Statistik	24 pasal, 695 ayat, 20.612 kata
Penulis	Tidak dikenal
Tema	Pemerintahan Daud; Yakinlah bahwa dosa pasti bawa akibat.
Waktu	Akhir abad ke-10 SM
Tempat	Kanaan (termasuk Hebron, Yerusalem)
Kata Kunci	Kerajaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Nabi kita yang terpercaya

Karena Kitab 1 dan 2 Samuel pada mulanya menjadi satu kitab dalam PL Ibrani, latar belakang 2 Samuel dibahas secara lebih terinci pada permulaan 1 Samuel (Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037). Perlu diperhatikan di sini bahwa jikalau 1 Samuel meliputi sejarah selama hampir satu abad, dari kelahiran Samuel hingga kematian Saul (sekitar tahun 1105-1010 SM), maka 2 Samuel hanya mencatat pemerintahan Daud, suatu masa yang lamanya 40 tahun (sekitar 1010-970 SM).

1. I. Keberhasilan Daud yang Luar Biasa Sebagai Raja
   (2Sam 1:1-10:19)
   
1. A. Keberhasilan Politik Daud
   (2Sam 1:1-5:25)
   
1. 1. Daud Meratapi Wafatnya Saul dan Yonatan
   (2Sam 1:1-27)
   
2. 2. Tahun-Tahun Daud Menjadi Raja Yehuda
   (2Sam 2:1-4:12)
   
3. 3. Daud Dinobatkan Raja atas Seluruh Israel
   (2Sam 5:1-5)
   
4. 4. Daud Menaklukkan Yerusalem dan Menjadikannya Pusat Pemerintahan
   (2Sam 5:6-10)
   
5. 5. Daud Meluaskan Kerajaan
   (2Sam 5:11-25)
   
2. B. Keberhasilan Rohani Daud
   (2Sam 6:1-7:29)
   
1. 1. Daud Menetapkan Yerusalem Sebagai Pusat Keagamaan
   (2Sam 6:1-23)
   
2. 2. Daud Ingin Mendirikan Rumah untuk Allah
   (2Sam 7:1-3)
   
3. 3. Perjanjian Allah dengan Daud
   (2Sam 7:4-17)
   
4. 4. Tanggapan Daud
   (2Sam 7:18-29)
   
3. C. Keberhasilan Militer Daud
   (2Sam 8:1-10:19)
   
1. 1. Berbagai Kemenangan Daud atas Orang Filistin, Moab, Zoba, Aram,
   dan Edom (2Sam 8:1-12)
   
2. 2. Pemerintahan Daud yang Adil di Yerusalem
   (2Sam 8:13-9:13)
   
3. 3. Kemenangan Daud atas Bangsa Amon
   (2Sam 10:1-19)
   
2. II. Pelanggaran Daud yang Memalukan Sebagai Raja
   (2Sam 11:1-12:14)
   
1. A. Perzinaan Daud dengan Batsyeba
   (2Sam 11:1-5)
   
2. B. Pembunuhan Uria oleh Daud dan Usaha untuk Menyembunyikan Perbuatannya
   (2Sam 11:6-27)
   
3. C. Kesalahan dan Hukuman Daud Dinyatakan oleh Nabi Natan
   (2Sam 12:1-14)
   
3. III.Tahun-Tahun Daud Menuai Akibat-Akibat Dosa
   (2Sam 12:15-20:26)
   
1. A. Hukuman atas Rumah Tangga Daud: Kebejatan dan Kematian
   (2Sam 12:15-15:6)
   
1. 1. Kematian Anak Perzinaannya
   (2Sam 12:15-25)
   
2. 2. Kesetiaan Yoab
   (2Sam 12:26-31)
   
3. 3. Amnon Memperkosa Tamar, Adik Tirinya
   (2Sam 13:1-20)
   
4. 4. Absalom Membunuh Amnon Sebagai Balas Dendam
   (2Sam 13:21-36)
   
5. 5. Pelarian, Kepulangan, dan Penipuan Absalom
   (2Sam 13:37-15:6)
   
