Esau

Dalam versi-versi Alkitab:

Gambar

Esau: selebihnya..

Esau. (Bhs. Ibr.: kasar, berrambut).

Seorang putera Ishak dengan Ribka. Saudara kandung lebih tua dari --> Yakub (Kej 25:19-26 kelahiran; Kej 25:27-34 penjualan --> hak anak sulung; 27 penerimaan berkat dengan cara licik; 32-33 berbaik kembali antara kedua saudara kandung itu). Dalam tradisi Yahwe di Isr.-timur secara --> eponimis ~E mewakili para pemburu dan YAkub mewakili para gembala. Meskipun hubungan antara ~E dengan --> Edom itu merupakan sebuah kombinasi sekunder, tetapi hubungan itu tetap terus dilanjutkan (Yer 49:8-10; Ob 6,9,18; Mal 1:2-3). -- Cerita tentang ~E dinyatakan dalam PB sebagai bukti pemilihan rakhmat yang bebas oleh Allah (Rom 9:10-13). Sebaliknya Ibr 12:16-17 mengecamnya sebagai egoistis sesuai dengan ungkapan-ungkapan aliran para rabi.

KS.- [PL] Kej 25:21-26; 27:1-41; 32:3-33:16; 35:29; Ul 2:4-22; Ob 1:8,9,19,21; Mal 1:2-3
[PB] Rom 9:13; Ibr 11:20

Esau /Edom

Anak sulung Ishak; kembar Yakub (Kej 25:21-26).

Juga dipanggil Edom (Kej 25:30).

Menjual hak kesulungan kepada adiknya Yakub (Kej 25:29-34); kehilangan berkat ayahnya (dalam Kej 27:1-46).

Nikah dengan orang Het (Kej 26:34).

Orang-orang Ismael (Kej 28:6-9).

Menaruh dendam kepada Yakub (Kej 27:41).

Berbaik kembali dengan Yakub (dalam Kej 33:1-20).

Silsilah (Kej 36:1-19).

Tuhan memilih Yakub (Mal 1:2-3), tetapi memberi tanah kepada Esaf (Ul 2:2-12).

Keturunan-keturunan akhirnya lenyap (Ob 1:1-21; Yer 49:7-22).

Anak tertua *Ishak dan *Ribka (Kej. 25:26), yang menyerahkan hak warisnya kepada *Yakub, sehingga Yakub dianggap sebagai leluhur umat Israel (Kej. 32:28), sementara Esau dianggap sebagai leluhur bangsa *Edom (Kej. 36:9). Dongeng rakyat mengenai tokoh-tokoh ini mencerminkan hubungan historis antara umat Israel dan bangsa Edom.

Yg tertua dari anak kembar Ishak (Kej 25:21-26). Hubungannya dengan adiknya, Yakub, ialah pokok cerita dalam Kej 25:27-34; 27:1 dab; 32:3-12; 33:1-16. Esau anak kesayangan ayahnya, Ishak, yg berniat menyampaikan kepadanya berkat yg merupakan hak anak sulung (Kej 27:1 dab). Tapi keunggulan Yakub atas kakaknya itu, yg sudah dikemukakan sebelum mereka lahir dan pada saat kelahiran mereka (Kej 25:21-26), dan secara tidak disadari disahihkan oleh Ishak yg sudah tua itu (Kej 27:22-29, 33-37) akhirnya tegak kukuh.

Perilaku Yakub yg bermuka dua, tokoh leluhur Israel itu, menjadi akar dendam kesumat yg keji, yg mencolok mewarnai hubungan Israel dengan Edom, yg bapak leluhurnya ialah Esau. Contoh-contoh dari permusuhan orang Israel dan' orang Edom terdapat dalam Bil 20:18-21; 1 Raj 11:14 dab; Mzm 137:7; dll.

Makna utama dari rujukan Alkitab akan Esau terletak dalam arti teologis yg diberikan kepada penolakannya, walaupun ia mempunyai hak anak sulung. Alkitab menerangkan bahwa Tuhan membenci Esau dan mengasihi Yakub (Mal 1:2 dab; Rm 9:13). Esau melambangkan orang yg tidak dipilih Allah, Yakub melambangkan orang yg dipilih Allah. Dasar pemilihan Allah ini bukanlah sesuatu perbedaan dalam hidup dan sifat Yakub dan Esau, karena Yakub dipilih sebelum dia dan kakaknya lahir. Dan rasa benci dan kasih Allah pun tidak mungkin menjadi dasar pemilihan Allah,; sebab jika demikian halnya maka pemilihan Allah akan bergantung pada bualan hati-Nya yg tak semena-mena. Kita hanya dapat berkata bahwa Allah dalam kedaulatan-Nya memilih seseorang menjadi sarana kasih karunia-Nya: mengapa Ia memilih yg satu dan bukan yg lain, tidak diketahui manusia.

Dalam Ibr 12:16 dab Esau melambangkan orang-orang yg melepaskan harapan mereka akan kemuliaan, demi hal-hal yg dapat dilihat tapi fana. JGSST/MHS

Esau dalam Alkitab

Biodata:

• Nama: Esau (yang berarti "berbulu" atau "siap pakai")
• Nama Lain: Edom (yang berarti "merah")
• Silsilah: Putra sulung Ishak dan Ribka, saudara kembar Yakub (Kejadian 25:25-26)
• Istri: Yehudit (putri Beeri orang Het), Basmat (putri Elon orang Het), Mahalalat (putri Ismael) (Kejadian 26:34-35, 28:9)
• Anak: Elifaz, Reuel, Yeush, Yalam, Korah (dari istri-istrinya) dan banyak lagi (Kejadian 36:4-8, 15-19)
• Pekerjaan: Pembaca, pemburu yang mahir (Kejadian 25:27)
• Tempat Tinggal: Negeri Seir, selatan Kanaan (Kejadian 36:6-8)

Peristiwa Penting:

1. Kelahiran dan Masa Muda: Esau lahir lebih dulu dari Yakub, dengan Yakub memegang tumit Esau (Kejadian 25:24-26). Esau tumbuh menjadi seorang yang "berbulu lebat" dan suka berburu, sementara Yakub lebih suka tinggal di tenda.

2. Menjual Hak Kesulungan: Dalam keadaan lapar, Esau menjual hak kesulungannya kepada Yakub dengan semangkuk sup kacang merah (Kejadian 25:29-34). Peristiwa ini menunjukkan bahwa Esau tidak menghargai berkat rohani yang melekat pada hak kesulungan.

3. Kehilangan Berkat Ishak: Ribka menipu Ishak yang buta untuk memberikan berkat kepada Yakub, padahal seharusnya diberikan kepada Esau sebagai anak sulung (Kejadian 27). Esau sangat marah dan berencana untuk membunuh Yakub.

4. Rekonsiliasi dengan Yakub: Setelah bertahun-tahun berpisah, Esau dan Yakub bertemu kembali. Esau mengampuni Yakub dan menunjukkan kemurahan hati (Kejadian 33:1-15).

5. Keturunan Esau: Esau memiliki banyak keturunan yang menjadi suku-suku bangsa Edom. Mereka tinggal di daerah pegunungan Seir dan seringkali berkonflik dengan bangsa Israel (Kejadian 36).

Ayat-ayat Alkitab Terkait:

• Kejadian 25-36: Kelahiran, kehidupan, dan keturunan Esau.
• Maleakhi 1:2-3: Tuhan mengasihi Yakub tetapi membenci Esau.
• Roma 9:10-13: Pemilihan Allah atas Yakub dan Esau sebelum mereka lahir menunjukkan kedaulatan Allah dalam keselamatan.
• Ibrani 12:16-17: Esau menjadi contoh orang yang tidak menghargai hal-hal rohani dan kehilangan berkat karena nafsu sesaat.

Pelajaran dari Kehidupan Esau:

• Menghargai hal-hal rohani: Esau meremehkan hak kesulungannya, yang menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap berkat rohani.
• Mengendalikan emosi: Kemarahan dan kepahitan Esau terhadap Yakub hampir membuatnya melakukan dosa besar.
• Pengampunan: Meskipun dikhianati, Esau akhirnya mengampuni Yakub.

Esau adalah tokoh yang kompleks dalam Alkitab. Meskipun melakukan kesalahan, ia juga menunjukkan kemampuan untuk mengampuni. Kisahnya mengingatkan kita akan pentingnya menghargai hal-hal rohani, mengendalikan emosi, dan mengampuni orang lain.