di Damsyik adalah besar .
- 11 Di Damsyik Saulus menimbulkan kerusuhan lewat pemberitaannya; mungkin ia juga menimbulkan kerusuhan ketika tinggal di tanah Arab!
- 12 "Murid-muridnya" merupakan istilah yang tidak lazim. Apapun alasan lainnya, istilah itu menunjukkan bahwa Saulus telah mencapai beberapa keberhasilan dalam mengkristenkan banyak orang di Damsyik. Tentunya Paulus tidak pernah mendorong siapa saja untuk beranggapan bahwa mereka itu adalah pengikut dia; sebaliknya, ia selalu mengarahkan manusia kepada Yesus (1Korintus 1:12, 13).
- 13 Dalam kedua kisah ini digunakan dua kata Yunani yang berbeda untuk "keranjang." Kata yang dipakai dalam Kisah 9 mengacu kepada keranjang besar yang dipakai untuk penyimpanan (Matius 15:37; Markus 8:8). Kata yang dipakai dalam 2 Korintus 11 sering diacu sebagai sebuah jaring. Ini dapat berarti bahwa keranjang yang dipakai adalah anyaman yang agak longgar atau keranjang itu digantung dalam sebuah jaring sebagai pengamanan tambahan.
- 14 Ingatlah bahwa ia mengutip peristiwa ini sebagai suatu contoh kelemahan dia (2Korintus 11:30-33).
- 15 Kasus-kasus serupa pernah terjadi dalam banyak jemaat. Satu contoh setempat dapat dipakai untuk menggantikan contoh milik saya ini.
- 16 Galatia 1:18. Orang Yahudi menghitung penggalan tahun sebagai keseluruhan tahun. "Tiga tahun" dalam hitungan Yahudi akan terdiri dari sisa waktu dari tahun ketika Saulus pergi ke Damsyik, satu tahun berikutnya, ditambah dengan apa yang terjadi pada tahun ketika ia melarikan diri dari Damsyik.
- 17 Karena tiga tahun sebelumnya murid-murid itu telah diusir dari Yerusalem (8:1), lalu siapakah murid-murid ini? Beberapa murid mungkin ada yang tidak meninggalkan Yerusalem (lihat catatan tentang 8:1) dan beberapa murid mungkin telah kembali lagi. (Beberapanya bisa juga para mualaf baru, namun kata "takut" menunjukkan bahwa kebanyakan adalah bagian dari mereka yang dahulunya pernah dianiaya oleh Saulus.) Karena "semua" murid tidak percaya kepada Saulus, ini kemungkinan mencakup juga para rasul.
- 18 Karena Saulus telah merubah hidupnya tiga tahun sebelumnya, beberapa orang bertanya-tanya bagaimana bisa umat Kristen di Yerusalem tidak mengetahui tentang perubahan hidupnya itu. Kemungkinan ada banyak faktor penyebab: (1) Komunikasi di masa itu tidak sebaik sekarang. (2) Jika Aretas IV pada masa itu memang mengontrol Damsyik (sebuah kemungkinan sebagaimana ditulis dalam catatan akhir sebelumnya), maka hubungan antara Damsyik dan Yerusalem selama itu adalah rendah. (3) "Lenyapnya" Saulus ke tanah Arab untuk waktu yang lama mungkin telah menimbulkan kecurigaan. Bagaimanapun, faktor yang terpenting adalah bahwa Saulus telah sangat dalam melukai murid-murid di Yerusalem, sehingga sulit bagi mereka untuk mempercayai apa saja yang ia katakan.
- 19 Burton Coffman, Commentary on Acts (Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing House, 1976), 190.
- 20 Ini merupakan yang terakhir kalinya dalam kitab Kisah dimana hanya para rasul saja yang dikatakan sebagai pemimpin gereja di Yerusalem. Menurut pernyataan agung Paulus dalam Galatia 1:18-20, satu-satunya rasul yang ada di Yerusalem pada waktu itu adalah Petrus (yang lainnya mungkin sedang dalam perjalanan memberitakan injil). Lain dari itu, satu-satunya pemimpin yang ada dalam kota itu adalah Yakobus, saudara tiri Tuhan (Galatia 1:19). Bagaimanakah kisah ini dapat diselaraskan dengan pernyataan Lukas bahwa Saulus dibawa "kepada para rasul"? Mungkin Lukas menganggap Petrus sebagai wakil dari semua rasul, atau mungkin ia memakai kata "para rasul" dalam pengertian yang lebih luas daripada Kedua belas rasul itu (seperti yang ia tulis dalam 14:4, 14) dan menyertakan Yakobus. Ingatlah bahwa makna kata "rasul" adalah "orang yang diutus" dan dapat dipakai dalam pengertian umum ("orang yang diberi tugas oleh gereja," dll.) maupun dalam pengertian khusus untuk "Kedua belas dan Paulus."
- 21 Telah ditekankan bahwa Saulus bukan saja telah mendengar Yesus; ia juga telah melihat Yesus.
- 22 Lihat peta seri dalam pelajaran ini. Tarsus adalah kota penting. Barnabas bisa saja telah berkali-kali pergi dari Siprus ke Tarsus.
- 23 Barnabas bisa saja telah diutus oleh gereja sebagaimana belakangan ia diutus ke Antiokhia (11:22), atau bisa saja secara pribadi ia pergi ke Damsyik.
- 24 Saran lain yang telah diberikan adalah bahwa Barnabas telah mengetahui tentang Saulus secara mujizatiah (berdasarkan 13:1, Barnabas adalah seorang nabi dan/atau seorang guru yang terilham). Bagaimanapun, jika benar begitu, mengapakah para rasul tidak memakai kekuatan mereka untuk memperoleh informasi yang sama?
- 25 Jika kitab Ibrani diikut-sertakan, maka kita memiliki empat belas kitab yang ditulis oleh Paulus.
- 26 Dalam Galatia 1:22, 23 Paulus menyatakan bahwa pada saat itu ia "tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea." Yang dimaksud "jemaat-jemaat Kristus di Yudea" adalah semua jemaat di Yudea tidak termasuk jemaat yang ada di Yerusalem. Persinggahan singkat Paulus (hanya lima belas hari) tidak memberi dia waktu untuk memberitakan injil di luar Yerusalem.
- 27 Hal ini tersirat dalam fakta bahwa "Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani."
- 28 Saulus mungkin pernah bertemu Stefanus di situ untuk pertama kalinya (lihat catatan tentang 6:9, 10).
- 29 NIV menulis "berdebat," yang lebih saya sukai.
- 30 Orang yang pernah menjadi bagian suatu pergerakan namun kemudian meninggalkan dan menentangnya, orang itu biasanya lebih dibenci daripada orang-orang yang menentang pergerakan itu tetapi tidak pernah menjadi bagian dari pergerakan tersebut. Pengalaman pribadi tentang sifat kasus ini boleh juga diceritakan untuk menggambarkan kebencian orang-orang Yahudi Helenistik terhadap Saulus.
- 31 Lihat peta dan juga catatan tentang 10:1.
- 32 Lihat peta dan juga catatan tentang Tarsus.