2. B. Hukuman atas Kerajaan Daud: Pemberontakan dan Pembunuhan
   (2Sam 15:7-20:26)
   
1. 1. Pemberontakan Absalom
   (2Sam 15:7-12)
   
2. 2. Daud Melarikan Diri dari Yerusalem Dalam Keadaan Malu
   (2Sam 15:13-16:14)
   
3. 3. Absalom Memerintah di Yerusalem
   (2Sam 16:15-17:29)
   
4. 4. Absalom Dikalahkan dan Dibunuh
   (2Sam 18:1-32)
   
5. 5. Ratapan Daud dan Teguran Yoab
   (2Sam 18:33-19:8)
   
6. 6. Daud Dipulihkan Sebagai Raja
   (2Sam 19:9-43)
   
7. 7. Pemberontakan dan Pembunuhan Syeba
   (2Sam 20:1-26)
   
4. IV. Tahun-Tahun Terakhir Daud Sebagai Raja
   (2Sam 21:1-24:25)
   
1. A. Bencana Kelaparan Selama Tiga Tahun
   (2Sam 21:1-14)
   
2. B. Peperangan dengan Bangsa Filistin
   (2Sam 21:15-22)
   
3. C. Mazmur Pujian Daud
   (2Sam 22:1-51)
   
4. D. Kata-Kata Terakhir Daud
   (2Sam 23:1-7)
   
5. E. Orang-Orang Perkasa Daud
   (2Sam 23:8-39)
   
6. F. Sensus Daud dan Tulah Allah
   (2Sam 24:1-17)
   
7. G. Syafaat Daud dan Kemurahan Allah
   (2Sam 24:18-25) 
   

2 Samuel melanjutkan sejarah yang bersifat nubuat dari sifat teokratis kerajaan Israel. Kitab ini secara mendalam mengilustrasikan dari kehidupan pribadi dan pemerintahan Daud syarat-syarat perjanjian sebagaimana dikemukakan Musa dalam kitab Ulangan: ketaatan pada perjanjian menghasilkan berkat-berkat Allah; pengabaian hukum Allah mengakibatkan kutukan dan hukuman (lih. Ul 27:1--30:20).

1. Anak Daud
Perjanjian Allah dengan Daud, yang kita sebut "perjanjian Daud", ialah bahwa semua raja Israel akan dilahirkan dari keturunannya (2Sa 7:11-16; 23:5). Berdasarkan hal ini, maka bangsa Yahudi pada masa Yesus mencari-cari seorang Penebus -- yaitu "yang diurapi" -- yang akan menggenapi semua gambaran yang ideal mengenai seorang raja sebagai keturunan Daud. Lihatlah bagaimana hal ini digenapi dalam Perjanjian Baru. Mat 1:1,17; Luk 1:32,33,69; Mar 10:47,48; Mat 9:27; 15:22; 21:9; Mar 11:10; Mat 22:41-45; Kis 13:22,23; Rom 1:3; Wah 3:7; 5:5; 22:16.

2. Allah Daud
Daud berhutang atas segala sesuatu yang dimilikinya kepada Allah, yang sifat-sifat-Nya menyinari seluruh pasal dalam kitab ini dalam berbagai cara. Perhatikan secara khusus mengenai ungkapan yang berbeda-beda tentang kesucian Allah (2Sa 6:6,7; 12:1-14; 24:1), dan bacalah semua pasal tersebut, yang sebagian besar isinya bercerita tentang Dia (2Sa 7:5-29; 22:1-23:7). Tulislah dengan cara bagaimana Allah digambarkan dan bagaimana seharusnya tanggapan kita terhadap-Nya.

3. Pengkhianatan
Terdapat banyak hal tentang sifat jahat manusia dalam buku ini. Perhatikan bagaimana pasukan, keluarga dan bawahan Daud ini, semuanya telah mengecewakan dia, menunjukkan sifat terburuk manusia. Mungkin dikarenakan banyak kali Daud tidak tahu siapa yang dapat dipercayainya, yang membuat ia memupuk iman sedemikian rupa kepada Allah yang sepenuhnya dapat dipercaya (2Sa 7:28; 22:1-3, 26, 31, 32, 47).

Catatan lengkap dari kehidupan Daud terbentang dari 1Sam 16:1 hingga 1Raj 2:11. 2 Samuel dimulai dengan kematian Saul dan pengurapan Daud di Hebron sebagai raja atas Yehuda selama tujuh setengah tahun (pasal 1-4; 2Sam 1:1--4:12). Sisa kitab ini memusatkan perhatian pada 33 tahun berikutnya dalam kehidupan Daud sebagai raja seluruh Israel di Yerusalem (pasal 5-24; 2Sam 5:1--24:25). Titik peralihan dari kitab ini dan juga dari kehidupan Daud ialah perzinaannya dengan Batsyeba dan pembunuhan Uria (pasal 11; 2Sam 11:1-27). Sebelum lembaran gelap ini, Daud melambangkan sebagian besar cita-cita seorang raja teokratis. Di bawah perkenan, hikmat, dan pengurapan Allah, Daud

1. (1) merebut Yerusalem dari suku Yebus dan menjadikannya ibu kota Israel (pasal 5; 2Sam 5:1-25),
2. (2) membawa kembali tabut perjanjian ke Yerusalem di tengah-tengah sukacita dan perayaan yang besar (pasal 6; 2Sam 6:1-23), dan
3. (3) menaklukkan musuh-musuh Israel, dimulai dengan bangsa Filistin (pasal 8-10; 2Sam 8:1--10:27); lalu "makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan, Allah semesta alam, menyertainya" (2Sam 5:10). Kepemimpinannya yang kuat menarik banyak "orang perkasa" dan membangkitkan kesetiaan yang mendalam. Daud sadar bahwa Allah telah menempatkan dirinya sebagai raja atas Israel, dan dengan terus terang ia mengakui kepemimpinan Allah atas dirinya dan bangsa Israel. Allah berjanji melalui nubuat bahwa seorang keturunan Daud akan duduk di takhtanya, yang akan menggenapi secara sempurna peranan seorang raja teokratis (2Sam 7:12-17; bd. Yes 9:5-6; Yes 11:1-5; Yer 23:5-6; Yer 33:14-16).

Akan tetapi, setelah dosa perzinaan dan pembunuhan tragis yang dilakukan oleh Daud, maka kehancuran dan pemberontakan moral melanda keluarganya (pasal 12-17; 2Sam 12:1--17:29) dan seluruh bangsa itu (pasal 18-20; 2Sam 18:1--20:26); berkat nasional yang demikian besar diubah menjadi hukuman nasional. Sekalipun Daud dengan sungguh-sungguh bertobat dan mengalami rahmat pengampunan Allah (2Sam 12:13; bd. Mazm 51:1-21), akibat-akibat pelanggarannya itu terus berlanjut hingga akhir hidupnya bahkan hingga sesudah itu (bd. 2Sam 12:7-12). Sekalipun demikian, Allah tidak menolak Daud sebagai raja, sebagaimana Dia menolak Saul (bd. 1Sam 15:23). Sesungguhnya, hati Daud yang merindukan Allah (lih. mazmur-mazmur gubahannya), dan kebenciannya akan segala bentuk penyembahan berhala menjadikannya teladan dan tolok ukur bagi semua raja Israel yang kemudian (bd. 2Raj 18:3; 2Raj 22:2). 2 Samuel diakhiri dengan pembelian tempat pengirikan Arauna oleh Daud yang kemudian menjadi tempat didirikannya Bait Suci (2Sam 24:18-25).

Lima ciri utama menandai 2 Samuel.

1. (1) 2 Samuel mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pemerintahan Daud selama 40 tahun, termasuk perebutan Yerusalem dari suku Yebus dan penetapannya sebagai pusat politik dan keagamaan Israel. Hidupnya ada di tengah-tengah kurun waktu kehidupan Abraham dengan Yesus Kristus.
2. (2) Titik pusat kitab ini (pasal 11; 2Sam 11:1-27) yang sangat penting mencatat dosa Daud yang tragis yang melibatkan Batsyeba dan suaminya Uria. Nabi yang mencatat sejarah kitab ini menekankan bahwa sekalipun perzinaan dan pembunuhan oleh Daud telah dilakukan dengan diam-diam, dosa itu dihukum secara terang-terangan oleh Allah pada setiap tingkatan kehidupan Daud -- pribadi, keluarga, dan nasional.
3. (3) Hal ini menyatakan sebuah prinsip kepemimpinan yang penting dan abadi dalam kerajaan Allah: makin besar perkenan dan urapan Allah atas hidup sang pemimpin, makin besar pula hukuman Allah apabila ia melanggar kepercayaan Allah dengan melakukan pelanggaran moral atau etis. Sekalipun di dalam Alkitab Daud dipuji sebagai orang yang berkenan kepada hati Allah, perkenan Allah berubah menjadi hukuman dan berkat-berkat-Nya berubah menjadi kutukan setelah Daud berbuat dosa, sebagaimana tercantum dalam peringatan Musa kepada Israel (bd. Ul 28:1-31).
4. (4) Pasal-pasal yang menggambarkan dampak-dampak beriak yang terus-menerus dari dosa atas keluarga dan seluruh negeri itu (pasal 12-21; 2Sam 12:1--21:22) menunjukkan betapa terikatnya kesejahteraan seluruh bangsa dengan keadaan rohani dan moral pemimpinnya.
5. (5) Kitab ini menyoroti pelajaran moral abadi bahwa keberhasilan dan kemakmuran sering mendatangkan kelemahan moral, yang akhirnya menimbulkan kegagalan moral. Kehidupan dan pemerintahan Daud yang mengagumkan secara tragis tercemar dengan perzinaan dan pembunuhan ketika ia mencapai puncak keberhasilan dan kuasa sebagai raja.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Pemerintahan Daud sebagai raja dalam pasal 1-10 (2Sam 1:1--10:19) melambangkan Raja Mesias. Penetapan Yerusalem sebagai kota kudus, karunia pemberian Allah akan perjanjian Daud, dan penerimaannya akan janji nubuat bahwa kerajaannya akan menjadi kerajaan kekal, semua menunjuk ke depan kepada "Anak Daud" terakhir, Yesus Kristus, dan kerajaan-Nya yang sekarang dan yang akan datang sebagaimana dinyatakan dalam PB (bd. Yes 9:7; Mat 21:9; Mat 22:45; Luk 1:32-33). Untuk keterangan selanjutnya tentang penerapan PB sehubungan dengan Daud Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037.

Iman Daud

Kata-kata terakhir Daud. Perbuatan para pahlawannya.

23:1 Daud, dalam kata-kata terakhirnya, menyatakan imannya tentang janji-janji TUHAN yang melampaui akal atau pengalaman.
23:6 Keadaan yang berbeda dari orang jahat.
23:8 Daftar pahlawan-pahlawan Daud.

Perkataan Daud yang terakhir (23:1-7)
Pahlawan-pahlawan Daud (23:8-39)

Allah, Roh Kudus, Daud, Isyibaal, Adino, Eleazar, Sama, Abisai, Benaya, orang-orang hebat lainnya.

Abialbon, Abiezer, Abisai, Adulam, Age, Ahasbai, Ahiam, Ahitofel, Ahohi, Allah, Amon, Anatot, Arbi, Asael, Azmawet, Baana, Bahurim, Bani, Beerot, Benaya, Benyamin, Bet-Araba, Betlehem, Daud, Dodo, Eleazar, Elhanan, Eliam, Elifelet, Elika, Elyahba, Filistin, Gaas, Gad, Gareb, Gibea, Gilo, Guni, Hakhmoni, Harari, Harod, Heleb, Heles, Het, Hezrai, Hidai, Husa, Ikesh, Ira, Isai, Israel, Isybaal, Itai, Kabzeel, Karmel, Lehi, Maakha, Maharai, Mebunai, Mesir, Moab, Naharai, Natan, Netofa, Paerai, Palti, Piraton, Refaim, Ribai, Saalbon, Sama, Sarar, Tekoa, TUHAN, Uria, Yakub, Yasyen, Yetri, Yigal, Yoab, Yonatan, Yoyada, Zalmon, Zelek, Zeruya, Zoba

Mereka yang telah menempuh bahaya demi kebaikan orang banyak layak mendapatkan kehormatan dua kali lipat, dihormati oleh sesama warga mereka, dan juga dikenang oleh anak cucu mereka. Meskipun perbuatan kita tidak dicatat oleh manusia, hal-hal itu dicatat di surga.

ay. 3, 5. Ayat-ayat ini memiliki aplikasi nubuatan pada Kristus yang akan menjadi penguasa yang adil, mengatur segala sesuatu sesuai dengan kehendak Allah, dan yang akan menjadi seperti sinar di pagi hari.

Pasal 23 dari Kitab 2 Samuel berisi perkataan terakhir Daud, yang menggambarkan bagaimana seorang pemimpin yang adil dan takut akan Allah adalah seperti terang pagi yang menyinari dan memberkati orang-orang di sekitarnya. Daud juga menyebutkan nama-nama pahlawan yang setia mendampinginya, termasuk tiga orang perkasa yang melakukan perbuatan luar biasa dalam pertempuran. Daud juga mengingatkan bahwa semua keselamatan dan keberhasilan yang ia alami adalah berkat dari Allah. Pasal ini menunjukkan keberanian dan kesetiaan para pahlawan serta pengakuan Daud akan peran Allah dalam hidupnya.

Latar belakang dari pasal ke-23 dalam Kitab 2 Samuel adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Daud di Kerajaan Israel. Daud adalah raja yang terkenal dalam sejarah Israel karena keberhasilannya dalam memperluas wilayah kerajaan dan memperkuat kekuasaannya. Pasal ini mencatat ucapan terakhir Daud sebelum kematiannya.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, budaya Israel sangat dipengaruhi oleh tradisi dan kepercayaan agama Yahudi. Daud adalah seorang pemimpin yang dihormati dan dianggap sebagai nabi dan raja yang diurapi oleh Tuhan. Budaya perang juga sangat penting dalam masyarakat Israel pada saat itu.

Konteks Literatur:
Pasal 23 dalam Kitab 2 Samuel termasuk dalam bagian yang disebut sebagai "Ucapan Terakhir Daud". Ucapan ini mencakup pujian dan syair-syair yang dinyanyikan oleh Daud untuk memuliakan Tuhan dan mengingat perjuangannya sebagai raja.

Konteks Teologis:
Dalam pasal ini, Daud mengungkapkan kepercayaan dan keyakinannya kepada Tuhan sebagai sumber kekuatan dan perlindungan. Ia juga mengakui bahwa keberhasilannya sebagai raja adalah hasil dari kehendak dan berkat Tuhan.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 22, Daud menyanyikan sebuah syair pujian kepada Tuhan atas kemenangan dan penyelamatan yang diberikan-Nya. Daud mengungkapkan pengalaman-pengalamannya dalam menghadapi musuh-musuhnya dan bagaimana Tuhan telah menyelamatkannya. Pasal 22 ini menjadi latar belakang bagi ucapan terakhir Daud dalam pasal 23.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Samuel pasal 23:

1. Perkataan terakhir Daud (2 Samuel 23:1-7)
- Daud memuji Allah sebagai sumber kekuatannya
- Allah mengadakan perjanjian yang kekal dengan Daud
- Orang-orang jahat akan dihukum, tetapi keluarga Daud akan diberkati

2. Para pahlawan yang mengiringi Daud (2 Samuel 23:8-39)
- Daftar nama-nama pahlawan yang setia kepada Daud
- Kisah-kisah kepahlawanan mereka dalam pertempuran

3. Keinginan Daud untuk minum air dari sumur Betlehem (2 Samuel 23:13-17)
- Tiga pahlawan mengambil air dari sumur Betlehem untuk Daud
- Daud tidak meminum air tersebut, tetapi mempersembahkannya kepada TUHAN

4. Kepahlawanan Benaya anak Yoyada (2 Samuel 23:20-23)
- Benaya membunuh dua singa besar dari Moab
- Benaya membunuh seorang Mesir yang berperawakan tinggi

5. Daftar nama-nama pahlawan lainnya (2 Samuel 23:24-39)
- Daftar nama-nama pahlawan yang setia kepada Daud

Catatan: Ayat-ayat referensi hanya mencantumkan kitab, pasal, dan ayat tanpa isi ayat.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Daud: Raja Israel yang diurapi oleh Allah.
- Isybaal: Kepala tiga perwira yang mengiringi Daud.
- Adino: Orang Ezni yang melawan delapan ratus orang dan membunuh mereka dalam suatu pertempuran.
- Eleazar: Anak Dodo, salah satu dari tiga orang perkasa yang menyertai Daud dalam mengolok-olok orang Filistin.
- Sama: Anak Age, orang Harari yang mempertahankan ladang penuh dengan kacang merah dan mengalahkan orang Filistin.
- Abisai: Adik Yoab, anak Zeruya, kepala dari tiga orang perkasa yang mengayunkan tombaknya melawan tiga ratus orang dan membunuh mereka semua.
- Benaya: Anak Yoyada, yang menewaskan dua singa besar dari Moab dan membunuh seorang Mesir yang berperawakan tinggi.
- Asael: Saudara Yoab, salah satu dari tiga puluh orang perkasa.
- Elhanan: Anak Dodo dari Betlehem.
- Sama: Orang Harod.
- Elika: Orang Harod.
- Heles: Orang Palti.
- Ira: Anak Ikesh, orang Tekoa.
- Abiezer: Orang Anatot.
- Mebunai: Orang Husa.
- Zalmon: Orang Ahohi.
- Maharai: Orang Netofa.
- Heleb: Anak Baana, orang Netofa.
- Itai: Anak Ribai, dari Gibea, keturunan Benyamin.
- Benaya: Orang Piraton.
- Hidai: Dari Lembah Gaas.
- Abialbon: Orang Bet-Araba.
- Azmawet: Orang Bahurim.
- Elyahba: Orang Saalbon.
- Yonatan: Anak Yasyen.
- Ahiam: Anak Sarar, orang Harari.
- Elifelet: Anak Ahasbai, orang Maakha.
- Eliam: Anak Ahitofel, orang Gilo.
- Hezro: Orang Karmel.
- Paerai: Orang Arbi.
- Yigal: Anak Natan, dari Zoba.
- Bani: Orang Gad.
- Zelek: Orang Amon.
- Naharai: Orang Beerot, pembawa senjata Yoab, anak Zeruya.
- Ira: Orang Yetri.
- Gareb: Orang Yetri.
- Uria: Orang Het.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Gunung Batu Israel: Tempat di mana Allah berfirman kepada Daud.
- Betlehem: Tempat di mana sumur yang diinginkan oleh Daud berada.
- Gua Adulam: Tempat di mana Daud berada saat tiga orang perkasa menimba air dari sumur Betlehem.
- Lembah Refaim: Tempat di mana sekumpulan orang Filistin berkemah.
- Kabzeel: Tempat di mana Benaya, anak Yoyada, menewaskan dua singa besar dari Moab.
- Lembah Gaas: Tempat di mana Hidai berasal.
- Bet-Araba: Tempat di mana Abialbon berasal.
- Bahurim: Tempat di mana Azmawet berasal.
- Saalbon: Tempat di mana Elyahba berasal.
- Gilo: Tempat di mana Eliam, anak Ahitofel, berasal.
- Karmel: Tempat di mana Hezro berasal.
- Arbi: Tempat di mana Paerai berasal.
- Zoba: Tempat di mana Yigal, anak Natan, berasal.
- Beerot: Tempat di mana Naharai berasal.

Kata kunci dalam Kitab "2 Samuel" pasal 23 adalah sebagai berikut:

1. Daud: Merujuk kepada Daud, anak Isai, yang merupakan tokoh utama dalam pasal ini.
2. Pahlawan: Mengacu pada para pahlawan yang mengiringi Daud dan melakukan perbuatan-perbuatan yang luar biasa.
3. Kemenangan: Menunjukkan bahwa TUHAN memberikan kemenangan kepada Daud dan rakyatnya.
4. Sumur Betlehem: Merupakan tempat di mana tiga orang perkasa menimba air untuk Daud.
5. Kurban curahan: Daud mempersembahkan air tersebut kepada TUHAN sebagai kurban curahan.
6. Tiga orang perkasa: Merujuk kepada tiga orang pahlawan yang paling dihormati di antara para pahlawan yang mengiringi Daud.
7. Benaya: Salah satu dari tiga puluh orang pahlawan yang melakukan perbuatan-perbuatan yang luar biasa.
8. Elhanan: Salah satu dari tiga puluh orang pahlawan yang juga melakukan perbuatan-perbuatan yang luar biasa.
9. Daftar nama: Pasal ini juga mencantumkan daftar nama para pahlawan yang mengiringi Daud, sebanyak 37 orang.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam mempelajari Kitab 2 Samuel pasal 23:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari perkataan terakhir Daud dalam pasal ini? Bagaimana hal itu mencerminkan hubungannya dengan Allah?
2. Mengapa Daud menggambarkan pemimpin yang adil sebagai "terang pagi ketika matahari terbit"? Apa arti dari perbandingan ini?
3. Bagaimana Daud menggambarkan orang-orang yang berkelakuan jahat? Mengapa mereka seperti "duri yang dihamburkan"?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah para pahlawan yang mengiringi Daud? Bagaimana mereka menunjukkan kesetiaan dan keberanian mereka kepada Daud dan Allah?
5. Mengapa tiga orang perkasa itu begitu dihormati dan diakui oleh Daud? Apa yang membedakan mereka dari yang lain?
6. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Daud yang menolak meminum air dari sumur Betlehem? Mengapa dia menganggapnya sebagai kurban curahan kepada TUHAN?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari daftar nama-nama pahlawan ini? Mengapa penting untuk menghormati dan mengakui jasa mereka?
8. Bagaimana pasal ini menggambarkan kekuatan dan kemenangan yang diberikan oleh TUHAN? Apa pesan yang ingin disampaikan oleh penulis Kitab 2 Samuel melalui pasal ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab 2 Samuel pasal 23.

Dari pasal 23 Kitab 2 Samuel, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Pentingnya kepemimpinan yang adil dan takut akan Allah (ayat 3-4): Sebagai pemimpin atau orang yang memiliki pengaruh, kita harus memerintah dengan adil dan memiliki rasa takut akan Allah. Hal ini akan membawa berkat dan keberhasilan dalam hidup kita.

2. Menghargai perjanjian yang kekal dengan Allah (ayat 5): Allah telah mengadakan perjanjian yang kekal dengan Daud, dan hal ini mengatur segala sesuatu dalam hidupnya. Kita juga harus menghargai perjanjian yang Allah buat dengan kita melalui Yesus Kristus dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

3. Menghadapi orang-orang jahat dengan bijaksana (ayat 6): Orang-orang jahat seperti duri yang sulit diambil dengan tangan. Kita harus bijaksana dalam menghadapi mereka dan melindungi diri kita dari pengaruh negatif mereka.

4. Menghormati dan menghargai pahlawan-pahlawan (ayat 8-39): Dalam pasal ini, disebutkan nama-nama pahlawan yang setia mendampingi Daud. Kita dapat belajar untuk menghormati dan menghargai orang-orang yang setia dan berjasa dalam hidup kita.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

1. Berdoa untuk mendapatkan kepemimpinan yang adil dan takut akan Allah.
2. Berdoa untuk menghargai dan menghormati perjanjian yang Allah buat dengan kita.
3. Berdoa untuk bijaksana dalam menghadapi orang-orang jahat.
4. Berdoa untuk menghormati dan menghargai orang-orang yang setia dan berjasa dalam hidup kita.

Semoga hal-hal ini dapat menjadi pengajaran dan inspirasi bagi hidup kita serta membawa berkat dalam hidup kita.