Statistik	24 pasal, 685 ayat, 18.858 kata
Penulis	Yosua
Tema	Menaklukkan Kanaan; Kesetiaan Tuhan dinyatakan dan dibuktikan.
Waktu	Abad ke-14 SM
Tempat	Kanaan
Kata Kunci	Kepemilikan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Pemimpin Keselamatan kita

Kitab Yosua merupakan kelanjutan sejarah Pentateukh. Kitab Yosua mencatat peristiwa Israel menyeberangi Sungai Yordan memasuki Kanaan setelah Musa wafat, dan juga penaklukan dan menetapnya kedua belas suku Israel di Kanaan di bawah pemimpin Yosua. Tanggal alkitabiah untuk masuknya Israel ke Kanaan adalah sekitar tahun 1405 SM. Kitab ini meliput 25-30 tahun selanjutnya dalam sejarah Israel, mengisahkan bagaimana Allah memberikan kepada Israel "negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka" (Yos 21:43).

Sudah sepantasnya, kitab ini dinamakan menurut tokoh utama yang memainkan peranan utama selaku pemimpin yang ditetapkan Allah sepanjang kitab ini. Sejarah pribadi Yosua mempersiapkannya dengan baik untuk menjadi pemimpin penaklukan. Yosua yang hidup pada akhir masa penindasan Israel di Mesir menyaksikan kesepuluh tulah hukuman, Paskah pertama, penyeberangan ajaib Laut Merah, dan tanda-tanda (dan hukuman-hukuman) adikodrati sepanjang perjalanan Israel di padang gurun. Ia menjadi panglima perang di bawah Musa dalam perang melawan suku Amalek tidak lama sesudah meninggalkan Mesir (Kel 17:8-16), dan hanya ia sendiri yang menyertai Musa naik ke Gunung Sinai ketika Allah memberikan Kesepuluh Hukum (Kel 24:12-18). Sebagai pembantu Musa, Yosua menunjukkan suatu pengabdian dan kasih yang mendalam kepada Allah dengan sering kali berada di hadapan Allah untuk jangka waktu yang lama (Kel 33:11); dialah orang yang sangat menghargai kehadiran Allah yang kudus. Ia pasti belajar banyak dari Musa, penasihat dan pembimbingnya yang dipercayai, tentang cara-cara Allah dan kesulitan menuntun umat itu. Di Kadesy Yosua menjadi salah seorang dari dua belas mata-mata yang mengintai negeri Kanaan. Bersama Kaleb, ia dengan gigih menolak laporan ketidakpercayaan sepuluh mata-mata yang lain (Bil 14:1-45). Bertahun-tahun sebelum menggantikan Musa sebagai pemimpin Israel, Yosua sudah menunjukkan bahwa ia seorang yang beriman, bervisi, memiliki keberanian, setia, taat dengan sungguh-sungguh, tekun berdoa, dan mengabdi kepada Allah dan firman-Nya. Pada saat ia dipilih sebagai pengganti Musa, ia merupakan orang yang "penuh Roh" (Bil 27:18; bd. Ul 34:9).

Tradisi Yahudi (Talmud) menyebutkan Yosua sebagai penulis kitab ini. Dua kali kitab ini menyebutkan bahwa Yosua menulis kitab ini (Yos 18:9; Yos 24:26). Bukti dari dalam kitab ini dengan kuat menunjukkan bahwa penulisnya telah menyaksikan sendiri penaklukan Kanaan (bd. "kita" dalam Yos 5:6; perhatikan bahwa Rahab masih hidup ketika penulis menuliskan kitab ini, Yos 6:25). Bagian-bagian yang ditambahkan setelah Yosua wafat -- mis. Yos 15:13-17 (bd. Hak 1:9-13); Yos 24:29-33 -- mungkin ditulis oleh salah seorang tua-tua "yang hidup lebih lama daripada Yosua" (Yos 24:31). Yosua wafat sekitar tahun 1375 SM ketika berusia 110 tahun (Yos 24:29).

1. I. Persiapan untuk Masuk dan Menduduki Kanaan
   (Yos 1:1-5:15)
   
1. A. Yosua Ditugaskan Allah
   (Yos 1:1-9)
   
2. B. Persiapan untuk Menyeberangi Yordan
   (Yos 1:10-3:13)
   
3. C. Menyeberangi Sungai Yordan
   (Yos 3:14-4:24)
   
4. D. Sunat, Paskah, dan Perjumpaan di Gilgal
   (Yos 5:1-15)
   
2. II. Menaklukkan Tanah yang Dijanjikan
   (Yos 6:1-13:7)
   
1. A. Menaklukkan Kanaan Tengah
   (Yos 6:1-8:35)
   
1. 1. Kemenangan di Yerikho
   (Yos 6:1-27)
   
2. 2. Kekalahan di Ai karena Dosa Akhan
   (Yos 7:1-26)
   
3. 3. Kemenangan di Ai
   (Yos 8:1-29)
   
4. 4. Penyembahan dan Pembaharuan Perjanjian di Sikhem
   (Yos 8:30-35)
   
2. B. Menaklukkan Kanaan Selatan
   (Yos 9:1-10:43)
   
1. 1. Perjanjian dengan Suku Gibeon
   (Yos 9:1-27)
   
2. 2. Pemusnahan Persekutuan Suku Amor
   (Yos 10:1-43)
   
3. C. Menaklukkan Kanaan Utara
   (Yos 11:1-15)
   
4. D. Rangkuman Daerah-Daerah yang Ditaklukkan
   (Yos 11:16-12:24)
   
5. E. Rangkuman Daerah-Daerah yang Belum Ditaklukkan
   (Yos 13:1-7)
   
3. III.Membagi Tanah Sebagai Milik Pusaka
   (Yos 13:8-22:34)
   
1. A. Suku-Suku di Bagian Timur Sungai Yordan
   (Yos 13:8-33)
   
2. B. Suku-Suku di Bagian Barat Sungai Yordan
   (Yos 14:1-19:51)
   
3. C. Jatah-Jatah Khusus
   (Yos 20:1-21:45)
   
1. 1. Enam Kota Perlindungan
   (Yos 20:1-9)
   
2. 2. Kota-Kota Suku Lewi
   (Yos 21:1-45)
   
4. D. Kembalinya Suku-Suku Timur
   (Yos 22:1-34)
   
4. IV. Amanat-Amanat Perpisahan Yosua
   (Yos 23:1-24:28)
   
1. A. Kepada Para Pemimpin Israel
   (Yos 23:1-16)
   
2. B. Kepada Seluruh Israel: Pembaharuan Perjanjian di Sikhem
   (Yos 24:1-28)
   
5. Penutup
   (Yos 24:29-33)
   
1. A. Kematian dan Penguburan Yosua
   (Yos 24:29-31)
   
2. B. Penguburan Tulang-Tulang Yusuf
   (Yos 24:32)
   
3. C. Kematian dan Penguburan Eleazar
   (Yos 24:33)
   

Kitab Yosua ditulis sebagai catatan mengenai kesetiaan Allah dalam menggenapi janji-janji perjanjian-Nya kepada Israel mengenai tanah Kanaan (Yos 23:14; bd. Kej 12:6-7). Kemenangan-kemenangan penaklukan disebut sebagai tindakan penebusan Allah bagi Israel dan tindakan penghukuman atas kebudayaan Kanaan yang merosot (lih. Ul 9:4). Kekerasan di dalam kitab ini harus dilihat dari perspektif ini. Arkeologi menegaskan bahwa kebejatan dan kekejaman yang merajalela menjadi ciri khas dari suku-suku Kanaan yang diganti oleh Israel.

1. Selidikilah doktrin ini
Yosua menyinggung masalah penyelamatan. Nama Yosua berarti "penyelamat". Beberapa orang menemukan kesamaan-kesamaan lain antara dia dan Yesus. Apakah itu? Apa yang dapat kita pelajari dari Rahab mengenai penyelamatan? (Lihat Ibr 11:30, 31) Kota-kota suaka (Yos 20:1-9) memberikan gambaran mengenai keselamatan. Kumpulkan ilustrasi atau contoh-contoh mengenai keselamatan yang ditemukan dalam Kitab Yosua.

2. Laksanakan petunjuk ini
Pelajari dengan saksama perintah Allah kepada Yosua (Yos 1:8), dan carilah jawabannya mengapa firman Allah sangat penting; bagaimana seharusnya mempelajari firman Allah; apa tujuannya dan hasil apa yang diperoleh dari mempelajarinya.

3. Teladani orang ini
Yosua adalah seorang pemimpin yang menarik bagi bangsanya dan sampai pada akhir hidupnya ia selalu berterima kasih pada kebaikan Allah (Yos 23:14). Kumpulkanlah pelajaran yang Anda dapatkan dari watak dan contoh yang diberikan Yosua.

4. Hindarilah kesalahan-kesalahan ini
Yosua merupakan kitab yang penuh kejujuran, yang mencatat bukan saja keberhasilan umat Allah tetapi juga kegagalan-kegagalan mereka (Yos 7:1-26; 9:1-27; 17:14-18). Apa yang harus diajarkan kepada gereja masa kini?

5. Jelaskan upacara-upacara ini
Yosua mencatat pendirian batu-batu peringatan (Yos 4:1-24); penyunatan (Yos 5:2-9); perayaan Paskah (Yos 5:10), upacara pengikatan (Yos 8:30-35) dan pembangunan sebuah mezbah (Yos 22:10-34). Carilah upacara-upacara serupa yang mungkin dapat kita temukan dewasa ini.

6. Pikirkanlah hal-hal adikodrati
Allah digambarkan sebagai Allah adikodrati (Yos 3:7-17; 6:20; 10:12). Di mana tempat hal-hal yang adikodrati dalam dunia sekular modern?

Kitab Yosua dimulai di mana kitab Ulangan berakhir. Israel masih berkemah di dataran Moab (Ul 34:1), di sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan. Kitab ini terbagi atas tiga bagian.

1. (1) Bagian pertama (Yos 1:1--5:15) menggambarkan penugasan Yosua oleh Allah sebagai pengganti Musa dan persiapan Israel untuk memasuki Kanaan (Yos 1:1--3:13), penyeberangan Sungai Yordan (Yos 3:14--4:24), dan kegiatan perjanjian mereka yang pertama di negeri itu (pasal 5; Yos 5:1-12). Allah berjanji kepada Yosua, "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Ku-berikan kepada kamu" (Yos 1:3).
2. (2) Bagian kedua (Yos 6:1--13:7) menggambarkan bagaimana Israel dengan taat maju melawan kota-kota otonom yang bersenjata lengkap dan memiliki tembok yang dibentengi dengan kuat. Allah memberikan kemenangan-kemenangan menentukan kepada umat-Nya di wilayah tengah (pasal 6-8; Yos 6:1--8:35), selatan (pasal 9-10; Yos 9:1--10:23), dan utara (pasal 11-12; Yos 11:1--12:24) Kanaan, sehingga Israel menguasai wilayah pegunungan (selatan ke utara) sampai ke Negev. Cara luar biasa Israel menaklukkan Yerikho dengan jelas menunjukkan kepada Israel siapa Pemimpin keselamatan mereka (pasal 6; Yos 6:1-27). Kekalahan Israel di Ai menunjukkan kejujuran kitab ini dan ketaatan yang sungguh-sungguh yang dituntut Allah dari Israel (pasal 7; Yos 7:1-26).
3. (3) Bagian ketiga (Yos 13:8--22:34) mencatat pembagian tanah oleh Yosua kepada ke-dua belas suku, warisan Kaleb, enam kota perlindungan, dan ke-48 kota Lewi di antara suku-suku itu. Kitab ini diakhiri dengan dua amanat perpisahan Yosua (Yos 23:1--24:28) dan pernyataan singkat tentang penguburan Yosua dan Eleazar (Yos 24:29-33).

Tujuh ciri utama menandai Kitab Yosua.

1. (1) Kitab ini menjadi kitab sejarah PL pertama yang melukiskan sejarah Israel sebagai bangsa di Palestina.
2. (2) Kitab Yosua memberikan pengetahuan banyak tentang kehebatan hidup Yosua selaku pilihan Allah untuk menyelesaikan tugas Musa; tugasnya ialah menegakkan Israel sebagai umat perjanjian di tanah perjanjian.
3. (3) Kitab ini mencatat banyak sekali mukjizat ilahi demi Israel, dua yang paling menakjubkan ialah kejatuhan Yerikho (pasal 6; Yos 6:1-27) dan perpanjangan waktu siang hari pada saat pertempuran di Gibeon (pasal 10; Yos 10:1-43).
4. (4) Inilah kitab PL terkemuka yang menggambarkan konsep "perang suci" sebagai suatu tugas khusus dan terbatas yang ditetapkan Allah di dalam konteks sejarah keselamatan.
5. (5) Kitab ini menekankan tiga kebenaran akbar mengenai hubungan Allah dengan umat perjanjian-Nya:
1. (a) kesetiaan-Nya,
2. (b) kekudusan-Nya, dan
3. (c) keselamatan-Nya.
6. (6) Kitab ini menekankan pentingnya mempertahankan warisan tindakan-tindakan penyelamatan Allah demi umat-Nya dan pentingnya melestarikan warisan tersebut dari angkatan ke angkatan.
7. (7) Kisah panjang dalam kitab ini mengenai pelanggaran Akhan dan hukumannya (pasal 7; Yos 7:1-26), bersama dengan berbagai nasihat, peringatan, dan hukuman lainnya, menekankan pentingnya takut akan Tuhan di dalam hati umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Nama Yosua (Ibr. _Yehoshua_ atau _Yeshua_) adalah nama Ibrani yang sepadan dengan "Yesus" dalam PB (lihat cat. --> "Yos 1:1"). [atau ref. Yos 1:1] Di dalam peranan menuntun Israel memasuki tanah perjanjian, Yosua menjadi lambang PL dari Yesus yang berperanan untuk "membawa banyak orang kepada kemuliaan" (Ibr 2:10; Ibr 4:1-13 bd.2Kor 2:14). Juga, sebagaimana Yosua yang pertama menggunakan pedang hukuman Allah yang dahsyat dalam penaklukan, demikian pula Yosua kedua akan menggunakannya dalam penaklukan atas bangsa-bangsa pada akhir sejarah (Wahy 19:11-16).

Milik pusaka suku Benyamin

Kemah Pertemuan didirikan; pembagian negeri secara adil kepada tujuh suku.

18:1 Kemah Pertemuan diangkat ke Silo. (Kemah Pertemuan didirikan di Silo)
18:2 Sisa dari negeri dijelaskan, dan dibagi menjadi tujuh bagian.
18:10 Yosua membaginya dengan undian.
18:11 Daerah dan batas milik suku Menyamin.
18:21 Kota-kota mereka.

Pembagian sisa tanah Kanaan di Silo (18:1-10)
Milik pusaka suku Benyamin (18:11-28)

Allah, Yosua, tiga penjelajah.

Adumim, Allah, Araba-Yordan, Atarot-Adar, Beerot, Ben-Hinom, Benyamin, Bet-Araba, Bet-Awen, Bet-Hogla, Bet-Horon, Betel, Bohan, Elef, Emek-Kezis, En-Rogel, En-Semes, Gad, Geba, Gelilot, Gibeat, Gibeon, Haawim, Hinom, Israel, Kefar-Haamonai, Kefira, Kemah Pertemuan, Kiryat, Kiryat-Baal, Kiryat-Yearim, Laut Asin, Lewi, Lus, Manasye, Me-Neftoah, Mizpa, Moza, Musa, Ofni, Ofra, Para, Rama, Refaim, Rekem, Ruben, Silo, Tarala, TUHAN, Yebus, Yehuda, Yerikho, Yerusalem, Yirpeel, Yordan, Yosua, Yusuf, Zela, Zemaraim

Banyak orang Kristen menuruti pendapatnya sendiri dan mengabaikan belas kasihan mereka sendiri demi kesia-siaan. Dengan sebutan negeri yang baik, diberikan kepada kita dengan pengorbanan Kristus, kita tidak boleh bermalas-malasan dalam memilikinya semua, karena kesulitan yang tampak di tengah jalan.

Didirikannya Kemah Pertemuan (ay. 1) di Silo, memberikan petunjuk bahwa di Silo yang akan datang (Kristus) yang pernah dibicarakan oleh Yakub, semua pengaturan tempat suci duniawi akan digenapi dalam kemah yang lebih besar dan sempurna. Ibr 9:1, 11.

Dalam pasal 18 Kitab Yosua, seluruh umat Israel berkumpul di Silo dan mendirikan Tenda Pertemuan di sana karena mereka telah menaklukkan negeri itu. Namun, masih ada tujuh suku yang belum mendapatkan bagian milik pusaka mereka. Yosua memerintahkan tiga orang dari setiap suku untuk menelusuri daerah tersebut, mencatat keadaannya, dan membaginya menjadi tujuh bagian. Suku Yehuda dan keturunan Yusuf tetap tinggal di daerah mereka, sedangkan suku Lewi tidak mendapatkan bagian karena mereka adalah imam TUHAN. Suku Gad, suku Ruben, dan setengah suku Manasye sudah menerima milik pusaka mereka di sebelah timur Sungai Yordan. Setelah itu, Yosua membagikan daerah tersebut kepada orang Israel sesuai dengan bagian mereka. Batas-batas wilayah suku keturunan Benyamin juga dijelaskan, termasuk kota-kota yang menjadi milik mereka.

Latar belakang dari pasal ke-18 dari Kitab Yosua adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ke-18 terjadi setelah bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan dan memasuki tanah Kanaan. Pada saat ini, tanah Kanaan masih belum sepenuhnya ditaklukkan oleh bangsa Israel. Pasal ini mencatat bagaimana tanah Kanaan dibagi-bagikan kepada suku-suku Israel yang belum menerima bagian warisan mereka.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, pembagian tanah merupakan hal yang sangat penting dalam budaya Israel. Tanah dianggap sebagai anugerah dari Allah dan menjadi warisan yang diberikan kepada setiap suku Israel. Pembagian tanah ini dilakukan berdasarkan perintah Allah dan melalui undian yang dilakukan oleh Yosua.

Konteks Literatur:
Pasal ke-18 ini merupakan bagian dari Kitab Yosua dalam Alkitab. Kitab Yosua menceritakan perjalanan bangsa Israel di bawah kepemimpinan Yosua untuk menaklukkan tanah Kanaan yang dijanjikan oleh Allah kepada nenek moyang mereka, Abraham.

Konteks Teologis:
Pembagian tanah Kanaan kepada suku-suku Israel merupakan bagian dari janji Allah kepada bangsa Israel. Hal ini menunjukkan kesetiaan Allah dalam memenuhi janji-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub. Pembagian tanah ini juga menunjukkan pentingnya setiap suku Israel memiliki tempat yang tetap untuk tinggal dan melayani Allah.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal 17, dicatat pembagian tanah kepada suku-suku Israel yang lain seperti Yehuda, Efraim, dan Manasye. Pasal 18 kemudian melanjutkan pembagian tanah kepada suku-suku Israel yang belum menerima bagian mereka, yaitu suku Benyamin. Ayat-ayat selanjutnya menjelaskan bagaimana pembagian tanah dilakukan melalui undian dan bagaimana wilayah-wilayah tersebut ditentukan.

Demikianlah latar belakang singkat dari pasal ke-18 dari Kitab Yosua dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yosua pasal 18:

1. Pembagian tanah pusaka (Yosua 18:1-10)
- Umat Israel berkumpul di Silo dan mendirikan Tenda Pertemuan di sana.
- Tujuh suku Israel belum mendapatkan bagian milik pusakanya.
- Yosua mengutus tiga orang dari setiap suku untuk menelusuri dan mencatat keadaan daerah tersebut.

2. Pembagian tanah pusaka dilakukan (Yosua 18:11-28)
- Yosua memerintahkan orang-orang yang pergi untuk mencatat keadaan daerah itu.
- Mereka mencatat keadaan kota dalam tujuh bagian.
- Yosua membagikan daerah itu kepada orang Israel sesuai bagian mereka.

3. Batas-batas wilayah suku Benyamin (Yosua 18:11-28)
- Wilayah suku Benyamin di antara keturunan Yehuda dan keturunan Yusuf.
- Batas wilayah suku Benyamin di sebelah utara, barat, selatan, dan timur.
- Kota-kota suku Benyamin menurut keluarga-keluarga mereka.

