Pengkhotbah 7:9
KonteksTB (1974) © SABDAweb Pkh 7:9 |
Janganlah lekas-lekas marah f dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh. g |
AYT (2018) | Jangan tergesa-gesa marah dalam rohmu, karena kemarahan tinggal dalam dada orang bodoh. |
TL (1954) © SABDAweb Pkh 7:9 |
Janganlah hatimu bersegera-segera akan marah, karena dada orang jahil itulah tempat duduk kemarahan. |
BIS (1985) © SABDAweb Pkh 7:9 |
Jangan buru-buru naik pitam; hanya orang bodoh menyimpan dendam. |
TSI (2014) | Jangan cepat marah, karena orang beballah yang menyimpan kemarahan. |
MILT (2008) | Janganlah lekas-lekas marah di dalam rohmu, karena kemarahan menetap dalam dada orang-orang bodoh. |
Shellabear 2011 (2011) | Janganlah cepat marah dalam hati, karena amarah berdiam dalam dada orang bodoh. |
AVB (2015) | Jangan hatimu cepat marah kerana amarah mendongkol dalam dada orang bodoh. |
[+] Bhs. Inggris
[+] Bhs. Indonesia
[+] Bhs. Suku
[+] Kuno
|
TB ITL © SABDAweb Pkh 7:9 |
|
TL ITL © SABDAweb Pkh 7:9 |
|
AYT ITL | |
AVB ITL | |
HEBREW | |
[+] Bhs. Inggris |
TB (1974) © SABDAweb Pkh 7:9 |
Janganlah lekas-lekas marah f dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh. g |
TB+TSK (1974) © SABDAweb Pkh 7:9 |
Janganlah lekas-lekas 1 marah dalam hati, karena amarah 2 menetap dalam dada orang bodoh. |
Catatan Full Life |
Pkh 7:8-14 1 Nas : Pengkh 7:8-14 Salomo meminta agar kita dengan tekun menuju sasaran-sasaran yang ditetapkan Allah (bd. Fili 3:13-14) sambil menerima jalan yang disediakan Allah, baik jalan itu licin maupun kasar. Dengan mengakui bahwa Allah bekerja di dalam kita, kita dapat bersukacita dalam kemakmuran dan belajar mengandalkan Allah dalam kemalangan. Seperti halnya rasul Paulus, kita harus belajar merasa puas -- baik dengan keadaan yang melimpah maupun yang kekurangan (Fili 4:12). |
[+] Bhs. Inggris |