Abisai

Ibrani

Strongs #052: yvyba 'Abiyshay or (shorter) yvba 'Abshay

52 'Abiyshay ab-ee-shah'ee

Abisai. (Arti kata itu tidak terang).

Ia cucu Isai, saudara Asahel, kemenakan Daud (1Taw 2:16). Ia juga seorang teman setia Daud dalam perang melawan bangsa Filistin, Saul dan Abner. Di kemudian hari ia dikutuk oleh Daud, karena ikut ambil bagian dalam pembunuhan Abner (2Sam 3:28-30). Akhirnya ia menjadi panglima bagi para pengikut Daud (2Sam 20:6).

Abisai

Anak Zeruyah, saudara perempuan Daud (1Sam 26:6; 1Taw 2:16).

Salah satu kepala prajurit Daud (1Taw 11:15-21):

melawan Edom (1Taw 18:12-13),
Amon (dalam 2Sam 10:1-19),
Absalom (dalam 2Sam 18:1-33),
Seba (dalam 2Sam 20:1-26).

Berniat membunuh Saul (dalam 1Sam 26:1-25), membunuh Abner (2Sam 2:18-27; 3:22-39), berniat membunuh Simei (2Sam 16:5-13; 19:16-23).

Seorang tentara yang setia kepada gerombolan *Daud, yang dilarang membunuh Saul, ketika ia sedang beristirahat dari kejaran pesaing mudanya (1Sam. 26:9). Kemudian hari, Abisai terlibat dengan *Yoab (2Sam. 3:30) dalam pembalasan membunuh *Abner, yang telah membunuh Asael, adik mereka (2Sam. 2:23). Naskah Alkitab menyatakan bahwa Daud tidak ambil bagian dalam tindakan balas dendam ini (2Sam. 3:37).

('avisyay, 'bapak dari hadiah' atau 'bapakku ialah Yesse'). Putra Zeruya dan saudara laki-laki Yoab dan Asael (2 Sam 2:18). 2 Sam 23:18; 1 Taw 11:20, 21, menampilkan dia sebagai kepala dari 'ketiga orang', yg artinya (seperti diterjemahkan Vulgata) 'kelompok kedua yg terdiri dari tiga orang', menyusul menurut urutan 'tiga orang' dalam 2 Sam 23:8-12. Namun demikian, dua naskah Ibrani dan Siria mengenai 2 Sam 23:18, 19 dan naskah Siria mengenai 1 Taw 11:20 menyebut dia kepala dari 'tiga puluh orang'. Ia mempunyai karir gemilang sebagai perwira tinggi dalam tentara Daud. GWG/WBS

Abisai: Panglima Perang yang Setia

Abisai adalah salah satu tokoh penting dalam Alkitab, terutama pada masa pemerintahan Raja Daud. Ia dikenal karena keberaniannya yang luar biasa dalam pertempuran dan kesetiaannya yang tak tergoyahkan kepada Daud.

Biodata:

• Nama: Abisai (Ibrani: אֲבִישַׁי, artinya "Bapaku adalah Yah").
• Ayah: Zeruya (1 Tawarikh 2:16)
• Saudara: Yoab, Asael (2 Samuel 2:18)
• Hubungan dengan Daud: Keponakan (Ibu Daud, Zeruya, adalah saudara perempuan Zeruya, ibu Abisai).
• Jabatan: Panglima tentara Daud (2 Samuel 8:16)

Peristiwa Penting:

• Membunuh 300 orang Filistin dengan tombaknya: Abisai menunjukkan kekuatan dan keberaniannya yang luar biasa dengan membunuh 300 orang Filistin hanya dengan tombaknya (2 Samuel 23:18).
• Menyelamatkan Daud dari Goliat raksasa: Ketika Goliat menantang tentara Israel, Abisai siap menghadapi raksasa itu bersama Daud. Namun, Daud yang akhirnya melawan dan mengalahkan Goliat (1 Samuel 17).
• Nyaris membunuh Saul: Saat Saul memburu Daud, Abisai memohon izin untuk membunuh Saul yang sedang tidur. Namun, Daud melarangnya karena Saul adalah orang yang diurapi Tuhan (1 Samuel 26:6-11).
• Membunuh Abner: Abisai membunuh Abner untuk membalaskan dendam atas kematian Asael, saudaranya. Tindakan ini membuat Daud marah karena Abner datang dengan damai (2 Samuel 3:27-30).
• Setia kepada Daud selama pemberontakan Absalom: Abisai tetap setia kepada Daud selama pemberontakan Absalom dan memimpin pasukan untuk melawan pasukan Absalom (2 Samuel 18:2).
• Nyaris membunuh Simei: Ketika Simei mengutuki Daud, Abisai ingin membunuhnya. Namun, Daud melarangnya (2 Samuel 19:21-23).
• Membunuh Seba: Abisai memimpin pasukan Daud untuk mengejar dan membunuh Seba, seorang pemberontak (2 Samuel 20:6-22).

Ayat-ayat Alkitab terkait Abisai:

• 1 Samuel 17
• 1 Samuel 26:6-11
• 2 Samuel 2:18-23
• 2 Samuel 3:27-39
• 2 Samuel 8:16
• 2 Samuel 16:9-10
• 2 Samuel 18:2
• 2 Samuel 19:21-23
• 2 Samuel 20:6-22
• 2 Samuel 21:15-17
• 1 Tawarikh 2:16
• 1 Tawarikh 11:20-21
• 1 Tawarikh 18:12

Kesimpulan:

Abisai adalah seorang prajurit yang berani dan setia yang memainkan peran penting dalam pemerintahan Raja Daud. Meskipun terkadang geledah dan bertindak impulsif, ia sangat setia kepada Daud dan selalu siap membelanya. Kisahnya mengingatkan kita akan pentingnya keberanian, kesetiaan, dan pengendalian diri.