Teks -- Kejadian 25:24 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem -> Kej 25:19-28
Jerusalem: Kej 25:19-28 - -- Kisah ini berasal dari tradisi Yahwista, kecuali rangkanya yang menyebut umur orang yang bersangkutan, Kej 25:19-20,26. Rangka ini berasal dari tradis...
Kisah ini berasal dari tradisi Yahwista, kecuali rangkanya yang menyebut umur orang yang bersangkutan, Kej 25:19-20,26. Rangka ini berasal dari tradisi Para Imam.
Ref. Silang FULL -> Kej 25:24
Ref. Silang FULL: Kej 25:24 - untuk bersalin // dalam kandungannya · untuk bersalin: Luk 1:57; 2:6
· dalam kandungannya: Kej 38:27
· untuk bersalin: Luk 1:57; 2:6
· dalam kandungannya: Kej 38:27
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kej 25:19-28
Matthew Henry: Kej 25:19-28 - Kelahiran Esau dan Yakub Kelahiran Esau dan Yakub (Kejadian 25:19-28)
Di sini kita mendapati cerita tentang kelahiran Yakub dan Esau, dua anak kembar dari Ishak dan Ribka: ...
Kelahiran Esau dan Yakub (Kejadian 25:19-28)
- Di sini kita mendapati cerita tentang kelahiran Yakub dan Esau, dua anak kembar dari Ishak dan Ribka: masuknya mereka ke dalam dunia (yang tidak biasa) merupakan salah satu bagian penting dari cerita tentang Ishak dan Ribka. Tidak banyak yang diceritakan tentang Ishak, kecuali apa yang berkaitan dengan bapaknya selagi ia hidup, dan dengan anak-anaknya sendiri setelah itu. Sebab Ishak tampaknya bukan seorang yang banyak bergerak, atau banyak diuji, tetapi seorang yang menghabiskan hari-harinya dengan tenang dan diam. Sekarang, berkenaan dengan Yakub dan Esau, di sini kita diberi tahu,
- I. Bahwa mereka didoakan. Orangtua mereka, setelah lama tidak mempunyai anak, mengandung mereka melalui doa (ay. 20-21). Ishak berumur empat puluh tahun ketika ia menikah. Walaupun ia seorang anak tunggal, dan seorang yang darinya keturunan yang dijanjikan akan datang, namun ia tidak terburu-buru menikah. Ia berumur enam puluh tahun pada waktu anak-anaknya lahir (ay. 26), jadi setelah menikah, ia tidak mempunyai anak selama dua puluh tahun. Perhatikanlah, walaupun penggenapan janji Allah selalu pasti, namun sering kali itu berjalan dengan lambat, dan tampak dihalang-halangi dan ditentang oleh Sang Pemelihara, supaya iman orang-orang percaya dicoba, kesabaran mereka diuji, dan rahmat-rahmat yang sudah lama mereka nanti-nantikan lebih disambut lagi apabila datang. Selama rahmat ini ditangguhkan, Ishak tidak mendekati tempat tidur salah satu hamba perempuan, seperti yang diperbuat Abraham, dan juga Yakub sesudah itu. Sebab, ia mencintai Ribka (24:67). Sebaliknya,
- 1. Ia berdoa: ia memohon kepada Tuhan untuk istrinya. Meskipun Allah sudah berjanji untuk memperbanyak keluarganya, ia berdoa bagi pertumbuhannya. Sebab janji-janji Allah jangan sampai menggantikan, tetapi harus mendorong doa-doa kita, dan harus dikembangkan sebagai dasar iman kita. Sekalipun ia sudah sangat sering berdoa memohon rahmat ini, dan terus memintanya selama bertahun-tahun, dan tidak dikabulkan, namun ia tidak berhenti mendoakannya. Sebab kita harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (Luk. 18:1), berdoa tanpa henti, dan mengetok-ngetok sampai pintu dibukakan. Ia berdoa untuk istrinya. Sebagian orang memahami bahwa ia berdoa dengan istrinya. Perhatikanlah, suami istri harus berdoa bersama-sama, yang disarankan dalam peringatan Rasul Petrus, supaya doa mereka jangan terhalang (1Ptr. 3:7). Menurut tradisi orang-orang Yahudi, Ishak, pada akhirnya, membawa istrinya bersama-sama dengan dia ke gunung Moria, di mana Allah sudah berjanji bahwa Ia akan membuat keturunan Abraham sangat banyak ( Kejadian 22:17). Dan di sana, dalam doanya dengan dia dan untuk dia, Ishak menyerukan janji yang sudah dibuat persis di tempat itu.
- 2. Allah mendengar doanya, dan mengabulkan permohonannya. Perhatikanlah, anak-anak adalah karunia Allah. Orang yang terus-menerus berdoa, seperti Ishak, akan mendapati, pada akhirnya, bahwa mereka tidak mencari dengan sia-sia (Yes. 45:19).
- II. Bahwa Esau dan Yakub sudah dinubuatkan sebelum mereka lahir, dan ada misteri-misteri agung yang dibungkus dalam nubuatan-nubuatan yang dinubuatkan sebelum kelahiran mereka itu (ay. 22-23). Sudah lama Ishak berdoa meminta seorang anak, dan sekarang istrinya sedang mengandung dua orang anak, untuk memberinya upah atas penantiannya yang lama. Demikianlah Allah sering kali berbuat melebihi doa-doa kita, dan memberikan lebih daripada apa yang dapat kita mintakan atau pikirkan. Sekarang, karena Ribka sedang mengandung dua anak ini, amatilah di sini,
- 1. Bagaimana pikirannya menjadi bingung dengan keadaannya sekarang: Anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya. Goncangan yang dirasakannya betul-betul luar biasa dan membuatnya sangat tidak tenang. Ia cemas kalau-kalau persalinan itu akan membawa kematian baginya, atau ia merasa lelah dengan gejolak di dalam perutnya, atau ia mencurigainya sebagai firasat buruk. Tampaknya ia mau berharap supaya lebih baik tidak mengandung saja, atau biar mati saja segera, dan tidak melahirkan keturunan yang saling bergulat seperti itu: Jika demikian halnya, mengapa aku hidup? Sebelumnya, tidak adanya anak-anak menjadi masalahnya, tetapi sekarang, pergulatan anak-anak sama saja menjadi masalah baginya. Perhatikanlah,
- (1) Penghiburan-penghiburan yang teramat kita inginkan kadang-kadang didapati membawa serta lebih banyak kesempatan untuk timbulnya permasalahan dan ketidaktenangan daripada yang kita pikirkan. Karena kesia-siaan sudah tertulis pada segala sesuatu di bawah matahari, Allah mengajar kita untuk membacanya seperti itu.
