SABDAweb Mzm 49:4

(49-5) Aku akan menyendengkan telingaku kepada amsal, ^a  akan mengutarakan peribahasaku ^b  dengan bermain kecapi. ^c 

(49-5) Aku hendak menyendengkan telingaku pada sebuah perumpamaan; aku akan membuka teka-tekiku melalui kecapi.

SABDAweb Mzm 49:4

(49-5) bahwa aku akan mencenderungkan telingaku kepada perumpamaan, dan aku membukakan penerkaku pada kecapi.

SABDAweb Mzm 49:4

(49-5) Aku akan memperhatikan peribahasa, dan menerangkan artinya sambil memetik kecapi.

(49-5) Aku mau menyendengkan telingaku pada perumpamaan; aku mau mengungkapkan peribahasaku dengan harpa.

(49-5) Telingaku akan kubuka bagi pepatah, sambil main kecapi akan kuutarakan teka-tekiku.

Aku akan meneliti amsal; dan menerangkan ertinya sambil memetik kecapi:

SABDAweb Mzm 49:4

SABDAweb Mzm 49:4

SABDAweb Mzm 49:4

(49-5) Aku akan menyendengkan telingaku kepada amsal, ^a  akan mengutarakan peribahasaku ^b  dengan bermain kecapi. ^c 

SABDAweb Mzm 49:4

(49-5) Aku akan menyendengkan ¹  telingaku kepada amsal ² , akan mengutarakan peribahasaku ³  dengan bermain kecapi.

Mzm 49:1-20 ¹

Nas : Mazm 49:2-21

Mazmur ini menekankan betapa sia-sianya mengandalkan kekayaan dan sifat sementara dari segala sesuatu yang bisa ditawarkan dunia ini. Pemazmur menyatakan bahwa orang yang hidupnya terdiri atas harta berlimpah-limpah dan kesenangan dan kemasyhuran duniawi (Mat 6:19-21; Luk 12:15), dan bukan mencari Allah dan kerajaan-Nya, akan musnah (ayat Mazm 49:13-15,17-18); pada pihak lain, orang yang hidup bagi Allah akan dibebaskan dari dunia orang mati (ayat Mazm 49:16;

lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN).