kecilkan semua  

Teks -- Keluaran 12:26 (TB)

Tampilkan Strong
Konteks
12:26 Dan apabila anak-anakmu berkata kepadamu: Apakah artinya ibadahmu ini?
Paralel   Ref. Silang (TSK)   Ref. Silang (FULL)   ITL  
Daftar Isi

Catatan Kata/Frasa
Full Life , Jerusalem , Ref. Silang FULL

Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry , SH , Topik Teologia

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Kel 12:26 - APAKAH ARTINYA IBADAHMU INI? Nas : Kel 12:26 Orang-tua diharapkan memakai Paskah untuk mengajarkan kebenaran kepada anak-anak mereka tentang bagaimana Allah menebus mereka dari...

Nas : Kel 12:26

Orang-tua diharapkan memakai Paskah untuk mengajarkan kebenaran kepada anak-anak mereka tentang bagaimana Allah menebus mereka dari perbudakan dan dosa serta menjadikan mereka umat istimewa yang diperhatikan dan diperintah oleh-Nya. Demikian pula, Perjamuan Kudus, "Paskah" orang percaya PB, dimaksudkan untuk mengingatkan kita akan keselamatan dalam Kristus dan penebusan kita dari dosa dan perbudakan Iblis

(lihat cat. --> 1Kor 11:24-25).

[atau ref. 1Kor 11:24-25]

Jerusalem: Kel 12:1--13:16 - -- Kisah yang panjang ini mengenai Paskah mencakup berbagai unsur. Ada sebuah sumber kuno yang berasal dari tradisi Yahwista, Kel 12:21-23,27,29-39; ada ...

Kisah yang panjang ini mengenai Paskah mencakup berbagai unsur. Ada sebuah sumber kuno yang berasal dari tradisi Yahwista, Kel 12:21-23,27,29-39; ada beberapa tambahan yang bergaya bahasa tradisi Ulangan. Kel 12:24-27; 13:3-16, barangkali juga Kel 13:1-2; dan ada beberapa tambahan dari penggubah dari tradisi Para Imam yakni: peraturan mengenai ibadat dan keterangan tentang arti perayaan Paskah, Kel 12:1-20,28,40-51. Baik tambahan-tambahan tsb dibandingkan dengan Ima 23:5-8; Bil 28:16-25; Ula 16:1-8. - Sebenarnya perayaan Paskah dan perayaan Hari Raya Roti Tidak Beragi aslinya dua pesta yang berbeda. Hari Raya Roti Tidak beragi adalah sebuah pesta kaum tani. Pesta itu baru mulai dirayakan Israel setelah menetap di tanah Kanaan; baru sesudah pembaharuan agama yang dilancarkan raja Yosia pesta pertanian tsb disatukan dengan perayaan Paskah. Perayaan Paskah itu berasal dari zaman sebelum bangsa Israel terbentuk. Setiap tahun pesta itu dirayakan suku-suku Badui (peternak) hendak memohon perlindungan dewanya atas kawanan ternaknya. Kisah kuno yang berawal dengan Kel 12:21 menyebut pesta itu tanpa keterangan apapun. Ini mengandaikan bahwa Paskah sudah dikenal sebelumnya. Dapat diterima bahwa sewaktu Musa minta izin dari Firaun untuk mengadakan "perayaan TUHAN", bdk Kel 3:18; 5:1; 7:16; 8:1,8,20,27; 9:1,13; 10:4,24, apa yang dimaksudkan justru pesta Paskah tsb. kalau demikian duduknya perkara, maka hubungan antara perayaan Paskah dengan tulah yang kesepuluh dan keluaran Israel dari Mesir serba kebetulan: keluaran itu kebetulan bertepatan dengan perayaan Paskah kuno itu. Tetapi oleh karena kedua peristiwa tsb benar-benar bertepatan waktunya, maka dapat dibenarkan bahwa tambahan-tambahan yang disisipkan oleh tradisi Ulangan, Kel 12:24-27; 13:3-10 menerangkan perayaan Paskah (dan juga Hari Raya Roti Tidak Beragi) sebagai kenangan akan keluaran Israel dari negeri Mesir, bdk kitab Ulangan sendiri, Kel 16:1-3. Tradisi Para Imam menghubungkan seluruh tata upacara Paskah kuno dengan tulah yang kesepuluh dan keluaran Israel dari negeri Mesir, Kel 12:11-14,42. Tetapi sebelum tradisi Para Imam menghubungkannya sudah berhubungan juga. Sebab kisah yang berasal dari tradisi Yahwista, Kel 12:34-39, sudah menghubungkan upacara kuno dengan roti tidak beragi yang termasuk upacara Paskah dahulu, dengan keluaran dari negeri Mesir. Oleh karena dikaitkan pada peristiwa yang memutuskan dalam sejarah bangsa Israel, yaitu panggilannya oleh Tuhan, maka upacara kuno itu mendapat makna keagamaan yang serba baru: upacara-upacara itu sekarang merayakan keselamatan yang dikurniakan Allah kepada umatNya, sebagaimana diungkapkan dalam wejangan yang menurut Kel 12:26-27; 13:8 membarengi perayaan itu. Dengan demikian Paskah Yahudi merupakan persiapan bagi Paskah Kristen: Kristus, anak domba Allah, dikorbankan (salib), lalu disantap (perjamuan Tuhan) dalam rangka Paskah Yahudi (pekan suci). Kristus membawa keselamatan bagi seluruh dunia. Pembaharuan mistik dari tindakan penyelamatan itu menjadi poros ibadat Kristen yang berkisar pada Ekaristi, korban dan perjanjian suci serentak.

Ref. Silang FULL: Kel 12:26 - apabila anak-anakmu · apabila anak-anakmu: Kel 10:2

· apabila anak-anakmu: Kel 10:2

buka semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat

Matthew Henry: Kel 12:21-28 - Paskah Paskah (12:21-28) I. Musa di sini, sebagai pelayan yang setia di rumah Allah, mengajar orang-orang Israel untuk melakukan segala sesuatu yang ...

SH: Kel 12:21-33 - Darah dan tebusan (Jumat, 15 April 2005) Darah dan tebusan Ritual yang dilaksanakan pada hari Paskah, berupa pemotongan domba dan pengolesan darahnya ke tiang pintu rumah orang-orang ...

SH: Kel 12:21-30 - Karya penebusan Allah (Kamis, 29 Januari 2009) Karya penebusan Allah Apa yang menjadi tanda bahwa Tuhan akan melewati rumah-rumah keluarga Israel? Apa jaminan bahwa tidak satu pun dari mereka...

SH: Kel 12:1-28 - Ingatlah kasih Tuhan! (Rabu, 12 Juni 2013) Ingatlah kasih Tuhan! Biasanya orang merayakan hari ulang tahun dengan makan bersama keluarga, sahabat, kekasih, atau yang lainnya. Perayaan itu dila...

SH: Kel 12:1-28 - Paskah Bagi TUHAN (Kamis, 22 November 2018) Paskah Bagi TUHAN Perayaan Paskah adalah perayaan kemerdekaan Israel sebagai suatu bangsa. Dalam bacaan ini, Allah, melalui Musa, menegaskan, "Hari i...

Topik Teologia: Kel 12:26 - -- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah Memuliakan Allah Beribadah kepada Allah Contoh-contoh Beribadah Bangsa Is...

buka semua
Pendahuluan / Garis Besar

Full Life: Keluaran (Pendahuluan Kitab) Penulis : Musa Tema : Penebusan Tanggal Penulisan: Sekitar 1445-1405 SM Latar Belakang Keluaran melanjutkan kisah yang dimulai...

Full Life: Keluaran (Garis Besar) Garis Besar I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir (Kel 1:1-11:10) A. Beban Orang yang Tertindas (Kel 1...

Matthew Henry: Keluaran (Pendahuluan Kitab) Musa adalah hamba TUHAN yang menulis dan bertindak bagi Allah dengan menggunakan pena dan tongkat-Nya di tangannya. Di dalam kitab pertama mengenai...

Jerusalem: Keluaran (Pendahuluan Kitab) PENGANTAR JUDUL-JUDUL, PEMBAGIAN DAN ISI Kelima buku pertama Kitab Suci merupakan suatu kesatuan yang oleh orang-orang Yahudi diberi nama "Hukum&...

Ende: Keluaran (Pendahuluan Kitab) PENGUNGSIAN KATA PENGANTAR Kitab pengungsian terdiri dari bagian Riwajat dan bagian Perundang-perundangan jang erat berhubungan. Adapun intinja ialah:...

BIS: Keluaran (Pendahuluan Kitab) KELUARAN PENGANTAR Nama Keluaran diambil dari peristiwa pokok yang diceritakan dalam buku ini, yaitu keluarnya bangsa Israel dari Mesir, tempat mere

KELUARAN

PENGANTAR

Nama Keluaran diambil dari peristiwa pokok yang diceritakan dalam buku ini, yaitu keluarnya bangsa Israel dari Mesir, tempat mereka diperbudak. Dalam buku ini ada tiga bagian yang penting:

  1. 1. Pembebasan orang Ibrani dari perbudakan dan perjalanan mereka ke Gunung Sinai.
  2. 2. Perjanjian Allah dengan umat-Nya di Sinai. Kepada bangsa Israel diberikan hukum-hukum moral, sipil dan keagamaan untuk pedoman hidup.
  3. 3. Pembuatan tempat beribadat dengan segala peralatannya untuk bangsa Israel; peraturan-peraturan untuk para imam dan cara beribadat kepada Allah.

Buku ini terutama mengisahkan apa yang dilakukan Allah pada waktu Ia membebaskan umat-Nya yang diperbudak, lalu membina mereka menjadi suatu bangsa yang mempunyai harapan bagi masa depan. Tokoh utama dalam buku ini adalah Musa, orang yang dipilih Allah untuk memimpin umat-Nya keluar dari Mesir. Bagian yang paling terkenal dari buku ini ialah daftar Sepuluh Perintah dalam Pasal 20 (Kel 20:1-17).

Isi

  1.  Bangsa Israel dibebaskan dari Mesir
    Kel 1:1-15:21
    1. a. Perbudakan di Mesir
      Kel 1:1-22
    2. b. Kelahiran Musa dan masa hidupnya di Midian
      Kel 2:1-4:31
    3. c. Musa dan Harun menghadap raja Mesir
      Kel 5:1-11:10
    4. d. Paskah dan keberangkatan dari Mesir
      Kel 12:1-15:21
  2.  Dari Laut Gelagah ke Gunung Sinai
    Kel 15:22-18:27
  3.  Hukum-hukum Allah dan Perjanjian
    Kel 19:1-24:18
  4.  Kemah TUHAN dan peraturan-peraturan ibadat
    Kel 25:1-40:38

Ajaran: Keluaran (Pendahuluan Kitab) Tujuan Agar anggota jemaat mengerti bahwa Allah setia terhadap janji-Nya dan berkuasa memelihara umat-Nya. Pendahuluan Penulis : Musa. Isi Kitab

Tujuan

Agar anggota jemaat mengerti bahwa Allah setia terhadap janji-Nya dan berkuasa memelihara umat-Nya.

Pendahuluan

Penulis : Musa.

Isi Kitab: Kitab Keluaran merupakan kitab kedua dari kitab-kitab dalam Perjanjian Lama dan terdiri dari 40 pasal. Isi kitab Keluaran dapat dibagi menjadi dua bagian yakni:

  1. Sejarah keluarnya bangsa Israel dari Mesir, dan
  2. Sejarah Perjalanan bangsa Israel di Padang Gurun.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Keluaran

  1. Pasal 1-15 (Kel 1:1-15:21).

    Sejarah keluarnya bangsa Israel dari Mesir Setelah Yusuf meninggal, maka di kemudian hari muncul pemimpin Mesir yang kejam. Bangsa Israel tidak hidup dengan tenang lagi di Mesir. Mereka hidup dalam perbudakan. Tetapi Allah mengasihi umat-Nya, karena itu Ia memberikan seorang pemimpin bagi bangsa Israel untuk keluar dari Mesir.

    Pendalaman

    1. Bacalah pasal Kel 1:10-14. Bagaimana keadaan bangsa Israel di Mesir?
    2. Bacalah pasal Kel 2:1-10. Bagaimana kelahiran dan pertumbuhan Musa? Mengapakah ia diberi nama Musa?
    3. Bacalah pasal Kel 3:4-10. Siapakah yang mengutus Musa? Dan apakah tugasnya?
    4. Ceritakanlah dengan singkat tentang cara Tuhan memaksa Firaun dengan malapetaka agar bangsa Israel dapat keluar dari Mesir dengan selamat. (dari pasal Kel 7:14-12:30).
    5. Ceritakanlah dengan singkat kejadian ajaib di laut Teberau (dari pasal 14; Kel 14:1-31).
  2. Pasal 15-40 (Kel 15:22-40:38).

    Sejarah perjalanan bangsa Israel di padang gurun Dalam perjalanan bangsa Israel, pimpinan Tuhan selalu nyata. Waktu mereka tiba di Mara, Allah, dengan tanda ajaib, menolong menyediakan air yang mereka butuhkan sehingga dapat melanjutkan perjalanannya (pasal Kel 15:22-27). Dan ketika bangsa Israel tiba di Gurun Sin dan mulai bersungut-sungut tentang makanan, Allah memberikan roti Mana. Akhirnya mereka tiba di kaki gunung Sinai. Allah menampakkan diri dalam api dan awan tebal di atas gunung Sinai lalu memberikan kesepuluh perintah-Nya. Dan juga Allah memberikan peraturan hidup sehari-hari, sebagai umat Allah. Dalam kesempatan ini juga umat Allah ini merencanakan pembangunan Kemah Suci yang menjadi lambang kebenaran rohani yang sangat indah. Namun pembangunan terhambat karena umat Allah ini berbuat dosa dengan menyembah patung anak lembu emas sebagai ilah mereka. Tuhan menghukum mereka melalui Musa hamba-Nya. Setelah mereka bertobat, pembangunan dilanjutkan. Akhirnya segala perlengkapan kebaktian dan Kemah Suci selesai. Kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci tersebut.

    Pendalaman

    1. Bacalah pasal Kel 15:22-27; 16:9-18. Pertolongan apakah yang Tuhan berikan kepada umat-Nya? Karena itu janganlah kuatir tentang segala kebutuha hidup kita.
    2. Bacalah pasal Kel 20:1-17; 31:18. Apakah isi kesepuluh Hukum Allah itu?
    3. Bacalah pasal Kel 32:1-35. Dosa apakah yang umat Allah perbuat? Mengapa mereka melakukan itu? (Kel 32:22-24). Apakah yang dilakukan Musa terhadap mereka? (Kel 32:25-30). Apakah tanggapan Allah terhadap dosa ini? (Kel 32:31-35).
    4. Bacalah pasal Kel 39:32; 40:34-38. Menurut petunjuk dan kehendak siapakah umat Alla membuat tempat ibadah?

II. Kesimpulan/penerapan

  1. Allah di dalam kemahabesaran dan kesetiaan akan janji-Nya melepaskan umat-Nya dari penderitaan dan perbudakan.

  2. Allah di dalam menjaga kekudusan bangsa dan umat-Nya, memberikan batasan- batasan di dalam kehidupannya.

  3. Di dalam ketidaktaatan umat-Nya, Allah menunjukkan kesabaran dan kasih- Nya.

Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab

  1. Bagaimanakah kehidupan bangsa Israel di Mesir?
  2. Bagaimanakah (dengan apakah) Allah menghukum bangsa Israel?
  3. Siapakah yang dipanggil Allah untuk menyelamatkan (memimpin) bangs Israel?
  4. Apakah yang diberikan Allah sebagai makanan untuk bangsa Israel di padan gurun?
  5. Bagaimanakah sikap bangsa Israel selama di padang gurun?
  6. Pelajaran rohani apakah yang saudara dapatkan dari kitab ini?

Intisari: Keluaran (Pendahuluan Kitab) Lahirnya Satu Bangsa MENGAPA KELUARAN?"Keluaran" adalah judul kitab Musa yang kedua dalam Perjanjian Lama. Sebenarnya penggambaran mengenai keluarnya

Lahirnya Satu Bangsa

MENGAPA KELUARAN?
"Keluaran" adalah judul kitab Musa yang kedua dalam Perjanjian Lama. Sebenarnya penggambaran mengenai keluarnya bangsa Israel dari Mesir hanya sebagian dari isi kitab itu.

MENGENAI APA?
Kitab Keluaran terdiri dari tiga bagian penting.
1. Riwayat Musa: bagaimana ia diselamatkan waktu masih bayi; bagaimana ia dibesarkan di istana Firaun; bagaimana ia dipanggil oleh Allah dari semak belukar yang menyala; bagaimana ia menantang Firaun untuk membebaskan bangsanya dari perbudakan; dan bagaimana akhirnya ia memimpin bangsanya dengan penuh kemenangan menyeberangi Laut Merah menuju ke padang belantara Gunung Sinai.
2. Bagian kedua dari Kitab Keluaran berisi komunikasi Allah dengan Musa di Gunung Sinai, pemberian Sepuluh Perintah Allah dan perintah-perintah lainnya.
3. Bagian terakhir terutama menceritakan tiga hal, yaitu: pembuatan Tabut Perjanjian tempat menyimpan loh batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah; pembuatan Kemah Suci untuk tempat menyimpan kotak Tabut Perjanjian; dan aturan-aturan terinci tentang peribadatan.

APA ARTI KITAB KELUARAN BAGI KITA DEWASA INI?
Catatan utama dalam Kitab itu ialah tentang penebusan, yaitu pembebasan dari perbudakan. Kitab Keluaran memberikan banyak ilustrasi yang membantu kita untuk mengerti penebusan kita sendiri melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Domba Paskah (Kel 12:1-11) jelaslah melambangkan Anak Domba Allah yang menanggung dosa dunia (Yoh 1:29). Kristus disebut sebagai Anak Domba Paskah oleh Paulus (1Ko 5:7), sementara itu Petrus menamakan-Nya sebagai Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1Pe 1:19). Pada bagian terakhir Kitab Keluaran kita diingatkan bahwa sebagai umat yang sudah ditebus, kita dipanggil untuk menjadi umat penyembah Allah. Allah mengajar umat-Nya dengan memakai alat-alat bantu visual. Kemah Suci melambangkan kehadiran Allah di antara umat-Nya. Perlu kita ingat bahwa Kristus dikatakan berdiam (berkemah) di antara kita (Yoh 1:14). Jadi, Kitab Keluaran merupakan contoh bagaimana Perjanjian Lama menerangi Perjanjian Baru. Bilamana kita mempelajari Kitab Keluaran kita melihat cara Allah melepaskan umat-Nya dari perbudakan serta rencana-rencana selanjutnya bagi mereka, dan kisah ini berlaku bagi setiap orang yang menyadari kebutuhannya untuk ditebus.

Pesan

1. Pembebasan dari perbudakan.
Keluaran membawa kita kepada asal mula keberadaan Israel sebagai suatu bangsa. Kel 1:1-12:36. Catatan penting dari Keluaran ialah mengenai pembebasan atau penyelamatan. Dalam pasal-pasal pertama kita diceritakan bagaimana bangsa itu dipersiapkan untuk dibebaskan dan bagaimana Allah bangkit dalam diri Musa, seorang pembebas. Kemudian orang Israel dipimpin keluar dari Mesir dan setelah itu dibentuk menjadi suatu bangsa di Sinai. Kel 12:37-19:25. Sisa kitab itu menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan kelanjutan Israel sebagai bangsa yang mempunyai hubungan perjanjian dengan Allah. Kel 20:1-40:38.

2. Penebusan dosa.
Kitab Keluaran dapat dibagi menjadi tiga bagian:
o Kebutuhan bangsa itu akan kebebasan terlihat dari penderitaan mereka di bawah tekanan bangsa Mesir. Hal ini dapat juga dilihat sebagai gambaran dari perbudakan manusia oleh dosa dan karenanya mereka sungguh-sungguh perlu dibebaskan.
o Tempat pembebasan digambarkan. Tidak pernah diragukan bahwa pada akhirnya mereka akan berhasil, tetapi sementara itu terdapat banyak kekecewaan. Puncak peristiwa ialah pengorbanan Domba Paskah. Darah di ambang pintu rumah-rumah bangsa Israel merupakan jaminan keselamatan mereka. Bagi orang Kristen, Kristus adalah Domba Paskah yang darah-Nya menjamin pengampunan dosa dan kehidupan yang baru.
o Setelah penyelamatan tibalah penyucian. Allah akan memasuki suatu perjanjian dengan umat-Nya yang harus menjadi saksi-saksi-Nya yang istimewa di dalam dunia ini. Sebagai bangsa yang sudah ditebus oleh Allah, mereka terpanggil untuk taat kepada-Nya. Sepuluh Perintah merupakan peraturan Allah mengenai moralitas. Mereka juga perlu berhubungan terus dengan Allah melalui penyembahan secara teratur. Oleh karenanya, mereka diberi petunjuk-petunjuk mengenai apa yang harus mereka lakukan. Kemah suci merupakan tempat mereka bertemu dengan Allah dan yakin akan kehadiran-Nya di situ.

Penerapan

Dalam Kitab Keluaran kita banyak belajar tentang sifat-sifat Allah.

1. Allah berdaulat
Dia mengendalikan sejarah dan melakukan segala sesuatu bagi kemuliaan-Nya.

2. Allah memperhatikan umat-Nya
Dia menguasai segala peristiwa dengan tujuan utama kesejahteraan bagi umat-Nya.

3. Allah mencukupi kebutuhan umat-Nya
Manna dan burung puyuh merupakan bukti nyata bahwa Tuhan sungguh-sungguh mencukupi kebutuhan anak-anak-Nya.

4. Allah itu kudus
Dalam keseluruhan Kitab Keluaran kekudusan Allah dijelaskan kepada Musa dan kepada bangsa Israel pada umumnya. Kita seharusnya membungkuk dengan hormat di hadapan-Nya.

5. Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya
Sepuluh Perintah mencerminkan harapan Allah yang mendasar terhadap umat-Nya, laki-laki dan perempuan, dan Dia menginginkan ketaatan dalam pikiran, perkataan serta perbuatan.

6. Allah memimpin umat-Nya
Allah memimpin umat-Nya di padang gurun dengan awan dan api -- pada masa kini Dia memimpin melalui Roh-Nya yang tinggal di dalam hati umat-Nya.

7. Allah mengharapkan penyembahan dari manusia
Pada zaman Musa diberikan petunjuk-petunjuk terperinci mengenai bagaimana harus menyembah Allah. Semua ini dimaksudkan untuk mengingatkan umat penyembah Allah mengenai kekudusan dan kemuliaan-Nya. Penyembahan tidak kurang pentingnya pada masa kini; kendatipun kita tidak lagi diminta untuk mengikuti cara penyembahan yang sudah diatur secara terperinci dalam Perjanjian Lama, kita harus ingat bahwa kita menyembah Allah kudus yang sama.

Tema-tema Kunci

1. Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?

2. Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.

3. Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?

Garis Besar Intisari: Keluaran (Pendahuluan Kitab) [1] BANGSA ISRAEL DI MESIR Kel 1:1-22 Kel 1:1-7Lahirnya suatu bangsa Kel 1:8-22Perbudakan suatu bangsa [2] MUSA SI PEMBEBAS Kel 2:1-4:3 Kel

[1] BANGSA ISRAEL DI MESIR Kel 1:1-22

Kel 1:1-7Lahirnya suatu bangsa
Kel 1:8-22Perbudakan suatu bangsa

[2] MUSA SI PEMBEBAS Kel 2:1-4:3

Kel 2:1-10Kelahiran dan masa muda Musa
Kel 2:11-25Kekecewaan Musa
Kel 3:1-10Panggilan terhadap Musa
Kel 3:11-15Keraguan Musa dan penampakan diri Allah
Kel 3:16-22Pengutusan
Kel 4:1-17Keberatan-keberatan Musa
Kel 4:18-31Musa menerima panggilan-Nya

[3] PEMBEBASAN DARI PERBUDAKAN Kel 5:1-18:27

Kel 5:1-23Musa berselisih dengan Firaun
Kel 6:1-8Musa diyakinkan kembali oleh Allah
Kel 6:9-13Panggilan Allah kepada Musa diperbarui
Kel 6:14-27Data nenek moyang Musa
Kel 6:28-7:7Perjanjian dengan Musa
Kel 7:8-11:10Perselisihan dengan Firaun
Kel 12:1-13:22Perayaan Paskah dan Pembebasan dari Mesir
Kel 14:1-15:21Menyeberangi Laut Merah
Kel 15:22-18:27Pengalaman di padang belantara

[4] PERATURAN DAN PERJANJIAN Kel 19:1-31:18

Kel 19:1-25Bangsa Israel di Sinai
Kel 20:1-26Perjanjian Musa
Kel 21:1-23:33Kitab Perjanjian
Kel 24:1-18Pengesahan perjanjian
Kel 25:1-31:18Cara-cara penyembahan

[5] KEGAGALAN DAN PEMBARUAN Kel 32:1-40:38

Kel 32:1-34:35Kegagalan bangsa Israel
Kel 35:1-40:38Pekerjaan dan Penyembahan
Advanced Commentary (Kamus, Lagu-Lagu Himne, Gambar, Ilustrasi Khotbah, Pertanyaan-Pertanyaan, dll)


TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA