Topik : Pemenuhan/Pemungkinan

20 November 2002

Lagu Ciptaan Allah

Nats : Kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik (Efesus 2:10)
Bacaan : Efesus 2:1-10

Seorang organis gereja sedang berlatih memainkan lagu ciptaan Felix Mendelssohn, tetapi ia masih saja belum dapat memainkannya dengan baik. Karena kesal, ia lalu membereskan perlengkapan musiknya dan hendak pergi. Ia tidak memperhatikan kalau ada seseorang yang masuk dan duduk di bangku depan gereja.

Saat organis tersebut beranjak pergi, orang itu maju ke depan dan bertanya apakah ia boleh memainkan lagu itu. "Saya tak pernah mengizinkan siapa pun menyentuh organ ini!" tukas sang organis. Setelah dua kali memohon dengan sopan, akhirnya sang organis yang galak itu dengan berat hati mengizinkannya.

Orang itu akhirnya duduk dan memainkan musik yang indah sehingga alunan musiknya memenuhi gereja. Setelah selesai, sang organis bertanya, "Siapakah Anda?" Lelaki itu menjawab, "Saya Felix Mendelssohn." Tadinya sang organis hampir saja melarang si pencipta lagu memainkan musik ciptaannya sendiri!

Sering kali kita terlalu ingin memainkan nada-nada kehidupan kita sendiri dan melarang Sang Pencipta memainkan musik yang indah. Seperti halnya organis yang keras kepala itu, dengan berat hati kita melepaskan tangan kita dari tuts-tuts organ. Sebagai umat-Nya, kita ini "diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya" (Efesus 2:10). Namun, hidup kita tidak mampu menghasilkan musik yang indah kecuali jika kita mengizinkan Allah bekerja di dalam diri kita.

Allah menuliskan simfoni bagi kehidupan kita. Izinkanlah Dia mengerjakan rancangan-Nya di dalam hidup kita –Dave Egner

1 Maret 2004

Kekuatan untuk Hari Ini

Nats : Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)
Bacaan : Filipi 4:8-13

Kebanyakan orang memiliki kalender atau buku agenda untuk mencatat detail pekerjaan yang akan dilakukan. Seorang kawan kristiani saya menggunakan agendanya dengan cara berbeda. Ia hanya mencatat kegiatan-kegiatan utama setelah semuanya dilaksanakan.

Inilah yang dilakukannya: Setiap pagi ia berdoa, “Tuhan, aku akan melakukan segalanya dengan kekuatan-Mu semata. Pakailah diriku sesuai kehendak-Mu.” Kemudian, setiap kali ia berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan yang luar biasa atau sulit, malamnya ia mencatat di dalam buku hariannya.

Contohnya, ia menulis, “Hari ini saya dimampukan untuk membagikan kesaksian dengan seorang kawan.” “Hari ini Allah memampukan saya untuk mengatasi ketakutan saya melalui iman.” “Hari ini saya dimampukan untuk menolong dan menyemangati seseorang yang sedang dirundung masalah.”

Kawan saya menggunakan istilah dimampukan karena ia menyadari bahwa ia tidak dapat melakukan semua itu tanpa pertolongan Allah. Dengan setiap kali menulis kata “dimampukan”, ia memberikan segala kemuliaan bagi Allah. Dengan terus-menerus bersandar pada kekuatan Allah, ia dapat bersaksi bersama Rasul Paulus, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13).

Saat Anda memasuki setiap hari baru, mohonlah supaya Allah menguatkan dan memakai Anda. Anda dapat merasa yakin bahwa saat menengok ke belakang, Anda akan memuji dan memuliakan Tuhan karena menyadari bahwa Dialah yang telah memampukan Anda untuk mengerjakan itu semua —Joanie Yoder

30 April 2004

Terangilah Dunia

Nats : Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman Tuhan semesta alam (Zakharia 4:6)
Bacaan : Zakharia 4:1-6

Apakah Anda merasa bahwa semangat Anda dalam melayani Allah mulai meredup? Anda mungkin rindu memancarkan cahaya rohani bagi dunia yang gelap hingga akhir hidup Anda, tetapi Anda ragu apakah Anda dapat melakukannya. Semangat Anda tidak akan padam jika Anda memahami dan menerapkan kebenaran dalam Zakharia 4:1-6.

Sang nabi mendapat penglihatan berupa dua pohon zaitun yang terukir pada tempat minyak yang menyalakan tujuh pelita di atas sebuah kandil emas. Saat merenungkan kenyataan di balik simbol ini, kita akan berbesar hati. Anda dan saya bukanlah sumber cahaya yang menerangi dunia. Kita hanya dapat menerima minyak dari Roh Kudus yang menyalakan api kehidupan yang dihasilkan-Nya. Jika kita menyala terus-menerus dalam saat-saat yang gelap dan panjang tersebut, itu semata-mata karena kita telah belajar menyerahkan hidup kepada kekuatan dan kuasa Roh yang tidak terbatas. Ini hanya dapat terjadi melalui persekutuan yang terus-menerus dengan Yesus, Sang Juruselamat kita.

Kita harus mengatakan pernyataan ini berulang-ulang: Bukan apa yang kita lakukan untuk Tuhan, melainkan apa yang Dia lakukan melalui kitalah yang membawa terang dan berkat bagi orang lain. Kita harus puas menjadi lampu yang terang dan bercahaya, dan memiliki sumber minyak tersembunyi yaitu Roh Kristus yang berdiam dalam diri kita. Tugas kita adalah membantu sesama kita untuk melihat kemuliaan cahaya-Nya. Dan setiap hari kita harus ingat bahwa setiap permintaan yang diajukan kepada kita adalah permintaan yang diajukan kepada-Nya –David Roper

13 Februari 2006

Pelajaran dari Pohon Ek

Nats : Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging (Galatia 5:16)
Bacaan : Galatia 5:16-26

Pada musim dingin beberapa pohon ek tetap mempertahankan daunnya yang kering dan gemerisik, lama setelah pohon maple, pohon elm, dan pohon walnut menjadi kerangka tanpa daun. Bahkan angin musim dingin yang berembus kuat dan hujan awal musim semi tidak dapat benar-bener menelanjangi cabang-cabang pohon ek dari daun-daunnya yang sudah tua. Namun seiring dengan berjalannya musim semi, angin hangat berembus dan hal ajaib mulai terjadi. Tunas-tunas kecil mulai muncul pada ujung ranting dan sisa-sisa daun kering dari musim sebelumnya gugur. Kehidupan baru menggantikan kehidupan lama.

Kadang-kadang, kebiasaan-kebiasaan lama melekat begitu kuat dalam hidup kita, selekat daun-daun pohon ek itu. Bahkan "angin" kemalangan tidak dapat menghilangkan semua sisa kematian dari sifat manusiawi kita yang telah jatuh ke dalam dosa.

Namun, Kristus, yang tinggal di dalam hati kita oleh Roh Kudus, sedang bekerja. Kehidupan-Nya di dalam diri kita terus-menerus berusaha membuang kebiasaan-kebiasaan lama memperbarui kita apabila kita mengaku dosa, menegakkan kita apabila kita terhuyung-huyung, dan menguatkan kita untuk melakukan kehendak-Nya.

Apabila setiap usaha untuk membuang kebiasaan lama yang berdosa mengalami kegagalan, ingatlah pohon ek yang gagah perkasa. Bersyukurlah kepada Allah untuk Roh-Nya yang tinggal dalam diri Anda. Tetap katakan "ya" pada dorongan-Nya yang lemah lembut untuk menjadi baik hati, penuh kasih, berbelas kasihan, jujur, dan setia. Pada akhirnya "daun-daun tua yang mati" itu akan gugur --DJD

23 Februari 2006

Dibangun untuk Tahan Lama

Nats : Di dalam Dia kamu juga turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh (Efesus 2:22)
Bacaan : Efesus 4:7-16

Ketika para penjelajah memasuki Peru, mereka menemukan bangunan-bangunan besar dan menakjubkan yang mungkin telah berdiri selama 2.000 tahun. Bangunan Inca kuno ini dibangun dengan bebatuan yang dibentuk dengan tangan dari berbagai ukuran dan bentuk. Sebagian terdiri dari 3 sisi, sebagian 4 sisi, dan beberapa 7 sisi. Tanpa menggunakan adukan semen, mereka menyusun batu-batu itu begitu sempurna sehingga bangunan itu dapat berdiri berabad-abad, bahkan tahan dari gempa bumi.

Allah membangun gereja-Nya dengan cara yang sama. Alkitab menggambarkan gereja Yesus Kristus seperti sebuah bangunan, dan setiap orang percaya adalah satu bagian dari bangunan itu. Petrus mengatakan bahwa kita adalah "batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani" (1Petrus 2:5). Dan Paulus berkata bahwa kita "rapi tersusun" (Efesus 2:21) dan "dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh" (ayat 22).

Gereja Kristus terdiri dari orang-orang dengan berbagai latar belakang, kemampuan, kesenangan, dan kebutuhan. Karena itu bersatu dalam satu tujuan bersama bukanlah suatu proses yang mudah. Namun apabila kita mengizinkan Tuhan melakukan pekerjaan-Nya di tengah-tengah kita, membentuk kita, dan menempatkan kita pada bangunan itu, kita akan menjadi bagian dari bangunan besar yang kokoh dan kuat.

Ya, kita semua berbeda. Namun Allah sedang membangun gereja-Nya yang tahan lama. Bangunan-bangunan Inca yang luar biasa pada saatnya nanti akan hancur, tetapi gereja dibangun untuk tahan selamanya --DCE

25 Juli 2006

Anak Domba Gembala Kita

Nats : Anak Domba yang di te-ngah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan (Wahyu 7:17)
Bacaan : Wahyu 7:13-17

Kitab Wahyu memberikan gambaran yang luar biasa. Anak Domba Allah menuntun kita dari mata air kehidupan yang satu ke mata air kehidupan yang lain, dan senantiasa semakin dalam menuju kasih Allah (7:17).

Yesus berdoa di Ruang Atas sesaat sebelum Dia disalib, "Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka [para murid] dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka" (Yohanes 17:26).

Yesus menuntun kita menuju pengetahuan yang mendalam tentang kasih Allah. Tujuan-Nya tidak semata-mata supaya kita memperoleh pengetahuan tentang Allah, tetapi juga supaya kita tahu sedalam apa kita dihargai dan dikasihi. Seperti yang dikatakan Yesus, kasih Sang Bapa kepada Putra-Nya sama dengan kasih-Nya kepada kita.

Namun, untuk memahami kasih tersebut dibutuhkan suatu proses. Memahami kasih Allah memerlukan waktu. Mungkin Anda tidak yakin bahwa Dia mengasihi Anda. Bersabarlah. Roh Kudus akan menuntun Anda menuju seluruh kebenaran (Yohanes 16:13). Baca dan renungkan perkataan dan perbuatan-Nya di dalam Injil. Mintalah agar Allah menunjukkan kasih-Nya. Pada saatnya nanti Dia akan menyatakan "lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya" kasih-Nya (Efesus 3:18).

Sejauh pemahaman saya, proses itu akan berlangsung sampai pada kekekalan. Kita akan benar-benar dipuaskan di surga, dan kita akan terus bertumbuh, karena kasih Allah tidak pernah berakhir --DHR

23 September 2006

Menemukan Arus

Nats : Siapa saja yang percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup (Yohanes 7:38)
Bacaan : Yohanes 7:32-44

Apakah yang dapat merusak pelayanan baik sebuah gereja? Cukup seseorang yang haus kekuasaan.

Salah seorang pendeta yang pernah menjadi teman saya semasa kuliah, mengirimkan surat kepada saya dan menceritakan tentang gangguan yang terjadi di gerejanya. Orang-orang di gerejanya telah beriman kepada Kristus, dan jumlah jemaatnya berkembang menjadi empat kali lipat. Anggota-anggota gereja aktif melayani di gereja dan masyarakat.

Namun kemudian, seseorang yang duduk di posisi kepemimpinan mulai merasa iri dengan pengaruh sang pendeta. Karena ia merasa patut memperoleh kekuasaan lebih, maka mulailah ia menjelek-jelekkan sang pendeta. Ia berharap hal ini dapat meningkatkan kualitasnya. Ia tidak peduli tindakannya berpengaruh negatif terhadap karya Allah; ia hanya menginginkan kekuasaan dan pengakuan. Ia memicu kekacauan yang menyebabkan teman saya akhirnya mengundurkan diri.

Apabila kita melayani Kristus, kita tidak punya hak untuk mencari kekuasaan. Kita tidak berhak memperoleh gengsi. Kita tidak memiliki alasan untuk mencari peningkatan harga diri dan pengakuan. Betapa lebih baik jika kita melayani dengan diam-diam di belakang, sambil mengingat Yesus, teladan kita yang "datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani" (Matius 20:28).

Apakah Anda seorang pendeta? Pengajar? Diaken? Misionaris? Anggota gereja? Jika Anda mencari kekuasaan, Anda barangkali akan mendapatkannya. Akan tetapi, kekuasaan yang Anda dapatkan itu akan menjadi kekuasaan yang merusak pelayanan baik dari gereja Anda -JDB

17 Maret 2007

Aliran-aliran Air Hidup

Nats : Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup (Yoh. 7:38)
Bacaan : Yohanes 7:37-44

Di bawah puncak bersalju Gunung Shasta, dekat hulu Sungai Sacramento di Kalifornia, mata air bawah tanah yang sangat dingin memancar keluar dari sisi sebuah tebing yang curam. Saudara lelaki saya yang sudah terbiasa hidup di sana mengatakan bahwa orang berduyun-duyun ke sana untuk mengisi kendi mereka dengan air yang menyegarkan itu.

Air memuaskan dahaga dan menopang kehidupan kita. Di dalam Kitab Suci, air menggambarkan Roh Kudus yang mencukupi. Pada zaman Yesus, di sepanjang hari raya Pondok Daun, sebuah paduan suara bernyanyi, sementara seorang imam mengisi sebuah buyung emas dengan air dan menuangkannya. Hal ini mengingatkan akan air yang memancar dari bukit batu selama pengembaraan di padang gurun (Bil. 20:8-11).

Saat upacara itu berlangsung, Yesus berdiri dan berseru dengan suara nyaring, "Siapa saja yang percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup" (Yoh. 7:38). Sumber aliran air itu adalah Roh Kudus yang tak ubahnya seperti sebuah sumur yang memberikan kepuasan (7:39). Sebelumnya Tuhan telah membuat pernyataan yang dramatis bahwa orang kristiani akan memiliki sebuah sumber kesegaran rohani yang terus-menerus (4:14).

Apakah Anda haus hari ini? Akuilah dosa Anda, dan Kristus akan memenuhi diri Anda dengan Roh-Nya. Apabila Anda berserah pada kehendak-Nya, dengan murah hati Dia akan memenuhi Anda dengan air hidup yang memancar terus sampai kekekalan --HDF

Penebus penuh rahmat dan kuasa,
Sumber segala yang abadi,
Puaskan dahagaku dengan air hidup,
Air hidup, bersih, dan murni. --Vinal

25 Mei 2007

Corky

Nats : Sebab hidup kami ini adalah hidup berdasarkan iman, bukan berdasarkan apa yang kelihatan (2Korintus 5:7)
Bacaan : Yohanes 16:1-16

Stephen Kuusisto bertumbuh dengan rasa minder karena ia buta. Baginya, penglihatan terdiri atas kaleidoskop berbagai bentuk, warna, dan bayangan. Jika sedang sendirian, ia suka menempelkan wajahnya ke halaman buku dan berusaha keras menghafalkan nama-nama jalan agar ia terlihat seperti orang yang bisa melihat jelas, tidak seperti keadaan sebenarnya.

Waktu berusia 39 tahun, hidupnya berubah setelah ia mendapatkan seekor anjing penuntun terlatih dan setia bernama Corky. Saat belajar menggunakan Corky sebagai penuntun, Stephen merenungkan rasa percaya yang tumbuh dalam hubungan mereka. Ia berkata, "Keyakinan tumbuh dari rasa percaya yang berkembang menjadi keyakinan, lalu menjadi kepastian. Kami berdua adalah tim hebat!" Saat Stephen mengakui bahwa ia memerlukan pertolongan sahabat yang dapat melihat, terbukalah dunia baru yang memberinya kebebasan bergerak dan belum pernah ia alami.

Banyak orang percaya tersandung bagai orang buta saat menjalani hidup kristiani karena mengandalkan kekuatan sendiri. Tampaknya mereka tak menyadari Allah telah menyediakan Penuntun adikodrati yang menuntun jalan mereka. Yesus berkata bahwa Dia akan mengirimkan Penghibur yang akan menuntun kita ke dalam segala kebenaran (Yohanes 16:13). Apabila kita mengakui semua dosa dan bergantung pada Roh Kudus untuk menuntun kita (Galatia 5: 16,18), kita menjadi tim yang hebat bagi Allah! "Sebab hidup kami ini adalah hidup berdasarkan iman, bukan berdasarkan apa yang kelihatan" (2Korintus 5:7) --HDF


Lebih baik aku berjalan dalam kegelapan bersama Allah
Daripada berjalan sendirian dalam terang;
Lebih baik aku berjalan dalam iman kepada-Nya
Daripada berjalan sendiri dan hanya mengandalkan penglihatan. --Anon.

23 Maret 2008

Menyongsong Masa Depan

Nats : Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu (1Korintus 15:14)
Bacaan : 1Korintus 15:12-23

Seorang anggota kelompok Jesus Seminar bernama John Dominic Crossan, membuat marah banyak orang kristiani ketika ia mengatakan bahwa Yesus tidak bangkit, sebab mayat-Nya dimakan anjing! Yang parah adalah ia menyatakan hal ini dengan sembrono. Tentu saja pernyataannya itu salah. Ini adalah salah satu dari banyaknya teori serta dalih para penentang kekristenan yang bermuara pada pernyataan pokok: Yesus tidak bangkit.

Memang tidak ada yang menyaksikan peristiwa bangkitnya Yesus dari kematian. Namun waktu surat Korintus ini ditulis, banyak saksi berani menceritakan bahwa mereka berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Tujuan kesaksian banyak orang ini, termasuk Paulus, adalah agar umat menjadi percaya (ayat 11) dan supaya umat memiliki pengharapan yang teguh. Itulah intisari pergumulan yang ditulis Paulus dalam perikop hari ini. Bila Kristus bangkit, maka kita memiliki pijakan kuat untuk meyakini bahwa ada kebangkitan orang mati (ayat 12). Dengan demikian, kebangkitan Kristus menjadi dasar bagi jemaat untuk mengelola masa kini dan menyongsong masa depan, yakni bahwa perjuangan iman dalam Kristus bukan sesuatu yang kosong, tetapi bermakna.

Orang yang membuka hati dan pikiran terhadap misteri Kristus yang bangkit, akan mengalami bahwa hidupnya berarti. Hidupnya lalu menjadi layak dihidupi. Hidupnya layak dirayakan dan ditempuh dengan sukacita setiap hari, betapa pun sulitnya. Mengapa? Sebab kebangkitan Kristus adalah jaminan bahwa tak percuma kita beriman dalam hidup yang sarat penderitaan dan pertanyaan tentang masa depan ini -DKL

10 Mei 2008

Apakah Buah Kita?