- (2) Kita terlalu cenderung tidak puas dengan penghiburan-penghiburan kita, karena ketidaktenangan yang menyertainya. Kita tidak tahu bilamana kita sudah senang. Kita tidak tahu bagaimana hidup berkekurangan atau berkelimpahan. Pergumulan antara Yakub dan Esau di dalam rahim ini melambangkan pergumulan yang tetap berlangsung antara Kerajaan Allah dan kerajaan Iblis,
- [1] Di dalam dunia. Keturunan perempuan dan keturunan ular sudah berseteru sejak permusuhan diadakan di antara mereka (3:15), dan hal ini telah menimbulkan ketidaktenangan yang terus-menerus di tengah-tengah manusia. Kristus sendiri datang untuk melemparkan api ke bumi, dan melemparkan pertentangan ini (Luk. 12:49,51). Tetapi janganlah ini menjadi batu sandungan bagi kita. Perang suci lebih baik daripada perdamaian dari istana Iblis.
- [2] Di dalam hati orang-orang percaya. Segera setelah Kristus terbentuk di dalam jiwa, dimulailah pertentangan antara daging dan roh (Gal. 5:17). Arus sungai tidak dibalikkan tanpa pergumulan yang hebat, yang kendati demikian tidak boleh membuat kita berkecil hati. Lebih baik mengadakan pertentangan dengan dosa daripada dengan jinak berserah kepadanya.
- 2. Jalan apa yang diambilnya untuk melegakan dirinya: Ia pergi meminta petunjuk kepada TUHAN. Sebagian orang berpendapat bahwa Melkisedek pada waktu itu dimintai petunjuk sebagai seorang nabi Allah, atau mungkin semacam Urim dan Terafim dipakai untuk mengajukan permohonan kepada Allah, seperti yang dilakukan sesudahnya melalui tutup dada yang berisi pernyataan keputusan. Perhatikanlah, firman dan doa, yang dengan kedua-duanya kita sekarang mengajukan permohonan kepada Tuhan, memberikan kelegaan besar kepada orang-orang yang karena alasan apa saja sedang kebingungan. Pikiran kita akan sangat dilegakan bila kita membeberkan perkara kita di hadapan Tuhan, dan meminta nasihat dari mulut-Nya. Masuklah ke dalam tempat kudus (Mzm. 73:17).
- 3. Kabar yang diberitahukan kepadanya, setelah ia mengajukan permohonan, yang menjelaskan misteri itu: Dua bangsa ada dalam kandunganmu (ay. 23). Sekarang ia tidak saja mengandung dua anak, tetapi juga dua bangsa, yang bukan hanya dalam perilaku dan kecenderungan mereka sangat berbeda satu sama lain, melainkan juga dalam kepentingan-kepentingan mereka berlawanan dan berseteru satu sama lain. Dan akhir dari pertentangan itu adalah bahwa yang lebih tua harus melayani yang lebih muda, yang digenapi dalam ditaklukkannya orang-orang Edom, selama bertahun-tahun, kepada keluarga Daud, sampai kemudian mereka memberontak (2Taw. 21:8). Amatilah di sini,
- (1) Allah bebas membagi-bagikan anugerah-Nya. Adalah hak istimewa-Nya untuk membuat pembedaan di antara orang-orang yang sampai saat ini sudah berbuat jahat atau baik. Hal ini disimpulkan oleh Rasul Paulus dari cerita ini (Rm. 9:12).
- (2) Dalam pergumulan antara anugerah dan kebobrokan di dalam jiwa, anugerah, yang lebih muda, pasti akan menang pada akhirnya.
- III. Bahwa ketika mereka dilahirkan, ada perbedaan besar di antara mereka, yang membantu menegaskan apa yang sudah dinubuatkan sebelumnya (ay. 23), yang merupakan pertanda dari penggenapannya, dan yang sangat membantu untuk menggambarkan apa yang diperlambangkannya.
- 1. Ada perbedaan besar dalam perawakan mereka (ay. 25). Esau, ketika dilahirkan, kasar dan berbulu, seolah-olah ia sudah menjadi orang dewasa, dan dari situlah ia mendapat namanya, Esau, sudah dibuat, sudah dibesarkan. Ini merupakan tanda-tanda dari perawakan yang sangat kuat, dan memberikan alasan untuk menduga bahwa ia akan menjadi orang yang sangat tegap, berani, dan banyak bergerak. Tetapi Yakub mulus dan lembut seperti anak-anak lain. Perhatikanlah,
- (1) Perbedaan dalam kemampuan-kemampuan manusia, dan karena itu dalam kedudukan mereka di dunia, kebanyakan timbul dari perbedaan dalam perawakan mereka secara alami. Sebagian orang jelas-jelas dirancang oleh alam untuk banyak bergerak dan mendapat kehormatan, sementara sebagian yang lain tampak ditentukan untuk diam dan tidak dikenal. Contoh dari kedaulatan ilahi di dalam kerajaan pemeliharaan ini mungkin bisa membantu untuk mendamaikan kita pada ajaran tentang kedaulatan ilahi di dalam kerajaan anugerah.
- (2) Sudah biasa bagi Allah untuk memilih yang lemah dari dunia, dan melewatkan yang kuat (1Kor. 1:26-27).
- 2. Ada pergulatan yang tampak jelas dalam kelahiran mereka. Esau, yang lebih kuat, keluar terlebih dahulu. Tetapi tangan Yakub memegang tumit Esau (ay. 26). Hal ini menandakan,
- (1) Maksud Yakub untuk mengincar hak kesulungan dan berkat. Sejak awal tangannya menggapai-gapai untuk menggenggam hak itu, dan, kalau mungkin, untuk menghalang-halangi kakaknya.
- (2) Keberhasilan Yakub dalam mendapatkan hak itu pada akhirnya, sehingga, dalam perjalanan waktu, ia akan mengalahkan kakaknya, dan mendapat kemenangan. Bacaan ini dirujuk dalam Hosea 12:9, dan dari situlah ia mendapatkan namanya, Yakub, penipu.
- 3. Mereka sangat berlainan dalam watak, dan dalam jalan hidup yang mereka pilih (ay. 27). Mereka segera terlihat mempunyai kecenderungan-kecenderungan yang sangat berbeda.
- (1) Esau adalah manusia untuk dunia ini. Ia seorang yang kecanduan bersenang-senang, sebab ia seorang pemburu. Dan ia adalah seorang yang tahu bagaimana hidup dengan menggunakan akalnya, sebab ia pemburu yang pandai. Bersenang-senang adalah pekerjaannya. Ia mempelajari seni-seninya, dan menghabiskan seluruh waktunya untuk itu. Ia tidak pernah menyukai buku, atau berusaha tinggal diam di rumah. Sebaliknya, ia orang yang suka tinggal di padang, seperti Nimrod dan Ismael, dan semua itu untuk mainan itu, dan selalu merasa tidak nyaman bila dikekang darinya. Singkatnya, ia akan menjadi orang besar dan seorang prajurit.
- (2) Yakub adalah manusia bagi dunia yang lain. Ia tidak ditentukan untuk menjadi seorang negarawan, tidak pula ia berusaha tampak hebat. Sebaliknya, ia seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah. Ia seorang yang jujur yang selalu bermaksud baik, dan berurusan dengan adil. Ia orang yang lebih menyukai kesenangan-kesenangan yang sesungguhnya dalam kesendirian dan pengunduran diri, daripada semua kesenangan palsu dalam hiburan-hiburan yang hiruk-pikuk. Ia tinggal di kemah,
- [1] Sebagai seorang gembala. Ia melekat pada pekerjaan yang aman dan tenang, yaitu menjaga domba, dan ia mendidik anak-anaknya dalam pekerjaan itu (46:34). Atau,
- [2] Sebagai seorang murid. Ia sering mengunjungi kemah Melkisedek, atau kemah Heber, seperti yang dipahami sebagian orang, untuk diajar oleh mereka mengenai perkara-perkara ilahi. Seperti inilah anak Ishak itu, yang kepadanya kovenan akan diteruskan.
- 4. Kepentingan mereka tampak juga di dalam kasih sayang orangtua mereka yang berbeda. Mereka hanya mempunyai dua anak ini, dan, tampaknya, yang satu adalah anak kesayangan bapaknya dan yang lain kesayangan ibunya (ay. 28).
- (1) Ishak, meskipun ia sendiri bukan seorang yang banyak bergerak (sebab ketika ia pergi ke padang, ia ke sana untuk merenung dan berdoa, bukan berburu), namun ia senang mempunyai seorang anak yang aktif. Esau tahu bagaimana menyenangkan dia, dan menunjukkan penghormatan yang besar kepadanya, dengan membawakan kepadanya daging buruan. Hal ini membuat dia disayangi oleh orang tua yang baik itu, dan bisa mengambil hatinya melebihi yang bisa dibayangkan orang.
- (2) Ribka terus memikirkan sabda Allah itu, yang lebih memilih Yakub, dan oleh sebab itu ia pun lebih mengasihi dia. Dan, seandainya orangtua boleh membeda-bedakan anak-anak mereka berdasarkan alasan apa saja, maka tidak diragukan lagi bahwa Ribkalah yang berbuat benar, sebab ia mengasihi orang yang dikasihi Allah.
SH: Kej 25:19-26 - Antara janji dan kegenapan (Kamis, 17 Juni 2010) Antara janji dan kegenapan
Orang bijak mengatakan bahwa hal berharga yang didapat dengan mudah akan kurang dihargai. Sebaliknya hal sama yang diperol...
Antara janji dan kegenapan
Orang bijak mengatakan bahwa hal berharga yang didapat dengan mudah akan kurang dihargai. Sebaliknya hal sama yang diperoleh sesudah masa penantian lama akan jadi tak ternilai. Allah Bapa yang Maha Bijak jauh lebih mengerti kebenaran itu. Bukan saja Ia ingin kita menghargai sepadan hal berharga yang ingin Ia berikan, tetapi lebih lagi agar kita sungguh menghormati sang Pemberi. Maka Ia sering mengatur masa penantian yang lama sebelum janji-Nya digenapi.
Ishak yang terkesan pasif dan tak banyak bicara itu baru menikah sesudah usianya benar-benar matang, empat puluh tahun. Itupun bukan hasil "buruannya" sendiri, melainkan karena pengaturan Abraham. Temperamen berbeda-beda tidak menyebabkan rencana dan karya Allah terbatasi. Rencana kekal Allah mewujud baik melalui Abraham yang merespons Allah dalam keaktifannya, maupun dalam Ishak melalui kepasrahannya. Meski sifat Ishak dan Abraham sangat berbeda, tetapi dalam mendapatkan penggenapan janji Allah keduanya memiliki pengalaman sama. Sekitar duapuluh tahun Ishak harus harap-harap cemas tentang kapan ia menghasilkan penggenap berikut dari janji yang telah Allah berikan kepada ayahnya. Sebab janji Allah bahwa dari keturunan Abraham dan Sara akan keluar bangsa yang besar yang melaluinya bangsa-bangsa di bumi ini diberkati, kini tergantung pada apakah Ishak akan mendapat anak atau tidak.
Ternyata kapasitas manusiawi Ishak untuk menjadi mata rantai penggenapan janji Allah itu bermasalah. Ishak mandul! Lalu apakah kelemahan manusia membatalkan janji Allah dan membuyarkan rencana-Nya? Bagaimanakah operasi Ilahi mewujudkan rencana kekal itu hingga yang tidak berdaya dan tidak layak akhirnya sanggup menjadi wadah pewujudan karya kekal Allah? Jalan keluar bagi situasi muskil ini dan jawab bagi pertanyaan teologis genting ini, sederhana saja: DOA! Doalah jembatan penghubung realitas Ilahi dan realitas manusiawi. Doalah saluran yang mempertemukan yang tak layak dan tak mampu dengan Yang mulia dan dahsyat!
SH: Kej 25:19-34 - Bukan meniadakan (Senin, 15 Agustus 2011) Bukan meniadakan
Banyak orang menganggap bahwa jika Allah sudah menetapkan sesuatu, manusia tidak perlu bertanggung jawab atas hal itu. Namun nas har...
Bukan meniadakan
Banyak orang menganggap bahwa jika Allah sudah menetapkan sesuatu, manusia tidak perlu bertanggung jawab atas hal itu. Namun nas hari ini menunjukkan, walau ketetapan Allah pasti terjadi, kita tetap memiliki tanggung jawab.
Waktu Ribka mengandung kedua anak kembarnya, Allah bernubuat bahwa "anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda" (Kej. 25:23). Karena Allah adalah Allah yang berdaulat maka ini berarti bahwa walaupun Yakub adalah anak yang muda, tetapi dialah yang mendapatkan hak kesulungan.
Esau dan Yakub kemudian tumbuh dewasa. Suatu kali Esau kelaparan dan meminta masakan kacang merah milik Yakub. Sebagai imbalan, Yakub meminta hak kesulungan Esau (29-31). Yakub sangat serius hingga ia meminta Esau untuk bersumpah (33).
Yang menarik, walaupun tindakan Esau sebenarnya menggenapi apa yang telah dinubuatkan Allah, Alkitab mencatat bahwa Esau dikecam karena memandang enteng hak kesulungan (34). Mengapa Esau dianggap bersalah, padahal ia menggenapi apa yang telah ditetapkan Allah? Ternyata ketetapan Allah tidak menihilkan tanggung jawab manusia. Allah kita adalah Allah yang berdaulat maka setiap orang pasti akan menggenapi apa yang telah Dia rencanakan. Namun orang yang menggenapi rencana Allah tersebut tetap bertanggung jawab atas perbuatannya.
Esau memandang ringan hak kesulungannya berarti ia memandang ringan perjanjian Allah dengan Abraham dan Ishak yang akan diwariskan kepada keturunan Ishak yang memiliki hak kesulungan. Ini menunjukkan bahwa ia tidak percaya terhadap perjanjian Allah itu. Sebab itu ia dikecam. Ia bertindak atas kehendaknya sendiri, untuk itu ia harus bertanggung jawab.
Kisah ini merupakan peringatan bagi kita untuk secara sadar bertanggung jawab atas setiap perbuatan kita. Jangan mengira bahwa karena segala sesuatu yang di muka bumi ini terjadi atas kehendak Allah, maka kita mengalihkan tanggung jawab atas perbuatan salah kita kepada Allah. Ingatlah bahwa ketetapan Allah bukan meniadakan tanggung jawab manusia (bnd. Luk. 22:22).
SH: Kej 25:19-34 - Menjaga Persaudaraan (Sabtu, 23 Juni 2018) Menjaga Persaudaraan
Ada kelompok etnik tertentu yang menekankan pentingnya persaudaraan berdasarkan marga atau fam. Ada juga suku yang sangat meneka...
Menjaga Persaudaraan
Ada kelompok etnik tertentu yang menekankan pentingnya persaudaraan berdasarkan marga atau fam. Ada juga suku yang sangat menekankan persaudaraan komunal, yaitu persaudaraan dengan orang-orang yang ada dalam komunitasnya, baik itu ikatan sedarah maupun bukan. Untuk menjaga solidaritas dan keutuhan kebersamaan, penyatuan diri dalam komunitas merupakan hal utama.
Dalam kisah ini, kita melihat suatu kenyataan bahwa Esau dan Yakub tidak akur. Bagaimapun juga keduanya dilahirkan dari ibu yang sama, yaitu Ribka. Ketidakcocokan di antara mereka masih dapat dimaklumi karena pada dasarnya manusia itu beragam dan berbeda, baik secara sifat, watak, kepribadian, pola pikir, hobi, dan lainnya. Hal ini pun tampak pada diri Esau dan Yakub. Esau suka berburu, bertualang, dan menggembara. Sedangkan Yakub lebih suka diam di rumah, memasak, dan membantu ibunya. Sebenarnya berbeda itu indah. Namun, disayangkan bahwa perbedaan itu membuat Esau dan Yakub tidak rukun.
Ketidakharmonisan mereka bukan hanya pada masalah gaya (style), tetapi juga soal ambisi dan persaingan. Contohnya mengenai berbagi makanan. Yakub adalah pribadi yang perhitungan dan ambisius. Saat Esau meminta semangkuk sop kacang merah, Yakub memanfaatkan momen itu untuk melakukan tawar-menawar soal hak kesulungan. Di sini Yakub memahami keuntungan yang terkandung dalam hak kesulungan dan hak waris janji Allah. Sedangkan Esau adalah pribadi yang cuek, menggampangkan segala sesuatu, dan kurang bertanggung jawab. Ia tidak terlalu peduli dengan kekudusan hak kesulungan. Semua ini bisa terjadi karena perilaku orangtua mereka yang tebang pilih dalam hal mengasihi anaknya. Keluarga pun pecah.
Kisah keluarga Ishak dan Ribka merupakan contoh konkret dan peringatan bagi kita. Sebagai orangtua sepatutnya kita bijak mendidik anak-anak agar saling mengasihi dalam persaudaraan dan perbedaan, bukan saling bersaing satu sama lain. Sebab dalam perbedaan terdapat berkat Allah. [KA]
Baca Gali Alkitab 8
Baru saja Abraham menikmati berkat Tuhan berupa putra tunggal yang akan menjadi ahli warisnya, Tuhan sudah datang menuntut Abraham untuk mempersembahkannya kembali kepada Dia. Satu hal yang penting untuk disimak, yaitu bahwa tuntutan ini adalah suatu ujian (mencoba=menguji) bagi kesetiaan Abraham kepada-Nya. Janganlah curiga bahwa Allah sedang mempermainkan Abraham, atau bahwa Ia senang menyiksa anak-anak-Nya sendiri. Kita tidak tahu isi hati Abraham secara eksplisit. Namun surat Ibrani memberitahu kita bahwa oleh iman Abraham rela mempersembahkan Ishak, oleh karena ia percaya Allah sanggup membangkitkan orang mati (Ibr. 11:19).
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa perintah Allah kepada Abraham (2)?
2. Apa tujuan Allah menyuruh Abraham melakukan hal tersebut (1)?
3. Bagaimana respons Abraham terhadap perintah Allah (3, 9-10)?
4. Apa pesan Abram kepada dua bujangnya (5)?
5. Apa jawaban Abram kepada Ishak, anaknya (8)?
6. Menurut Anda mengapa Abraham bisa merespons seperti itu?
7. Bagaimana respons Allah terhadap ketaatan Abraham? (11-13;16-18).
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa itu iman Kristen?
2. Mengapa ketaatan menjadi prioritas utama bagi Allah?
Apa respons Anda?
1. Ketika Anda taat melakukan segala hukum Allah dan kehidupan Anda diberkati oleh Tuhan, ungkapan syukur seperti apa yang ingin Anda naikkan kepada Allah?
Pokok Doa:
Agar umat Allah belajar menaati perintah Allah dari hal terkecil sampai yang terbesar.
Utley -> Kej 25:19-26
Utley: Kej 25:19-26 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kej 25:19-2619 Inilah riwayat keturunan Ishak, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak. 20 Dan Ishak berumur empat puluh tahu...
NASKAH NASB (UPDATED): Kej 25:19-26
19 Inilah riwayat keturunan Ishak, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak. 20 Dan Ishak berumur empat puluh tahun, ketika Ribka, anak Betuel, orang Aram dari Padan-Aram, saudara perempuan Laban orang Aram itu, diambilnya menjadi isterinya. 21 Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung. 22 Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan ia berkata: "Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?" Dan ia pergi meminta petunjuk kepada TUHAN. 23 Firman TUHAN kepadanya: "Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda." 24 Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya. 25 Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau. 26 Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
Kej 25:19 "Inilah riwayat keturunan Ishak," Ini adalah frasa khas yang sama dengan yang dibahas dalam Kej 25:12, tapi di sini berkaitan dengan si pemegang perjanjian dan karena itu, sangat diperluas.
□ "anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak" Ini merupakan pernyataan berulang yang tidak lazim. Rashi mengatakan kegandaan ini digunakan untuk menghilangkan rumor bahwa Ishak adalah anak dari Abimelekh (oleh Sarah). Para rabi juga menyatakan bahwa Ishak wajahnya serupa dengani Abraham untuk menghilangkan rumor ini yang dimulai oleh peristiwa dalam Kej 20:1-18.
Kej 25:20 "Ishak berumur empat puluh tahun, ketika Ribka,… diambilnya menjadi isterinya." Ketika orang membandingkan Kej 25:20 dengan Kej 25:26 jelaslah bahwa Ishak berumur enam puluh tahun pada saat kelahiran Yakub.
□ "Betuel, orang Aram dari Padan-Aram," Kata "orang Aram" ini sering diterjemahkan "orang Armenia" (BDB 74). Ini tampaknya adalah suatu wilayah yang mengelilingi kota Haran. Padan-Aram (BDB 804 dan BDB 74 berarti "dataran Aram," yang menunjukkan area yang sama dengan "Aram-Mesopotamia-" Kej 24:10.
Kej 25:21 "Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul" Ada dua tujuan teologis utama untuk para Leluhur yang memiliki istri yang mandul (BDB 785): (1) untuk menunjukkan penyediaan Allah dan (2) untuk menunjukkan bahwa ini bukan usaha manusia, melainkan oleh kasih karunia dan bukan prestasi. Para rabi menggunakan naskah ini untuk menekankan kuasa dari doa syafaat.
Kej 25:22 "Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya" Ini adalah sebuah KATA KERJA keras (BDB 954, KB 1285, Hithpolel IMPERFECT). Ini diterjemahkan (NIDOTTE, vol. 3, 1191)
- 1. di batang Qal sebagai meremukkan, menghancurkan, menganiaya
- 2. di batang Niphal sebagai retak, pecah
- 3. di batang Hiphil dan Piel sebagai meremukkan sampai berkeping-keping
- 4. di Polel sebagai menindas
- 5. di Hithpolel sebagai saling meremukkan satu sama lain
Ini adalah sebuah bayangan profetik yang berkaitan dengan Kej 25:23.
□ "dan ia berkata: "Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?"" Telah ada banyak diskusi selama ini atas frasa yang rancu dan idiomatik ini (har. "mengapa saya begini?"). Teori-teorinya saat ini adalah:
- 1. Dia bertanya mengapa dia dibuat hamil oleh Allah dan kemudian mengalami komplikasi seperti itu, pada saat ini dia tidak tahu bahwa dia sedang mengandung anak kembar.
- 2. Kehamilannya menyebabkan rasa sakit yang hebat dan dia bertanya-tanya mengapa ia pernah meminta hal ini.
- 3. Dia benar-benar secara harfiah kuatir akan hidupnya di tengah-tengah masalah kehamilan ini.
- 4. Dia takut bahwa kekacauan ini akan berlanjut setelah ia melahirkan. Kehamilan bermasalah adalah sebuah tanda dari kesulitan yang akan datang (sebuah pembayangan).
□ "Dan ia pergi meminta petunjuk kepada TUHAN" ini juga telah menyebabkan banyak diskusi di antara para komentator. Mereka bertanya ke mana dia pergi dan kepada siapa dia bertanya! Jelaslah bahwa naskah ini tidak mencatatnya. Beberapa orang menyatakan bahwa ada tempat yang ditetapkan untuk ibadah para Leluhur. Ada banyak spekulasi tentang kepada siapa ia berkonsultasi.
- 1. Luther mengatakan dia berbicara dengan Sem
- 2. para rabi mengatakan dia berbicara dengan Melkisedek
- 3. orang lain lagi menegaskan bahwa ia berbicara kepada Abraham
- 4. masih ada yang lain yang percaya bahwa itu adalah Ishak
- 5. kemungkinan, itu hanya sekedar doa pribadi di suatu altar keluarga (bahkan ada kemungkinan sebuah pengorbanan)
Ada kemungkinan naskah ini Kej 28:22 menyiratkan para petugas khusus di tempat-tempat suci (yaitu, para imam, Roland deVaux, Israel Kuno, vol. 2, hal. 345).
Kej 25:23 "Firman TUHAN kepadanya:" Ini merupakan sebuah kata puitis yang sangat signifikan dari Tuhan untuk Ribka. Allah telah menjanjikan anak-anak untuk Ishak (lih. Kej 17:19; 21:12). Nubuat ini secara khusus melukiskan anak yang mana yang akan membawa garis keluarga tersebut. Hal ini dikutip dalam Rom 9:10-12. Orang bertanya-tanya mengapa tampaknya Ishak tidak mengikuti firman ini dari Tuhan, karena secara jelas Ribka memberitahukannya kepadanya ketika ia mencoba untuk membuat Esau menjadi pewaris dalam pasal Kej 26; 27.
□ "anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda" Seperti istri-istri mandul dari para Leluhur frasa ini menunjukkan bahwa benih yang dijanjikan tersebut tidak akan dilakukan dengan cara biasa yang dilakukan kaum Semit dalam hal hak waris (lih. Rom 9:10-12).
Kej 25:25 "Keluarlah yang pertama, warnanya merah," Istilah ini (admoni, BDB 10, "merah") berhubungan dengan istilah dalam Kejadian yang berbicara tentang "debu" (BDB 9) dari mana Allah menciptakan manusia (lih. Kej 2:7), "Adamah," yang tampaknya juga memiliki ide akar "merah" (BDB 10). Permainan kata ini berlanjut dalam Kej 25:30, di mana bubur merah (BDB 10) dikaitkan dengan nama "Edom" (BDB 10), dari mana kita mendapatkan bangsa yang akan berasal dari Esau.
□ "seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau" Istilah "berbulu" ini (BDB 972) terdengar sangat mirip dengan istilah "Seir" (BDB 973), yang merupakan nama sebelumnya bagi Edom. Ada permainan ganda pada kata-kata "merah" dan "berbulu" dan "Esau" dan "Edom."
Deskripsi bahasa Ibrani akan seorang bayi sebagai merah dan berbulu mungkin tidak menyampaikan konotasi yang tepat bagi para pembaca modern. Ini tidak dimaksudkan dengan cara apapun untuk menjadi negatif. Istilah "berbulu" ini (BDB 12) menyiratkan pakaian yang indah dan mengesankan (misalnya, Yos 7:21,24 atau mantel seorang nabi (lih. 1Raj 19:13,19; 2Raj 2:8,13,14).
Kej 25:26 "Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub." Nama Yakub ini (BDB 784) berhubungan dengan "tumit" (BDB 784). Dari Hos 12:3 dan dari komentar Esau dalam Kej 27:36 kita menyadari bahwa nama Yakub ini berkembang menjadi "penyerobot" atau "perampas" (dari KATA KERJA dan KATA SIFAT yang sama, BDB 784). Barulah nanti pada saat setelah konfrontasi dengan Allah di sungai Yabok bertahun-tahun kemudian namanya akan berubah menjadi "Israel" (lih. Kej 32:28) dan dengan demikian juga karakternya.
□ "Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir." Perlulah dicatat bahwa ia telah menunggu selama dua puluh tahun, dalam iman, untuk anak perjanjian ini. Tuhan sedang menguji Ishak dengan cara yang sama Dia telah menguji Abraham.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kejadian (Pendahuluan Kitab) Penulis : Musa
Tema : Permulaan
Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM
Latar Belakang
Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian La...
Penulis : Musa
Tema : Permulaan
Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM
Latar Belakang
Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, _bereshith_ ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."
Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr. 'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).
Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa dipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab.
Tujuan
Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.
Survai
Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.
- (1) Pasal 1-11 (Kej 1:1--11:32) memberi suatu pandangan luas mengenai permulaan manusia dari Adam hingga Abraham dan berpusat pada lima peristiwa yang sangat penting.
- (a) Penciptaan: Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk Adam dan Hawa yang ditempatkan-Nya di taman Eden (pasal 1-2; Kej 1:1--2:25).
- (b) Kejatuhan: Melalui pelanggaran mereka, Adam dan Hawa memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia (pasal 3; Kej 3:1-24).
- (c) Kain dan Habel: Tragedi ini menggerakkan dua arus utama dalam sejarah: peradaban humanistik dan kaum sisa yang tertebus (pasal 4-5; Kej 4:1--5:32).
- (d) Air bah: Dunia purbakala telah demikian jahat pada waktu angkatan Nuh sehingga Allah memusnahkannya dengan suatu banjir universal, hanya menyelamatkan Nuh yang benar dan keluarganya sebagai sisa (pasal 6-10; Kej 6:1--10:32).
- (e) Menara Babel: Ketika dunia pasca-air bah bersatu dalam penyembahan berhala dan pemberontakan, Allah membubarkan persatuan mereka dengan mengacaukan bahasa dan kebudayaan serta dengan menyebarkan umat manusia ke seluruh penjuru dunia (pasal 11; Kej 11:1-32).
- (2) Pasal 12-50 (Kej 12:1--50:26) mencatat permulaan umat Ibrani dan memusatkan perhatian kepada kesinambungan tujuan penebusan Allah melalui empat bapa leluhur besar -- Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Panggilan Allah kepada Abraham (pasal 12; Kej 12:1-20) dan perlakuan-Nya terhadap Abraham dan keturunannya dalam kaitan dengan perjanjian-Nya merupakan awal yang sangat penting dari pelaksanaan maksud Allah tentang seorang Penebus dan penebusan dalam sejarah. Kitab Kejadian berakhir dengan kematian Yusuf dan perbudakan yang akan datang di Mesir.
Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai Kejadian.
- (1) Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan.
- (2) Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.
- (3) Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1--2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta.
- (4) Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.
- (5) Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab.
- (6) Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel.
- (7) Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).
Full Life: Kejadian (Garis Besar) Garis Besar
I. Permulaan Sejarah Manusia
(Kej 1:1-11:26)
A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
(Ke...
