Teks -- Mazmur 15:1 (TB)

Siapa yang boleh datang kepada TUHAN?

15:1 Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 15:1 - SIAPA YANG BOLEH MENUMPANG DALAM KEMAH-MU.

Nas : Mazm 15:1

Mazmur ini menjawab pertanyaan, "Orang yang bagaimanakah mengalami kehadiran dan persekutuan intim dengan Allah?" Dalam mazmur ini tersirat bahwa kita dapat membuat Allah menarik kehadiran-Nya dari kehidupan kita melalui perbuatan tidak benar, penipuan, hujat, atau sifat mementingkan diri. Oleh karena itu kita harus memeriksa tindakan kita setiap hari, mengakui dosa-dosa kita, berbalik daripadanya, senantiasa berusaha supaya kita layak di hadapan Allah melalui Kristus (bd. 2Tim 2:15), dan sadar bahwa kehilangan hubungan dengan Allah berarti kehilangan segala sesuatu (bd. 1Yoh 1:6-7; 2:3-6; 3:21-24).

BIS: Mzm 15:1 - bukit yang suci

bukit yang suci: Lihat Maz 2:6.

Jerusalem: Mzm 15:1-5 - Siapa yang boleh datang kepada TUHAN?

Sajak ini meringkaskan kewajiban sosial orang benar. Diajukan pertanyaan, Maz 15:1, yang ditanggapi, Maz 15:2-5, disusul janji, Maz 15:5. Barangkali kidung ini dinyanyikan waktu kaum ziarah datang ke bait Allah. Imam bertanya dahulu, Maz 15:1 lalu seorang (atau sekelompok) penyanyi menjawab, bdk Maz 24:2-5. Kewajiban yang disebut genap berjumlah sepuluh; semacam Dekalog sosial.

Jerusalem: Mzm 15:1 - menumpang dalam kemahMu

Artinya datang ke bait Allah dan tinggal di situ sebagai tamu Tuhan. Bait Allah sering disebut "kemah", sebagai kenangan akan Kemah Pertemuan yang menyertai suku-suku Israel di gurun dahulu. Setiap tahun peringatan akan zaman itu dirayakan pada perayaan Pondok Daun, bdk Kel 23:14+.

Ende: Mzm 15:1-5

Mazmur ini adalah suatu ictisar kewadjiban² orang² bertakwa. Pertanjaan (Maz 15:1) menerima djawabnja (Maz 15:2-5) dan lalu djandji diberikan (Maz 15:5c).

Barangkali lagu ini dinjanjikan waktu kaum berdjiarah menghadap Bait-Allah. Imam bertanja (Maz 15:1) lalu satu atau dua kelompok penjanji mendjawab (lihat Maz 24). Apa jang menarik perhatian lagi ialah, bahwa kewadjiban jang dibilang itu ada sepuluh djumlahnja seperti kesepuluh hukum Allah!

Ende: Mzm 15:1 - kemahMu

ialah Bait-Allah. Itu disebut "kemah" oleh sebab dahulukala berbentuk demikian(lih. 2Sa 7:2).

Ref. Silang FULL: Mzm 15:1 - boleh menumpang // dalam kemah-Mu // di gunung-Mu

· boleh menumpang: Kel 29:46; Mazm 23:6; 27:4; 61:5

· dalam kemah-Mu: Kel 25:8; 1Taw 22:19; Mazm 20:3; 78:69; 150:1

· di gunung-Mu: Kel 15:17; [Lihat FULL. Kel 15:17]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 15:1 - Tuhan, siapa yang akan tinggal di dalam tempat kudus-Mu // siapa yang akan bermukim di bukit suci-Mu

Ya Tuhan, siapa yang akan tinggal di dalam tempat kudus-Mu?.... Pertanyaan ini, bersama dengan yang berikutnya, diajukan oleh pemazmur dengan mengacu pada kebobrokan dan kemerosotan menyedihkan umat manusia yang dijelaskan dalam mazmur sebelumnya, yang membuat anak-anak manusia tidak layak untuk hadirnya Tuhan, dan persekutuan dengan-Nya; dan ini diajukan kepada Tuhan sendiri, pendiri Sion, yang telah mengangkat Raja-Nya di atas bukit suci-Nya; yang telah menetapkan hukum untuk kebaikan tempat itu, dan membawakan umat-Nya ke sana, menjadikan mereka layak untuk itu, sehingga Dia paling tepat untuk memberikan syarat-syarat bagi mereka yang diterima di sini; karena yang dimaksud dengan tempat kudus bukanlah sifat manusia Kristus, seperti dalam Ibr 8:2; sebagaimana ditafsirkan oleh beberapa orang, dan menerapkan semua karakter dalam ayat-ayat berikut kepada Kristus; juga bukan surga itu sendiri, yang mana tempat kudus yang dibuat dengan tangan di dalam tabernakel dan bait Allah merupakan sebuah gambaran, Ibr 9:24; karena untuk "tinggal" ^d atau "menginap", seperti di dalam penginapan, sebagaimana kata yang diterjemahkan dengan tinggal menunjukkan, tidak cocok dengan keadaan dan tempat yang tetap dan tak tergoyahkan; tetapi gereja Tuhan di bumi, yang disebut "tabernakel", sebagai perbandingan dengan tabernakel Musa, di mana Tuhan memberikan kehadiran-Nya, persembahan dipersembahkan dengan diterima, dan perkakas suci diletakkan; dan yang terlihat sederhana di luar, tetapi kaya dan mulia di dalam: demikianlah Tuhan memberikan kehadiran-Nya yang penuh kasih di dalam gereja-Nya, menerima pengorbanan spiritual dari doa dan pujian yang dipersembahkan kepada-Nya di sana; dan di sini terdapat perkakas belas kasih yang ditempatkan, yang telah disucikan dan layak untuk digunakan oleh Tuan-Nya; dan meskipun itu terlihat sederhana dan rendah di hadapan manusia, di dalamnya adalah seluruh keagungan; lihat Kidung Agung 1:6; dan ini adalah tabernakel Tuhan, yang merupakan bangunan dan pemeliharaan-Nya, serta tempat kediaman-Nya;

siapa yang akan tinggal di bukit suci-Mu? yang sama dimaksudkan di sini seperti dalam klausa sebelumnya; perbandingannya adalah kepada Gunung Sion, tempat mana tabut Tuhan dibawa pada zaman Daud, dan di atas salah satu bagiannya bait suci kemudian dibangun: dan gereja dapat dibandingkan dengan bukit ini, karena keunggulannya dan keberadaannya yang terlihat di dunia; karena kekudusan yang Tuhan tempatkan padanya, dan karena ketidakberpindahannya; karena meskipun seperti sebuah tabernakel dapat dipindahkan dari tempat ke tempat, namun ia seperti sebuah bukit yang tidak pernah dapat dicabut dari dunia; ia dibangun di atas fondasi yang kokoh, yaitu Batu Abadi. Sekarang tujuan dari pertanyaan ini adalah, siapa yang merupakan orang yang layak untuk menjadi penghuni Sion? atau untuk menjadi anggota gereja Tuhan? jawabannya ada di ayat-ayat berikut.