6 Maret 2004

Menyia-nyiakan Hidup

Topik : Tujuan

Nats : Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia (Efesus 4:17)
Bacaan : Efesus 4:17-29

Betapa stresnya berbicara kepada sebagian orang tentang Allah, Yesus, dan keselamatan. Mereka meremehkan Anda dengan berkata, “Kita memiliki keyakinan masing-masing.” Atau, “Jangan mengkhotbahi saya tentang bagaimana harus hidup karena saya juga tidak akan mengkhotbahi Anda.”

Bagaimana cara kita menanggapi hal itu? Dengan menceritakan dan menunjukkan kepada mereka bahwa keyakinan kita di dalam Kristus masuk akal. Keyakinan ini memberi arti bagi kehidupan kita sekarang dan selamanya.

Dalam buku Papillon, sang tokoh utama bermimpi sedang diadili. Hakim mendakwanya melakukan kejahatan paling mengerikan yang pernah dilakukan manusia. Saat Papillon menanyakan kejahatan apa yang dilakukannya, sang hakim memberitahunya, “Tragedi menyia-nyiakan hidup.” “Aku bersalah!” kata Papillon, terisak. “Bersalah.”

Ada banyak orang di sekitar kita yang hidupnya tidak bermakna atau tidak berpengharapan. Mereka terjebak dalam jaring dosa, hidup “dengan pikirannya yang sia-sia” (Efesus 4:17). Peran kita, sebagai pengikut Tuhan Yesus, adalah menunjukkan bahwa hidup dengan iman itu masuk akal. Di tengah-tengah dunia yang tanpa tujuan dan penuh keputusasaan, kita harus hidup dengan tujuan dan harapan.

Ketika kita menunjukkan perbedaan yang telah dibuat Yesus dalam hidup kita kepada orang-orang di sekitar kita, mereka akan melihat bahwa hidup dapat memiliki arti dan tujuan. Dengan demikian, jika mereka berpaling kepada Yesus, mereka pun akan menghindari tragedi menyia-nyiakan hidup —Dave Egner



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA