
Teks -- Kejadian 6:6 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Kej 6:6
Full Life: Kej 6:6 - MAKA MENYESALLAH TUHAN.
Nas : Kej 6:6
Allah dinyatakan dalam pasal-pasal awal Alkitab ini sebagai Allah
yang menangani orang secara pribadi dan sanggup menyatakan perasaan...
Nas : Kej 6:6
Allah dinyatakan dalam pasal-pasal awal Alkitab ini sebagai Allah yang menangani orang secara pribadi dan sanggup menyatakan perasaan, kekecewaan, dan reaksi terhadap dosa yang disengaja dan pemberontakan manusia.
- 1) Istilah "menyesal" menunjukkan bahwa akibat dosa umat manusia yang menyedihkan itu, sikap Allah terhadap manusia berubah; sikap kemurahan dan sabar berubah menjadi hukuman.
- 2) Sekalipun keberadaan, sifat, dan maksud-maksud utama Allah tidak berubah (1Sam 15:29; Yak 1:17), Ia tetap terbuka dan tanggap dalam urusan-Nya dengan manusia. Allah dapat mengubah perasaan, sikap, tindakan, dan pikiran-Nya sesuai dengan tanggapan yang berubah terhadap kehendak-Nya (bd. Kel 32:14; 2Sam 24:16; Yer 18:7,8; 26:3,13,19; Yeh 18:1-32; Yun 3:10).
- 3) Penyataan ini mengenai Allah sebagai Allah yang dapat merasakan penyesalan dan kesedihan menunjukkan bahwa Allah berada dalam hubungan yang pribadi dan intim dengan ciptaan-Nya. Dia memiliki kasih yang mendalam bagi umat manusia dan perhatian ilahi terhadap persoalan mereka (Mazm 139:7-18).
Jerusalem -> Kej 6:5--9:17; Kej 6:6
Jerusalem: Kej 6:5--9:17 - -- Bagian kitab Kejadian ini menyatukan dua ceritera sejalan mengenai peristiwa yang sama. Ceritera pertama berasal dari tradisi Yahwista. Ia bergaya bah...
Bagian kitab Kejadian ini menyatukan dua ceritera sejalan mengenai peristiwa yang sama. Ceritera pertama berasal dari tradisi Yahwista. Ia bergaya bahasa hidup dan berwarna-warni dan merangkum Kej 6:5-8; 7:1-5,7-10 (berupa saduran), Kej 6:12,16,17,22; 8:2-3,6-12,13,20-22. Ceritera lain berasal dari tradisi Para Imam. Bahasa dan rumusannya lebih tepat dan lebih dipikirkan masak-masak, tetapi gaya bahasanya kurang menarik. Ia merangkum Kej 6:9-22; 7:6-11,13-16,18-21,24; 8:1-2,3-5,13,14-19; 9:1-17. Penyadur yang menyatukan kedua ceritera itu mempertahankan corak khas masing-masing ceritera. ia sama sekali tidak berusaha menghilangkan beberapa perbedaan antara kedua tradisi tsb. Ada juga terpelihara beberapa ceritera mengenai air bah yang berasal dari Babel. Ceritera-ceritera itu menunjukkan berbagai persamaan yang menyolok dengan kisah yang tercantum dalam Alkitab. Ceritera Alkitab tidak bergantung pada ceritera-ceritera Babel secara langsung, namun bersumber pada tradisi asli itu berupa sebuah kemenangan akan satu atau beberapa banjir dahsyat yang pernah melanda lembah sungai Tigris dan Efrat. Lama kelamaan banjir itu dalam tradisi diperbesar sampai menjadi air bah yang melanda seluruh bumi. Hanya ceritera Kitab Suci memperkaya kisah rakyat aseli itu dengan ajaran mengenai keadilan dan kerahiman Allah dan dengan ajaran mengenai kedosaan manusia serta keselamatan yang dikaruniakan Allah kepada orang benar (bdk Ibr 11:7). Air bah merupakan penghakiman Allah dan mengibaratkan penghakiman di akhir zaman, Luk 17:26 dst; Mat 24:37 dst, sama seperti keselamatan yang dianugerahkan Allah kepada Nuh menjadi lambang keselamatan yang diperoleh manusia melalui baptisan, 1Pe 3:20-21.

Jerusalem: Kej 6:6 - menyesallah TUHAN Secara manusiawi pengarang menerangkan bahwa kekudusan Allah sama sekali tidak menanggung dosa. Tafsiran yang terlampau harafiah tercegah dalam 1Sa 15...
Ende -> Kej 6:6
Tuhan jang Mahasutji tidak dapat membiarkan dosa tanpa siksaan.
Ref. Silang FULL -> Kej 6:6
Ref. Silang FULL: Kej 6:6 - maka menyesallah · maka menyesallah: Kel 32:14; 1Sam 15:11,35; 2Sam 24:16; 1Taw 21:15; Yes 63:10; Yer 18:7-10; Ef 4:30
· maka menyesallah: Kel 32:14; 1Sam 15:11,35; 2Sam 24:16; 1Taw 21:15; Yes 63:10; Yer 18:7-10; Ef 4:30
Defender (ID) -> Kej 6:6
Defender (ID): Kej 6:6 - hati-nya Penyebutan pertama kata "hati" terjadi di sini, menghubungkan kejahatan di dalam hati manusia dengan kesedihan di dalam hati Tuhan. Gambar ini sering ...
Penyebutan pertama kata "hati" terjadi di sini, menghubungkan kejahatan di dalam hati manusia dengan kesedihan di dalam hati Tuhan. Gambar ini sering muncul dalam Kitab Suci, di mana "hati" mewakili tempat terdalam dari emosi dan keputusan seseorang.

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Ref. Silang BIS -> Kej 6:6
Gill (ID) -> Kej 6:6
Gill (ID): Kej 6:6 - Dan Tuhan menyesali bahwa Ia telah menciptakan manusia di atas bumi // dan itu menyedihkan hati-Nya. Dan Tuhan menyesali bahwa Ia telah menciptakan manusia di atas bumi,.... Karena kejahatan manusia, kejahatan hatinya, dan kejahatan hidup dan percakap...
Dan Tuhan menyesali bahwa Ia telah menciptakan manusia di atas bumi,.... Karena kejahatan manusia, kejahatan hatinya, dan kejahatan hidup dan percakapannya, yang begitu umum, dan meningkat ke tingkat yang tidak tertahankan; maka Tuhan seharusnya berharap, seolah-olah, bahwa Ia tidak pernah menciptakannya, karena dia terbukti sangat jahat; bukan bahwa penyesalan, dalam arti yang sebenarnya, dapat mengenai Tuhan, karena Ia tidak pernah mengubah pikiran-Nya atau mengubah tujuan-Nya, meskipun Ia kadang-kadang mengubah arah dan pengaturan providensinya. Ini diungkapkan dengan antropopati, setelah cara manusia, karena Tuhan telah menetapkan untuk melakukan, dan melakukan sesuatu yang mirip dengan manusia, ketika mereka menyesali sesuatu: seperti seorang pengrajin, ketika dia telah membentuk sebuah wadah yang tidak disukainya, dan dia menyesali telah membuatnya, maka dia mengambilnya dan memecahkannya; dan demikian juga Tuhan, karena kejahatan manusia, dan untuk menunjukkan kebencian-Nya terhadapnya, dan ketidaksukaan-Nya terhadapnya, menyesali penciptaan-Nya; yakni, Ia bertekad dalam diri-Nya untuk menghancurkannya, sebagaimana dalam ayat berikutnya, yang menjelaskan hal ini:
dan itu menyedihkan hati-Nya; ini harus dipahami dengan penggambaran yang sama seperti sebelumnya, karena tidak dapat ada ketidaknyamanan di dalam pikiran-Nya seperti halnya perubahan di dalamnya; karena Tuhan adalah Makhluk yang sederhana, tidak terkompon, dan tidak tunduk pada emosi dan perasaan apa pun. Ini dikatakan untuk mengamati kebencian-Nya yang besar terhadap dosa, dan kebencian-Nya terhadapnya.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kej 6:6-7
Matthew Henry: Kej 6:6-7 - Manusia Diancam dengan Kehancuran Manusia Diancam dengan Kehancuran (Kejadian 6:6-7)
...
SH: Kej 5:25--6:8 - Harapan di tengah krisis (Jumat, 29 April 2011) Harapan di tengah krisis
Judul: Harapan di tengah krisis
Nuh adalah seorang tokoh Alkitab yang sangat ...

SH: Kej 6:1-22 - Akibat melampaui batas (Sabtu, 8 Februari 2003) Akibat melampaui batas
Akibat melampaui batas.
Seluruh perikop ini sulit kita mengerti dengan jelas, ...

SH: Kej 6:1-8 - Tuhan Kok Menyesal (Kamis, 26 April 2018) Tuhan Kok Menyesal
Jumlah manusia semakin banyak di bumi (1). Namun, keadaan tampak semakin kacau. Kekacauan disa...

SH: Kej 6:1-8 - Jangan Melewati Batas (Kamis, 25 April 2024) Jangan Melewati Batas
Bacaan hari ini dengan gamblang memperlihatkan betapa dosa di seluruh dunia sungguh melewat...
Utley -> Kej 6:5-8
Topik Teologia -> Kej 6:6