Garis Besar
- I. Permulaan Sejarah Manusia
(Kej 1:1-11:26) - A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
(Kej 1:1-2:25) - 1. Ringkasan Seluruh Penciptaan
(Kej 1:1-2:4) - 2. Kisah Penciptaan Adam dan Hawa yang Lebih Lengkap
(Kej 2:5-25) - B. Asal Mula Dosa
(Kej 3:1-24) - 1. Pencobaan dan Kejatuhan
(Kej 3:1-6) - 2. Dampak-Dampak Kejatuhan
(Kej 3:7-24) - C. Asal Mula Peradaban
(Kej 4:1-5:32) - 1. Kain: Kebudayaan Kafir
(Kej 4:1-24) - 2. Set: Kaum Sisa yang Benar
(Kej 4:25-26) - 3. Sejarah Silsilah Bapa Leluhur Pra-Air Bah
(Kej 5:1-32) - D. Air Bah: Hukuman Allah Atas Peradaban Purba
(Kej 6:1-8:19) - 1. Kebejatan Universal
(Kej 6:1-8,11-12) - 2. Nuh: Persiapan untuk Menyelamatkan Kaum Sisa yang Benar
(Kej 6:9-22) - 3. Beberapa Pengarahan Terakhir dan Air Bah
(Kej 7:1-8:19) - E. Permulaan Baru bagi Manusia
(Kej 8:20-11:26) - 1. Keturunan Nuh
(Kej 8:20-10:32; dan khususnya Sem, Kej 11:10-26) - 2. Menara Babel
(Kej 11:1-9) - 3. Hubungan Keluarga Antara Sem dengan Abraham
(Kej 11:10-26) - II. Permulaan Bangsa Ibrani
(Kej 11:27-50:26) - A. Abraham
(Kej 11:27-25:18) - 1. Latar Belakang Keluarga Abram
(Kej 11:27-32) - 2. Panggilan dan Perjalanan Iman Abram
(Kej 12:1-14:24) - 3. Perjanjian Allah yang Resmi dengan Abram
(Kej 15:1-21) - 4. Hagar dan Ismael
(Kej 16:1-16) - 5. Perjanjian dengan Abraham Dimeterai dengan Nama Baru dan Sunat
(Kej 17:1-27) - 6. Janji Abraham dan Tragedi Lot
(Kej 18:1-19:38) - 7. Abraham dan Abimelekh
(Kej 20:1-18) - 8. Abraham dan Ishak, Anak Perjanjian
(Kej 21:1-24:67) - 9. Keturunan Abraham
(Kej 25:1-18) - B. Ishak
(Kej 25:19-28:9) - 1. Kelahiran Esau dan Yakub
(Kej 25:19-26) - 2. Esau Menjual Hak Kesulungannya
(Kej 25:27-34) - 3. Ishak, Ribka, dan Abimelekh II
(Kej 26:1-17) - 4. Sengketa Mengenai Sumber Air dan Perpindahan ke Bersyeba
(Kej 26:18-33) - 5. Ishak Memberkati Anak-Anaknya
(Kej 26:34-28:9) - C. Yakub
(Kej 28:10-37:2) - 1. Mimpi dan Perjalanan Yakub
(Kej 28:10-22) - 2. Yakub dengan Laban di Haran
(Kej 29:1-31:55) - 3. Yakub dan Esau Berdamai Kembali
(Kej 32:1-33:17) - 4. Yakub Kembali ke Tanah Perjanjian
(Kej 33:18-35:20) - 5. Keturunan Yakub dan Esau
(Kej 35:21-37:2) - D. Yusuf
(Kej 37:2-50:26) - 1. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Kanaan
(Kej 37:2-36) - 2. Yehuda dan Tamar
(Kej 38:1-30) - 3. Ujian dan Kenaikan Pangkat Yusuf di Mesir
(Kej 39:1-41:57) - 4. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Mesir
(Kej 42:1-45:28) - 5. Ayah dan Saudara-Saudara Yusuf Pindah ke Mesir
(Kej 46:1-47:26) - 6. Hari-Hari dan Nubuat-Nubuat Terakhir Yusuf dan Kematiannya
(Kej 47:27-50:14) - 7. Ringkasan Yusuf
(Kej 50:15-26)
Matthew Henry: Kejadian (Pendahuluan Kitab)
Di hadapan kita sekarang ada Kitab Suci, atau buku, sebab itulah arti kitab. Kita menyebutnya Alkitab, untuk menunjukkan keunggulannya. Sebab kitab...
- Di hadapan kita sekarang ada Kitab Suci, atau buku, sebab itulah arti kitab. Kita menyebutnya Alkitab, untuk menunjukkan keunggulannya. Sebab kitab ini adalah kitab terbaik yang pernah ditulis dan yang tiada bandingannya, kitab segala kitab, yang bersinar seperti matahari dalam cakrawala pembelajaran. Buku-buku lain yang berharga dan berguna, seperti halnya bulan dan bintang, meminjam cahaya mereka darinya. Kita menyebutnya Kitab Suci, sebab kitab itu ditulis oleh orang-orang suci, dan digubah oleh Roh Kudus. Kitab itu secara sempurna bebas dari segala kesalahan dan niat jahat. Tujuannya yang nyata-nyata bisa disaksikan oleh pikiran adalah memajukan kekudusan di tengah-tengah manusia. Perkara-perkara besar dari hukum dan Injil Allah di sini dituliskan untuk kita, agar semua perkara itu bisa diringkas dalam kepastian yang lebih besar, agar bisa menyebar lebih luas, bertahan lebih lama, dan bisa diteruskan ke tempat-tempat yang jauh dan masa-masa ke depan dengan lebih murni dan utuh daripada yang mungkin dilakukan melalui laporan mulut dan tradisi. Karena itu, sangat besarlah pertanggungjawaban kita jika sampai perkara-perkara yang perlu untuk damai sejahtera kita ini, setelah diserahkan kepada kita dalam hitam di atas putih seperti itu, kita abaikan begitu saja sebagai perkara yang aneh dan asing (Hos. 8:12). Naskah-naskah atau tulisan-tulisan dari beberapa penulis yang terilhami, mulai dari Musa sampai Rasul Yohanes, digabung bersama-sama dalam Alkitab yang terberkati ini. Di dalam tulisan-tulisan ini cahaya ilahi bersinar secara perlahan-lahan, seperti cahaya pagi, sampai seluruh kumpulan suci ini menjadi lengkap seperti sekarang ini. Syukur kepada Allah, sekarang kita memilikinya di tangan kita, dan tulisan-tulisan itu membuat hari benar-benar cerah, sebagaimana yang kita harapkan terjadi di sisi seberang sorga ini. Setiap bagiannya adalah baik, tetapi semua bagian secara keseluruhan amatlah baik. Inilah pelita yang bercahaya di tempat yang gelap itu (2Ptr. 1:19), dan tanpa Alkitab, dunia ini menjadi tempat yang gelap.
- Di hadapan kita ada bagian dari Alkitab yang kita sebut Perjanjian Lama, yang berisi berbagai perbuatan dan segala kenangan tentang jemaat Allah mulai dari penciptaan sampai mendekatnya kedatangan Kristus dalam rupa daging, yang kira-kira empat ribu tahun lamanya. Kebenaran-kebenaran yang diwahyukan pada waktu itu, hukum-hukum yang ditetapkan pada waktu itu, ibadah-ibadah yang dijalankan pada waktu itu, nubuatan-nubuatan yang diberikan pada waktu itu, dan peristiwa-peristiwa yang menyangkut jemaat khusus itu, pengetahuan tentang semuanya ini disimpan bagi kita sejauh itu dipandang sesuai oleh Allah. Kitab ini disebut perjanjian, atau wasiat (diatheke), sebab kitab itu merupakan pernyataan tetap akan kehendak Allah berkenaan dengan manusia dalam bentuk persetujuan, dan akan berlaku apabila si pemberi wasiat sudah mati, Anak Domba yang telah disembelih sejak dunia dijadikan (Why. 13:8). Kitab ini disebut Perjanjian Lama, dalam hubungannya dengan Perjanjian Baru, yang tidak membatalkan dan menggantikannya, tetapi memahkotai dan menyempurnakannya, dengan mendatangkan pengharapan yang lebih baik itu, yang diperlambangkan dan dinubuatkan di dalamnya. Perjanjian Lama masih tetap mulia, walaupun Perjanjian Baru jauh melampauinya dalam kemuliaan (2Kor. 3:9).
- Di hadapan kita ada bagian dari Perjanjian Lama itu yang kita sebut Pentateukh, atau kelima kitab Musa, hamba Tuhan yang mengungguli semua nabi lain itu, dan yang memperlambangkan Sang Nabi Besar itu. Kitab-kitab Perjanjian Lama ini dibagi oleh Juruselamat kita ke dalam hukum, kitab-kitab para nabi, dan mazmur, atau hagiograf (tulisan-tulisan – pen.), dan kelima kitab ini adalah hukum. Sebab, kelima-limanya tidak saja berisi hukum-hukum yang diberikan kepada Israel, dalam empat kitab terakhir, tetapi juga hukum-hukum yang diberikan kepada Adam, kepada Nuh, dan kepada Abraham, dalam kitab pertama. Kelima kitab ini, sejauh yang kita ketahui, adalah kitab-kitab pertama yang pernah ditulis. Sebab, tidak disebutkan sedikit pun tentang tulisan lain dalam seluruh Kitab Kejadian, tidak pula sampai Allah menyuruh Musa untuk menulis (Kel. 17:14). Dan sebagian orang berpendapat bahwa Musa sendiri tidak pernah belajar menulis sampai Allah menunjukkan kepadanya salinan tulisan-Nya dalam Sepuluh Perintah Allah pada loh-loh batu. Bagaimanapun juga, kita yakin bahwa kelima kitab ini adalah tulisan-tulisan paling kuno yang masih ada sekarang, dan oleh sebab itu yang paling baik dalam memberi kita penjelasan yang memuaskan tentang perkara-perkara yang paling kuno.
- Di hadapan kita ada kitab yang pertama dan terpanjang dari kelima kitab itu, yang kita sebut Kejadian, yang ditulis, menurut sebagian orang, ketika Musa berada di Midian, untuk mengajar dan menghibur saudara-saudaranya yang menderita di Mesir. Tetapi saya lebih berpendapat bahwa ia menulisnya di padang gurun, setelah ia berada di gunung bersama Allah, di mana, ada kemungkinan, ia menerima pengajaran-pengajaran secara penuh dan khusus untuk menuliskannya. Dan, sama seperti Musa membentuk Kemah Suci, demikian pula ia membentuk bangunan yang lebih unggul dan lebih bertahan lama untuk kitab ini, persis seperti rancangan yang ditunjukkan kepadanya di gunung. Rancangan yang diperolehnya di gunung itu lebih baik dalam memastikan kebenaran segala perkara yang termuat di sini daripada yang bisa dipastikan di dalam tradisi-tradisi lain yang kemungkinan diteruskan dari Adam ke Metusalah, dari Metusalah ke Sem, dari Sem ke Abraham, dan seterusnya sampai kepada keluarga Yakub. Kejadian atau Genesis adalah nama yang dipinjam dari bahasa Yunani. Kata itu berarti asal-usul, atau silsilah. Tepatlah kitab ini disebut demikian, sebab kitab ini adalah sejarah asal-usul, mengenai penciptaan dunia, masuknya dosa dan maut ke dalamnya, penemuan-penemuan berbagai keterampilan, munculnya bangsa-bangsa, dan terutama penanaman jemaat Allah, dan keadaannya pada masa-masa awal. Kitab ini juga merupakan sejarah keturunan, yakni keturunan Adam, Nuh, Abraham, dan seterusnya. Ini silsilah tanpa akhir, tetapi berguna. Permulaan Perjanjian Baru juga disebut Kejadian (Mat. 1:1), Biblos geneseos, kitab kejadian, atau silsilah, dari Yesus Kristus. Terpujilah Allah untuk kitab Perjanjian Baru itu, yang menunjukkan kepada kita obat penyembuh, sementara kitab Perjanjian Lama ini membuka luka kita. Tuhan, bukakanlah mata kami, agar kami dapat melihat perkara-perkara yang ajaib baik dari Taurat-Mu maupun dari Injil-Mu!