4. Kota-kota suku Benyamin (Yosua 18:21-28)
- Daftar kota-kota suku Benyamin termasuk Yerikho, Bet-Hogla, Emek-Kezis, dan lain-lain.
- Kota-kota suku Benyamin menurut keluarga-keluarga mereka.

5. Yerusalem sebagai bagian dari suku Benyamin (Yosua 18:28)
- Yerusalem termasuk dalam wilayah suku Benyamin.
- Yerusalem disebutkan sebagai Yebus atau Yebusit sebelum menjadi ibu kota Israel.

Referensi: Yosua 18:1-28

Orang-orang:
- Yosua: Pemimpin umat Israel pada waktu itu.
- Musa: Hamba TUHAN yang memberikan milik pusaka kepada suku Gad, suku Ruben, dan setengah suku Manasye di sebelah timur Sungai Yordan.
- Orang-orang Israel: Seluruh umat Israel yang berkumpul di Silo.

Lokasi:
- Silo: Tempat berkumpulnya seluruh umat Israel dan tempat didirikannya Tenda Pertemuan.
- Tenda Pertemuan: Tempat ibadah yang didirikan di Silo.
- Sungai Yordan: Batas di sebelah timur milik pusaka suku Gad, suku Ruben, dan setengah suku Manasye.
- Yerikho: Kota yang menjadi batas di sebelah utara milik pusaka suku Benyamin.
- Bet-Awen: Padang belantara yang menjadi batas di sebelah barat milik pusaka suku Benyamin.
- Lus: Lereng gunung di sebelah selatan Lus, yaitu Betel, yang menjadi batas di sebelah selatan milik pusaka suku Benyamin.
- Atarot-Adar: Pegunungan di sebelah selatan Bet-Horon Hilir yang menjadi batas di sebelah selatan milik pusaka suku Benyamin.
- Kiryat-Baal (Kiryat Yearim): Kota orang Yehuda yang menjadi batas di sebelah selatan milik pusaka suku Benyamin.
- Me-Neftoah: Mata air yang menjadi batas di sebelah selatan milik pusaka suku Benyamin.
- Lembah Ben-Hinom: Lembah di sebelah utara lembah orang Refaim yang menjadi batas di sebelah selatan milik pusaka suku Benyamin.
- Lembah Hinom: Lembah di sepanjang lereng Gunung Yebus sebelah selatan yang menjadi batas di sebelah selatan milik pusaka suku Benyamin.
- En-Rogel: Tempat di mana batas melengkung ke utara menuju En-Semes dan Gelilot di seberang tanjakan Adumim.
- Batu Bohan anak Ruben: Batas di seberang Bet-Araba sebelah utara yang menjadi batas di sebelah utara milik pusaka suku Benyamin.
- Araba: Tempat di mana batas menyeberang ke lereng Gunung Bet-Hogla sebelah utara yang menjadi batas di sebelah utara milik pusaka suku Benyamin.
- Laut Asin: Teluk utara Laut Asin yang menjadi batas di sebelah utara milik pusaka suku Benyamin.
- Sungai Yordan: Batas di sisi timur milik pusaka suku Benyamin.
- Yerikho, Bet-Hogla, Emek-Kezis, Bet-Araba, Zemaraim, Betel, Haawim, Para, Ofra, Kefar-Haamonai, Ofni, dan Geba: Kota-kota suku Benyamin.
- Gibeon, Rama, Beerot, Mizpa, Kefira, Moza, Rekem, Yirpeel, Tarala, Zela, Elef, dan Yebus: Kota-kota suku Benyamin.
- Yerusalem, Gibeat, dan Kiryat: Kota-kota suku Benyamin.

Kata kunci dalam Kitab "Yosua" pasal "18" adalah sebagai berikut:

1. Silo: Tempat di mana seluruh umat Israel berkumpul dan mendirikan Tenda Pertemuan setelah negeri itu takluk di hadapan mereka.
2. Tenda Pertemuan: Tempat ibadah yang didirikan di Silo.
3. Tujuh suku: Tersisa tujuh suku di antara orang Israel yang belum mendapat bagian milik pusakanya.
4. Yosua: Pemimpin Israel yang memerintahkan orang Israel untuk menguasai daerah yang telah diberikan oleh TUHAN.
5. TUHAN: Allah nenek moyang orang Israel yang memberikan daerah pusaka kepada mereka.
6. Suku Yehuda: Suku yang tetap tinggal di daerahnya di sebelah selatan.
7. Keturunan Yusuf: Suku yang tetap tinggal di daerahnya di sebelah utara.
8. Suku Lewi: Suku yang tidak mendapat bagian di antara orang Israel karena jabatan sebagai imam TUHAN adalah milik pusaka mereka.
9. Suku Gad, suku Ruben, dan setengah suku Manasye: Suku-suku yang sudah menerima milik pusaka mereka di sebelah timur Sungai Yordan.
10. Undian: Cara yang digunakan untuk membagikan daerah pusaka kepada orang Israel.
11. Suku keturunan Benyamin: Suku yang mendapat bagian milik pusaka di antara orang Israel.
12. Kota-kota: Kota-kota yang termasuk dalam milik pusaka suku keturunan Benyamin.
13. Yerusalem: Kota yang termasuk dalam milik pusaka suku keturunan Benyamin.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa pesan yang dapat kita ambil dari ketidakberdayaan suku-suku Israel yang belum mendapatkan bagian milik pusaka mereka?
2. Bagaimana sikap Yosua sebagai pemimpin dalam mengingatkan umat Israel untuk segera menguasai daerah yang telah diberikan oleh TUHAN?
3. Mengapa suku Lewi tidak mendapatkan bagian milik pusaka seperti suku-suku lainnya? Apa peran mereka dalam masyarakat Israel?

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa Yosua memilih untuk membuang undi di hadapan TUHAN dalam pembagian daerah milik pusaka?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari cara pembagian daerah milik pusaka yang dilakukan oleh Yosua?
3. Apa arti pentingnya memiliki milik pusaka bagi suku-suku Israel? Bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?

Hal menarik terkait Kitab Yosua pasal 18:
1. Pembagian daerah milik pusaka ini menunjukkan bahwa TUHAN adalah Allah yang adil dan memberikan kepada setiap suku bagian yang sesuai dengan rencana-Nya.
2. Pembagian daerah milik pusaka ini juga menunjukkan pentingnya kesatuan dan kerjasama antara suku-suku Israel dalam menguasai dan mempertahankan tanah yang telah diberikan oleh TUHAN.
3. Pembagian daerah milik pusaka ini juga menunjukkan bahwa setiap suku memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan memelihara tanah yang telah diberikan oleh TUHAN.

Dari pasal 18 Kitab Yosua, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Ketegasan dalam mengambil tindakan: Yosua menegur umat Israel karena mereka lambat menguasai daerah yang telah diberikan oleh TUHAN. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak menunda-nunda dalam melakukan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada kita.

2. Kerjasama dalam pelayanan: Yosua mengutus tiga orang dari setiap suku untuk menelusuri dan mencatat keadaan daerah yang akan dibagikan. Ini menunjukkan pentingnya kerjasama dan saling mendukung dalam pelayanan.

3. Penghargaan terhadap pelayanan imam: Suku Lewi tidak mendapat bagian milik pusaka karena mereka memiliki jabatan sebagai imam TUHAN. Ini mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati pelayanan rohani yang dilakukan oleh para pemimpin gereja.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon kepada Tuhan agar diberikan ketegasan dan keberanian dalam mengambil tindakan yang diperlukan dalam hidup kita.

2. Memohon kepada Tuhan agar memberikan kerjasama dan persatuan dalam pelayanan gereja dan dalam hubungan dengan sesama.

3. Memohon kepada Tuhan agar memberikan penghargaan dan penghormatan yang tepat terhadap para pemimpin gereja dan pelayanan rohani.

4. Memohon kepada Tuhan agar memberikan kebijaksanaan dalam mengelola dan membagikan sumber daya yang telah diberikan kepada kita.

Semoga ini dapat menjadi panduan dan sumber inspirasi dalam hidup kita sebagai orang percaya.