- 33 Banyak orang mengkaitkan kejadian ini dengan kunjungan Saulus ke Yerusalem seperti yang tercatat dalam 11:27-30; 12:25, namun kita tidak punya catatan tentang penginjilan Saulus di Yerusalem pada kunjungan tersebut, juga tidak ada petunjuk bahwa pada kesempatan itu ia harus meninggalkan kota itu dengan tiba-tiba. Karena kisah di 22:17-21 bagi saya tampak sangat cocok sekali dengan 9:29, 30, maka saya menyertakannya di sini.
- 34 Lihat catatan tentang 21:26 pada edisi akan datang.
- 35 Lihat catatan tentang 10:10.
- 36 Paulus tidak pernah membiarkan ancaman mati mencegah dia melakukan apa yang ia anggap benar (band. 20:24). Mengenai mati "sebagaimana Stefanus mati," lihat 2Timotius 4:16b untuk pernyataan yang serupa dengan yang Stefanus katakan ketika ia mati.
- 37 Adegan ini pasti begitu traumatis ketika Saulus, untuk pertama kalinya sejak perubahan hidupnya, bertemu dengan ayahnya-ayah yang telah membesarkan dia untuk menjadi seorang Farisi!
- 38 Ia mungkin berhasil mengkristenkan saudarinya; paling tidak saudarinya itu tidak mengucilkan dia sebagaimana para anggota keluarga lainnya (23:16). Beberapa orang juga menganggap Roma 16:7, 11, 21 mengacu kepada "sanak saudara" dalam daging (yaitu keluarga).
- 39 Lihat peta dalam seri pelajaran ini. Tarsus terletak di Kilikia, dan Siria berbatasan dengan Kilikia di timur. Pada masa itu Siria dan Kilikia merupakan satu provinsi kerajaan yang bersatu.
- 40 Setelah Petrus memberitakan injil kepada orang non-Yahudi pertama bersama dengan seluruh isi rumahnya (Kisah 10; band. 15:7-9), lalu yang lainnya juga menginjili orang-orang non-Yahudi di Antiokhia Siria (11:20). Ketika Saulus tiba di Antiokhia, ia mungkin menginjili orang-orang non-Yahudi untuk pertama kalinya (11:25, 26). Paling tidak, perkataan Petrus di 15:7-9 mencegah Saulus untuk menginjili orang-orang non-Yahudi selama sebagian besar, jika tidak semua, waktunya di Tarsus.
- 41 Ini merupakan pelajaran penting yang Paulus harus pelajari. Sebagaimana akan kita lihat nanti, rencana Paulus tidak selalu sejalan dengan rencana Tuhan, namun ia bersedia menunggu sampai Tuhan berkata "ya" sebelum ia memulainya.
- 42 2Korintus 11:23-25. 2 Korintus ditulis dari Makedonia di penghujung perjalanan misionari ketiga (lihat catatan tentang 20:1, 2 pada edisi akan datang) sekitar dua belas tahun setelah pelayanan Saulus di Tarsus.
- 43 Kapal karam dalam Kisah 27 terjadi setelah 2 Korintus ditulis.
- 44 Di daerah itu Saulus sudah tentu sama agresifnya seperti ketika ia dahulu berada di Damsyik, tanah Arab, dan Yerusalem-dan seperti ia nantinya dalam pelbagai perjalanan misionari. Tidak sulit untuk membayangkan Saulus terus-menerus bertentangan dengan para pemimpin keagamaan.
- 45 Di sini, beberapa naskah memiliki bentuk jamak kata "gereja" (lihat KJV), namun kebanyakan naskah yang lebih tua memiliki bentuk singular-sebuah pemakaian kata "gereja" yang tidak lazim dalam kitab Kisah. Meskipun dalam tiga provinsi terdapat beberapa gereja (Galatia 1:22), namun Lukas memandang semua umat Kristen di Palestina sebagai terdiri dari "[satu] gereja " di daerah itu.
- 46 Kita belum secara khusus menyinggung tentang penginjilan di Galilea. Penginjilan di situ mungkin dilakukan oleh murid-murid yang terpencar-pencar (8:1, 4).
- 47 NIV punya gagasan yang tepat saat mengatakan, "Kemudian Gereja ... menikmati masa damai." (Huruf miring oleh saya.) Setan tidak akan membiarkan gereja tanpa gangguan untuk waktu yang lama. Dalam konteks ini, pemikiran utamanya sepertinya adalah bahwa gereja "menikmati kedamaian" sebab sang kepala penganiaya telah dikristenkan. Kemungkinan juga ada petunjuk bahwa gereja itu menikmati kedamaian sebab Saulus telah meninggalkan tempat itu (meninggalkan orang-orang Yahudi Helenistik tanpa target).
- 48 Orang Kristen dibangun lewat Firman (20:32). Masa itu adalah masa damai, namun bukan masa untuk berpuas diri. "Mereka menggunakan kesempatan itu untuk memperbaiki dan menguatkan layar mereka sebelum badai selanjutnya mulai menerjang" (Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 [Wheaton, Ill.:Victor Books, 1989], 442).
- 4
- 9 Lihat Amsal Sulaiman 1:7; 9:10; 10:27; 14:27; Pengkhotbah 12:13.
- 5
- 0 Ini mungkin mengacu kepada penghiburan dan do rongan Roh Kudus yang tinggal di dalam diri setiap orang Kristen. Lihat "Apakah Yang Roh Kudus Lakukan?" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian III." 5
- 1 Periksalah kembali pelbagai saran yang diberikan dalam pelajaran ini dan sebelumnya.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) MEROBOHKAN TEMBOK! (Kis 10:1-11:18)
Setelah Perang Dunia II, kota Berlin dipecah menjadi Berlin Timur dan Berlin Barat. Pada 1961 pihak Komunis mendi...
MEROBOHKAN TEMBOK! (Kis 10:1-11:18)
Setelah Perang Dunia II, kota Berlin dipecah menjadi Berlin Timur dan Berlin Barat. Pada 1961 pihak Komunis mendirikan Tembok Berlin yang angker untuk mencegah penduduk meninggalkan Berlin Timur. Selama bertahun-tahun, banyak yang sudah mencoba melarikan diri melewati dinding itu; lebih dari 170 orang menemui ajal dalam usahanya itu. Saya mengira dinding itu akan masih berdiri saat saya mati, oleh sebab itu saya terkejut ketika dalam Nopember 1989 terdengar berita bahwa Tembok Berlin sudah runtuh! Tayangan televisi yang menayangkan orang banyak yang bersorak-sorai dan menggopeli reruntuhan tembok itu tetap hidup dalam ingatan saya.
Sebagaimana peristiwa itu telah menjadi bagian sejarah, Perjanjian Baru memberitahu kita tentang satu hari yang lebih luar biasa: hari ketika dinding pemisah antara bangsa Yahudi dan Non-Yahudi runtuh. Paulus menuliskan peristiwa itu dengan kata-kata ini:
Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu—sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, ... tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, ... Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu [bangsa non-Yahudi], yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak [bangsa Yahudi dan non-Yahudi] dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya [yaitu, bangsa Yahudi dan non-Yahudi] menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh [yaitu, gereja1], dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu ... Demikianlah kamu [bangsa non-Yahudi] bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga [rumah tangga] Allah (Efesus 2:11-19; huruf miring oleh saya).
"Dinding pemisah" antara bangsa Yahudi dan non-Yahudi adalah "hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya"—yaitu hukum Perjanjian Lama. Allah telah membuat satu perjanjian khusus dengan bangsa Yahudi dan memberi mereka hukum Musa sebagai bagian dari rencana-Nya untuk menghadirkan Mesias ke dalam dunia (Galatia 3:16, 19, 24, 25). Bangsa non-Yahudi tidak ikut disertakan dalam perjanjian itu,2dan Taurat berdiri tegak sebagai penghalang anti tembus antara mereka dengan bangsa Yahudi. Yesus datang untuk merubuhkan penghalang tersebut. Ketika Ia mati di kayu salib, Ia "mengalami maut bagi semua manusia"—orang Yahudi dan non-Yahudi (Ibrani 2:9; huruf miring oleh saya). Taurat "dinding pemisah" secara resmi "ditiadakan" pada saat Yesus mati! Meskipun secara teori dinding pemisah antara bangsa Yahudi dan non-Yahudi itu sudah rubuh di Kalvari, namun secara nyata tembok itu baru rubuh di Kaisarea. Dengan kata lain, dalam pikiran Allah tembok itu sudah rubuh sejak dari Lukas 23,3namun dalam pikiran manusia tembok itu baru rubuh dalam Kisah 10.
Sebagian masalahnya disebabkan oleh bangsa Yahudi yang menambahkan kubu pertahanan mereka sendiri kepada "dinding pemisah itu." Taurat mengajar mereka bahwa mereka adalah umat pilihan Allah, dan mereka memutuskan bahwa itu berarti mereka lebih baik daripada bangsa lainnya. Taurat mengajar mereka untuk tidak serupa dengan bangsa lainnya, dan mereka memutuskan bahwa itu berarti mereka harus memandang rendah bangsa lain.4Dalam banyak hal, penghalang berupa kebanggan diri, prasangka, dan aturan susila yang didirikan manusia adalah lebih mengerikan dibandingkan dengan yang didirikan oleh Allah! Kisah 10 mengisahkan bagaimana Allah mulai merubuhkan pelbagai penghalang dalam gereja mula-mula.
Sebagaimana kebiasaan Lukas dalam mengantisipasi adanya pengulangan sebuah kisah, ia akan menahan beberapa rincian penting tertentu sampai pengulangan kisah itu terjadi. Oleh sebab itu, pelajaran Kisah 10 kita ini akan saya tambahkan dengan pelbagai rincian dari Kisah 11. Sambil kita mengkaji pasal-pasal ini, marilah kita menyimak bagaimana pelbagai penghalang antara manusia sekarang ini dapat dirubuhkan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 10:1-11:18)
Setelah kita mempelajari bagian pertama Kisah 10, saya berharap kisah Allah merubuhkan tembok pemisah dapat mempunyai dam...
KESIMPULAN (KIS 10:1-11:18)
Setelah kita mempelajari bagian pertama Kisah 10, saya berharap kisah Allah merubuhkan tembok pemisah dapat mempunyai dampak di dalam hati kita semua. Ayat-ayat ini sudah sepatutnya berbicara secara khusus kepada mereka yang bukan keturunan Yahudi. Meskipun saya masih muda ketika meletus pertempuran Perang Dunia II, saya masih ingat pelbagai poster Paman Sam yang berkata sambil menunjukkan jari "Saya Mau Kamu!"60Kisah 10 adalah saat Allah menunjukkan jari-Nya kepada kita semua yang non-Yahudi dan berkata, "Aku mau kamu!" Kornelius dan orang seisi rumahnya merupakan nenek moyang rohani bagi setiap orang non-Yahudi yang menjadi Kristen dari saat itu hingga sekarang ini!
Kisah ini sudah sepatutnya juga berbicara kepada mereka yang dikenal baik, seperti Kornelius, tetapi masih belum diselamatkan. Anda tidak dapat bersandar pada kebaikan Anda sendiri; Anda harus bersandar kepada Tuhan dan kasih karunia-Nya!
Bagaimanapun, secara khusus saya berharap nas ini telah berbicara kepada beberapa dari kita yang dipenuhi dengan prasangka. William Hazlitt menyebut prasangka sebagai "anak kebodohan." 61Voltaire berkata bahwa prasangka adalah "nalar yang dipakai oleh orang bodoh."62 Yakobus menulis "Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka" (Yakobus 2:1). Jika kita jujur terhadap diri kita sendiri, kita akan mengakui bahwa kita semua memiliki prasangka masa lalu. Kita masing-masing perlu mengeluarkan semua daftar prasangka kita dan membereskannya—dengan pertolongan Allah!
Selagi Firman Allah berbicara kepada hati kita, kita disadarkan oleh adanya pelbagai perubahan yang perlu dilakukan. Perubahan apapun yang perlu Anda lakukan, saya berdoa semoga Anda akan melakukannya sekarang juga. Jangan seperti Petrus ketika ia berkata, "Tidak, Tuhan, tidak." Ingatlah: Jawaban yang patut, satu-satunya jawaban konsisten terhadapa perintah Allah adalah "Ya, Tuhan."
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Untuk menekankan bersatunya bangsa Yahudi dan non-Yahudi di dalam gereja, inilah satu obyek pelajaran sederhana: Yang Anda perlukan adalah seutas tali sepanjang 45 sentimeter, sebuah gelang, dan dua benda apa saja. Benda pertama terletak di ujung yang satu dan benda kedua terletak di ujung yang satunya lagi. Benda pertama mewakili bangsa Yahudi, benda kedua mewakili bangsa non-Yahudi.
Letakkanlah kedua benda itu sejauh mungkin sambil Anda berbicara tentang penghalang yang memisahkan mereka. Gelang itu mewakili Yesus. Tariklah bagian tengah tali itu melalui gelang itu. Perhatikanlah, semakin dekat kedua benda itu dengan gelang itu, maka mereka juga masing-masing saling mendekat. Begitu juga halnya, kuasa Yesus yang menarik semua orang (Yohanes 12:32) telah membawa baik bangsa Yahudi dan non-Yahudi masuk ke dalam gereja. Aplikasinya adalah ketika kita ditarik makin dekat kepada Yesus, kita juga akan ditarik makin dekat kepada satu sama lainnya!
CATATAN KHOTBAH
James D. Bales menulis satu buku tentang perubahan hidup Kornelius dan orang seisi rumahnya, judulnya adalah The Case of Cornelius (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., 1964).
Sewaktu saya baru mau berkhotbah, seorang pensiunan pengkhotbah memberi saya beberapa garis besar khotbah yang ia telah kumpulkan selama bertahun-tahun. Salah satunya, tentang perubahan hidup Kornelius, berjudul "Perubahan Hidup dalam Tiga Babak." Tiga pembagian kisah itu diperbandingkan dengan tiga babak sandiwara. Dalam setiap "babak," yang diperhatikan pertama kali adalah "tatacara" dan "pemain utama," kemudian "aksi" dengan pelbagai "adegan." Setelah "Babak Pertama," garis besar itu memberikan "waktu istirahat" untuk membahas poin-poin menarik dalam "babak" pertama. Begitu juga halnya dengan "Babak Kedua." Jika Anda menyenangi drama, Anda mungkin akan menyukai pendekatan perubahan hidup Kornelius dan orang seisi rumahnya dengan cara ini.
Sebuah pelajaran tambahan menarik yang dapat digunakan dalam kaitannya dengan Kisah 2, 8, atau 10 adalah "Kunci-Kunci Kerajaan." Ini merupakan pelajaran tentang bagaimana Petrus menggunakan kunci-kunci yang dijanjikan dalam Matius 16:19. Pertama-tama saya biasanya memperlihatkan sebuah kunci untuk membuka pintu-pintu gedung gereja. Lalu saya memperlihatkan kunci yang lain untuk membuka pintu-pintu lainnya di dalam gedung gereja itu. Begitu juga halnya, Petrus memiliki beberapa kunci untuk membuka kerajaan— kepada bangsa Yahudi dalam Kisah 2 dan kepada bangsa non-Yahudi dalam Kisah 10. Ia juga memiliki kunci lain untuk "membuka pintu-pintu" dalam kerajaan/gereja. Sebagai contoh, dalam Kisah 8 ia menunjukkan bagaimana orang Kristen yang bersalah dapat berbalik kepada Tuhan (ay. 22). Anda dapat menggunakan khotbah Petrus dalam kitab Kisah dan pelbagai tulisannya dalam 1 dan 2Petrus untuk membuat sebanyak mungkin atau sedikit mungkin poin-poin yang Anda inginkan: "Kunci" untuk pergi ke sorga (2Petrus 1:5-11), "kunci" untuk tetap termotivasi (2Petrus 3:10-12), dll. Saya menggunakan beberapa kunci besar dari karton (dengan poin utama pelajaran tertulis pada kunci itu) untuk menggambarkan perbedaan poin-poin itu.
SATU ALLAH MENGERJAKAN SEMUANYA
"Ketika Anda membaca Kitab Kisah, Anda akan melihat persamaan antara pelayanan Petrus dan Paulus. Keduanya menyembuhkan orang lumpuh. Keduanya membangkitkan orang mati. Keduanya ditangkap dan dipenjara dan dibebaskan secara mujizatiah. Keduanya pernah diperlakukan sebagai dewa (10:25, 26; 14:8-18), dan keduanya bersaksi dengan berani di hadapan para penguasa ... Tidak seorangpun yang telah membaca Kitab Kisah dapat berkesimpulan, ‘Aku dari golongan Paulus! Atau ‘Aku dari golongan Petrus!’" (1Korintus 1:12). ‘Tetapi Allah yang sama mengerjakan semuanya dalam semua orang’ (1Korintus 12:6b; KJV)."
Disadur dari The Bible Exposition Commentary, vol. 1 Warren W. Wiersbe
SATU HUKUM MENGERJAKAN SEMUANYA
"Allah mempunyai satu hukum keselamatan. Hukum itu sama untuk setiap orang. Satu-satunya cara seorang bayi masuk ke dalam dunia ini adalah melalui kelahiran jasmani. Anak-anak ada yang dilahirkan di rumah, rumah sakit, mobil, pesawat terbang dan lapangan olah raga, namun masing-masing anak mengalami kelahiran jasmani. Satu-satunya cara orang dapat masuk ke dalam kerajaan Allah adalah melalui kelahiran dari air dan Roh (Yohanes 3:3-5). Anak-anak Allah ada yang dilahirkan di gedung gereja, rumah sakit, padang rumput dan rawa-rawa, namun masing-masing anak mengalami kelahiran rohani. Siapa saja yang membesar-besarkan tempat kelahiran namun mengabaikan hukum Allah mengenai cara kelahiran itu terjadi adalah salah." The Need for Revival Jimmy Allen
SATU INJIL UNTUK SEMUANYA
"Pilihan Kornelius merupakan karya Allah. Kornelius merupakan ‘jembatan budaya’ yang dengannya injil dapat melintas. Ia bukan saja agamis tetapi juga mengenal baik agama dan budaya orang Yahudi dan ia dihormati oleh masyarakat Yahudi. Sebagai akibat dari pengalaman Petrus, kesaksian orang-orang Yahudi yang menyertai dia, dan laporan kepada masyarakat Yahudi yang lebih besar di Yerusalem, satu kesimpulan dicapai: ‘Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup’ (11:18)." New Testament Survey Don Shackelford, ed.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Efesus 1:22, 23.
2 Bangsa non-Yahudi bisa menjadi mualaf Yahudi.
3 Pasal-pasal lain dalam Matius, Markus, dan Yohanes mencer...
Catatan Akhir:
- 1 Efesus 1:22, 23.
- 2 Bangsa non-Yahudi bisa menjadi mualaf Yahudi.
- 3 Pasal-pasal lain dalam Matius, Markus, dan Yohanes menceritakan penyaliban.
- 4 Banyak yang menganggap orang non-Yahudi sebagai "anjing." Ketika seorang Yahudi pulang dari pasar, ia terlebih dahulu membasuh tangan dan lengannya hingga sampai ke siku sebelum makan (Matius 15:2) karena ia takut dirinya telah tercemar sewaktu bersentuhan dengan orang non-Yahudi atau barang milik orang non-Yahudi.
- 5 Para gubernur Romawi pergi ke Yerusalem pada waktu-waktu tertentu saja (itulah sebabnya Pilatus berada di Yerusalem pada hari Paskah saat Yesus dibunuh), namun tempat kediaman mereka di Kaisarea.
- 6 Satu pasukan reguler terdiri dari sepersepuluh legiun (enam ribu orang), atau sekitar enam ratus orang; sedangkan satu pasukan tambahan bisa mencapai seribu orang.
- 7 Kebanyakan tentara pendudukan berasal dari pelbagai propinsi, jadi setelah beberapa waktu orang-orang Italia itu kemungkinan diganti oleh orang-orang Italia juga, namun kepangkatan tidak berubah.
- 8 "Kornelius" adalah nama Latin yang umum. Beberapa tahun sebelumnya, Kornelius Sulla pernah membebaskan sepuluh ribu budak, dan banyak dari mereka kemudian memakai namanya.
- 9 Perjanjian Baru meyinggung tentang beberapa perwira pasukan, dan mereka selalu ditampilkan dalam sosok yang positif. Kepala pasukan dianggap sebagai tulang punggung bala tentara Romawi.
- 10 Para pakar memiliki beragam istilah teknis untuk mengacukan perkataan "takut akan Allah," antara lain "hampir jadi mualaf" dan "di ambang pintu mualaf." Lihat "Takut akan Allah" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II."
- 11 Fakta bahwa ia belum disunat ditekankan dalam 11:3.
- 12 Kisah 10:30. Naskah Roma/Western menambahkan "puasa" (lihat KJV) "Naskah Roma" adalah nama yang diberikan kepada salinan-salinan Kitab Suci yang digunakan di Roma pada abad kedua sampai keempat Masehi. Naskah-naskah ini memuat banyak tambahan yang menarik namun kemungkinan tidak terilham.
- 13 Lihat catatan tentang 3:1.
- 14 Bangsa Yahudi menghitung hari mulai dari fajar merekah, jadi jam kesembilan pada hari itu adalah sekitar jam 3:00 sore.
- 15 "Jelas tampak" menekankan bahwa ini bukanlah khayalan dia. NIV menulis "ia melihat dengan jelas seorang malaikat." (Huruf miring oleh saya.)
- 16 Secara harfiah, ia "takut" (lihat KJV). Dalam Alkitab, ini merupakan reaksi normal ketika seseorang dihadapkan dengan satu mahluk supernatural.
