Teks -- Bilangan 21:27 (TB)

21:27 Itulah sebabnya penyair-penyair berkata: "Datanglah ke Hesybon, baiklah dibangun dan baiklah diperkuat kota kediaman Sihon itu!

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Bil 20:1--25:18

Bagian ini terutama memuat ceritera-ceritera. Pada pokoknya ceritera-ceritera itu berasal dari kumpulan-kumpulan tradisi yang disebut. Yahwista dan Elohista. Kedua kumpulan itu mengangkat bahannya dari berbagai tradisi lain yang nadanya agak berbeda satu sama lain. Tradisi-tradisi itu disusun baik secara berurutan maupun dicampuradukkan. Tradisi-tradisi tua ini sukar dipisahkan secara terperinci. Pikiran pokok yang menjiwai keseluruhan ialah: Jemaat yang kudus terus maju dalam perjalanannya, kendati halangan dan rintangan yang dihadapinya.

Jerusalem: Bil 21:27-30

Sajak ini (Bil 21:30 dalam naskah Ibrani tidak dapat dimengerti dan ternyata rusak) dapat diartikan dengan dua cara: 1. Sajak itu merupakan sebuah nyanyian kemenangan yang meluhurkan kemenangan orang Amori (rajanya Sihon) atas orang Moab; nyanyian itu disisipkan sebagai keterangan atas Bil 21:26. Tetapi tafsir ini mengandaikan bahwa Bil 21:30 diperbaiki begitu rupa sehingga dikatakan bahwa Hesybon menghancurkan Moab. 2. Sajak itu berupa lagu kemenangan orang Israel yang disinggung dalam Bil 21:25-26; nyanyian itu meluhurkan kemenangan orang Israel atas Sihon, Bil 21:27 dan Bil 30 (diperbaiki secara lain). Tetapi nyanyian itu mengingatkan kemenangan Sihon atas Moab, Bil 21:28-29: Hesybon memang memakan habis kota-kota Moab, tetapi kita (orang Israel) menghancurkan Hesybon; Bil 21:27 diartikan sebagai ajakan (berupa ejekan), supaya orang datang membangun kembali Hesybon.

Ende: Bil 21:27-30

Makna lagu ini tidak selalu kentara. Lagu itu memudji kemenangan Israil atas orang-orang Amor dan Moab.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Bil 21:27 - Oleh karena itu, mereka yang berbicara dalam peribahasa berkata // masuklah ke Heshbon // biarkan kota Sihon dibangun dan dipersiapkan.

Oleh karena itu, mereka yang berbicara dalam peribahasa berkata,.... Para penulis sejarah di masa itu, di antara orang Amori, yang biasanya adalah penyair, dan menulis sejarah peperangan antara Moab dan Amori dalam bentuk puisi; seperti Homer di antara orang Yunani yang menulis tentang peperangan Troya; dan karya-karya para penyair kuno tersebut pendek dan ringkas, dan dibungkus dalam ungkapan peribahasa, serta ungkapan yang penuh teka-teki dan figuratif, agar lebih mudah diingat, dan oleh karena itu mereka disebut sebagai para peribahasa. Jarchi mengatakan, mereka adalah Balaam dan Beor yang mengambil perumpamaan mereka, dan berkata:

masuklah ke Heshbon; yang kata-kata tersebut adalah awal dari lagu, dan di mana orang Amori digambarkan mengundang Sihon, dan para bangsawannya, untuk memasuki Heshbon, yang telah dia ambil, dan menjadikannya tempat kerajaannya; atau seperti mendorong satu sama lain untuk memasuki dan memperbaikinya, setelah mengalami banyak kesulitan saat perebutan, yang tampaknya dikonfirmasi oleh yang berikut:

biarkan kota Sihon dibangun dan dipersiapkan; yaitu, mari kita mulai membangun kembali kota itu, dan mari kita menyiapkannya untuk Sihon raja kita, dan biarkan ia disebut kotanya, dan dijadikan tempat tinggalnya, istananya, dan tempat di mana pemerintahannya dapat dilaksanakan.