Nats : Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22,23)
Bacaan : Galatia 5:19-26

Kerap kali orang secara keliru menyebut "buah-buah" Roh. Sesungguhnya Paulus tidak menulis agar orang kristiani mempunyai "buah-buah" Roh (jamak), tetapi "buah" Roh (tunggal, dari kata karpos). Memang ekspresinya bisa beragam: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tetapi, semuanya itu adalah satu. Konsekuensinya, kita tidak dapat membuat ranking (mengutamakan yang satu dan mengabaikan yang lain) atas ekspresi yang banyak ini.

Kita juga tidak dapat mempertentangkan berbagai ekspresi ini. Sungguh aneh bila seseorang bisa tampak sangat bersukacita, tetapi sekaligus tidak bisa menguasai diri. Memang Paulus tidak bermaksud menyatakan bahwa orang kristiani tidak memiliki kekurangan. Namun, Paulus hendak menekankan bahwa umat kristiani tidak boleh setengah-setengah menangkap karya Roh. Kita harus terus bekerja sama dengan Roh Kudus untuk mengolah kehidupan rohani secara menyeluruh. Ya, kita dipanggil untuk mengolah seluruh hidup, hati, dan realitas kita, secara utuh. Memang perjalanan menuju kehidupan rohani yang menyeluruh tidak segera sempurna, tetapi pada akhirnya kita mesti berjuang agar hidup kita menjadi kesaksian Kristus dalam segala hal.

Perjuangan kita adalah menjadi utuh, bukan sekadar mengusahakan kesalehan dan karunia yang tampak di depan mata. Karunia itu baik, tetapi apalah arti karunia Tuhan bila kita berbuah busuk? Apalah artinya buah kita tidak matang secara keseluruhan, mentah di sana-sini? Mana enak? -DKL

1 Agustus 2008

Reformasi Sejati

Nats : Berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan sempurna (Roma 12:2)
Bacaan : Roma 12:1-8

Proses metamorfosa yang mengubah ulat menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu, sungguh suatu perubahan yang mengagumkan. Dari arti katanya, metamorfosa berarti bentuk yang berubah. Namun, yang terjadi pada kupu-kupu bukan hanya perubahan bentuk, tetapi juga gaya hidup. Ulat merangkak, kupu terbang. Ulat makan daun, kupu mengisap madu. Ulat tampak rakus, kupu tampak anggun. Ulat bergerak lambat, kupu terbang cepat. Sungguh berubah total!

Kata "metamorfosa" itu pulalah yang dipakai Paulus ketika menulis: "Berubahlah oleh pembaruan budimu ...". Paulus ingin jemaat di Roma benar-benar berubah, seperti perubahan yang dialami ulat hingga menjadi kupu-kupu. Gaya hidup, cara pandang, dan cara jemaat menjalani hidup mesti berubah, sehingga mereka "dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan yang sempurna". Ya, reformasi sejati tidak hanya mengubah forma (bentuk), tetapi juga mengubah apa yang ada di dalam hidup seseorang.

Hidup kita perlu terus mengalami reformasi. Harus terus bergerak dari ulat ke kepompong. Jadi tidak hanya diam, tetapi seperti pesan Paulus, kita perlu terus mempersembahkan diri sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah (ayat 1). Artinya, kita selalu menyadari-dan kemudian membuktikannya pada dunia-bahwa atas kemurahan Allah dan kasih karunia-Nya, hidup kita ini adalah milik Allah.

Mari terus berubah agar semakin matang di dalam Tuhan. Hingga pada saatnya kelak, kita sungguh berubah menjadi indah dan memberkati setiap orang yang melihatnya -DKL



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.15 detik
dipersembahkan oleh YLSA