Tatkala Tekanan Melanda
Topik : Cobaan/UjianNats : Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketabahan (Roma 5:3)
Bacaan : Roma 5:1-5
Apa yang membuat buah apel yang mengilap tampak begitu nikmat? Kulit luarnya, tentu saja. Namun, apa yang sebenarnya membuat apel begitu nikmat? Sari buah dan zat-zat di dalamnya. Itulah "karakter" buah apel yang sesungguhnya.
Saya mempelajari hal ini ketika masih kecil, saat melihat ibu saya membuat sari apel. Dengan penumbuk dari kayu, ia menumbuk begitu banyak apel yang menjadi lunak setelah direbus di sebuah mangkuk saringan. Di bawahnya ada mangkuk lain yang menampung hasil saringan. Akhirnya yang tersisa di mangkuk saringan itu hanyalah kulit apel yang sudah gepeng berwarna cokelat seperti lumpur. Namun oh, sari apel itu nikmat sekali!
Allah memakai tekanan hidup untuk menghasilkan keindahan karakter yang menyerupai Kristus di dalam diri kita. Kesengsaraan (yang berarti "tekanan" dalam bahasa Yunani) juga menolong kita untuk menyadari potensi natur dosa kita yang mengerikan dan memandangnya sebagaimana adanya -- buruk dan hambar. Di bawah tekanan, segala jenis dosa mulai muncul ke permukaan -- keserakahan, keegoisan, hawa nafsu, kesombongan.
Entah muncul dari perfeksionisme yang realistis dari dalam batin atau bukan, tekanan merupakan fakta dunia kita yang telah jatuh ke dalam dosa. Allah mengendalikan intensitas dan kelangsungan tekanan supaya kita dapat menyadari, mengakui, dan menolak "kulit" luar yang menghambat karakter Kristus berdiam dalam diri kita.
Kesengsaraan bukanlah hal yang dicari manusia. Namun ketika hal itu datang, Roh Kudus akan memakainya untuk menciptakan dalam diri kita ketabahan, sikap tahan uji, dan harapan (Roma 5:3,4) --DJD