SABDAweb Za 6:5

Berbicaralah malaikat itu kepadaku: "Semuanya ini keluar ke arah keempat mata angin, ^e  sesudah mereka menghadap kepada Tuhan seluruh bumi. ^f "

Kemudian, malaikat itu menjawab dan berkata kepadaku, “Inilah keempat roh dari surga, yang keluar setelah menghadap Tuhan semesta bumi.”

SABDAweb Za 6:5

Maka sahut malaekat itu, katanya kepadaku: Bahwa inilah keempat angin di langit, yang keluar setelah sudah ia menghadap dahulu hadirat Tuhan seluruh bumi.

SABDAweb Za 6:5

Ia menjawab, "Mereka berangkat ke empat jurusan setelah menghadap TUHAN semesta alam.

Dan malaikat itu menjawab serta berkata kepadaku, "Inilah keempat roh dari surga, yang keluar dari kehadiran mereka di hadapan Tuhan seluruh bumi.

Malaikat itu pun menjawab aku, "Keempat kereta ini adalah empat ruh dari langit yang keluar setelah menghadap TUHAN semesta bumi.

Malaikat itu pun menjawab aku, “Keempat-empat rata ini ialah empat roh dari langit yang keluar setelah menghadap TUHAN semesta bumi.

SABDAweb Za 6:5

SABDAweb Za 6:5

SABDAweb Za 6:5

Berbicaralah malaikat itu kepadaku: "Semuanya ini keluar ke arah keempat mata angin, ^e  sesudah mereka menghadap kepada Tuhan seluruh bumi. ^f "

SABDAweb Za 6:5

Berbicaralah malaikat itu kepadaku: "Semuanya ini keluar ³  ke arah keempat ¹  mata angin ² , sesudah mereka menghadap kepada Tuhan ⁴  seluruh bumi."

Za 6:1-5 ¹

Nas : Za 6:1-5

(versi Inggris NIV -- ini adalah keempat roh dari surga). Di dalam penglihatan yang ke-delapan, Zakharia melihat empat kereta perang di antara dua gunung tembaga.

1. 1) Warna kuda-kuda penarik kereta-kereta tersebut ialah merah (melambangkan perang), hitam (melambangkan kelaparan dan maut), dan berbelang-belang dan berloreng-loreng (melambangkan wabah; bd. Wahy 6:2-8). Kebanyakan penafsir percaya bahwa kereta perang yang ditarik kuda putih melambangkan kemenangan yang gemilang dari para pelaksana hukuman Allah.
2. 2) Keempat roh itu sebenarnya malaikat (bd. Mazm 104:4; Wahy 7:1-3).
3. 3) Baik kereta perang maupun gunung tembaga itu berbicara tentang hukuman atas musuh-musuh Allah. Para penunggang dan kereta pergi ke utara dan selatan, yaitu ke arah Babel dan Mesir yang juga melambangkan kekuatan utara dan selatan pada akhir zaman, yang akan dimusnahkan Allah.