Teks -- Yohanes 16:10 (TB)

16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Yoh 13:2--17:26

Cerita tentang Yesus membasuh kaki murid-muridNya dan wejangan yang menyertainya, Yoh 13:2-20, merupakan pendahuluan bagi wejangan-wejangan besar yang diucapkan Yesus dalam bab 13-17. Sebagaimana disajikan oleh Yohanes wejangan-wejangan itu mempersatukan berbagai wejangan yang disampaikan Yesus pada waktu yang berbeda-beda.Bab 16 adalah majemuk sekali dan agaknya hanya dalam bentuk lain menyajikan sekali lagi apa yang dikatakan Yesus dalam bab 14. Wejangan-wejangan itu oleh Yohanes ditempatkan di sini, yakni pada saat Yesus beralih dari hidup di dunia ke hidup sorgawiNya, dengan maksud menyingkapkan makna hidup Yesus yang terdalam.

Jerusalem: Yoh 16:10 - akan kebenaran

Roh Kudus akan memperlihatkan bahwa Yesus berhak mengaku diriNya "Anak Allah", bdk Yoh 10:33; 19:7. Buktinya ialah peralihan Yesus kepada Bapa, Yoh 13:1; 20:17, sebab peralihan itu menyatakan asal Yesus dan kepribadian surgawiNya, Yoh 6:62.

Ende: Yoh 16:10 - Tentang kebenaran

bahwa Jesus sudah dibenarkan oleh Allah dalam kebangkitanNja.

Ref. Silang FULL: Yoh 16:10 - akan kebenaran // kepada Bapa

· akan kebenaran: Kis 3:14; 7:52; Rom 1:17; 3:21,22; 1Pet 3:18

· kepada Bapa: Yoh 16:5; [Lihat FULL. Yoh 16:5]

Defender (ID): Yoh 16:10 - kebenaran

Roh, melalui mereka yang ingin menyelamatkan orang lain, harus menekankan karunia dari kebenaran yang diberikan (2Ko 5:21) melalui iman kepada Kristus. Tidak ada "yang benar" (Rom 3:10) dalam dirinya sendiri, tetapi Yesus hidup tanpa dosa sebagai manusia dan dengan demikian dapat menawarkan darah-Nya sendiri kepada Bapa sebagai pengorbanan untuk dosa.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Hagelberg: Yoh 16:10

16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;

Roh Allah menginsafkan dunia akan kebenaran yang mereka punya, yaitu kebenaran yang palsu. Oleh karena istilah "dosa, kebenaran dan penghakiman" sejajar dalam ayat 8, dan juga ayat 9-11, maka jelaslah bahwa kebenaran dan "penghakiman", sama dengan "dosa", merujuk pada sesuatu yang negatif, dan layak ditinggalkan. Ada banyak contoh kebenaran palsu dalam Injil Yohanes. Misalnya, Bait Allah yang merupakan pusat kebenaran mereka, harus ditahirkan. Orang-orang Farisi rajin memelihara peraturan hukum Taurat, tetapi kebenaran yang mereka peroleh melalui ketaatan itu merupakan kebenaran yang palsu. Hal ini dikembangkan dalam Matius 5:20 (istilah kebenaran diterjemahkan "keagamaan"); Roma 10:3; Filipi 3:6-9; dan Titus 3:5 (ungkapan "dalam kebenaran" diterjemahkan "baik").

Roh Allah melakukan pelayanan ini karena Tuhan Yesus pergi kepada Bapa dan mereka tidak melihat Dia lagi. Selama Dia berjalan dengan mereka, Tuhan Yesus sering menyatakan kemunafikan mereka dan menerangkan kegelapan mereka (pasal 3:19-21; 7:7; 15:22 dan 24). Namun sebentar lagi Dia pergi, sehingga mereka tidak melihat Dia lagi, dan tidak dapat mengamati Dia dan belajar sikap-Nya terhadap kebenaran mereka. Roh Allah akan meneruskan pelayanan ini melalui murid-murid-Nya, meskipun mereka tidak melihat Dia lagi.

Hagelberg: Yoh 16:4-15

3. Pekerjaan Roh Kudus (16:4b-15)

16:4b "Hal ini tidak Kukatakan kepadamu dari semula, karena selama ini Aku masih bersama-sama dengan kamu,

Selama Dia masih bersama-sama dengan mereka, Dia sendiri adalah sasaran musuh-Nya, sehingga Dia tidak perlu memperingatkan mereka mengenai bahaya yang ada. Perlindungan itu berakhir pada saat Dia dikhianati dalam pasal 18:8-9.

Hagelberg: Yoh 16:10

16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;

Roh Allah menginsafkan dunia akan kebenaran yang mereka punya, yaitu kebenaran yang palsu. Oleh karena istilah "dosa, kebenaran dan penghakiman" sejajar dalam ayat 8, dan juga ayat 9-11, maka jelaslah bahwa kebenaran dan "penghakiman", sama dengan "dosa", merujuk pada sesuatu yang negatif, dan layak ditinggalkan. Ada banyak contoh kebenaran palsu dalam Injil Yohanes. Misalnya, Bait Allah yang merupakan pusat kebenaran mereka, harus ditahirkan. Orang-orang Farisi rajin memelihara peraturan hukum Taurat, tetapi kebenaran yang mereka peroleh melalui ketaatan itu merupakan kebenaran yang palsu. Hal ini dikembangkan dalam Matius 5:20 (istilah kebenaran diterjemahkan "keagamaan"); Roma 10:3; Filipi 3:6-9; dan Titus 3:5 (ungkapan "dalam kebenaran" diterjemahkan "baik").

Roh Allah melakukan pelayanan ini karena Tuhan Yesus pergi kepada Bapa dan mereka tidak melihat Dia lagi. Selama Dia berjalan dengan mereka, Tuhan Yesus sering menyatakan kemunafikan mereka dan menerangkan kegelapan mereka (pasal 3:19-21; 7:7; 15:22 dan 24). Namun sebentar lagi Dia pergi, sehingga mereka tidak melihat Dia lagi, dan tidak dapat mengamati Dia dan belajar sikap-Nya terhadap kebenaran mereka. Roh Allah akan meneruskan pelayanan ini melalui murid-murid-Nya, meskipun mereka tidak melihat Dia lagi.

Hagelberg: Yoh 15:1--16:33

C. Pesan Perpisahan: bagian kedua (15:1-16:33)

Hagelberg: Yoh 13:1--20:31

IV. PENYATAAN YESUS DALAM SALIB-NYA DAN KEMULIAAN-NYA (13:1-20:31)

Usaha untuk memberi tanda dan firman supaya orang banyak percaya kepada-Nya telah berakhir. Dia meninggalkan orang banyak, dan Dia memperhatikan murid-murid-Nya. Tema kematian-Nya semakin jelas dalam perkataan-Nya kepada mereka.

Gill (ID): Yoh 16:10 - Tentang kebenaran, karena aku pergi kepada Bapaku // dan kamu tidak lagi melihat aku

Karena kebenaran, karena aku pergi kepada Bapaku,.... "Kebenaran" yang dimaksud di sini, dalam arti pertama kata tersebut, merujuk pada kebenaran pribadi Kristus. Orang-orang Yahudi telah mencemarkan namanya sebagai orang yang jahat, mengatakan bahwa dia adalah seorang pendosa, dan seorang teman pemungut cukai dan pendosa; bahwa ia bersalah atas penistaan dan pemberontakan, mempertahankan kedekatan dengan Satan, bahkan bahwa dia memiliki setan: kini Roh Allah, melalui mulut Petrus, pada hari "Pentekosta", membuktikan, untuk meyakinkan orang-orang Yahudi, bahwa semua ini adalah fitnah; bahwa Kristus adalah pribadi yang tidak bersalah, suci, dan benar, dan seorang yang disetujui oleh Allah di antara mereka, seperti yang juga harus mereka sadari, Kisah 2:22; semua ini dibuktikan oleh perginya dia kepada Bapa, dan diterimanya dia oleh-Nya. Pemberian Roh secara luar biasa kepada para murid menunjukkan bahwa dia telah pergi kepada Bapa, dan telah menerima daripadanya janji Roh Kudus, yang kemudian disebarkannya; dan perginya dia kepada Bapa, dan duduk di sebelah kanan-Nya, menjelaskan bahwa dia berasal dari-Nya, dan bukan seorang penipu; bahwa dia telah bertindak dengan setia dan jujur, serta bebas dari semua tuduhan yang ditujukan orang-orang Yahudi kepadanya. Selain itu, ini juga dapat dimengerti dengan baik sebagai kebenaran mediasi Kristus, yang ia, sebagai penjamin dan Juru Selamat umatnya, akan kerjakan dan bawa untuk mereka, dalam ketaatan kepada hukum Allah; yang mengharuskan kesucian kodrat, kesempurnaan ketaatan, dan menanggung hukumannya, yaitu kematian; semua itu telah dipenuhi oleh Kristus, dan dengan demikian seluruh kebenaran hukum telah digenapi olehnya; dan yang diperhitungkan oleh Allah sebagai kebenaran yang membenarkan semua yang percaya kepada Yesus; dan bukti bahwa dia telah mengerjakan hal ini terletak pada perginya dia kepada Bapa; karena ini adalah pekerjaan yang datang untuk dilakukannya, kehendak Bapa-Nya yang datang untuk dilakukan, jika dia tidak melakukannya, adalah wajar untuk berpikir bahwa dia tidak akan pernah disambut selamat oleh-Nya: selain itu, pemberian Roh, sebagai konsekuensi dari pekerjaan ini, dengan jelas mendemonstrasikannya: demikian pula dalam pekerjaan biasa Roh Allah pada jiwa umat-Nya, dia selalu meyakinkan mereka akan kebutuhan akan suatu kebenaran untuk membenarkan mereka di hadapan Allah, agar membuat mereka dapat diterima di hadapan-Nya, dan memberi mereka hak atas kemuliaan surgawi; karena mengizinkan mereka tanpa kebenaran, atau orang-orang yang tidak benar di sana, akan bertentangan dengan keadilan Allah, tidak sesuai dengan kodrat-Nya yang murni dan suci, serta merusak kenyamanan dan kebahagiaan para orang kudus. Dia, Roh Allah, meyakinkan manusia akan ketidakcukupan kebenaran mereka sendiri untuk tujuan tersebut; bahwa mereka tidak memiliki kebenaran yang layak disebut demikian, dan bahwa apa yang mereka miliki tidak akan membenarkan mereka di hadapan Allah, dan memberikan mereka hak atas surga: dan ini dilakukannya, dengan menunjukkan kepada mereka kerusakan kodrat mereka, dosa dan kelemahan harian mereka, dalam pikiran, kata, dan perbuatan; kemurnian sifat ilahi, dan spiritualitas serta luasnya hukum Allah; yang ketika seorang manusia sepenuhnya menyadarinya, dia tidak pernah bisa berharap dan mengharapkan pembenaran di hadapan Allah dengan kebenaran mereka sendiri: oleh karena itu, Roh Allah melanjutkan untuk meyakinkan manusia akan kemuliaan, keunggulan, kelimpahan, dan kesesuaian dari kebenaran Kristus; yang dia lakukan, dengan mengungkapkannya kepada mereka dalam Injil, meletakkannya di hadapan mereka, dan bekerja iman dalam diri mereka untuk meraihnya; ketika mereka ingin ditemukan dalam Kristus, tidak mengenakan kebenaran mereka sendiri, tetapi kebenaran-Nya; yang keyakinan ini muncul melalui pandangan rendah yang mereka miliki tentang kebenaran mereka sendiri, dengan kerinduan setelah kebenaran Kristus, dengan menolak semua kecuali milik-Nya, dengan penyebutan konstannya, ketergantungan pada itu, dan kepuasan di dalamnya; dan dengan demikian meyakinkan tentangnya, adalah pekerjaan khas Roh, karena secara alami manusia menyukai kebenaran mereka sendiri, tidak mengetahui kebenaran Kristus, dan menentangnya. Ditambahkan,

dan kamu tidak lagi melihat aku; bukan berarti bahwa para murid tidak akan melihat Kristus, dan mereka melihatnya setelah kebangkitannya, dan akan melihatnya bersama sisa orang-orang kudus pada kedatangan-Nya yang kedua: tetapi maksudnya adalah, bahwa mereka tidak akan melihat-Nya lagi, dalam keadaan yang hina dan tidak berarti di bumi, dalam keadaan penghinaan, dalam bentuk seorang hamba, setelah ia dengan setia melaksanakan seluruh pekerjaan yang datang untuk dilakukannya, khususnya yang berkaitan dengan kebenaran yang ingin dibawanya.