- 17 Dalam konteks ini, kata "Tuhan" kemungkinan dipakai sebagai ungkapan rasa hormat.
- 18 Dua kata yang digunakan malaikat itu mengungkapkan gambaran korban: (1) Kata Ibrani untuk korban bakaran secara harfiah artinya "naik." (2) Sebagian tepung untuk korban sajian yang dibakar di mezbah disebut "sebagai bagian ingat-ingatan korban itu" (Imamat 2:2, 9, 16; 5:12). Dalam 10:4 NIV menulis "korban ingat-ingatan."
- 19 Haruslah diperhatikan bahwa perkataan orang yang telah disembuhkan itu bukanlah perkataan terilham. Bagaimanapun, perkataan itu didasarkan pada kebenaran umum Perjanjian Lama (Amsal 28:9). Simaklah bahwa perkataan itu mengacu kepada seorang anak Allah yang berdosa bukan kepada pendosa yang belum menjadi anak Allah.
- 20 Jika penampakan malaikat kepada Kornelius dianggap sebagai jawaban langsung bagi doanya, boleh jadi doa Kornelius itu berisi permohonan untuk penjelasan selanjutnya tentang kehendak Allah.
- 21 "Dengar" dipakai dalam pengertian "merespon kepada," yaitu, menjawab.
- 22 Lihat 22:16, dimana seorang penginjil memberitahu orang yang sedang berdoa, "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"
- 23 Kata-kata berikut ini ditambahkan oleh KJV sampai di akhir ayat 6: "ia akan memberitahu engkau apa yang harus engkau perbuat." Meskipun perkataan itu kemungkinan tidak ada dalam teks aslinya, namun maksud perkataan ini terdapat dalam 10:22 dan 11:14.
- 24 Kata Yunani yang diterjemahkan "berita" bukanlah kata umum untuk "berita," melainkan rhemata, yang artinya "yang dibicarakan."
- 25 Saya sadar ada periode transisi antara waktu Yesus mati di kayu salib dan waktu injil diberitakan ke pelbagai tempat-dan saya tidak berhak menghakimi apakah ada orang yang diselamatkan atau menjadi sesat selama periode transisi itu. Allah saja yang berhak-dan Allah berkata bahwa Kornelius dan orang seisi rumahnya belum diselamatkan.
- 26 Kornelius dan orang seisi rumahnya merupakan model orang yang digambarkan dalam Efesus 2:12.
- 27 Bisa jadi prajurit itu diutus untuk mengawal kedua hamba itu. Fakta bahwa ia disebut "saleh" menunjukkan bahwa ia juga adalah orang yang "takut akan Allah" dan artinya Kornelius mempengaruhi semua orang di sekitar dia.
- 28 Kita tidak tahu cara mereka menempuh perjalanan: jalan kaki, naik kuda, atau cara lainnya.
- 29 Biasanya, mujizat-mujizat ini terjadi dengan tujuan untuk mempertemukan penginjil dan pendosa. Dalam kasus Saulus, ada aspek tambahan dari penampakan Yesus kepada dia, yaitu untuk membuat Saulus memenuhi syarat sebagai seorang rasul.
- 30 Simaklah 8:40 dan 21:8-14. Perjalanan di 8:40 kemungkinan perlu beberapa waktu; namun karena kejadian 9:1-31 sekurangnya merentang selama tiga tahun (band. Galatia 1:18), maka Filipus tentunya sudah berada di Kaisarea pada saat peristiwa Kisah 10 terjadi. Ketika Filipus tiba di Kaisarea, kelihatannya ia kemudian menetap di situ.
- 31 Beberapa orang mengutarakan bahwa Kornelius dan orang seisi rumahnya bukanlah orang non-Yahudi pertama yang menjadi Kristen, melainkan yang pertama kali cukup dekat dengan Yerusalem untuk merepotkan umat Kristen di Yerusalem. Perkataan Petrus dalam 15:7 tampak meyakinkan bahwa Allah memilih dia untuk memberitakan injil yang pertama kalinya kepada orang non-Yahudi.
- 32 Bangsa Yahudi mulai menghitung waktu pada saat senja dan fajar. Jam keenam dalam hari itu adalah sekitar jam 12 siang.
- 33 Banyak anak-anak menggambarkan Petrus sedang bersandar pada atap yang landai ketika sedang berdoa. Jelaskanlah bahwa atap rumah itu rata dan di sekelilingnya dibuatkan pagar tembok rendah (sandaran) sebagai penjagaan (Ulangan 22:8).
- 34 Para rasul sebelumnya telah berdoa meminta keberanian (band. 4:29).
- 35 Istilah Yunani yang diterjemahkan "makan" adalah istiah yang digunakan oleh para dokter. Latar belakang medis Lukas tampak tercermin di sini.
- 36 Kebanyakan dari kita terbiasa dengan makanan untuk siang hari dan menduga bahwa makanan yang sedang dipersiapkan di rumah penyamak itu adalah makanan biasa. Beberapa kebudayaan manusia mempunyai waktu makan yang berbeda, jadi adalah mungkin bahwa yang sedang dipersiapkan itu adalah suatu makanan khusus yang semata-mata disebabkan oleh Petrus sedang lapar.
- 37 Hal ini tersirat dalam kata "bangunlah" (ay. 13).
- 38 Kata Yunani ekstasis, berasal dari kata majemuk yang menggabungkan kata "keluar" dan kata "menaruh atau meletakkan." Secara harfiah bermakna "sebuah pemindahan" dan mengacu kepada perpindahan pikiran kepada kesadaran yang lebih tinggi.
- 39 Clarence Jordan, The Cotton Patch Version of Luke and Acts (Clinton, N.J.: New Win Publishing, 1969), 114.
- 40 Lihat 11:6. 41 New Century Version.
- 42 Kejadian 6:20. Ikan tidak dicantumkan, kemungkinan karena akan terlihat tidak tepat bagi ikan berada di luar air.
- 43 Perbedaan "halal" dan "haram" diberikan dalam Imamat 11:1-47 dan Ulangan 14:3-20. Untuk dinyatakan "halal," binatang berkaki empat harus memiliki kuku belah dan mengunyah mamahan. (Binatang-binatang yang mengunyah mamahan memiliki banyak perut. Mereka menelan makanannya dan dikunyah sebagian, makanan itu lalu masuk ke dalam perut pertama. Setelah itu mereka memuntahkan makanan itu. Mereka kunyah lagi sampai habis, setelah itu makanan itu masuk ke perut yang lain. Makanan yang dimuntahkan itu disebut "mamahan.") "Binatang merayap" yang halal dan haram dan pelbagai burung disebutkan dalam kitab Imamat dan Ulangan.
- 44 Karena Allah disapa sebagai orang ketiga (ay. 15), maka bisa jadi ini merupakan perkataan seorang malaikat. Bagaimanapun, Petrus mengerti bahwa ini adalah berita dari Allah (ay. 28).
- 45 "Smorgasbord" adalah kata Swedia yang mengacu kepada makanan buffet dengan aneka makanan tertata pada sebuah meja panjang, memperlihatkan begitu banyaknya piring. Di Amerika [dan Indonesia] kita bisa menyamakannya dengan restoran yang menawarkan "bayar dan makan sekenyangnya."
- 46 "Kosher" adalah istilah yang digunakan di zaman kini untuk makanan Yahudi yang boleh dimakan. "Kosher" adalah kata yang berasal dari orang Yiddis (Yahudi Eropa Timur atau Tengah) yang berasal dari kata Ibrani "patut."
- 47 Kata Yunani yang diterjemahkan "haram" bukanlah kata Yunani yang umum dipakai untuk kata "haram," sebaliknya merupakan kata yang artinya "umum" (lihat KJV).
- 48 Simaklah 1Timotius 4:3-5. Yesus sebelumnya telah meletakkan dasar bagi penyingkiran hukum-hukum tentang makanan halal dan haram (Markus 7:14-23), namun Allah perlu memberikan penglihatan ini sebelum implikasi penuh dari perkataan Yesus itu meresap. Jika (seperti yang disangka) Kisah Injil Markus merupakan ringkasan khotbah Petrus, maka Petrus bisa jadi merupakan sumber komentar dalam Markus 7:19: "Demikian Ia [Yesus] menyatakan semua makanan halal."
- 49 Seraya kita menyusuri kitab Kisah, haruslah kita pahami bahwa Allah tidak mengungkapkan kehendak-Nya sekaligus. Sebaliknya, ia mengungkapkannya "seperlunya" dan pada saat para utusan-Nya itu siap untuk menerimanya.
- 50 Ini bisa menjelaskan sesuatu tentang bagaimana Allah mengajar manusia dalam Perjanjian Baru: Ia memberi kita informasi yang diperlukan namun tetap meminta kita untuk memakai otak yang Ia berikan kepada kita.
- 51 Malaikat itu telah cukup memberi mereka informasi untuk bisa tiba di tempat sekitar situ; dari situ seterusnya, mereka harus menanyakan arah. Allah tidak mengerjakan bagi kita apa yang dapat kita kerjakan bagi diri kita sendiri.
- 52 Petrus sudah sadar, sehingga sarana komunikasi pun berubah. Di dalam fakta "seorang malaikat" berbicara kepada Kornelius, sementara "sebuah suara" dan kemudian "Roh Kudus" berbicara kepada Petrus, kemungkinan tidak ada hal yang penting di dalamnya. Dalam semua contoh itu, yang berbicara adalah Allah (10:20, 22, 28).
- 53 Meskipun biasanya orang Yahudi tidak menyilakan orang non-Yahudi masuk ke dalam rumah mereka, namun di era Alkitab keramahtamahan merupakan cara hidup. Mengundang orang untuk membagi makanan dan bermalam merupakan praktik yang lumrah.
- 54 Seseorang dalam rumah Simon telah menyiapkan makanan (10:10). Peristiwa ini akan ikut dicantumkan dalam daftar tuduhan bahwa Petrus telah makan sehidangan dengan orang non-Yahudi (11:3).
- 55 Kornelius kemungkinan telah memilih para utusan yang paling kuat dan paling cepat.
- 56 Kornelius memilih "para pejalan kaki" terbaik; Petrus memilih "para saksi" terbaik-beberapa di antara mereka pastilah orang-orang yang lebih tua.
- 57 Keenam orang itu tidak segera kembali ke Yope tetapi bersama Petrus pergi ke Yerusalem (band. 11:12). Mereka akan jauh dari rumah untuk waktu yang cukup lama, oleh sebab itu mereka pasti telah membuat pengaturan terlebih dahulu bagi pekerjaan dan keluarga mereka.
- 58 Dengan kata lain, Petrus mengantisipasi kemungkinan ia akan dikritik atas perbuatannya itu. Ketika ia berada di jalan ke Kaisarea, kemungkinan ia tidak tahu apa yang akan terjadi, namun apapun yang terjadi, ia ingin memiliki para saksi yang dapat dipercaya.
- 59 Para penafsir senang mengetengahkan pentingnya tujuh saksi dalam hukum Mesir atau Roma. Jika fakta tujuh saksi (keenam orang itu ditambah Petrus) memiliki arti tertentu, maka angka itu akan terkait dengan pentingnya angka "7" (angka "sempurna") bagi bangsa Yahudi daripada bagi bangsa penyembah berhala.
- 60 Saya paham gagasan ini dipinjam dari Inggris. Dalam tahun-tahun belakangan ini, poster Paman Sam telah dihidupkan kembali oleh Angkatan Bersenjata Amerika untuk merekrut anggota baru. 61Herbert V. Prochnow, The New Speaker’s Treasury of Wit and Wisdom New York: Harper and Brothers Publishers, 1958), 336.
- 62 Leonard Louis Levinson, Webster’s Unafraid Dictionary (New York: Collier Books, 1967), 194.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KETIKA PETRUS DIPANGGIL MENGHADAP (11:1-18)
Pada zaman dahulu, di rumah-rumah besar di Inggris, umumnya hanya ruang keluarga dan ruang tamu saja yang...
KETIKA PETRUS DIPANGGIL MENGHADAP (11:1-18)
Pada zaman dahulu, di rumah-rumah besar di Inggris, umumnya hanya ruang keluarga dan ruang tamu saja yang diberi karpet. Dipanggil menghadap tuan rumah (biasanya untuk dimarahi) artinya "dipanggil ke atas karpet," atau "dikarpetkan." Dalam tahun-tahun belakangan, beberapa orang di dalam lingkungan balap mobil Inggris mengadaptasi gagasan memanggil orang "ke atas karpet." Ketika para pejabat memintai keterangan, sepotong karpet diletakkan di tempat terbuka di ujung meja. Selama interogasi berlangsung, para penanya duduk mengelilingi meja itu, sedangkan si tertuduh berdiri di hadapan mereka—di atas karpet. Di banyak tempat di dunia, "dipanggil ke atas karpet" artinya menjadi "dipanggil menghadap untuk memberi keterangan."
Dipanggil menghadap memang tidak pernah menyenangkan, namun sebagian besar dari kita pada suatu ketika mungkin pernah mengalaminya. Rasul Petrus bahkan pernah dipanggil menghadap, sebagaimana kita akan lihat dalam pelajaran ini.1
Sewaktu kita mempelajari perubahan hidup Kornelius dan orang seisi rumahnya, kita telah melihat bagaimana Allah harus mengatasi pelbagai keberatan Petrus dan enam orang saksi Yahudi itu. Karena mereka itu ragu-ragu untuk menerima bangsa non-Yahudi masuk ke dalam gereja, maka kita tidak terkejut bahwa orang-orang Kristen Yahudi lainnya juga bersikap ragu-ragu—dan oleh sebab itu, mereka menanyai Petrus ketika ia kembali ke Yerusalem.
Bagaimanakah seharusnya kita bereaksi ketika dipanggil menghadap? Marilah kita lihat bagaimana respon Petrus ketika ia berdiri di hadapan para pengecamnya, dan apakah hasilnya?
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 11:1-18)
Sewaktu-waktu Anda dipanggil menghadap, saya berharap hasilnya akan sama memuaskannya seperti hasil Petrus dalam Kisah 11. H...
KESIMPULAN (KIS 11:1-18)
Sewaktu-waktu Anda dipanggil menghadap, saya berharap hasilnya akan sama memuaskannya seperti hasil Petrus dalam Kisah 11. Hasilnya bisa begitu, bisa juga tidak begitu. Sekalipun hasilnya tidak seperti yang Anda inginkan, Anda masih dapat merasa senang atas segala hal yang terjadi jika (1) Anda dapat merespon seperti cara Petrus dan (2) Anda melakukan yang terbaik untuk belajar dari pengalaman itu. Ketika kita dipanggil menghadap, semoga Allah menolong kita untuk bersikap sebagaimana seharusnya orang Kristen bersikap!
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Jika Anda menggunakan kata pengantar "dipanggil ke karpet" yang terdapat pada ungkapan awal pelajaran ini, Anda mungkin perlu menggunakan secarik karpet sebagai alat bantu peraga. Berdirilah terus di atas karpet itu selama Anda menekankan bagaimana respon Petrus ketika ia dipanggil ke karpet—dan bagaimana seharusnya kita bersikap. (Toko karpet kemungkinan bersedia memberi Anda beberapa karpet contoh.)
CATATAN KHOTBAH
Dalam kitab Kisah, para pemimpin gereja sering kali harus menghadapi pelbagai persoalan dalam pelbagai jemaat (Kisah 5; 6; 11; 15). Satu serial pelajaran yang bermanfaat dapat dikhotbahkan dengan judul "Bagaimana Menangani Persoalan Di Dalam Gereja."
ORANG-ORANG KEPUNYAAN KRISTUS
Sewaktu saya masih kanak-kanak, mendefinisikan "orang Kristen" sebagai "seorang pengikut Kristus" adalah suatu hal yang lazim. Definisi itu bukannya tidak benar, tetapi lebih mendekati definisi kata "murid" daripada kata "orang Kristen." Sebagaimana telah dicatat dalam pelajaran "Di Antiokhialah ... Untuk Pertama Kalinya," makna harfiah "orang Kristen" adalah "orang kepunyaan Kristus." Haruslah dipahami bahwa ini merupakan penamaan untuk anggota gereja secara perorangan, bukan gereja secara keseluruhan. Dalam tingkat kolektif, istilah yang memiliki makna yang sama adalah "semua jemaat [milik] Kristus" (Roma 16:16). Ungkapan "milik Kristus" merupakan terjemahan dari genitive case bahasa Yunani, yaitu cara utama bahasa Yunani dalam menunjukkan kepemilikan. Istilah "gereja [milik] Kristus" secara harfiah bermakna "gereja yang menjadi kepunyaan Kristus." Simaklah bahwa "gereja Kristus" bukanlah suatu nama yang sebenarnya tetapi merupakan suatu gambaran tentang apakah gereja itu: tubuh dari orang-orang yang menjadi kepunyaan Tuhan! Demikianlah, sebagai seorang anggota gereja, kita adalah "orang Kristen"; sebagai sebuah kelompok, kita adalah "gereja Kristus." Kedua nama itu menghormati Kristus dan menekankan bahwa kita ini kepunyaan-Nya!
David Roper
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Judul alternatif untuk pelajaran ini adalah "Ketika Petrus Dipanggil Untuk Memberi Keterangan."
2 Naskah Roma menunju...
Catatan Akhir:
- 1 Judul alternatif untuk pelajaran ini adalah "Ketika Petrus Dipanggil Untuk Memberi Keterangan."
- 2 Naskah Roma menunjukkan bahwa Petrus telah pergi untuk beberapa waktu. Naskah Roma, umumnya digunakan di sekitar Roma antara abad kedua dan keempat, merupakan salah satu versi Kitab Suci yang timbul dari proses menyalin dan menyalin lagi naskah-naskah Kitab Suci. Karakter utama dari naskah Roma adalah kecenderungannya untuk lebih panjang. Pelbagai tambahan itu dianggap tidak terilham.
- 3 RSV menulis "golongan [party] orang bersunat," namun kata "golongan [party]" tidak terdapat dalam naskah aslinya.
- 4 Nas ini memberitahu kita bahwa Kornelius dan orang seisi rumahnya bukanlah para mualaf Yahudi; sebaliknya mereka itu adalah orang tak bersunat yang "takut akan Allah."
- 5 Sebuah penambahan dalam naskah Roma di akhir ayat 1 memperbedakan apa yang disebut dalam ayat 1 dengan yang disebut dalam ayat 2.
- 6 Jika Petrus bukan rasul yang dipanggil Allah untuk menginjili bangsa non-Yahudi untuk pertama kalinya, sudah pasti ketika rasul siapa saja yang melakukan hal itu kembali ke Yerusalem, Petrus juga akan ikut memanggil dia untuk menghadap.
- 7 Lihat komentar tentang 10:9-16, 23, 48.
- 8 Beberapa penafsir menduga bahwa para pengecam Petrus bukan hanya menyuarakan keberatan-keberatan pribadi mereka sendiri, tetapi juga ketakutan mereka bahwa kabar tentang penerimaan bangsa non-Yahudi akan menyulut kembali api penyiksaan Yahudi di Yerusalem. Para penafsir ini menunjuk kepada kebangkitan penganiayaan dalam Kisah 12 sebagai bukti bahwa ketakutan para pengecam itu bukannya tanpa dasar.
- 9 Leonard Louis Levinson, Webster’s Unafraid Dictionary (New York: Collier Books, 1967), 57.
- 10 Untuk komentar atas ayat 5 sampai 17, lihatlah pelbagai kajian tentang perubahan hidup Kornelius dalam buku "Kisah Para Rasul, Bagian II."
- 11 Bandingkanlah penolakan Petrus dengan protes Yehezkiel dalam Yehezkiel 4:14.
- 12 Adalah menarik bahwa Petrus tidak menyinggung sifat Kornelius yang luar biasa sebagai bagian dari pembelaan dia. Para pengecam Petrus itu tidak peduli apakah Kornelius itu orang baik atau jahat; keberatan mereka atas Petrus makan bersama dia semata-mata karena Kornelius adalah orang non-Yahudi.
- 13 Ini adalah Hari Pentakosta dalam Kisah 2. Lihat catatan dalam dua pelajaran terakhir pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II."
- 14 "Kita" mengacu kepada para rasul. Lihat catatan dalam dua pelajaran terakhir pada edisi "Kisah Para Rasul, Bagian II."
- 15 Dalam bahasa aslinya, ungkapan "mulai percaya kepada Yesus Kristus" membatasi kata "kita," yaitu terbatas hanya pada para rasul saja. NIV menu!is "sebagaimana yang Ia telah berikan kepada kita, yang percaya kepada Yesus Kristus" (lihat juga KJV, RSV, ASV, dll.).
- 16 Harus menyisihkan cukup waktu dalam mengkaji ulang apa yang Petrus perbuat dan tidak perbuat ketika ia dipanggil untuk menghadap.
- 17 Di sini pertobatan disebut sebagai suatu karunia dari Allah berdasarkan setidaknya dua alasan: (1) Allah telah memberi bangsa non-Yahudi kesempatan untuk bertobat, dan (2) Ia menyediakan sarana yang menghasilkan perto batan (yaitu, injil).
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh
Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah
KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah menguraikan mengenai bagaimana pengikut-pengikut Yesus - dengan pimpinan Roh Allah - menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia. Penulis buku ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap kerajaan Roma, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul-rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu nampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- (1) permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke surga;
- (2) perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
- (3) perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Rasul-rasul ini ialah pekerjaan Roh Allah yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Di dalam seluruh peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam buku ini nyatalah bahwa Roh Allah itu terus-menerus memimpin dan menguatkan gereja beserta pemimpin-pemimpinnya. Berita yang diajarkan oleh agama Kristen pada masa-masa permulaan ini diringkaskan dalam sejumlah khotbah. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini menunjukkan pula betapa berkuasanya berita itu di dalam kehidupan orang-orang Kristen dan di dalam ikatan persaudaraan gereja.
Isi
- Persiapan untuk pemberitaan
Kis 1:1-26 - a. Perintah yang terakhir dan janji dari Tuhan Yesus
Kis 1:1-14 - b. Pengganti Yudas
Kis 1:15-26 - Pemberitaan di Yerusalem
Kis 2:1-8:3 - Pemberitaan di Yudea dan Samaria
Kis 8:4-12:25 - Pelayanan Paulus
Kis 13:1-28:31 - a. Perjalanan pertama untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 13:1-14:28 - b. Musyawarah di Yerusalem
Kis 15:1-35 - c. Perjalanan kedua untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 15:36-18:22 - d. Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 18:23-21:16 - e. Paulus sebagai tahanan di Yerusalem, Kaisarea, dan Roma
Kis 21:17-28:31
Ajaran: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya
di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali
Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul berkumpul di Yerusalem. _Tanyakan_: Apakah saudara yakin sudah menerima Roh Kudus dan memiliki kuasa-Nya? Kalau sudah apakah yang harus saudara perbuat?
- Bacalah pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.
Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah. _Tanyakan_: Bagaimanakah sifat saudara terhadap anggota gereja yang lain? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca Alkitab dan berdoa?
Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).
Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-orang percaya
Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang- orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara diancam setelah masuk Kristen?
- Bacalah pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. _Tanyakan_: Sudahkah kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang benar?
Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41).
Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil
Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 11:23-26. _Tanyakan_: Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut Kristen?
- Bacalah pasal Kis 13:1-6.
Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
_Tanyakan_: Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan?
Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).
Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia
Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.
Pendalaman
Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.
_Tanyakan_: Sudahkah saudara bersaksi dengan berani kepada setiap orang?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan Gereja tetap bertumbuh.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Kisah Para Rasul?
- Dengan kuasa apakah Rasul Paulus berkhotbah Yerusalem?
- Bagaimanakah kehidupan orang percaya pada abad pertama?
- Bagaimanakah beban penginjilan di jemaat Antiokhia?
- Dari manakah datangnya keberanian Rasul Paulus untuk bersaksi?
Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Ku
Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?
Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus, karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi, menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang memakai namanya.
APAKAH ISI KITAB INI?
12 pasal pertama terutama meliput kegiatan rasul Petrus, sementara pasal-pasal selanjutnya sebagian besar tentang pekerjaan rasul Paulus. Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya. Kitab Kisah para Rasul memperlihatkan bagaimana hal ini digenapi. Dari kitab Kisah para Rasul, kita banyak sekali belajar tentang gereja mula-mula, suka dan dukanya, kemenangan dan kesusahannya, tetapi yang terpenting ialah perkembangan gereja yang dalam jangka waktu beberapa tahun sudah dibangun di seluruh dunia yang telah beradab. Kita tahu bahwa tabib Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat dan kita boleh yakin bahwa dalam kitab ini kita memperoleh catatan yang benar tentang kekristenan yang mula-mula.
APA CIRI-CIRI UTAMANYA?
Kata 'saksi' dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab. Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis. Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya. Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang beradab pada waktu itu.
KAPAN KITAB INI DITULIS?
Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih tiga puluh tahun
Pesan
1. Gereja menanti dan menerIma kuasa Roh Kudus.o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
2. Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.
o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32
o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46
3. Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.
o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2
o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1
4. Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis 6:3).
5. Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).
6. Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis 9:1-19).
7. Gereja membuktikan kuasa doa.
o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5
8. Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang
bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).
Penerapan
1.Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita apa yang harus dilaksanakan oleh gereja Perjanjian Baru:
o Pengajaran
o Persekutuan
o Pemecahan roti
o Kebaktian (doa-doa)
2. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya persekutuan Kristen itu:
o Saling berbagi hidup dan memperhatikan
3. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya pekerjaan misi dilaksanakan:
o Oleh setiap orang yang dipanggil oleh Allah - bukan suatu golongan elit tertentu
o Di bawah pimpinan Roh Kudus
o Mengunjungi tempat-tempat yang strategis
4. Kisah para Rasul mengingatkan kita bahwa Kristen yang sungguh-sungguh sekalipun, kadang-kadang berbeda pendapat dan berpisah.
o Paulus dan Barnabas mengambil sikap yang berbeda terhadap Yohanes Markus ketika ia meninggalkan mereka, tetapi perbedaan ini kemudian dipulihkan.
5. Kisah para Rasul memperkenalkan kita kepada para pemimpin pertama yang diangkat dalam gereja Kristen dan memberitahukan kepada kita apa persyaratan mereka.
Tema-tema Kunci
1. Bersaksi.Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).
2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.
3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.
Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.
Garis Besar Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) [1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11Janji tentang Roh Kudus
Kis 1:12-14Para murid yang menanti
Kis 1:15-2
[1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11 | Janji tentang Roh Kudus |
Kis 1:12-14 | Para murid yang menanti |
Kis 1:15-26 | Penggantian Yudas |
[2] BERSAKSI DI YERUSALEM Kis 2:1-7:60
Kis 2:1-47 | Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa |
Kis 3:1-26 | Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula |
Kis 4:1-31 | Timbulnya kaum oposisi |
Kis 4:32-5:16 | Berkat dan cela |
Kis 5:17-42 | Lebih menaati Allah daripada manusia |
Kis 6:1-7:60 | Martir Kristen pertama |
[3] BERSAKSI DI SAMARIA Kis 8
[4] BERSAKSI DI TEMPAT YANG LEBIH JAUH Kis 9:1-13:3
Kis 9 | Pertobatan yang luar biasa |
Kis 10:1-11:30 | Mata Petrus terbuka |
Kis 12:1-2 | 5 Petrus ditangkap |
Kis 13:1-3 | Paulus dan Barnabas diutus |
[5] BERSAKSI SAMPAI KE UJUNG DUNIA Kis 13:4-28:31
Kis 13:4-15:35 | Perjalanan misionaris yang pertama |
o Siprus (Kis 13:4-12)
o Perga (Kis 13:13)
o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)
o Ikonium (Kis 14:1-6)
o Listra (Kis 14:6-20)
o Derbe (Kis 14:20-21)
o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
Kis 15:36-18:22 | Perjalanan misionaris yang kedua |
o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)
o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)
o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)
o Filipi (Kis 16:12-40)
o Tesalonika (Kis 17:1-9)
o Berea (Kis 17:10-14)
o Atena(Kis 17:15-34)
o Korintus (Kis 18:1-17)
o Kembali ke Antiokhia
Kis 18:23-21:17 | Perjalanan misionaris yang ketiga |
o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)
o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)
o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)
o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)
Kis 21:18-28:3 | Paulus berhadapan dengan para penguasa |
o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)
o Membela diri (Kis 22-26)
o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)
o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi