Teks -- Wahyu 9:14 (TB)

9:14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Why 9:14 - LEPASKANLAH KEEMPAT MALAIKAT.

Nas : Wahy 9:14

Malaikat yang keenam melepaskan empat malaikat; pastilah malaikat-malaikat ini jahat atau roh-roh jahat, karena malaikat kudus tidak terikat. Mereka dilepaskan untuk membunuh sepertiga penduduk dunia (ayat Wahy 9:15) Mereka dilepaskan dari sungai Efrat, karena dalam sejarah PL daerah Efrat melambangkan serangan militer yang dipakai Allah untuk mendatangkan hukuman (bd. Yes 8:5-8; 10:5-7).

Jerusalem: Why 4:1--16:21

Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang nasibnya diserahkan kepada Anak Domba. Ini dilambangkan oleh Kitab yang dimeterai, yang diserahkan kepada Anak Domba, bab 5. Lalu menyusullah berbagai penglihatan besar yang berupa lambang. Penglihatan-penglihatan itu, bab 6-16, menyiapkan "Hari Besar", yakni hari murka Allah menimpa para penganiaya, bab 17-19.

Jerusalem: Why 6:1--9:21

Bab-bab ini merupakan suatu keseluruhan. Anak Domba membuka masing-masing meterai kitab itu, Wah 6:1-8:1, dan ditiuplah masing-masing sangkakala, Wah 8:2-9, lalu ada penglihatan-penglihatan mengenai kejadian-kejadian yang memberitakan dan menyiapkan kemusnahan negara Roma, yang melambangkan segala musuh Allah. Bdk Mat 24 dsj.

Jerusalem: Why 9:14

Daerah di sebelah timur sungai Efrat diduduki orang-orang Partia. Pasukan berkuda mereka tampil dalam Wah 6:2+.

Ref. Silang FULL: Why 9:14 - keempat malaikat // besar Efrat

· keempat malaikat: Wahy 7:1

· besar Efrat: Kej 15:18; Ul 1:7; Yos 1:4; Yes 11:15; Wahy 16:12

Defender (ID): Why 9:14 - Efrat

Keempat malaikat ini juga merupakan malaikat Satan, "terikat" karena dosa masa lalu. Mereka tidak, seperti kelompok sebelumnya, terikat di jurang yang dalam, tetapi "di sungai besar Efrat," jadi tampaknya dosa khusus mereka terjadi pada waktu dan tempat yang berbeda. Mungkin horde malaikat jatuh ini, dengan empat kapten mereka, telah terkait dengan pemberontakan besar manusia pertama setelah Air Bah ketika Nimrod memimpin umat manusia untuk memberontak terhadap Tuhan di Babel, yang terletak di tepi Efrat. Akibatnya, Tuhan menyebarkan orang-orang ke seluruh dunia, membingungkan bahasa mereka (Kej 11:9).

Namun, pasukan tak terlihat dari surga, yang telah menghasut pemberontakan ini dan yang dicari oleh Nimrod untuk disembah di menara kuil besarnya yang dibangun "ke surga" (Kej 11:4), dengan sebuah kuil yang didedikasikan untuk pasukan surga, para malaikat dan alam bintang mereka, tidak terpecah. Sebaliknya, mereka terkurung di Efrat di mana mereka telah mendirikan basis mereka. Hal ini tidak dinyatakan dalam Kitab Suci, tetapi tampaknya merupakan penjelasan yang masuk akal mengapa Babel dan sekitarnya (termasuk Bagdad, yang telah menjadi pusat pemberontakan Islam melawan Kristus), tampaknya sejak saat itu menjadi musuh terbesar Tuhan dan umat-Nya."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Hagelberg: Why 9:14

9:14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."

Identitas dari keempat malaikat ini sulit dipastikan. Dalam pasal 7:1 ada empat malaikat yang dilarang melangkah sebelum hamba-hamba Allah disegelkan. Rupanya malaikat ini lain, karena tempatnya dekat sungai besar Efrat itu.

Pada zaman Perjanjian Lama, di seberang Sungai Efrat terdapat Asyur, musuh Israel, yang mengancam umat Allah (Yesaya 7:20; 8:7; dan Yeremia 46:10).³⁷⁴ Pada zaman Rasul Yohanes, Sungai Efrat adalah perbatasan timur dari Kekaisaran Romawi. Kerajaan Parthia terletak di sebelah timur Sungai Efrat. Roma dikalahkan oleh Parthia pada tahun 53 SM, dan lagi pada tahun 62 M. Kerajaan Parthia dianggap ancaman bagi kekuasaan Roma.³⁷⁵ Oleh karena itu, maka istilah sungai besar Efrat itu membawa kesan yang menakutkan bagi mereka pada zaman itu, tetapi yang dimaksudkan dalam nas ini jauh lebih dahsyat daripada tentara Parthia atau tentara Asyur.

Hagelberg: Why 8:7--11:19

2. Ketujuh Sangkakala (8:7-11:19)

Beasley-Murray³⁵⁶ menguraikan bahwa hukuman ketujuh sangkakala sejajar dengan kesepuluh tulah dalam Keluaran 7-11. Hubungan tersebut diuraikan dalam pembahasan nas masing-masing.

a. Keempat Sangkakala Pertama (8:7-12)

Sama seperti keempat segel yang pertama menjadi satu kelompok, demikian juga keempat sangkakala yang pertama menjadi satu kelompok.³⁵⁷

Hukuman-hukuman ini penuh dengan hal yang aneh. Rincian-rinciannya sebaiknya ditafsirkan secara harfiah asal arti harfiah itu masuk akal. Misalnya, dalam 8:10 ada sebuah "bintang besar" yang menimpa bumi. Tidak mungkin ini ditafsirkan secara harfiah, karena bintang beribu-ribu kali lebih besar dari bumi ini. Hal ini merupakan suatu kiasan yang menggambarkan peristiwa yang sangat dahsyat.

Hagelberg: Why 9:14

9:14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."

Identitas dari keempat malaikat ini sulit dipastikan. Dalam pasal 7:1 ada empat malaikat yang dilarang melangkah sebelum hamba-hamba Allah disegelkan. Rupanya malaikat ini lain, karena tempatnya dekat sungai besar Efrat itu.

Pada zaman Perjanjian Lama, di seberang Sungai Efrat terdapat Asyur, musuh Israel, yang mengancam umat Allah (Yesaya 7:20; 8:7; dan Yeremia 46:10).³⁷⁴ Pada zaman Rasul Yohanes, Sungai Efrat adalah perbatasan timur dari Kekaisaran Romawi. Kerajaan Parthia terletak di sebelah timur Sungai Efrat. Roma dikalahkan oleh Parthia pada tahun 53 SM, dan lagi pada tahun 62 M. Kerajaan Parthia dianggap ancaman bagi kekuasaan Roma.³⁷⁵ Oleh karena itu, maka istilah sungai besar Efrat itu membawa kesan yang menakutkan bagi mereka pada zaman itu, tetapi yang dimaksudkan dalam nas ini jauh lebih dahsyat daripada tentara Parthia atau tentara Asyur.

Hagelberg: Why 6:1--20:3

B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)

Bentuk Bagian Ini

Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan. (Mungkinkah Mazmur 79:12, yang berkata, "Dan balikkanlah ke atas pangkuan tetangga kami tujuh kali lipat cela yang telah didatangkan kepada-Mu, ya Tuhan!" melatarbelakangi hukuman tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan?) Segel, sangkakala, dan cawan ini merupakan kerangka atau garis besar dari bagian ini. Enam segel itu dibuka Tuhan, disertai hukuman atas bumi. Lalu segel yang ketujuh terdiri dari tujuh sangkakala.²⁹⁹ Keenam sangkakala pertama diceritakan, lalu yang ketujuh terdiri dari tujuh cawan. Struktur ini menekankan dahsyatnya hukuman atas "mereka yang diam di bumi". Segel yang ketujuh merupakan ketujuh sangkakala, dan sangkakala yang ketujuh merupakan ketujuh cawan.³⁰⁰ Jadi, sesudah "yang diam di bumi" mengalami hukuman-hukuman dahsyat yang mulai dari segel yang pertama sampai dengan segel yang keenam, mungkin mereka akan berpikir, "Tinggal hanya satu hukuman lagi, bukankah ada tujuh segel?" Tetapi mereka akan heran, sebab yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang ditandai dengan tujuh sangkakala. Lalu, sesudah hukuman-hukuman dari enam sangkakala, mungkin mereka akan berpikir, "Akhirnya, hanya satu hukuman lagi..." tetapi mereka akan heran, karena yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang disebut tujuh cawan.³⁰¹

Struktur ini menekankan betapa dahsyatnya hukuman-hukuman itu. Selain itu, ternyata segel, sangkakala, dan cawan menjadi garis besar, kerangka, atau "rantai" kisah ini. Selain "rantai kisah" ini ada beberapa hal lain yang juga disisipkan. Setiap "tambahan" ini juga merupakan dorongan untuk ketujuh jemaat itu.

Bagian ini menceritakan "Masa Kesengsaraan", yang merupakan "minggu" yang ke-70 dalam Kitab Daniel pasal 9, suatu masa yang berkelanjutan tujuh tahun. Di antara nas-nas yang lain, Amos 5:18-20 menceritakan kesengsaraan yang akan dialami umat Israel pada masa itu.

Menurut tafsiran lain, keenam segel dalam Wahyu 6 melambangkan masa ini, "zaman gereja", yang penuh dengan peperangan dan penderitaan seperti dikatakan di dalam Markus 13:5-13 ("Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru").

Tetapi paham tersebut agak sulit diterima, kalau kita membaca 6:8, "Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang ada di bumi." Jadi kalau segel yang keempat dibuka, paling tidak kira-kira satu milyar orang akan dibunuh. Itu bukan zaman sekarang. Alasan lain berkaitan dengan permintaan Tuhan Yesus, yang disebutkan dalam Wahyu 5 dan Mazmur 2:8. Seandainya enam segel itu menceritakan keadaan kita dalam "zaman gereja", artinya gulungan kitab itu sudah diminta Tuhan, dan segel itu sedang dibuka. Dengan demikian, menurut tafsiran tersebut, pembukaan enam segel menghabiskan waktu 2000 tahun, tetapi tujuh sangkakala dan tujuh cawan hanya makan waktu kurang dari tiga tahun. Ini tidak mustahil, tetapi agak aneh.

Lebih baik, sesuai dengan dahsyatnya pembukaan segel dan kepentingan pengambilan gulungan kitab, pengambilan gulungan kitab dianggap permulaan Masa Kesengsaraan, dan pembukaan segel dianggap sebagai sebagian dari hukuman Allah atas "yang diam di bumi" pada Masa Kesengsaraan. Hukuman yang dahsyat harus mendahului pendirian Kerajaan Allah di bumi, sangat jelas dalam Amos 5:18-20 dan Yesaya 2:12-21.

Isi Bagian Ini

Dari segi isi (bukan bentuk), bagian ini ada kesamaannya dengan Markus 13 (juga Matius 24 dan Lukas 21), saat Tuhan Yesus bernubuat mengenai akhir zaman. Beasley-Murray³⁰² mencatat kesamaan-kesamaan tersebut sebagai berikut:

Markus 13	Wahyu 6
1. Perang-perang	1. Perang-perang
2. Perselisihan inter- nasional	2. Perselisihan inter- nasional
3. Gempa bumi	3. Kelaparan
4. Kelaparan	4. Wabah/sampar
5. Penganiayaan	5. Penganiayaan
6. Gerhana, bintang berjatuhan, goncangan kuasa-kuasa langit	6. Gempa bumi, gerhana, bintang berjatuhan, pembesar bersembunyi di gua, langit menyusut

Hagelberg: Why 4:1--22:21

III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)

Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.

Fungsi bagian ini:

Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.

Struktur bagian ini:

Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:

Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14

Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3

Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15

Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5

Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17

Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21

Gill (ID): Why 9:14 - Berkata kepada malaikat keenam yang memiliki trompet // lepaskan empat malaikat yang terikat di sungai besar Efrat.

Berkata kepada malaikat keenam yang memiliki trompet,.... Trompet keenam, yang diberikan kepadanya, dan dia telah mempersiapkan diri untuk membunyikannya, dan telah membunyikannya:

lepaskan empat malaikat yang terikat di sungai besar Efrat; bukan empat malaikat di Wahyu 7:1; mereka berdiri di empat penjuru bumi; ini berada di, atau dekat sungai Efrat; mereka menahan empat angin, agar tidak bertiup, atau membatasi bangsa-bangsa buas, agar tidak membahayakan; mereka ini terikat sendiri, agar tidak melakukan kejahatan; dan bukan malaikat yang memang pada dasarnya dimaksudkan; bukan malaikat jahat, meskipun mereka terikat dalam rantai kegelapan, dan disimpan untuk penghakiman, mereka memang diizinkan untuk berkeliaran di udara dan bumi, tetapi berada di bawah kendali kuasa dan providensi Tuhan; juga bukan malaikat baik, yang ada di titah ilahi, dan pergi masuk dan keluar, dan ditahan serta dikirim sesuai kehendak Tuhan, dan kadang-kadang digunakan untuk membunuh sejumlah besar orang; lihat 2Samuel 24:15; tetapi di sini yang dimaksud adalah manusia, seperti yang terlihat dari Wahyu 9:16, dan khususnya orang Turki, seperti yang disetujui oleh sebagian besar penafsir; yang tinggal di sisi lain sungai Efrat, dan dilepaskan, atau diizinkan untuk menyeberangi sungai itu ke kerajaan timur, untuk menghancurkan dan merusaknya, seperti yang mereka lakukan: mereka ini disebut "malaikat", karena kekuatan dan daya mereka, kuasa dan kekuatan, dengan mana mereka menguasai segalanya di depan mereka; dan untuk kecepatan dan ketangguhan besar mereka dalam kemenangan dan penaklukan yang dicapai oleh keluarga Ottoman; yang, dari awal yang sangat kecil, mengangkat diri mereka sendiri, dalam waktu yang sangat singkat, menjadi monarki yang besar, dan mendirikan kekaisaran Turki, yang, dari mereka, hingga hari ini disebut kekaisaran Ottoman. Ottoman Pertama menaklukkan sebagian besar Bithynia, dan menetapkan pusat kerajaannya di Prusa; atau lebih tepatnya putranya Urchanes, yang menaklukkan Mysia, Lycaonia, Frigia, Karia, dan lainnya, hingga Hellespont, dan laut Euxine. Amurath putranya mengambil Callipolis, Hadrianople, dan provinsi sekitarnya. Bajazet menambah kekaisaran Thessalia, Makedonia, Phocis, Attika, Mysia, dan Bulgaria; dan Mahomet Kedua mengambil Konstantinopel itu sendiri, dan dengan demikian mengakhiri kekaisaran timur; dan semua ini dilakukan dalam waktu yang sangat singkat: dikatakan tentang yang terakhir ini, bahwa dia menaklukkan dua kekaisaran, dan dua belas kerajaan, serta lebih dari dua ratus kota ^a. Dan orang Turki Ottoman ini dapat disebut malaikat, atau utusan, karena mereka adalah utusan dan pelaksana kemarahan Tuhan atas kekaisaran timur: mereka dilambangkan oleh "empat malaikat", baik, menurut beberapa orang, karena empat nama Saracen, Turki, Tartar, dan Arab, meskipun semuanya adalah Muslim, di mana mereka dikenal, sebelum bersatu di bawah satu kaisar, Ottoman; atau lebih tepatnya karena empat kepangeranan, atau pemerintahan, di mana mereka terbagi, sementara mereka berada di tepi, atau dekat dengan sungai Efrat; pusat satu berada di Ikonium, yang lain di Baghdad, yang ketiga di Aleppo, dan yang keempat di Damaskus; dan terutama karena, ketika mereka menyeberangi sungai Efrat, mereka memiliki empat pangeran di depan mereka, Soliman Shak, dan tiga putranya. Soliman sendiri, ketika menyeberang, tidak mengetahui aliran sungai, tenggelam di dalamnya; yang membuat putra-putranya begitu ketakutan, dua dari mereka, Sankur Zengi, dan Gun Tugdi, kembali ke Persia, tetapi yang ketiga, Ortogrules, dengan tiga putranya (yang membuat "empat" lagi) Condoz, Sarubani, dan Othman, atau Ottoman, melanjutkan, kepada siapa Aladdin, sultan Ikonium, memberikan beberapa tanah di antara pegunungan Armenia ^b; dan dari sini, lambat laun, seperti yang telah diamati sebelumnya, sebuah kekaisaran besar dibangun. Kini mereka disebut "terikat di sungai besar Efrat"; yang sungai ini harus dipahami secara harfiah, dan adalah sama dengan yang disebut demikian dalam Kejadian 2:14, dan mengalir melalui Mesopotamia dan Chaldea, dan menjadi batas kekaisaran Romawi; jadi ditetapkan oleh Hadrian ^c; dan di luar itu orang Turki, sebelum waktu ini jarang pergi, dan jika mereka melakukannya, kembali lagi: karena hingga saat ini, seperti yang dikatakan oleh sejarawan ^d, orang Turki memiliki Asia, εντος του ευφρατου, "di dalam Efrat", dan orang Arab memiliki Coelo-Syria dan Fenisia. Kini di sini mereka terikat; mereka tidak diizinkan untuk menyeberangi sungai, atau membuat serangan yang signifikan lebih lanjut ke dalam kekaisaran Romawi; mereka dibatasi, oleh keputusan Tuhan, untuk tidak melanjutkan lebih jauh hingga saat ini; yang, seperti yang dia tetapkan tempat yang ditentukan untuk laut, agar ombaknya datang sejauh ini, dan tidak lebih, demikian pula dia mengekang para pangeran dari usaha mereka, dan menetapkan batas kekaisaran, selama dia mau; dan mereka ditahan oleh kuasa Tuhan dari mengalir ke dalam kekaisaran, dan mengeluarkan kemarahan mereka atasnya, yang menyebabkan kemarahan manusia memuji-Nya, dan menahan sisanya; dan mereka juga dicegah untuk datang lebih jauh, sampai saat ini, melalui perpecahan internal di antara mereka sendiri, dan oleh kemenangan Kristen di Palestina.