Topik : Kebebasan

4 Juli 2003

Kemerdekaan Sejati

Nats : Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan (Galatia 5:1)
Bacaan : Galatia 4:19-5:1

Pada tahun 1776, tiga belas koloni Inggris di Amerika Utara mengajukan keberatan atas pembatasan yang ditetapkan oleh raja Inggris, sehingga mereka pun melakukan perlawanan hingga lahirlah suatu republik yang benar-benar baru. Negara yang baru lahir ini kemudian segera menandatangani dokumen yang sekarang dikenal sebagai Deklarasi Kemerdekaan.

Hampir 2.000 tahun yang lalu, Tuhan Yesus juga memproklamirkan "deklarasi kemerdekaan" orang percaya pada saat Dia berteriak dari atas kayu salib, "Sudah selesai." Semua umat manusia berada di bawah kuasa dosa dan maut. Namun Kristus, Yang Tak Berdosa, menggantikan tempat kita di Kalvari dan mati bagi dosa-dosa kita. Setelah memenuhi standar kebenaran Allah, kini Yesus memberikan kemerdekaan abadi bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Paulus menulis, "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita" (Galatia 3:13). Roma 8 menjanjikan kepada kita, "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut" (ayat 1,2). Galatia 5:1 mendorong kita untuk berdiri teguh dalam kemerdekaan, karena Kristus telah memerdekakan kita.

Saya bersyukur kepada Tuhan atas kemerdekaan yang saya nikmati sebagai seorang warga negara Amerika Serikat. Namun lebih dari itu semua, orang-orang percaya di seluruh dunia dapat memuji Dia karena kemerdekaan yang ditemukan di dalam Kristus! --Richard De Haan

18 September 2003

Kebenaran yang Memerdekakan

Nats : Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu (Yohanes 8:32)
Bacaan : Yohanes 8:28-36

Seorang kawan kristiani menceritakan beberapa masalahnya kepada saya lewat telepon. Ia terutama mengkhawatirkan rasa frustrasi dan amarah dalam dirinya. Tampaknya percakapan kami itu menolongnya. Besoknya, ia mengirim e-mail: "Setelah percakapan kemarin, saya membaca catatan Alkitab saya dan menemukan beberapa halaman yang berbicara kepada saya. Namun, saya terutama sangat terbantu saat menyadari bahwa kekristenanlah kebenaran yang sesungguhnya. Saya pikir hal ini sudah sangat jelas bagi orang kristiani. Tetapi saya merasa diingatkan kembali pada kenyataan bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan Dia mengasihi saya." Ia menambahkan, "Dengan mengetahui kebenaran ini, saya benar-benar merasa dimerdekakan. Tiba-tiba semua rasa frustrasi dan amarah dalam diri saya lenyap."

Penulis Os Guinness menceritakan tentang seorang pemuda kristiani yang sedang mencari-cari kebenaran dan berseru, "Saya tahu iman kristiani itu benar, tetapi saya tidak menyadari kebenarannya yang begitu dalam!" Ketika orang-orang percaya ini mencari pengertian lebih dalam akan Injil, mereka menemukan kembali janji Yesus, "Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu" (Yohanes 8:32).

Apakah Anda butuh penyegaran akan kebenaran dalam hidup Anda? Luangkanlah waktu untuk mencarinya dalam Kitab Suci (kebenaran tertulis), dan dengan tulus mencari Yesus Kristus (kebenaran yang hidup). Kebenaran akan Yesus dan kasih-Nya yang kita kenal akan segera menyegarkan kembali, sekaligus memerdekakan Anda --Joanie Yoder

10 Januari 2006

Ditarik Oleh Salib

Nats : Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku (Yohanes 12:32)
Bacaan : Yohanes 12:23-36

Patung Liberty menjulang di atas pelabuhan New York. Patung wanita yang megah itu, dengan obor kebebasan terangkat tinggi, telah memikat jutaan orang yang tercekik oleh tirani dan tekanan. Mereka ditarik kepada apa yang disimbolkan oleh monumen itu kebebasan.

Di atas tumpuan kaki Liberty terukir kata-kata puisi Emma Lazarus "The New Colossus" (Patung Besar yang Baru):


Berikanlah aku orang-orangmu
yang letih dan miskin,
Kumpulan orang banyakmu
yang berjubel
yang rindu untuk menghirup
kebebasan,
Sampah tercela
Dari pantaimu yang padat;
Kirimkanlah mereka ini, yang tunawisma,
yang diombang-ambingkan badai, kepadaku;
Aku mengangkat lampuku di samping pintu emas ini.

Ada sebuah monumen lain yang menjulang di atas sejarah, yang menawarkan kebebasan rohani bagi orang-orang yang diperbudak di mana saja. Monumen itu adalah salib tempat Yesus tergantung 2.000 tahun yang lalu. Pada mulanya pemandangan itu membuat kita jijik. Lalu kita melihat Putra Allah yang tak berdosa mati menggantikan kita, bagi dosa-dosa kita. Dari salib itu kita mendengar kata-kata "Ya Bapa, ampunilah mereka" (Lukas 23:34) dan "Sudah selesai" (Yohanes 19:30). Saat kita percaya kepada Kristus sebagai Juru Selamat, beban rasa bersalah yang berat terguling dari jiwa kita yang lelah oleh dosa. Kita bebas selama-lamanya.

Sudahkah Anda mendengar dan menanggapi undangan salib itu? --DJD

31 Januari 2006

Apakah Anda Merdeka?

Nats : Kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka (Galatia 4:31)
Bacaan : Galatia 4:21-31

Kizzy Kinte kurang beruntung. Putri dari Kunta Kinte di dalam buku puisi kepahlawanan Roots karangan Alex Haley ini ingin melepaskan diri dari ikatan perbudakan dan hidup bebas, seperti yang telah dilakukan oleh nenek moyangnya di Afrika. Namun ia tidak bisa melakukannya. Karena lahir dari seorang budak wanita, Bell Kinte, pada zaman perbudakan yang mengerikan itu, ia pun hidup sebagai seorang budak.

Silsilah Kizzy yang mana ia tidak memiliki kendali atas hal itu menentukan nasibnya.

Cerita itu hampir mirip dengan Galatia 4:31, di mana Paulus menggunakan analogi dari sebuah cerita Perjanjian Lama untuk menolong kita memahami tentang perbudakan dan kemerdekaan. Dengan menyebut cerita tentang Abraham, Sara, dan Hagar, Paulus menjelaskan perbedaan antara anak seorang hamba perempuan (Hagar) dan anak seorang perempuan merdeka (Sara). Hanya anak dari perempuan merdekalah yang dapat menikmati warisan; anak yang lain ditakdirkan untuk menjadi budak.

Inilah intinya: kita masing-masing pria atau wanita, Yahudi atau bukan Yahudi, hitam atau putih, kaya atau miskin dapat turut ambil bagian dalam warisan Allah. Setiap orang yang percaya kepada Yesus sebagai Juru Selamat menjadi "bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka" (ayat 31). Kita dibebaskan dari perbudakan hukum Taurat Allah dan sebaliknya ditawari anugerah Allah. Dan warisan kita adalah kemerdekaan-kemerdekaan mutlak di dalam Kristus.

Sudahkah anugerah Allah memerdekakan Anda? --JDB



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA